Tumgik
#nyusu
abdulraveman · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
NEWS
TV Guide PERSON vol.133
7 notes · View notes
honeyimissjoo · 1 year
Text
Tumblr media
ok was anyone going to tell me that yamapi is fully naked in aib2? or was I just supposed to find out by watching his cheeks grace the big family tv myself?
51 notes · View notes
cempe · 2 years
Text
Minta nenen
1 note · View note
taufikaulia · 4 months
Text
Jadi Orang Tua Itu Harus Komit Sama Prioritas Pengasuhan dan Jangan Gampang Nyerah
Jadi orang tua itu harus bisa nerima realita bahwa jadi orang tua itu pasti capek.
Prioritas dalam mengasuh seorang anak itu harus menyeluruh. Gak bisa cuma fokus di salah satu aspek kayak cuma yang penting menyediakan makanan, pakaian, dan sekolah yang baik, tapi abai dengan aspek-aspek lain kayak disiplin jam tidur dan pola hidup anak di dalam rumah.
Prioritas orang tua dalam membesarkan anak itu harus seimbang dalam semua aspeknya. Kalau cuma beberapa aspek saja yang jadi prioritas kita, kasihan si anak nanti karena si anak itu butuh SEMUANYA, bukan cuma butuh pakaian saja, makanan saja, atau sekolah saja.
Semua aspek hidup anak kita harus diperhatikan. Jam tidurnya, jam bangunnya, jam makannya, jam mainnya, jam belajarnya, jam ibadahnya, juga kapan dia harus disapih—jika anaknya di umur 2 tahun, orang tua harus punya komitmen di sini. Gak bisa asal jalan saja dan terus nyerah kalau anaknya ‘susah’ diarahkan.
Misal, kalau dari awal jam tidurnya gak disiplin, ke depan ya bakal susah buat bikin anak punya jam tidur yang disiplin, tidur lebih awal, dan bangun lebih pagi. Saat anak sudah terbiasa tidur larut malam, orang tua yang baik harusnya ‘alarm’-nya nyala kalau ini tuh gak baik, gak baik buat pertumbuhannya dan gak baik buat habitnya karena pagi-pagi harus dibiasakan shalat subuh dan persiapan sekolah. Morning person itu dibentuk dari kecil.
Orang tua harus mengerti bahwa yang namanya mengubah kebiasaan buruk ya dengan membangun kebiasaan baru yang baik. Gak instan. Pelan-pelan tapi kontinyu. Misal buat memperbaiki jam tidur anak jadi lebih awal, ya orang tuanya harus konsisten setiap hari mempersiapkan anak agar tidur lebih cepat. Mulai dari sikat gigi anak, ganti pampers, sampai waktu skin care-an orang tua ya juga harus lebih cepat. Kalau orang tuanya gak disiplin, mau ngandelin siapa lagi? Anaknya kan belum bisa mengurus dirinya sendiri.
Masih soal contoh memperbaiki jam tidur anak, di malam pertama anak masih susah tidurnya, orang tua nunggu lama sekali sampai anak tertidur. Ya jangan nyerah. Hari kedua coba lagi. Ketiga coba lagi. Keempat coba lagi. Sampai jam tidurnya bener. Kalau nyerah sekali saja, ya gak akan bener tuh jam tidurnya.
Soal menyapih juga sama. Anak tuh kalau gak dikasih nyusu sama ibunya pasti nangis ngerengek minta nyusu. Kalau gak disetop ya bakal gitu terus. Nah ada orang yang mudah menyerah, bukannya gak tega, tapi gak tahan ngadepin anak rewel. Alhasil dikasihlah terus anaknya nyusu. Gagal terus menyapihnya.
Lihat apa penyebabnya? Orang tuanya gak komit dan gampang nyerah.
Kalau di dua contoh ini saja orang tua gagal membangun habit anaknya, apa gunanya hal-hal lain yang diprioritaskan kayak makanan dan sekolah yang baik tadi? Jadi gak optimal.
Orang tua itu harus menyeluh prioritasnya. Ibu adalah madrasah pertama seorang anak, maka jadilah sekolah yang mengajarkan nilai, akhlak, adab, habit, pengetahuan dan pemahaman. Ayah juga sama. Saling melengkapi.
Baik ibu dan ayah jangan sampai absen dalam membesarkan anak di semua aspek tadi. Prioritasnya juga sama. Jangan cuma fokus ke beberapa aspek saja. Bagi tugas dan jangan buang-buang waktu di dalam rumah.
Orang tua yang bekerja pasti capek. Makanya atur prioritas dan komitmen di situ. Pulang kerja sampai rumah JANGAN LANGSUNG TIDURAN SAMBIL MAIN HAPE. Kerjakan dulu sesuai prioritas ini.
Segera bersih-bersih diri.
Tunaikan dulu ibadah wajib seperti shalat di awal waktu. Jangan di akhir.
Urus kebutuhan anak seperti makan dan tidur tepat waktu.
Kerjakan tugas-tugas pokok di dalam rumah.
Sediakan waktu untuk ngobrol, bermain, atau mengajari anak sesuatu.
Baru istirahat, tidur, atau main hape.
Sebenarnya tidak masalah jika kita orang tua menyempatkan istirahat atau membuka hape di sela-sela aktivitas 1-5, hanya saja harus sadar diri untuk punya batas seperti maksimal 5 menit saja rebahan sambil buka hape, jangan sampai kebablasan. Kalau molor, dampaknya ke anak kita.
Anak itu sejatinya menunggu orang tua akan ‘meng-apakan’ dirinya. Jadi ya jangan ditunda-tunda atau diabaikan anaknya.
