Tumgik
#catatanhidup
arioagio · 2 years
Text
SEPERTI SENDIRIAN...
Rasa-rasanya harus berjuang sebatang kara. Melangkah sendiri di tengah badai kehidupan. Sepertinya semua mulai melangkah mundur perlahan-lahan.
Merasa sepi diri ini.
Kenapa sih harus berjuang sendiri? Kan saat ini lagi butuh dukungan, butuh semangat? Gimana ceritanya bisa kuat kalo gak ada yang menemani?
Realitanya, ya memang begitulah kehidupan.
Pada akhirnya harus berjuang sendiri. Pada akhirnya harus melangkah kuat sendiri. Sulit memang, tapi disaat seperti inilah kapasitas sebagai manusia akan terlihat. Seberapa pantas diri bertahan, seberapa kuat diri berpijak.
Being alone doesn't mean you're lonely.
Toh, biarpun saat ini apa-apa sendiri, kan bisa jadi lebih fokus, bisa bertumbuh jadi lebih baik. Lagipula pada akhirnya juga akan tau siapa teman sejati, siapa yang mudah melepaskan, siapa yang patut dipertahankan.
.
.
- @arioagio -
0 notes
hanifahdwis · 3 years
Text
Beberapa hal dalam hidup, bisa dengan mudahnya membuatmu jatuh. Pelan - pelan, mereka merobohkan pondasi pertahanmu yang sudah lama kamu bangun. Semudah mengucapkan sesuatu yang mereka anggap biasa saja padahal bagai petir yang menyambar di kepalamu. Sehari, dua hari bahkan bisa berminggu - minggu, bersemayam, terbayang - bayang, hingga lelah hatimu.
Dan untuk lepas dari kepahitan itu, kamu mencoba untuk berdamai kembali. Mulai membangun lagi kepercayaan diri dan kekuatan untuk tetap menjalankan hidup sebagaimana mesti.
Mungkin masalahnya akan terdengar remeh oleh mereka, tapi siapa yang tahu, kalimat bisa lebih mematikan daripada pembunuhan sendiri?
Kamu berlebihan?
Terdengar berlebihan di telinga mereka, bukan berarti semua orang harus setuju. Gapapa kita gak setuju, gak semua orang setuju dengan kata - kata mereka.
Kita ini memang hidup di antara perbandingan dan perbandingan. Kamu banding dia, dia banding aku, aku banding kamu, dan seterusnya. Mereka begitu karena mereka gak ngerti porsimu.
Yah, maka dari itu kita belajar mencintai diri, ya, fungsinya biar kuat sama hal yang begitu. Jadi, sebetulnya, hidup itu memang akan lebih mudah tanpa omongan orang lain.
Yang penting sekarang, sembuh dulu aja, mungkin dengan robohnya tembok pertahanan kamu yang sekarang, kamu bisa lebih ahli dalam pembangunan. Bisa bikin pondasi yang lebih kuat, lebih kokoh, lebih mewah. Hihihi.
Dah ya, semangat.
3 notes · View notes
archy-ak · 4 years
Text
Dilupakan atau melupakan
Ditinggalkan atau meninggalkan
Semua adalah sebuah pilihan
Sekalipun kadang ada yang merasa tidak adil
Lantas apakah kita harus memelihara itu?
Memelihara keyakinan tentang sebuah pilihan yang kita anggap salah?
Menghakimi seseorang tentang apa yang kita alami
Ayolahh... bangun lebih awal
Semua tak akan lepas begitu saja
Dia menggandeng luka seperti apa yang kita gandeng
Dari ada menjadi tiada
Jelas keganjilan ini mau tidak mau akan menimbulkan efek
Berharap waktu menyamarkannya mungkin bisa
Tapi berharap waktu mangubah keaadaan, itu mimpi!!
Waktu takan mengusap air matamu
Tapi tanganmu lah yang bisa mengusapnya
Waktu takan menarikmu untuk berdiri
Tanganmulah yang akan menopang tubuhmu untuk segera bangkit
Waktu tak akan memindahkan keberadaanmu
Tapi kakimulah yang melangkah untuk mencapai itu
Masihkah kau ingin menyandarkan nasibmu pada waktu??
Berharap dialah pemilik jawaban2 dari segala tanyamu!?
