Tumgik
#tabarruk
ahlulbaytnetworks · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
*This week at Hyderi*
*Tomorrow* Monday 23/01
*Wiladat Imam Baqir (AS)*
Programme starts at *8:15PM*, further details, please see poster
*Wednesday 25/01*
*Shahadat Imam Ali un Naqi (AS)*
Programme starts at *8:15PM*, further details, please see poster
*Thursday 26/01*
*Laylatul Raghaib-Aamal*
Program starts at *8PM*-Please see poster for more details
*Sunday 29/01*
*Imam Musa Kadhim (AS) day-*
Early start with Maghrib salaat at *5PM*, 5:45PM: lecture by *Dr Syed Rehan Naqvi*, Munajaat, Coffee and Tabarruk
Topic: *Transforming lives: the power of Imam al-Kazim's (as) legacy*
2 notes · View notes
lasemgresiknews · 1 year
Text
Khofifah: Seabad NU berperan bangun peradaban manusia
Tumblr media
Lasem Gresik News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Nahdlatul Ulama (NU) yang memasuki usia 100 tahun atau seabad berperan membangun peradaban manusia. “NU  berperan besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu. Baca Juga : Wamendag dorong kemajuan pengembangan Smelter Project di Gresik Khofifah mengungkapkan peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan. “Ini adalah momen tabarruk atau mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” ujarnya. Mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi penganugerahan sejumlah tokoh nasional dalam rangkaian peringatan 1 abad NU yang digelar di Jakarta, Senin (31/1) lalu. Gubernur Khofifah membacakan nominasi penganugerahan tokoh nasional tersebut yang kemudian penghargaannya diserahkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf. Sederet tokoh nasional yang mendapatkan penghargaan di antaranya Ir Soekarno yang diterima oleh Megawati Soekarnoputri, KH  Wachid Hasyim  yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail. Menurut Khofifah, kegiatan "Anugerah 1 Abad NU" ini merupakan apresiasi terhadap tokoh nasional atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU. "Kegiatan NU selanjutnya harus mengedepankan langkah yang bersifat perbaikan,” tuturnya. Baca Juga : Kemacetan di Duduksampeyan, Pengendara Diminta Cari Jalan Alternatif Khofifan menjelaskan perbaikan tersebut didasarkan pada faham ahlussunnah wal jamaah, yang selama ini menjadi dasar cara berfikir NU. “Karakter fikrah nahdliyah adalah cara berfikir yang moderat, dinamis, bersifat perbaikan, dengan segala metode dan landasan yang digunakan serta batasan-batasannya. Landasan berfikir itulah yang dilakukan NU untuk mengentaskan masalah keagamaan, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Termasuk juga dalam konteks memperbaiki umat, negara dan memperbaiki dunia ke arah yg lebih baik," ucap Ketua Umum Muslimat NU itu. Sumber : jatim.antaranews.com Read the full article
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Masya Alloh Meski Hanya Satu Huruf Ba’ Jadi Bukti Alloh Maha Pemilik Semua Ilmu Dan Maha Sebaik-baik Menajarkan Ilmu #Dakwah #Islam
Tumblr media
بِسم الله الرَّحْمَن الرَّحِيم عَصَمَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ بِالتَّقْوَى وَوَفَقَنَا وَإِيَّاكُمْ لِمُوَافَقَةِ الْهُدَى Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah menjaga kita dengan takwa dan memberikan taufik kepada kita untuk (berjalan) sesuai petunjuk. Masya Alloh Meski Hanya Satu Huruf Ba’ Jadi Bukti Alloh Maha Pemilik Semua Ilmu Dan Maha Sebaik-baik Menajarkan Ilmu Alasan Memulai dengan Basmalah Al-Muzani rahimahullah memulai tulisannya dengan bacaan basmalah (Bismillahirrohmaanir rohiim). Para penulis biasa memulai tulisannya dengan bacaan ini karena beberapa alasan: Mengikuti Kitabullah dan kebiasaan para Nabi ‘alaihimus salam. Mengikuti ulama sebelumnya dan kebiasaan para salaf dalam menulis buku atau kitab biasa memulai dengan basmalah. Untuk tabarruk atau mengambil berkah dengan menyebut nama Allah. Arti Basmalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَن الرَّحِيم Arti “بِسْمِ اللهِ”: dengan nama Allah (aku menulis kitab ini). Arti lafaz jalalah “اللهِ”: di antara nama Allah yang khusus bagi Allah, yang punya arti “al-ma’luh” yaitu Dzat yang disembah dengan penuh kecintaan dan keagungan. Arti “الرَّحْمَن”: termasuk nama Allah yang khusus bagi-Nya, yang punya arti Yang Maha memberikan rahmat yang luas. Arti “الرَّحِيم”: termasuk di antara nama Allah, yang punya arti Yang menyampaikan rahmat kepada siapa saja yang dikehendaki. Dinukil dari sebagian ulama, bahwa maksud bismillah adalah “aku memulai dengan pertolongan, petunjuk, dan keberkahan dari Allah”. Ini adalah bentuk pengajaran dari Allah kepada hamba-Nya  supaya mengingat Allah ketika mulai membaca atau memulai aktivitas lainnya. Sehingga awalnya dimulai dengan memohon berkah dari Allah Ta’ala. Apakah Bismillah Merupakan Bagian dari Al-Fatihah dan Bagian dari Surah Lainnya? Pertama: Sepakat ulama bahwa bismillahirrohmaanirrohiim merupakan bagian dari surah An-Naml ayat 30. Kedua: Bismillahirrohmaanirrohiim bukan merupakan bagian dari surah At-Taubah (surah Al-Bara’ah). Ketiga: Bismillahirrohmaanirrohiim merupakan bagian dari surah Al-Fatihah ataukah bukan, para ulama memiliki dua pendapat. Ada yang menganggap sebagai bagian dari Al-Fatihah dan ada yang tidak. Keempat: Bismillahirrohmaanirrohiim merupakan bagian dari surah lainnya dalam Al-Qur’an juga ada dua pendapat. Ada yang menganggap ia merupakan bagian dari