Tumgik
#tau dikit
akuaktor · 11 months
Text
Yevgeny Vakhtangov Si “Pencipta Fantastic Realism”
Susah kan untuk menyebut nama Yevgeny Vakhtangov? Kalau kata Wikipedia, kamu bisa menyebut Yevgeny seperti ketika kamu ngomong Eugene. Jadi jauh lebih mudah kan kalau begitu. Meski kalau kamu dengar nama lengkapnya, akan pusing lagi menyebutkannya. Nama lengkap dari aktor yang satu ini Yevgeny Bagrationovich vakhtangov. Doi lahir di Vladikavkaz, sebuah daerah di Uni Soviet pada 1 Februari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
steven-wijaya · 4 months
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku
Tumblr media
By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya  pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah  dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum  copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri,  kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya,  tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini,  apalagi  hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
 “Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi,  sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau  maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya  Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya  dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya  sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
188 notes · View notes
ajinurafifah · 25 days
Text
Onde-onde
Jadi waktu aku ulangtahun kemarin, suami lagi dinas ke Surabaya. Sebenernya kemarin udah agak sebel karena dia selalu menerima pekerjaan di hari ultahku, setelah mikir-mikir lagi aku nggak jadi sebel karena ya kan kerjaan itu--aku juga yang menikmati😂
Nah, jadwal dia pulang dinas itu dini hari. Dia minta jemput. Wah pikiranku sudah berkelana kemana-mana, hmmm pasti dia mau kasih kejutan ini☺️☺️. Tapi lagi-lagi aku mencoba berpikir jernih, kayanya sih nggak mungkin ya dia kasih aku kejutan. Secara, dia nggak semanis itu😂
H-2 jam sebelum aku jemput dia, dia tanya nih, capek nggak aku, kalo capek gausah jemput. Oh fix ini emang ga ada kejutan apa-apa🤣 kalau kasih kejutan, pastilah dia keukeuh aku jemput ya kaaan... yaudah aku bilang capek jadi dia naik ojol aja pulangnya.
Besok paginya, dia bangunin aku dengan ucapan "Selamat ya!! udah tiga puluh tahun". Udah🤣 nggak ada kejutan, nggak ada kado, nggak ada apa-apa. Untungnya aku ga berharap apa-apa juga yah...
Terus aku cerita tuh... "aku pikir kamu bakal kasih aku kejutan lho, kan ada kesempatan itu, kamu pulang tengah malam, bisa jadi yg pertama ngucapin, bisa bawa hadiah atau bunga, atau apa gitu..."
Dia bilang, "iya maaf ya, aku nggak pinter beginian, kamu tau sendiri... ajarin aku ya gimana cara nyenengin kamu hari ini."
"Hehe iya nggak papa, aku juga tau diri. Tapi hari ini aku mau beli onde-onde kesukaan aku."
Dijawablah "okee!!! Kamu mau apalagi?"
"Aku mau beli nakas (meja kecil samping dipan) ya!"
"Siap tuan putri!"
Terus malamnya kita mau cari onde-onde, seperti biasa, di keluarga kami ada ritual makan dulu sebelum ke mall supaya ga kalap (ritual yg awalnya bagiku nyebelin karena ORANG GILA MANA YG KE MALL GA MAKAN???!!!) 😅
Singkat cerita, kita makan dan aku bilang ke manajer restonya kalo aku ultah, ada promo ga wkwkwkwk, turns out dikasi kejutan sama restonya🥰
Oke selese makan, kita ke mebel dan aku jadi dibeliin nakas, selese deh hadiah pertama, gas kita mau beli onde-onde. Dan ternyata jeng..jeng!! dia ada meeting😂
Mau nangis tapi masa iya nangis karena ga dibeliin onde-onde???? Mau ga ngambek tapi udah terlanjur ngambekk🤣🤣
Setelah dipikir-pikir, aku udah dibeliin nakas jadi aku ngambeknya cuma semalam aja. Hahaha.
Besok paginya aku sudah seperti mbak-mbak 30 tahun yg mature dan melanjutkan hari dengan gemilang. Aku menyapa suamiku dengan penuh senyum (wkwk), aku bikin sarapan, dan kami cerita-cerita lagi...
Setelah dipikir-pikir (wow aku banyak berpikir ya), aku bersyukur atas hubungan sehat dan dewasa ini.
1. Kami bahkan bisa menyampaikan dan bercerita dengan santai apa adanya perihal aku kecewa dia ga kasi kejutan, bukannya ga semua hubungan bisa?
2. Dia belikan apa yang aku butuh dan aku mau (nakas), meski ada hal yg kelewat, tapi namanya manusia hanya bisa merencana dan aku menerima, meski menerima dengan ngambek dikit wkwk
3. Dia minta maaf
Hehe aku pikir onde-onde cuma bumbu dari inti cerita ini. Aku bersyukur sekali diberi hubungan yang sehat. Hubungan sehat bukan berarti tanpa ngambek, tanpa perdebatan, atau tanpa ada gejolak. Hubungan sehat itu, perlibatan dua orang dalam suatu hubungan, yang dua-duanya terlibat aktif untuk saling menerima dan memberi yang terbaik. Hubungan sehat itu sesimpel nggak saling menyakiti. Kita bisa aja merasa sakit, tapi bukan karena pasangan kita sengaja menyakiti.