Hal yang sifatnya kebutuhan pribadi orang tua seperti istirahat, entertain, atau skin care bisa dikerjakan setelah anak tidur dan tertunaikan haknya. Jangan kebalik, bahkan jika beralasan: kalau saya nidurin anak dulu nanti saya ikut ketiduran jadi gak bisa skin care-an.
Ya salah sendiri ketiduran. Sebenarnya bisa saja dikerjakan di sela-sela aktivitas tadi, tapi jangan lelet.
Yakin deh, kalau disiplin mengerjakan poin 1 sampai 6 di atas tanpa buang-buang waktu di sela-selanya, orang tua akan punya banyak waktu setelahnya (baca: setelah anak tertidur).
Yang jadi masalah itu kalau habit orang tuanya gak disiplin, pulang kerja sampe rumah langsung rebahan sambil main hape 30 menit, sholat maghrib sengaja diakhirkan biar wudhunya bisa sekalian buat sholat isya, di sela-sela semuanya terus buka hape scroll sosmed dan bales-bales WA, gak sempet tilawah apalagi ngajarin anak sesuatu. Problem utamanya: orang tua yang procrastination dan gak disiplin sama prioritas pengasuhan.
Jadi orang tua itu memang capek. Jangan cengeng dan gampang nyerah. Gak usah banyak alasan. Perkara prioritas pengasuhan ini bukan hal yang butuh uang banyak, cuma butuh kemauan aja.
@taufikaulia
244 notes · View notes
sikemiri · 29 days
Text
HADIAH TEBAK-TEBAKAN
Tumblr media
“Gamaaa,” Keluh Idris seraya berjalan gontai menuju sofa di mana Gamaliel berada. Dia berdiri tepat di serong sang kawan, menunggu Gamaliel menoleh ke arahnya.
“Kenapa, Idriss?” Lelaki Leo itu tengah sibuk dengan kegiatannya menonton bola di ruang tengah. Tetapi bila Idris sudah memanggil dengan nada seperti itu, mau tidak mau Gamaliel alihkan atensinya pada pemilik tempat dia berlabuh.
“Aku bosen banget.”
“Sini, nonton bola sama aku.”
Idris menggeleng konstan, “enggak mau nonton bola.”
“Maunya apa, Kecil?” Kuasa Gamaliel diarahkan pada pinggang ramping si tuan dan menarik lembut tubuh Idris untuk dibawa ke atas pangkuannya. “Aku bosen,” Keluh kembali diutarakan seraya melingkarkan lengan di leher Gamaliel.
Ada gelakan yang mengudara kala Gamaliel menyaksi Idris tengah memajukan bibirnya, gemas sekali!
“Kamu mau main?”
“Main apa?”
“Main buto ijo. Eh, iya. Mainan buto ijo kamu kemarin ke mana? Kan udah aku ambilin?”
Idris menghela nafas laiknya diberi sebuah cobaan besar. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Gamaliel, “aku bosen main itu. Dia nyangkut terus. Sekarang dia gak tau ada di mana.”
“Kamu maininnya brutal sih,”
Tidak terima disalahkan, Idris menegakkan badan dan menatap Gamaliel dengan sebal, “Ih, enggak!” Sanggahnya, “siapa suruh dia lengket gitu! Kan jadi nyangkut terus!”
Kembali gelak tawa mengudara akibat kelakuan Idris yang begitu menggemaskan di mata Gamaliel. “Terus, kenapa kamu beli, Bocill?” Tanya Gamaliel sembari menggerakkan pahanya. Alhasil, tubuh Idris bergoyang ke kanan dan ke kiri.
“Ih, Gamaa. Aku pusing!” Keluhnya sembari menepuk bahu tuan yang menjadi tempat duduknya itu. “Habis, dia lucu. Terus aku keinget dulu ada yang jualan di SD kita. Jadi aku beli, deh.”
“Gemes banget, bocah kecil.” Ujar Gamaliel seraya mencuri sebuah kecupan pada bibir Idris, “Cil.”
“Hmm?” Jemari Idris memainkan surai bagian belakang milik Gamaliel. “Kamu masih ada hutang sama aku.”
“Hutang? Hutang apa?” Tanya Idris seraya memiringkan kepala. Dia lupa pernah berhutang apa pada kawannya ini. Apakah hutang uang? Hutang kudapan yang dia habiskan tanpa bilang-bilang? Atau hutang lain?
Kuasa Gamaliel yang semula bertengger di pinggang ramping tuan di hadapan, perlahan menelusup ke dalam kaus Idris. Kulit mereka bersentuhan, Gamaliel mengelus permukaan perut rata Idris hingga mengakibatkan bulu badan Idris sedikit meremang, “Hadiah main tebak-tebakan.” Jawab Gamaliel.
Idris memukul pelan tangan Gamaliel yang masih bertengger di atas perutnya, “tangannya, nakal! Kamu mau hadiah apa emangnya?”
“Mau nyusu.”
“Nyusu sama sapi?” Tanya Idris dengan kepala yang dimiringkan.
“Nyusu sama Idris, sayang.”
“MESUM!!” Buru-buru Idris tutup mulut Gamaliel yang baru saja melontarkan kata kotor yang membuat dirinya malu sendiri.
Gamaliel terkekeh lalu mengecup telapak tuan di hadapan sebelum dia singkirkan dari depan bibirnya. “Kenapa, sih, Cil?”
“Aku dengernya maluuuu!!”
Menggoda Idris memang agenda yang sangat menyenangkan bagi Gamaliel. Reaksi yang diberi buat Gamaliel girang bukan kepalang. “Kenapa, deh, Cil? Kayak baru pertama kali aja aku minta sama kamu.”
Benar, ini bukan kali pertama Gamaliel melontarkan permintaan ini. Dan bukan pertama kalinya juga mereka melakukan apa yang dipinta. Seharusnya Idris sudah biasa dengan tingkah tidak senonoh kawannya itu. Tetapi tetap saja, dia masih suka malu-malu sendiri. Kecuali bila dirinya sendiri yang meminta.
