#selftalks
Explore tagged Tumblr posts
ifsjourneypages · 1 month ago
Text
Belajar untuk memaknai bahwa setiap peran dalam hidup memiliki peluang besar untuk bernilai tinggi di sisi-Nya. Tidak harus selalu terlihat. Tidak harus berada di panggung terdepan. Bahkan peran yang tampak sederhana sekalipun—jika dijalani dengan niat yang lurus dan usaha yang sungguh-sungguh bisa menjadi jalan besar menuju ridha Allah.
Apa pun peran yang sedang kita emban hari ini, sebagai anak, pasangan, teman, fasilitator, pendengar, penulis, atau bahkan seseorang yang sedang belajar mencintai dirinya sendiri, semuanya punya nilai. Semuanya punya ruang untuk menjadi ladang amal.
Yang membedakan bukanlah gelarnya. Bukan seberapa besar sorot lampu yang mengarah ke sana. Tapi bagaimana kita menjalaninya. Dengan niat seperti apa. Dengan kesungguhan sebesar apa. Dan dengan seberapa sadar bahwa semua ini hanyalah titipan yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Tak ada peran yang benar-benar ringan. Karena setiap peran selalu butuh effort. Selalu butuh hati yang hadir. Tapi sering kali kita justru terlalu sibuk membandingkan beban kita dengan orang lain, padahal bisa jadi—Allah melihat perjuangan kita dalam skala yang sama sekali berbeda.
Maka, hargai dan nikmati peran hari ini. Karena bisa jadi, di situlah ada pintu kebaikan yang sedang Allah buka perlahan.
Di hadapan-Nya, yang besar adalah yang dijalani dengan ikhlas. Dan yang kecil bisa jadi luar biasa, jika dijalani dengan sadar.
- 17 Mei 2025 -
64 notes · View notes
coklatjingga · 1 year ago
Text
Benar adanya bahwa hati ini berbolak-balik. Kadang ia tegar, kadang begitu gusar. Kadang bersyukur, kadang nyaris kufur. Kadang ikhlas, kadang mengharap balas. Kadang berserah, kadang amat gelisah. Dan, hanya Allah sebagai pemiliknya yang kuasa membuat hati ini tenang.
Page 9/366_Batusangkar, 12012024
434 notes · View notes
sangrefae · 1 month ago
Text
honestly it's so important to me that katniss and peeta Really Kind Of Suck. like we're biased to see them in a positive light just by virtue of the story being in katniss's POV, but also they objectively Are Shitty. this is crucial. if you can't accept that they're assholes, you don't deserve them and i will be taking custody
26 notes · View notes
sitinurhabibah14 · 3 months ago
Text
Tumblr media
Tak pernah tahu, kita akan terpisah di episode hidup yang ke berapa
Walau, dalam doa ingin selamanya bersama
Tak mau ada kata "asing" dalam perjalanannya
Tapi nyatanya, potensi saling meninggalkan tetap ada
Jakarta, 25 Maret 2025
28 notes · View notes
penaimaji · 1 year ago
Text
Meminta Bantuan
Ternyata, melatih diri untuk bisa meminta bantuan ke orang lain itu tidak mudah, ya? Bagi sebagian orang demikian.
Bisa jadi, ketika ada orang yang membantu dan mengambil alih kesulitan kita, kita merasa upaya yang kita lakukan nggak akan terlihat. Singkatnya ya kita tidak becus. Takut orang lain ternyata kerepotan, sehingga menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Orang-orang yang tidak suka meminta bantuan orang lain, biasanya punya trust issue, sulit buat percaya sama orang lain; punya rasa was-was, dan tidak suka kalau nantinya kebaikan orang lain itu diungkit dengan hebat. Katanya daripada sakit hati, lebih baik dia tidak meminta bantuan apapun, dan memilih dilakukannya sendiri.
Atau bisa jadi, karena sedari dulu terbiasa dituntut untuk bisa begini dan begitu. Ternyata bisa serumit itu lho.
Kalau memang kebiasaan itu bisa mengganggu keseharian kita, jangan ragu untuk pergi ke profesional untuk memvalidasi perasaan-perasaan tersebut. Sehingga, kita akan tau harus apa dan bagaimana. Bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut. Melatih diri untuk, "Hei, gapapa lho, meminta tolong disaat benar-benar membutuhkan".
Kira-kira apa penyebab lainnya, saat seseorang merasa kesulitan untuk meminta tolong?
