Tumgik
#nasihatpernikahan
ulvafdillah · 2 months
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
556 notes · View notes
mamadkhalik · 2 years
Text
Pernikahan dan Kehidupan
Tulisan ini tak akan membahas pernikahan dalam artian umum, namun lebih ke beberapa nasihat yang saya dapat ketika walimahan kakak kandung saya 2 hari belakangan.
Menyoal kehidupan, pernikahan tak melulu dimaknai hubungan antara 2 manusia yang menjalin komitmen dalam ikatan sah, lebih dalam lagi bisa dimaknai komitmen setiap manusia untuk menikahi sesuatu yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, salah satunya “Menikahi ilmu”.
Mengapa ilmu? karena semua hal itu butuh tata caranya, yang awalnya belajar ilmu adab, ilmu agama, kontemporer, lalu membangun peradaban. Mustahil peradaban manusia terbentuk tanpa adanya ilmu, lihat saja sekarang bagaimana umat kebingungan dengan Ghazwul Fikr, yang benar diolok-olok, yang bathil dipoles seakan terlihat baik.
Menurut Pak Lek saya, hal itu terjadi penyebabnya diantara lain :
1. Kurangnya jembatan antara Ahli Ilmu dan masyarakat abangan.
2. Jembatan yang harusnya dimainkan Kaum Pemuda dan Intelektual memilih menjaga jarak agar tak tercap konservatif dan kolot.
3. Generasi Muda/dai muda kurang memahami alur berpikir keilmuan Islam, akhirnya yang disampaikan terkadang retoris atau bahkan ngelantur. Disisi lain santri yang dididik di pesantren kurang adaptif dan beberapa terbawa arus liberal
4. Disorientasi aktivis dakwah baik yang muda dan tua, mendekat saat nyaleg, berdakwah agar terlihat pintar dan dipuji
Penyebab-penyebab itu adalah perulangan zaman, yang salah satu solusinya adalah menikahi ilmu yang dibarengi semangat belajar, beringan antara ilmu agama dan kontemporer. Mengapa harus beriringan? mengambil pendapat Prof. Kuntowijoyo dalam Intelektual Sosial Profetik, bahwa ilmu, akal ini perlu didudukan oleh nalar wahyu agar tak terjadi kerusakan berpikir yang berpotensi menjadi liberal. 
Berapa banyak permasalahan yang muncul karena kurangnya ilmu? bahkan dari umat Islam sendiri yang akhirnya menjadi barisan munafik, liberal, merusak Islam dari dalam. Kembali lagi, menjaga dan memahami ilmu adalah sebuah keutamaan, agar rahmatan lil alamin itu benar-benar terjanlankan.
Agaknya banyak sekali nasihat yang saya dapat, namun yang cukup mengena adalah menikahi ilmu itu hanyalah 10 % kehidupan, karena mayoritas agenda-agenda itu kita lakukan saat pagi menjelang petang.
Sisa 90 % kemana? ada di malam-malam, saat manusia menjelang tidur bermuhasabah lalu beristigfar, dzikirnya para alim, bangunya manusia di sepertiga malam, ibu yang mendoakan anaknya, para dai yang mengadu dalam sujudnya, tegaknya 2 rakaat sebelum shubuh, ditutup dengan shalat berjamaah. 
Sungguh, waktu malam itu menjauhkan diri dari sifat munafik, menghadirkan kekuatan untuk beribadah dan beraktivitas di pagi hari, yang asalnya adalah dzikir, doa, dan juga pertolongan Allah kepada hambanya.
Tanpa itu semua, ilmu itu tak berarti apa-apa.
84 notes · View notes
jurnalummzaid · 1 year
Text
Nasihat Pernikahan
semoga bisa bermanfaat untuk kedepannya, terlebih untuk akhwat yang hendak dihalalkan Syawal ini.
Percakapan malam itu usai berbuka puasa...
👳‍♂️ Mbak, kelak kalau sudah berkeluarga, jaga apapun yang ada di dalamnya. ngga perlu orang lain tau, siapapun itu bahkan orang tuamu.
