#@thaguts
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ingat prinsip hidup seorang Muslim. Jangan mengharap sesuatu kepada manusia, kita wajib mengharap hanya kepada Allah ﷻ.
Ingat! Orang yang mengharap kepada Allah ﷻ, dia tidak akan kecewa selama-lamanya. Tapi, orang yang mengharap kepada manusia, dia pasti akan kecewa.
Dan kita tidak boleh meminta-minta kepada manusia. Islam sangat mencela perbuatan meminta-minta. Perbuatan menghinakan diri kepada manusia, ini dilarang dalam Islam.
— Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas رحمه الله.
Ringkasan faedah dari Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas رحمه الله.
Khutbah Jum'at — Prinsip Hidup Seorang Muslim.
1. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah ﷻ.
Pokok dari tujuan Allah ﷻ menciptakan makhluk agar semua beribadah kepada Allah ﷻ, bukan untuk main-main, bukan untuk bersenda gurau, bukan untuk jalan-jalan, bukan untuk mencari ma'isyah sepenuhnya. Sebagaimana firman Allah ﷻ,
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ • مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ •
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.” [Al-Zariyat/51: 56-57].
Kita hidup untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Maksud dari Ibadah adalah mentauhidkan Allah ﷻ. Dan ketika Allah ﷻ menyebutkan bahwa Allah ﷻ menciptakan makhluk untuk beribadah, Allah ﷻ juga telah menjamin mereka dengan rezeki. Allah ﷻ berfirman,
يقول الله عز وجل: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ . مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ . إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [QS. Az Zariyat/51: 56-58]
2. Allah ﷻ mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk menjelaskan kepada manusia bagaimana cara beribadah kepada Allah ﷻ.
Sebagaimana dikabarkan Allah ﷻ dalam firman-Nya,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu.” [An Nahl/16 :36].
3. Kewajiban setiap Muslim adalah untuk menuntut ilmu syar'i.
Setiap Muslim wajib untuk belajar, belajar, dan terus belajar. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” [HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224]
Wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu syar'i. Dia harus luangkan waktu untuk belajar ilmu agama ini. Sangat disayangkan betapa banyak kaum muslimin yang tidak tahu tentang Islam.
Sangat disayangkan, dia hanya tahu hidup ini hanya untuk mencari ma'isyah, makan, minum, nikah. Tapi dia tidak tahu tentang agama ini. Dia hanya tahu tentang dunia, tapi dia tidak tahu tentang akhirat.
Sebagaimana firman Allah ﷻ,
يَعْلَمُونَ ظَٰهِرًا مِّنَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ ٱلْءَاخِرَةِ هُمْ غَٰفِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” [QS. Ar-Rum/30: 7]
Tentang wudhu mereka tidak tahu. Tentang لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ; mereka tidak tahu tentang rukun, syarat dan konsekuensinya. Mereka tidak tahu cara beribadah kepada Allah.
Ini adalah Aib bagi seorang Muslim.
Sampai ada seorang Muslim yang tidak bisa baca Al-Qur'an. Antum harus belajar, belajar dan belajar. Allah sudah mudahkan semuanya. Al-Qur'an sangat mudah dibandingkan dengan seluruh kitab yang ada di muka bumi ini.
Allah ﷻ berfirman,
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk peringatan atau pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran?” [Al-Qamar/54:17]
Al-Qur'an adalah kitab yang sangat mudah untuk dibaca dan diamalkan.
4. Allah menyuruh kita untuk beribadah, Allah juga menyuruh kita untuk mencari ma'isyah.
Sebagai seorang makhluk, kita tidak boleh bergantung kepada orang lain. Dia wajib menopang hidupnya sendiri dan wajib beribadah kepada Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ
“Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya“. [QS. Al Mulk/67 : 15].
Renungkan firman Allah ﷻ,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [QS. Al Jumu’ah/62: 10].
Setiap anak lahir membawa rezekinya masing-masing. Ketika masih kecil, ia menjadi tanggungan kedua orang tuanya, tapi ketika ia baligh, ia harus berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri.
Rezeki sudah dibagi-bagi oleh Allah ﷻ, tidak boleh hasad, iri dan dengki dengan rezeki orang lain. Harus diingat bahwa rezeki kita tidak akan dimakan oleh orang lain. Allah ﷻ berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” [QS. Thaha/20: 132]
Ketika sedang mencari ma'isyah selama antum bertakwa kepada Allah ﷻ maka Allah ﷻ akan bukakan pintu rezeki. Allah ﷻ berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا • وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [QS. Ath Talaq/65: 2-3]
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari Nabi ﷺ.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia).” [Syaikh Al-Albani berkata, Shahih [Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/300 ; Shahih Sunan Ibni Majah, 2/393]
Nabi ﷺ khawatir jika Allah memberikan kekayaan kepada manusia. Beliau ﷺ bersabda,
إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِيْ مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا
“Sesungguhnnya di antara yang aku khawatirkan atas kamu sekalian sepeninggalku nanti adalah terbukanya lebar-lebar kemewahan dan keindahan dunia.” [HR. Muslim]
Allah ﷻ memberikan rezeki kepada kita untuk menegakkan ibadah. Ketika Allah ﷻ memberikan rezeki yang banyak maka gunakan untuk ibadah haji, untuk ibadah umroh, untuk anak & istri, untuk orangtua, untuk bersedekah.
6. Dalam hidup, kita wajib menggantungkan hati kita dan hidup kita hanya kepada Allah ﷻ.
Disamping ibadah, disamping kita usaha dalam mencari ma'isyah. Kita gantungkan hidup kita hanya kepada Allah ﷻ, kita tawakal kepada Allah ﷻ, Allah pasti akan memberikan rezeki kepada kita.
Dari ‘Umar bin Khottob, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” [HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]
Ingatlah prinsip hidup seorang Muslim. Jangan mengharap sesuatu kepada manusia, kita wajib mengharap hanya kepada Allah ﷻ.
Ingat! Orang yang mengharap kepada Allah ﷻ tidak akan kecewa selama-lamanya. Tapi orang yang mengharap kepada manusia, dia pasti akan kecewa.
