#Bertemu

[diksibising]

Katamu yang berat itu beban hidup, kataku yang berat itu melawan rasa semangat yang kian meredup.

Katamu yang berat itu rasa rindu, yang tak pernah peduli tempat dan waktu. Kataku yang berat itu menunggu, centang dua abu-abu yang tak kunjung membiru.

Padahal baru saja kau bikin status dua menit yang lalu.

[kata-renjana]

Aku menuju ketempat yang tak pernah aku tahu, tapi sepertinya tempat itu memancarkan cahaya cerah.

Aku melangkahkan kakiku perlahan seperti tak yakin sesekali ku tengok kebelakang berharap seseorang memanggilku.

Aku kembali ke jalanku, harapanku tidak ada; tidak ada yang memanggilku dari arah belakang.

Aku merasa seperti ada yang menahanku tapi aku tahu itu hanya pikiranku.

Sekarang aku hanya tahu, aku harus berjalan ke jalan itu. Aku tak akan mendengarkan suara ilusi yang selalu memintaku untuk melihat kembali kebelakang. Aku tahu semua orang sudah pergi, dia sudah pergi melalui jalan lain. Jalan yang bukan tempat kami berjanji untuk bertemu; jalan yang berbeda karena yang ingin dia temui adalah orang lain, bukan aku.

Aku tetap berjalan pelan-pelan, melihat kedepan meski kadang tanpa keyakinan.

[fieriframes]

[Dulu pertama kali bertemu. Kau bilang senyumanku macam munyit. Ketawa menjadi diri sendiri. Bahagia bila bersama dengan mu.]

[itsddeew]

Aku dengan isi kepalaku berusaha untuk menjadikan seseorang berhasil bersama dengan ku, aku seorang perempuan yang takut akan suatu hal yang menghambat langkah ku menjadi seorang ibu.

Entah bagaimana jadi nya diri ku tanpa siapa pun!

Rasa takut akan sendirian, rasa takut tidak akan ada seorang pun yang inggin bersama ku.

Aku seorang yang kejam, pemaksa yang kejam, pencibir yang keras, tapi aku bisa jadi penurut yang baik *kataku

Air mata tak lagi mampu keluar dari mata ini.

Entah hati yang keras, atau pun kepala yang terasa sakit untuk di pikirkan.

Entahlah mungkin Tuhan sedang menguji ku …

[atfkhrns]

Merayakan 29 tahun hari pertama bertemu Ibu didunia 😊 #thejourneyofsperm #humandiary #bertemu #ulangtahunku https://www.instagram.com/p/Cneoxo0hhXT/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[kbanews]

Upaya Menangkan AMIN Relawan Bertemu dengan Tokoh Senior PKB Jambi

JAKARTA | KBA – Sebagai tindak lanjut Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Forum Kominukasi (Forkom) Relawan Anies Baswedan –Muhaimin Iskandar (AMIN) Provinsi Jambi beberapa waktu yang lalu, beberapa simpul relawan yang bergabung dalam Forum itu betemu dengan tokoh PKB yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Simpul Relawan Rumah Gadang…

[sleepless-nekko]

Singgah Bertemu BloggerTun Telani

[rainilamsari]

7an

sebuah tulisan episode belum move on dari topik overthinking akhir pekan lalu. tentang tujuan.

saya mengunggahnya seketika, di platform sebelah, mumpung masih hangat di kepala. tentang pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba muncul tentang tujuan..

apakah tujuan selalu bermakna tempat?

jawabannya, tentu tidak. saya yang terlalu sempit menafsirkan. KBBI bahkan mencatatnya sebagai: arah, haluan, maksud, tuntutan.. maka bisa dikatakan saat bertemu dengan kawan-kawan di perjalanan, bertemunya di tengah perjalanan, berpisahnya juga di tengah perjalanan; kami 'sempat' memiliki tujuan yang beririsan: bersepeda. sesederhana itu, rupanya.

jika demikian, apakah tujuan itu berjenjang?

