Tumgik
#memilih ujian
abidahsy · 9 months
Text
Memilih Ujian
Kehidupan pernikahan mana sih yang gak ada ujiannya?
Bahkan lebih dalam lagi,
Apakah seseorang bisa dikatakan beriman jika dia belum diuji?
Mungkin dulu saat sekolah, momen ujian adalah momen dimana seorang murid -tepatnya murid yang jarang belajar sepertiku- jadi mendadak rajin dan 'pintar' dalam semalam. Ujian menjadi alasan yang cukup masuk akal untuk sedikit saja serius dan fokus pada hal yang memang seharusnya dilakukan yaitu belajar.
Tapi pernikahan bukan hal yang bisa dilahap dalam semalam, bukan juga pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan 'datang, kerjakan, lalu lupakan'. Pernikahan adalah pekerjaan seumur hidup yang sekali saja salah dalam memilih, kita akan dihadapkan pada dua pilihan: menderita seumur hidup atau berpisah.
Ini mungkin yang menjadi alasan aku betah berlama-lama mencari. Aku berpikir bahwa lebih baik 'menderita' dalam pencarian dibanding menderita seumur hidup. Karena sejauh ini, perceraian bukanlah menjadi kata yang tersedia di dalam kamusku. Tapi, apakah benar bahwa dengan segenap proses pencarian ini bisa mengantarkanku pada pilihan yang sepenuhnya tepat?
Tentu saja jawabannya belum tentu.
Lalu dimana letak poinnya?
Poinnya adalah aku akan lebih mengenal diriku. Dengan begitu, aku bisa memilih ujian yang aku mau dan mampu. Meski pastinya akan ada ujian baru nantinya yang aku pun belum tahu, tapi setidaknya aku sudah mengusahakan yang terbaik. Begini misalnya, dengan mengenal diri bahwa aku orangnya begini dan begitu, maka aku akan mengerti seperti apakah sosok pasangan yang aku bisa hidup bersamanya dalam jangka waktu yang lama.
Manusia pastinya berubah dan bertumbuh, tapi tabiat dan karakter tentu tidak semudah itu berganti. Sama halnya seperti memaksa ikan untuk terbang, monyet berenang, atau bebek memanjat. Kita luar biasa dan hebat pada tempatnya masing-masing, di dunia yang kita pilih.
Jadi, saat aku dihadapkan pada 3 pilihan yang berbeda: akankah aku kuat dengan Si A dengan mimpi-mimpi besarnya? Atau si B dengan keunikan dan kesederhanaan pikirnya? Atau malah dengan si C yang belum selesai dengan masa lalunya?
Ujian manakah yang aku sanggup menjalaninya dalam waktu yang tidak sebentar?
Ini saatnya kembali merenung, mengajak diskusi diri sendiri, menemukan hingga mengenalinya lebih jauh lagi. Lantas, dengan giat mengumpulkan data dan informasi, memilah dan memilih, serta menjadi adil dan bijak pada pilihan ujian yang sudah menanti.
Ya Allah, hamba mohon, mudahkan dan mudahkanlah.
3 notes · View notes
TERPERCAYA, 0857-7016-7080, Bimbel Online PKN STAN Terdekat
Tumblr media
#TERPERCAYA#0857-7016-7080#Bimbel Online PKN STAN Terdekat#klik https://wa.me/6285770167080#Bimbel Masuk PKN STAN#Les SKB CPNS#Bimbingan CPNS#Tempat Les CPNS#Bimbel CPNS Garansi#***** NewtonSix sudah Terbukti Lebih dari 15 Tahun luluskan Siswa Lulus Tes PKN STAN *****#8 Hal yang membuat para Siswa dan Orang Tua memilih Bimbel NewtonSix#Berpengalaman dan Terbukti#Berpengalaman dan Telah terbukti kami telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bimbel khusus USM STAN dan telah terbukti berhasil melu#Pengajar Berkompeten#Pengajar terbaik dan berkompeten dengan kualifikasi dibidang nya masing masing. Guru Kami merupakan guru yang sudah berpengalaman dibindang#Hypnotherapy System#Hypnoteraphy system Therapi yang berguna menambah kepercayaan diri ketika mengerjakan ujian#meningkatkan konsentrasi#menenangkan diri sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal#Training Motivasi#Traning motivation Diajarkan oleh Trainer khusus yang dimana dapat menambah motivasi siswa dalam belajar#Konsultasi#Kami berikan waktu kepada siswa untuk berkonsultasi dengan Pengajar sehingga bisa semakin Paham dengan Soal yang ada#Lingkungan Mendukung#Guru guru kami dan tim management kami sangat bersahabat sehingga siswa akan merasa nyaman dalam belajar. Bagi kamu yang ingin persiapan PM#Bimbingan Sampai H-1#Newtonsix memberikan bimbingan hingga H-1 SPMB PKN STAN#kami menginginkan siswa yang bimbel di tempat kami banyak yang lulus#dengan memberikan bimbingan hingga H-1 SPMB PKN STAN maka semangat siswa#motivasi
0 notes
palupiyuliyani · 4 months
Text
Sudah satu paket, maka berbesar hatilah
Ketika kita memilih pasangan kemudian memutuskan menikah, maka harus selalu sadar bahwa dia akan membawa bahagia, tapi juga membawa ujian -satu paket-
Ada suami yang perhatian, ringan membantu pekerjaan rumah, dll. Tapi kurang bisa bekerja keras dalam hal pekerjaan.
