#program internship
Explore tagged Tumblr posts
programmagangmahasiswadansmk · 10 months ago
Text
Program Internship Mahasiswa DKV di Blitar: Bangun Karir Desain Anda, Hub 0819-4343-1484
Tumblr media
0819-4343-1484, Industri kreatif di Indonesia terus berkembang pesat, terutama di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Sebagai disiplin ilmu yang menggabungkan seni, teknologi, dan strategi komunikasi, DKV menjadi salah satu jurusan yang paling diminati oleh mahasiswa yang ingin mengembangkan karir di dunia kreatif. Ikuti program internship mahasiswa DKV di Blitar dan jadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan untuk membangun karir desain Anda dengan mantap.
Mengapa Internship Penting bagi Mahasiswa DKV?
Internship, atau magang, adalah tahap penting dalam perjalanan pendidikan seorang mahasiswa. Bagi mahasiswa DKV, internship tidak hanya menawarkan kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kampus ke dalam praktik, tetapi juga untuk mengembangkan portofolio profesional yang akan sangat berharga ketika memasuki dunia kerja. Program internship mahasiswa jurusan DKV di Blitar memberikan peluang untuk berkolaborasi dengan para profesional industri, memperdalam pengetahuan desain, dan memahami dinamika proyek nyata dalam dunia desain.
Internship juga membantu mahasiswa dalam memperluas jaringan profesional mereka. Melalui interaksi dengan desainer berpengalaman, manajer proyek, dan klien, mahasiswa dapat membangun koneksi yang berharga yang mungkin akan membuka peluang kerja di masa depan. Selain itu, magang memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik konstruktif dari para ahli di bidangnya, yang sangat penting untuk pengembangan diri dan peningkatan kualitas karya desain.
Program Internship DKV di Blitar: Kesempatan yang Tidak Boleh Dilewatkan
Blitar, meskipun dikenal sebagai kota yang tenang, telah menjadi pusat pengembangan industri kreatif yang menawarkan berbagai peluang magang bagi mahasiswa DKV. Gemilang Training merupakan salah satu lembaga yang menawarkan program internship mahasiswa DKV di Blitar. Dengan dukungan dari para praktisi profesional, Gemilang Training memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman yang relevan dan mendalam di bidang desain komunikasi visual.
1. Fokus pada Pengalaman Praktis
Salah satu keunggulan dari program internship mahasiswa jurusan DKV di Blitar adalah pendekatan berbasis pengalaman praktis. Mahasiswa tidak hanya duduk di balik meja komputer, tetapi juga terlibat dalam berbagai tahapan proses desain, mulai dari konsep hingga eksekusi. Dalam proses ini, mahasiswa diajarkan bagaimana memahami brief klien, mengembangkan ide-ide kreatif, dan mewujudkannya menjadi produk visual yang efektif.
Di Blitar, mahasiswa berkesempatan untuk bekerja pada berbagai proyek, termasuk branding, desain kemasan, desain web, dan materi promosi. Setiap proyek yang dikerjakan memberikan tantangan unik yang memerlukan kreativitas dan keterampilan teknis yang tinggi. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengasah kemampuan mereka dalam berbagai aspek desain, yang akan menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja setelah lulus.
2. Mengasah Keterampilan Teknis dan Kreatif
Internship di bidang DKV bukan hanya tentang mengasah keterampilan teknis seperti penggunaan software desain, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan kreatif dan pemahaman mendalam tentang strategi komunikasi visual. Gemilang Training menyediakan fasilitas dan perangkat lunak terbaru yang digunakan di industri, seperti Adobe Creative Suite, untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki akses ke alat yang mereka butuhkan untuk sukses.
Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah desain. Mereka diajarkan untuk tidak hanya fokus pada estetika, tetapi juga pada fungsi dan dampak dari karya desain mereka. Kemampuan untuk menggabungkan kreativitas dengan strategi komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menghasilkan karya desain yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan kuat.
3. Bimbingan dari Praktisi Berpengalaman
Selama menjalani program internship mahasiswa jurusan DKV di Blitar, mahasiswa akan mendapatkan bimbingan langsung dari para praktisi berpengalaman di industri kreatif. Para mentor ini bukan hanya memberikan arahan teknis, tetapi juga membagikan wawasan tentang tren industri, etika kerja, dan cara mengelola proyek desain dengan efektif.
Bimbingan ini sangat berharga karena memungkinkan mahasiswa untuk belajar dari pengalaman nyata para profesional. Mereka akan diajak untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek nyata, mendapatkan umpan balik yang konstruktif, dan belajar bagaimana menavigasi tantangan yang mungkin muncul selama proses desain. Dengan bimbingan yang tepat, mahasiswa dapat lebih cepat memahami cara kerja industri dan mempersiapkan diri untuk berkarir di bidang DKV.
4. Pengembangan Portofolio yang Kompetitif
Portofolio adalah salah satu aspek terpenting bagi seorang desainer dalam mencari pekerjaan. Melalui program internship mahasiswa DKV di Blitar, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan portofolio yang berisi karya-karya nyata yang telah mereka kerjakan selama magang. Portofolio ini akan menjadi bukti konkret kemampuan dan kreativitas mereka, serta menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mereka memiliki pengalaman yang relevan dan siap untuk berkontribusi di dunia profesional.
Dengan proyek-proyek yang dikerjakan selama magang, mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek desain, seperti desain grafis, ilustrasi, tipografi, dan desain interaktif. Selain itu, portofolio ini juga dapat mencerminkan pemahaman mereka tentang strategi branding dan komunikasi visual, yang sangat dihargai dalam industri kreatif.
Gemilang Training: Mitra Terbaik untuk Internship DKV di Blitar
Gemilang Training dikenal sebagai salah satu penyedia program pelatihan dan internship terbaik di Blitar. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan kreatif, Gemilang Training menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa DKV untuk mengasah kemampuan mereka dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
1. Kurikulum yang Relevan dan Terkini
Kurikulum yang diterapkan oleh Gemilang Training dirancang untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam industri desain. Mahasiswa akan diajarkan keterampilan yang paling dibutuhkan di dunia kerja saat ini, seperti desain responsif, animasi digital, dan UX/UI design. Selain itu, Gemilang Training juga memberikan pelatihan dalam pengembangan konsep kreatif, strategi branding, dan manajemen proyek desain.
Kurikulum yang komprehensif ini memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang kuat, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengembangkan dan mengelola proyek desain yang sukses. Dengan demikian, mahasiswa dapat memasuki dunia kerja dengan percaya diri dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan dalam karir desain mereka.
2. Fasilitas dan Sumber Daya Lengkap
Gemilang Training menyediakan fasilitas yang lengkap dan modern untuk mendukung proses belajar mahasiswa. Dengan akses ke perangkat lunak desain terbaru, studio kreatif, dan ruang kerja yang nyaman, mahasiswa dapat bekerja dengan efisien dan fokus pada pengembangan karya mereka. Selain itu, Gemilang Training juga menyediakan akses ke berbagai sumber daya belajar, seperti tutorial online, perpustakaan desain, dan seminar industri, yang dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan mereka lebih lanjut.
3. Kesempatan untuk Berkolaborasi
Salah satu keunggulan dari program internship mahasiswa jurusan DKV di Blitar adalah kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat dan profesional di industri. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat belajar bagaimana bekerja dalam tim, mengelola proyek secara efektif, dan menghasilkan karya yang memenuhi standar industri. Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk mendapatkan umpan balik yang berharga dari berbagai sudut pandang, yang akan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka.
4. Dukungan Karir dan Networking
Gemilang Training tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan kreatif, tetapi juga pada dukungan karir jangka panjang. Selama program internship, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk menghadiri berbagai acara industri, seperti pameran desain, seminar, dan workshop, yang akan membantu mereka dalam membangun jaringan profesional. Dukungan ini sangat penting untuk membantu mahasiswa dalam memulai karir mereka di industri kreatif, dan Gemilang Training berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan peluang terbaik untuk sukses.
Membangun Karir Desain Anda dengan Mantap
Setelah menyelesaikan program internship mahasiswa DKV di Blitar, mahasiswa akan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan portofolio yang kuat untuk memulai karir mereka di industri desain. Dengan pengalaman praktis yang diperoleh selama magang, serta bimbingan dari para profesional berpengalaman, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan mencapai kesuksesan dalam karir desain mereka.
Kesimpulan
Program internship mahasiswa DKV di Blitar adalah kesempatan emas bagi para mahasiswa Desain Komunikasi Visual untuk mengembangkan keterampilan praktis, membangun portofolio yang kompetitif, dan memperluas jaringan profesional mereka. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga di dunia kerja, tetapi juga bimbingan dari para profesional berpengalaman yang akan membantu mereka mempersiapkan diri untuk karir di industri kreatif. Gemilang Training sebagai mitra pelatihan terkemuka di Blitar, menawarkan lingkungan yang ideal bagi mahasiswa untuk belajar, berkembang, dan mencapai kesuksesan dalam karir desain mereka. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membangun masa depan karir desain Anda dengan mantap. Ikuti program internship mahasiswa DKV di Blitar dan hubungi kami di 0819-4343-1484 untuk informasi lebih lanjut.
Tumblr media
FAQ
1. Apa saja manfaat mengikuti program internship mahasiswa jurusan DKV di Blitar?
Manfaat utama dari program internship ini adalah kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari di kampus dalam proyek nyata, membangun portofolio profesional, mendapatkan bimbingan dari praktisi berpengalaman, dan memperluas jaringan industri yang dapat membuka peluang karir di masa depan.
2. Bagaimana cara memilih tempat magang yang tepat di Blitar?
Pilih tempat magang yang menawarkan pengalaman praktis yang relevan dengan minat dan tujuan karir Anda. Gemilang Training adalah salah satu pilihan terbaik di Blitar, dengan fokus pada pengembangan keterampilan kreatif dan teknis, serta dukungan penuh untuk membangun karir Anda di industri desain.
3. Apa yang membuat Gemilang Training berbeda dari tempat magang lainnya?
Gemilang Training menawarkan kurikulum yang up-to-date dengan tren industri, fasilitas modern, dan mentor berpengalaman yang siap membimbing mahasiswa dalam setiap tahap proses desain. Selain itu, mereka menyediakan dukungan karir dan peluang networking yang membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk sukses di dunia kerja.