bisa jadi, ya, tergantung bagaimana diri memetakannya. juga strategi yang disusun dalam mencapainya. apakah sedetail itu kita tetapkan step by step-nya.. bagaimana kita memandang milestone, menjadikannya batu lompatan untuk meraih tujuan-tujuan kecil dan jangka pendek menuju tujuan akhir yang lebih besar. atau justru tujuan akhir yang lebih kecil, namun berdampak besar.

bagaimana mekanisme "tujuan yang sama dapat mempertemukan orang-orang"?

sepertinya saya kembali ditautkan dengan tema ini. saya sedang senang mengaitkannya —selain memang terkait entah secara langsung maupun tidak. tentang ruh-ruh yang saling mengenal, tapu kali ini dengan spektrum yang lebih luas. saya bisa membayangkan contohnya tapi tidak bisa mendeskripsikannya. misalnya destinasi bepergian, kebutuhan MCK, kewajiban beragama.. orang-orang dengan tujuan Depok dari Parung akan punya pilihan untuk naik angkot 03 atau ojek/taksi online atau menumpang kendaraan tetangga/kenalan, misalnya, dengan tumpangan berbeda tujuannya sama-sama Depok. kalau terkait Depoknya sebelah mana, ya, itu beda lagi. Depok adalah irisan tujuan.

tapi bukankqh ada yang tujuannya sama tapi rute yang diambilnya berbeda? sehingga tidak terjadi pertemuan di antara mereka?

kita bisa cek setidaknya dua perspektif. pertama, pertemuan tidak selalu harus di awal atau di tengah, bukan? bisa saja memang skenario-Nya menghendaki pertemuan di akhir :) yang kedua, kita bisa nilai, apakah ketidaksamaan jalur menuju titik temu masih bisa dikomunikasikan? berada dalam batas toleransi? tidak menyalahi hal-hal fundamental yang kita genggam erat dan justru lebih sarat dengan makna-makna hebat?

ugh. emotional damage.

[aozorazen]

Ternyata manusia butuh manusia lainnya yang dipercaya untuk cerita. Cerita panjang tentang hari ini, cerita apa yang membuatnya kesal, hal yang membuatnya hari ini tertawa, sesuatu yang membuatnya kagum. Mungkin kadang juga butuh tangan manusia lain untuk mengusap air matanya, menepuk bahunya, atau memeluk kalau diperlukan.

Selain bercerita, mungkin manusia juga butuh mendengarkan cerita orang lain. Mendengarkan keluhannya, apa yang disukainya, apa yang membuatnya jengkel, apa yang disyukurinya. Manusia kadang juga butuh, sekadar mendengar kata "gak apa²" dari orang lain, meskipun sebenarnya dia bisa bilang ke diri sendiri. Tapi kalau dari manusia lain, mungkin akan terasa beda, apalagi kalau istimewa.

Apakah manusia akan bertemu manusia lainnya?

[aqielafadiya]

Dalam Hidup ini, Bergeraklah.

"Kita beramal dalam jutaan episode, karenanya belum bisa kita nilai dalam satu-dua episode bahwa kita gagal. Memang dalam satu atau dua episode seringkali ada hal-hal yang menjengkelkan. Tapi itu adalah ujian kesabaran, bila kita sabar maka akan ditepati pahalanya. Jadi jangan sampai terjebak pada episode-episode tertentu dimana kemungkinan langkah kita memang lemah atau sedikit meleset.

Ingatlah bahwa kita bergerak dalam episode yang sangat banyak. Walaupun demikian, setiap ada yang meleset sedikit atau terasa kurang, harus dijadikan evaluasi terus menerus agar kita dapat melangkah lebih ihsan lagi."

-KH. Hilmi Aminuddin rahimahullah Ta'ala.

Kebaikan tidak pernah berhenti meski jejak kebaikan itu telah bertebaran di masa lampau. Pun kebaikan tetap bisa dilakukan meski jejak keburukan menghiasi masa lalu.