Dan kita tidak boleh meminta-minta kepada manusia. Islam sangat mencela perbuatan meminta-minta. Perbuatan menghinakan diri kepada manusia, ini dilarang dalam Islam.
Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar رضي الله عنهما, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ.
“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” [Muttafaqun ‘alaihi. HR al-Bukhari (no. 1474) dan Muslim (no. 1040 (103)]
Ajarkan kepada anak kita untuk tidak meminta-minta, bahkan hanya sekedar meminta permen. Apabila minta, mintalah kepada Allah ﷻ, minta tolonglah hanya kepada Allah ﷻ,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” [QS. Al-fatihah/1: 5]
Prinsip hidup seorang Muslim yang harus ditanamkan kepada anak dan istri kita yaitu jangan mengharap kepada manusia, tapi banyak berharap kepada Allah ﷻ.
Allah Yang Maha Kaya; seluruh langit dan bumi ini milik Allah. Berdo'a, terus berdo'a kepada Allah ﷻ, pasti Allah ﷻ berikan kemudahan.
Semoga bermanfaat untuk ana dan antum sekalian. Semoga Allah ﷻ mengampuni dosa-dosa kita. Dan menetapkan kita diatas Islam dan Sunnah. آ��ين يا رب العالمين.
🖋️ @flevr___ | بنت علي
#islam#islamdaily#islampost#islamic#islamquotes#aqidah#salafi#salaf#tauhid#manhajsalaf#islamicreminders#islamicquotes#salafushalih#salafiyyah#muslimah#muslim#duaa#hidup#berharap#pelajaranberharga#pelajaran hidup
5 notes
·
View notes
Text
Tali yang Paling Kuat
Sesungguhnya yang membuat kita kecewa adalah harapan kita sendiri. Pada manusia -orang tua, pasangan, anak, teman- juga mungkin pada sekolah, pekerjaan, harta, jabatan, dll yang seringkali tidak sesuai harapan kita. Di saat kita merasa hidup ini begitu menyakitkan, hingga rasanya seperti di ujung jurang, tanpa arah, tanpa hasrat menjalaninya, di saat terjatuh itulah kita memerlukan pegangan. Pegangan yang paling kuat dan tidak akan pernah putus, tempat bergantung satu-satunya, adalah Allah. Selama kita beriman kepada Allah, kita tahu di mana kekuatan tangan kita berpegang, Insya Allah meski dalam gelap dan sunyi sekalipun, kita akan menemukan cahaya..
QS. Al Baqarah: 256-257
".....barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sungguh ia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya....."
8 notes
·
View notes
Text
10 Hal-hal anu ngabatalkeun Syahadat
- Syahadat cek bahasa asal ti bahasa Arab nyaeta syahida nu hartina tos bersaksi. hartina secara harfiah syahadat eta merekeun kasaksian, me rekeunkeun ikrar satia jeung mereken pengakuan.
- Syahadat merupakeun penentu di terima atawa ditolakna amal manusa. - Sampurna jeung henteuna amal sese orang tergantung naon tauhidna.
- jalma anu beramal tetapi tauhidna teu sempurna, misalna karena dicam puran Riya’, teu ikhlas, berbuat syirik, niscaya amalna bakal jadi akibat jang dirina, lain meunangken kabagjaan.
- Sakabeh amal kudu dilakukeun dina ikhlas karena alloh, baik eta berupa sholat, zakat, sodaqoh, puasa, haji, jeung lainna.
- Terkadang urang sbg jalma islam teu menyadari tingkah laku atawa perbuatan anu bisa ngaluarkeun urang yi agama islam atawa ngarusak syahadat nu tos diucapkeun ku lisan jeung diyakini dina hate.
- ku cara ngucapkeun 2 kalimat syahadat seseorang hartina tos mempersaksikeun dirina sebagai hamba Alloh semata.
- Kalimat “Lailaaha illollohu jeung Muhammadur rosululloh” selalu ngabe kas dina jiwana jeung ngagerakkeun anggota tubuhna supaya teu menyembah selain Alloh.
- jang dirina ngan Alloh sebagai Ilah anu kudu ditaati, diturutkeun ajaran-Na, dipatuhi perintahna, jeng dijauhan larangan-Na.
- Carana kumaha, conto pribadi Rosululloh saw. sebab anjeuna conto hamba Alloh sejati.
- Ayapun kedudukan syahadat dina pandangan Islam sakumaha dina hadits anu riwayatkeun ku Imam Bukhari jeng Muslim:
عَنْ عُبَادَة بن الصَامِت قَالَ قَلَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وأَنَّ عِيْسَى عبد الله ورسوله وكلمته القَاهَا إلى مريم والجَنَّةَ حَقٌّ أدْخَلَهُ الله الجنة على ما كان من الْعَمَلِ
- Ubadah bin Shamit r.a. nuturkeun, Rasululloh SAW bersabda, “saha wae nu bersyahadat yen teu aya sesembah an anu hak selain Alloh hngkul, teu aya sekutu jang Anjeun-Na, jeung Muhammad hamba Alloh, Rosul-Na jeng kalimat-Na anu disampaikeun-Na ka Maryam serta ruh ti Anjeun-Na serta (bersyahadat oge yen) surga eta bener ayana, maka Alloh pasti nga supkeunna ka jero surga sanajan amal nu tos diperbuatna.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Sa’id Hawwa dina bukuna Al-Islam, loba jalma nu keliru mengira, yen mun geus ngucapkeun 2 kalimah syahadat atawa geus memiliki nami anu Islami, maka teu aya sahiji pun sikap atawa perbuatan anu bisa nga batalkeun kaislaman atawa ngabatal keun 2 kalimat syahadahna.
- ieu Penyebab Batalna Syahadat Saurang Muslim
1. Berbuat Syirik
- Syirik merupakeun salah sahiji dosa hede nu paling dibenci Alloh SWT.
- sakumaha firman Alloh Ta’aala yen:
“Saenyana Alloh teu ngahampura dosa jalma nu menyekutukeun Anjeun Na jeung sesuatu, jeung ngahampura dosa-dosa lainna jang anu Anjeun Na kehendaki.” (An-Nisa’: 116).