4. Berapa lama durasi program internship di Blitar?
Durasi program internship biasanya berkisar antara 3 hingga 6 bulan, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan dari lembaga atau perusahaan tempat Anda magang. Durasi ini cukup untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan komprehensif di bidang desain.
5. Bagaimana cara mendaftar untuk program internship mahasiswa DKV di Blitar?
Untuk mendaftar, Anda dapat menghubungi pihak penyelenggara program, seperti Gemilang Training. Mereka biasanya menyediakan informasi lengkap mengenai persyaratan, proses pendaftaran, dan jadwal program. Hubungi kami di 0819-4343-1484 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memulai proses pendaftaran.
Hubungi Kami
0819-4343-1484
Link Whatsapp: https://wa.me/6281943431484
Link Website: https://www.gemilangtraining.my.id/
(Felycia-Skansa)
0 notes
magangmojokerto · 10 months ago
Text
Hub 0811-3272-825, Cara Memulai Internship Bisnis Digital di Mojokerto
Tumblr media
(0811-3272-825), internship dalam bidang bisnis digital merupakan langkah strategis bagi mereka yang ingin memulai karir di industri teknologi dan pemasaran digital. Bagi Anda yang tinggal di Mojokerto dan ingin mengejar peluang di sektor ini, berikut adalah panduan lengkap untuk memulai internship bisnis digital di Mojokerto.
1. Kenali Bidang Bisnis Digital
Sebelum memulai internship bisnis digital di Mojokerto, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang apa itu bisnis digital. Bisnis digital mencakup berbagai aktivitas yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjalankan atau meningkatkan operasional bisnis. Ini termasuk pemasaran digital, e-commerce, pengembangan aplikasi, dan analisis data. Memahami konsep-konsep ini akan membantu Anda menentukan area spesifik dalam bisnis digital yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda.
2. Tentukan Tujuan dan Harapan Anda
Langkah awal dalam mencari internship adalah menetapkan tujuan dan harapan Anda. Apakah Anda tertarik pada pemasaran digital, pengembangan aplikasi, atau analisis data? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, Anda dapat lebih mudah memilih program internship yang sesuai dengan aspirasi karir Anda. Ini juga akan membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk aplikasi dan wawancara.
3. Cari Informasi tentang Program Internship
Mojokerto, sebagai kota yang sedang berkembang di Jawa Timur, menawarkan berbagai peluang untuk internship bisnis digital. Untuk menemukan program yang tepat, Anda bisa mencari informasi melalui platform pekerjaan, situs web perusahaan, dan media sosial. Identifikasi perusahaan yang beroperasi di bidang bisnis digital dan periksa apakah mereka menawarkan program internship.
4. Hubungi Perusahaan yang Relevan
Salah satu perusahaan yang dapat menjadi pilihan menarik adalah PT. Mark Solutions Indonesia. Perusahaan ini memiliki reputasi baik dalam industri bisnis digital dan menawarkan berbagai kesempatan internship yang bermanfaat. Untuk informasi lebih lanjut tentang program internship yang mereka tawarkan, Anda bisa langsung hubungi 0811-3272-825. Menghubungi perusahaan secara langsung memungkinkan Anda mendapatkan informasi yang lebih mendetail mengenai persyaratan dan proses aplikasi.
5. Persiapkan Dokumen Aplikasi Anda
Setelah menemukan program internship yang sesuai, langkah berikutnya adalah menyiapkan dokumen aplikasi. Dokumen yang umumnya dibutuhkan meliputi:
CV yang mencantumkan pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan relevan.
Surat Lamaran yang menjelaskan minat Anda dalam internship dan bagaimana pengalaman Anda relevan dengan posisi yang dilamar.
Portofolio jika diperlukan, terutama untuk posisi yang berkaitan dengan desain atau pengembangan digital.
Pastikan dokumen Anda disusun dengan baik dan profesional. Periksa kembali ejaan dan tata bahasa untuk menghindari kesalahan yang dapat merugikan peluang Anda.
Baca Juga:
6. Persiapkan untuk Wawancara
Jika aplikasi Anda diterima, langkah berikutnya adalah wawancara. Persiapkan diri dengan mempelajari perusahaan dan program internship yang Anda lamar. Latihan menjawab pertanyaan umum yang sering ditanyakan dalam wawancara internship dan siapkan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada interviewer. Persiapan yang matang akan menunjukkan bahwa Anda serius dan benar-benar tertarik dengan posisi tersebut.
7. Maksimalkan Pengalaman Internship Anda
Jika Anda berhasil mendapatkan tempat dalam program internship bisnis digital di Mojokerto, manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Terlibatlah dalam berbagai proyek dan tugas yang diberikan. Ambil inisiatif dan tunjukkan keterampilan serta sikap profesional Anda. Pengalaman ini akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan Anda serta meninggalkan kesan positif pada mentor dan rekan kerja.
8. Jalin Jaringan dan Kembangkan Keterampilan
Selama masa internship, cobalah untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan profesional di bidang yang sama. Jaringan yang kuat dapat membuka peluang di masa depan. Selain itu, gunakan kesempatan ini untuk mengembangkan keterampilan teknis dan non-teknis Anda, seperti komunikasi, manajemen waktu, dan pemecahan masalah.
9. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah menyelesaikan internship, lakukan evaluasi terhadap pengalaman Anda. Pertimbangkan apa yang telah Anda pelajari, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana pengalaman tersebut membantu Anda berkembang. Berikan umpan balik yang konstruktif kepada perusahaan mengenai pengalaman Anda. Ini bisa menjadi kesempatan untuk mendiskusikan kemungkinan peluang kerja di masa depan atau mendapatkan rekomendasi.
10. Rencanakan Langkah Selanjutnya
Setelah menyelesaikan internship, pertimbangkan langkah selanjutnya dalam karir Anda. Apakah Anda ingin melanjutkan pendidikan, mencari pekerjaan penuh waktu, atau mengejar peluang lain di bidang bisnis digital? Gunakan pengalaman yang diperoleh selama internship untuk merencanakan dan mengambil langkah yang lebih terarah menuju tujuan karir Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memulai internship bisnis digital di Mojokerto dengan percaya diri dan memaksimalkan manfaat dari pengalaman tersebut. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam perjalanan karir Anda di bidang bisnis digital!
( Kukoh UMM )
0 notes
prakerinmagang · 10 months ago
Text
Hub 0811-3272-825, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan: Internship di Mojokerto yang Menarik
Tumblr media
(0811-3272-825),
Dalam era digitalisasi dan modernisasi yang kian pesat, industri konstruksi menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru. Salah satu inovasi penting yang muncul adalah Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), yang merubah cara kita merancang dan membangun infrastruktur. Internship Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di Mojokerto menjadi salah satu program yang menarik bagi mahasiswa dan profesional muda yang ingin memperdalam pengetahuan serta keterampilan mereka di bidang ini. Artikel ini akan membahas mengapa internship ini begitu berharga dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Apa Itu Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)?
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) adalah pendekatan yang mengintegrasikan teknologi digital dengan proses desain dan konstruksi. Ini melibatkan pembuatan model digital yang rinci dari sebuah bangunan atau infrastruktur, yang kemudian digunakan untuk merencanakan, merancang, dan mengelola proyek konstruksi secara lebih efektif. Konsep ini meliputi berbagai aspek, termasuk visualisasi 3D, analisis kinerja bangunan, dan manajemen data konstruksi.
Teknologi DPIB memungkinkan para profesional untuk menciptakan simulasi digital yang akurat dari proyek konstruksi, sehingga mempermudah identifikasi potensi masalah sebelum proyek dimulai. Selain itu, DPIB memfasilitasi kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dalam proyek, mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.
Kenapa Internship DPIB di Mojokerto Menjadi Pilihan Menarik?
Mojokerto, sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, bukan hanya dikenal karena kekayaan sejarah dan budayanya, tetapi juga semakin menjadi pusat inovasi di bidang teknologi dan konstruksi. Program internship DPIB di Mojokerto menawarkan berbagai keuntungan bagi mereka yang ingin terjun ke dalam dunia desain dan pemodelan bangunan.
Pengalaman Praktis di Lokasi StrategisMojokerto merupakan lokasi strategis yang mendukung berbagai proyek konstruksi dan pengembangan infrastruktur. Internship di sini memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek nyata, bekerja dengan tim profesional, dan memahami dinamika industri secara mendalam. Pengalaman praktis ini sangat berharga untuk mempersiapkan karier di bidang DPIB.
Bimbingan dari Profesional BerpengalamanSalah satu keuntungan besar dari internship di Mojokerto adalah kesempatan untuk mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli dan praktisi berpengalaman di bidang DPIB. Mereka dapat memberikan wawasan mendalam tentang teknik dan alat yang digunakan, serta cara efektif untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proyek.
Akses ke Teknologi TerkiniPT. Mark Solutions Indonesia, sebagai salah satu perusahaan terkemuka dalam bidang DPIB di Mojokerto, menawarkan akses ke teknologi dan perangkat lunak terbaru. Melalui internship ini, Anda akan dapat menggunakan alat canggih yang mendukung pemodelan dan analisis bangunan, yang akan meningkatkan keterampilan teknis Anda dan mempersiapkan Anda untuk tantangan industri.
Networking dan Pengembangan KarierInternship di PT. Mark Solutions Indonesia juga membuka peluang untuk membangun jaringan profesional yang berharga. Berinteraksi dengan rekan kerja dan mentor dalam lingkungan profesional dapat membantu Anda mendapatkan wawasan industri, menemukan peluang karier baru, dan memperluas cakrawala profesional Anda.
Baca Juga:
Struktur Program Internship
Program internship DPIB di Mojokerto biasanya dirancang untuk memberikan pengalaman menyeluruh dalam berbagai aspek desain pemodelan dan informasi bangunan. Berikut adalah beberapa komponen umum dari program ini:
Pengenalan dan Pelatihan AwalPada awal internship, Anda akan mendapatkan pelatihan mengenai prinsip dasar DPIB, perangkat lunak yang digunakan, serta standar industri yang relevan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dan alat yang akan Anda gunakan selama masa internship.