🧕 Iya pak, soalnya suami istri itu seperti pakaian ya?? saling menutupi badan yang diselimutinya.
👳‍♂️ Iya..
🧕 MasyaAllah,, berarti almarhumah keren ya pak, bisa menutupi aib bapak sampai kami anak²nya tidak pernah melihat sedikitpun celah kejelekan bapak. Bahkan berhasil bikin kami mengidolakan bapak, itu gimana caranya ya pak?
👳‍♀️ Mbak, kamu percaya sunnah ngga?
🧕 Heumm??
👳‍♀️ Jawab dulu, kamu percaya sama hadits Rasul ngga?
🧕 Iya, percaya..
👳‍♀️ Kan kata Rasulullah wanita itu spt tulang rusuk, bengkok. Dan tugas seorang laki-laki itu memimpin, meluruskan yg bengkok. Nah, nanti dalam proses meluruskan yg bengkok itu pasti ada gesekan, saat itulah seorang istri mencari² kekurangan suaminya dan mulai menganggap rendah suaminya. Masalahnya kalau bengkoknya seorang wanita itu tdk diluruskan, suaminya yg akan bengkok. Nah, untuk menghindari hal² tsb kuncinya satu, istri itu harus qana'ah.
🧕 :') MasyaAllah, kadang kita paham ilmunya, tapi ngga tau gimana nerapinnya. Semoga Allah slalu berikan taufiqNya pada kita ♡
3 notes · View notes
alfiyah-koesmadji · 2 months
Text
Timur dan Barat Ada Cinta Terikat
Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi'i menyatakan, " Sungguh! Pernikahan termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Seorang wanita dari arah timur, seorang laki-laki dari wilayah barat. Mereka berdua tidak pernah saling kenal sebelumnya. Namun, Dzat yang maha penuh kasih memberikan saling cinta kepada mereka berdua " ( Tanya Jawab Nisa' Tihamah )
Sebagai saksi pernikahan pagi ini, saya ingin menyampaikan seperti beliau bahwa ;
"Sungguh! Pernikahan termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Seorang wanita dari Kalimantan Timur ( Bontang), seorang laki-laki dari Kalimantan Barat ( Pontianak ). Mereka berdua tidak pernah saling kenal sebelumnya. Namun, Dzat yang maha penuh kasih memberikan saling cinta kepada mereka berdua"
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
* * *
Rumah tangga adalah ruang hidup yang menawarkan kedamaian, cinta, dan saling mengasihi. 
Kalut kusut hidup, ricuh rusuh, sulit dan rumit, serta resah gelisah yang ada, maka dalam rumah tangga disediakan penawarnya. Ada ketentraman di sana.
Rumah tangga memadukan dua insan yang sama-sama sadar dirinya tidak sempurna. Banyak cacat dan penuh cela. Bertumpuk kekurangan dan kekhilafan.
Maka, masing-masing berusaha menutupi kekurangan pasangannya. Bukan malah mengungkit-ungkit dan mengingat-ingatnya. 
Saat menemukan kekurangan, ia bertekad, " Di sini lah saya berperan. Saya harus mengisi rongga yang kosong. Ada sela-sela yang mesti saya tambal"
Agar rumah tangga harmonis terjaga, masing-masing harus sadar diri, bagaimana ia menuntut pasangannya sempurna? Sementara dirinya jauh dari sempurna.
 لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin benci kepada wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci  satu perangai istrinya, tentunya  ia ridha  dengan perangainya yang lain” [HR Muslim 1469 )
Carilah titik-titik temu. Jangan mencari-cari garis-garis perbedaan! Hal-hal positifnya, timbulkanlah di permukaan. Sementara yang negatif, kuburkan di dasar terdalam.
Ingat-ingatlah kelebihan dan kebaikannya! Kekurangan dan kesalahannya, lupakan saja. 
Jika amarah memanggil, emosi melambai-lambai, dan rasa kesal menggoda, dinginkan dengan istighfar dan ta'awwudz. Sejukkan dengan senyum.
Jangan malu dan jangan merasa terhina untuk meminta maaf! 
Ini bukan masalah benar atau salah. Siapa yang tepat dan siapa yang keliru. Ini tentang keutuhan cinta.