- Syirik kabagi kana 2 macam, nyaetw syirik gede jeung leutik.
- Di mana syirik gede eta mengakui ayana Ilah selain Alloh SWT,
- sementara syirik leutik eta berupa mengakui ayana kekuatan selain Alloh Ta’ala nyaeta memiliki jimat-jimat, guna-guna jeung sajabana.
- Sebagai saurang muslim geus sakudu na menghindari syirik.
2. Murtad
- Murtad dina Islam hartina kaluar ti agama Islam.
- ku kituna, hal ieu otomatis syahadatna oge batal jeung sakabeh amalan nu dilakukeunna salila jadi muslim bakal sia-sia jeung moal di itung.
3. Meyakini Hukum Thagut
- Dina sahiji riwayat disebutkeun Umar bin Khattab mengatakeun, thagut eta syaitan.
- Sementara Jabir ngajelaskeun, thagut eta tukang tenung anu turun ka manehna syaitan-syaitan.
- Sementara hukum thagut eta hukum anu dijieun ku manusia dimana hukum eta ngelehkeun hukum Alloh, jeung saat ieu loba jalma anu leuwih ngagu nakeun hukum ieu dibandingkeun hukum Islam.
- Padahal mun dibandingkeun tentuna hal ieu sungguh teu sabanding jeung hukum anu diciptakeun ku Alloh.
- kanyahokeun oge eta hukumna percaya ka dukun.
4. Membenci Sunnah Rosululloh
- Perilaku ieu tentuna jadi salah sahiji perilaku nu ngabatalkeun syahadat.
- Sebab, kumaha jadina saurang anu ngaku Islam mun ngabenci sunnah rosul.
- ku sebab kitu Alloh SWT ge ngaha pus pahala tina setiap amal kabaikan nu geus diperbuatna.
- heg kanyahokeun macam-macam sunnah Rosululloh.
5. Ngece atawa ngaguguyonkeun Agama Alloh
- Selain ngabenci sunnah rosul, teu kurang oge maranehna ngaguguyonkeun agamana sorangan ku alasan ngan kur heuheureuyan jeung babanyolan. ku kituna perilaku seperti kieu geus ngabatalkeun keislaman maranehna.
6. diajar jeung ngamalken Ilmu Sihir
- Selain berbuat syirik, perilaku seperti ieu ge merupakeun salah sahi ji perilaku anu dibenci Alloh SWT.
- Sehingga sanajan rek alesan naon ge, mun saurang muslim ngalakukeunna maka perbuatanna ieu tos ngabatalken kaislamanna.
- Saurang muslim penting nyaho kana doa tolak sihir anu bisa ngajauhkeun diri tina ilmu hitam.
7. ngabantu jalma Kafir merangan Kaum Muslim
- Dina sahiji riwayat disebutkeun, Rosululloh SAW bersikap keras ka kaum kafir jeung lembut ka muslimin. - ngan, hanjakalna sebagian kaum muslimin aya anu jadi duri dijero daging.
- Di mana maranehnaa hirup jeung nga ku sebagai saurang muslim ngan ama lan na digunakeun jang ngamusuhan du lur dulur saiman.
8. ngayakini yen Diperbolehkeun Kaluar tina Syariat Alloh
- Perilaku ieu ge salah sahiji penye bab batalna syahadat saurang muslim. - Bahkan saat ayeuna kelompok anu sa perti ieu semakin hari semakin ning kat jumlahna. Di mana maranehna eta jalma jalma nu hobi ngutak-atik agama Alloh nurutkeun ka akal mara nehna sorangan.
9. Teu daek Mempelajari jeung ngamal keun Agama
- sakumaha ueang kanyahokeun syarat saurang muslim sejati eta ngalaksa nakeun ajaran Alloh sesuai Al Quran jeung sunnahna.
- ngan dikarenakeun kasombonganna, maranehna ngalakukeun rekayasa akal ku cara nyelewengkeun pesan Alloh di na Al Quran jeung sunnahna.
- Sehingga perilaku seperti ieu nu bisa nyebabkeun batalna syahadat saurang muslim.
10. Mencintai Kahirupan Dunya ngaleuwihan Akhirat
“anu kitu eta itu disebabkeun karena maranehna leuwih mencintai kahirupan di dunya daripada di akhirat, jeung Allah teu mere petunjuk ka kaum anu kafir’ An-nahl(16):107.
1 note
·
View note
Text
Fadhilah Intan Rilis Rindu Dalam Sunyi Soundtrack Film Layar Lebar Thagut
http://dlvr.it/T95NxD
0 notes
Text
Jauhi Thagut
Mulai nabi Nuh Alaihi Salam sampai dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan perintah yang sama yaitu untuk beribadah kepada Allah saja. Dan larangan untuk beribadah kepada thagut. Dalilnya adalah firman Allah : “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut ” (QS. An Nahl: 36) Allah Ta’ala juga…

View On WordPress
#Anies#Anies Baswedan#Anies Rasyid Baswedan#Calon Presiden#capres#pemilihan presiden#Pilpres#relawan
0 notes
Text
Surah An-Nahl [16] ayah 36 :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
English - Mohsin Khan/Taqi-ud-Din al-Hilali
And verily, We have sent among every Ummah (community, nation) a Messenger (proclaiming): "Worship Allâh (Alone), and avoid (or keep away from) Tâghût (all false deities i.e. do not worship Tâghût besides Allâh)." Then of them were some whom Allâh guided and of them were some upon whom the straying was justified. So travel through the land and see what was the end of those who denied (the truth).