Mungkin sudah saatnya logikamu mengambil alih peranannya
1 note · View note
mslmhngereview · 5 years
Text
Pekerjaanku Hari Ini Adalah Belajar
Salah satu fungsi sosial media adalah bercerita. Bukan untuk menghakimi, melainkan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi. Baru-baru ini, notifikasi disalah satu group WhatsAppku muncul. Seorang ibu rumah tangga yang merangkap jadi penulis pemula bercerita di group, beliau menceritakan kalau anak perempuannya semenjak menginjak masa remaja memang jarang mengomunikasikan apa yang dialaminya. Semacam menurunnya kualitas bonding antar orangtua dan anak.
Masalahnya adalah gangguan mental remaja ini, bagaimana ia mengalami kelainan seksual. Nyatanya seorang ibu, akan merasakan kejanggalan meski tanpa indera peraba, pendengar, penglihat. Karena ada frekuensi yang saling bertautan di sana. Entah kenapa, kasus-kasus yang terjadi hari ini. Mengkukuhkan keinginanku menjadi tempat pulang yang nyaman bagi kamu nak, bagi semua anggota rumah kita. Pekerjaan ini, punya maksud begitu.
Pekerjaan itu bukan soal salary atau luxury.
Pekerjaan ini, bukan untuk bersombong ria. Sebab setiap pekerjaan yang kita tempuh, punya maksudnya sendiri. Benar kata temanku, kalau manusia berbondong-bondong bangun pagi, bersiap-siap menjemput rezeki. Mengenakan baju wangi yang telah disetrika rapi. Sesekali terburu-buru untuk berangkat dengan perut kosong. Dan perut baru akan terisi ketika jam istirahat tiba. Lalu, ketika pulang berbeda dengan berangkat. Pulang yang disaksikan petang, dengan baju bau apek tak sewangi berangkat. Wajah ditekuk serta penuh masalah. Klakson kendaran bersautan di sepanjang jalan. Itu semua dilakukan untuk apa, hayo? Nah, setiap kalian pasti punya jawabannya sendiri-sendiri. Mungkin ada yang duniawi, ada yang bukan. Ada yang bahkan keduanya.
Jangan membandingkan jika takut cemburu.
Maka kembali ke jawaban diri masing-masing, kalau alasan bekerjanya saja beda, bagaimana mau dapat hasil (perasaan bahagia) yang sama dalam bekerja. Sebenarnya setiap pekerjaan yang kita atau orang lain lakukan saat ini, satu frame, tetap sama, selagi dikerjakan dengan niat yang baik dan koridor yang benar.
Kts, 29 Februari 2020
2 notes · View notes
yahyaimansyah · 5 years
Photo
Tumblr media
ikhlas itu rela melepaskan, caranya seperti memancing dengan kail lurus dan tidak pernah mengharapkan adanya efek kembali atas apa yang sudah diberi. #quote #catatanhidup ⬇⬇⬇ https://yahyaimansyah.wordpress.com/2017/04/22/605/ https://www.instagram.com/p/BzhtR_8ATRF/?igshid=19z8f6wyizuj8
1 note · View note
tiraiangin · 6 years
Text
Kepulangan Tuan Putri
Entah apa yang membuat tuan putri tertahan disana. Ingin pulang, kembali pada kediaman penuh ketenangan, tapi dunia seolah menghukumnya, keadaan belum mau dia kembali. Sebab dulu inilah pinta sang tuan putri, "seandainya aku bisa pergi dari tepat ini, maka aku akan pergi" kalimat itu terngiang-ngiang di benak sang tuan putri.
Bertahun tahun yang lalu seperti sebuah keajaiban, dia benar-benar pergi dari tempat itu. Ya akhirnya si tuan putri telah bebas.
Apa sebenarnya yang membuat tuan putri ingin sekali pergi?
Jenuh, muak, semua berputar pada hal yang sama, tuan putri ingin tantangan, dan banyak hal lain memicunya untuk beranjak dari zona nyaman yang selama ini melingkupinya.
Lalu kini, semua itu tlah didapat, beserta bonusnya; kehilangan yang bertubi-tubi, merasa sendiri ditengah lautan manusia, ditinggal berulang kali, memendam kesedihan, kekhawatiran akan banyak hal, kebingungan dalam setiap langkah, banyak sekali ketakutan, hingga kesakitan tuan putri.