Yang menjadikan kita terhenti dalam kebaikan adalah merasa sudah pantas karena berbuat baik, atau bahkan merasa tak pantas karena terlalu banyak berbuat khilaf.

Sedang kita adalah manusia yang ingin tetap produktif, berkarya, dan berjuang untuk kebaikan. Maka dalam hidup ini, bergeraklah.

Bergerak itu bukannya tidak melelahkan. Bersabar itu bukannya tidak membosankan. Berjuang itu bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalah itu bukannya sepi dari godaan kefuturan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari hingga akhirnya beradaptasi, dan kekelahan itu sendiri akhirnya lelah mencekik iman. Saat mengakui kelemahan sebagai insan, di situlah terkadang kita menemukan kekuatan.

Bergeraklah, hidup ini indah terlepas dari segala ujian dan rintangannya. Senyumlah, karena setiap musibah yang datang mehampiri itu tak akan lama. Hiduplah seperti biasa, hidup dengan terus memperbaiki diri, berusaha mewujudkan cita-cita, dan menciptakan amal-amal nyata.

Sebab setelah Allah menciptakan dunia beserta isinya, Allah telah melekatkan satu sifat untuknya : Sementara. Maka bukankah tidak ada orientasi yang paling membuat kita tenang, paling membuat kita berdaya untuk memperbanyak perjuangan, kecuali ditujukan kepada Allah semata ?

"Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala, wa huwal 'azizul ghafuur.."

"Yang Menciptakan Mati dan Hidup, untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, lagi Maha Pengampun."

Dalam hidup ini, bergeraklah. Jangan diam di tempatmu. Karena kau masih bernafas dan memiliki waktu.

@aqielafadiya

Daar Qoof, 21 Agustus 2024. || 09.21 CLT. Mengevaluasi episode demi episode.

[kata-renjana]

Bertemu atau dipertemukan dengan orang yang tak terduga,

Dibersamakan dengan orang yang aku tidak pernah berpikir akan bersamanya.

Lalu aku menjadi takut, apakah memang ada orang sebaik ini? Ya aku bertanya.

Karena kisah-kisahku sebelumnya adalah kisah yang tidak perlu dikenang. Dia pahit dan tidak menyenangkan.

Lalu saat aku dipertemukan dengan orang yang jauh lebih baik, perlakuannya, sikapnya, semuanya.

Aku menjadi ragu, pada diriku sendiri; pun padanya.

Lalu aku bertanya, “apakah aku memang pantas dicintai seperti ini?.”

[winnythanawin]

Welcome to Indonesia, Boys!!! I hope you'll enjoy your stay and performance 🤍🤍🤍

See you tomorrow yaaa, can't wait!!!

photos from gmmtv's ig & x/twitter post and phuwintang's ig story 15.12.2023

[bantennewscoid-blog]

Elite Gerindra Kembali Singgung Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kembali menyinggung soal rencana pertemuan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri Ahmad Muzani mengatakan, pertemuan Prabowo dengan Megawati hanya persoalan waktu. “Hubungan kami dan PDIP berjalan baik. Pertemuan antara Pak Prabowo dengan…

[gooselacom]

Bertemu Gembala Gereja di Simalungun, Dr Badikenita Sitepu Mengajak Jaga Persatuan di Tahun Politik 2024

Bertemu Gembala Gereja di Simalungun, Dr Badikenita Sitepu Mengajak Jaga Persatuan di Tahun Politik 2024

Simalungun, Goosela.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Kabupaten/kota se-Sumatera Utara (Sumut), Dr Badikenita Sitepu,SE SH M.Si, bertemu dengan para Gembala Sidang GPdI, Gembala Gereja Baptis, dan Gembala Denominasi lain, di Kabupaten Simalungun, Sabtu (20/1/2024). Pertemuan itu Doa Bersama agar kondisi Indonesia tetap kondusif jelang Pemilu 2024. Terlihat,…

[teman-tumbuh]

Maaf.

Kamu harus bertemu denganku di versi terburuk ku.