Korean - Hamid Choi
하나님이 각 민족에 선지자 를 보내어 하나님을 섬기되 우상 을 피하��� 하였으니 그들 중 하나님께서 인도한자 있었으며 그들 가운데 방황하는 자도 있었으니 대지위를 여행하며 진리를 부정하는 이들의 말로가 어떠했는가를 보라
Japanese - Ryoichi Mita
36.本当にわれは,各々の民に一人の使徒を遺わして「アッラーに仕え,邪神を避けなさい。」 と(命じた)。それでかれらの中には,アッラーの導かれた者もあり,また,迷誤が避けられない者もあった。それで地上を旅して,(真理を)拒否した者の後がどんなものであったかを見るがいい。
Hindi - Azizul-Haqq Al-Umary
और हमने प्रत्येक समुदाय में एक रसूल भेजा कि अल्लाह की इबादत (वंदना) करो और ताग़ूत (असुर- अल्लाह के सिवा पूज्यों) से बचो, तो उनमें से कुछ को, अल्लाह ने सुपथ दिखा दिया और कुछ पर कुपथ सिध्द हो गया। तो धरती में चलो-फिरो, फिर देखो कि झुठलाने वालों का अन्त कैसा रहा?
Farsi - Islamhouse
یقیناً ما در هر امتی، پیامبری را [با این پیام] برانگیختیم که: «الله یکتا را عبادت کنید و از طاغوت [= معبودان غیر الله] دوری کنید». الله برخی از آنان را هدایت كرده است و برخی از آنان نیز سزاوار گمراهى شدند. پس در زمین بگردید و بنگرید که سرانجامِ تكذیبكنندگان [آیات الهی] چگونه بوده است.
Dutch - Malak Faris Abdalsalaam
En waarlijk, Wij hebben naar iedere gemeenschap een Boodschapper gezonden (verkondigend): “Aanbidt alleen Allah en vermijdt degene die overschrijdt. En er zijn er onder hen die Allah geleid heeft en sommigen waarvoor de dwaling gerechtvaardigd was. Reis dus door het land en zie wat het einde was van degenen die (de Waarheid) ontkenden.
Chinese - Ma Jian (Simplified)
我在每个民族中,确已派遣一个使者,说:“你们当崇拜安拉,当远离塔吾特。”但他们中有安拉所引导的,有应当迷误的。故你们当在大地上旅行,应当观察否认的人们的结局是怎样的。
German - Ahmed Von Denffer
Und bestimmt haben Wir schon in jede Gemeinschaft einen Gesandten geschickt: Dient Allah und haltet euch fern von den Abgöttern!, - und unter ihnen ist mancher, den Allah rechtgeleitet hat, und unter ihnen ist mancher, an dem das Fehlgehen wahr wurde, also reist umher im Land und seht, wie das Ende der Verleugner war.
Albanian - Hassan Efendi Nahi
Çdo populli Ne i çuam një të dërguar (që u thoshte): “Adhuroni Allahun dhe shmangni idhujt!” Disa prej tyre Allahu i shpuri në rrugë të drejtë e disa e merituan të mbeten në humbje. Andaj, udhëtoni nëpër botë të shihni se si ishte fundi i përgënjeshtruesve!
Indonesian - Bahasa
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Thagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
1 note
·
View note
Text

29 notes
·
View notes
Text

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran (Demokrasi/jalan orang kafir dalam membuat hukum dan menentukan pemerintahan)
Banyak orang-orang ketika ia pergi ke masjid sebagai seorang muslim tetapi ketika ia keluar dari masjid menjadi bagian orang-orang kafir.
Mereka menyerukan seruan-seruan dari kaum kafir untuk menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
Mereka serukan toleransi, HAM, kebebasan berekspresi dan seruan-seruan lainya.
Bahkan setelah nyata kebencian dari mulut seorang kafir marcon anjing salibis yang terang-terang mendukung secara hukum terhadap para penghina Rasulullah shalallahu alaihi wa Sallam mereka tetap pada loyalitasnya mendukung dan membela dengan berbagai macam cara terhadap tindakan kaum kafir atas agama Islam.
Demikianlah orang-orang munafik yang menjadikan orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin dan sebagai teman dekatnya dan mereka termasuk orang-orang yang meninggalkan kaum muslimin.
Maka tidak cukup kita sebagai muslim hanya menolak produk ekonomi (barang/jasa) yang dikeluarkan oleh orang kafir sebagai bentuk peperangan terhadap penghinaan agama Allah tetapi bentuk peperangan ini jauh lebih besar dari itu yaitu penolakan atas segala bentuk ajaran, hukum, pemerintahan, wilayah yang juga digariskan oleh orang-orang Prancis dan sekutunya sykes-picot antara diplomat Prancis François Georges-Picot dan diplomat Inggris Sir Mark Sykes.
Bahkan negara Prancis (Thagut) itu merupakan salah satu pemilik veto di PBB yang merupakan badan tertinggi dunia yang seharusnya diingkari oleh setiap individu/kelompok/lembaga kaum muslimin.
Maka dengan itu memboycot dan mengingkari setiap kekafiran dan sistem kafir disetiap zaman merupakan kewajiban yang tidak bisa diwakilkan bagi setiap kaum muslimin.
Dan mereka telah lupa padahal Allah dan Rasul-Nya mengabarkan bahwa sesungguhnya orang-orang kafir akan senantiasa memerangi kaum muslimin sampai kaum muslimin mengikuti agama/jalan hidup/cara hidup mereka dalam menegakan hukum negara atau dalam mengangkat pemimpin.
Dan kebencian yang ada didalam hatinya jauh lebih besar dari pada apa yang telah diucapkan oleh mulutnya.
Sungguh telah kami terangkan ayat-ayat kami, jika kamu memahaminya (QS Ali Imran : 118)
0 notes
Text
Bersungguh-sungguhlah kalian semua dimasa ini untuk merealisasikan ketauhidan, sesungguhnya tidak akan sampai keridhoan Allah siwahu selain dengan tauhid.
Dan semangatlah untuk menegakan hak-haknya karena sesungguhnya tidak akan selamat dari azab Allah kecuali menegakan hak-hak Allah,
Jadilah mujahid yang tangguh untuk mengekang kalimat tauhid diatas segalanya. Jangan sampai kalian semua menyimpang dan meninggalkan jalan jihad yang akan menjadikan kamu makhluk yang rendah.