surah lainnya seperti ketika turun surah Al-Kautsar dimulai dengan bismillahirrohmaanirrohiim. Namun ada yang menganggapnya bukan bagian dari surah apa pun. Dalil pendapat kedua ini adalah karena surah Al-‘Alaq ayat 1-5 ketika turun tidak diawali dengan bismillahirrohmaanirrohiim. (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Surah Al-Baqarah fii Sual wa Jawab, hlm. 24-25) Kapan Dianjurkan Membaca Bismillah? Pertama: Ketika mau memulai makan. Dari Hudzaifah, ia berkata, “Jika kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadiri jamuan makanan, maka tidak ada seorang pun di antara kami yang meletakkan tangannya hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulainya. Dan kami pernah bersama beliau menghadiri jamuan makan, lalu seorang Arab badui datang yang seolah-oleh ia terdorong, lalu ia meletakkan tangannya pada makanan, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tangannya. Kemudian seorang budak wanita datang sepertinya ia terdorong hendak meletakkan tangannya pada makanan, namun beliau memegang tangannya dan berkata, “Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua.” (HR. Abu Daud, no. 3766. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa ha
dits tersebut shahih) Kedua: Lupa membaca bismillah pada awal makan. Dari Umayyah bin Mihshan–seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam–, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah duduk dan saat itu ada seseorang yang makan tanpa membaca bismillah hingga makanannya tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebut ke mulutnya, ia mengucapkan, “BISMILLAH AWWALAHU WA AKHIROHU (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa dan beliau bersabda, مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ “Setan terus makan bersamanya hingga. Ketika ia menyebut nama Allah (bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud, no. 3768, Ahmad, 4:336 dan An-Nasai dalam Al-Kubra, 10113. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan) Ketiga: Ketika menyembelih qurban. Dalil hal ini di antaranya, Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ada suatu kaum yang berkata, “Wahai Rasulullah, ada suatu kaum membawa daging kepada kami dan kami tidak tahu apakah daging tersebut saat disembelih dibacakan bismillah ataukah tidak.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, سَمُّوا اللَّهَ عَلَيْهِ وَكُلُوهُ “Ucapkanlah bismillah lalu makanlah.” (HR. Bukhari, no. 2057). Keempat: Ketika memasuki rumah. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ “Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama Allah saat memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika memasukinya, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.” (HR. Muslim, no. 2018). Kelima: Ketika menulis tulisan. Contohnya adalah surat yang dikirim oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Heraklius pembesar Romawi sebagai berikut. “BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM. Dari Muhammad Rasulullah kepada Heraklius, pembesar Romawi. Semoga keselamatan untuk (orang-orang) yang mengikuti petunjuk. Amma Ba’du. Sesungguhnya aku mengajakmu dengan ajakan Islam. Masuk Islamlah, niscaya engkau selamat. Allah akan memberikan pahala dua kali kepadamu. Jika engkau berpaling, engkau juga akan menanggung dosa Al-Arisiyyin (rakyat jelata yang mengikutimu). Wahai Ahli Kitab, marilah kita bersatu pada kalimat yang sama di antara kita, yaitu agar kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah saja dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun, dan janganlah kita menjadikan di antara kita sebagai Tuhan selain Allah. Jika kalian berpaling, ucapkanlah, ‘Persaksikanlah bahwa kami adalah kaum muslimin.’” (HR. Bukhari, no. 4188 dan Muslim, no. 3322) Imam Al-Muzani Mendoakan Takwa dan Berada di Atas Petunjuk Doa beliau di awal adalah, “Semoga Allah menjaga kita dengan takwa dan memberikan taufik kepada kita untuk (berjalan) sesuai petunjuk.” Kandungan doa beliau ini sama dengan doa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan berikut ini. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a: اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى ‘ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL HUDA WAT TUQO WAL ‘AFAF WAL GHINA’ (Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, menjauhkan diri dari yang ha
ram, dan hati yang selalu merasa cukup).” (HR. Muslim, no. 2721) Imam Nawawi rahimahullahmengatakan, “’Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al-ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Syarh Shahih Muslim, 17:41) Nantikan bahasan selanjutnya.  Semoga bermanfaat. Referensi Utama: At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Surah Al-Baqarah fii Sual wa Jawab. Syaikh Abu ‘Abdillah Musthafa bin Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah. Hushul Al-Ma’mul bi Syarh Tsalatsah Al-Ushul.Cetakan kedua, Tahun 1430 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Maktabah Ar-Rusyd. Syarh As-Sunnah. Cetakan kedua, Tahun 1432 H. Imam Al-Muzani. Ta’liq: Dr. Jamal ‘Azzun. Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj. Syarh Tsalatsah Al-Ushul wa Adillatuhaa wa Al-Qawa’id Al-Arba’. Haytsam bin Muhammad Jamil Sarhan. Penerbit At-Taseel Al-Ilmi. — Diselesaikan pada perjalanan Jakarta – Jogja (Batik Air), 11 Dzulqa’dah 1439 H Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Rumaysho.Com Sumber https://rumaysho.com/18166-syarhus-sunnah-basmalah-doa-takwa-dan-petunjuk.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Masya Alloh Meski Hanya Satu Huruf Ba’ Jadi Bukti Alloh Maha Pemilik Semua Ilmu Dan Maha Sebaik-baik Menajarkan Ilmu