Ini cukup buat hadiah di tahun ini. Onde-ondenya besok aku beli sendiri bisa😅
110 notes · View notes
rubahlicik · 2 months
Text
Video Klarifikasi Uni-rumahati
Video permintaan maaf Uni-rumahati uda aink pegang. Buat yang ngerasa pengen liat dan butuh boleh pm. Tapi sertakan salah satu bukti trf kalian ke uni. Biar Aink tau kalian bener terlibat, bukan kaum fomo yang cuma sekedar kepo.
Sengaja ga aink post langsung biar ga ada komen hate speech atau beragam komentar yang bikin postingan ini viral di luar keperluannya. There's so much hate already
Cukup yang tau tau aja. Kasus ini tuh uda jadi catatan merah buat para user Tumblr, jadi jangan ampe dipake jadi konten fyp di platform lain. Malu dikit lah, takutnya nama Tumblr jadi kebawa jelek.
Tutupin aja kasusnya, toh uda clear. Perihal tanggungjawab bisa langsung deal sama ybs. Ga usah caper di platform lain
Alamat sama no hp suami ybs juga uda ada. Kalo mau berkomunikasi lebih lanjut silahkan, bisa aink bantu.
Buat yang masih ga percaya kalo kasus ini murni kasus penipuan silahkan datengin rumah uni nya langsung🤣🤣
Silahkan berbagi kabar sama temen temen korban lain yang belum tahu
79 notes · View notes
hellopersimmonpie · 8 months
Text
Sore-sore sambil masak, gue nonton podcast-nya Indah G yang mewawancarai dua caleg muda. Dengan biaya politik yang tinggi, kesempatan untuk menjadi caleg bakal lebih terbuka untuk anak-anak muda yang privileged. Gue jadi mikir kalau anggota legislatif nantinya cuma berisi wakil dari kalangan atas yang nggak pernah nyentuh akar rumput, gimana mereka bisa punya perspektif masyarakat kalangan bawah?
Gue bukan butthurt atau meremehkan orang-orang kaya. Tapi sudut pandang yang diverse itu penting banget buat memikirkan kebijakan. Selama kerja di kampus, gue tuh pernah menjadi anggota senat yang merumuskan peraturan akademik. Gue juga pernah menjabat sebagai sekretaris prodi yang mengeksekusi aturan yang dirumuskan senat. Meskipun saat menduduki posisi senat, gue tuh bukan yang vokal banget, tapi gue cukup dapat pembelajaran betapa pentingnya menata perspective untuk decision making dan perumusan kebijakan.
Pernah gue tuh mewawancara mahasiswa untuk menentukan apakah ia layak mendapatkan keringanan UKT atau tidak. Dari luar, mahasiswa ini menggunakan barang branded (keyboard mechanics, headset gaming, Ipad). Guepun mendalami "Darimana barang-barang branded tersebut?"
"Apakah dia ada keinginan untuk berhenti membeli barang branded?"
Gue tau ini kejauhan. Pertanyaan pertama tuh gue tanyakan sebagai sekretaris prodi yang perlu tahu kondisi ekonomi mahasiswa. Sementara pertanyaan kedua tuh gue tanyakan secara personal untuk menggali motivasi dia membeli barang branded karena gue khawatir dia akan terjebak hedonic treadmill.
Mahasiswa gue menjawab bahwa barang tersebut dia beli untuk kenyamanan kerja. Karena selama ini dia bekerja sebagai ilustrator yang harus menanggung kebutuhan keluarga bareng kakaknya. Selama ini, uangnya cukup untuk itu.
Tapi selama dua bulan ini kakaknya menganggur dan belum dapat kerja lagi jadi uangnya nggak cukup lagi untuk bayar SPP. Kalau ada uang lagi, dia nggak akan beli pernak-pernik keyboard mechanics karena menurut dia yang seperti itu aja sudah cukup.
Pas ngobrolin hasil interview sama temen, temen gue bilang:
"Ya harusnya dia nggak usah beli barang-barang kayak gitu. Mending utamakan kebutuhan pokok dulu"
Selama kuliah, gue juga kuliah sambil kerja. Gue tau persis gimana rasanya kelelahan dan pengen beli sesuatu untuk bikin kita nyaman. Ini bukan romantisasi keadaan yang dikit-dikit self reward. Tapi ya karena emang saking capeknya.
Dari obrolan tersebut, kami berdua akhirnya menata perspective bahwa pendidikan yang berkualitas sampai sarjana harusnya accessible untuk semua kalangan. Kalaupun si mahasiswa tersebut sampai nggak dapet keringanan UKT, itu karena uang dari kampus nggak cukup. Bukan karena ia tidak berhak. Menanggung kebutuhan keluarga di usia segitu sangat tidak ideal meskipun dia mampu di tahun-tahun awal kuliah.
Untuk sesuatu yang dekat aja, kita bisa punya perspective yang beda banget. Apalagi untuk yang luas dan jauh.