Ada suami yang pekerja keras, tanggung jawab, bisa diandalkan dalam keuangan. Tapi tidak mampu mengekspresikan rasa sayang, terkesan cuek dan dingin
Ada yang pekerja keras juga perhatian, tapi kurang bisa nyambung ketika diajak ngobrol, kurang bisa membaca situasi dan ekspresi lawan bicara.
Ada istri yang tidak terlalu cantik, tapi begitu teduh dalam kesederhanaan
Ada yang mampu bekerja selevel laki-laki, mandiri dalam finansial tapi kurang rapi dalam mengerjakan pekerjaan rumah
Ada yang pintar dalam pekerjaan rumah, tapi belum mampu mandiri dalam finansial.
Ada yang pintar bekerja juga dalam pekerjaan rumah, tapi mudah mengomel dan marah.
Kelebihannya adalah sumber bahagiamu, kekurangannya adalah ujian kesabaran untuk kamu taklukan. Satu paket.
Jangan terlalu berekspektasi tentang perubahan, cobalah berbesar hati menerima kekuranganya sembari pelan-pelan saling memberi saran (dengan cara yang baik), lalu tumbuh mendewasa bersama.
Sabar, sabar, sabar. Saling memaafkan.
Dia membawa begitu banyak hari-hari tenang dan bahagia, sepaket bersama ujiannya (yang sebenarnya kalau mau dipikirkan lebih dalam tidak sebanyak hari bahagia yang dia berikan)
Berharap bahagia selamanya di dunia adalah sebuah kemustahilan.
Merauke, 24 Februari 2024
447 notes · View notes
jndmmsyhd · 6 months
Text
Waktu yang terlewat tidak akan pernah bisa dibujuk dan dirayu agar ia bisa kembali lagi dan mengulang kejadian. Untuk segala apapun yang terlewat, semoga bisa menjadi guru terbaik dan pijakan yang kokoh agar lebih berhati-hati soal memilih dan melangkah lagi. Tidak apa-apa :')
Menyesali atas pilihan yang sudah diambil biasanya hanya akan mengulang kesedihan dan menambah rasa bersalah yang besar, percayalah bahwa setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya masing-masing, meski pun jika kamu bisa mengulang waktu dan memilih pilihan yang berbeda.
Hari ini, biarkan waktu berjalan dan mengantarkanmu pada kedewasaan dari bagaimana kamu menyelesaikan pilihan atas jalan dan juga teman perjalanan. Andai tidak dengan masalah dan kebingunan, bagaimana kamu bisa lebih dewasa dan tumbuh dengan kebijaksanaan? Gemuruh mendung dan petir itu terkadang menyeramkan, namun ia akan menghadirkan hujan yang menumbuhkan pohon dan menghilangkan dahaga dari permintaan tanah yang sudah kering.
Yang kering itu adalah usia dan hati kita, sementara hujan itu adalah solusi dan bantuan bahkan ijabah doa yang Allah hadirkan untuk kita, sementara petir dan mendung itu adalah ujian dan kondisi yang sedang kita alami.
Lihatlah, bahwa apa yang kita khawatirkan dan takutkan itu ternyata biasa saja dan bisa kita lewati juga pada akhirnya, kan? Sebab kita punya Tuhan yang menurunkan hujan dengan mudahnya, menutup matahari dengan awan mendung dengan semaunya, apalagi hanya untuk menyelesaikan masalah kita yang sebenarnya tidaklah besar.
Aku pun sama sepertimu, dengan gemuruh dan mendungnya ujian, yang sedang menanti hujan yang akan menghilangkan kering dan gersangnya dunia dan hati ini.
Semangat, ya, untuk semuanya :')
@jndmmsyhd
433 notes · View notes
andromedanisa · 7 months
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
343 notes · View notes
yunusaziz · 10 months
Text
"Hidup ini akan menjadi menyenangkan ketika kita mampu melihat sesuatu pada sudut pandang yang tepat."