“Tapi tetep aja, aku malu!!” Katanya seraya menyembunyikan wajah di ceruk leher Gamaliel. Si Tuan Dominan mengecupi daun telinga Tuan Submisif dan membisikan sesuatu di sana, “boleh, gak?”
“Itu aja, ‘kan?” Tanya Idris dengan suara kecil. “Iya, Sayangku. Emang kamu mau yang lebih?”
Idris mendelik sebal, “becanda, Cantikku. Itu aja cukup.”
Bukannya apa-apa. Gamaliel tau kalau besok Idris ada jadwal presentasi. Mau ditaruh di mana muka cantik itu kalau ketahuan jalan ngangkang akibat habis bersenggama dengan sahabatnya?
Maka Idris hanya menyetujui soal agenda Nyusu yang diinginkan Gamaliel. Anggukan diagih, Gamaliel senang bukan main.
Kuasa kanan kembali menyelinap ke dalam kaus milik Idris. Jari telunjuknya bertemu dengan noktah milik Idris. Lagi, Gamaliel kecupi daun telinga Idris seraya menggesekkan telunjuknya di atas sana yang membuat Idris melenguh sesaat. “Hnngg—“
Gamaliel berani sumpah; bahwasanya lenguhan Idris ialah suara kedua yang paling indah di dunianya.
Maka Gamaliel terus melakoni kegiatannya. Sekarang, ibu jarinya ikut berkontribusi untuk menjepit noktah yang mulai menegang. Begitu piawai jemari bermain di atas areola sang kawan hingga membuat Idris berjengit gelisah. Ada sensasi geli dan juga sedikit ngilu disaat yang bersamaan. Ada pula darah yang berdesir hebat lantaran sentuhan Gamaliel di atas tubuh sensitifnya. “Mhmmnn.”
“Aku lepas, ya?” Adalah helai kain yang dia maksud. Tubuh Idris lantas sedikit menjauh dengan lengan yang sengaja diangkat ke atas demi mempermudah Gamaliel ‘tuk tanggalkan kaus putihnya.
Terekpos sudah badan putih nan ramping milik Idris di hadapan Gamaliel. “Cantik. Badan kamu paling cantik.” Puji Gamaliel sebelum mengecupi tulang selangka milik Idris. Dia kecupi area putih susu itu dengan hati-hati laiknya tengah berhadapan dengan porselen yang mudah pecah.
Perlahan tapi pasti, Gamaliel mulai turun menuju bagian bawah; dada Idris yang sudah dia nanti. Kecupan dia laku di sekitar noktah yang sudah menegang, dia jilati kulit putih tersebut sebelum dia sesap dan beri sedikit gigitan. Hal tersebut dia ulangi berkali-kali sampai tanda kemerahan perlahan yang mungkin akan berubah menjadi ungu muncul dari sana.
“Sshh—mmhhh,” Sisi kiri dijamah oleh alat wicara, maka jemari yang berkuasa di sisi kanan. Jari tengah dan telunjuk sibuk menjepit puting yang sudah menegang telak.
Bibir Gamaliel sibuk melumati puting Idris yang membuat sang empu tubuh membusungkan dadanya. Sedang daging tanpa tulang Gamaliel sibuk bergesekan dengan puting Idris. Ada rasa hangat dan basah yang dirasa di dada tuan submisif. Begitu sensitif dan Idris tidak bisa mengelak bahwa dia menyukai sensasi ini.
Gamaliel masih sibuk dengan permintaannya. Dia jilati, lumat dan isap puting Idris secara bergantian. Sangat rakus laiknya anak bayi yang tengah kehausan, pun meski di sana tidak keluar air setetes pun, Gamaliel terus menyedotnya hingga pipi si tuan kembang-kempis sendiri. Permukaan lidah Gamaliel yang kasar membuat Idris pening akan kenikmatan yang diberi.
“Hhhnn… Ahhhnn—Gam-a” Idris tidak lagi melenguh, melainkan desahannya sudah mengudara entah sejak kapan. Surai milik Gamaliel berantakan dibuatnya. Kuasa Idris sibuk meremat rambut Gamaliel; pelampiasan apa yang Gamaliel laku pada tubuhnya.
Bila tadi disinggung bahwa lenguhan Idris ialah irama yang dia gemari, maka saatnya memperkenalkan nada yang paling Gamaliel suka; desahan Idris yang menyebut namanya. Bila bisa didengar setiap hari pun Gamaliel tidak keberatan untuk mendengarnya.
Selagi mulut dan jemarinya sibuk sendiri, netra Gamaliel melirik ke atas; melihat paras rupawan sang tuan tanpa menghentikan kegiatannya. Wajah meranum, bibir pun terbuka lantaran menikmati permainan yang Gamaliel pimpin. Bila sudah begini, Idris tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan diri sepenuhnya pada Gamaliel. Hal yang dilaku sahabat karibnya buat suhu tubuh meningkat.
Gamaliel beri jeda atas kegiatannya. Dilepasnya tautan birai dari dada Idris tuk menyaksi bagaimana hasil dari guratan seninya. Ada rasa bangga tatkala melihat sisi sebelah sedikit basah, meranum dan bahkan membengkak dibandingkan sisi sampingnya. Sekarang, Gamaliel harus membuat keduanya seimbang; maka kembali dia ulangi rutinitas memakan dada Idris dengan ketamakan yang sama.
Televisi tidak lagi menarik sebab Gamaliel sudah menemukan kegiatan baru yang membuatnya tertarik. Pun Idris tidak merasa bosan lagi sebab ada Gamaliel yang menemaninya.