Pernah ada masanya gue tuh percaya sama meritokrasi. Sampai pada akhirnya gue belajar tentang konsep balancing dalam Game Design. Orang-orang privileged itu layaknya pemain yang punya banyak duit sehingga mereka bisa melakukan top up untuk mendapatkan skill tertentu. Sementara orang-orang miskin itu ibarat free player yang harus push rank cukup lama dan memanfaatkan random event untuk naik level. Antara orang yang privileged dan nggak privileged itu nggak akan pernah balance. Seorang anggota legislatif itu ibarat game designer yang merancang "dunia" agar orang-orang yang tidak privileged ini tetap merasakan kehidupan yang baik sebagai manusia. Tetap punya waktu luang untuk bonding dengan keluarga. Tetap makan makanan bergizi. Tetap punya ruang hidup yang layak tanpa mengalami gentrifikasi atau berebut dengan industri. Sistem meritokrasi tidak akan pernah adil karena kalau ada orang-orang non privileged bisa naik kelas manjadi crazy rich, itu ya sebagian kecil aja. Kalau kita menjadikan contoh kasus seperti itu sebagai sesuatu yang sangat mungkin terjadi, kita sudah terjebak dalam survivorship bias.
Instead of mendorong orang-orang yang tidak privilege untuk melakukan mobilitas sosial, gue lebih mikir negara mendorong kebijakan agar masyarakat miskin dan rentan bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Dalam arti biarpun uang nggak seberapa tapi sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan ruang hidup yang layak tetap accesible buat mereka.
Gue menghargai perspective banyak orang tapi perspective yang mengatakan bahwa "Orang miskin itu nggak sukses karena mereka kurang usaha" akan terus gue korek sampai bisa membuktikan apakah perspective tersebut benar-benar mewakili kondisi yang sebenarnya ataukah karena kita tone deaf. Bagaimanapun memang ada orang-orang yang memang cuma perlu fokus ke so called "usaha" karena kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Sementara di sisi lain, ada orang-orang yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya baru mikir usaha.
56 notes · View notes
aledisini · 3 months
Text
Paham Agama
Having parents who understand Islam is truly a blessing.
Mulai dari pola didik sampai cara pandang terhadap dunia, umi abi gue cukup ketat sama anak-anak nya. Tapi tulisan ini bukan tentang gimana umi abi ngedidik kami putri-putri nya. Ini tentang terima kasih dan rasa syukur.
Sejak kecil, gue selalu diajarin bahwa tujuan besar setiap manusia adalah masuk surga. Entah jalan maju mundur atau kanan kiri pertimbangan nya selalu "bisa membawa ke surga nggak?". Gue terbiasa untuk berpikir panjang dan diskusi sama orang tua setiap dihadapkan dengan persimpangan. Mana yang lebih sedikit mudhorot nya dan mana yang lebih Allah ridhoi.
Di umur segini, gue masih rely on orang tua. Termasuk di saat-saat gue kecewa sama dunia. Dalam kondisi biasa, nasehat abi lebih tegas dan menjurus, umi bagian nego dan diskusi. Tapi di kondisi gue lagi futur, umi bakal jadi yang tegas dan abi yang puk puk.
Minggu kemarin gue capek banget, iya capek sama dunia. Umi chat panjang, sebenernya gue udah diajarin berulang-ulang konsep nya, tapi tetep aja waktu jatuh susah banget praktek nya. Umi bilang, "Dunia sdh ditetapkan Allah, gak akan tertukar. Mau dikejar kek apa juga, kesannya sudah sangat deket banget dan hampir gak ada kemungkinan gagal, tapi kalau Allah belum menghendaki, gak akan terjadi itu". Gue bukan saingan nya siapa-siapa, kalau emang Allah menghendaki ya kun fayakun, terjadilah, maka terjadilah. Bisa jadi memang usaha gue kurang, bisa jadi juga memang belum waktu nya. Allahua'lam. Rencana Allah selalu yang terbaik.
While gue nangis liat chat panjang umi, dan tentu saja blm bisa bales. Ga lama setelah nata hati dan air mata dulu wkwk, abi nelpon. Abi bukan tipe yang mudah ekspresiin perasaan, jadi abi nelpon adalah sesuatu buat gue. "Udah gausah nangis, emang orang banyak macem nya. Selalu ada jalan kok. Kita liat nanti aja, tapi kamu harus paham konsekuensi nya". Alhamdulillah nya stock air mata udah abis tu berapa ronde sebelum ditelpon, jadi nggak banjir, ya mbrambang dikit aja wkwk.
Gue tau ngga semua orang punya orang tua yang bisa dijadikan figur. Umi abi gue juga bukan orang tua yang nggak pernah salah atau flawless. Tapi gue paham, jadi orang tua nggak pernah mudah. Moreover, jadi orang tua yang paham agama dan mampu menghidupkan Islam dari rumah, untuk kemudian dibawa anak-anak nya melanglang buana itu jelas jauh lebih susah.
Inilah kenapa alasan terbesar memilih jodoh paling utama karena agama nya. Karena itu hal dasar yang akan menentukan surga neraka keluarga. Plus ujian hidup di rumah tangga "katanya" akan lebih mudah dijalani kalau proses di depan nya didasarkan dengan agama. Ya ini jadi motivasi gue juga biar berusaha jadi lebih baik terus, kan jodoh sekufu ya, kalo mau dapet yang baik ya sadar diri aja.
At the end, gue selalu bersyukur punya orang tua yang paham agama. Jadi kalau ditanya figur parenting gue siapa, gue selalu tau jawaban nya, umi abi. Bukan Nikita Willy atau Bu Irina. Walaupun tetep, selalu ada ruang untuk explore jadi lebih baik lagi hehe. Semangat orang tua dan calon orang tua, the future rests on our shoulders.
youtube
~Ini bagus lagu nya, soal nya kaya lagi di puk puk aja sih wkwk
41 notes · View notes
gadiskaktus · 1 month
Text
Tumblr media
"Allah ngga butuh disembah oleh manusia. Itu aku juga percaya. Allah ngga se narsis itu.