Tuan putri kecewa pada dirinya sendiri. Ingin rasanya dia bersikap egois, tapi sungguh tak bisa, dia telah merasa bersalah terlebih dulu. Setakut itu membuat orang lain kecewa, hingga dia kian terbebani oleh perasaannya sendiri.
Tuan putri dibutuhkan disana, dia mengerti, tapi dia tak bahagia, terlalu banyak paksaan. Dia sangat tahu bahwa dirinya juga dibutuhkan, tapi tidakkah ada yang mengerti bahwa dia juga membutuhkan. Tuan putri kecewa!
Dalam deras hujan bersambut air mata, sang putri memohon ampun, barangkali dahulu dia terlalu sombong, menganggap remeh perjalanan orang lain, melalaikan rasa syukur yang seharusnya dia jaga.
Yang dia tak tahu bahwa kehidupan luar sangatlah keras. Dia terlanjur keluar dan dia bertekat untuk kembali, seterjal apapun jalannya. Dunia telah membuatnya babak belur, kini dia menuntut balas atas itu, dunia harusnya tahu bahwa bukan seperti ini maksud dari pintanya.
"sebentar, ada yang harus kubawa dari sini.! Aku telah melalui hari dengan penuh tekanan, mengumpulkan duri-duri tajam yang melukai. Padahal sebelum ini hariku bagai di negeri dongeng, aku melakukan apapun sesukaku, orang orang menyambutku. Aku tahu ada yang salah, aku tidak bodoh untuk tahu bahwa tak selamanya manusia berada diatas, roda kehidupan itu benar-benar ada. Tak ada yang bersalah disini setiap orang akan mendapati rodanya berputar suka tidak suka. Bagaiman bisa kamu akan sampai pada tujuan bila rodamu tak berputar.
Aku akan kembali dengan pelajaran berharga, aku akan kembali membawa serta hasilnya. Aku akan pulang karena sedari awal kutahu disini bukanlah tempatku. Sampai disini aku memang melalui banyak hal, tapi bukankah itu sepadan dengan hasil hasil yang ku peroleh. Aku berharap banyak dari hasil tsb, yang akan membawaku pulang dengan raut berseri membingkai wajah serta dalam keadaan hati yang selamat.
Dia berubah, tuan putri berubah. Kini dia bukan lagi si tuan putri, kini dia menjelma menjadi sesosok bidadari dunia tanpa sayap.
Jalan terjal yang dilaluinya untuk kembali membawanya pada bingkai kehidupan baru yang menentramkan, entah apa yang telah dilakukannya. Dadanya seakan penuh oleh untaian-untaian lirih penuh kebaikan.
Hingga dia tahu arti kembali yang sesungguhnya, arti pulang yang sebenarnya.
---
20 Januari 2019
Allaah yang akan menuntunmu. Percayalah apa yang tak baik menurutmu belum tentu itu buruk buatmu. Allaah lebih tahu baik buruknya sesuatu. Dialah Allaah yang Maha Mengetahui, luasakan prasangka baikmu, sebab Allaah tak pernah dzolim pada hambaNya.
4 notes · View notes
inikumi · 6 years
Text
Seharusnya dengan adanya kematian seseorang...
Seharusnya dengan adanya kematian seseorang…
Seharusnya dengan adanya ‘kematian seseorang’ itu akan lebih mengingatkan siapa diri kita sebenarnya. ketika memang banyak yang bilang bahwa ‘setiap kita sedang menunggu antrian kematian’ atau seperti ungkapan Imam Syafie ‘Betapa Banyak Manusia yang Masih Hidup dalam Kelalaian, Sedangkan Kain Kafannya Sedang Ditenun.’
seharusnya itu menjadi patokan setiap kita untuk selalu mengingat, bahwa…
View On WordPress
3 notes · View notes
refleksipagi · 3 years
Text
Boleh aku menelpon lagi nanti?
Kamu pernah tau gak, saat rasanya kamu memiliki sesuatu yang ingin sekali kamu sampaikan tapi tertahan, ya tertahan seperti ingin tapi tidak ingin, ada nafas yang berat sekali untuk dihembuskan dan pada akhirnya yang keluar hanya helaan saja. Terkadang aku sudah siap, sudah percaya, kakiku sudah berdiri tapi lagi-lagi seakan aku kehilangan wajah. Kau pernah lihat kaca Riben?, Kau pernah berdiri didepannya?, Ya! kau pasti mengerti tak seorangpun dapat melihat mu dengan itu, lebih tepatnya belum ada yang menyadari kalau kau ada dihadapannya dan ingin menyampaikan sesuatu.
