Tumgik
#presiden abraham lincoln
mitigatingchaos · 2 years
Text
According To Abe
“Do I not destroy my enemies when I make them my friends?” -Abraham Lincoln, 16th President of The United States of America   Happy President’s Day to those fortunate enough to have the day off. For those of us that toil on, Happy Monday.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arno-vindra · 4 months
Text
Berani
Tumblr media
Pernah gak sih kalian? Dalam hidup, Ngapa-ngapain takut. takut gagal, takut disalahin, takut dimarahin dan takut untuk menghadapi penolakan. Jika kalian mengalami semua masalah di atas. berarti kalian cukup minum obat ini. Ya yaitu keberanian. Pernah sih kalian baca baca buku atau artikel kisah sukses orang luar seperti abraham lincoln dengan keberanian nya dan kegagalannya berkali-kali, hingga sampai tertipu teman bisnis nya sendiri. tapi akhirnya ia menjadi presiden amerika karena keberaniannya menghadapi kegagalan nya yang berulang ulang. satu lagi pemain film rambo, sylvester stallone. ia pernah di tolak banyak sekali studio film dan banyak masalah hidup yang menerpa nya ketika ia merintis karirnya sebagai seorang bintang film di naskahnya sendiri. mereka berdua sama, memiliki satu hal penting dalam hidup ya itu keberanian. jika anda tidak berani melakukan apapun dalam hidup berarti anda tidak mau berproses. jika anda tidak berani membuat diri anda maju, berarti anda tidak ingin berproses. padahal semua orang di dunia ini memiliki proses masing-masing. yang terpenting yaitu keberanian.
Kenapa kalian tidak berani mengambil satu keputusan penting dalam hidup ini dengan membusung dada dan melangkah kedepan. tau kan di depan ada apa? ada masa depan!!. jangan pernah melangkah mundur ke belakang. karena masa lalu hanya bisa di jadikan pelajaran. Jadilah berani jangan pernah takut. ini hidup mu kawan....
18 notes · View notes
hellopanda69 · 2 months
Text
Mengulas Lincoln Perjuangan Menghapus Perbudakan
Tumblr media
Lincoln, film yang dirilis pada tahun 2012 dan disutradarai oleh Steven Spielberg, adalah drama sejarah yang menggambarkan perjuangan Presiden Abraham Lincoln dalam menghapus perbudakan di Amerika Serikat. Berdasarkan naskah oleh Tony Kushner, film ini berfokus pada periode kritis akhir masa jabatan Lincoln, khususnya upayanya untuk mengesahkan Amandemen ke-13 yang akan menghapuskan perbudakan secara resmi.
Konteks Sejarah
Pada tahun 1864, Amerika Serikat sedang mengalami konflik besar dalam bentuk Perang Saudara, yang sebagian besar dipicu oleh isu perbudakan. Abraham Lincoln, yang menjabat sebagai Presiden, berkomitmen untuk mengakhiri perbudakan sebagai bagian dari visi masa depan yang lebih adil dan setara untuk negara. Meskipun Lincoln telah mengeluarkan Proklamasi Emansipasi pada tahun 1863, yang membebaskan budak di negara-negara Konfederasi, ia menyadari bahwa hanya dengan amandemen konstitusi perbudakan dapat dihapuskan secara permanen.
Perjuangan Politik
Film ini menyoroti tantangan politik yang dihadapi Lincoln dalam upayanya untuk mendapatkan dukungan yang cukup di Kongres untuk mengesahkan Amandemen ke-13. Lincoln harus bernegosiasi dengan berbagai anggota Kongres dan menghadapi perlawanan yang kuat dari mereka yang menolak perubahan. Strategi politiknya melibatkan kompromi, tawar-menawar, dan pendekatan pribadi untuk meyakinkan legislator agar mendukung amandemen.
Karakter dan Penampilan
Daniel Day-Lewis memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Abraham Lincoln, menampilkan kedalaman emosional dan kompleksitas karakter presiden yang bersejarah. Film ini juga menyoroti peran penting anggota kabinet Lincoln dan tokoh-tokoh politik lain yang mendukung atau menentang upayanya. Penampilan ini membantu menggambarkan bagaimana kepemimpinan dan diplomasi memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan besar.
Pengaruh dan Warisan
"Lincoln" memberikan pandangan mendalam tentang tantangan dan perjuangan yang dihadapi untuk menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. Film ini menyoroti tidak hanya pencapaian sejarah yang penting tetapi juga proses politik yang rumit yang terlibat dalam mencapai perubahan sosial besar. Dengan penampilan yang kuat dan narasi yang mendalam, film ini mengingatkan kita akan keberanian dan dedikasi yang diperlukan untuk mengatasi ketidakadilan dan memperjuangkan hak asasi manusia.
Kesimpulan
"Lincoln" adalah sebuah film yang menggugah dan mendalam tentang perjuangan presiden dalam menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. Dengan menggambarkan tantangan politik dan moral yang dihadapi Lincoln, film ini memberikan penghormatan kepada upaya dan keberanian yang diperlukan untuk mengatasi ketidakadilan. Ini adalah pengingat penting tentang kekuatan kepemimpinan dan komitmen dalam mengatasi isu-isu sosial yang mendalam.