Keterlibatan dalam Proyek NyataSebagian besar waktu Anda akan dihabiskan untuk terlibat dalam proyek nyata. Ini bisa mencakup tugas-tugas seperti pembuatan model 3D, analisis data konstruksi, atau kolaborasi dengan tim desain. Pengalaman ini sangat berharga karena memungkinkan Anda untuk menerapkan pengetahuan teoritis dalam situasi praktis.
Evaluasi dan Umpan BalikSelama program internship, Anda akan menerima umpan balik rutin dari mentor dan supervisor. Evaluasi ini membantu Anda memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara terus-menerus.
Penyelesaian Proyek dan PresentasiPada akhir internship, Anda mungkin diminta untuk menyelesaikan proyek akhir atau presentasi yang menunjukkan apa yang telah Anda pelajari dan capai selama program. Ini adalah kesempatan untuk menampilkan hasil kerja Anda dan mendapatkan umpan balik final dari tim.
Cara Mendaftar dan Kontak
Jika Anda tertarik untuk mengikuti internship DPIB di Mojokerto, langkah pertama adalah menghubungi pihak yang menyelenggarakan program tersebut. PT. Mark Solutions Indonesia adalah salah satu perusahaan yang menawarkan kesempatan ini. Anda dapat menghubungi mereka di nomor 0811-3272-825 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran, persyaratan, dan jadwal program.
Kesimpulan
Internship Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di Mojokerto adalah kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa dan profesional muda yang ingin mengejar karier di bidang konstruksi dan teknologi. Dengan pengalaman praktis, bimbingan dari ahli, akses ke teknologi terbaru, dan peluang untuk membangun jaringan profesional, program ini memberikan dasar yang kuat untuk sukses di industri. Jangan ragu untuk menghubungi PT. Mark Solutions Indonesia melalui nomor 0811-3272-825 untuk memulai perjalanan Anda dalam dunia DPIB.
(Kukoh UMM)
0 notes
tempatmaganggggg · 10 months ago
Text
Hub 0811-3272-825 Program Internship RPL di Gresik: Kesempatan Teknologi 2024
Tumblr media
Hub 0811-3272-825, Di era digital yang terus berkembang, keahlian dalam Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) menjadi salah satu keterampilan yang sangat dicari. Bagi para mahasiswa dan lulusan baru yang ingin memperdalam pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, Program Internship RPL di Gresik merupakan kesempatan emas untuk melangkah lebih jauh dalam dunia teknologi.
Baca juga: Perusahaan Tempat Magang DKV di Gresik: Peluang Kreatif 2024
Mengapa Memilih Program Internship RPL?
Rekayasa Perangkat Lunak adalah bidang yang kompleks namun sangat penting dalam pengembangan teknologi. Melalui Program Internship RPL, peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah dalam situasi dunia nyata. Magang ini memberikan pengalaman langsung dalam pengembangan software, manajemen proyek IT, hingga pengujian perangkat lunak. Tidak hanya teori, tetapi juga penerapan langsung yang akan meningkatkan kemampuan teknis Anda.
PT. Mark Solutions Indonesia: Tempat Magang Terbaik di Gresik
PT. Mark Solutions Indonesia adalah salah satu perusahaan teknologi terdepan yang menawarkan Program Internship RPL di Gresik. Magang di perusahaan ini akan memberikan Anda peluang untuk bekerja dengan tim profesional dalam proyek-proyek yang menantang dan inovatif. Di sini, Anda akan mempelajari bagaimana sebuah proyek software dikelola dari awal hingga akhir, bagaimana coding yang baik dibuat, dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang muncul selama proses pengembangan.
Pengalaman Nyata dalam Proyek Teknologi Mengikuti Program Internship RPL di PT. Mark Solutions Indonesia berarti Anda akan terlibat langsung dalam proyek-proyek yang memiliki dampak nyata. Ini adalah kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teknis Anda dalam pengembangan perangkat lunak, mulai dari coding, debugging, hingga deployment.
Bimbingan dari Ahli Teknologi Selama magang, Anda akan dibimbing oleh para profesional yang sudah berpengalaman dalam industri teknologi. Bimbingan ini tidak hanya akan memperkaya wawasan teknis Anda, tetapi juga memberikan Anda wawasan tentang tren dan tantangan terbaru di bidang RPL.
Mempersiapkan Karier Masa Depan Magang di PT. Mark Solutions Indonesia juga berarti Anda memperluas jaringan profesional Anda. Pengalaman ini akan menjadi tambahan yang berharga untuk CV Anda, meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan di industri teknologi setelah lulus.
Cara Mendaftar
Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti Program Internship RPL ini, proses pendaftarannya sangat mudah. Cari program internship RPL di Gresik dan asah keterampilan teknologi Anda dengan pengalaman magang yang berharga! Anda dapat menghubungi PT. Mark Solutions Indonesia melalui WhatsApp di Whatsapp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mengajukan lamaran.
Kriteria Penerimaan
Untuk diterima dalam program ini, ada beberapa kriteria yang perlu dipenuhi:
Latar Belakang Pendidikan: Program ini terbuka untuk mahasiswa atau lulusan baru di bidang Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Informatika, atau bidang terkait lainnya.
Keterampilan Teknis: Kemampuan dalam bahasa pemrograman, pengembangan perangkat lunak, dan pengetahuan tentang sistem manajemen proyek IT akan sangat dihargai.
Kemampuan Beradaptasi: Keinginan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan kerja yang dinamis sangat penting.
Kesimpulan
Program Internship RPL di PT. Mark Solutions Indonesia adalah peluang yang tidak boleh dilewatkan bagi Anda yang ingin memperdalam keterampilan di bidang teknologi. Cari program internship RPL di Gresik dan asah keterampilan teknologi Anda dengan pengalaman magang yang berharga! Hubungi kami segera melalui Whatsapp dan mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan di dunia teknologi pada tahun 2024.
FAQ tentang Program Internship RPL di Gresik: Kesempatan Teknologi 2024
1. Apa itu Program Internship RPL di PT. Mark Solutions Indonesia?
Program Internship RPL di PT. Mark Solutions Indonesia adalah program magang yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa atau lulusan baru dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak, meliputi pengembangan software, pengujian, dan manajemen proyek IT.
2. Siapa yang bisa mendaftar untuk program ini?
Program ini terbuka untuk mahasiswa atau lulusan baru dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Informatika, atau bidang terkait yang ingin mengembangkan keterampilan teknis mereka.
3. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk diterima dalam program ini?
Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dasar dalam bahasa pemrograman, pengalaman dalam pengembangan software, serta pemahaman tentang sistem manajemen proyek IT.
4. Bagaimana cara mendaftar untuk program ini?
Anda bisa mendaftar dengan menghubungi PT. Mark Solutions Indonesia melalui Whatsapp. Siapkan CV dan portofolio proyek IT yang pernah Anda kerjakan untuk proses seleksi.
5. Berapa lama durasi program internship ini?
Durasi program biasanya berkisar antara 3 hingga 6 bulan, tergantung pada kesepakatan antara peserta dan PT. Mark Solutions Indonesia.
6. Apa saja yang akan dilakukan peserta selama internship?
Peserta akan terlibat dalam pengembangan software, debugging, pengujian, dan deployment, serta belajar bagaimana mengelola proyek IT dari awal hingga akhir.
7. Apakah ada kompensasi atau tunjangan selama internship?
Informasi mengenai kompensasi atau tunjangan akan diberikan selama proses wawancara atau pendaftaran.
8. Apakah internship ini bersifat full-time atau part-time?
Program internship ini dapat bersifat full-time atau part-time, sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan ketersediaan peserta.
9. Bagaimana proses seleksi untuk program ini?
Proses seleksi melibatkan penilaian CV, portofolio, dan wawancara. Pastikan untuk menunjukkan kemampuan teknis dan proyek yang pernah Anda kerjakan.
10. Apa manfaat utama mengikuti Program Internship RPL di PT. Mark Solutions Indonesia?
Manfaat utama termasuk pengalaman praktis dalam proyek IT, bimbingan dari profesional berpengalaman, peningkatan keterampilan teknis, dan kesempatan untuk memperluas jaringan profesional di industri teknologi.
0 notes
tempatmagangkediri · 1 year ago
Text
Buka Pintu Karir: Setelah Internship Mahasiswa , Hub 0819-4343-1484
Tumblr media
Buka Pintu Karir: Setelah Internship Mahasiswa
Hub 0819-4343-1484, Peluang karir setelah internship menjadi titik penting bagi mahasiswa yang ingin memasuki dunia profesional dengan langkah yang mantap. Program internship mahasiswa tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membuka pintu ke peluang karir yang lebih luas dengan prospek yang cerah di masa depan.
Peningkatan Nilai Diri
Setelah menjalani program internship, mahasiswa mengalami peningkatan nilai diri secara signifikan. Mereka memiliki pengalaman nyata di tempat kerja yang dapat mereka tambahkan ke dalam resume mereka. Ini membuat mereka lebih menarik di mata perekrut, karena mereka telah membuktikan kemampuan mereka dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
Jaringan Profesional yang Lebih Luas
Salah satu manfaat besar dari mengikuti internship adalah membangun jaringan profesional yang luas. Selama program ini, mahasiswa berinteraksi dengan berbagai orang di industri yang relevan dengan bidang studi mereka. Ini membuka pintu bagi mereka untuk terhubung dengan profesional senior, mentor potensial, dan bahkan mungkin kesempatan kerja di masa depan.
Peluang Kerja yang Lebih Baik
Setelah menyelesaikan internship, mahasiswa memiliki akses ke peluang kerja yang lebih baik. Banyak perusahaan yang memberikan preferensi kepada kandidat yang memiliki pengalaman praktis dan telah terbukti mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis. Dengan demikian, internship dapat menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun karir yang sukses.
Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
Selama menjalani internship, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Mereka belajar hal-hal baru yang mungkin tidak mereka dapatkan di ruang kelas, seperti keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan keterampilan teknis yang spesifik untuk bidang mereka.
Kesempatan Berkarir di Perusahaan Tempat Internship
Tidak jarang, perusahaan tempat mahasiswa menjalani internship tertarik untuk merekrut mereka sebagai karyawan tetap setelah mereka lulus. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan mendalam yang dimiliki mahasiswa tentang perusahaan tersebut dan kinerja mereka yang terbukti selama masa internship.