Han Taesan sebagai Gamaliel
Kim Leehan sebagai Idris
2 notes · View notes
sa-va-na · 1 year
Text
Judulna ; Tongseng Kambing bumbu alung alias seadanyah
Sabab na kulkas aya daging domba yang sudah bersemayam seminggu lebih, jadi kapaksa daging teh kudu diolah. Lebar sing mubadzir, dosa. Bingung rek diasakan jadi naon, nanya ka salaki nembalna terserah. Hih!
Yasudah, searching na youtube cara masak daging kambing. Lalu muncul saran ide nyieun tongseng kambing sederhana, atuh di klik. Alhamdulillah bahan-bahanna insya Allah sadia teu kudu meuli, kari neangan wortel jeung lengkuas alias laja. Alhamdulillah hirup di lembur nu di buruan imahna teh sok marelak sabangsaning bumbu dapur jiga koneng, salam, daun jeruk, jahe jsb, jadi teu pati kudu ngagidig teuing ka warung. Jaba warungna jauh di dieu mah. Tomat jeung kol mah aya, da sok nyieun kol goreng kadaharan pendamping sangu kabeuki uing pisan.
Berbekal nonton video youtube sakilas sabab kuota kaburu sakarat, clom-clom we sakabeh bumbu berdasarkan feeling. Surawung, jeung cabe menang ngarabut di simpen pandeuri jang garnish. Padahal na youtube asana teh euweuh surawung jeung cabe ieuh hahaha.
Bumbu geus lengkep kari gerus, sawareh disiksik dan ritual masak-memasak dimulai...
Alhamdulillah, setelah lukat-leket kesang masak jeung nyangu teh asakna bisa bareng. Sanajan sajeroning prosesna loba kaganggu ku budak ceurik menta nyusu jeung menta diais. Masya Allah..
Sajatina mah masak teh aslina uing mah teu bisa sing demi oge. Tapi ieu teh demi bakti jeung ngawulaan ka nu jadi salaki. Sanajan tara menta nu rupa-rupa oge tapi angger, demi ngajaga keharmonisan dalam rumah tangga teh pan kudu saling membahagiakan satu sama lain. Sabab, setelah mengalami dur der pasea yang tiada hentinya, aya benang merah nu bisa kapanggihan. Nyaeta nu jadi salaki hayang dimengerti dan nu jadi pamajikan embung eureun diberean duit wkwkwkwk..
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8 notes · View notes
bocahkosongviral · 7 months
Text
Nyusu di Toket Gede pake kalung
Update : Nyusu Ke Pacar Jilbab kuning Cantik di ruang tamu Nyusu di Toket Gede pake kalung
Tumblr media
Streaming full di :
www,bocahkosongviral,my,id
ganti , dengan . atau bisa cek profile untuk situs alternatif
natasha abigael quincyfans Fuji serena manhwa
#UninstallGrabNow
3 notes · View notes
noviarfnasworld · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Muhammad Habil, 2 bulan 13 hari.
Semenjak kehadiran Habil, aku jadi paham bahwa menjadi ibu yang waras dan bahagia jauh lebih penting dari apapun.
Dulu aku pikir, setelah melahirkan semuanya akan jauh lebih mudah. Bayikan cuma tidur dan nyusu. Apa sulitnya? Kalau haus ya disusuin, nangis ya ditenangin. Tapi ternyata ga semudah itu, ga se-sederhana itu. Aku jadi paham bahwa beratnya perjuangan orangtua kita dulu. Merawat dan membesarkan.
Medan, 25 Desember 2022.
8 notes · View notes
zahrarizqip · 1 year
Text
MENYAPIH
2 tahunnya masih 17 Maret, tapi perintah menyapih 2 tahun menurut Al-Quran ngikut kalender Hijriyah yaitu 4 Sya'ban (26 Februari). Jadilah mulai belajar menyapih dari sekarang.
Pekan pertama (20-26 Februari 2023): menyapih dari bangun tidur pagi sampai sore. Malam sebelum tidur tetap nyusu.
Hari ke-1: slogan hari ini adalah
"Lebih baik tidak tidur siang daripada harus tidur tanpa nyusu."
Dan yaaa memang dia benar-benar tidak tidur siang hari ini :')
Hari ke-2: awalnya berencana gak berangkat tahsin, karena jamnya bebarengan dengan jam tidur Haidar. Sedangkan dia lagi belajar sapih di pagi hari. Udah ngebayangin macem-macem, takut bakalan rewel dkk, tapi juga eman-eman kalau harus bolos halaqah. Akhirnya tetep berangkat. Siapa sangka, setelah di luar ruangan gak mau digendong-gendong, diajak masuk ke ruangan lagi, dengerin materi ustadzah malah sambil terkantuk-kantuk. Dielus dikit langsung tidur. Masya Allah. Bener-bener bisa diajak kerjasama.
Hari ke-3: udah ngebayangin, bakalan gak tidur siang lagi nih kayanya, kaya hari pertama. Pagi diajak main ke taman. Siang temen-temen Haidar pada main ke rumah. Sore diajak mobilan sambil anter paket. Lah kok sambil berdiri di jok sambil terkantuk-kantuk wkwk masih ingat betul gimana ekspresinya. Akhirnya coba didudukin & bener aja tidur pulas.
Hari ke-4: lagi-lagi tidur sewaktu tahsin. Bedanya, hari ini agak rebyek. Harus keluar-masuk ruangan karena Haidar lumayan rewel walaupun akhirnya tidur juga.
Hari ke-5: sepulang kajian Anahafidz, jemput Mas Sidqi yang pulang dinas. Eh lah kok di perjalanan bisa-bisanya tidur sambil berdiri, yang akhirnya lama-lama dibantu duduk cari posisi nyaman. Wkwk ada-ada aja.