0 notes
bantennewscoid-blog · 8 months
Text
Pemilu 2024: Masihkah Suara Rakyat, Suara Tuhan?
Oleh: Peri Irawan, Peri Irawan (CEO Indonesia Menulis) Sentimen negatif terhadap demokrasi di Indonesia terus menghantui (Asgart, 2002; Munhanif, n.d.; Perdana, 2023; Sondakh, 2014) yang dilontarkan oleh beberapa politikus, masyarakat, dan elemen lainnya berdasarkan fenomena empiris terhadap implementasi demokrasi. Terdapat statement dari mantan Presiden Amerika Serikat “Abraham Lincoln” yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
altawidya · 1 year
Text
Patung dan Relief: Mengungkap Keindahan dan Makna dalam Karya Seni
Tumblr media
Seni patung dan relief telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya manusia sejak zaman kuno. Karya seni ini tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga mengandung makna dan cerita yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi patung dan relief, mengungkap keindahan dan makna yang terkandung dalam karya seni ini.
Patung adalah bentuk seni tiga dimensi yang menciptakan objek atau figur manusia, hewan, atau objek lainnya. Dalam proses penciptaannya, seniman menggunakan berbagai bahan seperti batu, kayu, logam, atau bahan sintetis seperti fiberglass. Patung dapat memiliki berbagai gaya, mulai dari realisme hingga abstraksi, dan mencerminkan keahlian teknis dan imajinasi seniman.
Salah satu keunikan patung adalah kemampuannya untuk menangkap dan memvisualisasikan bentuk dan gerakan dalam ruang. Dengan keahlian yang luar biasa, seniman mampu menciptakan patung yang terlihat hidup dan menyampaikan emosi kepada penontonnya. Misalnya, patung David karya Michelangelo yang terkenal, mampu menampilkan kekuatan fisik dan ekspresi yang dramatis.
Selain itu, patung juga memiliki kemampuan untuk mengabadikan tokoh-tokoh penting dalam sejarah dan budaya. Melalui patung, kita dapat mempelajari tentang tokoh-tokoh bersejarah yang telah berperan penting dalam perkembangan peradaban manusia. Patung Lincoln Memorial di Washington, D.C., misalnya, menggambarkan Presiden Abraham Lincoln dan mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan dan persatuan.
Sementara itu, relief adalah bentuk seni dua dimensi yang menciptakan gambar atau pola pada permukaan datar. Relief dapat ditemukan pada berbagai media, seperti batu, kayu, logam, atau bahan sintetis. Ada tiga jenis relief yang umum ditemui, yaitu relief tinggi, relief sedang, dan relief datar. Setiap jenis relief memiliki kedalaman yang berbeda, memberikan dimensi visual yang menarik.
Salah satu keunikan relief adalah kemampuannya untuk menggambarkan cerita atau narasi. Dalam relief, seniman dapat menciptakan adegan yang menggambarkan peristiwa sejarah, mitologi, atau cerita keagamaan. Relief candi Borobudur di Indonesia, misalnya, menggambarkan cerita kehidupan Buddha yang mengajar dan menginspirasi orang-orang.
Relief juga sering digunakan sebagai hiasan arsitektur pada bangunan dan monumen. Mereka memberikan sentuhan artistik dan keindahan visual pada struktur bangunan. Relief pada pintu gerbang Katedral Chartres di Prancis, misalnya, menggambarkan kisah Alkitab dan memberikan kesan yang megah dan sakral.
Selain keindahan visualnya, patung dan relief juga memiliki makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Mereka dapat mengungkapkan gagasan, emosi, atau nilai-nilai tertentu. Patung The Thinker karya Auguste Rodin, misalnya, menggambarkan seorang filsuf yang sedang dalam refleksi mendalam, menggambarkan kekuatan pikiran dan introspeksi.