Langkah Awal Menuju Masa Depan yang Sukses
Dengan semua manfaat dan peluang yang diberikan oleh program internshipmahasiswa, langkah selanjutnya bagi mahasiswa adalah memanfaatkan momentum ini untuk membangun masa depan yang sukses. Dengan memanfaatkan pengalaman dan jaringan yang mereka bangun selama internship, mereka dapat membuka pintu karir mereka ke dunia profesional dengan keyakinan dan peluang yang lebih besar.
Tumblr media
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar program internship mahasiswa beserta jawaban singkatnya:
Apa itu program internship mahasiswa? Program internship mahasiswa adalah program di mana mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengalami dunia kerja secara langsung di perusahaan atau lembaga terkait.
Apa manfaat mengikuti program internship mahasiswa? Manfaatnya antara lain adalah memperluas jaringan profesional, meningkatkan keterampilan praktis, memperoleh pengalaman kerja yang berharga, dan membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan.
Bagaimana cara mencari program internship yang sesuai? Calon peserta dapat mencari program internship yang sesuai dengan minat dan bidang studi mereka melalui situs web perusahaan, portal karir kampus, pengumuman resmi, atau saran dari dosen atau teman.
Apakah program internship mahasiswa bersifat berbayar atau gratis? Program internship mahasiswa dapat bersifat berbayar atau gratis tergantung dari kebijakan penyelenggara. Beberapa program mungkin memberikan tunjangan atau kompensasi tertentu kepada peserta.
Berapa lama durasi program internship biasanya? Durasi program internship mahasiswa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kebijakan penyelenggara dan kesepakatan antara mahasiswa dan perusahaan atau lembaga.
Apakah pengalaman dari program internship dapat diakui sebagai pengalaman kerja? Ya, pengalaman dari program internship dapat dianggap sebagai pengalaman kerja yang berharga dan dapat menjadi nilai tambah dalam mencari pekerjaan di masa depan.
Bagaimana cara melakukan pendaftaran untuk program internship mahasiswa? Calon peserta biasanya dapat mendaftar melalui platform online yang disediakan oleh penyelenggara atau melalui proses pendaftaran yang telah ditentukan, seperti pengiriman dokumen dan wawancara seleksi.
Apakah program internship mahasiswa membantu dalam mencari pekerjaan setelah lulus? Ya, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh dari program internship dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam mencari pekerjaan setelah lulus.
Apa yang harus dilakukan jika menghadapi kendala atau masalah selama program internship? Jika menghadapi kendala atau masalah selama program internship, sebaiknya segera berkonsultasi dengan mentor atau koordinator program untuk mendapatkan bantuan dan solusi yang tepat.
BacaJuga : Manfaat Program Internship
Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa program internship mahasiswa tidak hanya memberikan pengalaman praktis di tempat kerja, tetapi juga membuka peluang karir yang luas bagi para pesertanya. Peluang karir setelah internship menjadi lebih terbuka karena mahasiswa telah memiliki nilai tambah berupa pengalaman kerja, jaringan profesional yang luas, peningkatan keterampilan, dan kesempatan untuk berkarir di perusahaan tempat mereka menjalani internship.
Selain itu, internship juga menjadi langkah awal yang penting menuju masa depan yang sukses di dunia profesional. Dengan memanfaatkan semua manfaat yang diberikan oleh program internship, mahasiswa dapat melangkah maju dengan keyakinan dan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan karir yang ada di masa mendatang.
Oleh karena itu, disarankan bagi mahasiswa untuk mengambil peluang internship mahasiswa dengan serius dan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat meraih kesuksesan karir yang mereka inginkan setelah menyelesaikan program ini. Kesempatan karir setelah internship bukanlah sekadar impian, melainkan dapat diwujudkan dengan persiapan dan upaya yang sungguh-sungguh.
0 notes
eopropertidimalang · 1 year ago
Text
Berbagi Pengalaman Magang, Hub 0819-4343-1484
Tumblr media
Berbagi Pengalaman Magang: Menemukan Wawasan Berharga untuk Pertumbuhan Karier
Hubungi 0819-4343-1484,Dalam perjalanan mencari pengalaman magang, membaca pengalaman pribadi dari mantan peserta magang dapat memberikan wawasan yang berharga tentang apa yang diharapkan selama menjalani program magang. Mari kita eksplorasi berbagai cerita dan ide tentang bagaimana memaksimalkan pengalaman Anda untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.
Menelusuri Pengalaman Magang
1. Cerita Inspiratif
Berpengalaman adalah kunci utama dalam memahami dunia magang. Dengan mendengarkan cerita-cerita inspiratif dari mereka yang telah menjalani program magang, Anda dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tantangan, peluang, dan prestasi yang mungkin Anda hadapi. Cerita-cerita ini juga dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk mengejar impian karier Anda.
2. Tantangan dan Pelajaran
Dalam pengalaman magang, tantangan seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Peserta magang sering dihadapkan pada situasi yang baru dan menantang, yang membutuhkan ketekunan, kreativitas, dan kemampuan adaptasi. Dari tantangan tersebut, mereka belajar pelajaran berharga tentang kerja tim, manajemen waktu, dan resolusi masalah.
3. Kesempatan Pengembangan Profesional
Meskipun tantangan dapat sulit, pengalaman magang juga menawarkan berbagai kesempatan untuk pengembangan profesional. Dari memperluas jaringan profesional hingga mengasah keterampilan teknis, peserta magang dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam karier mereka. Ini adalah waktu yang berharga untuk belajar dari para profesional yang berpengalaman dan menciptakan kesempatan untuk diri mereka sendiri di masa depan.
Dapatkan Ide untuk Memaksimalkan Pengalaman Anda
1. Jalin Hubungan
Salah satu kunci untuk memaksimalkan pengalaman magang Anda adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan Anda. Jalinlah hubungan yang kuat dengan sesama peserta magang dan profesional di perusahaan Anda, dan manfaatkan kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka.
2. Ambil Inisiatif
Jangan ragu untuk mengambil inisiatif dalam menjalani program magang Anda. Carilah proyek-proyek tambahan yang menantang dan berikan kontribusi maksimal Anda. Dengan menunjukkan inisiatif dan dedikasi Anda, Anda dapat meningkatkan nilai Anda di mata atasan dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan penawaran pekerjaan di masa depan.
3. Berkomunikasi dengan Jelas
Keterampilan komunikasi yang baik adalah kunci untuk berhasil dalam program magang. Pastikan untuk selalu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan rekan kerja Anda, baik secara lisan maupun tertulis. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda tidak mengerti sesuatu, dan berikan umpan balik yang konstruktif kepada rekan kerja Anda.
Baca juga: Kesempatan Magang
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Pengalaman Internship
1. Apakah saya harus memiliki pengalaman sebelum menjalani program magang?
Tidak selalu. Meskipun memiliki pengalaman sebelumnya dapat menjadi nilai tambah, banyak program magang juga terbuka untuk mahasiswa atau fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Yang terpenting adalah Anda memiliki minat dan motivasi untuk belajar dan berkembang selama magang.
2. Bagaimana saya bisa memaksimalkan pengalaman magang saya?
Ada beberapa cara untuk memaksimalkan pengalaman magang Anda. Pertama, jalinlah hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan Anda. Kedua, ambil inisiatif dalam mencari proyek-proyek tambahan yang menantang. Ketiga, berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan semua pihak terkait.
3. Apakah pengalaman magang saya akan berdampak pada kesempatan kerja di masa depan?
Tentu saja. Pengalaman magang Anda dapat menjadi nilai tambah yang besar dalam melamar pekerjaan di masa depan. Ini dapat menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa Anda memiliki keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
Kesimpulan
Pengalaman magang adalah langkah awal yang penting dalam pengembangan karier Anda. Dengan membaca dan belajar dari pengalaman pribadi orang lain, serta memanfaatkan setiap kesempatan untuk tumbuh dan berkembang selama magang, Anda dapat memaksimalkan nilai dari pengalaman Anda dan membuka pintu untuk kesuksesan di masa depan. Jadi, jangan ragu untuk menjalani pengalaman magang dengan semangat dan dedikasi, dan manfaatkan setiap momen untuk belajar
0 notes
demi-pixellated · 5 months ago
Note
Woah dude j love love love the way you're drawing your sonic pieces!?!?!?!
May I ask what application/program so you use for those?
Aww Thanks!! That's MSPaint, baby 😉👍✨
Tumblr media
290 notes · View notes
shittysawtraps · 2 years ago
Text
on halloween some trick or treaters accidentally wander into the trap warehouse. thankfully, the kids assume its some sort of haunted house, and are given werther’s by a very confused john
892 notes · View notes
swap-tech-enterprise · 1 year ago
Text
Public Relations Internship Part A, Customer Swap Stories #2
My name is Michael and I am currently a junior public relations major at Penn State.
Tumblr media
When the university announced they partnered with Swap Tech Enterprise (STE) and launched the “Semester in Their Shoes” program, I knew that I wanted to take advantage of the opportunity. I would spend the semester in the body of a recent graduate working full time in the public relations field letting me see the day to day life of someone who works in public relations looked like. While participating in the program, the work assigned to you would equate to some of the classes I should be taking but can’t while part of the program, so not only was I gaining real world experience in the field, but I also wouldn’t be missing any credits and would still get to graduate on time. As for the person I would be swapping with, they would get to spend a couple of months living my life and having a break for all the work they had to do. 
Once applications for the program opened I immediately applied in hopes to spend my spring semester working in Public Relations. After months of waiting to hear back, I finally received the email informing me that I was accepted and matched with someone for the swap. I was so excited I could barely contain my excitement in the days leading up to the swap. Finally, the day arrived and I headed down to the STE Swap Bank as instructed. I informed them that I was participating in the program through my school and they quickly gave me a run down of who I would be swapping with other information that I would need to know before the swap. After receiving all the information, the Swap Technician took me to the swap room and began prepping me for the swap. As they counted down, I was so excited that I didn’t even realize I lost consciousness once the Swap Tech’s countdown hit 0. As I opened my eyes, I noticed I was in a different room and knew the swap had worked. However, as I stood up from the bed, something was wrong. Looking down at my hands I noticed they were showing signs of aging, which shouldn’t be the case since I was supposed to be swapping with a recent graduate. I brought my hands to my chest and noticed that I was showing signs of aging as well as my body looked like it hadn’t stepped foot in a gym in years. I quickly ran to the mirror and was shocked by the face looking back at me. It wasn’t the face of a 24 year old recent graduate but that of what I could assume was a 50-55 year old man. 