0 notes
dafid-fuadi · 1 year
Photo
Tumblr media
Tabarruk [Ngalap Berkah] Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengajarkan berbertabarruk dengan umat Islam, beliai meminum air wudhu orang-orang muslim dan mengharapkan berkah dari tangan-tangan mereka. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الْوُضُوءُ مِنْ جَرٍّ جَدِيدٍ مُخَمَّرٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ أَمْ مِنَ الْمَطَاهِرِ؟ فَقَالَ: لَا، بَلْ مِنَ الْمَطَاهِرِ، إِنَّ دِينَ اللَّهِ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ . قَالَ: وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ إِلَى الْمَطَاهِرِ، فَيُؤْتَى بِالْمَاءِ، فَيَشْرَبُهُ، يَرْجُو بَرَكَةَ أَيْدِي الْمُسْلِمِينَ. Diriwayatkan dari Ibn Umar, ia bertanya kepada Nabi : “Ya Rasulullah, apakah berwudhu dari wudhu baru yang tertutup atau dari tempat-tempat yang lebih engkau senangi?” Rasulullah menjawab: Tidak. Tapi dari tempat-tempat berwudhu’. Agama Allah adalah yang lurus dan mudah. Ibn Umar berkata: “Kemudian Rasulullah menyuruh seseorang menuju tempat-tempat berwudhu dan beliau diberi air, kemudian beliau meminumnya. Beliau mengharap berkah dari tangan-tangan umat Islam.” (Al-Baihaqi, Jami’ Lisu’ab Al-Imani, Imam Al-Baihaqi, juz: 4, no: 2534, dan ath-Thabrany dalam Al-Ausath 1/242. Al-Haitsamy Mengatakan di dalam Mujma’ Al-Zawaid, juz. I, no : 1071 : ورجاله موثوقون ,وعبد العزيز بن أبي رواد ثقة ـ "Para perawi hadits ini terpercaya, dan perawi, Abdul Aziz bin Abi Rawad itu Tsiqah (terpercaya)). *** KISWAH (Kajian Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah أهل السنة والجماعة ) Aswaja NU Center MWC NU Kec. Kayen Kidul di Masjid Hunain, Dusun Bungkal, Desa Sambirobyong Kec. Kayen Kidul, Kab. Kediri, Ahad, 15 Januari 2023 #NUMerawatJagatMembangunPeradaban #AswajaNUCenterKabKediri #1abadnu #ngajiaswaja #gusdafid #gusdafidaswaja #gusdafidfuadi #ngajirutingusdafidfuadi #aswajanucenter #aswajanucenterpwnujatim #aswajanucenterkabkediri #aswajanucenterpcnukabkediri #AswajaNUCenterPCNUKabKediri https://www.instagram.com/p/Cna-BuqvQpM/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
bidiktangsel · 2 years
Text
Ayo Ke Tandon Ciater, Ada Pameran Artefak Peninggalan Rasulullah SAW
Ayo Ke Tandon Ciater, Ada Pameran Artefak Peninggalan Rasulullah SAW
Serpong, bidiktangsel.com – Pameran dan Tabarruk Artefak peninggalan Rasullulah SAW dan Para Sahabat RA, resmi dibuka Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie di Tandon Ciater, Serpong pada pada Rabu (07/12). Pameran tersebut bakal digelar dari tanggal 7 sampai dengan 17 Desember 2022. Dalam kesempatannya, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengajak seluruh warga Tangerang Selatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
niakurniatiginting · 2 years
Photo
Tumblr media
Tabarruk (التَبَرُّک) berasal dari kata barokah. Para ulama mendefinisikan barokah atau berkah sebagai Ziyadatul Khair yang artinya bertambah kebaikan dari Allah. Secara bahasa, Tabarruk adalah mencari berkah-ngalap berkah. Menurut Imam An-Nawawi, asal makna berkah adalah kebaikan yang banyak dan abadi. Tabarruk merupakan bagian dari bab Wasilah. Para Nabi dan sahabat juga mencari keberkahan lewat dari Allah 'Azza wa Jalla. Tabarruk telah dipraktikkan di zaman para Nabi dan juga masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ MasyaAllah 🌹🌹 #pameranartefakrasulullah #artefakrasulullah #artifakrasulullah #rasulullah #nabimuhammadsaw #peninggalannabi #jakarta #pecandusholawat #gubuksholawat #sholawat #sholawatnabi #habib#viral #fyp #tabarruk #berkah #rasul #sahabat #sahabatnabi #jubah #jubahrasulullah #sorbanrasulullahsaw #sorban https://www.instagram.com/p/CZRiOV4vBHq/?utm_medium=tumblr
3 notes · View notes
akhirmali · 2 years
Photo
Tumblr media
#tabarruk #peninggalan #rosulullah #muhammad #saw https://www.instagram.com/p/CZ1zRVDhi7C/?utm_medium=tumblr
0 notes
mobinkhan14m · 2 years
Photo
Tumblr media
Reposted from @urdu_divine_abode ولیوں کا تبرک کیوں کھایا جاتا ہے؟ | عزت مآب سیدی یونس الگوھر پوری ویڈیو دیکھنے کے لیے الرٰ ٹی وی یوٹیوب چینل پر ویزیٹ کیجیے۔ ویڈیو لنک:https://youtu.be/krsGklBVAtc روزانہ برطانیہ وقت کے مطابق رات pm10:30 الرٰ ٹی وی (ALRA TV) یوٹیوب پر لائو خطاب سماعت فرمائیں۔ چینل لنک:https://youtube.com/c/ALRATV اذنِ ذکرِقلب کے لیے شیخ امجد سے اس نمبر پر رابطہ کیجیے۔ 447401855568+ الرٰ ٹی وی انسٹگرام آئی ڈی @alratv عزت مآب سیدی یونس الگوھر @younus_algohar سوال و جواب کے وسائل: ۱ : میسیج کیجیے الرٰ ٹی وی فیس بک پر Facebook/alratv ۲ : میسیج یا کال کیجیے الرٰ ٹی وی واٹس ایپ پر +44 7472 540642 #ALRATV #YounusAlGohar #GoharShahi #imam #mehdi #islam #muslim #allah #murshid #quran #ummat #tabaruk #islam #rasulullah #ahlulbayt #tabarruk #sunnah #ziarah #sahabat #tauhid #sufi #waliallah https://www.instagram.com/p/CX2qD1bv8sm/?utm_medium=tumblr
0 notes
gadisbiru · 3 years
Text
Hujan
10/30
Pada hujan dan langit yg bergemuruh, ada ketetapan nama yg akan ia siram dengan air keberkahan. Ia mungkin hanya sekedar air, namun tetesannya bisa menumbuhkan hijau seluas bumi, juga menumbuhkan rindu seluas kalbu.