Tapi, kita yang butuh sama Allah, bukan Allah yg butuh penghambaan dari kita. Tau diri dikit lah. kita itu lemah.
Kasih kantuk dikit aja langsung tepar. Masak sih ngga belajar dari hal-hal kecil gitu."
(kata-kata kak @saarahsatujuan ) dan aku juga setuju dengan semua itu kak.
__________
Kalau mau terus-terus mengedepankan pemikiran-pemikiran manusia, bakal berantakan semua urusan manusia itu. Jadi apa yang bisa mengerem pemikiran-pemikiran manudia yang terkadang salah? Terkadang muncul pemikiran kenapa kita harus sholat, kenapa kalau ngga sholat dosanya lebih besar dari zina, membunuh, mencuri dll? bisa dikatakan keluar dari islam atau pembatal keislamannya? kenapa harus puasa dsb. Bagaimana kita tahu semua itu, ya dengan belajar, belajar mengenal Allah, mengenal Rasul dan belajar mengenal Islam. Belajar ilmu-ilmu yang Allah turunkan.
Kalau ngga kenal maka tak sayang. Ya sudah mari kita kenalan biar akrab tapi juga tahu adab dan tahu diri.
_______Menuju tidur, buka pesan adanya pesan darimu @saarahsatujuan langsung buat reminder di sini. Aku sangat-sangat butuh pertolongan Allah yang masih dalam kefakiran ilmu ini.
16 notes · View notes
fael02 · 4 months
Text
Kamu lagi down gara-gara banyak masalah? Saya tau kok rasanya kayak mau nyerah aja gitu kan?. Tapi, dengerin saya dulu. Kamu ga lemah. Kamu cuma lagi kena badai dikit. Dan badai ini pasti berlalu kok.
Langkah Pertama: Terima Kenyataan
Ga usah sok tegar dan pura-pura ga ada masalah. Terima aja kenyataan kalo kamu lagi ada di situasi yang berat. Tapi inget, ini ga selamanya bakal gini.
Langkah Kedua: Tenangin Pikiran
Otak kamu lagi penuh sama pikiran negatif? Wajar. Tapi jangan sampe dikuasai. Coba tarik napas dalem-dalem, meditasi, atau dengerin musik yang bikin kamu tenang.
Langkah Ketiga: Bahagiain Diri Sendiri
Di tengah masalah, jangan lupa buat bahagiain diri sendiri. Lakukan hal-hal yang kamu sukai, entah itu nonton film, main game, atau nongkrong bareng temen.
Langkah Keempat: Bersyukur
Luangkan waktu buat bersyukur atas hal-hal baik yang masih kamu punya. Ini bakal bantu kamu buat fokus ke hal positif dan ga terjebak dalam rasa sedih.
Langkah Kelima: Semangat Lagi!
Inget lagi mimpi dan tujuan hidup kamu. Gunakan itu sebagai motivasi buat bangkit dan hadapi masalah kamu. Percayalah, kamu punya kekuatan buat ngelewatin ini semua.
Langkah Keenam: Bikin Plan Buat Masa Depan
Ga usah cuma terpaku di masalah sekarang. Coba bikin plan buat masa depan. Apa yang ingin kamu capai? Gimana caranya?
Langkah Ketujuh: Belajar dari Masa Lalu
Setiap masalah itu ada pelajarannya. Ambil pelajaran dari masalah kamu sekarang dan gunakan buat jadi pribadi yang lebih kuat.
Langkah Kedelapan: Minta Bantuan Kalo Butuh
Ceritakan masalah kamu ke keluarga, temen, atau profesional. Mereka bisa bantu kamu buat ngelewatin ini semua.
Langkah Kesembilan: Sabar
Bangkit dari keterpurukan butuh waktu dan kesabaran. Ga usah terburu-buru. Teruslah berusaha dan pantang menyerah, pasti kamu bakal berhasil.
Langkah Kesepuluh: Percaya Diri!
Kamu punya kekuatan buat ngelewatin ini semua. Percaya sama diri sendiri dan kemampuan kamu. Kamu ga lemah. Kamu cuma lagi kena badai dikit. Dan badai ini pasti berlalu kok
Mangat!💪
24 notes · View notes
gizantara · 5 months
Text
Ikhlas
Kita kadang mensifati ikhlas dengan sesuatu yang tidak ada dalilnya, misal kaya buang air besar yang setelah dilepaskan jadi plong, atau tidak menyebut-nyebut suatu amalan seperti surat al-Ikhlas yang tidak ada kata ikhlas di dalamnya, atau juga merasa ringan melakukan suatu amalan. Definisi ini tidak ada di dalam Al-Qur'an.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ikhlas kok saat berkurban, tapi berat perasaannya. Justru kalau Nabi Ibrahim merasa ringan, dipertanyakan keayahannya dan kemanusiaannya.
Artinya yang berat juga bisa ikhlas, yang ringan belum tentu ikhlas. Dalam beberapa kondisi, ga ada korelasi antara ikhlas dan perasaan berat atau ringan. Karena ikhlas sebenarnya bukanlah jenis perasaan melainkan kebersihan niat/motif, langkah, dan tujuan. Itulah ikhlas, jangan diembel-embeli perasaan ringan atau berat.