Sahabat Abu Darda' berbincang dengan istrinya ;
إذا غضبت فَـرَضيِّني، وإذا غضبت رضيتك، فإذا لم نكن هكذا ما أسرع ما نفترق
" Jika aku sedang marah, berusahalah membuatku ridha. Bila engkau yang marah, maka aku pun berusaha membuatmu ridha. Jika tidak demikian, pasti cepat kita berpisah " ( Raudhatul Uqala hal. 72 )
Jadilah suami yang mudah meminta maaf. Jadilah istri yang tidak berat untuk memohon maaf.
Perekat cinta itu sangat sederhana. 
Tidak perlu harta berlimpah. Bukan dengan fashion terkini. Bukan dengan perhiasan atau  kosmetik. Bukan dengan perkakas dan perabot mewah.
Pelekat cinta agar kuat, sangat dekat.
Tidak harus body gagah dan tegap. Bukan wajah menawan dan cakap. Bukan dengan fasilitas-fasilitas kesenangan dunia. Juga tidak harus berbentuk materi.
Coba resapi pesan sahabat Ibnu Umar ( Syuabul Iman karya al Baihaqi) :
الْبِرُّ شَيْءٌ هَيِّنٌ؛ وَجْهٌ طَلِيقٌ، وَكَلَامٌ لَيِّنٌ
"Berbuat baik itu sangat mudah ; wajah berseri-seri dan bicara yang lembut" 
Nah, untukmu yang baru saja menikah :
Apapun kondisi dan situasi, bagaimanapun berat dan ruwet, hadapilah dengan wajah berseri-seri. Berbicaralah dengan lemah lembut. 
Jangan biasakan wajahmu cemberut berkerut. Jangan biasakan suaramu berintonasi dan bernada tinggi.
Ingat, engkau berumah tangga, bukankah untuk menemukan kedamaian? Kedamaian itu harus diperjuangkan. Tidak ujug-ujug ada.
Bontang, 21 Desember 2021
0 notes
syd-theblessedgirl · 4 months
Text
“Jangan dibiasakan, cerita hal-hal pribadi kalau sudah menikah. Bilang kesesama teman atau keluarga (perempuan), “suamiku begini dan begitu, suka ini suka itu. ” Ga boleh kyagitu ya, kak. Aib suami itu dijaga (disimpan). Dan kalau pun yang diceritakan itu bukan aib, tetap jangan disebar. Kita ga tau apa-apa kedepannya. Bisa jadi dari cerita kebaikan suami, bikin orang lain iri dengki, ga sengaja membandingkan suaminya sama suamimu. Naudzubillah suamimu diambil (direbut) orang. Aib disimpan, kebaikan dinikmati sendiri.” -Ibuk (nyambi goreng pisang)
0 notes
Text
📝 MENJAGA KETA'ATAN ISTRI KEPADA SUAMI
Berkata Ibnu Muflih Al Hambali Rahimahullah,
"Perkara yang paling baik bagi seorang suami adalah melarang isterinya dari seringnya berkumpul dengan teman-temannya. Karena mereka ini akan merusaknya dari ketaatan kepada suaminya."
al Furuu' 5/108
📡 Ayo Sebarkan dakwah sunnah bersama kami dan ikuti akun sosial media kami:
🔲Yayasan Daar Al Atsar Indonesia
instagram.com/daaralatsar.indonesia
facebook.com/kajian.dai
twitter.com/daaralatsar_id
t.me/daaralatsar_indonesia
www.daaralatsarindonesia.com
#trending #viral #manhajsalaf #dakwahtauhid #salaf #pestapernikahan #lamaran #khitbah #taarufsunnah #taarufislam #taaruf #couple #nasihatpernikahan #beraniberhijrah #pemudahijrah #suamiistri #separuhaku #weddingorganizer #tunangan #getmerried #buruk #wedding #menikah #pasanganhidup #halal #nikah #pernikahan #nikahsyari
Tumblr media
1 note · View note
penaimaji · 3 years
Text
Memilih Pasangan Hidup
Nanti, kalau kamu hendak memilih pasangan hidup, akhlak dan agama memang utama. Pastikan memilih dengan sadar, meminta petunjuk pada Yang Kuasa, diiringi niat yang benar.