Kadang orang-orang dewasa itu aneh. Mereka bilang menyukai hujan, tapi selalu berlindung di balik payung, juga di bawah atap. Bahkan beberapa dari mereka memaki karena hujan membuat baju mereka menjadi basah. Mungkin mereka tidak benar-benar menyukai, dan hanya sebatas di mulut saja. Nyatanya, mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda, karena membuat jemurannya tak kunjung kering.
Padahal hujan adalah bahasa langit untuk makhluk bumi. Ia turun dengan membawa berkah dan menciptakan ekspresi yang tak bisa terkatakan.
Anas bin Malik r.a pernah  menceritakan kenangannya saat terguyur hujan bersama Nabi saw.
_"Kami pernah di guyur hujan ketika sedang bersama Rasulullah saw. Seketika itu beliau menyingkap sebagian pakaiannya sehingga hujan membasahi beliau, lalu kami pun bertanya;
'Wahai Rasulullah, Kenapa anda melakukan hal itu?'
Beliau menjawab;
"Karena hujan ini baru saja turun dari sisi Rabb-nya Yang Maha Tinggi" Hr. Muslim.
Imam An Nawawi dlm Syarh Shahih Muslim mengatakan;
"... maknanya adalah bahwa hujan itu mrupakan rahmat atau karunia yang baru saja Allah tetapkan, maka dari itu Nabi saw ber- tabarruk (mengais berkah) darinya. Imam Al Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad juga meriwayatkan:
"Bahwa jika turun hujan, Ibnu Abbas ra. Mengatakan kepada budaknya: 'tolong keluarkan pelana serta pakaian-pakaian ku (supaya terbasuh hujan yang mengandung keberkahan -penj), kemudian beliau melantunkan ayat:
"Dan dari langit Kami turunkan air yg memberi berkah..." (Qs Qaf: 9) [Hr. Bukhari dlm Al Adab Al Mufrad]
Maka, hujan yang riuhnya menyenangkan. Suara bisingnya yg menjadi alunan syahdu, merdu. Mendayu-dayu. Semakin bising semakin menyentuh kalbu. Rintiknya yang menghidupkan, menumbuhkan serta menawarkan kewarasan. Bau basahnya yang menjadi aroma kemenangan, ketenangan, membawa keyakinan.
Datangnya adalah berkah. Ia datang untuk mengilhami manusia, tentang ketenangan dan syukur. Sekalipun kadang hujan datang menyebabkan banjir di kota besar, yang artinya sedang bercakap pada manusia. Ia datang untuk menguji hati yg benar-benar lapang.
"Dua doa yg tidak akan tertolak: Doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan" HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Albani mengatakan hadis ini hasan.
Jadi, wahai para penikmat hujan, pluviophile , atau apapun istilahnya; jangan lupa untuk meniatkan kegemaran satu ini sebagai salah satu jalan untuk mengenang dan meniti kembali ajaran nabi. Mudah-mudahan dengan demikian, antusiasme kita terhadap hujan mengantarkan kita kelak bertemu Sang Panutan; Nabi saw.