Tumblr media
Turns out that Chris, the manager of the public relations team I was joining couldn’t secure any volunteers for the swap, so he elected to step up instead. I started demanding that they swap me back now, but per the terms of the contract I signed when applying for the program, it stated that if no recent grad volunteers could be available, the head of the team could step up in their place. Upset with the circumstances, I reluctantly got dressed and headed to Chris’s apartment in Midtown, as I was now going to be living at his place in New York until the end of the spring semester in May.  I quickly took a picture and sent it to my parents, as they wanted to be updated once I was settled in.
Tumblr media
To say my parents were shocked was an understatement, but they also knew the terms I agreed too when applying for the program and told to stick it out as May would come soon enough and I could get back to my body. They also told me they’d keep a close eye on Chris in my body to make sure he didn’t do anything I would regret after the swap so that calmed my nerves a bit. Figuring I had nothing better to do, I prepped for my first day on the job tomorrow. What should be an exciting time in my life has now been ruined and all I can do now is finish what I signed up for. God, May can’t come quick enough! 
455 notes · View notes
raynewolferune · 1 year ago
Text
Meta Jazz, the Arkham Intern Therapist Pt 2.1
Note: The writing bug bit me while wading through the comments and replies so you guys get more! 😁 Special thanks to @the-scarecrow-of-aus & @starlightcat04 for helping spark this continuation!
Also, so you're not confused, this part is from Kon's POV and backtracks to before the Bane incident to explain how Kon started going undercover in Arkham. Pt 2.2 has the Bane incident from Kon's POV.
~*~*~
When Kon got the call from Tim asking if he'd be willing to do a favor for him, he hadn't expected it to be an undercover assignment in the infamous Arkham Asylum itself.
"You want me to do what?" He asked staring at Tim in disbelief once he reached the Nest to debrief.
"Go undercover as a new guard in Arkham." Tim repeated with a deadpan expression looking over his shoulder at Kon from his computer chair. Holy fuck, his eyebags were bad. 
"Have you slept in the past week, Tim?" Kon asked, taking in his best friend's appearance.
Tim frowned at the question. 
"I don't see how that's relevant but yes." He answered, heartbeat unchanging. Which didn't really mean anything since it was Tim but Kon decided he'd believe him. 
For now. 
Kon sighed heavily and pinched the bridge of his nose.
"Okay, I'll do it." He said. "Can you tell me why we need someone undercover at least?" 
Tim eyes widened, startled by the question like he was surprised Kon didn't know yet even though Tim hadn't told him yet. Okay, deep breaths, calm down, Tim clearly hasn't slept in at least two days. Kon coached himself as his temper flared up at the evidence that Tim wasn't taking care of himself again. All the Supers agreed: sometimes you just wish you could beat some sense into the Bats and make them take care of themselves like normal human beings.
"Ah. Right." Tim said, turning back to the computer and pulling up some files as he explained. "Two thing have occured within roughly fifteen days of each other that together are rather suspicious. First, Dr. Thomas Rylie, Jonathan Crane's undergraduate roommate and classmate throughout undergrad and grad school, was hired to work as one of the new in house psychiatrists at Arkham Asylum. They also got their doctorates from the same school during the same time frame and both focused on the impact fear has on the brain. Dr. Rylie's focus was on fear conditioning and Dr. Crane's focus was on fear responses." Well, that sounds suspicious. 
"Second, Gotham University lost their minds and began an undergraduate and graduate internship program partnering with Arkham Asylum." 
Kon went cold. They did what?
Pictures of the Asylum, University, and three people -presumably Scarecrow, Dr. Rylie, and a young woman- filled the computer screen now. 
"The internship program has only one applicant so far and she'd already started working at the Arkham. Her name is Jasmine Fenton and her background is...sparse, to say the least." Tim turned in his chair to face Kon.
"I'm too recognizable in Gotham and among the rogues to successfully go undercover in Arkham so I've set you up with an apartment and ID as 'Kyle Jennings.' You're scheduled to start work at Arkham as a new guard tomorrow morning."
"Okay," Kon said with a nod. "What do you need confirmed? What are the primary objectives?" He prodded Tim again since his friend's sleep deprived brain seemed to think that was enough information for debriefing. It wasn't. Definitely not. A lot was implied but it wouldn't be the first time Tim had completely different intentions than what Kon had understood from his briefing. Sleep deprived Tim frequently assumed others could read his mind or something. Sleep deprived Tim was wrong.
"We need to determine if Dr. Rylie is here working for Scarecrow as part of some new scheme. We need to determine if Jasmine Fenton is complicit. We need to know if Gotham U is also in on it. And we need to find out what exactly Scarecrow is the planning." Tim stated automatically as he ticked each one off on his fingers.
"Got it. Guess I'll head over to my new apartment then and start prepping for tomorrow." Kon said, heading towards the exit. Tim hummed in agreement waving a hand in his direction as he left. That dumbass was probably already absorbed in the next case. Kon sighed, hopefully Tim would at least pass out sometime later tonight.
~*~*~
Kon's first day at Arkham wasn't anything special. He didn't see Jasmine, Dr. Rylie, or Scarecrow. He didn't see any rogues or doctors at all. It was just a really Gotham kind of orientation. 
"This is where we keep a cache of stun grenades, long-range scope rifles, tranquilizer rounds, and rubber bullets." His new supervisor and guide through orientation, Alex Fhizer, said as he showed Kon how to access, inventory, lock, and re-conceal the cache. "Everytime you pass by a cache on patrol, you will check the inventory again and sign off on it with the date and time. If anything is different from the previous inventory entry, you will immediately radio the tower and the island will be put on lockdown." Greyish Hazel eyes peered out of a weathered face staring Kon down. "You will never neglect to inventory a cache while on patrol. You will never neglect to report an inventory discrepancy. The first time you do you will be fired immediately and you can count yourself damn lucky if that's all that happens to you." 
Fhizer was intense, man.
"Yes, Sir." Kon answered. Fhizer's hard look lasted another long moment before the older man gave a firm nod and continued showing Kon the ropes.
~*~*~
The second day was no where near as chill as the first. Hell, his brain was already starting to warp, there hadn't been anything chill about that orientation.
Kon started his second day by boarding the Arkham transport bus with the rest of the staff and early morning visitors to the island. That was where he saw Jasmine Fenton in the flesh for the first time. 
She has got to be part Amazonian, was his first thought upon seeing her. She was around 6ft tall with a thick mane of red hair tightly braided reaching all the way down to her waist. Jasmine was wearing teal stud earrings, a silver bangle type bracelet on her left wrist, a white blouse, black slacks, and black flats. She carried a small, clear purse that only held a small notepad, pen, house key, chapstick, and a thin teal wallet that presumably contained her IDs, debit cards, and a small amount of cash. Damn, she was tall.
Kon's concentration was broken by the quiet sound of metal crunching slightly beneath his fingers. He immediately loosened his grip on the hand rail, checking for damage with a wince. He breathed a soft sigh of relief when he saw the damage was almost entirely unnoticeable to the naked eye. He'd have to mind his strength more closely. Kon was too used to the farm and facilities that were all reinforced to handle casual use from people with super strength. 
Tim's notes indicated Arkham wasn't reinforced for super strength anywhere. Not even along the outer walls. The facility had opted to use suppression collars on their meta inmates instead since they were cheaper and easier to repair and replace according to the official reports. However, Tim's notes had also mentioned that Arkham had reinforced the outer walls to account for super strength at one point. They'd poured nearly every dime the facility could spare into the project for months until the Joker himself had taken it personally. The madman had absolutely obliterated the reinforced outer walls until no part of them remained standing. Given Joker had destroyed the walls without having any meta powers at all and his history of viciously attacking -damn near mauling- anyone that tried to put him in a straight jacket, Kon didn't really blame Arkham for stopping while they were ahead.
Kon looked up as the bus jolted to a stop. The other passengers filing off around him. He watched as Jasmine Fenton was met by Dr. Rylie in front of the bus as he waited to disembark. 
"Ms. Jasmine!" Dr. Rylie greeted her enthusiastically with a broad open grin and beaming eyes. He reached towards her with both arms, hands open and she reached back. Their right hands clasped as their left hands landed on the other's upper arms as the two greeted one another openly. Kon wasn't very familiar with intern-mentor relationships nor what would be considered normal or professional for them, but it looked like a rather affectionate greeting for them having been strangers two weeks ago. That was strange, wasn't it? Was Tim right to be worried about them?
"Ms. Jasmine is the first and only applicant for Dr. Rylie, Director Keener, and Dean Byle's hairbrained idea to hire more doctors for this place." One of the older guards that had been standing just behind him on the bus explained having apparently noticed Kon watching the pair.
"They just seemed rather affectionate for Gotham." Kon shrugged dismissively as he turned to look over his shoulder at his new colleague. The shorter man laughed.
"A bit, yeah." He agreed. "I think Dr. Rylie is just desperate for this program to work out." He continued as they finally managed to get off the bus. Dr. Rylie and Ms. Fenton were gone now. "Pretty much everyone's been treating her like a princess." 
"That doesn't seem fair to everyone else." Kon commented, dropping back a bit to let the older man lead the way to the guards room for morning debriefing and to get their assignments. He'd already memorized the layouts but 'Kyle Jennings' shouldn't have yet.
"Who cares about fair as long as it works?" The guard answered. "If treating her like a princess scores more interns for the program in the long run, and if one intern every year ends up interested in sticking around, I'll be happy to cater to every single one of them." He confessed, stopping in the middle of the hall to turn and face Kon directly. Kon glimpsed the name Ryans as the silver name badge flashed the briefly reflecting the overhead lights. "You non-gothamites just don't get it. We're desperate for whatever help we can get." 