Dalam kesimpulan, patung dan relief merupakan bentuk seni yang luar biasa dalam menciptakan keindahan visual dan mengungkapkan makna yang mendalam. Karya seni ini tidak hanya menghibur mata, tetapi juga memberikan pemahaman dan penghormatan terhadap sejarah, budaya, dan cerita manusia. Dengan mengapresiasi patung dan relief, kita dapat menyelami dan memahami kekayaan seni yang ada di sekitar kita
0 notes
gerubokcom · 1 year
Text
7 Tokoh Terkenal dengan Zodiak Aquarius
Tumblr media
GERUBOK lifestyle | Halo sob, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai tokoh terkenal dengan zodiak Aquarius. Nah, siapa saja dan apa saja profesinya simak ulasannya sampai habis. Zodiak Aquarius, yang berada dalam rentang tanggal kelahiran 20 Januari hingga 18 Februari, dikenal sebagai tanda astrologi yang kreatif, inovatif, dan visioner. Di balik tanggal kelahiran mereka, ada tokoh-tokoh terkenal yang telah mencapai prestasi gemilang dalam berbagai bidang. Berikut adalah tujuh tokoh terkenal dengan zodiak Aquarius: - Baca Juga: Kepribadian Aquarius: Menjelajahi Sifat-sifat Inovatif dan Kemanusiaan - Karakteristik Aquarius: Memahami Sifat dan Ciri-ciri Oprah Winfrey (29 Januari 1954) Oprah Winfrey adalah seorang tokoh media, aktris, dan filantropis Amerika yang dikenal karena talk shownya yang populer, "The Oprah Winfrey Show." Ia juga aktif dalam amal dan pendidikan, dan diakui sebagai salah satu wanita terkaya dan paling berpengaruh di dunia. Charles Darwin (12 Februari 1809 - 19 April 1882) Charles Darwin adalah seorang naturalis, geolog, dan biologis Inggris yang diakui karena teori evolusi yang revolusioner. Karya utamanya, "On the Origin of Species," menjadi dasar bagi pemahaman ilmiah tentang evolusi makhluk hidup. Cristiano Ronaldo (5 Februari 1985) Cristiano Ronaldo adalah seorang pemain sepak bola profesional Portugal yang diakui sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah olahraga. Ia telah memenangkan banyak penghargaan dan mengukir berbagai rekor dalam karirnya yang gemilang. Ellen DeGeneres (26 Januari 1958) Ellen DeGeneres adalah seorang komedian, aktris, dan presenter televisi Amerika yang terkenal karena talk shownya, "The Ellen DeGeneres Show." Ia juga dikenal karena kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Thomas Edison (11 Februari 1847 - 18 Oktober 1931) Thomas Edison adalah seorang penemu dan pengusaha Amerika yang dianggap sebagai salah satu penemu paling produktif dalam sejarah. Ia telah menciptakan banyak inovasi, termasuk lampu pijar dan fonograf. Bob Marley (6 Februari 1945 - 11 Mei 1981) Bob Marley adalah seorang musisi, penyanyi, dan penulis lagu Jamaika yang dianggap sebagai ikon musik reggae. Karyanya yang mencerminkan semangat perdamaian dan persatuan telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Abraham Lincoln (12 Februari 1809 - 15 April 1865) Abraham Lincoln adalah seorang politikus Amerika yang menjadi presiden ke-16 Amerika Serikat. Ia dikenal karena perannya dalam mengakhiri perbudakan di Amerika Serikat dan kepemimpinannya dalam menghadapi masa perang saudara. Tokoh-tokoh terkenal dengan zodiak Aquarius ini telah mencapai prestasi gemilang dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang. Sifat kreatif, inovatif, dan visioner yang dimiliki Aquarius telah menjadi pendorong kesuksesan mereka dan membuat mereka menjadi panutan bagi banyak orang di seluruh dunia. Temukan tentang ramalan zodiak hari ini, Zodiak Minggu Ini, Zodiak Bulan Ini hingga Zodiak Tahun ini, kelebihan dan kekurangan, kehidupan cinta, karier, masalah kesehatan dan masih banyak lagi tentang Zodiak lainnya hanya di gerubok lifestyle. Temukan Berita Terkini, Berita Terbaru, Berita Viral dan Ramalan Zodiak Hari Ini dari gerubok lainnya di Google News. Read the full article
0 notes
Text
Lincoln Assassination
Tumblr media
On April 9th 1865, after General Robert Lee surrendered to General Ulysses S Grant in Appotamox Virginia.
On 11th April 1865, Abraham Lincoln who was the 16th President of the United States, delivered his last ever speech.
"We meet this evening, not in sorrow, but in gladness of heart. The evacuation of Petersburg and Richmond and the surrender of the principal insurgent army give hope of a righteous and speedy peace whose joyous expression can not be restrained."
Abraham Lincoln visited Ford's theatre in Washington D.C, after deciding to take the evening off, with his wife and two friends, Clara Harris and Henry Rathbone. They arrived at 8:30pm on April 14th. However, for the last three months, unbeknownst to Lincoln or any authorities John Wilkes Booth, an actor and his co-conspirators came up with a plan to the Confederate prisoners of war.
Booth's plan along with his co-conspirators was to kidnap the president and hold him hostage until he released the prisoners, however due to the war coming to an end on 9th April their plan had to change.
Now, John Wilkes Booth along with fellow co-conspirators Mary Surrat, George Atzerodt, William Seward and David Herold decided they had to murder not only the president but members of his cabinet too.
John Wilkes Booth regularly visited Ford's Theatre and happened to know the place like the back of his hand so after finding out information earlier on the morning of April 14th that President Lincoln would be visiting the theatre later that evening the plan was set in place. Booth would head to the State Box (the presidential seating) and end Lincoln's life. Lewis Payne was tasked with killing the secretary of State, William Seward along with David Herold, it was George Azterodt's job to end Vice President Andrew Johnson's life whilst The murders were to take place at 10:15pm. Lincoln arrived at the theatre to watch a performance of Our American Cousin at approximately 8:30pm with Booth arriving outside an hour later.
Once John Wilkes Booth arrived at the rear alley on his horse, he spoke to a young boy who worked there named William Burroughs asking him to mind his horse. There was a saloon situated next to Ford's theatre and Booth needing some liquid courage for the task at hand decided to stop for a drink before heading to the theatre. He finally entered the theatre to assassinate the President at 10:07pm.
Luckily for Booth once he reached the State Box he found that Presiden Lincoln was unprotected due to his Metropolitan Police Force bodyguard, Mr John Palmer, temporarily leaving his post. Armed with a single shot Derringer and a hunting knife, Booth shot Lincoln point blank in the back of the head before stabbing his friend Henry Rathbone and jumping 11 feet, in front of 1000+ people, to the stage below. Whilst Lincoln's wife screamed Booth yelled "Thus always to tyrants" and flashed his knife.