Aamiin
22 notes · View notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Jauhkan Kita Dari Segala Bentuk Kemarahan & Kesesatan #Dakwah #Islam
Tumblr media
Tafsir Surah Al-Fatihah, siapa yang menulis dari dua Jalaluddin? Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri berkata bahwa di naskah asli, tafsir surah Al-Fatihah diletakkan setelah surah An-Naas. Hal ini dikarenakan Jalaluddin Al-Mahalli adalah yang menulis tafsir surah Al-Fatihah dan ia menulisnya setelah surah An-Naas. Lihat ta’liq Tafsir Surah Al-Fatihah dalam Tafsir Al-Jalalain, hlm. 10. Alhamdulillah Alloh Jauhkan Kita Dari Segala Bentuk Kemarahan & Kesesatan Kenapa disebut Al-Fatihah? Al-Fatihah artinya pembuka. Surah Al-Fatihah disebut demikian karena surah inilah yang membuka Al-Quran Al-Karim. Ada pula yang mengatakan bahwa surah inilah yang turun pertama kali secara utuh. Lihat bahasan Syaikh Ibnu’ Utsaimin dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hlm. 7. Keistimewaan surah Al-Fatihah Para ulama menyebut surah ini berisi makna Alquran secara keseluruhan, di dalamnya ada kandungan tauhid, hukum, jaza’ (balasan), jalan hidup bani Adam, dan selainnya. Itulah kenapa surah ini disebut dengan Ummul Quran (induknya Alquran). Karena tempat kembali sesuatu disebut Umm (induk). Surah ini merupakan rukun shalat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai menyatakan bahwa tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al-Fatihah. Padahal shalat merupakan rukun Islam yang paling utama. Surah ini disebut pula dengan Ruqyah, artinya jika surah ini dibacakan pada orang sakit akan sembuh dengan izin Allah sebagaimana hal ini terdapat dalam kisah para sahabat yang meruqyah seorang tokoh ketika mereka mampir, mereka menggunakan surah Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hlm. 7. Bidah terkait surah Al-Fatihah Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan, “Di antara bentuk bid’ah yang dilakukan terkait surah Al-Fatihah adalah surah ini terus dijadikan bacaan penutup setelah doa. Juga surah ini dijadikan pendahuluan sebelum khutbah, juga dibaca pada acara-acara tertentu, yaitu ada yang mengatakan bacalah Al-Fatihah. Seperti ini keliru. Karena ibadah itu harus dibangun di atas dalil dan mengikuti petunjuk Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hlm. 7. Tafsir Surah Al-Fatihah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7) Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah: 1-7) Basmalah tidak ditafsirkan oleh Jalaluddin Al-Mahalli Berikut kami ringkaskan beberapa poin dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam tafsirnya: 1. Basmalah itu disebut dan akan terkait dengan perbuatan tertentu. Kalau kita memulai membaca Alquran dengan basmalah, berarti “dengan nama Allah saya membaca Alquran”. Kalau mau makan membaca basmalah berarti “dengan nama Allah saya makan”. Nama Allah di sini disebut duluan dibanding perbuatan membaca dan makan dengan dua tujuan: Untuk tabarruk (meraih berkah). Untuk menunjukkan adanya hashr (pembatasan makna), berarti “hanya“. 2. “Allah” adalah di antara nama Allah, tidak ada makhluk yang boleh bernama dengan nama ini. Inilah pokok nama Allah, nama lainnya adalah turunan dari nama ini. 3. Ar-Rahman artinya Allah memiliki rahmat yang luas. 4. Ar-Rahiim artinya Allah memiliki rahmat yang khusus pada orang yang Allah kehendaki. Referensi: Tafsir Al-Jalalain. Cetakan k
edua, Tahun 1422 H.  Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli dan Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi. Ta’liq: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury. Penerbit Darus Salam. Tafsir Jalalain. Penerbit Pustaka Al-Kautsar Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma. Cetakan ketiga, Tahun 1424 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya. Sumber https://rumaysho.com/23512-tafsir-surat-al-fatihah-ayat-1-memahami-bismillah.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Jauhkan Kita Dari Segala Bentuk Kemarahan & Kesesatan
0 notes
iqbalkalmat · 3 years
Photo
Tumblr media
Barkat Aur Tabarruk Islamic Urdu Book PDF by Adil Suhail Zafar Read or download PDF click on this link http://iqbalkalmati.blogspot.com/2021/05/barkat-aur-tabarruk-islamic-urdu-book.html
4 notes · View notes
fatahyasina · 4 years
Text
Hujan Bersama Nabi
Tumblr media
Anas bin Malik ra. pernah menceritakan kenangannya saat terguyur hujan bersama Nabi ﷺ:
قَالَ أَنَسٌ: أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ مَطَرٌ، قَالَ: فَحَسَرَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ثَوْبَهُ، حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ، فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ صَنَعْتَ هَذَا ؟ قَالَ: " لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى". [رواه مسلم]
"Kami pernah diguyur hujan ketika sedang bersama Rasulullah ﷺ. Seketika itu beliau menyingkap sebagian pakaiannya sehingga hujan membasahi beliau, lalu kami pun bertanya;
'Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan hal itu?'
Beliau menjawab;
"Karena hujan ini baru saja turun dari sisi Rabb-nya Yang Maha Tinggi." [HR. Muslim]
Menjelaskan hadis ini, Imam An Nawawi dalam Syarh Sahih Muslim mengatakan:
معناه: أن المطر رحمة، وهي قريبة العهد بخلق الله تعالى لها فيتبرك بها.
وفي هذا الحديث دليل لقول أصحابنا أنه يستحب عند أول المطر أن يكشف غير عورته ليناله المطر، واستدلوا بهذا [شرح صحيح مسلم]
"...maknanya adalah: bahwa hujan itu merupakan rahmat/karunia yang baru saja Allah tetapkan, maka dari itu Nabi ﷺ ber-tabarruk (mengais berkah) darinya.
Berangkat dari hadis ini pula, para penganut mazhab kami (Mazhab Syafii — Imam An Nawawi merupakan salah satu ulama pakar dalam Mazhab Syafii) berpendapat bahwa dianjurkan untuk menyingkap sebagian pakaian yang menutupi badan (selain aurat tentunya) pada awal turunnya hujan supaya terbasahi oleh air hujan..." [Syarh Sahih Muslim]
Imam Al Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad juga meriwayatkan:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أَنَّهُ كَانَ إِذَا مَطَرَتِ السَّمَاءُ يَقُولُ يَا جَارِيَةُ أَخْرِجِي سَرْجِي أَخْرِجِي ثِيَابِي. وَيَقُولُ: (وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ) (ق: 9)
[رواه البخاري في الأدب المفرد]
"Bahwa jika turun hujan, Ibnu Abbas ra. mengatakan kepada budaknya: 'Tolong keluarkan pelana serta pakaian-pakaianku (supaya terbasuh hujan yang mengandung keberkahan —penj), kemudian beliau melantunkan ayat:
'Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah...' [QS. 50:9]" [HR. Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad]
***
Jika dari bawah bumi ada air Zamzam yang Nabi ﷺ sabdakan keberkahannya, maka dari langit juga ada air yang Allah ﷻ firmankan keberkahannya. Selain dua jenis air itu, kita tak pernah tahu air mana lagi yang terjamin label ke-ber-tuah-an-nya.