Misalnya, ketika seseorang dilanda ujian, pada sebagian banyak orang yang menganggap ujian adalah masalah besar yang menganggu harmonisme kehidupan. Ada sebagian mereka yang menganggap bahwa ujian adalah cara terbaik Tuhan dalam memberi pelajaran baru pada hidupnya, yang dengannya akan menaikkan derajat hidupnya.
Maka tiadalah keluh kesah yang mendominasi sikap dan rasa di dalam dirinya, yang ada hanya prasangka baik, menerima dengan lapang dada dan optimis di dalam menjalaninya. Kenapa demikian? Ya karena dia yakin bahwa Tuhannya Maha Tahu, dan Maha Bijaksana.
Atau pada capaian-capaian hidupnya yang tertunda, barangkali Tuhan memintanya untuk sedikit lebih bersabar, karena Dia Maha Tahu bahwa jika hal itu diberikan saat ini juga, belum tentu dia mampu mengelolanya, malahan justru terbuai olehnya, dan melupakan Tuhannya.
Ya, ini semua hanya tentang bagaimana cara yang tepat dalam melihat, memaknai dan bersikap pada kehidupan. Jika kehidupan adalah soal mengambil satu sudut pandang dan bersikap, maka salah dalam memilih sudut pandang maka akan berakibat fatal pada sikap yang kita jalankan.
Semoga kita selalu mampu mengedepankan prasangka-prasangka baik dalam segala keadaan.
325 notes · View notes
menyapamentari · 21 days
Text
Pernah berada di titik menjadi seseorang yang tidak berguna, tidak pantas dan begitu menyedihkan. Rasanya hanya ingin pergi, hanya ingin berlari, hanya ingin sendiri.
Bila ditanya kenapa sampai seperti itu ? Mungkin kita pun tak tau bagaimana menjelaskan jawabannya. Hanya bisa diam. Dan tetap menjalani hidup.
Pernah begitu takut tidak bisa menjadi sebab bahagia seseorang. Perasa sekali, sampai - sampai jatuh sendiri karenanya.
Rasanya hanya ingin mundur, tidak membebani, dan membiarkan diri hanyut dalam pemikiran diri sendiri.
Kala itu, tahun - tahun dimana usia terus bertambah mendekati kepala tiga namun tak juga terlihat kapan doa - doa perihal pasangan hidup akan terwujud.
Yang ku ingat, sampai pada saat aku memilih berserah, berpasrah pada Allaah bagaimana akan mengaturnya.
Hingga benar, di usia ke dua puluh sembilan bi idznillaahi ta'ala aku menikah, di usia dimana banyak dari teman - teman seusiaku telah jauh lebih dulu berumah tangga.
Nyatanya, bukan tentang siapa yang lebih dulu, bukan pula tentang memaksa Allaah menyegerakan apa yang menjadi pinta, apalagi merasa lebih mengetahui. Nyatanya, waktu terbaik itu Allaah telah mengaturnya.
Dan lantas tak selesai begitu saja, sebab setelah menikah episode kehidupan baru itu dimulai. Sebagaimana kita mengerti, kita akan mengarungi samudera kehidupan, yang ternyata ujian - ujiannya tak seperti saat sendiri bukan ? :')
Namun, sama seperti saat - saat sebelumnya, semoga hari - hari selanjutnya, kita senantiasa berharap pada pertolongan Allaah ya ♡
Jangan sampai merasa mampu melaluinya sendiri. Sungguh, pernikahan itu bukan tentang seberapa angka usia kita. Bersyukur pada setiap fase perjalanan hidup kita ya, semoga dengan demikian hati senantiasa dalam rasa tenang dan rasa cukup.
Laa hawla wa laa quwwata illa billaah.
126 notes · View notes
nonaabuabu · 10 months
Text
Halo September!
Kau ingin kusapa bagaimana? Haruskah kutuliskan dengan kelabu di langit hidupku, hujan yang mengguyur hatiku, pelangi setelah bandangku atau cukup kutulis sebagai waktu-waktu lain dengan pelajaran baru?
Seperti apapun nanti kau kutuliskan, aku hanya ingin mengunggah diriku untuk versi yang baru. Entah itu aku 5.0 atau sudah 6.0 mungkin juga gamma tak lagi alfa, aku akan menjadi lebih baik dari segala diriku yang telah buruk.
Aku mungkin semakin egois, aku mungkin semakin tak peduli, aku mungkin semakin dibenci. Atau aku mungkin benar tak akan mendapatkan hubungan yang ideal, persahabatan yang akrab, cinta yang memenuhi. Tidak apa, aku adalah ketidaksempurnaan, jauh hari sebelum banyak orang melabeliku, aku sudah tahu kekurangan itu. Maka, tak masalah jika banyak hal di hidupku rumpang, aku menerimanya sebagai pelajaran untuk terus memperbaiki diri.