Despite jumping 11 feet Booth was left with a broken fibula just above his ankle. President Lincoln sadly was not so lucky after the bullet entered through Lincoln's left ear, lodging behind his right eye. He was left paralyzed and struggling to breathe. He didn't regain consciousness and unfortunately died nine hours later at the Petersen House across from Ford's theatre.
After the assassination and breaking his fibula John Wilkes Booth managed to limp away, hop on his horse and gallop away. He rode his horse until he reached Surratsville so he could be joined by David E Herold at Dr Samuel Mudd's house where the Dr set Booth's leg and helped by splintering it. They stayed the night before leaving, headed south, on the afternoon of April 15th.
It only took eleven days for the Feds to catch up to Booth and Herold. When confronted Booth chose to end his own life whereas Herold surrendered.
After all the chaos and misery that they had caused, Mary Surrat, Lewis Paine, George Atzerodt and David Herold were publicly hanged at the Old Penitentiary Gallows on 7th of July 1865. Lincoln's death shook the nation and despite nobody else losing their life from their plan, Atzerodt never made any attempt on Vice President Johnson's life. Lewis Paine had been successful in harming the Secretary of State William Seward's throat after slashing it - twice!! - he only failed his mission due to Seward having a surgically inserted iron collar.
Business soon had to go back to normal as Vice President Johnson took his place as 17th President of the U.S.A.
5 notes · View notes
samkamuh · 3 years
Text
Tumblr media
Lincoln dan Kennedy
Pernahkah Anda memperhatikan beberapa kesamaan luar biasa antara Presiden Abraham Lincoln dan John F. Kennedy?
Abraham Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
John F. Kennedy terpilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1946.
Lincoln terpilih sebagai Presiden pada tahun 1860.
Kennedy terpilih sebagai Presiden pada tahun 1960.
Istri Lincoln kehilangan seorang anak saat tinggal di Gedung Putih.
Istri Kennedy kehilangan seorang anak saat tinggal di Gedung Putih.
Lincoln memiliki seorang sekretaris bernama Kennedy yang mendesaknya untuk tidak pergi ke teater.
Kennedy memiliki seorang sekretaris bernama Lincoln yang mendesaknya untuk tidak pergi ke Dallas.
Baik Lincoln dan Kennedy ditembak di bagian belakang kepala di hadapan istri mereka.
Lincoln ditembak di Teater Ford.
Kennedy ditembak di Lincoln buatan Ford.
Nama Lincoln dan Kennedy masing-masing berisi tujuh huruf.
Baik Lincoln dan Kennedy terbunuh pada hari Jumat dan dibunuh oleh orang Selatan.
Pembunuh Lincoln dikenal dengan tiga nama, John Wilkes Booth, terdiri dari lima belas huruf.
Pembunuh Kennedy dikenal dengan tiga nama, Lee Harvey Oswald, terdiri dari lima belas huruf.
Booth menembak Lincoln di teater dan melarikan diri ke gudang.
Oswald menembak Kennedy dari gudang dan melarikan diri ke teater.
Baik Oswald dan Booth dibunuh sebelum dibawa ke pengadilan.
Pengganti Lincoln adalah Andrew Johnson, lahir pada tahun 1808.
Pengganti Kennedy adalah Lyndon Johnson, lahir pada tahun 1908.
Apakah ini kebetulan? Mungkin, tetapi tahukah Anda bahwa Alkitab mengajarkan bahwa sejarah memang memiliki kecenderungan untuk berulang? Salomo pernah menulis, “Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. (10) Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada” (Pengkhotbah 1:9, 10).
Doug Batchelor
1 note · View note
theblotmag · 6 years
Link
0 notes
lucifermorningstark · 4 years
Text
Kutukan sungai Tippecanoe
Sejauh ini, ada 8 presiden Amerika Serikat yang meninggal pada saat masih menjabat: William Henry Harrison, Zachary Taylor, Abraham Lincoln, James A Garfield, William Mckinley, Warren G Harding, Franklin Delano Roosevelt dan John F Kennedy.
Pada tahun 1931, acara hiburan "Ripley's Believe it or not" menemukan pola dan kesamaan pada Ketujuh presiden yang meninggal ini, mereka menurunkan reportase ini pada tahun 1948.
Laporan hipotesa ini dinamai "kutukan sungai Tippecanoe" Diambil dari nama tempat, dimana almarhum presiden ke-9 Amerika Serikat William Henry Harrison memenangkan pertempuran melawan Koalisi suku Indian dibawah pimpinan kepala suku Tecumseh pada tahun 1811.
Menurut laporan Ripley's para presiden yang terpilih di tahun dengan angka belakang 0, setiap 20 tahun, dimulai sejak masa William Henry Harrison selalu meninggal di gedung putih (saat masih menjabat) hal ini dibuktikan dengan tahun kemenangan William Henry Harrison (1840) , Abraham Lincoln (1860), James A Garfield (1880), William McKinley (1900),Warren G Harding (1920), Franklin Delano Roosevelt (1940) dan terbukti lagi saat John F Kennedy , yang terpilih di tahun 1960 meninggal akibat penembakan oleh Lee Harvey Oswald.