Maka hujan adalah sebuah anugerah mahal yang sepatutnya selalu kita syukuri dan kita kais keberkahannya, sebagaimana nabi dan para pendahulu kita juga demikian melakukannya.
Jika saat ini, kemarin, atau di kemudian hari kita punya masalah yang berkaitan dengan hujan, maka sejatinya yang sedang bermasalah adalah kita; bukan hujannya, sebab pada dasarnya hujan adalah berkah.
***
Para penikmat hujan, pluviophile, atau apa pun istilahnya; jangan lupa untuk meniatkan kegemaran yang satu ini sebagai salah satu jalan untuk mengenang dan meniti kembali ajaran nabi kita. Mudah-mudahan dengan demikian, antusiasme kita terhadap hujan mengantarkan kita kelak bertemu Sang Panutan ﷺ.
Wallahu a'lam.
18 notes · View notes
rhuslan08 · 4 years
Text
Tumblr media
*🔰 mari mencoba berpikir dgn akal sehat karena islam itu datang untuk orang yg berakal sama hal ny orang2 NoN muslim yg menjadi muallaf itu mereka mencari hidayah dgn akal sehingga allah membuka pintu2 hidyah kepda mereka.
============================
Daftar amalan Bid’ah tanpa sadar yang beredar dimasyarakat :
1. Yasinan
2. Tahlilan
3. Do’a dan Dzikir Berjama’ah sesudah Salam
4. Merutinkan Bersalaman setelah Salam
5. Bersalaman-salaman sambil bershalawat setelah sholat wajib
6. Zikir dengan biji tasbih
7. Melafadzkan niat wudhu-tayamun-sholat-puasa-mandi wajib-umroh-haji, de el el
8. Menambah kata “sayyidina”dalam tasyahud dan doa sesudah adzan
9. Sholawat (Nariyah-Al fatih-Badar-Burdah-Dustur-Munjiyat-Mansub-Nuril Anwar-Assa’adah, de el el)
10. Maulid Nabi (Barzanji-Shimt udduror-Diba’-D hiyaul ulami-Sharofal anam de el el)
11. Perayaan Isra dan Mir’aj
12. Nisfu sya’banan
13. Tawassul kepada kedudukan Rasulullah dan mayit
14. Tabarruk(ngalap berkah) kepada mayit
15. Isthigosah kepada mayit
16. Ruwatan Bulan Suro atau bulan Muharram
16. Selametan rumah,kos,ruko,kios,kantor,klinik de el el
17. Mitoni/Telonan/Selamatan kehamilan/nujuh bulanan
18. Rebo wekasan
19. Ratib (al Haddad-Al Athos)
20. Shalat Al-Fiyah pada malam pertengahan bulan syaban
21. Shalat Raghaib
22. Imsak
23. Shalat Lailatul Qadar
24. Takbir bersama-sama dengan satu paduan suara pada hari raya
25. Idul Abrar
26. Lebaran ketupat
27. Bersumpah dengan nama Rasulullah
28. Berdoa bersama setelah sholat jenazah
29. Thawaf disekitar kuburan
30. Menyembelih hewan di kuburan
31. Mengucapkan “Shadaqallahul Azhim”
32. Membaca Al-Qur’an untuk si Mayit
33. Membaca surat Yasin setelah jenazah di kuburkan
34. Shalat fidyah atau Shalat Hadiah untuk mayit
35. Membaca Al-fatihah ketika menziarahi kuburan, selepas salam dan acara tertentu
36. Mengantungkan (menempelkan) Kaligrafi Al-Quran di dinding
37. Merayakan hari ulang tahun dan hari pernikahan
38. Membasuh leher ketika wudhu
39. Menyakini bahwa ber-wudhu tidak sempurna kalau tidak tiga kali-tiga kali
40. Membaca Basmalah atau surat An-Naas ketika hendak adzan dan memulai sholat
41. Imam diam sejenak setelah membaca Al-Fatihah
42. Mengangkat kedua telapak tangan dengan tinggi ketika i’tidal seakan-akan sedang berdoa
43. Mengusap muka ketika i’tidal
44. Sujud sekali ketika sholat selesai
45. Mengucapkan alhamdulillah ketika kentut-bersendawa
46. Mengucapkan Ta’awudz ketika menguap
47. Shalat qobliyyah jum’at
48. Mengamini do’a imam dengan mengangkat tangan pada khutbah jum’at
49. Khatib mengangkat tangannya ketika berdoa
50. Memanjangkan khutbah dan memendekkan sholat
51. Perayaan tahun baru Masehi dan Hijriyah
52. Haulan (1 Tahun Kematian)
53. Azan dan iqomat dikuburan
54. -----
55. Menyewa Qori untuk mayit
56. Membangun-menghias-menyemen-menulis-memasang payung pada kuburan
57. Mengiringi jenazah dengan Tahlil dan memayungi keranda jenazah
58. Berdo’a secara berjamaah dikuburan dan mengaminkannya
59. Mengubur mayit memakai peti
60. Menyiram kuburan dengan air mawar dan menaburi kembang diatasnya
61. Niat puasa ramai-ramai dengan suara keras setelah shoplat tarawih
62. Dzikir dan doa khusus tiap selesai 2 rakaat pada sholat tarawih
63. Muadzin membaca sholawat dengan suara keras pada waktu khotib duduk.
64. Puasa kejawen, mutih
65. Menghiasi masjid pada hari raya
66. Menjadikan Mushaf-mushaf Qur’an sebagai jimat
67. Main rebana dan Alat musik lainnya didalam Masjid
68. Mempelajari Ilmu Tassawuf, mantiq dan ilmu kebal
Dan masih Buuayyak lagi...