Sebagimana firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 39:
"Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu"
Rasulullah shallallahu´alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian meninggalkan jalan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada leher kalian, yang tidak akan terlepas kehinaan itu sampai kalian kembali kepada jalan Allah".
Ingat! kalimat Laa ilaha ilallah itu adalah satu janji untuk mendapatkan surga Allah bagi mereka yang berjihad, menegakan hak-hak Allah. Thagut tetaplah thagut, bumi ini milik Allah dan wajib kita bebaskan bersama.
Jalan jihad ini sungguh kita sangat membutuhkan:
Kesungguhan
Kelembutan yang berkepanjangan
Energi yang kuat
Tolong menolong yang jujur
Keempat hal ini tidak akan bisa dilakukan kecuali mereka yang memiliki semangat yang kuat dan mimipi yang tinggi.
Kemudian yang melihat perjalanan jihad ini adalah panjang dan bukan tujuan yang dekat. Sehingga sering kita kita baca apa yang dikatakan oleh para ulama,
Seperti Ibnu Qayyim berkata:
"Jika berat bagimu untuk menyingkirkan duri dari jalan jihad, karena besarnya atau banyaknya gangguan. ketika kalian sampai pada tujuan walaupun disertai dengan sedikit kepedihan, hal itu lebih baik berhenti dari pada penyesalan yang berkepanjangan".
15 notes
·
View notes
Text

Ringkasan dari kajian:
📚 Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Landasan Ketiga #3 Mengenal Nabi Muhammad ﷺ & Bahaya Thagut.
👤 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى.
📥 https://bit.ly/2x4hEKc
بسم الله الرحمن الرحيم
Lanjutan...
< 3 > MENGENAL NABI MUHAMMAD ﷺ.
Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ
“(Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan supaya tiada lagi suatu alasan bagi manusia membantah Allah setelah (diutusnya) para rasul itu ..” [QS. An-Nisaa: 165]
Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘Alaihis salam, Dan rasul terakhir adalah Nabi Muhammad ﷺ, serta beliaulah penutup para nabi.
Dalil yang menunjukkan bahwa rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘Alaihis salam, firman Allah Ta’ala,
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ
“Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya ..” [QS. An-Nisaa: 163]
Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad ﷺ, dengan memerintahkan mereka untuk beribadah hanya kepada Allah dan melarang mereka beribadah kepada thagut.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul (untuk menyerukan) :’Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thagut itu ..”. [QS. An-Nahl: 36]
Dan Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya kufur terhadap thagut dan hanya beriman kepada-Nya.
Ancaman bagi mereka yang berbuat syirik kepada Allah,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." [QS. Az Zumar: 65]
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". [QS. Al-Anbiya: 25]
« Thagut »
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah Ta’ala, telah menjelaskan pengertian thagut tersebut dengan mengatakan.
اَلطَّا غُوْتُ : مَاتَجَا وَزَبِهِ الْعَبْدُ حَدَّهُ مِنْ مَعْبُوْدٍ، اَوْ مَتْبُوْعٍ، اَوْمُطَاعٍ
“Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi”.
Dan thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada 5, yaitu:
1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2. Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4. Orang yang mengaku tahu perkara yang ghaib.
5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah.
Dari Badai’ul Fawaid (3: 381 – 385) karya Ibnu Al-Qayyim rahimahullah Ta'ala berikut 6 tahapan Iblis menyesatkan manusia:
1. Diajak pada kekafiran, kesyirikan, serta memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
2. Diajak pada perbuatan bid’ah.
3. Diajak pada dosa besar (al-kabair)
4. Diajak dalam dosa kecil (ash-shaghair)
5. Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)
6. Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada amalan yang lebih afdhal.
Dalil bantahan kepada orang yang mengaku tahu perkara yang ghaib,
Allah Ta'ala berfirman,
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا ﴿٢٦﴾ إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا ﴿٢٧﴾
"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya." [QS. Jin: 26-27]
مَنْ أَتَى كَا��ِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Allah Ta’ala berfirman,
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang teguh dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. [QS. Al-Baqarah: 256]
Makna “laa ilaaha illallah” adalah ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala saja.
Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda,
رأسُ هَذَا الأَمرِ الإِسلامُ، وعَمُودُهُ الصلاةُ، وذُرْوَةٌ سَنَامِهِ الجِهَادُ في سَبِيلِ اللهِ
“Pokok agama ini adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, sedang ujung tulang punggungnya adalah jihad fi sabilillah”. [HR. Ath-Thabarani dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dan riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8. Shahih]
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
***
📝 Ima Bintu Ali
#aqidah#islam#islamdaily#islamic#islampost#islamquotes#manhajsalaf#salaf#salafi#tauhid#syirik#kajiansunnah#alushulatstsalatsah
0 notes
Text
Komitmen
Ada sebuah pelajaran besar dari perjalanan hidup para tokoh peradaban. Kekuatan memegang komitmen atau prinsip, yang bahkan pilihan untuk memegang komitmen itu harus dibayar nyawa.
Nampaknya tidak akan cukup jika dituliskan semua disini, tapi ada 2 tokoh yg keduanya memperlihatkan sikap memegang komitmen yang kuat. Yaitu : Bilal bin Rabah Radhiallahu'anhu dan Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah.
Keduanya lahir pada zaman berbeda dan dengan musuh yang berbeda juga. Bilal harus merasakan beratnya siksa sang majikan seorang kafir Quraisy, karena keteguhannya memegang kalimat : Ahad, sebagai pengejawantahan dari keimanan yang kuat di dalam hati-nya.
Sementara itu, imam Ahmad harus merasakan ancaman luar biasa bahkan sampai dipenjara oleh seorang pemimpin bergelar raja bahkan Khalifah yang berhaulan muktazilah, akibat tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa Al-Qur'an merupakan Kalamullah bukan makhluk.
Sebenarnya ada satu lagi kisah yang mungkin juga sudah sangat masyhur kita dengar. Sosok yang termasuk mufasir mutaakhirin -jika boleh dikatakan demikian, pejuang syari'at Islam Sayyid Qutub rahimahullah ketika mempertahankan syahadah-nya untuk hanya bersedia menjadi hamba Allah, bukan thagut. Hanya saja, saya sendiri masih belum menemukan sumber pasti detil kisah tersebut, sehingga belum mampu mempertanggungjawabkan argumentasi dari penyiritan kisah tersebut apabila ditanyakan kelak.