"That's why I applied here." Kon lied. "Going to school across the bay, I heard a lot about what went down over here while I was in college. I want to help." 
Ryans gave a short solemn nod then turned and led the rest of the way to the break room. 
~*~*~
Day four undercover was when Kon officially met Jasmine Fenton. 
Everything had been going well so far with his undercover assignment. He'd settled in to the role of Kyle Jennings, been getting along well with his new coworkers including Ryans and Fhizer, and hadn't yet managed to screw up inventorying the caches during the outer patrol loops. That being said, Kon was having other issues.
The worst part of being an unstable Kryptonian clone was that his strength tended to fluctuate. It normally wasn't much of an issue when he was surrounded by reinforced everything in his daily life but here at Arkham it was becoming a problem. Case in point, Kon thought to himself with an exhausted groan as his freshly made coffee mug shattered in his hand.
"Oh come on." He sighed snatching a handful of paper towels from the counter and bending to wipe up the coffee and ceramic shards on the floor. At least he was the only one in the room when it shattered. The door clicked softly behind him and Kon jumped twisting to look. 
Jasmine Fenton stood behind him having just closed the door to the break room after entering.
"What happened here?" She asked, sounding bewildered with slightly wide eyes as she took in the mess on the floor. Thank God. She didn't see it.
"Guess I was a bit more tired than I thought." He said with a forced laugh in order to hide his nerves. "Slipped right through my fingers."
She nodded, accepting his words at face value. 
"I've done that more than a few times close to finals." She admitted. "You guys have 10 hour shifts, right? You must be exhausted. When's your next day off?"
"The day after tomorrow." Kon said. "This is day 3 for me since orientation doesn't count."
"You get 2 days off followed by an on-call day, right?" She asked.
"Right," Kon agreed. "AKA 2 days of freedom and a day chained to the Bowery." He joked.
"Absolutely terrible, they may as well put an ankle monitor on you." She cracked back grinning. Kon snickered. The door opened again.
"I see you found another non-gothamite here." Dr. Rylie said striding into the break room with a wide grin.
"Sounds like that makes three of us." Kon agreed. Outside of Joker, he had never seen a gothamite grin that wide in his life.
"Dr. Thomas Rylie, a pleasure to meet you." Dr. Rylie introduced himself holding out his hand to shake. Kon shook his hand as gently as possible, mindful his strength was on the fritz.
"Kyle Jennings, nice to meet you. I just started as a guard earlier this week." He said then held his hand out to shake Jasmine's.
"Jasmine Fenton, I'm an intern therapist. This is my second week here." She greeted with a warm smile shaking Kon's hand. She didn't say anything about being glad to meet him, Kon noted. It wasn't exactly strange behavior but something made him take note of it anyway. Like by not saying it she was saying she hadn't decided whether meeting him was a good or bad thing yet. Dr. Rylie didn't seem to notice anything off with the interaction though as he went about making his own coffee. The three of them made idle small talk as they made their own coffees. Once his new cup was ready, Kon bid them both goodbye and went on his way. While they were his main objective, lingering too long this early into their aquantiantship would probably be strange.
He had several other small friendly interactions with both of them over the next few days. Taking the time for greetings, small talk, and sharing small bits of casual background info from Kyle Jennings's past to encourage them both to open up to him. He also broke a clipboard, two more coffee cups, several pens, and a doorknob during that time as his strength continued to fluctuate. The doorknob had been particularly embarrassing. He had gone to open the door for Jasmine when he saw her with her arms full of files and somehow managed to twist it in such a way that the screws holding it in place sheered off and the knob came off in his hand. Collins, his partner for building patrol that day, burst out laughing hysterically as Kon stared at the doorknob in horror.
"No worries, man." Collins said, clapping Kon on the shoulder still snickering. "Someone else probably broke it and put it back so they wouldn't get scolded or something."
"Yeah," Kon said with a nervous laugh. "That must be what happened."
Jasmine's eyes flicked between the two of them then she grinned.
"And here I thought you just really hated that door." She teased Kon. He felt his face heat up as Collins laughed at him again.
"It is an ugly door." Collins agreed enthusiastically smirking.
"Terribly ugly. Hideous even," Jasmine said with a smile.
"Possibly even traumatizing to behold," Collins continued to smirk.
"You've got me. I have a deep rooted traumatic fear of metal taupe doors." Kon deadpanned ears burning. Jasmine snickered as Kon got the door open for her and they went their separate ways.
~*~*~
"What have you found so far?" Tim asked. Kon did not have the words to express how much he didn't want to be at the Nest at 3am on his first day off from undercover work. If it was anyone other than Tim he wouldn't have even answered the phone.
"Literally nothing," Kon said dryly. "I am still the newest of newbies at Arkham. I practically spent the whole week being babysat by senior guardsmen." He sighed, reminding himself that it wasn't Tim's fault that he was a little insomniac goblin and that Kon really did love his friend and would be sad if he hurt Tim's feelings. Eventually. When he woke up again in the morning. "I did start befriending them both though. It's slow going since we're in different areas but nearly being the only non-gothamites there seems to be helping me make some headway at least." 
There was one other non-gothamite on staff, a medical nurse named Sharon Earley. She was in her mid-thirties and the most sour and unpleasant person Kon had had the displeasure of meeting so far on Arkham's staff. Not that Kon could blame her for that. Not when she had several large ragged scars spanning from her chin and down both of her arms from when Zsazz had gotten hold of her alone after dark her second year at Arkham. It was a damn miracle she'd survived him. Kon didn't know how she managed it but he wouldn't try to find out either. Ryans had taken him aside right before he first met Nurse Earley and warned him not to stare or ask about any of it and then explained the bare basics of what happened to her after they'd left. 
Tim probably had a file with every detail of that night as well as information about Sharon Earley's life both before and after that night somewhere on his computer. The thought made Kon nauseous. 
"Good, good," Tim said absently as he updated the mission file on his computer. The keys clicked so rapidly that Kon again reconsidered whether or not his best friend had super speed. "Better to keep them from suspecting than to rush in anyway." 
"Exactly." 
Tim continued asking questions about every little detail he could think of concerning Dr. Rylie, Jasmine Fenton, and the rogues currently in Arkham.
"They don't let me near those guys yet. I'm too new." Kon said when Tim asked if Scarecrow looked to be plotting more than usual.
"They don't?" Tim sounded surprised, going so far as to stop typing so he could turn and stare at Kon. The clone was amused to note something about his statement had managed to wake Tim up enough to be visibly shocked instead blank-faced with exhaustion.
"Of course not," Kon answered trying to keep the amusement from his voice as much as possible. "As many times as your rogues have broken out they're leary of letting new hires near them in case they're goons in disguise." 
Tim sank back into his chair looking like Kon had uprooted his whole world by proving the Earth really was flat via actual science.
"That's impossible." Tim said sounding faint. "Everytime there's a mass breakout, we always hear that some of the guards helped them escape. How?..." He trailed off, eyes darting rapidly like he was tracking lines of an invisible conspiracy board in the air in front of him. Kon shrugged, uncomfortable with this new information.
"Scuttlebutt is that the people helping them escape are visitors. The guards get blamed because the goons visit wearing clothes similar to the guard uniform from a distance. All blue polo shirts and black pants look similar at a distance." Kon explained. "It also doesn't help that the guards can't really do much to stop the escape attempts since they only have stun grenades, tranquilizer darts, batons, low voltage tazers, and rubber bullets to fight back with. So as long as enough people are involved in the escape attempt at least some of them will make it out even if the guards manage to to tranquilize several of them." 
Tim still looked like Kon was blowing his mind. It was such a rare experience that Kon had to continue.
"Plus the tranquilizer darts and the rubber bullets have to be fired from different hardware." Kon told him. "Which sucks because you have to carry twice the amount of weight while chasing after the escapees which slows you down and it takes longer to swap between them."
There was something similar to mystified horror spreading across his friend's face now.
"Speaking if swapping between them, they have different ranges too." Kon continued gleefully. Half because it was fun wrecking Tim's worldview and half to actually impart the information. "Batons are short-range. Tranquilializer darts and stun grenades are mid-range. Rubber bullet riffles are long-range."
"If that's all it is, WE can fund then better gear to control the inmates." Tim interrupted turning back to the computer and swiftly typing out a list of things to send Arkham. Kon shook his head.
"That won't work." He disagreed gently. "They aren't failing because of the gear itself."
Tim turned back around to face him, confused. This was not going to be a fun conversation, Kon swallowed hard and forced himself to continue.
"The problem is that if you fire the rubber bullet riffles from mid or short range you could seriously injury or even kill the patient. If they get past mid-range, you'll miss them completely using tranquilizer darts or stun grenades. If you try to use either of those at short-range it'll be bad for you whether it's because they'll get hold of you before the tranquilizer knocks them out or because you'll stun yourself too."
Comprehension and trepidation began to dawn on Tim's face. He deflated in his chair, sinking lower and lower as he stared off into nowhere.
"You also can't hit them with more than one tranquilizer dart in a four hour window because you could accidently kill them that way. That also means even though you have a baton, you typically can't do enough damage to them to keept them from escaping because that might potentially kill them." Kon said completely solemn now as he relayed the information. "Because regardless of the reputation Arkham has or what the patients have done, it is still a hospital and they are still patients." 
Tim was staring directly at Kon now. Mouth open, face slack, eyes wide with a kind of numbed shock. Kon held his gaze.
"Yeah," Kon said after a moment. "Yeah, that's how I reacted too." He looked down, picking at his nails for a moment before forcing himself to stop and meet Tim's gaze again. "Phizer, my new 'boss', made sure to drill that into my head during orientation. 'Arkham's guards exist first and foremost to protect the patients. Arkham isn't supposed to be a prison. It's a medical facility. The patients are confined to the premises because their affliction has made them dangerous and they have to stay so that we can keep them and others safe from further harm. We are here to keep the patients and staff from hurting each other, themselves, or being hurt by people outside of Arkham's walls.' Not gonna lie, man." Kon said quirking a bitter grin as his did. "Hearing that kind of fucked me up a bit."
Tim sucked in a huge heaving breath then slowly let it out before he responded.
"I can't say I ever thought about it like that." He admitted in a soft strained voice. "Can't say I ever wanted to either." There was a bitter tinge to his words.