Nah kenapa Bid’ah itu harus dijauhi karena :
A. Amalan yang tercampuri bid’ah tidak akan diterima Allah سبحانه وتعالى
B. Pelaku bid’ah adalah orang yang dilaknat menurut syari’at
C. Bid’ah semakin menjauhkan pelakunya dari Allah Ta’ala
D. Bid’ah mencegah pelakunya dari mendapat syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
E. Pelaku bid’ah ikut menanggung dosa orang yang mengikutinya hingga hari kiamat
F. Pelaku bid’ah itu sangat sulit untuk bertaubat
G. Pelaku bid’ah dijauhkan dari telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat
H. Pelaku bid’ah dikhawatirkan terjerumus ke dalam kekafiran
I. Pelaku bid’ah dikhawatirkan akan mati dalam keadaan suu’ul khatimah
J. Wajah pelaku bid’ah akan menghitam di hari kiamat
Saudaraku ketahuilah tolak ukur dalam beribadah itu bukan dilihat baik atau tidaknya tapi ada tidak dalilnya.
والله تعالى أعلم بالـصـواب
Sumber : ✍ FP Hadis Shahih
Cinta Sunnah
.kesunyian di malam ini. 22/09/2020.west java
8 notes · View notes
saccharine-ly · 4 years
Text
Al-Imām Ibn Bāz (رحمه الله) stated:
“It is not permitted to seek blessings (tabarruk) from anyone after the Prophet (صلى الله عليه وسلم), not from their wudū water, their hair, their sweat or anything else from their body. All of this was specific for the Prophet (صلى الله عليه وسلم) due to what Allah placed in his body of goodness and blessings, and whatever he touched. For this reason, the Sahābah (رضي الله عنهم) did not seek tabarruk from anyone amongst themselves ―not during the lifetime of the Prophet (صلى الله عليه وسلم) nor after his death. No one sought tabarruk (blessings) from the Rightly Guided Caliphs, nor from others. This proves that they knew that this affair was specific to the Prophet (صلى الله عليه وسلم) and no one else ―and because they knew that it was a pathway to shirk and to the worship of other than Allah.”
[Fatāwa Muhimmah Tata’alluq bil-‘Aqeedah]
16 notes · View notes
Text
Menelisik Sejarah Makam Syaikh Hasan Syadzali Rejenu
Tumblr media
Terisolasi dari kebisingan kendaraan bermotor dan terpenuhi oleh ocehan para penghuni hutan Gunung Muria yang entah apa saja namanya. Kiranya itulah gambaran sedikit mengenai suasana yang ada di Rejenu, suatu daerah yang berada di lereng Gunung Muria. Di Rejenu terdapat tiga mata air yang memiliki rasa yang berbeda-beda, masyarakat biasa menyebutnya Air Tiga Rasa.
Sejarah Syaikh Hasan Syadzali masih terbilang kabur. Hal ini berdasarkan penelusuran Tim Redaksi Ath-Thullab di internet. Aspek-aspek sejarah yang penting justru diambil dari yang bukan ahlinya. Bukan semata-mata hal itu kami tergerak membuat artikel ini, tapi juga untuk ber-tabarruk kepada Syaikh Hasan Syadzali.
Nah, kali ini Tim Redaksi Ath-Thullab akan menelisik sejarah Makam Syaikh Hasan Syadzali dan seputarnya. Siapakah Syaikh Hasan Syadzali? Bagaimana Makamnya ditemukan? Apa hubungan Air Tiga Rasa dengannya? dan masih banyak lagi. Temukan jawabannya di sini.
Letak Lokasi
Kawasan atau daerah yang dinamai dengan Rejenu ini berada Desa Japan, Kecamatan Colo, Kabupten Kudus. Tepatnya terletak di atas Air Terjun Monthel, sebelah utara Makam Sunan Muria (kira-kira 3 km).
Penemuan Makam
Keberadaan Makam Syaikh Syadzali telah teridentifikasi jauh sebelum Makam Sunan Muria, bahkan sebelum kurun Walisongo. “Makam ini semenjak zaman kakek saya sudah ada. Dan kata kakek saya, ini makam Mbah Sadeli. Menurut penuturan orang jawa dulu,” ungkap Sutahar, salah satu penjaga Makam Syaikh Syadzali.
Tepatnya tahun 1920, Kiai Nashir Anis, seorang ulama dari desa Piji, kedatangan tiga orang tamu. “Tamu tersebut diperkirakan berasal dari timur tengah, tepatnya Baghdad.” Jelas Didik Setyanto, Ketua Yayasan Makam Syekh Syadzali. Mereka menyatakan kepada Kiai Nashir Anis, telah berkeliling dan menelusuri makam-makam waliyullah se-pulau Jawa untuk mencari leluhur mereka yang bernama Syaikh Hasan Syadzali. Namun tidak ada yang cocok dengan tanah yang mereka bawa.
Lantas Kiai Nashir Anis mengutus Kiai Ahmad Rozi, menantu beliau, dengan ditemani Kiai Ilyas Mansur Piji untuk mengantar tiga orang tamu tadi ke Gunung Muria yang terdapat makam-makam yang belum diketahui identitasnya.
Pada mulanya Kiai Ahmad Rozi mengajak tiga orang tamu tadi ke Makam Sunan Muria, namun tanah yang mereka bawa juga tidak cocok dengan tanah makam-makam yang ada di sana. Kebetulan Kiai Ahmad Rozi ingat, bahwa ada salah satu makam kuno yang terletak di lereng Gunung Muria, tepatnya di atas Air Terjun Monthel, di Hutan Argopiloso, yang dikenal akrab oleh warga setempat dengan Makam Mbah Sadeli.