Orang-orang yang skeptis menyatakan bahwa yang disebut "kutukan" Ini adalah ironi kebetulan semata, nyatanya Almarhum presiden ke-12 Amerika Serikat, Zachary Taylor juga meninggal saat masih menjabat dan beliau terpilih di tahun 1848.
Presiden ke 40 Amerika Serikat Ronald Reagan yang terpilih di tahun 1980, meski sempat mengalami usaha pembunuhan dan penembakan. Tidak meninggal di White House dan berhasil menyelesaikan jabatannya (meski sang Putra pernah berkata bahwa pada masa-masa akhir jabatannya, Reagan mulai menunjukkan gejala Dementia yang pada akhirnya menyebabkan komplikasi pneumonia di akhir hayatnya).
Yang terbaru, presiden ke 43 Amerika George W Bush yang terpilih di tahun 2000, meski juga sempat mengalami usaha percobaan pembunuhan di tahun 2005 juga mampu menyelesaikan masa jabatannya secara penuh dan masih hidup.
Tradisi kutukan 20 tahunan ini, akan terjadi di pemilu presiden tahun ini 2020 ( saat artikel ini ditulis Joe Biden, dinyatakan sebagai pemenang perhitungan pemilu.) namun tampaknya setiap kontestan tak terlalu peduli dengan kisah kutukan ini, seperti yang dikatakan pertahanan Presiden Jimmy Carter pada pemilu 1980, bahkan jika kutukan itu benar, presiden tetap akan menjalankan tugas, fungsi dan kewajibannya sesuai konstitusi hingga hembusan nafas terakhir.
7 notes · View notes
sukanulis · 4 years
Link
Sebelum tutup usia, Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang ke-16, pernah berkata, “The best way to predict the future is to create it”, cara paling jitu untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.
Merancang sendiri keberhasilan kita, menentukan sendiri kesuksesan yang ingin diraih, memilih sendiri masa depan yang diinginkan.
Ibarat masing-masing manusia diberikan secarik kertas kosong dan sebuah pena untuk menuliskan sejarahnya sendiri. Ingin menulis kesuksesan yang cemerlang, menulis kebahagiaan yang tidak terbatas, atau menulis permainan-permainan, atau bahkan membiarkannya tetap kosong tidak terisi.
Betapa kesuksesan itu sangat dekat dengan kehidupan manusia. Setiap saat, setiap waktu, manusia dapat mendesain, merancang dan mewujudkannya. Selengkapnya klik tautan ini
1 note · View note
jalan-yang-lurus · 4 years
Text
Apa Setelah Krisis?
Oleh edgarhamas
“The world breaks us all. Afterward, some are stronger at the broken places.”
— Ernest Hemingway, Farewell To Arms
Krisis itu biasanya menciptakan pemimpin baru sekaligus menyaring pemimpin-pemimpin yang tak punya kemampuan menjawabnya.
Semua orang-orang kuat muncul dari tempaan yang keras, sebab ia terbiasa dengan beban dan tekanan, maka tekanan baru tak bisa meruntuhkannya.
Orang yang kita kenal sebagai Genghis Khan adalah akumulasi dari sekian banyak peristiwa keras yang mengguncang anak muda bernama Temujin. Ia dijual, ia diincar, keluarganya dibantai, klannya dihancurkan.
Tekanan itu menjadi imun baginya mengahadapi dunia di era kepemimpinannya.
Berapa kali Abraham Lincoln gagal mencalonkan diri sebagai presiden. Ia tak patah semangat. Nyinyiran dan ocehan orang tak membuatnya kandas.
Justru pressure itu yang membuatnya kebal dan pada akhirnya tercatatlah ia sebagai salah satu presiden terbaik Amerika Serikat.
Jauh sebelum orang-orang itu, kita dikenalkan Allah pada sosok Rasulullah, penggenap risalah langit untuk manusia.
Manusia agung itu mengalami krisis demi krisis yang menjadikannya kuat, sekaligus di saat yang sama memutar roda kepemimpinan Arab yang tak mampu menjawab zaman.
Wabah ini akan berakhir dengan banyak sekali kesimpulan; tentang siapa yang kuat dan siapa yang pura-pura kuat. Siapa yang kukuh dan siapa yang rapuh.
Akan terjadi pemandangan baru kekuatan dunia, pastikan kita bukan jadi figuran lagi. Sebab sudah lama macan Asia tertidur pulas.
Krisis (dari bahasa Yunani κρίσις - krisis; bentuk kata sifat: "kritis") adalah setiap peristiwa yang sedang terjadi (atau diperkirakan) mengarah pada situasi tidak stabil dan berbahaya yang memengaruhi individu, kelompok, komunitas, atau seluruh masyarakat.
Dalam gelombang sejarah sepanjang zaman, setiap krisis jika ia usai biasanya akan menciptakan perwajahan baru di tempat terjadinya ketidakstabilan itu.
Hari ini beberapa penulis Barat mulai menyimpulkan bahwa kapitalisme Eropa bisa berujung roboh. Yang mereka bangga-banggakan dan dianggap sebagai ideologi final kemanusiaan kini mengalami stuck yang memunculkan banyak tanda tanya.