"Yeah, neither did I." Kon answered, shoulders slumping a bit. "Was there anything else you wanted to ask me? I kind of want to head back and sleep a bit."
Tim shook his head slowly.
"No, I think we're good at the moment." He said looking twice as exhausted and drained now as he did when Kon first got there. Kon nodded.
"Good night then. I'll see you later, man." He said, pushing off the wall he'd been leaning against and heading for the door.
"Be safe, Kon." Tim answered softly turning back to his computer.
198 notes · View notes
Note
hello hello!! your fic pez dispenser debris brings me immense joy. and i wanna know if the other nejire and tamaki will be showing up. id love to see their reactions to fucking #leku. and i’d love to hear your thoughts on them in general if you have any to spare. the big three have such a fun dynamic to me.
Tamaki will appear. I’m not fully settled on Nejire. In my mind, she moved to Kyoto not long after she graduated but keeps in very close touch (if you read the battle of Yokohama posts, she was there during that fight because she was visiting Her Boys and insisted on a Big Three Sleep Over, which is why the three of them were together when Izuku called to begin with). They have a group chat that she started blowing up when the Leku news hit. All of them are painfully, violently aware of the fact Mirio is absolutely not dating Izuku and also of the fact that Mirio’s probably close to drowning himself at the mere thought.
I do really like the idea of the Big Three having been sort of outcasts before they were the big three, and I think canon supports this reading. They were all sort of the weird kids. They were each other’s only friends. After they started rising in the ranks, they became more popular, but they all consider the others their main people.
I also like the idea that they became the Big Three because of each other.
They were friends before they were the big three. And it’s not a coincidence that the big three were all already friends. They pushed each other to grow in their skills and surpass everyone else.
The reason why they haven’t been more present in pez is actually the same reason why I didn’t have them open a hero agency together: they all need to grow separately from the others for a bit.
Like. Here’s Mirio, with two very skilled and experienced heroes at his side, waiting for Izuku to graduate so he can start his agency. Why not go into business with the friends he’s already been fighting with for years?
I see the Big Three as people who all, for one reason or another, decided that they needed to learn how to be strong on their own at the start of their career.
Take Tamaki. He’s childhood friends with Mirio. He was briefly referenced in one of the tumblr posts as one of Mirio’s staunchest advocates after he lost his Quirk. So why isn’t he heroes with Mirio?
Well, he sort of is. He’s got a mutual support agreement with him.
Time to derail into my favorite topic: the economic models underpinning fictional societies. As you can probably guess I’m great at parties.
Mutual support agreements are contractual devices that I came up with in response to the convoluted economic structure of heroics compensation I discussed a few posts ago. In that post, I discussed independent/underground v. agency models with respect to public compensation and how I think that there’s an impossibly complicated matrix that grants heroes portions of the local budget based on their statistics. Briefly, I discussed how that calculation would cause conflict with big name heroes taking credit for their sidekicks’ work because agencies would necessarily need to be counted as one entity for the purposes of public funding.
What happens when multiple agencies are involved in the same incident?
As a reminder, the reason why they need to assign credit for a bust to one individual is because agencies are funded as a whole. This is a grant system that’s meant to be more than just about paying a salary—the government is providing funds meant to go towards an office space, supplies, everything. You could not give everyone in an agency public funding separate checks under that model. Public funding is made out to the agency as a whole and it’s up to the agency as to how to use it. But if you have six people from the same agency who all register the exact same take down because they all participated—well now you’ve got the one job reported six times over for the same filing entity. That’s going to horrifically skew the funding calculation. The government’s paying for the same bust six times over and you just incentivized hero agencies to send their people all to do the same job because it pays the same to have six guys stop one criminal as it does to have six guys stop six different criminals separately.
But hey—sometimes it’s a six guy job. That would more appropriately be considered an enhancement to a job’s relative difficulty than it would be to giving credit for a takedown. After all, the same job could require “six guys” or “one All Might.” If you focus on the number of heroes an agency uses in a job than you do on how difficult that job actually is, then you’re inadvertently penalizing better heroes because Mid Tier Agency needed six guys to handle what you did on your own, but since they needed six whole guys they get paid more for the same thing that you could do solo.
But the reason for this one man credit structure is because you’re getting one check for the government per agency. But what about when heroes from different agencies team up? Big Hero is not sharing a government funding check with Even Bigger Hero, and there’s absolutely no way that every single team up is just fucking pro bono for everyone but one guy. That’d make it impossible. So the same job would have to get counted multiple times when it involved different heroic entities.
The fact that you were teamed up instead of solo would go into the relative value calculation of each independent job. You get the full pot if you’re solo, but if you’re sharing the load, you’re sharing the credit. But at the same time, how much credit you get would also have to be determined on a case by case basis. Like. A hero that evacuated three civilians contributed to a fight, but they in no way should get equal credit and compensation to All Might, who fought the entire villain team solo.
So say Big Hero Agency and Bigger Hero Agency are doing a team up for the good of Japan. Big Hero Agency initiated the investigation, did most of the legwork, and invited Bigger Hero Agency onto the job. However, when it came to actually fighting, Bigger Hero Agency absolutely carried the day. Big Hero Agency would have been dust if Bigger Hero Agency hadn’t been there.
Who deserves more credit and compensation?
There is probably some kind of governmental dispute/appeal board to settle disputes about compensation, but like. As someone who does government work. The government’s absolute favorite thing to say is “we are not babysitting you, fucking figure it out like big boys.” They’ll have a way to resolve disputes, but they will also heavily incentivize voluntary agreement amongst the parties.
Planned team ups probably have legal working shit out ahead of time. Spontaneous team ups or heroes stealing each other’s fights a la Mount Lady and Kamui Woods in the pilot are probably the biggest headaches.
But what about heroes that are always teaming up? They’re your go to. Your homeboy. The daredevil to your Spider-Man. You don’t file your paperwork together, but you’re still always fighting side by side. Are you renegotiating who gets credit for what in every single little fight?
Fuck no. That’s a huge pain in the ass. Enter the mutual support agreement. It’s a contract that has a bunch of clauses meant to help streamline deciding who gets credit for what and resolve disputes before they happen.
You wouldn’t just want this for compensation purposes. Say Big Hero commits the hero equivalent of police brutality. Now he’s being sued. He’s apparently not that big of a hero as the name implies, because he’s got no fucking money. You want more money for your client, so you need a deeper pocket to pull from. At the time of the incident, he was working with Bigger Hero Agency. They’re not the same agency, but it was Bigger Heroes bust, and they work together all the time. Big Hero is basically one of Bigger Heroes employees hidden behind a different corporate structure. Should Bigger Hero be liable for Big Hero?
That’s a big fucking court case that can be headed off at the pass by the fact that Bigger Hero put indemnification and liability clauses in its mutual support agreement. There’s a lot of issues that would arise from the practice of heroics that you’d want to govern ahead of time with a contract. So you sign a mutual support agreement.
But the silly little fake tumblr post also said they weren’t popular and mostly agencies like Idaten used them. So why is that?
Frankly, because it’s not very worth agencies while to team up with other agencies on the regular. The system doesn’t incentivize it.
If you have all of your own sidekicks on a job, you can steal credit from them. The same is not true for heroes from other agencies. You get more public funding if you staff a job with all people from your agency instead of having part of the credit go to other agencies. And you get to stand in front of the cameras and say “Big Hero Has Saved The City Again” instead of having to say “Thank You To Our Dear Friends From Bigger Hero Agency Who Carried This Team.”
Idaten is the exception because, well. It doesn’t care. Idaten’s priority is cultivating the necessary talent and teamwork needed to get the job done. It doesn’t care if it has to go outside of the agency for that. Fuck, Tensei’s canonically willing to reach out to vigilantes. Its genuine focus is saving people, so it goes against the grain of what the system incentivizes.
Mirio and Tamaki have a mutual support agreement. They’re out working together so much that Fat Gum’s agency approved an overall disliked mechanism to facilitate their team ups. They are heroes together—so why aren’t they in an agency together?
I think Tamaki wanted to spend his first year in heroics forcing himself out of his comfort zone so he’d improve. Fat Gum will force him in front of the cameras. He’s focusing on learning how to communicate effectively with the public and with the media, and Fat Gum has the sort of resources and infrastructure where Tamaki can devote the time to learning that and improving. If he was in an agency with Mirio, he’d use Mirio as a crutch to hide from something he genuinely wants to improve in. Fat Gum forces him to grow.
Mirio himself sort of had to go independent. For one, he and Izuku decided to start their agency not too long after Mirio got his license. It was before Mirio debuted. Izuku had just finished his first year. No one knew who either of them were, and they had no clue just how famous they’d both become before Izuku graduated.
They both figured they’d be a couple of nobody heroes with a dinky little agency right out the gate of Izuku’s graduation and were sort of genuinely excited at the prospect. They’d just be heroes together, which is all they wanted. They’d figured no one would give a shit about them until well after they started their agency and started working and that Izuku would have 0 offers to work elsewhere because he wasn’t even going to apply to agencies. So Mirio decided he’d stay independent until Izuku graduated so he wouldn’t be tied up in an agency contracts and they could just start fresh.
The other reason is that most agencies wouldn’t touch Mirio with a ten foot pole because he was Quirkless, and even with the ones that would, he suspected they’d sideline or coddle him because he was Quirkless. Being independent meant he could do whatever the hell he pleased. So he bought the Mirio Mom Van and, for a brief, glorious moment, convinced All Might to supervise their bullshit so he could start going on jobs with Izuku (students have to be supervised by heroes with a teaching license, which he wouldn’t be eligible for for the first three years of his career, except in exigent circumstances. He couldn’t have Izuku as an intern himself but All Might sure could). For a few beautiful weeks it was just Mirio, Izuku, and fucking All Might in the Mirio Mom Van going on stakeouts, all wearing the world’s stupidest mustaches. The UA internship program revoked permission for this arrangement not long after it started formally out of concerns for the legality of this arrangement since All Might was no longer an active duty hero, informally because All Might, Izuku, and Mirio is the stupidest and most reckless combination fucking imaginable and they are killing Aizawa from the stress they are killing him. So now Mirio works alone while he waits for Izuku to be fully licensed.