Aku tahu, aku hanya tak bisa menjadi seperti apa yang orang-orang inginkan. Tidak masalah, toh terkadang aku juga menghindari orang-orang yang bagiku memberikan efek buruk atau perasaan yang buruk. Kita tidak selalu cocok dengan semua hal, bahkan urusan kelebihan kita memilih kelebihan mana dari seseorang yang mampu kita terima.
Aku belajar ini banyak sekali belakangan, kadang yang paling menyulitkan dari hati bukanlah fakta bahwa kita disakiti tapi fakta bahwa hati kita jadi memiliki benci, dendam dan jenis-jenis penyakit yang lebih tidak menenangkan daripada sebuah perasaan ditinggalkan.
Bersedih barangkali kita bisa menangis, mencari satu dua hal baik untuk membuat hari lebih baik, tapi melawan diri untuk tak menyakiti orang, untuk tak membalas perbuatan orang lain, untuk menghilangkan dendam dan kebencian, jauh lebih sulit daripada melupakan kenangan yang tak akan terulangi.
Aku sudah memaafkan diriku, tak ada benci dan dendam lagi, aku sudah memaafkan pilihanku yang pernah salah, mempercayai orang yang mengkhiantiku juga berharap kepada yang meremehkan hidupku. Aku barangkali salah dalam banyak pilihan dalam hidup, tidak apa. Kita selalu membuat kesalahan dalam setiap langkah, untuk akhirnya belajar. Beberapa pilihan datang sebagai bentuk ujian, musibah dan bencana, hanya sedikit yang membawa kita kepada hal yang kita inginkan.
Ah, September!
Terima kasih masih menyambutku, yang pernah terlena dan lupa tujuan hidup. Aku ingin kembali lebih banyak bercerita, menuliskan kisah-kisah getir, manis, pahit, asin, hambar bahkan jika itu tak memiliki rasa.
Sebab di dunia yang serba sementara ini semua hal akan kita lupakan, tapi perjalananku akan kuingat sebagai pengingat bagaimana aku bertumbuh menjadi aku yang nanti.
Medan, 01 September 2023
148 notes · View notes
arumpuspa29 · 11 days
Text
Kepada Juni, dan Segala yang Tentangnya.
Juni menyambutku dengan aroma 'basah' khas petrichor yang singgah di indra penciumanku. Ia tiba tepat beberapa saat sejak rinai hujan mulai mengetuk-ngetuk jendelaku, seolah sedang memanggil namaku.
Aku tahu sejak awal bahwa selalu ada yang istimewa dari bulan ini. Sama halnya seperti Allah yang menyiapkan waktu ajaib untuk kita memilin pinta, Dia buka lapis-lapis langit itu hingga awan tak kuasa menahan tangis. Dan mantra-mantra yang kita sebut dengan doa saling melesat tanpa tirai ke tempat yang jauh lebih jauh dari angkasa sana.
Setelah berhasil melewati Mei yang cukup lelah, panjang, dan panas itu, Dia tiupkan angin supaya dengan kehendak-Nya angin-angin itu menggiring mendung-mendung hitam berkumpul layaknya penggembala yang menggembala. Dia gantikan segala panas dan penat itu dengan menurunkan hujan dan kesejukan, serta keberkahan-keberkahan yang menyertainya. Maka begitu pula Dia, setelah mendapatimu teguh dan bersabar atas ujian dari-Nya, selalu Dia hadiahkan hal-hal baik setelahnya. Sekarang tinggal bagaimana kau mengeja dan merayakan syukur atas itu.
Petang ini ada satu-dua tetes hujan yang jatuh di hatiku. Dan aku sedang sibuk menafsirkan perasaan yang tiba-tiba hadir seperti kilatan cahaya sebelum guntur. Apa namanya jika dadamu terasa sedikit sesak dan berdebar, lalu isi kepalamu mengingat dengan jelas satu-dua orang yang seolah sedang berbicara dan tersenyum kepadamu?
Kalau jawabanmu adalah 'rindu', maka kita sependapat. Entah, Hujan Bulan Juni kali ini aku merasa lebih nyata bahwa waktu benar-benar tidak terasa berlalu. Benarlah, bahwa waktu di dunia sebagai manusia amatlah singkat dan berlalu amat cepat.
Ingatanku lalu terlempar jauh di tahun-tahun awalku menjalani hidup sebagai manusia. Beberapa memori emas masa kecil yang terputar kembali, beberapa wajah familier yang sudah tak bisa kujumpai lagi, juga beberapa tempat yang tak lagi bisa kukenali karena sudah berubah total.