Bayangkan kau mencoba menelponnya dari belakang kaca Riben, terdengar suara kalbu dari Raisa Andriana sebuah lagu yang tidak ingin aku dengar lagi dari ringtonenya hari itu, dia berbicara seolah paham apa sebenarnya yang ingin aku sampaikan. Sebuah kegundahan?, Bukan!, Sebuah peristiwa?, Bukan!, Sebuah kisah?, Bukan juga!.
Kau tau apa?, "Aku hanya ingin bercerita, dan kau mendengarkannya". Tapi sudahlah, bolehkah aku menelpon lagi nanti?.
Aku hanya ingin sendiri.
Assalamualaikum
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
Kematian adalah Kebenaran Dalam satu bulan terakhir ini, mendapat kabar kematian bertubi-tubi. Dengan sebab-musabab yg beragam;  bencana, sakit, covid, kecelakaan lalulintas, dan umur tua. Kemarin malam, tetangga meninggal dan baru tadi siang  prosesi  pemakaman nya. Menghadiri dalam prosesi itu,  mengingat kan kembali tentang 'mati itu pasti.' Innalillahi wainna illaihi rojiun. Saya coba telusuri ayat  Al-quran, ternyata banyak ayat menyebutkan tentang kematian, salah satu nya di surat Annisa ayat 78 bunyinya 'aina mā takụnụ yudrikkumul-mautu walau kuntum fī burụjim musyayyadah' kira-kira artinya 'di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu.' Kematian adalah sebuah kebenaran, jadi kebenaran tentang mati itu,  tidak menunggu dibenarkan orang. Seandainya kita tidak percaya akan mati, niscaya peristiwa kematian juga tetap terjadi. Orang yang takut mati pun kelak juga akan mati. Dengan begitu mati itu peristiwa biasa. Semua yang hidup akan mengalaminya. Dengan belajar dari peristiwa kematian setidaknya  kita jadi diingatkan;  apa saja boleh dilakukan oleh manusia, tetapi harus ingat semua juga akan ada akhirnya (kematian). Hal lain nya,  yg saya baca dalam Al-quran, semua hal akan ditinggalkan (setelah kematian) kecuali iman dan amal saleh.  Terus apa yg dimaksud iman dan amal saleh itu? Jawaban para ulama pasti panjang , barangkali kalau saya ringkas, itu semacam menjadi manusia baik, yakni yang bermanfaat bagi orang lain. Wallohualam. #catatanngabuburit #catatancinta #catatankematian #catatanhidup #doabaik  #senyumkecil https://www.instagram.com/p/CNzincFgUsX/?igshid=1jwannpw6kzo0
0 notes
Photo
Tumblr media
Kita semua terlahir ke dunia dengan satu alasan yang tak dimiliki orang lain, kan? Temukanlah alasan itu. Barangkali apa yang kita lakukan tidaklah penting, sebab yang paling penting adalah bagaimana kita melakukannya. . Kita memang tak selalu bisa menjadi pemenang, kita mungkin bukan yang terbaik dibandingkan orang lain. Namun, kita selalu bisa jadi juara untuk diri kita sendiri, jika melakukan yang terbaik sejauh yang kita mampu.. . Katakan kepada diri sendiri bahwa kita bisa dan harus menjadi yang terbaik. “Whatever you are, be a good one.” Kata William Thackeray. . Lawanlah rasa malas, ketakutan, rasa Sombong, rasa iri, rasa benci, lawan rasa tidak mampumu sendiri. Be a good one..!! . Ya, untuk mencapai kebahagiaan hidup, kita harus fokus pada ‘bagaimana’ menjalani hidup ini, merayakan segala hal, baik persitiwa besar atau kecil, dengan sepenuh hati, penuh semangat, di manapun dan kapanpun.. . #Whatever you are, be a good one . #mynotes #writingoftheday #kerinci #gunungindonesia #wanitaindonesia #wanitadangunung #gunungkerinci #perempuanpetualang #muslimahinspiratif #muslimahindonesiaid #womanwhohike #tadaburalam #mymemories #journeylife #catatanhidup #agaistdementia #againstalzheimer #cancersurvivor #allahuakbar (at Singapore)
1 note · View note
arioagio · 2 years
Text
Chapter 244.