Pilihlah yang satu prinsip, cocok dengan karaktermu, juga keluargamu. Konflik itu niscaya. Namun, jangan menambah-nambah potensi konflik karena ketidaksamaan nilai hidup yang dimiliki keduanya. Jangan pernah menafikan kekurangan manusia, karena tidak ada manusia yang sempurna.
Berbeda karakter memang fitrah, namun berbeda value tentu akan sulit untuk menyatukannya. Jangan mengharapkan perubahan seseorang setelah menikah, karena berubah tidak semudah itu, apalagi yang menyinggung soal prinsip hidup.
Rupa akan lapuk dimakan usia. Harta akan habis oleh masa. Namun, iman dan ilmu agama yang kokoh bisa menuntunmu pada surga. Cinta akan tumbuh dengan sendirinya selama Pencipta menjadi alasan utama.
Apa-apa yang dibangun karena Allah, semoga akan tetap kuat meski badai dan hujan seringkali menerpa.
Sidoarjo, 27 Mei 2021 | Pena Imaji
320 notes · View notes
wedangrondehangat · 3 years
Text
Tumblr media
Tentang sebuah ladang yang tak pernah habis untuk dipanen
Malam ini baru saja menyelesaikan pekerjaan yang dibawa pulang ke rumah. Harusnya selesai weekend kemarin, tapi mendadak refreshing berkedok survei gedung sampai tak sengaja ke sebuah taman di pekarangan hotel yang ternyata adalah taman yang digunakan untuk acara lamaran Lesty dan Billar beberapa waktu yang lalu, yang acaranya sungguh heboh disiarkan di televisi.
Jujur saja, kisah cinta keduanya adalah salah satu kisah yang membuat saya takjub dengan bagaimana Maha Besarnya Allah yang berkuasa membuat jalan untuk mempertemukan keduanya.
Berawal diundang ke acara TV yang sama dengan topik karena sama-sama ditinggal nikah, lalu mereka saling ledek satu sama lain di ruang tunggu tersebut, siapa sangka bahwa kekalutan hati mereka saat itu justru adalah jalan bagi mereka untuk bertemu dan menemukan kebahagiaan yang ternyata energi bahagianya benar-benar tumpah-tumpah untuk saya pribadi sebagai penonton.
Jika penonton ingin memetik pelajaran berharga dari kisah mereka, bahwasannya kisah yang cukup menakjubkan ini Allah takdirkan pada dua orang dengan nama yang cukup terkenal di tanah air—bahkan pada tahun 2020, Lesty mencuri perhatian setelah sebuah lembaga survei Top Beauty World mengumumkan daftar 100 wanita tercantik 2020. Lesty menempati posisi lima besar di bawah Yoona SNSD yang berada di urutan ke-4.
Menurut saya, hal ini bukan suatu peristiwa yang biasa saja. Barangkali lewat kisah mereka, Allah ingin menunjukkan pada banyak orang bahwa mudah saja bagi Allah untuk mengganti luka di hati dengan kebahagiaan dan rezeki yang datang bertubi-tubi.
Balik lagi pada malam ini, saya baru menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya belum selesai. Di tengah mengerjakan kerjaan dengan meja berantakan—kertas dimana-mana, tiba-tiba ibu saya masuk membawakan sepiring buah pear yang sudah dikupas. Ingat language love saya yang kemarin saya tulis? Acts of service! Saya tidak pernah ngomong hal itu ke ibu saya, tapi beliau selalu melakukan hal-hal yang membuat saya terharu dalam hati. Selepas membawakan buah, ibu saya datang lagi dengan piring penuh nasi dan lauk untuk adik saya yang sibuk kuliah, kerja kelompok, rapat via zoom sampai tidak sempat makan.