Keduanya -kalau tidak dikatakan ketiganya, memberikan teladan besar dalam memegang prinsip yang sejatinya berlawanan dengan trend masyarakat pada waktu itu.
Tentu ada banyak kisah semisal yang bahkan bisa jadi lebih heroik, misalnya kisah tentang ashabul kahfi diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai sekelompok pemuda yang teguh memegang prinsip keimanan di tengah penguasa zhalim.
Maka tentu penting bagi kita mengambil pelajaran dari kisah mereka semua rahimahumullah. Sebuah keberanian memegang prinsip (keimanan) bahkan ditengah penguasa dan masyarakat yang rusak.
Sebuah i'tikad yang tidak hanya di-ikrarkan dalam lisan, tetapi juga diejawantahkan dalam perbuatan, sekalipun berbuah resiko besar.
Semua itu dapat dilakukan sejatinya karena mereka percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang beriman.
Wallahua'lam
5 notes
·
View notes
Text
Thagut #2
[dia adalah teman setan] #1
Bermula saat aku berumur 9 tahun aku dibawa pergi ke tempat ayah bekerja. Aku bermain bersamanya, mengikutinya, memperhatikan apa yang sedang dikerjakan oleh ayahku saat itu. Dia bekerja entah di proyek apa yang aku ingat sejauh mata memandang hanya ada lahan kosong yang luas.
Langit menunjukan bahwa hari sudah malam. Gelap. Aku pulang dengan kendaraan ayahku yang sudah tua, kendaraan yang katanya sudah ada sebelum aku lahir. Tua. Tapi sekarang sudah tidak ada karena ayahku menjualnya.
Meski sudah larut malam jalanan masih tetap ramai dengan kendaraan.
Perjalanan yang cukup panjang tidak membuatku merasa lelah padahal tadi ditempat bekerja ayahku berjalan cukup jauh dan berlari kesana kemari. Tentu aku mengikutinya.
Rumahku sudah dekat, dibelokkannya kendaraan yang ayah bawa ke arah rumah. Tunggu. Ini bukan jalan menuju rumahku. “Papa mau kemana?” Kataku “nanti juga tahu” jawab ayah.
“Masih belum sampai juga, padahal sudah mulai tengah malam” dalam hati sambil bertanya-tanya.
Ayah berhenti di depan rumah. Entah rumah siapa. “Dek…” panggil ayahku sambil mengetuk pintu. “Oh… rumah adiknya” gerutuku dalam hati.
Dibukanya pintu rumah itu, kulihat dia seorang perempuan yang sedari tadi ayah panggil-panggil .Aku masuk kerumah. Aku mulai merasakan lelah sekali hari ini dan tanpa basa-basi kami langsung berbaring di tempat tidur. Ayahku tidur di tengah antara aku dan adiknya
Aku bangun, memang masih gelap tapi terpaksa harus siap-siap dan pulang kerumah. Rumah dimana aku tinggal bersama ibu, kakak, dan tentunya ayah.
Sampai dirumah aku langsung mandi bersiap-siap untuk pergi ke sekolah bersama ayah. Sebelum bekerja dia selalu mengantarkanku ke sekolah.
Hari sudah siang, lonceng berbunyi. Waktunya aku untuk pulang.
Tapi aku masih di sekolah menunggu ibu. Cukup lama karena lonceng berbunyi pukul 12 siang sedangkan ibu menjemputku pukul 3 sore. Entah apa yang membuatku tidak ingin pulang sendiri padahal jarak dari sekolah ke rumah cukup dekat. Tapi ada satu alasan kenapa aku tidak mau pulang dan memilih untuk bermain di sekolah. Itu karena kalau sudah sampai di rumah aku tidak diperbolehkan untuk main. Aku perempuan ibuku menilai bahwa aku sering bermain terlalu jauh. Ibuku menyebutnya dengan “jarambah” dalam bahasa Sunda itu adalah sebutan bagi orang yang suka bermain atau bepergian jauh. Dan itu benar.
Aku masih penasaran dengan rumah yang ayah kunjungi dan juga perempuan yang ada di rumah itu, ayahku tidak menceritakan nya sama sekali, apa benar dia adiknya?
Bersambung…
0 notes
Text
FITNAH SYIRIK N PELAKUNYA DIPERANGI BUKAN DIDAKWAHI.
Allah azza wa Jalla berfirman..
"Orang orang yang BERIMAN berperang di jalan ALLAH, dan orang orang yang KAFIR berperang di jalan THAGUT, maka PERANGILAH kawan kawan setan itu..". [An Nisa 76].
Para thagut skrg ini MEMERANGI kita, rakyat/penduduk pengikut/pembelanya MEMATAI MATAI kita, keyakinan syirik serta loyalitas mereka diketahui Tampa kesamaran dgn celaan mereka kpd Ahlu tauhid sbg TERORIS dan celaan semisalnya, maka dlm kondisi demikian Allah memerintahkan MEMERANGINYA bukan bercampur dalih dakwah, karena tdk ada dakwah setelah takfir kaitan dgn perbuatan syirik setelah Al Qur'an berada dirumah rumah mereka, menjadi bacaan keseharian mereka, ini dalil menyekutukan Allah setelah risalah kategori riddah berat [mughalladzah], kekafiran sebab syirik yg paling pertama Allah perintahkan diperangi. Terhadap kaum ini Allah perintahkan ber'Idzharuddien puncaknya diperangi, bukan berdakwah yg kesan'nya mereka masih muslimin, ketahuilah penegakan hujjah terhadap pelaku syirik setelah risalah adlh BATIL, dikarenakan penegakan hujjah hanya dilakukan sblm takfir, tdk ada dakwah setelah takfir berkaitan dgn takfir asma [penyematan Musyrik] adlh perkara mutlak terhadap kaum pelaku syirik setelah risalah mengikuti ahkam [diperangi], tdk ada Istitabah apalgi hujjah/dakwah. Lihat At Taubah ayat 5, ayat 36, Al Baqarah 193, dan ayat lain'nya.