Kapan badai ini berlalu?
Kalau bisa menyerah, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat.
Kalau bisa berteriak, bisa jadi sekarang adalah saatnya.
Sudah kesana kemari, sudah ribuan hari berusaha, sudah sering menangis, sudah sering meratapi segalanya, tapi mengapa masih saja belum bisa menemukan kebahagiaan itu?
Hari demi hari hanya diisi ketakutan, diwarnai kekhawatiran, dihiasi kecemasan, hanya setitik tawa yang bisa menghampiri.
Apakah bahagia itu benar adanya?
Apakah itu akan terjadi? Apakah mampu menerjang badai ini?
Sekarang hanya bisa berharap dan terus berharap, nantinya hidup akan menunjukkan secerca sinar. Sinar yang mampu menyeka air mata. Sinar yang bisa menghapus kesedihan.
Mungkin juga kini saatnya untuk terus bersabar dan selalu mendekatkan diri pada-Nya
Kesabaran itu tidak pernah mengecewakan, dan ketika manusia tidak ada satupun yang mampu menopang diri, hanya Ia-lah yang mampu menolong.
@arioarkagio
0 notes
nflmh · 4 years
Text
Catatan Seperempat Abad
Banyak hal yang tampak sederhana, tapi nyatanya menjadi rumit saat mendewasa. Sesuatu yang nampak mudah untuk dijawab, semisal pertanyaan “berapakah satu ditambah dua?” Kita sepakat jawabannya adalah tiga. Lantas, ia berubah menjadi sebuah pertanyaan yang empiris, memotong jalur logika berpikir manusia. Memaksa otak menempuh pejalanan yang lebih panjang. Pertanyaan yang kemudian berubah menjadi, “mengapa satu ditambah dua hasilnya tiga?”, atau “mengapa harus satu dan dua agar menghasilkan tiga, bagaimana kalau tidak ada dua? Apakah masih mungkin menghasilkan tiga?” Rumit bukan?
Kita dipaksa menemukan jawaban dengan segala pengalaman terbatas yang bisa jadi belum mumpuni untuk pertanyaan seperti itu. Terlebih pertanyaan-pertanyaan yang secara tiba-tiba muncul terkait hidup yang dijalani, dan muncul pertanyaan-pertanyaan baru sepanjang bertambahnya usia. Saat kecil, kita bisa saja polos berkata tentang cita-cita. Ingin menjadi arsitek, misalnya. Kalau ditanya kenapa ingin jadi arsitek, ingin merancang gedung tertinggi di dunia. Sepolos itu. Hingga akhirnya tumbuh dewasa dan berhadapan dengan kehidupan senyata-nyatanya: perihal keadaan ekonomi, lamanya menuntut ilmu, menyusun lembaran skripsi yang entah kapan bisa sidang, peluang kesejahteraan di masa depan, pertentangan hati sebab merasa ingin menuju cita-cita yang lain -passion baru katanya, atau akhirnya berhasil menjadi lulusan arsitek, tetapi tidak tau apalagi yang harus dilakukan. Tibalah pertanyaan “haruskah tetap aku lanjutkan cita-citaku itu?” Sepenggal contoh saja.  
Quarter life crisis, orang menyebutnya. Tidak ada jawaban yang baku atas pertanyaan yang timbul selepas kedatangannya. Sebab jelas, medan juang kita berbeda antara satu sama yang lain. Bisa jadi serupa, tapi tidak dengan perbekalan atau kesiapan amunisinya. Olehnya, kita tidak sewajarnya menghakimi perjalanan hidup orang lain. Manusia dituntut kreatif dengan versi terbaik menurut masing-masing pribadi dalam mencari jawabannya. Jawaban yang memiliki muara sebuah keberanian dalam mengambil keputusan dan menerima resiko yang timbul atas keputusan tersebut. Keputusan yang bisa jadi tidak hanya berpengaruh untuk diri kita sendiri saja, pun dengan orang lain di sekitar kita.
Saat kita mau tak mau harus keras terhadap diri kita bila datang keraguan, kecemasan, atau kehilangan atas diri sendiri. Sebab, kita layak menjalani hidup dengan merdeka dan tidak berada di bawah kendali kemudi orang lain. Hingga akhirnya kita berserah pada Rabb yang mencipta Al-Qolam (pena) yang oleh-Nya diperintahkan untuk mencatat seluruh perjalanan takdir pada lembaran-Nya hingga ditegakkanya pengadilan akhir. Setelah mengerahkan upaya dengan sekuat-kuat upaya dan melangitkan doa dengan sebaik-baik doa.