Makanya ketika memerintahkan jihad fi sabilillah, Allah mengatakan, "berangkatlah dengan ringan dan berat," karena Allah tau perasaan itu pasti beragam tingkatannya dan tingkatan perasaan itu nggak bisa serta merta jadi tolok ukur keikhlasan seseorang.
Jangan sampai ketika dalam perjuangan, kita melihat orang yang sedang sama-sama berjuang, dan mereka merasa berat, lalu kita mengatakan,
"Ini kamu berat? Ngga ikhlas tuh, ngga dapet pahala."
"Gimana rasanya capek atau seneng? Kok senengnya dikit? Kok capek? Harusnya Alhamdulillah dong."
Loh siapa bilang "Alhamdulillah" ga bisa diucapkan oleh orang yang capek? Toleransi rasa keberatan orang itu berbeda. Masih mau berjuang aja udah syukur, berarti dia tetep menyambut perintah Allah. Menerima seruan tersebut sebagai orang yang terpaksa tuh bukan perbuatan dosa. Kenapa juga dipertanyakan segitunya? Namanya juga proses, jangan terlalu judgemental atas respon hati seseorang selama respon fisik dan pikirannya masih dalam ketaatan. Perasaan itu seperti anak kecil, emang dididiknya dengan pembiasaan. Jangan berharap instan.
Yang ringan juga belum tentu ikhlas, bisa aja seseorang merasa ringan melakukan sesuatu karena pelarian (escaping) dari masalah lain. Atau dalam perintah tersebut terdapat sesuatu yang sejalan dengan keinginannya.
"Pahalamu sesuai dengan kadar kepayahan yang engkau rasakan," begitulah sabda Nabi kepada Aisyah. Dan betul, Allah memvalidasi ujian Nabi Ibrahim.
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰٓ ؤُا الْمُبِيْنُ
"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata." (Ash-Shaffat (37) : 106)
Ga mungkin disebut "suatu ujian yang nyata" kalau Nabi Ibrahim tidak merasa berat. Ga ada ujian yang lebih nyata daripada sesuatu yang menyangkut hal yang paling kita cintai. Makanya Allah mengapresiasi keteguhan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah kurbannya ketika super berat rasanya. Seberat apa sih? Belum pernah rasain, tapi kayanya nanti kalau udah jadi orang tua bakal bisa lebih memaknai perasaan berat yang Nabi Ibrahim rasakan.
"Salam sejahtera bagi Ibrahim," adalah hadiah dari Allah atas keinginan dan usaha Nabi Ibrahim untuk membaca sinyal Allah (berempati secara kognitif atas mimpinya) serta melaksanakan perintah dalam mimpinya (compassionate servant). Bayangin, orang bisa tetep compassionate ngelakuin sesuatu yang dia rasa paling berat di dunia ketika dia punya pilihan untuk uncompassionate? Emang cuma Allah sih yang bisa menghargai usahanya.
— Giza, hasil nyimak Ibrahim Series-nya Ust. Salim A. Fillah
23 notes · View notes
delimacanda · 2 months
Text
Jadi Orang Ga Enakan Tuh Ga Enak. Kadang Capek juga Ga Enakan. Tapi Jadi Orang "Tega-an" juga Ga Gampang (:
Pengen tanya deh, ada ga sih yang tau tips untuk mengurangi rasa tidak tegaan dan tidak enakan?
Karena jadi orang ga enakan tuh beneran ga enak. Jadi orang tegaan juga ga tega, ga sampe hati rasanya. Dikit-dikit kasihan. Bahkan lihat maling dihakimi pun kasihan, ga bisa lihat kekerasan. Padahal tahu malingnya salah. Tapi cara menghakimi juga salah. Bingung ga tuh.
Selalu ingin yang terbaik untuk orang lain, sering kali mengutamakan kebahagiaan orang lain, selalu ingin menyenangkan orang lain. Padahal sebenarnya paham juga bahwa kita tak bisa menyenangkan semua hati. Paham banget bahwa orang lain belum tentu memikirkan perasaan kita sebagaimana kita memikirkan perasaan mereka. Tapi sungguh, semua itu bukan berarti caper atau pengen dianggap baik. Tidak sama sekali. Itu naluri alami.
Kadang, saat sendiri gitu ada juga perasaan bersalah ke diri sendiri. Karena kesannya terlalu mengesampingkan diri sendiri demi orang lain. Tapi disisi lain, ketika kita bisa ada membantu menyelesaikan permasalahan orang lain, bahagia rasanya.
Hanya saja.....
Tak jarang lelah juga jadi orang ga enakan dan ga tegaan... :)
Sambil memejamkan mata dan menarik nafas dalam - dalam, aku ingin mengadu..
"Ya Allah, kadang lelaaaah rasanya menjadi orang ga tegaan dan ga enakan. Tanpa diminta lelah itu itu datang sendiri. Mohon izin untuk sesekali istirahat sebentar, atau nangis dulu sebentar, atau ngeluh sebentar, boleh kan, Ya Allah?