Hari ke-6: mau tidur siang setelah digendong jarik sambil dipuk-puk sama Mas Sidqi. Padahal selama ini, aku belum pernah berhasil nidurin sambil gendong tanpa nyusu begitu :')
Hari ke-7: masih sama, di waktu tidur siangnya belum mau tiduran sambil dipuk-puk. Maunya digendong. Coba ku gendong, eh lama-lama ketiduran. Alhamdulillah, lega banget rasanya kalau berhasil. Yaaa walaupun masih sambil digendong.
Gapapa deh, pelan-pelan ya Mas Haidar. Ibu tau, gak mudah berpisah dengan sesuatu yang bikin nyaman selama 2 tahun ini. Tapi Mas Haidar pasti tau kan, kalau Allah sudah perintahkan, ya kita harus jalankan❤
5 notes · View notes
chocolatosdingin · 2 years
Text
Sekarang kalau merhatiin Gista makan tu seneng banget. Lahap kali dia makannya, kayak hampir semua menu yang dihidangkan bakal dimakan semua. Udah nggak ragu lagi buat nyicipin makanan baru. Jadi terharu. 🥺
O tentu saja perjalanan perkenalan makan ini tidak mudah yaa.
Awal mpasi, dia tumbuh gigi. Iyes, di usia 6 bulan, bahkan seingetku tumbuh giginya justru sebelum mulai mpasi. Tiap dicobain makan, selalu dimuntahin. Sedih kali. Segala menu dicoba, sampe beli bubur fortif udah saking capeknya. Nggak makan sama sekali dia sampai 8-9 bulan maybe(?)
Ternyata jawabannya cuma satu, nggak mau tekstur bubur. :')
Mulailah naik tekstur jauh, nasi utuh tapi agak lembek. Segala makanan kuah mulai dari sayur bening, sampai gule kambing. Itu-itu mulu.
Terus lama-lama mau coba apa aja. Terus habis disapih, wow, makin bagus makannya. Alias segala dimakan karena udah nggak bentar-bentar nyusu.
Alhamdulillah. Sekarang malah agak takut karena dia kuat makan pedes. Bahkan kayaknya level pedesku udah dilampaui sama dia. 🙂
Beberapa sayur mulai berani coba makan. Sejauh inui favoritnya sih ya labu siam, taoge, wortel, kacang panjang, dan bayam. Kubis, sawi-sawian, baru mau coba dikit-dikit. Kadang suka disisihin. Ya udah ngga papa.
Kalau segala jenis prohe udah jangan ditanya. Doyan banget. Udah bisa request mau cumi, udang, ikan, ayam, atau lainnya. Huhu bangga sekaligus terharu. :')
Mana belakangan suka gampang laper.
Kemarin bangun tidur ngeluh sakit perut. Kirain mau poop karena terakhir dia sembelit habis makan coklat. Taunya laper. Ditanya mau makan apa, minta soto. Yaudah beli soto di tempat langganan. Sharing semangkok sama aku, dianya habis separo lebih. Wkwkwk.
Pagi tadi sarapan nasi goreng kecap. Abis banyak banget. Nambah pulak. Pinter banget masyaAllah.
Btw, nasgor jadi menu aman buat dia. Apalagi kalau bumbunya dikasih kencur. Dahlah, dijamin nggak nolak.
Dia juga suka makanan yang dikecapin. Ayam kecap, tempe kecap, udang kecap. Wkwkwk. Emang ya, kebiasaan itu bisa diturunkan. O tentu, itu kebiasaan menurun dari bapaknya. Menu favorit mereka sama; ayam kecap. 👍
Semua itu tentu saja sejalan dengan konsumsi susu yang kian hari kian meningkat.
Dia kan nggak doyan sufor. Sejak umur setahun, aku mulai kasih uht ultra mimi yang plain itu loh. Karena nggak ada gula tambahan, lumayan bikin tenang kan. Biasanya sehari dia habis 3-4 kotak, sekarang bisa 5-6 kotak. Dulu pas masih ASI bisa banget habis sekotak susu, masih minta nen. 🙂
Dia kalau makannya lancar, minum susunya juga lancar.
Alhamdulillah.
Semoga makannya lancar terus, sehat, dan kuat.
2 notes · View notes
abdulraveman · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Masuda Takahisa
STAGE SQUARE vol.67
5 notes · View notes
honeyimissjoo · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
happy 20th anniversary to NEWS 20th vs 10th anniversary
21 notes · View notes
ambuschool · 1 month
Text
Kecewa....
Sedih bgt bermalam-malam ku tidur jam 1-1.30 pagi krn selepas Hannah tidur malam lah ku baru bs fokus mengerjakan segala esai. Berpikir, memembuat kerangka, ketik-hapus, baca ini itu, butuh fokus yang tinggi dan paling enak di keheningan malam emang, walau saghnya badan sudah remuk.
Saat tadi kusampaikan rasa keecewa ku krn dia gak mendukung (bahkan gak pernah nanya apa yg bisa kubantu dgn persiapan beasiswaku!) dia dengan mudahnya ngomong “Aku kan gak ngerti.”
Sakit bgt rasanya.
I dont even understand your thesis juga tp i sit there, berjam-jam untuk ngerjain thesis lo! Tadi abs sholat rasanya sedihhhh bgt. Aku selalu berusaha untuk mendukung segala hal akademis dia, tp dia gak pernah sama sekali, dari semenjak nikah. 2 kali aku nulis tugas akhir, gak pernah dia bantu aku sama sekali karena dengan dalih,
“Aku gak ngerti apa-apa.”
Jujur sakit banget sih. Bahkan aku mau nangis nulis ini….