Jakarta, 12 Juni 2024 | Pena Imaji
88 notes · View notes
lorenanindiaa · 4 months ago
Text
Bahagia
Bahagia itu terletak pada masing-masing dada. Dinyatakan atau tidak, terlihat atau tidak, diketahui atau tidak, pada akhirnya hanya kita yang paham mengenai bentuknya.
Bahagia itu banyak definisinya. Ada sesuatu yang menurut orang lain sederhana, tapi bagi kita itulah salah satu definisi bahagia, istimewa. Begitupun sebaliknya. Hanya kita kita tau bagaimana makna bahagia dalam hati kita.
Semoga kita senantiasa dikelilingi banyak bahagia dan orang-orang baik yang 'juga' bahagia saat melihat kita bahagia.
#Ramadhan Day-2
28 notes · View notes
manusiafajar · 8 months ago
Text
Tidak ada yang perlu ditakutkan.
Tumblr media
Orang - orang boleh berlaku tidak adil, sebab ada Allah yang Maha Adil selalu bersedia membuat bagianmu tidaklah terlihat kecil. Orang - orang boleh jahat, sebab kamu selalu dibersamai oleh kebaikan Allah selama kamu taat.
Orang - orang boleh merencanakan keburukan untukmu, tapi Allah senantiasa akan membantumu melaluinya dan memberikan kemenangan seperti yang kamu mau.
Begitu dingin, merasuk ke tulang - tulang. Dan bayangan - bayangan menakutkan mulai menyerang, otakmu yang sedang sibuk dengan apa yang harus ia persiapkan di hari esok, menjadi kabur.
Tenanglah sayang, sungguh tidak ada yang perlu ditakutkan, sebab kita sudah banyak melalui segala macam jenis pengalaman menyeramkan, dan kau, kau yang hebat itu selalu bisa menghadapinya dengan berani.
Tenanglah sayang, kalau memang sesekali perlu menangis, menangislah. Lalu biarkan ketakutan juga mengalir keluar bersama air mata yang berlinang itu.. Keluarkan semua sehingga hatimu yang cantik itu hanya dipenuhi oleh harapan dan keberanian.
Lantas setelahnya rayakan dengan tarian indah, ber-terimakasih karena-Nya selalu mau menemanimu dalam segala ramai dan sepi. Juga menghendaki kemudahan dan kebahagiaan tetap bersemayam di dalam hati.
Jadilah anggun, sebagaimana doa orang - orang, sebagaimana prasangka mereka pada jiwa yang melekat pada keilmuan. Ia tenang menghanyutkan, ia bersinar tapi tidak menyilaukan.
Lihatlah bagaimana namamu dipajang di berbagai tempat, dengarkah kamu? dengan bangga atau hasadnya namamu dibicarakan dimana - mana. Tidaklah disebut orang berhasil, bila tidak ada orang yang membenci.
Selamat menjadi tenang, selamat menjadi pemenang.
26 notes · View notes
imespramesti · 1 year ago
Text
Hikmah itu nggak bisa diambilin orang lain.
Menurutku, ada makanan yang lebih instan daripada mie instan, yaitu buah. Kenyataan ini baru kupahami saat merantau jauh—karena harus berhemat tapi nggak mau repot memasak.
Buah itu, cuma perlu ditunggu, nggak perlu diolah. Allah sudah ciptakan sekaligus bungkusnya. Nggak perlu ribet menyiapkan wadah ketika membawa buah untuk bekal. Jeruk bisa langsung masuk tas. Pisang dan apel juga begitu.
Sebelum berangkat kesini, aku jarang sekali makan buah dan memang nggak suka. Sehingga ini jadi salah satu hikmah yang kupetik: Allah izinkan jauh-jauh kuliah di Skotlandia supaya dietku makin sehat karena terpaksa mengonsumsi buah.
Seandainya hikmah itu diambilkan orang lain, mungkin mereka akan bilang aku perlu merantau supaya belajar memasak. Lalu aku pasti ngeyel dan balik bertanya, memang ada laki-laki yang belajar membangun rumah sendiri? Kalau mereka boleh beli rumah, aku juga boleh beli makanan aja.
Lalu hikmahnya menguap, dan aku nggak dapat apa-apa.
Glasgow, Juli 2024
40 notes · View notes
saber-monet · 1 year ago
Text
people pleasing is acceptable only if the person is your future self:
anticipate her needs
try to gain her approval
crave her validation
give her compliments
give her gifts
change your personality to make her proud
fear her disappointment
29 notes · View notes
ifsjourneypages · 3 months ago
Text
Menjaga batasan itu bentuk sayang pada diri sendiri. Dalam setiap interaksi, ada hal-hal yang berusaha dijaga dengan hati-hati, dan ada pula yang secara sadar dipilih untuk diakhiri—bukan karena benci, tapi karena tahu mana yang layak untuk terus dibagi energi.