Ah, hujan di hatiku juga kian jadi deras. Hujan itu bahkan mengalir hingga membasahi kedua pipiku. Semakin berusaha kubendung alirannya, semakin besar ia berarus, menganak sungai.
Di sepanjang hidupku, aku percaya, meski dengan atau tanpa sepengetahuanku yang amat dangkal ini, ada tak terhitung jumlahnya doa-doa yang singgah dan 'menyelamatkan' hidupku. Doa-doa itu terus mengalir seperti sungai-sungai abadi yang Dia ceritakan di Kitab-Nya.
Dan atas izin serta kehendak Allah, doa-doa itu yang mengantarkanku pulang ke rumah meski telah tersesat. Doa-doa itu yang mengirimkan orang-orang baik kepadaku saat aku butuh pertolongan. Doa-doa itu yang membimbingku memilih jalan mana yang paling baik dan paling cocok untukku. Doa-doa itu yang menarik tanganku keluar dari kegelapan menuju cahaya. Dan kalau kau memintaku menulis sejuta lagi 'bentuk penyelamatan doa-doa yang singgah' itu di hidupku, maka sepertinya aku harus pula menulis seumur hidupku karena tak akan selesai aku menghitungnya.
Sekali lagi, kilatan cahaya disusul suara guntur yang ku dengar di langit sana bergemuruh-riuh. Rasanya seperti mereka sedang menyorakiku, si gadis cengeng yang sedang dilanda rindu.
Maka dengan ini, surat ini aku tulis mewakili diriku sendiri. Untuk Juni, dan orang-orang di dalamnya. Untuk Juni, dan kenangan-kenangan yang diukirnya. Untuk Juni, yang telah menerimaku dari entah berapa ratus milyar manusia lain yang juga hadir di dunia bulan ini dan merayakan syukur setiap kali mengulang bulan ini dari tahun ke tahun. Serta untuk Juni, dan semua doa-doa yang singgah maupun menetap disini.
Kepadamu, Juni, terima kasih telah menjadi bagian dari diriku.
Allah, tolong izinkan juga diriku mengirimkan doa-doa yang singgah di kehidupan (baik kehidupan dunia maupun akhirat) orang-orang yang kusayangi, orang-orang baik yang yang hadir di hidupku, orang-orang yang doanya sering singgah ke hidupku.
Dan segala yang tentang Juni, aku ingin kembali merayakan diriku sendiri dengan penuh rasa syukur.
(Semarang, 2 Juni 2024. 18:50. Kamar kos, hujan, dan guntur. Aku yang mellow sekali setelah iseng mencari di peta sebuah kota kecil bernama Padangsidimpuan. Semoga Allah merahmati semua tetangga & orang baik yang sudah seperti keluarga kami disana.)
38 notes · View notes
mnurulwathoni · 7 months
Text
Untuk semua ketidak beruntungan yang lalu, aku putuskan untuk tetap berterimakasih karena dalam perjalanan penuh liku itu di sanalah aku sedang merasa sedekat-dekatnya denganmu Allah.
Puncak dari segala kecewa itu adalah ketika kau memilih berserah, dan saat itulah kau benar-benar menjadi manusia dan saat itu pula satu-satunya yang kau punya hanya Allah.
Tidak semua takdir akan selalu sama, karena perbedaan jalan hidup adalah bentuk salah satu ujian juga, apa kau akan bersyukur atau akan menyalahkan tuhan atas semuanya, dan apa kau tau siapa yang sedang mengujimu? Allah.
Untuk hidup ini aku persembahkan duniaku yang kadang aku sendiripun tak mengerti mengapa? Selama ragaku atas nama hambamu serumit apapun jalan hidupku aku tidak akan pernah kenapa-kenapa ya Allah.
Untuk sesuatu yang baik-baik semoga lekas menemukanku, cukup dekatkanku selalu dengan apa-apa yang tuhanku menyukainya, karna bahagia manalagi bisa disebut bahagia jika tampa ada terselip namamu, Allah.
Sungguh aku ingin mencintaimu sedalam engkau mengetahui isi hatiku yang terdalam, aku mencintaimu aku mencintaimu dan aku mencintaimu, Allah.
Aku menulis ini dengan sedikit airmataku terjatuh, sebagai saksi betapa hati dan jiwaku membutuhkanmu, Allah.
SUDUT PANDANG JILID 2
123 notes · View notes
jemarimenari93 · 2 months
Text
Ketika seorang anak yang sudah menikah harus memilih, antara keluarga atau orangtua, entah dari pihak istri maupun suami, tentu sangatlah menyakitkan....
aku sadar, semua orang memiliki ujian hidup yang sudah ditakar sesuai kemampuannya, meski terkadang tak mudah untuk melaluinya. Namun harus tetap yakin semua bisa dilalui dan menjadikan kita lebih dewasa...