Tanda tanya demi tanda tanya membuat orang bingung dan kemudian tak nyaman. Mereka merasa jalan buntu di depan mata tapi tak tahu harus menggunakan apa untuk menyelamatkan diri.
Kira-kira, apa yang akan terjadi setelah wabah ini? Pada Allah kita bergantung, pada-Nya kita menyembah dan memohon pertolongan. Mudah bagi-Nya membolak-balik peradaban, asal kita memantaskan diri untuk ditolong-Nya.
.
"Dan jika kamu berpaling, Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu." (QS Muhammad 38)
9 notes · View notes
Text
Marilyn Monroe Jumpa Soekarno, 31 Mei 1956
DUA legenda berbintang Gemini ini hanya sekali berjumpa. Di The Beverly Hills Hotel, California, Kamis malam 31 Mei 1956. Hanya sekitar 45 menit. Namun perjumpaan itu membekas dan menjadi kisah menarik hingga kini.
"Saya ingin kau datang menemui sahabat saya nanti malam", bujuk Joshua Logan, seorang sutradara Hollywood kenamaan yang berjasa mempertemukan Soekarno dan Marilyn Monroe. Logan juga sutradara film 'Bus Stop' (1956) yang dibintangi Marilyn.
Jelang acara yang digelar Logan itu, Marilyn memang sedang di Hollywood sehingga mudah baginya memenuhi permintaan sang sutradara. The Beverly Hills Hotel bukan tempat yang asing baginya. Dia memiliki tempat favorit di hotel tersebut, Bungalow No. 7.
Pertemuan dua legenda itu pun terjadi dalam sebuah pesta mewah yang diadakan oleh Eric Johnston, presiden The Motion Picture Producers Association (MPPA) untuk menghormati kunjungan Presiden Soekarno yang selama di Hollywood ditemani Marshall Nobel, ipar Joshua Logan. Joshua bersama istrinya, Nedda Harrigan Logan menjadi host malam itu, Kamis 31 Mei 1956.
"Saya senang sekali bertemu dengan presiden India", sapa Marilyn sambil mengulurkan tangannya kepada Soekarno. India? Soekarno dengan senyumnya menjelaskan dirinya adalah presiden Indonesia, bukan India. Saat itu memang Presiden India Rajendra Prasad dan juga PM India Jawaharlal Nehru memakai penutup kepala berwarna putih.
Tumblr media
Keterangan: Berita harian 'Nieuwsgier' edisi 12 Juni 1956. Suratkabar berbahasa Belanda terbitan di Indonesia.
Mengapa Marilyn mau datang dengan mudahnya ke pesta yang diadakan untuk menghormati? Aktris sekaliber dan setenar dia saat itu sangat padat jadualnya. Tak mudah dia ubah jadual yang sudah terencana rapih. Apalagi keesokan harinya, 1 Juni 1956, tepat HUTnya ke 30 dan Marilyn akan terbang ke New York.
Alasan pertama, dia diundang khusus oleh sutradara Joshua Logan, sahabat baiknya yang membuat film 'Bus Stop' (1956), film yang dibintangi Marilyn.
Kedua, lokasi pesta di The Beverly Hills Hotel bukan tempat yang asing bagi Marilyn. Dia banyak kenangan dengan hotel yang menjadi inspirasi lagu 'Hotel California' yang diciptakan tahun 1976 oleh kelompok musik Eagles.
Lalu apa yang dibicarakan antara Marilyn dan Soekarno? Mengingat sosok pendiri RI itu masih asing baginya?
Tumblr media
Keterangan: Soekarno, Joshua Logan dan Marilyn Monroe.
Penampilan Soekarno yang unik dan eksotik menarik perhatian Marilyn. Baginya, Soekarno seorang pria yang charming, ramah, sopan dan bertutur menyenangkan. Machismo istilahnya. Apalagi beberapa sebelumnya Soekarno menziarahi makam-makam pendiri AS sambil membacakan surat al Fatihah bersama putranya Guntur, seperti di pusar George Washington, Thomas Jefferson dan, ini yang terpenting, makam Abraham Lincoln di Oak Ridge Cemetery, Springfield, Illinois.
Bagi Marilyn, Lincoln adalah "ayahnya". Di setiap rumah yang ditempatinya pasti ada foto Abraham Lincoln, terutama saat berpidato di Gettysburg 1863. Soekarno pun mengagumi Lincoln, presiden AS ke 16 itu. Di ruang tamu Istana Kepresidenan Gedung Agung Jogjakarta, ada foto Lincoln tergantung. Lincoln adalah "guru" bagi Soekarno. Ini topik yang menarik bagi mereka berdua untuk dibincangkan.
"Anda orang yang begitu penting di Indonesia", kata Soekarno membuka percakapan dengan Marilyn ditengah kerumunan orang yang kebanyakan berkulit sawo matang yang tak dikenalnya. Ada sekitar 60 orang lebih hadir di pesta itu, termasuk aktor Ronald Reagan, Gregory Peck, George Murphy. Juga aktris Rosalind Russell, Freddie Brisson dan Kitty LeRoy datang diundang. Mereka bertiga pulang lebih cepat karena harus hadir dalam review film 'The Bad Seed' (1954). Aktor Roy Rogers juga datang bersama istrinya, Dale Evans. Roy sempat bertemu dan bermain bersam Guntur, putra Soekarno, beberapa hari sebelumnya. Elton John pernah menulis lagu untuknya tahun 1973 berjudul 'Roy Rogers'.