Maka barangsiapa menyebarkan syubhat, dgn mewajibkan DAKWAH terhadap kaum pelaku syirik setelah islam [murtaddien], maka dia sesat, mubta'di lgi Ahlu syubhat.! Tdk ada satu pun dalil baik ayat maupun hadis shahih yg memerintahkan dakwah tetapi perintah memerangi.! dakwah sembunyi sembunyi boleh berharaf Allah memberi hidayah, dgn syarat wajib meyakini kekafiran mereka, tetapi mewajibkan dakwah adlh BATIL, hati hati mewajibkan hukum yg bukan wajib.!
Dan yg benar adlh HIJRAH, tdk mampu maka NAMPAKKAN Dien/idzharuddien, tdk mampu maka asingkan diri [menyendiri] bukan berbaur, jika ada kekuatan memerangi maka wajib'nya MEMERANGI sgl bentuk syiar syiar syirik serta pelakunya [kaum musyrikin].
Jenis kaum yg demikian ini Allah mengharamkan sembelihan mereka kalian menghalalkannya, Allah memerintahkan MEMUSUHI mereka kalian MEMBELA mereka, Allah sebut mereka kaum KAFIR, kalian menyebut mereka kaum MUSLIMIN, Allah sebut mereka kawan kawan SETAN, kalian jadikan mereka kawan kawan kalian.
Wallahi kami heran..! Sungguh heran..!
Semua itu akibat dari menjadikan ulama sebagai dalil membatalkan Al Qur'an dan hadits shahih, berdusta atas nama ulama lurus demi kepentingan, menyamakan semua waqi negri, menutup mata terhadap keyakinan/perbuatan syirik penduduk, padahal ia tahu sesadar sadarnya aqidah mereka.! Muslimkan sana sini berdalih..
"Bersyahadat nampak shalat, tdk nampak pembatal maka jgn ragu hukumi MUSLIM".
Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wa Sallam tdk menyebut MUSLIM seorang yg bersyahadat tetapi keyakinan/dhohir nya tidak KUFUR kepada setiap THAGUT [sesembahan].
Dari Abu Malik dari Ayahnya, ia berkata, Aku mendengar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda..
من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله.. أخرجه مسلم
“Siapa yang mengucapkan laa ILaha ILLallah dan KAFIR terhadap setiap yang dibadahi selain Allah [thagut], maka terjagalah harta dan darahnya sedangkan perhitungan [bathin'nya] diserahkan kepada Allah".
[HR Muslim].
Syaikh Imam Abu Basher Al Thurthusi rahimahullah mensyarah hadits diatas
Beliau berkata..
“Mafhum hadits ini adalah siapa yang mengucapkan Laa ILaha ILLallah, tetapi TIDAK KUFUR terhadap setiap yang diibadahi [ditaati] selain Allah, maka tidaklah haram harta dan darahnya, maka [dhohir] tidak disebut MUSLIM”. Selesai
Lihat [Qawaidu Fi At Takfir 181].
Ulama tauhid Tariq Nejd oleh Syaikh Hamdan Ibnu Atiq rahimahullah telah mengeluarkan Fatwa menukil IJMA.
Beliau berkata..
“Ulama telah IJMA bahwa barangsiapa memalingkan satu macam ibadah kepada selain Allah [thagut] maka dia itu telah MUSYRIK, Walaupun dia itu mengucapkan Laa ILaha ILLallah, dan walaupun dia itu SHALAT, shaum serta mengaku MUSLIM".
Lihat [Ibthalut Tandid 76].
Al imam Al Halimi rahimahullah
Beliau berkata..
ولو قال اليهودى لا إله اإلا الله لم يكن مسلما حتى يقر بأنه ليس كمثله شيء ولو قال الوثني لا إله إلا الله وكان يزعم أن الصنم يقربه الى الله لم يكن مؤمنا حتى يتبرأ من عبادة الصنم
“Sekiranya seorang Yahudi menyatakan "Laa ILaha IllaLLah" maka dia belum menjadi seorang MUSLIM sebelum dirinya menetapkan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah [menjauhi segala bentuk kesyirikan].. Sekiranya seorang penyembah berhala menyatakan "Laa ILaha ILLallah" tetapi dia masih menganggap berhala [thagut thagut] itu dapat menjadi perantara yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah maka dia belum menjadi seorang MUKMIN hingga berlepas diri dari PERIBADATAN kepada [segala bentuk] THAGUT itu ..”.
Lihat [Fathul Bari 13/376 dinukil dari Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani].
Sudah benarkan persaksian/pengamalan Laa ILaha ILLallah kita..?
Sudah benarkah pengamalan aL waLa waL baro kita..?
Benarkah kita seorang Mukminin Ahlu tauhid sebagaimana pengakuan kita yg telah KUFUR [ingkar] kepada Musyrikin Ahlu syirik dan sesembahan mereka.?
Berbaur dalih Dakwah, shalat mengimami mereka, muslimkan sana sini padahal aqidah manusia disekitarnya tdk ada kesamaran, tidak heran kemudian nampak sikap MEMBELA, puncaknya terfitnah [bermudah mudahan] lantas murtad Tampa sadar karena hilangnya Baro berubah wala.
Padahal Allah azza wa Jalla memerintahkan Idzharuddien/baro kpd mereka..
firman-Nya.
"Sungguh, telah ada SURI TAULADAN [contoh] yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya [kaum pelaku syirik]..
"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu SEMBAH selain Allah [dgn melakukan kesyirikan kepada-Nya], kami MENGINGKARI [kekafiran]Mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada PERMUSUHAN dan KEBENCIAN untuk selama lamanya sampai kamu beriman [beribadah] kepada Allah saja [dgn menjauhi setiap thagut, pengusung, pelaku pembelanya]". [QS Al Mumtahanah 4].