Menjalani fase ini, semoga aku lulus melewatinya.
.
.
Tanah Rantau, 26 Mei 2020
@nflmh
0 notes
sajaklangka · 4 years
Photo
Tumblr media
Letih dan lesu bisa saja teduh jika pandai menikmati puisi Itulah alasan senja selalu mencari pantai Meskipun sekedar singgah 📷 : @cristititin #singgah #pantai #senja #caramenikmatihidup #letihlesu #sumba #catatansumba #anaksumba #catatanhidup #psbb #coronavirus #covid_19 #pelukissenja #pelukispantai #pelukiskatakata #pelukisimajinasi #erenstalu #puisi #quotes #sajaklangla #sajaksenja #sajakpantai #penyair #pelaut #penyairsumba #penulissumba #penulisamatir #penulisimajinasi (di Masker Anti Corona) https://www.instagram.com/p/B_sbJwBDOj0/?igshid=rqjmq57e5ywu
0 notes
nurulmadaniqta · 4 years
Photo
Tumblr media
Bismillahirrahmanirrahim... Nanti malam kita amalkan berjamaah di Rumah Tahfidz @nurulmadaniqta.official ya... . Semoga menjadi catatan amal kebaikan ketika buku catatan amal kita diangkat kelangit untuk diganti buku catatan amal yang baru إَذا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ نَادَى مُنَادٍ: هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيْهِ؟ فَلاَ يَسْأَلُ أَحَدٌ شَيْئًا إِلَّا أُعْطِيْ إِلَّا زَانِيَةً بِفَرْجِهَا أَوْ مُشْرِكًا Diriwayat dari Al-Imam Al-Baihaqi dari Usman bin Abi Al-‘Ash dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, maka ALLAH ﷻ berseru: “apakah ada orang yang memohon ampun dan Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta dan Aku akan memberinya? Tidak ada seseorang pun yang meminta sesuatu kecuali Aku akan memberinya, kecuali wanita pezina atau orang musyrik.“ HR. Baihaqi Mintalah sebanyak²nya kepada Allah ﷻ Minta untuk kebaikan hidup didunia saat ini dan kebahagiaan diakhirat kelak nanti Sampaikan kepada saudara yang lainnya, agar banyak yang mengamalkannya . #nisfusyaaban #nisfusyaban #malamnisfusyaaban #amalan #catatan #catatanamal #catatanhidup #buku #bukucatatan #malaikatkucing #rasulullah #majelis #majelisdzikir #majelistaklim #amalannabi #sunnah #cintarasul #syaban #ramadhan #puasasunnah #rsq #masjid #mushrooms (di Rumah Tahfidz Nurul Madani QTa) https://www.instagram.com/p/B-t1wYDnZNd/?igshid=1ug2na0l06j2i
0 notes
yahyaimansyah · 5 years
Photo
Tumblr media
Kalau ada yang MUDAH mengapa mesti mencari yang susah!! #quote #catatanhidup #janganlupabermain https://www.instagram.com/p/B5horjAgF_f/?igshid=182uofy1ksmnt
0 notes
decembercloud · 7 years
Text
Manajemen Waktu
Time management is so hard. Iya. Manajemen waktu itu sulit. Sangat sulit untuk saya.
Ketika kau sudah menjadwalkan sesuatu dan mencoba menempatkan masing-masing urusan pada level kepentingannya sendiri, kadang masih banyak hal-hal tak terduga yang bisa merusak tabel manajemen tersebut.
Misalkan, untuk satu hari sudah dijadwalkan untuk melakukan apa saja, untuk pergi kemana saja, dan dalam waktu berapa lama. Tapi lalu jadwal yang sudah dibuat bisa mundur dari yang seharusnya, ada banyak faktor penyebab. Jika urusannya dengan diri sendiri, kenyamanan melakukan suatu hal bisa membuat kita lupa waktu, terlalu asik dengan apa yang dikerjakannya tanpa ingat ada hal lain yang harus dikerjakan selanjutnya. Atau kelalaian pada diri sendiri, seperti istirahat yang berlebih, terlalu lama berkutat pada ponsel, dan lain-lain.