Di tengah pesta berlangsung, datanglah tamu yang ditunggu-tunggu, Marilyn Monroe. Dia agak asing dengan melihat orang-orang berwajah melayu di sekelilingnya. Untunglah mata Marilyn tertuju ke Louella O. Parsons, seorang perempuan setengah baya. Dia penulis skenario dan kolumnis film terkenal. Louella menyapanya dan mengajak duduk di sofa.
Kedatangan Marilyn diketahui wartawan Indonesia. Mereka berteriak memanggil rekan seprofesinya dan Marilyn pun dikelilingi wartawan Indonesia yang sibuk mengambil gambar dirinya. Saat itu Soekarno datang dan mereka berjumpa pertama kalinya.
"Semua rakyat Indonesia senang saya berjumpa dengan Anda", aku Soekarno. Mereka bertemu hanya sekitar 45 menit. Namun Marilyn menyimpan kesan mendalam. Beberapa tahun kemudian ketika Soekarno dalam kesulitan dengan keamanan dirinya, Marilyn menawarkan Soekarno untuk tinggal di rumahnya di AS. Ide manja ini ditolak suaminya, Arthur Miller.
Setelah perjumpaan itu berkembang gosip tentang mereka berdua walau hanya sekali bertemu. Bulan April 1961 ketika melakukan kunjungan resmi ke AS, Soekarno sempat menelpon Marilyn usai diajak makan malam oleh Eric Johnston di resto Romanoff's Restaurant di Hollywood. Soekarno sempat berdansa dengan aktris Rhonda Flemming dan mengundangnya ke Indonesia bersama suaminya, Lang Jeffries. Rhonda sahabat dekat Presiden AS Ronald Reagan semasa menjadi aktor.
Ketika Marilyn tewas di kamarnya 5 Agustus 1962, Soekarno sedang sibuk di Istana Bogor membuka sidang gabungan Dewan Pertahanan Nasional dan Musyawarah Pimpinan Negara, tentang strategi merebut wilayah Indonesia di Irian Barat. Beberapa hari kemudian, datanglah ke Jakarta, Ketua Peace Corps yang juga ipar Presiden Kennedy, Sargeant Shriver, yang kemudian menjadi mertua aktor Arnold Schwarzsenegger. Sargeant dicecar pertanyaan Soekarno soal cara sebab kematian Marilyn.
"Well, gee, sulit untuk mengatakan hal itu dan masih banyak spekulasi yang berkembang tentang hal itu, jawab Sargeant agak bingung.
Tidak ada pertemuan kedua antara Marilyn dan Soekarno setelah dalam pesta di The Beverly Hills Hotel, 31 Mei 1956. (ISK).
2 notes · View notes
meng-u-las · 2 years
Text
Kekuasaan adalah Ujian atau Amanah?
"Nearly all men can stand adversity, but if you want to test a men's character, give him power."
-Abraham Lincoln-
"Setiap orang bisa menghadapi kesulitan, tapi kalau anda ingin menguji karakter seseorang, beri ia kekuasaan"
Begitulah kutipan dari mantan presiden Amerika serikat, Abraham Lincoln yang terkenal terkait dengan kekuasaan. Dalam salah satu kesempatan ketika saya berdiskusi dengan sahabat, sempat terceletuk keluhannya terhadap seseorang di kantornya, "Gila ya, baru naik jabatan sikapnya berubah banget, jadi sok sibuk!". Apakah celetukan sahabat saya tersebut terdengar familiar atau mungkin ada yang merasa tersinggung? sebaiknya jangan tersinggung karena kita sama-sama ingin merenung dalam tulisan ini.
Dalam membahas perubahan sikap tersebut, mungkin ada baiknya kita membahas sedikit soal segitiga yang satu ini, segitiga Maslow, yang sangat sering kita dapatkan di seminar pengembangan diri ataupun dalam perkuliahan yang terkait psikologi.
Tumblr media
Secara sederhana, 4/5 Bagian dari segitiga tersebut merupakan kebutuhan hidup manusia, dan saat bagian dasar terpenuhi, otomatis akan naik tingkat, hingga ke tingkat paling tinggi yaitu "Self-actualization" atau mencapai potensi terbaik diri kita. Nah rupa-rupanya banyak dari kita masih sulit naik tingkat sampai ke tingkat aktualisasi diri, karena masih belum puas mendapatkan "Kehormatan" atau bahasa kerennya "Gila hormat", dan yang namanya Gila artinya terlalu banyak, dan yang terlalu banyak tentu tidak baik, kan?
Lantas apakah kekuasaan adalah sesuatu yang tidak baik? Menurut saya pribadi tentu kekuasaan adalah sesuatu yang baik, itulah mengapa dalam struktur organisasi apapun, dari tim Bola sampai ke perusahaan multinasional, semuanya memiliki pucuk pimpinan, yang bisa melihat kondisi dari tempat yang tinggi kemudian merumuskan hingga ke tingkat terbawah untuk dieksekusi, tapi terkadang amanah berupa kekuasaan tersebut, membuat beberapa individu terlena dan melupakan tanggung jawabnya yang sesungguhnya untuk kepentingan orang banyak, dan banyak yang cenderung gagal, karena masih terkungkung di segitiga Maslow tadi.