Memikirkan kedepannya, aku jadi sadar bahwa pasangan adakah seseorang yang akan menemani kita selamanya. Meskipun ini tak berlaku untuk semua pasangan. Tetapi orangtua punya pasangan dan kehidupannya sendiri, anak suatu saat juga akan punya kehidupannnya sendiri..
Sebagai seorang anak yang sejak kecil dibesarkan oleh kakek nenek dan orangtua yang brokenhome, hal yang sangat aku takutkan adalah melihat anakku merasakan sakit yang pernah aku rasakan dari terpecahnya sebuah keluarga...
aku tak bisa menahan airmata dan overthinking ku setiap kali membayangkannya, ada kebahagiaan yang ingin aku rajut bersamamu, ada pecahan hati yang berantakan yang ingin aku rapikan kembali untukmu...
aku berharap semoga Allah menguatkan kita dan memudahkan jalan kita, aku sangat sadar dengan segala ketidaksempurnaanku, dan aku pun sadar kita sama-sama bukan manusia yang sempurna, namun semoga kita bisa saling melengkapi, saling membenahi, saling menguatkan...
Meskipun, seringkali terbesit dalam fikiran untuk berhenti memperjuangkan dan mempertahankan, tapi aku berfikir hidup ini singkat, siapa tau kita hanya butuh untuk bersabar sedikit lagi baru menemukan keindahannya. Memang seumur hidup itu lama dan akan sangat rugi jika kita bersama dengan orang yang salah, Tetapi Allah sudah menentukan dan yakin kita mampu menjalaninya...
Semoga, kita bisa saling memperbaiki, semoga langkah kita kedepannya diberi kemudahan, kita harus sering-sering memperbaiki segala yang rusak agar tak semakin rusak parah...
Semoga Allah Ta'aala mengampuni segala dosa-dosa kita, dan memberikan kita keberkahan dalam rumahtangga dan keturunan kita, Aamiin
Bunda mencintai kalian, bunda berharap keluarga kita tetap utuh karena Allah...
25 notes · View notes
TERPERCAYA, 0857-7016-7080, Bimbel Online PKN STAN Tangsel
Tumblr media
#TERPERCAYA#0857-7016-7080#Bimbel Online PKN STAN Tangsel#klik https://wa.me/6285770167080#Bimbel Masuk IPDN#Bimbingan Belajar SBMPTN#Bimbingan Alumni UI Soal SBMPTN#Bimbel SBMPTN Terdekat#Bimbel Khusus SBMPTN#***** NewtonSix sudah Terbukti Lebih dari 15 Tahun luluskan Siswa Lulus Tes PKN STAN *****#8 Hal yang membuat para Siswa dan Orang Tua memilih Bimbel NewtonSix#Berpengalaman dan Terbukti#Berpengalaman dan Telah terbukti kami telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bimbel khusus USM STAN dan telah terbukti berhasil melu#Pengajar Berkompeten#Pengajar terbaik dan berkompeten dengan kualifikasi dibidang nya masing masing. Guru Kami merupakan guru yang sudah berpengalaman dibindang#Hypnotherapy System#Hypnoteraphy system Therapi yang berguna menambah kepercayaan diri ketika mengerjakan ujian#meningkatkan konsentrasi#menenangkan diri sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal#Training Motivasi#Traning motivation Diajarkan oleh Trainer khusus yang dimana dapat menambah motivasi siswa dalam belajar#Konsultasi#Kami berikan waktu kepada siswa untuk berkonsultasi dengan Pengajar sehingga bisa semakin Paham dengan Soal yang ada#Lingkungan Mendukung#Guru guru kami dan tim management kami sangat bersahabat sehingga siswa akan merasa nyaman dalam belajar. Bagi kamu yang ingin persiapan PM#Bimbingan Sampai H-1#Newtonsix memberikan bimbingan hingga H-1 SPMB PKN STAN#kami menginginkan siswa yang bimbel di tempat kami banyak yang lulus#dengan memberikan bimbingan hingga H-1 SPMB PKN STAN maka semangat siswa#motivasi
0 notes
manusiafajar · 5 months
Text
Semua sedang terlelap, sayang.
Hai kids, this is your mom's story.
Ini menyebalkan, ibumu sudah menulis banyak surat untukmu, ada di dalam map coklat itu, bersama tumpukan surat untuk ibu di masa depan. Orang - orang baru tau saja serunya sekarang, atau sekedar membuatnya agar tak terlihat ketinggalan, bahkan hanya untuk jadi gurau mencipta tawa.
Padahal perihal menyambutmu, tidak pernah sebercanda itu.