Menurut warga setempat, Mbah Sadeli adalah orang yang membawa kopi pertama kali ke Pulau Jawa. Tak menunggu waktu lama, Kiai Ahmad Rozi pun mengajak tiga orang tamu tadi, dengan ditemani Kiai Ilyas Mansur. Setelah sampai di cungkup makam, tiga orang tamu tadi mencocokkan tanah yang ada di makam dengan tanah yang mereka bawa, yaitu dengan menciumnya. Walhasil, wangi tanah yang ada di makam sama dengan tanah yang mereka bawa. Dengan berlimpah rasa syukur seraya dengan iringan takbir, mereka menyatakan, “Inilah makam leluhur kami.” Setelah peristiwa bersejarah tersebut, Makam Syaikh Syadzali mulai direnovasi oleh warga setempat (kira-kira tahun 1996). Dikarenakan sebelumnya makam itu hanya terdiri dari tumpukan batu dan sebuah cungkup di atasnya.
Bukti-Bukti Peninggalan
Ketika proses renovasi makam, benda-benda kuno yang diperkirakan adalah peninggalan Syaikh Syadzali sedikit demi sedikit ditemukan. Di antaranya adalah pecahan batu yang cukup besar, bertuliskan angka arab yang jika diterjemahkan adalah tahun 1267.
Menurut penelitian narasumber, diperkirakan Syaikh Syadzali dengan Fatimah binti Maimun, yang terletak di Dusun Leran, Desa Pesucian, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, masih dalam satu kurun/masa. Agus Sunyoto menyebutkan, inskripsi yang ada pada batu nisan Makam Fatimah binti Maimun menunjuk kronogram 475 H (sebagian membaca 495 H) yang jika dikonversi dengan tahun masehi bertepatan dengan tahun 1082 H atau 1102 H. Bahkan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan mengungkapkan, “Syaikh Syadzali ini merupakan suami dari Fatimah binti Maimun.”
Hal ini juga menjadi sanggahan keras bagi mereka yang mengatakan bahwa Syaikh Syadzali merupakan murid dari Sunan Muria seperti yang dilansir oleh Brilio.net, Teluklove.com, kitawisata.com, beberapa situs lain, dan mayoritas orang. “Kalau ada yang mengatakan Syaikh Syadzali adalah murid dari Sunan Muria itu adalah salah besar. Karena berdasarkan batu yang kita temukan itu tadi," tegas Didik Setyanto.
Petilasan dan Pasujudan
Mengenai petilasan Syaikh Syadzali juga masih mengalami kebimbangan. Tapi yang pasti batu besar yang ada di dekat makam itu dulu merupakan pasujudan (tempat beribadah) Syaikh Syadzali. Dulu batu itu masih berada di luar makam. Namun karena banyak orang yang menanyakan perihal batu itu, maka oleh narasumber batu itu dimasukkan ke dalam makam agar tidak kehujanan sekalian.
Tumblr media
Sedangkan Air Tiga Rasa itu dulu merupakan tempat wudlu Syaikh Syadzali. Lalu mengapa airnya kok bisa berbeda rasanya? Narasumber memandang, itu merupakan salah satu dari karomah beliau. Masih menurut narasumber, namun jika dipandang secara ilmiahnya itu merupakan pengaruh dari akar-akar pohon yang ada di situ. Rasa dari tiga air tersebut tidak bisa dipastikan rasanya, tapi tergantung dari orangnya masing-masing. Dulu ketika tahun 1984, perbedaan rasa dari ketiga air tersebut masih sangat terasa. Namun sekarang, cukup sulit untuk membedakan antara ketiganya. Masalah manfaat/khasiat dari Air Tiga Rasa itu tergantung keyakinan orangnya masing-masing.
Haul Beserta Prosesinya
Haul Syaikh Syadzali diselenggarakan pada tanggal 25 Muharrom. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah istighatsah, tahlil, manaqiban, buka luwur, pembagian nasi dan tumpeng. Jumlah orang yang menghadiri pun sangat banyak sehingga tempat yang tersedia tidak muat.
Fasilitas yang Tersedia
Bagi para pengunjung/peziarah yang mau berkunjung ke sana jangan khawatir. Karena di sana sudah dibuatkan jalan beraspal (kira-kira tahun 2000-an dan mendapat bantuan Bupati Kudus saat itu, yaitu Bapak Amin Munajat). Fasilitas-fasilitas umum lainnya adalah kamar mandi/toilet umum, tempat penginapan, warung-warung, ojek motor, dll. Warung-warung yang ada di sana berjumlah sekitar 5 sampai 6 warung. Di sana juga tersedia musala dan kantor pengurus makam. Tapi arus listrik belum sampai ke sana, hanya menggunakan genset dan itu pun hanya dinyalakan pada malam Jumu'ah dan malam Ahad saja. Selain hari itu hanya menggunakan teplok atau lampu petromak.
Sumber:
Wawancara dengan Didik Setyanto, Ketua Yayasan Makam Syekh Syadzali
Wawancara dengan Sutahar, salah satu penjaga Makam Syekh Syadzali
Buku “Atlas Wali Songo, Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah” karya Agus Sunyoto.
Oleh: Ahmad bin Hanbali As-Samarani
Keterangan:
Artikel ini telah dimuat di Majalah Ath-Thullab edisi XXIII/2019 pada rubrik Histori.
2 notes · View notes
It is the second of Muharram. 
It is the year 2020
It is 1441.
And this year, we have lost some of the greatest maulanas to have ever existed.
The first day of Muharram didn’t feel like Muharram. It felt like a normal day. Nothing washed over me. Being locked inside the house, quarantined made it so much different. The parts I loved about Muharram, meeting old friends, listening to the majalis and oh the tabarruk.
None of that exists today. 
Instead we mourn, silently, locked away in our homes.  
5 notes · View notes