Krn perjuangan apply LPDP kemarin sungguh baru bener2 langkah awal banget. Kl lolos ke tahap berikutnya ku harus tes bakat skolastik. Kalau lolos ke tahap selanjutnya ku harus latihan wawancara. Kalau lolos ke tahap selanjutnya ku harus apply kampus, so on and so forth. Ngebayangin gue bakal ngejalanin sendiri tuh rasanya.. hhhhhhhh :”)
“Aku kan gak ngerti”
If.. you ask, dan mau empati, hadir, lo bakal ngerti. Demi Allah kerasa bgt sakitnya sampe sekarang huft gue kira gue udh berdamai ternyata tadi hanya mengabaikan rasa aja rasanya gue mau nimpuk suami gue pake hape saking segitu keselnya.
Mau pulang ke rumah dan gamau ktm sm suamiku. I wish anakku udh gak nyusu aku bakal pergi malam ini juga utk cari tmpt aku buat berdamai. Sedih.
0 notes
enigmalestari · 2 months
Text
GEMOY USIA 1.5 BULAN, EDISI MASIH NYUSU BLM MAKAN, CAKEP, JUGA MOMOGI BA...
youtube
0 notes
manusiaquat · 3 months
Text
SAPIH (Part 1)
Alhamdulillah Rayya sudah lulus fase sapih akhir desember lalu. Aku ingin berbagi pengalaman berupa tulisan agar bisa menjadi momen yang tak akan terlupakan.
Alhamdulillah, tibalah waktunya proses menyapih, usia rayya saat itu sekitar 25 bulan lebih 2 minggu. Disclaimer: Seingatku, Rayya ini tiap malem bangun minta minum air putih dan nyusu sekitar 1-3x tergantung kondisi perut dan suhu ruangan. Hal yang menjadi tantangan adalah rayya ga sleep training sehingga tiap mau tidur siang/malam harus sm nen dulu. Sebelum sapih dia nen bisa sampe 10x sehari karena memang semaunya dan ga dibatasi. Tantangan lainnya adalah sebelumnya Rayya pernah iseng2 ku sapih dadakan usia 2 tahun tapi gagal karena dia dan ayahnya belum siap dan berujung rewel seharian. Kok ayah yang ga siap juga berpengaruh? Iyalah, ayahnya waktu itu belum ikhlas anaknya disapih dan ayahnya juga ga siap mensupport karena lagi burn out 😂
Ada 2 persiapan yang kami lalukan yaitu Ikhlas & Sounding. Kedua hal ini sepakat dilakukan kedua orang tua ya bukan hanya ibu atau ayahnya saja. Gimana ikhlasnya? Ya menata hati dengan niat agar tumbang anak terpenuhi terutama biar makan gizinya tercukupi & tidurnya jadi lebih nyenyak. Gimana soundingnya? “Mbak Rayya sudah 2 thn, kata Allah sudah cukup nen-nya, sudah besar, mulai tgl 23 gak nen ya?” Kata-kata itu selalu kami ucapkan saat dia bermain, hampir terlelap bahkan saat tidur dengan harapan masuk ke alam bawah sadanya. Mulai kapan sounding? Mulai awal desember sepertinya. (Sebenarnya lebih awal jg lebih baik hehe)
Hari pertama Rayya disapih adalah hari sabtu 23 des 2023, tepat sehari setelah hari ibu 🙃 hiks Kebetulan hari sabtu adalah jatah dia makan ice cream. Jadi paginya dia bangun biasanya minta nen, ini dia entah sudah teralihkan dengan suasana yang mengalir begitu saja, aku sbg ibunya jg ga ngingetin nen sm sekali. Lalu dia minta naik prosotan & ayunan dkt rumah di temani utinya, sebelumnya makan roti dulu. Sepulang dari itu dia mandi jam 6.30an lanjut sarapan. Berangkat beli ice cream jam 9 dan pulang jam 11an. Di toko ice cream qadarullah kena musibah tangannya kecepit sampe ngelupas. Ibunya sudah panik dan mau nen-in tapi melihat Rayya bertahan gak minta nen sama sekali saat kesakitan membuat aku semakin kuat untuk melanjutkan proses menyapih. Dia menangis kurleb 30-40 menit krn sakit jarinya lalu sudah lebih tenang dan mengantuk tbtb tidur sendiri saat main sm ayahnya. Tidurnya kayak orang pingsan dari duduk tiba-tiba ngglempang 😅 sudah gak kuat nahan kantuk sepertinya. Tidur malamnya gimana? Tidur malamnya dia minta perhatian dulu as minta digarukin punggungnya, terus perutnya dan terakhir betisnya lalu tertidur sampai subuh. Wow banget padahal biasanya dia bangun tengah malam lo. Apa rahasianya? Cukupi asupan nutrisi & asupan fisiknya. Jadi bikin dia kenyang dan lelah. Lelah bukan berarti kelelahan ya.
0 notes
nhadiyati · 4 months
Text
Selamat Mengasihi, begitu ucapan yang mengalir seiring doa dan ucapan yang kuterima atas kelahiran Deana yangmana mungkin juga diterima ibu-ibu lainnya. Kurang lebih 2 bulan lalu ku terima kata-kata penuh makna, mengasihi punya tersendiri. Tulisan ini untuk memperingati 1 bulan keberhasilan Deana menyusui secara langsung/DBF.
mother’s milk is, I think, a symbol of compassion and human affection.” - The Dalai Lama
Proses menyusui/mengasihi adalah satu dari sekian fase kata orang yang membutuhkan effort lebih dalam tumbuh kembang anak : mengasihi, tumbuh gigi, mpasi dan drama GTM, toilet training (monggo ibu-ibu yang lebih berpengalaman menambahkan). Padahal saya dulu pikir karena menyusui itu berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yakni makan, apalagi alhamdulillah Deana bisa diberi kesempatan Inisiasi Menyusui Dini selama satu jam yang kalau diinget lucu banget dia uget2 cari nenen 🤣. Kelucuan yang kemudian ambyar dimalam setelah tali pusar dipotong, Deana mulai konser akbar saat lapar, dan nyut nyut mulai terasa saat menyusui.