Sayang, bagaimana kabar tubuh ibu hari ini? Masih sehat dan segar kah?
Maaf ya, bila ibu mulai cepat kelelahan, mulai tidak bisa banyak bergerak. Sebab kau tahu? saat - saat ini ibu sedang menaruhkan sehat tubuh ibu, demi mempersiapkan keilmuan mendesain kehidupan bersamamu, mempersiapkan mendidik peradabanmu.
Ibu janji untuk tetap menjaga sehatnya, secara fisik, jiwa dan hatinya. Itu fokus utama yang ibu prioritaskan bersisian dengan ujian termin pertama ini. ya! kau tahu sayang? ibumu masih di tahun pertamanya menjadi mahasiswi, kamu harus lihat berapa banyak titik merah yang menghiasi wajahnya sebab banyak berpikir dan kegelisahan.
Bagaimana? sekarang wajah ibu bahkan sudah berkerut ya?
Tidak apa, semoga mereka yang akan jadi kesaksian di hadapan Allah kelak, bahwa perjalanan membeli syurga memang tidak pernah mudah. Nanti ibu ceritakan hal yang lebih menyayat dari sekedar titik merah, kau tahu sayang? Sejak sembilan puluh hari berlalu, dan Al - aqsho masih berdarah.
Bagaimana sayang? apakah hari ini kemerdakaan kita raih? apakah kita ikut andil dalam pembebasannya? kau tahu? itu mimpi ibu untuk milikimu, berperan utuh jiwa dan raga untuk menjadi yang terdepan dalam membela syariat-Nya.
Ah, meskipun setelah berkaca, ibu masih meringis penuh ragu. "Pantaskah aku?.."
Semua sedang terlelap sayang, di pagi hari yang penuh keberkahan ini, mereka memilih terlelap bersama sepuluh derajat dinginnya udara, tidak ada yang menolak rayuan selimut, kecuali ibu.
Padahal semalam, mereka pun tidur jauh sebelum ibu terlelap, hanya empat jam tubuh ibumu tergulung selimut, tidak apa ya, sementara. Nanti kita tidur sepuasnya di istana dalam syurga.
Tugas murojaah beberapa juz, dzikir pagi, alkahfi, semua tuntas sebelum kembali menunduk pada tumpukan buku dan berbagai macam warna pena, semoga kebiasaan - kebiasaan ini lestari menghiasi harimu juga, melakukannya penuh cinta tanpa paksa.
Cukup dulu ya sayang, ibu mau sarapan!
(Btw, Hari ini ibu memasak apa untukmu? Bilang enak ya meskipun biasa saja! wkwk)
45 notes · View notes
kaktus-tajam · 4 months
Note
Permisi dok mau tanya kenapa ya skala rasa sakit tiap orang bisa beda-beda, dan apakah ada cara untuk meningkatkan skala rasa sakit biar bisa lebih tahan sakit😅🙏🏻 -dari aku yg low pain tolerance wqwq, trims dok
Spektrum Nyeri
Wah berasa ujian. Harus buka lecture saat blok Saraf nih haha, ada satu bab khusus tentang fisiologi nyeri.
Ada banyak cara manajemen nyeri sebenarnya, farmakologis maupun non-farmakologis. Tapi sebelumnya… bedakan dulu apakah nyeri ini bersifat akut atau kronis. Karena nanti penatalaksanaannya bisa berbeda.
Ada banyaak jurnal dan artikel tentang pain treshold ini seperti olahraga, relaksasi, pengalihan pikiran, akupuntur, dll… namun sebagai dokter dan pasien yang juga memiliki nyeri kronis, mungkin aku sedikit berbagi insights lain saja yaa:
1. Nyeri adalah makhluq Allah. Tidak mungkin Allah menciptakan rasa sakit itu tanpa hikmah. Unik ya, ada yang ambang nyerinya rendah, tinggi, bahkan ada yang diuji dengan tidak dapat merasakan nyeri!
Teringat pasien diabetes kami, yang ulkus di kakinya sedemikian parah, berlubang dan bernanah (bahkan kadang berbelatung)… ternyata diakibatkan kehilangan rasa nyeri! Allah uji dengan dicabutnya rasa nyeri itu.. sehingga ketika beberapa bulan sebelumnya telapaknya terluka, ia tidak menyadarinya. Akibatnya, terlambat diobati dan ditangani dengan tepat.
Di sisi lain..
Dulu saat di Masjid Nabawi, diperjumpakan seorang wanita Mesir yang diberikan Allah ujian penyakit rheumatoid arthritis, ketika sistem imun tubuhnya menyerang sendi-sendi. Nyeri sekali, shalat pun ia tidak bisa berdiri.