Setiap kali bertemu dengan hal baik, terselip doa dalam hati: semoga kebaikannya terus menyemai, memberi dampak, dan menjadi cahaya bagi sekitarnya.
Sebaliknya, ketika berhadapan dengan hal-hal yang bikin bertanya, kok bisa ya ada orang seperti ini? senyumin aja, lalu jadikan itu pengingat: jangan sampai jadi seperti itu. Doakan kebaikan, doakan kelapangan, dan kalau perlu… melangkah pergi.
Fokus pada apa yang bisa dikendalikan. Bukan pada sikap orang lain, tapi pada bagaimana hati ini memilih untuk merespons. Kadang, menjaga jarak juga bentuk dari menjaga kewarasan. Dan itu nggak apa-apa.
- 21 Ramadhan 1446 H/ 21 Maret 2025 M -
74 notes · View notes
agneaul · 17 days ago
Text
I have this rather self indulgent idea, with your f/o. You’re out, you’ve had a few drinks…
CW: negative self talk, insecurity, hurt/comfort…kind of?
You’re on your way back home and you see yourself in the mirror at a bar as your walking out. Or, in the reflection of a car window, or a building. Upon seeing yourself, your immediate reaction is repulsion. Because you’re insecure (i’m insecure sometimes so this is why it’s self indulgent lmao)
You don’t typically voice these feelings to your f/o because you don’t want to burden them, you know that you have to fill your cup from within and all that - but you have had a few drinks so it���s just slips out. “Oh. Eugh.”
He’s quick to respond, maybe his hand catches yours or rests at the small of your back. “What? what’s wrong?”
You brush him off, “nothing.”
He presses, “it’s something.”
You wobble in your shoes, just a bit before righting yourself. You make some distance between you and him. Safety is in the space between you, you can’t let him see your pieces too closely. “I just look, like…” you trail off.
“Yes?” He’s persistent.
“Nothing” So are you.
Times ticks on, your feet on the pavement and the sounds of the city at night. He comes close to you again.
“What are you thinking?” He says gently. Sweeter than you think you deserve.
You peel back a layer, just for a moment. “I just think I look…i don’t know. I don’t like it.” Your voice is like air under pigeon wings. Soft, barely audible.
He’s quiet. You can’t hear gears turning, or tell his expression in the city’s night light. After a while he says, “you’re serious?”
You rush to overcorrect. “I’m sorry, i didn’t mean to like…What were you saying before?” You scramble to return the conversation to a safer place. He doesn’t respond.
You look down at your hands, wring your fingers around your wrists. you’ve gone and done it again, shared too much and scared someone off. damaged goods. emotional baggage. no one wants someone who needs a constant stream of validation.
When you return home, he unlocks the door and holds it for you. you slink inside, ready to scrub your makeup off and cry in the shower - but he catches you by the elbow. his grip is firm, digits sinking into your flesh. He breathes your name.
“It’s fine. I’m fine. Don’t worry, please.” You don’t look at him. Ashamed of your own shame.
“I don’t understand…” now he trails off.
You sigh, still not looking at him. “It’s really not that big of a deal. i just… don’t always feel…pretty? i don’t know, i get in my head,” you laugh without humor, “sometimes i can’t see what you see in me.”
at that, his grip tightens, nails bite into your skin. “Don’t say that.” he bites the consonants.
Now you look at him. Turn, and see his set jaw, the shadows cast over his eyes. You see that this is all serious to him. You force out an apology, “S-sorry…”
You watch his eyes drink you in, feel his grip tighten…
“You will be.”
3 notes · View notes
coklatjingga · 9 months ago
Text
Kadang Allah padamkan sekelilingmu, agar kamu bisa melihat cahaya yang Dia kirimkan khusus untukmu.
-Hikmah listrik padam-
Batusangkar, 08102024
52 notes · View notes
elqdr · 21 days ago
Text
See! At the end of the those things , only you who remain. No others, Darling. You’re being your own superhero. No body fights for you but yourself. And see, you made it! You survive from the storm. Pass through the dark tunnel. Your struggles will be paid off.
With love, me.