Nyut-nyut yang semakin menjadi hingga membuat fase mengasihi yang sekarang sedang saya lalui dan jauh dari semua iklan yang ada kaitan dengan menyusui dimana bayi terlihat tenang dan ibu terlihat anggun. Mengasihi bukan hanya sekadar menempel dan mengenyot. Fase ini buat saya luka dan air mata, berdamai dengan rasa sakit, serta merasa diri seperti sapi perah 🤣 (yangmana mungkin ibu lain juga mengalami). Mulai dari puting lecet dan berdarah (nipple cream lansinoh dan ASI penyelamatku), penyumbatan berhujung mastitis (lecitin penyelamatku) sudah saya rasakan dalan proses ini.
Dua jam sekali waktu menyusui serasa bom waktu bagi saya. Diminggu awal kelahiran Deana masih mencoba direct breastfeeding meski entah kenapa begitu payudara dan mulut Dea bersentuhan ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu tangis kencang atau mulut rapat tidur lelap. Karena Dea saat lahir agak kuning akhirnya Saya mencoba dan fokus memberi ASIP melalui media selain dot karena saya pernah diceramahi panjang oleh adik tingkat saya bahaya dari dot yang bikin bingung puting, merubah struktur rahang, kemampuan oromotor dl.
Pemberian ASIP memberi saya sedikit ruang bernapas dari rasa sakit, tapi hati masih tidak tenang karena suara gleg gleg yang terlalu kencang setiap Deana minum dari pipet (berhenti memberikan lewat sendok karena tumpah-tumpah). Dan benar saja ketika jadwal konsul laktasi di klinik dibilang itu karena tidak bisa mengatur aliran dan bisa bikin kembung dan pipet ujung karet tidak direkomendasikan karena rawan pertumbuhan bakteri. Tapi koplak momentnya pas pijat laktasi ibuk terapisnya bilang "bu cobain pakai dot yang lebar kayak payudara aja, cucu saya pakai itu masih bisa nyusu badan", dan itu adalah titik permulaan Deana kenal dot dan lancar 🤣.
Hati masih ragu dan teringet ceramah adik tingkat dulu hehe walau dibesarkan hati oleh bu bidan "anak saya juga pakai dot, ya memang kalau dikonsuler laktasi dot itu kayak haram hukumnya, tapi coba kalau ibu bekerja.. apa iya yang mengasuh sabar kayak kita mau kasih susu pakai cup feeder, sendok, dkk.. kalau anak tersedak malah buyar, saya sih realistis aja dengan pengunaan dot". Dan kemudian dua atau tiga hari setelah Deana pakai dot terus mamaknya masih ragu... akhirnya aku kontak Mbak Ida Sholihah dan jreng jreng Deana udah bingung puting, tapi akhirnya dengan sabar diajarin lagi posisi menyusui (asli ini gak bisa online menurutku karena beda banget pas liat di webinar sama dipraktekin langsung), pentingnya pelekatan (inget banget sama suami selalu ngecek dagunya dea nempel gak, bibir bawahnya dower gak kayak ikan walau sampai sekarang bibir dea masih kayak melepuh yg katanya karena belum deep latch), skin to skin sama bayi sering-sering. Dan aku dikasih semangat kalau menyusui emang sulit buat buat bayi kayak Deana yang lahir 2.7kg dengan bobot termasuk mungil makanya sulit mangap dan naluri tidurnya masih buanyak. Alhamdulillah, abis kedatangan Mbak Ida, aku bisa DBF selama kurang lebih 3 hari sebelum akhirnya ambyar lagi Deana nangis gak sabar 🤣
Oh ya dalam menyusui ketika gagal tutup telinga rapat-rapat dari koment yang tidak berguna. Aku cukup stress ketika ditanya "kenapa gak nyusu langsung?" atau "kok pakai sendok?" atau "gak pakai dot aja lebih gampang" atau kalimat ketika yang melihat aku menyusui dan koment "Putingnya jelek tuh,,putingnya mendelep makanya anak susah nyusu". Pertama, kayaknya langka ibu yang gak punya kendala menyusui langsung terus memilih ngasih ASIP (wong saya merasakan indahnya gak perlu angetin susu, nyuci botol, nakar ml untuk diminum hhe alias tinggal buka baju pas berhasil DBF terlepas dikasus saya suakitnya bukan main) yah ASI kan buat anak, jadi ngapain tahan-tahan nyimpen dikulkas kalau bisa fresh dari badan, rata-rata ibu eping (exclusive pumping) pasti punya alasan tersendiri yang gak perlu ditanya juga. Kedua, kayak ceramah adik tingkat saya yang berkesan wkwkw hidup itu terus bergerak dan alternatif pemberian ASIP jadi banyak selain dot- bisa sendok, spoonfeeder, pipet, spuit, cupfeeder/sloki, bahkan ada finger feeding atau sns pakai selang gitu (Deana akhirnya mencoba semua, kalau ada yang mau nanya walau saya bukan konsuler laktasi boleh hehe dan disepakati Deana akan pakai dot saat saya mulai bekerja dengan harapan kemampuan untuk DBFnya udh lebih settle jadi gak bakal bingung puting). Ketiga, dari semua webinar dan konsultasi laktasi yang saya ikuti menyusu itu bukan diputing tapi diaerola yang coklat itu (cek deh anatomi payudara) nah kalau anaknya berhasil ngenyot pentil juga kebentuk seiring waktu, dan yang menariknya aliran ASI itu keluar dari berbagai titik di aerola bukan cuman 1 pancaran puting hehe.