Tidak heran banyak pemikir atau pemimpin di dunia ini yang berulang kali menasihati, bahwa hati-hati dengan kekuasaan, bahkan di setiap agama pun seringkali kita diingatkan mengenai bahaya dari kekuasaan, tapi apakah kekuasaan itu buruk? tentu tidak, tapi sifat manusia yang begitu lemah, sering terbuai dengan kekuasaan, sehingga lupa bahwa ia seharusnya menjadikan kekuasaan tersebut untuk kepentingan orang banyak, dan mungkin ia gagal membatasi kebutuhan diri nya sehingga terkungkung dalam bagian bawah segitiga Maslow tadi.
Dalam setiap kesempatan, sebetulnya kuncinya terletak pada pengendalian diri, waktu saya kecil, Orang tua saya sempat menasihati saya karena saya merengek menginginkan Handphone tipe terbaru, "Yang namanya manusia itu tidak pernah puas, akan terus ada keinginan lainnya setelah satu keinginan terpenuhi", yang mungkin waktu saya kecil kata-kata tersebut belum saya pahami, tapi semakin dewasa, saya jadi melihat pandangan lain dalam kehidupan ini dari kata-kata tersebut. Jikalau kita sebagai individu tidak menetapkan batasan dalam setiap keinginan kita, bisa jadi kita senantiasa terjebak dibagian bawah segitiga, terobsesi untuk mengejar uang atau materi atau ingin selalu merasa dihormati dan lain sebagainya. Sehingga banyak hal baik yang sebetulnya bisa kita berikan saat kita memiliki kekuasaan, cenderung menjadi nomor dua, karena kita sibuk memenuhi keinginan kita.
Menutup tulisan saya ini, semoga kita semua diberikan kekuatan saat memiliki kekuasaan dan mampu membatasi diri serta mampu memberikan yang terbaik bagi kebaikan bersama. Amin!
0 notes
drajat · 3 years
Text
Kutipan Abraham Lincoln
Ada satu kutipan yang menarik dari mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln pada masa perang saudara ” Kita bisa protes karena bunga mawar memiliki duri, atau kita bisa bersukacita karena semak duri memiliki bunga mawar ” Perkataan Abraham Lincoln ini tentu saja mengacu kepada cara kita memandang suatu keadaan. Apakah kita memilih untuk mengeluh, menggerutu, protes atau kita memilih…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lucifermorningstark · 4 years
Text
Dua Andrew
Hingga saat ini terdapat dua orang presiden Amerika Serikat yang bernama Andrew, yaitu presiden ke 7 Andrew Jackson dan presiden ke 17 Andrew Johnson. Kedua-duanya mendukung budaya perbudakan .
Ketika isu pro perbudakan dan anti perbudakan melebar dan menyebabkan perang sipil, Andrew Johnson yang saat itu merupakan seorang anggota senat (semacam anggota dewan) dari wilayah selatan menjadi satu-satunya anggota senat yang mendukung pemerintahan yang sah (utara).
Bagi Andrew Johnson pandangan tentang isu perbudakan bisa saja berbeda namun jika sudah menyangkut keutuhan negara, maka setiap usaha-usaha separatis tidak bisa dibenarkan.
Konon prinsip nasionalisme yang teguh dan tak bisa ditawar ini. Menjadi salah satu alasan bagi presiden Amerika Serikat ke-16 yang dikenal sangat anti perbudakan dan menerapkan undang-undang pembebasan budak, Abraham Lincoln menunjuknya sebagai calon wakil presiden pada pencalonan beliau di periode kedua.
Pada hari nahas tanggal 14 April 1865, para konspirator berusaha menghabisi nyawa ketiga pejabat tertinggi pemerintahan Amerika Serikat. John Wilkes Booth menembak presiden Abraham Lincoln di Ford's theater, Lewis Powell ditugaskan untuk membunuh Sekretaris Negara saat itu William H Seward (yang di serang hingga terluka cukup parah namun berhasil selamat) dan George Atzerodt bertugas untuk membunuh wakil presiden Andrew Johnson.
George Atzerodt meski sempat berada di hotel yang sama dengan Andrew Johnson, ternyata menjadi gugup dan kehilangan keberanian, sehingga lebih memilih mabuk dan berjalan-jalan diluar hotel. Andrew Johnson menjadi satu-satunya target yang berhasil selamat tanpa mengalami usaha penyerangan apalagi sampai terluka.
Setelah Abraham Lincoln dinyatakan meninggal, sesuai peraturan konstitusi Andrew Johnson mengantikannya sebagai presiden Amerika Serikat ke 17.
Beliau yang mengawali karir-nya sebagai penjahit yang hampir buta huruf (dikisahkan setelah menikah pada tahun 1927, baru istrinya Eliza McCardle yang berasal dari keluarga kelas menengah dan lebih berpendidikan, mengajari Andrew Johnson, yang tidak pernah bersekolah. Membaca, menulis dan berhitung secara benar) diambil sumpahnya sebagai presiden pada tanggal 15 April 1865.
4 notes · View notes