Ya Allah, mohon maafkan, hambaMu ini lemah. Engkaulah yang Maha Kuat, maka kuatkan aku dalam setiap langkah. Aku ingin jadi orang baik, agar Engkau ridho. Hanya agar Engkau suka denganku Ya Allah. Aku tidak tahu apakah ada hal baik yang bisa menghantarkan ku untuk bertemu dengan Mu kelak di Surga. Tapi aku sangat berharap untuk itu. Maka, bantulah hamba Mu menjaga niat" :')
Sesekali aku memeluk diriku sendiri. Recharge energi, memejamkan mata dan tarik nafas panjang, lalu hembuskan. Dan dengan segala kesadaran, kesungguhan dan ketulusan, aku membisikan mantra kepada hati nurani, untuk memvalidasi perasaan-perasaan lelah itu.
"Diriku, terimakasih yaa, sudah memiliki hati yang baik. Tulus. Sesekali kamu pasti capek yah? Seringkali mempedulikan orang lain, yang belum tentu peduli denganmu. Mementingkan orang lain, sampai kadang waktu untukmu sendiri terabaikan. Kamu luar biasa. Tetaplah seperti itu karena Allah. Mari berterimakasih kepada Allah karena sudah memberikan Rahmat, hidayah, berkah dan taufiq Nya kepada kita. Allah bantu untuk senantiasa berbuat baik. Untuk senantiasa peduli dengan orang lain. Kalau lelah, tak mengapa. Kita adalah hamba, mari terus memohon pertolongan Allah, untuk senantiasa menguatkan dan membersamai dalam setiap langkah. Bismillah... Life must go on with another kindness. Lets spread peace and love because of of Allah".
Lelah boleh, tapi lupa diri jangan. Karena hidup akan tetap berlanjut. Dan baik atau buruknya kita, tergantung akhir hidup kita. Maka, mari menjadi baik sampai garis finish. Berjuang bersama-sama yah. Because, We're together to be stronger :)
- Yogyakarta, 20 Juli 2024
15 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Dua Tahun: Saling Memahami
Dua tahun yang terasa begitu cepat. Tapi aku nggak habis pikir, kenapa rasanya kenal suami kaya udah lama banget ya? Udah nggak jaim, udah tau seluk-beluk, memaklumi kekurangannya, mendukung potensinya
Dulu suka kesel karena dia manja, ga bisa kena goncangan dikit. Sukanya tiduuurrr, bete banget. Berkebalikan sama aku yang ga suka banyak tidur. Namun sekarang berusaha memaklumi, kadang kasihan juga kalau aku terlalu keras dan ketus. Kalibrasi kami memang berbeda. Dia kerja otak, butuh tidur untuk kalibrasi. Sedangkan aku lebih suka kerja fisik, yang cara kalibrasinya harus melakukan sesuatu
Saling memaklumi, agar bisa memaksimalkan potensi masing-masing. Saling mendukung, meski punya peran yang berbeda. Tidak harus berperan dalam kancah besar, yang penting this is your life. If you want somethin worth, you must become a worthwhile person in your own self-growth. Keep agile!
Mungkin gak pernah nyangka bisa pindah ke Jawa. Aku juga gak nyangka masih bisa bertemu teman-temanku. Selamat merasakan culture shock di Ibukota, yang bisa bertahan hanya yang ambis dan suka tantangan. Jadi, mungkin dia perlu waktu untuk adaptasi, begitu pula diriku yang belum terbiasa di rumah sepanjang hari
Semoga tidak lupa untuk selalu mengandalkan kekuatan Allah, agar tidak lelah mengkalkulasi dunia. Pangkal dari segala urusan ialah tawakkal ala Allah (berserah diri pada Allah). Jangan lupa mencari lingkungan yang baik dan supportif. Adaptasi tidak akan selamanya, nanti lama-lama juga akan terbiasa
Masih dua tahun.. semoga Allah jaga selalu sampai nanti, dalam mengarungi bahtera rumahtangga ini. Aamiinn..
Tumblr media
Surabaya, 14 Juli 2023 | Pena Imaji
107 notes · View notes
faizkurn · 6 days
Text
Tulisan : Wishy Wishy Wish, Bablas Angine
Sering baca post yang isinya daily prompt dari akun @babibubabo jadi iseng nyari generatornya di google dan iseng pengen ikutan bikin juga, btw mohon izin ya mbak/mas @babibubabo (btw pls checkout her/his blog if u hv some interest in moto gp, u'll like it soo much)
Tumblr media
Pertama, salah satu harapan yang akhir² ini sering gue pikirin dan minta juga pas doa adalah semoga hidup ini jadi terasa menarik lagi buat dijalani
Karena gue tu sedang ada di kondisi yang lagi hampa banget ngejalanin hidup. Ga ada motivasinya samsek. Ga punya sesuatu yang ngedorong dan narik gue buat ngejalanin hidup ini
Apalagi kalau ngebuka mata lebih luas dikit, liat gimana keadaan dunia sekarang, makin ngerasa ga punya tujuan dan alasan kuat buat untuk terus hidup. Kaya yang, kayanya ada atau ga adanya urng di kehidupan sekarang ga bakal punya pengaruh apa-apa deh di dunia ini. Dan berakhir dengan pertanyaan kenapa ya, Allah tu masih percayain urng buat hidup? buat apa? buat siapa? role macam apa dan lakon seperti apa yang mestinya gue jalanin sekarang supaya keberadaan gue di kehidupan ini ga kaya properti kosong yang ga sengaja ketaro di set?