Saya belajar banyak dari pengabdian ibu saya untuk suami dan keluarga. Hingga ketika saya menjelang usia seperempat abad pun, ibu saya tetap memanjakan saya dengan cara yang berbeda. Setiap pagi kalau saya mau berangkat kerja, beliau akan bersiap membukakan pintu garasi dan pagar bahkan di saat beliau sedang mencuci piring, beliau akan berhenti sejenak demi mengantar kepergian saya hingga ke pintu pagar.
Kadang saya berpikir apakah saya bisa seperti ibu saya kelak? Apakah saya bisa menjadi seorang ibu yang sebaik itu?
Kadang saya juga sedih membayangkan bagaimana bisa jika suatu hari nanti saya hidup tanpa beliau? Dengan segala kenangan baiknya—maka mungkin banyak pula air mata yang akan jatuh, juga perasaan kehilangan yang amat sangat, mengingat momen-momen kecil yang sangat berharga dalam lubuk hati saya terhadap segala kebaikan beliau.
Di sisi lain, saya juga bersyukur bila kebanyakan dari momen yang tercipta adalah momen-momen yang patut disyukuri.
Kita tidak pernah tahu siapa yang terlebih dulu berpulang, tapi siapapun nanti yang lebih dulu berpulang—semoga sama-sama telah meninggalkan banyak kebaikan yang bisa terus dikenang, juga mengalir hingga walau jasad telah tiada, kebaikannya abadi.
Dan kembali pada pembicaraan soal pengabdian seorang perempuan di dalam keluarganya maupun dalam hubungannya dengan pasangan, teringat pada sebuah tulisan Mas Gun dalam buku Menentukan Arah tentang Yang Berharga dari Secangkir Teh.
"..saya juga tidak biasa menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang pribadi untuk saya. Saya merasa tidak tega menyuruh-nyuruh istri saya untuk melakukan sesuatu, semisal membuatkan teh. Saya memilih lebih baik bergegas ke dapur dan membuat sendiri. Tapi, ada yang segera bersikeras mengambil alih.
..hal-hal sederhana yang dulu saya lakukan sendiri ternyata bisa menjadi kebahagiaan bagi orang lain saat ia melakukannya. Saya tidak suka menyuruh, tapi ada seseorang yang begitu menanti permintaan saya agar ia melakukan sesuatu untuk saya.
..saya tidak tega untuk menyuruhnya melakukan ini dan itu, tapi dia bahagia dengan itu. Sebabnya sederhana, menurutnya hal-hal sederhana itulah yang menjadi ladang pahala baginya.
Meski demikian, saya tetap ingin sekali meringankan pekerjaannya."
Ada begitu banyak orang yang salah paham dengan bentuk pengabdian seorang perempuan kepada pasangannya, tetapi saya bersyukur bahwa masih begitu banyak pula perempuan-perempuan yang memahami bahwa pengabdian hanya istilah, selebihnya maknanya jauh lebih dalam; ini tentang ladang pahala yang tak pernah habis setiap harinya untuk dipanen. Mungkin ditambah satu syarat: dengan ridho/ikhlas.
Dan semoga banyak pula laki-laki yang memahami bahwa hidup bersama, sejatinya bersama-sama, sama-sama memahami hak dan kewajiban, saling berbagi tugas dan peran. Lebih dari itu memahami tujuan yang sesungguhnya dari apa yang dijalani, memahami bahwa apa-apa yang dilakukan adalah untuk mengantarkan keduanya pada surga-Nya.