Nejire I kind of see as someone who moved away from her hometown right out of the gate of graduation but visited home very frequently, which is why she moved to Kyoto after graduation but was having a fucking sleepover at Mirio’s place when Yokohama happened. She takes the bullet train back at least once a month and spends the weekend bumming on Mirio or Tamaki’s couch. I think she wanted to see who she was away from home and there’d never be a better time to do it. I also think she’ll move back so that way she can work more fully with Her Boys one day, but wanted to push herself out of the familiar first.
All of the trio’s reasons for not working together quite yet are mutable, to be clear. Tamaki just wanted the experience early in his career or he knew he’d never learn the public relation skills he wanted to get. Nejire also just wanted the experience somewhere else before she put down real roots somewhere and is liable to move back to be with her friends and family. And Mirio’s on the verge of opening his own agency, so he doesn’t have to worry about getting sidelined by his boss anymore or getting tied up in a bad contract.
#pez dispenser debris#from the rest of the trios perspective Mirio now has twenty baby ducklings he is responsible for#it is adorable#also does any soulless media conglomerate out there want to pay me to just overthink the mechanics of their fictional universe because that#all I want to do really. I’ll come up with economic structures for you that only I care about#dm me disney#Tamaki and Nejire aren’t as close with class a as Mirio is but that’s because there’s no competing with Mirio#those are His Kids#in the aftermath of Yokohama some HPSC drones try pulling some bullshit with Iida and Mirio immediately gets in their face#those are his fucking kids. like he’s Izuku’s Big Brother but he’s sort of everyone’s big brother just to a lesser degree. he’ll take care#of all of them. those are his little brothers best friends of course he’s got their back too. the entire class loves him.#Nejire and Tamaki were also super involved in Mirio’s retraining process after he lost his quirk. like Izuku was his number one training#buddy because Izuku greeted him with an Energy and a comprehensive training plan and then dragged the rest of his class in on it too#but Tamaki and Nejire supported him and trained with him every step of the way. they were so fucking proud of him and they’re both his#staunchest defenders. they’re the kind of people who are friends forever even if they’re not together#so they both got super involved with class a by proximity because they all were involved in Mirio’s training#ngl both Izuku and Mirio miss the time before they were stupid famous#like they’ve never had more fun as heroes than sitting in Mirio’s fucking mom van with fucking All Might in the backseat with no one in the#world giving a shit about what they were up to. it was peak grunge hero chic they loved it. all might loved it. the only one who didn’t lov#it was Aizawa because they were killing him they were actually killing him. what do you MEAN all might got out of the car too and fought he#doesn’t have a STOMACH. what do you MEAN it was for old times sake and he can still throw a great punch. WHAT DO YOU MEAN they were low#level loser thugs and it was a bonding experience. HE DOESNT HAVE A STOMACH LEAVE HIM IN THE VAN. that was before they told him about all#the bullshit Mirio and Izuku did together. Aizawa got an ulcer from that time of his life. he told nedzu he could revoke the internship#program’s consent to the arrangement or he could bury yagi because one way or another he was putting a stop to this and nedzu could pick#how he did it. Aizawa needs rest he is so so tired he swears to god other classes weren’t like this#every morning he wakes up and Bakugou is a meme okay he needs to address his stress levels where he can. he is gods strongest soldier but#that does not mean he wants this many battles. can he. can he have less battles
32 notes · View notes
vyeoh · 1 year ago
Text
One of my new co workers wants to come to the science muesums with me and I will be so normal and neurotypical about it
77 notes · View notes
nofacednerd · 6 months ago
Text
genuinely Mariner and Boimler BOTH ending up as the (provisional) first officers of the Cerritos was the least expected ending but also the only one that could make sense and feel satisfying
40 notes · View notes
spacetelescopescience · 6 months ago
Text
Tumblr media
Applications are open for the Space Astronomy Summer Program (SASP) at STScI.
Every year, a dozen highly motivated college students work individually with STScI researchers and staff on science projects. Learn more and apply: https://www.stsci.edu/opportunities/space-astronomy-summer-program
21 notes · View notes
bitual · 2 months ago
Text
uni work uni stupid home life friend who ghosted me uni
Tumblr media
13 notes · View notes
tempatmagangkediri · 1 year ago
Text
Manfaat Luar Biasa: Internship Mahasiswa , Hub 0819-4343-1484
Tumblr media
Manfaat Luar Biasa: Internship Mahasiswa
Hub 0819-4343-1484, Dalam dunia pendidikan tinggi, program internship mahasiswa memiliki manfaat luar biasa yang sering kali tidak terduga. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, tetapi juga membuka pintu untuk peluang karir yang lebih baik di masa depan.
Pengalaman Praktis yang Berharga
Salah satu manfaat internship mahasiswa yang paling mencolok adalah pengalaman praktis yang diperoleh. Mahasiswa tidak hanya belajar teori di ruang kelas, tetapi mereka juga dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi nyata di tempat kerja.
Dengan berada di lingkungan kerja yang sesungguhnya, mahasiswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang industri yang diminati dan memperoleh wawasan yang tidak akan mereka dapatkan hanya dari buku atau kuliah saja.
Peningkatan Keterampilan
Selain pengalaman praktis, program internship juga membantu dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa. Mulai dari keterampilan teknis yang spesifik untuk bidang tertentu hingga keterampilan lunak seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan.
Dengan menghadapi berbagai tugas dan tantangan di tempat kerja, mahasiswa dapat mengasah keterampilan mereka secara nyata dan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Jaringan Profesional yang Luas
Selama menjalani internship, mahasiswa memiliki kesempatan untuk membangun jaringan profesional yang luas. Mereka dapat bertemu dengan para profesional senior, rekan sejawat, dan mungkin juga mendapatkan mentor yang berharga.
Jaringan ini tidak hanya berguna untuk mendapatkan informasi dan peluang karir, tetapi juga dapat membuka pintu bagi kolaborasi dan proyek-proyek yang menarik di masa depan.
BacaJuga : Pengalaman Luar Biasa Internship
Pintu Masuk ke Dunia Kerja
Salah satu manfaat luar biasa yang dapat diperoleh dari program internship mahasiswa adalah pintu masuk yang lebih mudah ke dunia kerja. Banyak perusahaan atau lembaga yang menawarkan program internship memiliki kebijakan untuk merekrut peserta internship yang berprestasi sebagai karyawan tetap setelah mereka lulus.
Dengan demikian, program internship dapat menjadi batu loncatan yang sangat berharga untuk memulai karir profesional yang sukses.
Peluang Karir yang Lebih Baik
Terakhir, tidak dapat disangkal bahwa program internship mahasiswa memberikan peluang karir yang lebih baik bagi para peserta. Mereka yang telah mengikuti program internship biasanya memiliki nilai tambah yang signifikan di mata pengusaha dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam dunia kerja.
Dengan memiliki pengalaman kerja yang relevan dan keterampilan yang teruji, lulusan internship memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan membangun karir yang sukses di masa depan.
Tumblr media
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar program internship mahasiswa beserta jawabannya:
Apa itu program internship mahasiswa? Program internship mahasiswa adalah program di mana mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengalami lingkungan kerja secara langsung di perusahaan atau lembaga terkait.
Apa manfaat mengikuti program internship mahasiswa? Manfaatnya antara lain adalah memperluas jaringan profesional, meningkatkan keterampilan praktis, memperoleh pengalaman kerja yang berharga, dan memperoleh wawasan yang mendalam tentang bidang studi yang diminati.
Bagaimana cara mencari program internship yang sesuai? Calon peserta dapat mencari program internship yang sesuai dengan minat dan bidang studi mereka melalui situs web perusahaan, portal karir kampus, pengumuman resmi, atau saran dari dosen atau teman.
Apakah program internship mahasiswa berbayar atau gratis? Program internship mahasiswa dapat bersifat berbayar atau gratis tergantung dari kebijakan penyelenggara. Beberapa program mungkin memberikan tunjangan atau kompensasi tertentu kepada peserta.
Berapa lama durasi program internship biasanya? Durasi program internship mahasiswa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kebijakan penyelenggara dan kesepakatan antara mahasiswa dan perusahaan atau lembaga.
Apakah pengalaman dari program internship dapat diakui sebagai pengalaman kerja? Ya, pengalaman dari program internship dapat dianggap sebagai pengalaman kerja yang berharga dan dapat menjadi nilai tambah dalam mencari pekerjaan di masa depan.
Apakah terdapat persyaratan khusus untuk mengikuti program internship mahasiswa? Persyaratan umumnya meliputi status mahasiswa aktif, IPK minimal, surat rekomendasi, kemampuan bahasa, dan keterampilan khusus yang relevan dengan bidang studi atau posisi yang ditawarkan.
Bagaimana cara melakukan pendaftaran untuk program internship mahasiswa? Calon peserta biasanya dapat mendaftar melalui platform online yang disediakan oleh penyelenggara atau melalui proses pendaftaran yang telah ditentukan, seperti pengiriman dokumen dan wawancara seleksi.
Apakah program internship mahasiswa membantu dalam mencari pekerjaan setelah lulus? Ya, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh dari program internship dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam mencari pekerjaan setelah lulus.
Apa yang harus dilakukan jika menghadapi kendala atau masalah selama program internship? Jika menghadapi kendala atau masalah selama program internship, sebaiknya segera berkonsultasi dengan mentor atau koordinator program untuk mendapatkan bantuan dan solusi yang tepat.
Kesimpulan
Dari uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa program internship mahasiswa memiliki manfaat luar biasa yang tidak dapat diabaikan. Manfaat internship mahasiswa meliputi pengalaman praktis yang berharga, peningkatan keterampilan, jaringan profesional yang luas, pintu masuk ke dunia kerja, dan peluang karir yang lebih baik di masa depan.
Bagi mahasiswa, mengikuti program internship adalah langkah yang cerdas untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Pengalaman nyata di tempat kerja, keterampilan yang terasah, dan jaringan profesional yang dibangun dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam mencapai kesuksesan karir.
Oleh karena itu, disarankan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan program internship mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Dengan melibatkan diri dalam program ini secara aktif dan proaktif, mahasiswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal dan membuka pintu kesempatan yang lebih luas di masa depan.
0 notes