Kedua, semoga bisa dikuatkan, disehatkan dan dimampukan buat ngejalanin kehidupan yang menarik itu nantinya
Ga tau sih bentuk pengabulan doa atas kehidupan yang menarik untuk dijalani itu kaya gimana. Karena gue sendiri juga mulai kehabisan ide soal interest gue itu apa dan di mana. Tapi yang gue tau, sebagaimana orang yang baru aja sembuh dari bed rest panjang, atau tahanan yang baru aja dibebaskan, atau bayi yang baru aja lahir, kehidupan baru yang akan dijalani nantinya pasti butuh lebih dari sekedar kekuatan, kesehatan dan kemampuan yang lama ketika mereka masih di lindungan
Ketiga, hehe, sebenernya ini wish gue dari jaman sekolah dulu sih. Tapi kayanya belum bisa dishare buat saat ini
5 notes · View notes
manifestasi-rasa · 3 months
Text
Day 2
Harusnya kemarin sih ya, tapi semalam aku ketiduran padahal udah menyusun kata dalam kepala. FYI dulu, aku menulis ini di KRL menuju Jogja. Dan, aku meninggalkan tiga temanku bcs mereka terlambat. Sebelum judgement aku tidak setia kawan, perlu diketahui bahwa kita udh sepakat ambil kereta setengah tujuh. Daaan, janjian sama mereka selalu bikin aku menunggu. Let's say, aku memberi sedikit pelajaran hidup, utk menghormati kesepakatan, untuk sedikit saja disiplin sama hidup. Ya itupun klo mereka bisa sadar 😊 tetap, jangan berekspektasi berlebihan. Agenda kita ke UII, ada seminar ketahanan keluarga yg dimulai jam 8. Aku udah berangkat saat matahari bahkan blm nongol dan nunggu di stasiun sejak 06.08, dan aku gamau telat datang hanya karena nungguin orang terlambat (dan masih menunggu lagi utk kereta selanjutnya), punten.
Recap hari lalu, pagi sampai siang aku beberes, lalu setrika baju sambil nonton young sheldon. Kapan kapan mari kita ulas series slice of life bocah genius ini. Siang aku ke perpusda utk buka laptop dan mengerjakan beberapa tugas yang harusnya udah kapan hari aku kumpulkan. Hfft, ini salah satu hal toxic di semester ini. Self defense mechanism ku semester ini adalah menghindari utk mengerjakan hal-hal yang kupikir berat. Ini seperti kembali pada beberapa tahun silam saat mekanisme jiwa ini juga aktif. Padahal sebenarnya aku mampu, satu jam saja aku udh menyelesaikan satu laporan yang kemudian bikin aku menyesali kenapa tidak segera aku kerjakan. Padahal iz pz.
Aku di perpus hingga ashar, selepas sholat lalu meluncur ke waduk Cengklik utk wada'an alias perpisahan sama kelompok halaqah. Lama ngga ke sini, aku baru tau kalo cafe, warung, dan sejenisnya di sekitar waduk nih banyaakkk sekali. Sama sama menawarkan pemandangan waduk yang cukup epik saat menjelang senja. Asal ngga lupa Maghrib aja ya, wkw.
Ngga banyak dinamika perasaan kemarin. Kecuali pagi ini karena aku jadi agak ngedumel (pdhl masih pagi) dan badmood dikit. Dah, sembari perjalanan aku mau mengembalikan mood utk materi nanti.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8 notes · View notes
rubahlicik · 2 months
Text
Mylog: Konsep rezeki
Salah satu konsep dalam Islam yang sulit aink terima adalah konsep rezeki.
Rezeki tuh Uda ditentuin. Dari nyawa kita masuk ke raga, Uda dikasih catatan rejekinya berapa banyak, dan pasti bakal nyampe. Ajal baru datang ketika jatah rejeki Uda dikasih semua.
Cara menjemput rezeki pun beragam. Ada yang pasti dapet meski selonjoran, ada juga yang harus diusahakan. Rezeki pun sifatnya personal, sama kayak ujian hidup, tiap orang jatah dan jenis rezekinya beda.
Makanya, aink Uda males ikut seminar menjemput rezeki,. Usaha ini itu biar rezeki kita turun seperti hujan. Aink Uda males ngefollow motivator rezeki macem itu. Pokoknya, selama aink Masi menganggap kalo rezeki itu harus berupa materi, mending ga usah ngoyo pake amalan ini itu.
Tar ujung ujungnya kecewa haha
Bukan karena males ngejemput, tapi karena aink kadang masih ga ikhlas ketika effort ini itu buat nyari rezeki, eh dapetnya bukan materi. Bisa nyaris celaka tapi ga jadi, atau hal yang dikhawatirkan ditakdirkan tidak terjadi.
Sekarang aink lagi ditahap effort aja, apa aja deh asal diniatin ibadah. Diseriusin aja planning, action sama evaluasinya. Soal rezeki, besar kecil, keliatan atau engga, Uda ajalah aink lepas tangan. Percaya aja sama yang ngatur.
Aink Uda males sama motivator yang, "setelah melakukan amalan ini, saya dapet motor!" Atau "setelah berdonasi ke lembaga x secara rutin, income saya naik 10x lipat!!"
Halah, mereka sendiri dapet income gede siapa bukan dari amalannya, tapi dari peminat seminar yang tergiur sama kekayaan yang mereka pertontonkan.
Gampang banget emang kalo jualan ludah tuh. Modal ga tau malu aja
Dari kasus kemarin, aink kayak makin disadarkan kalo rezeki itu Uda ditakar. Kalo rezeki kita ditakdirkan sehari cuma dapet telor, yasudah meskipun kita maling ayam pasti ujung ujungnya yang bisa kita nikmatin ya cuma sebatas telor juga.