_
Bdg, 20 Sept 2021 | 23.38
25 notes · View notes
gambarberkah · 2 years
Text
JANGAN BIARKAN CINTA ANDA SIRNA DALAM KELUARGA Karena sakinah itu dalam kebersamaan. Jika merasa sakinah justru saat berpisah, dan gelisah saat tengah bersama pasangan, maka saat itu cinta anda mulai dipertanyakan. Karena sakinah itu dalam kebersamaan. Maka harusnya ada rindu yang menggebu saat terpisah dari pasangan. Jika tak lagi ada rindu saat berjauhan dari pasangan, maka saat itu cinta anda mulai dipertanyakan. Karena cinta itu membuat anda percaya. Jika sulit percaya dan justru lebih mudah berprasangka, maka saat itu cinta anda mulai dipertanyakan. Karena cinta itu membuat anda jujur dan terbuka. Jika sulit terbuka dan justru lebih suka memendam rasa, maka saat itu cinta anda mulai dipertanyakan. Karena cinta itu membuat anda selalu bergairah dan penuh hasrat. Jika gairah dan hasrat itu sudah tidak ada, dan justru merasa hambar serta biasa saja, maka saat itu cinta anda mulai dipertanyakan..Repost @cahyadi_takariawan ..Follow @nikah_sakinah ..#nikahsakinah #cinta #suamiistri #pasanganbahagia #suami #suamiistriromantis #suamikusurgaku #suamiistribahagia #suamiidaman #pasanganhalal #pacarhalal #sakinahmawaddahwarahmah #suamisayangistri #nasihatpernikahan #istrisholehah #suamisholeh #istrisolehah #suamisholeh #hati #wanitamuslimah Sumber : Instagram / nikah_sakinah Alhamdulillah Allohumma Sholli 'Ala Nabiyina Muhammad Wa Ahlihi Wa Ashhabihi Wa Ummatihi. Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi. Jazakumullah sudah ikut men-share (membagikan) konten ini, insya Alloh jadi amal jariyah untuk kebaikan dunia akhirat kita. Aamiin
1 note · View note
inayahainun · 4 years
Text
"Jatuh cinta itu gratis. Merawatnya pakai duit."
Demikian adanya, memang. Karena kehidupan setelah menikah tak kenyang kalau hanya makan cinta. Bisa-bisa malah busung lapar.
Cinta tak hanya perlu dirawat pakai uang. Tapi juga harus dirawat dengan keimanan serta kepercayaan. Makanya, menikah itu terkadang terlihat gampang. Ya, gampang mungkin. Dipandang hanya sebatas mengucapkan ijab kabul. Tapi ya tidak semudah itu, Mariyem.
Menurut cerita para senior, perjalanan setelah nikah itu lebih ekstrim. Makanya harus punya bekal yang banyak. Banyak dan cukup. Kalau banyak tapi masih kurang ya percuma toh. Hehe...
Kalau tidak cukup, takutnya bekal habis di tengah jalan. Dimarahinlah kamu sama pasangan. Dan naudzubillah banyak yang berakhir perceraian.
Cinta pertama jatuh menyenangkan. Ia akan terus tumbuh jika dirawatnya benar. Merawatnya butuh keimanan, ketakwaan, serta kepercayaan. Tak hanya itu, ia juga butuh didukung materi. Bukan sekadar gengsi atau memenuhi nafsu duniawi. Tapi, demi mencapai rido Ilahi dibutuhkan energi yang disokong materi.
Inayah Ainun 02/09/20
3 notes · View notes
ahmadbagas · 4 years
Text
Tumblr media
Jika kita mencintai seseorang wanita, maka cintailah kekurangan nya terlebih dahulu, agar kau terbiasa dengan kelebihanya nanti, cintailah kebiasaan buruk nya, maka kebiasaan baik nya bisa kau dapat sembari kau tuntun diri nya, cintailah hal apa yang dia sukai, turuti apa mau nya, karena sebelum dia menjadi istrimu, dia di manjakan oleh ayah nya, dikasih uang jajan, makanan nya terpenuhi, kasih sayang nya terpenuhi, jadilah cinta yang membawa kesejukan pada nya,