Dari dialog Arab/English/Google Translate kami, ada satu hal yang ia sampaikan: Dengan sakitnya itu, ia benar-benar mensyukuri seluruh persendiannya. Di saat teman serombongannya berjalan-jalan ke mall dan stay di hotel. Wanita ini memilih berdiam di masjid saja, karena “hadiah” rasa sakit yang Allah berikan itu. MasyaAllah.
Teringat juga seorang ustadzah yang ditakdirkan lahir dengan kelainan kolagen yang membuat tubuhnya jauh lebih lentur dibanding populasi normal. Sehingga hari-harinya akrab sekali dengan rasa nyeri pada seluruh tubuhnya. Kata seorang murid beliau, suatu hari: alhamdulillah jadi mesin penggugur dosa seumur hidup… Beliau bilang bahwa sakit dan sehat, sama-sama kendaraan untuk mendekat kepada Allah.
2. Pertolongan Allah
Berita para ibu Palestina yang dari rahimnya melahirkan para pejuang syuhada, namun dioperasi Caesar tanpa anestesi bagiku di luar nalar.
Berita para pejuang yang diamputasi tanpa anestesi bagiku melebihi bukti dari jurnal manapun. Dari lisan mereka hanya ayat suci Al-Qur’an yang tidak berhenti menderes. Sebagaimana seorang Sahabat yang minta diamputasi saat khusyuknya dalam shalat.
Hari ini kita ditampakkan..
Tentang kun fayakun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk memutus jaras rasa nyeri itu sebagaimana Allah dinginkan api yang membakar Nabi Ibrahim as.
Jadi buat siapapun (termasuk meningatkan diri sendiri) yang diuji dengan nyeri, semoga Allah takdirkan penghapusan dosa bersamanya. Semoga Allah jadikan sakitnya itu penghantar menuju kedekatan bersama Allah. Semoga Allah angkat rasa nyerinya.. aamiin aamiin!!
-h.a.
27 notes · View notes
aksarahumaira · 3 months
Text
Keadaan Kita Hari Ini
Tumblr media
"Baju kamu warnanya merah muda semua deh kak"
--
Manusia memang begitu ya, karena terbiasa bisa memilih sesuai pilihannya, sesuai yang dikehendaki, seringnya tidak siap ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak disuka atau keadaan yang tidak diharapkan. Padahal akan ada masa dimana fase hidup berubah, entah lebih bahagia atau pada kesedihan yang menyempitkan dada.
Tak jarang, kita terlalu fokus pada beratnya ujian, sampai lupa mensyukuri banyak keadaan. Lupa bahwa di kelilingi orang baik atau masih bisa melantunkan ayat-ayatNya adalah sebuah kesempatan sekaligus keistimewaan yang tidak Allah berikan kepada semua hambaNya.
Terkadang tanpa sadar kita menuntut dengan kata-kata, "kenapa hidup begini" atau "bagaimana bisa hidup serumit ini". Padahal kalau dipikir-pikir, kenapa tidak? Kita hanyalah pemeran, sedangkan Allah yang menentukan bagaimana jalannya.
Aku rasa setiap orang sedang berjuang dengan caranya sendiri-sendiri, menjadi "sedikit" lebih baik dari sebelumnya, meski memang tidak semua orang mengerti. Hidup tak pernah dituntut sempurna tanpa kegagalan. Kalaulah hidup terus baik-baik saja, bagaimana caranya kita bisa jadi hamba yang senantiasa berharap hanya kepadaNya? Bagaimana caranya kita menjadi hamba yang terus mensyukuri nikmat dan karunia yang diberikanNya?.
Depok, 9 Maret 2024 | 21.35
Tumblr media
Menampung cerita dan memberi saran kepada orang lain itu seperti menasihati diri sendiri. Setiap kata "Coba minta petunjuk Allah" yang keluar sebagai jawaban dari pertanyaan, masuk ke pendengaran sebagai cara mengingatkan diri dengan kata-kata yang sama :)
20 notes · View notes
menyapamentari · 5 months
Text
Setiap ujian dan ketidakmudahan yang kita lalui, tidak mungkin tanpa sepengetahuan Allaah yang paling mengerti keadaan kita, tidak mungkin Allaah tidak mengukur bagaimana kemampuan kita untuk melaluinya. Semua atas seizin Allaah, bukan semata - mata terjadi begitu saja. Dan muaranya akan selalu pada kebaikan, saat kita memilih bersabar atau bersyukur dalam melaluinya. Allaah tidak pernah tidak memberikan yang terbaik, kita saja yang barangkali selalu ragu bahwa takdir yang Allaah pilihkan untuk kita jalani adalah yang terbaik.
Hujan dibulan januari, @menyapamentari 🌻
63 notes · View notes