Makanya, bodoh kalo ada orang yang ngambil uang dengan cara haram dengan maksud menambah rezeki yang bisa dinikmati. Susah senang Uda ditakar, begitu kita maksa ngambil kesenangan di luar koridor yang Uda ditetapkan, niscaya kesedihan juga nambah.
Aink notice salah satu komen di postingan aink kemarin. Ada yang bilang gini kurleb
"makanin uang sedekah, tapi bayar kontrakan pun ga sanggup"
Miris, tapi emang real. Ngambil harta dengan cara haram ga akan bikin kita kaya. Seolah nambah tapi ilang berkah.
Jangan mupeng sama koruptor, kita ga tau dibalik gelimang harta mereka yang tampak ada kesulitan kayak apa yang mereka alami. Mungkin perilaku anaknya ada yang jadi kayak hewan, ada yang dikasih sakit berkepanjangan.
Sulit emang, tapi aink juga lagi belajar. Soal materi, kita incar berkahnya. Biar kalo dapet banyak bisa bermanfaat, biar kalo terlihat dikit tetep bisa kerasa cukup.
85 notes · View notes
dinisuciyanti · 10 months
Text
Memulai
Jika tidak ada yang memulai, tidak akan bertemu dalam satu titik dengan kesepakatan bersama. Yah, kalau sepakat, kalau gak? ya gapapa, yang penting sudah action untuk memulai.
Kita tidak pernah tau tanggapannya akan seperti apa, jadi mulai dengan yang kamu bisa lakukan, berkomunikasi, misalnya.
Dewasa ini, menjadi luwes dalam berkomunikasi itu penting. Biar gak dikit-dikit ruwet/overthinking/baper. Hm, tapi kalau ada rules berkomunikasi tertentu yang menurut mu gak bisa ditolerir, ya gapapa juga sih.
Intinya, mulai aja dulu.
2 Desember 2023
20 notes · View notes
nabihakuliah · 7 months
Text
day 2&3
baru banget bisa nulis ini di jam 23.54, beneran 6 menit sebelum masuk ke day 3, apaan deh nab. tapi gpp kita harus usahain sebisa kita:) dan karena sepertinya aku telat mulainya, jadi hari ini kita nulis dua prompt
prompt 2: apa ibadah andalanmu pada Ramadan ini?
apa yah, hmm. tapi kayaknya, tilawah? soalnya pengen seriusin dan khatam yah setidaknya. karena alhamdulillah tahun ini ga ujian di ramadhan jadi masih lumayan santai (semoga).
dan sepertinya do'a? karena ramadhan itu beneran tempat untuk berdo'a gitu ya. kebetulan saat ini saya banyak banget do;anya jadi mau memperbanyak do'a, inshaAllah.
prompt 3: apakah ada momen dalam hidupmu yang membuatmu merasa perjalanan menyembuhkan dirimu dengan sadar dimulai? momen apa? apa kegiatan healing favoritmu?
apa ya, sepertinya jawabannya membaca. ga tau kenapa, pernah suatu hari lagi berat-beratnya (dan lupa banget beratnya kenapa). terus lagi cari bacaan di gramdig, akhirnya mutusin buat baca Polaris Musim Dingin. inget banget mulainya sudah hampir tengah malam, ternyata page turner sampai hampir dini hari. tapi kali ini baca bukunya sambil nangis-nangis karena rasanya relate sama cerita di sana, meskipun ga sesedih itu juga. tapi, banyak perkataan-perkataan yang disebutkan kayak memvalidasi kesulitan yang lagi aku lalui dan berasa punya "teman" bahwa kesulitan itu beneran ada, dan kita bisa seharusnya melewatinya, inshaAllah. banyak banget kata-kata yang aku highlight-in sampai aku langsung excited chat nisa untuk laporin bukunya bagus banget?
enggak cuma malam itu sih, tapi rasanya, hidup selalu ada harapan kalau sedang baca buku. kayak, aku mau hidup lebih lama untuk menghabiskan buku-buku yang belum aku baca. aku merasa tidak perlu berpikir dan melakukan usaha yang berat ketika membaca. aku serasa menyerahkan hidupku kepada tulisan di setiap buku dan kemana mereka akan membawaku, asli. ga tau kenapa se-sentimental ini sama buku, hehe. berasa healing ya setiap baca buku itu. terus kalau ketemu teman yang suka baca buku kayak langsung mendapat energi baru.
jadi throwback dikit waktu ketemu nisa setelah sekian lama ga ketemu. malam itu kami nginap bareng di kamar asrama haji untuk nemenin nje di malam sebelum pernikahannya. terus kami ngobrol-ngobrol, akhirnya saling taulah kalau kami suka baca buku. terus saling liatin akun goodreads langsung TERIAK-TERIAK. literally teriak kayak, AAKKKK aku ketemu temen baca bukuuu ... sejak saat itu chat kami hidup hampir setiap hari. akhirnya ga cuma bahas buku tapi pertemanannya jadi seru bangetT?
dari situ selalu semangat baca buku. jadi berasa punya kehidupan baru, anw terima kasih nisa<3 may our friendship last forever
(ssttt, kami punya impian setidaknya pasangan kami nanti juga suka baca buku!!)
cc: @prawitamutia
11 notes · View notes