Jika kau mencintai wanita, maka jangan kau tinggikan nada mu berbicara pada nya, karena perasaan nya lebih lembut dari kapas, cintai lah apapun keinginan nya, cerita nya, masakan nya, hewan yang dia sukai, pakaian kesukaan nya, penuhi kebutuhan nya sebagai acuan mu dalam semakin sukses, apabila kau meluaskan nafkah pada anak istrimu, maka rezekimu akan luas seperti samudera, jika kau muliakan orang tuamu seperti raja, maka rezeki mu akan seperti Raja. Ajak pasangan mu ke jalan Alalh, lindungi ia, bahagiakan ia, jaga ia, tuntun dia, berikan pelukan ternyaman bagi nya, jadikan rumah tempat pertama kau pulang dari kerja lelah mu😊😊❣️
5 notes · View notes
fnqamarani · 4 years
Photo
Tumblr media
#Repost from @agungimddn by @quicksave.app ・・・ Kenapa sih nikah itu "lebih baik" sama yang satu manhaj? . Jawaban simpelnya: . "BIAR GAK RIBET". . Bayangin aja, kalau suaminya ahlussunah, ta'at sama pemerintah, sedangkan istrinya jama'ah 212 atau jama'ah ustadz Oemar Mita. Kalau ada reuni, setiap izin sama suami, pasti gak diizini. Akhirnya, istri sakit hati, gak mau melayani, jadi beban dalam diri + durhaka sama suami. Ribet kan akhi wa ukhti..? . Jadi, ini sedikit penjelasan untuk video sebelumnya mengapa menikah itu alangkah baiknya dengan yang satu manhaj. Adapun dalam video sebelumnya, dikatakan sang suami menceraikan istrinya, perlu dilihat lebih detail apa penyebab sang suami menceraikan istrinya. Semoga Allah memberi taufiq kepada semuanya. - @agungimddn - . . #kajianislam #dakwahtauhid #suami #istri #suamiistri #satu #manhaj #nikah #menikah #pernikahan #nasehatpernikahan #satumanhaj #semanhaj #manhajsalaf #manhajsalafusshalih #ahlussunnah #ahlussunnahwaljamaah #nasihatpernikahan #kuinginkitasemanhaj #syubhat #ustadzoemarmita #teman #uas #uah #ustadzhananattaki #ustadzfelixsiauw #derrysulaiman #InstaSaveApp #QuickSaveApp https://www.instagram.com/p/B8RLrbwhQ-r/?igshid=q69mdmnn9ci1
4 notes · View notes
syofarahals · 5 years
Text
"Menikah itu bukan untuk bahagia.
Bahagia datangnya dari hati.
Hati yang selalu bersyukur.
Menikah itu harus banyak sabar-sabar.
Suami sabar sama istri, istri juga sabar sama suami.
Inget, menikah itu untuk ibadah.
Perbarui terus ya niatnya."
—Aa
20 notes · View notes
ilmuberfaidah · 3 years
Photo
Tumblr media
Pesan Menyentuh Hati Buat Suami Istri saat Berpisah /Cerai: Salinglah Mendoakan Kebaikan Jangan lupakan masa-masa indah diantara kalian Jangan lupakan kebaikan yang terjadi Ustadz Syafiq Riza Basalamah Di Judul Kajian: "Tatkala Bidadari Berdoa" #nasihatpernikahan #Wanitasurga #Janganlupakankebaikan #dakwahsunnah #citacitamasuksurgafirdaus (di Pandaän, Jawa Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CVZW6ZRBTFJ/?utm_medium=tumblr
0 notes
wulanspurple · 3 years
Photo
Tumblr media
Reposted from @adab.suami.istri Aamiin ya Rabb 🤲 📝 Semoga bermanfaat.🙏 🌿Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah selalu. Aamiin… Semoga yang Like, Komentar & Save postingan ini senantiasa dikaruniai kebahagiaan dan keberkahan.. Aamiin.. Share + Tag seseorang Nyalakan Notifikasi atau Simak postingan kami yang lainnya. Semoga bermanfaat @yayasandsam ________________________________ #nikahsakinah #nasehatmuslimah #malaysiamuslim #muslimfashion #doauntuksuami #suamiistriromantis #suamisholeh #pasanganbahagia #suamikusurgaku #istrisholehah #keluargasakinah #istriidaman #istricantikqu #nasihatpernikahan #suamiistribahagia #keluargaislami #tipsorangtua #istrisolehah #tipskeluarga #belajarparenting #keluargasakinahmawaddahwarahmah #keluargamuslim #muslim #muslimah#adab#suami#istri#shalehah https://www.instagram.com/p/CSpDpKpBBS5/?utm_medium=tumblr
0 notes
syd-theblessedgirl · 4 months
Text
“Kakak nanti kalau sudah punya suami, yang manut..”
-Ibuk
1 note · View note