4 notes · View notes
sitinurhabibah14 · 8 months ago
Text
Ketergantungan kita kepada manusia, diuji-Nya dengan meninggalkan dan ditinggalkan
Ketakutan kita akan harta, diuji-Nya dengan kekurangan uang atau makanan
Perasaan serbabisa yang kita rasakan diuji-Nya dengan kekalahan hingga terasa tak ada daya dan upaya
Keinginan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar, diuji-Nya dengan kerikil-kerikil tajam di sepanjang perjalanan
Tekad kuat kita untuk menjaga diri, diuji-Nya dengan ujian-ujian perasaan
Niat kita untuk melepaskan, diuji-Nya dengan pertemuan dan mungkin malah didekatkan di berbagai kesempatan
(Novie Ocktaviane Mufti, Tumbuh dari Luka)
Jakarta, 25 Oktober 2024
24 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Disakiti?
Barangkali ia sedang terkena Mental Illness
Kalau kita selama ini sudah berbuat baik pada orang lain, tapi ternyata dia malah jahatin kita, percayalah tidak apa-apa. Sebab, orientasi kita berbuat baik itu Allah, bukan manusia, mungkin kita sedang diingatkan saat itu. Jangan sampai membalasnya, even though kita tau aib-aibnya.
Kalau kita memahami value diri, kita tidak perlu repot-repot mencari validasi, menjelaskan diri kita pada orang lain yang termakan hasutannya, apalagi membalas perbuatannya. Tidak perlu. Cukup diam dan fokus pada hal-hal penting yang kita kerjakan saat ini. Orang yang mengenal dirinya sendiri, dia tidak akan goyah ketika orang lain berkata buruk padanya.
Satu, dua, tiga kali, dst okelah. Tapi kalau sudah keterlaluan dan berkali-kali mengganggu kita, that's enough. Manusia punya batas; manusia punya hak untuk memberi batasan pada orang lain. Sampai akhirnya Allah ciptakan batas itu sendiri, subhaanallah walhamdulillaah
Ya. Salah satu nikmat yang patut disyukuri ialah ketika Allah menjauhkan kita dari orang yang jahat, bermuka dua dan manipulatif. Tidak perlu takut memutus tali pertemanan, terlebih lagi bila ia berbuat zalim dan menusuk dari belakang.
Sok baik di depan, busuk di belakang. Inilah kenapa akhlak selalu menjadi yang pertama sebelum ilmu. Betapa banyak orang berilmu, tapi lupa cara berakhlak pada sesama manusia. Dia menutupi kekurangannya, dengan cara menjatuhkan orang lain. Na'udzubillahi min dzaalik..
Kadang nggak habis pikir sih, dan tidak pernah menyangka, punya teman yang setega ini. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka menjelekkan temannya sendiri, supaya dia terlihat paling baik. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang merasa kita ialah saingannya. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka berpikir negatif dan menyakiti. Subhaanallah. Semoga menjadi pengalaman yang pertama dan terakhir.
"Orang kayak gitu sakit nggak sih?" Iya. Sakit. Psikisnya terserang, namun ia mungkin tidak menyadarinya. Sebenarnya rasa sakit yang dulunya pernah ia terima, di kemudian hari berpotensi menyakiti orang lain kalau tidak serius diobati.
Namun kita sebagai manusia, berbaiksangkalah, bahwa apapun yang terjadi tentu atas izin Allah. Barangkali memang karena dosa-dosa kita sendiri, Allah hadirkan orang yang demikian. Allah tegur kita karena ingin kita lebih dekat, dan lebih mengingat-Nya.
Semoga ini menjadi pelajaran hidup untuk diri kita sendiri, berkaca dari apa yang orang lain perbuat terhadap kita. Bahwasannya, saat kita disakiti oleh orang lain, berdamailah dengan diri. Jikalau tidak, suatu saat kita akan berpotensi menyakiti orang lain, dengan cara yang sama, seperti yang orang itu lakukan terhadap kita.
Pandai-pandailah menata hati, dan memperbaikinya; demi kebaikan diri kita sendiri. Jangan remehkan penyakit mental, ia butuh dua sisi untuk disembuhkan; jasmani dan rohani.
Pena Imaji
155 notes · View notes
lorenanindiaa · 10 months ago
Text
Kabur dari Antrian
Kita sedang menjalani kehidupan yang lelah, tapi katanya kita tak boleh kalah. Ibarat orang-orang yang sedang mencari tiket berpergian. Sampai di tujuan dengan cepat atau lambat adalah perkara siapa dulu yang mengantri di depan. Cepat atau lambat pun semuanya akan sampai pada tujuan. Akan sampai pada apa-apa yang ia cari.
Mungkin, diantara kita sekarang ada yang sedang dibarisan belakang. Tak apa. Orang-orang yang mencari tiket berpergian akan tetap bisa maju ke depan jikalau bersabar, bukan malah kabur dari antrian.
54 notes · View notes