Jika urusannya dengan orang lain--misalnya ketika menjanjikan pertemuan, bisa saja waktu habis untuk menunggu, atau terlalu lama diskusi/bicara hingga lupa waktu.
Selain faktor yang berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain, ternyata ada faktor lainnya. Salah satunya, kesalahan teknis. Seperti ternyata alat transportasi yang kita gunakan tiba-tiba bermasalah, kendaraan yang kita gunakan tiba-tiba mogok, atau bahkan ponsel kita tiba-tiba tidak bisa digunakan untuk order transportasi online--yang mana sudah jadi pilihan semua orang saat ini.
Hal-hal tersebut ada di dalam dan di luar kendali diri kita. Jika kacaunya jadwal terjadi karna diri sendiri, ada baiknya jika mulai sadar waktu dengan menghargai dan menggunakannya secara bijak dengan sebaik-baiknya. Jika terjadi karena pengaruh orang yang bersangkutan, ada baiknya kita tetap konsisten pada apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Yang membuatku bingung adalah bagaimana jika yang terjadi disebabkan karena kesalahan-kesalahan teknis yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Ini hal paling sedih yang dirasakan ketika harus mengejar target jadwal, tapi malah terhenti hanya karena persoalan teknis. Terlepas dari hal-hal itu memang di luar dugaan, mungkin solusi terbaik adalah berantisipasi. beri spare waktu lebih pada jadwal in case kereta bermasalah, transjakarta terlambat, atau aplikasi ojol error. atau mungkin dengan cepat mengambil keputusan untuk mencari alternatif lain agar tidak terlambat sesuai jadwal yang telah dibuat.
Memiliki kesibukan dalam hal baik tentu baik, sehingga waktu tidak habis begitu saja tanpa jadi manfaat. Tapi kadang kita lupa bahwa alokasi waktu juga harus dilakukan sebaik-baiknya semaksimal mungkin agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia atau menjadi tidak bermanfaat karena salah mengatur jadwal dan sebagainya.
Melompat ke tahap "sibuk bermanfaat" sungguh-sungguh sulit bagi saya. Ketika diri mencoba mencari kegiatan yang sesuai dengan keinginannya dan ingin jadi bermanfaat pada saat yang sama. Lupa kapasitas diri hingga merasa bisa melakukan semuanya tanpa mengerti tingkat kesanggupan yang dimilikinya. Atau tidak bisa memanfaatkan kapasitas diri hingga jadwal yang diatur jadi tidak efektif. Lalu pada akhirnya merasa kekurangan waktu. Padahal waktu sejatinya adalah sesuatu yang tidak bisa berkurang atau bertambah. Kita tak bisa memutar waktu untuk mengulang masa lalu, tak bisa pula dengan kehendak sendiri menambahkan waktu sesuai yang dibutuhkan karena hidup dan mati tak ada pada tangan kita. Setiap hari yang baru mungkin adalah bonus waktu bagi kita untuk terus melanjutkan apa yang telah kita persiapkan, telah dijadwalkan. Tinggal kita bisa memanfaatkannya dengan maksimal atau tidak. Dan hal itulah yang menjadi hal paling sulit bagi saya untuk dijalankan. Segala ketakutan, kekhawatiran, ikut bersama seiring dilakukannya seluruh agenda pada hari itu. Apakah bisa dilakukan semuanya, sepenuhnya, sesuai target, maksimal atau tidak, butuh waktu tambahan atau tidak.
Pada akhirnya, ketika kita tahu bahwa kita sama sekali tak berkehendak soal waktu kecuali dengan pemanfaatan yang efektif, maka yang harus dilakukan adalah melakukan semuanya dengan maksimal sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Agar kelak tidak ada penyesalan dan peratapan pada apa yang telah dilewatkan.
Menghargai waktu. begitu kira-kira.
yang kemudian berkaitan dengan penghargaan kepada apa-apa yang telah didapat. Kesempatan, orang-orang sekitar, lingkungan, segala rezeki dan kelimpahan.
Mungkin memang ini intinya, jika kita bisa hargai dan syukuri segala aspek dalam hidup, maka penghargaan kepada hidup akan lebih tinggi hingga kita bisa jadi bermanfaat. yang semuanya berkaitan dengan menghargai waktu.
-
Azka Dieniha
Jakarta, 22 November 2017, 21:04
di KRL menuju Tangerang Selatan
1 note · View note