Dunia mengasihi juga berkaitan dengan pumping yang juga bukan sembarang pumping, tapi ternyata kasusku putingku gak cocok sama corong pompa asi yang kupunya, disaranin pakai insert corong. Jadi selain brand/merk, kesesuaian corong, posisi alat juga mempengaruhi hasil pumping. Dan beruntunglah ibu-ibu yang cocok pakai handsfree jadi bisa multitasking, sejauh ini saya masih lebih banyak hasil pompanya pakai corong.
Aku inget banget Mbak Ida bilang "Deana ini hisapannya lumayan kuat loh, semangat nyusu dia". Kata - kata ini yang jadi pengharapan sekaligus cambuk yang kadang bikin saya melow "masak saya ibuknya gak bisa menyusui" (yang akhirnya bikin saya obsesi Dea harus nempel di payudara minimal 10 menit, dan gagal saya nangis sendiri). Meski pemberian ASIP alhamdulillah kuning Deana hilang dan berat badannya naik tapi hati ini pengen ngerasain bisa DBF lagi sama Dea. Apalagi pas naik gocar mau ke Bandara dikasih wejangan ama bapak driver "anaknya jangan dikasih sufor bu, ASI baik" yang awalnya ngira saya kasih Dea susu formula lewat dot terus saya jelasin ini ASIP (terlepas dari ASI paling baik, memang ada beberapa kondisi yang anak emang harus dibantu sufor jadi jangan dipersalahkan ya), obrolannya jadi lanjut dengan logat chinesse si bapak sambil cerita jenis obat-obat herbal yang diminum biar ASInya banyak
ASI banyak sebenarnya bukan solusi (saya doanya semoga ASI saya cukup diminum Dea hingga 2 tahun). Saya sempat baca di sosmed kondisi demikian bisa jadi bikin anak susah nyusu dan tersedak, belum lagi komposisi asi itu ada foremilk dan hindmilk (beda keduanya baca disini) nah kalau oversupply bisa jadi ga tau dapat keduanya kah. Saya memang bukan hyperlaktasi (sempat di diagnosis) tapi Deana yang hingga saat ini sudah DBF belum berhasil ngosongin payudara akhirnya tetap harus pumping aja bikin saya kewalahan ngatur jadwal, dan PUP deana juga bisa berubah tekstur karena menyusunya yang masih singkat jadi kalau baca diinternet kebanyakan foremilk.
Oh ya pengosongan payudara itu penting, karena ketersediaan ASI itu bergantung darisana. Jadi badan akan merespon kalau kosong berarti harus diisi lagi. Jadi misalnih dibotol 100ml airnya habis semua otomatis bakal kita isi penuh lagi, tapi kalau ada sisa ya paling diisi setengahnya aja, atau bahkan gak diisi. Katanya ketersediaan ASI itu ya berkaitan dengan demand jadi rajin-rajin menyusui dan pumping. Selain itu yang terpenting katanya ibu menyusui harus bahagia, cukup nutrisi dan air. Sedangkan untuk asi booster itu opsional aja bahkan beberapa bilang jatuhnya lebih ke sugesti menambah percaya diri, belum ada riset secara ilmiah yang benar-benar pasti.
Menjalani fase mengasihi ini saya sampai membutuhkan pendampingan konsuler laktasi bukan karena ala-ala atau kebanyakan duit tapi sesulit itu ternyata proses mengasihi. Total ada 4 (empat) konsuler dan saya sangat berterimakasih atas pendampingan serta kesabaran mereka, khususnya Mbak Ida Sholihah yang sabar dan selalu ngecek keadaan saya, membalas whatsapp saya sampai pertanyaan terkecil warna pup deana apakah baik-baik saja. Saya juga bisa menjalani fase mengasihi karena suami, keluarga khususnya kak dhana yang sampai jejelin cara menyusui, teman-teman kayak indri dan emir yang jadi pendengar dan mengingatkan saya bahwa menyusui telah diperintahkan dalam agama dan berganjarkan pahala (pas dikasih tahu ini agak mewek dan semangat untuk mencoba DBF hingga nantikala harus penggunaan media lain) . Saya selalu mendoakan yang terbaik dan Allah beri ganjaran sebaik-baiknya ganjaran atas perhatian dan bantuannya.
Dari hari itu 4 januari 2024 setelah lagi-lagi penyumbatan dan pijat laktasi, terapisnya yang sekaligus bidan kasihan liat aku pakai spoonfeeder ngereview lagi apa yang mbak ida ajarkan, tiba-tiba malamnya Deana menolak menyusu lewat sendok walau memang Dea udah bisa mangap tapi sakit yang saya rasa masih sama karena deana ada tonguetie dan liptie yang masih butuh asesment lebih lanjut, bahkan dihari berikut-berikutnya saya selalu merasa serasa ditusuk-tusuk dalam tulang dan nyut seputar dada yang bisa ke tulang punggung.
Ternyata dari pada tulisan haru biru mengingat 1 bulan (padahal orang biasa ketika 6 bulan menuju MPASI, tapi buat saya dengan liku-liku ini 1 bulan sudah merupakan waktu yang luar biasa) berhasil menyusui secara langsung, lebih jadi kenapak tilas yang ilmu mengasihinya masih butuh banyak belajar. Tapi sampai ketitik ini selalu terselip maaf ke Dea karena mama kurang sabar dan mengeluh sakit padahal Dea yang paling kepayahan. Dan hingga hari ini saya sampai di titik pemasrahan diri dalam proses mengasihi "selama Dea tidak sakit, berat badan stabil, tidak lesu dan rewel, pipisnya cukup.. insya allah proses mengasihi bisa dikatakan berhasil, mari kita lanjutkan dan selamat mengasihi sembari selalu berdoa kepada Allah untuk kemudahan dan kelancaran prosesnya serta terimakasih bantuannya untuk Dea".
.
1 note · View note