Jika para murjiah berbaju salafi yg mengklaim aqidah batil diatas maka tidaklah mengherankan, namun yg kami HERAN kalian ngaku MUWAHHID Ahlu tauhid tetapi kepada aqidah mereka..!
Terus berdalih masalah Ijtihadiyah seolah olah Ia tdk tahu aqidah manusia/penduduk disekitarnya, loyal kpd macam bentuk kesyirikan, sebaliknya kufur kpd tauhid memerangi muwahhid lisan/tangan.
BERDUSTA ATAS NAMA ULAMA.
Terus berdusta dgn dalih masalah ini masalah Ijtihadiyah.
Adanya Ikhtilaf dikalangan ulama dlm memuslimkan dgn shalat dikarenakan WAQI negri dan perilaku penduduk tdk selalu sama [berbeda beda], maka disesuaikan kondisi waqi, terkadang cukup dgn shalat, terkadang diwajibkan idzharuddien.!
Adapun soal takfir terhadap kaum pelaku syirik maka Ia adlh IJMA QATHI [perkara disepakati tdk ada perbedaan pendapat], penyematan kaum pelaku syirik dinisbatkan kpd penamaan musyrikin, meskipun penduduk inthisab kpd islam, sebagaimana bid'ah membedakan NAU dan MUAYYAN dlm syirik akbar, jika suatu kaum telah diketahui aqidah/keyakinan syirik mereka bercabang [batal'nya keislaman mereka], telah nampak jelas Tampa kesamaran macam bentuk syiar syiar perbuatan NAU syirik dari DHOHIR mereka, maka penamaan kaum musyrik tdk bisa tdk melekat pada penduduk, yg artinya TAKFIR dhohir terhadap MUAYYAN berlaku Tampa pengecualian, maksudnya setiap MUAYYAN dinisbatkan/disamakan dgn kaum'nya, termasuk segelintir mukmin yg menyembunyikan keimanan'nya sampai Ia DIKENALI dgn menampakkan Dien/idzharuddien.
Itulah yg dimaksud penerapan takfir Muayyan tdk membedakan Nau.
Yg kemudian menjadi rujukan Ulama tauhid Tariq Nejd pendahulu kita mengeluarkan fatwa..
"Tidak dimutlakkan kekufuran [penduduk] dlm hal BATHIN, tetapi DHOHIR Alhamdulillah [perkara] jelas".!
BERDALIL DGN SATU DALIL MEMERANGI/MEMBATALKAN BANYAK DALIL YG SEMISAL.
Barangsiapa yg terus terusan MEMAKSAKAN menghukumi penduduk negri Thagut, yg dhohir mereka tidak kufur kepada setiap Thagut, keyakinan/dhohir mereka telah diketahui loyal kpd setiap thagut, bermudah mudahan memuslimkam sana sini dgn berdalil dibawah ini..
👇
“Barangsiapa shalat seperti shalat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembilan kita, maka dia adalah seorang MUSLIM, ia memiliki perlindungan/jaminan [hukum] dari Allah dan Rasul-Nya, Maka janganlah kalian mendurhakai Allah dengan mencederai perlindungan-Nya".
[HR Bukhari].
Maka sama saja dia telah MEMERANGI dalil dibawah ini, dan banyak dalil/hadits semisal yg menuntut syarat idzharuddien.!
👇
“Siapa yang mengucapkan laa ILaha ILLallah dan KAFIR terhadap setiap yang dibadahi selain Allah [thagut], maka terjagalah harta dan darahnya sedangkan perhitungan [bathin'nya] diserahkan kepada Allah".
[HR Muslim].
SALAH KAPRAH MENAMPAKKAN KEISLAMAN DINEGRI SYIRIK.
Perhatikan.!
Seandainya menampakkan keislaman/dien ditengah tengah musyrikin pelaku syirik dicukupkan dgn bersyahadat atau SHALAT, maka Tdk WAJIB HIJRAH atas setiap yg mengamalkan'nya, dibolehkan bercampur dgn musyrikin, dibolehkan shalat dibelakang mereka, dihalalkan memakan sembelihan mereka.
Faktanya tidak demikian.!
Penduduk yg inthisab kpd Islam, bersyahadat, sholat dan nampak syiar syiar Islam, justru terdepan memusuhi dakwah tauhid itu sendiri, mencela para Ahlu tauhid sbg teroris, tdk ada bedanya dgn musyrikin yg memerangi dakwah tauhid dizaman nabi, mencela Nabi dan segelintir sahabat sebagai pemecah belah kaum mereka yg mereka inthisab kpd Dien Ibrahim yg justru mereka kluar jauh dari aqidah Nabi Ibrahim As, sebagaimana pengakuan org Islam zaman ini telah kluar jauh dari aqidah tauhid yg dibawa oleh Muhammad shallallahu alaihi wa Sallam, tetapi pengakuan Islam.
Orang yg menampakkan keislaman/Dien dgn bersyahadat, mendirikan shalat dinegri syirik tidaklah ditindas, tdk didzalimi, tdk diburu, tdk dipenjarakan, tdk pula diperangi.! bahkan thagut thagut yg diikuti/diibadahi oleh penduduk juga bersyahadat, shalat 5 wktu.!
Sedangkan mukmin yg menampakkan keimanan/Dien dgn Idzharuddien, ditindas, didzalimi, diburu, dipenjarakan kalau tidak diperangi [dibunuh].! Inilah dalil yg menunjukkan bhw menampakkan Dien ditengah musyrikin dgn idzharuddien.
Lantas bagaimana bisa memuslimkan sana sini dalih mereka shalat/bersyahadat. Jika berkeyakina penduduk tdk ada keraguan adlh kaum muslimin, maka pertanyaan kami.!
Lantas apa yg meragukanMu tdk idzharuddien ditengah tengah mereka, apa yg membuatMu takut menampakkan keimanan ditengah tengah mereka.? jika yakin mereka kaum muslimin. Meyakini penduduk sbg kaum muslimin, tetapi masih menyembunyikan keimanan ditengah tengah mereka, adlh merupakan sifat KEMUNAFIKAN, tdk hanya berdusta pada diri sendiri tetapi berdusta kpd Allah.!
TAKLID/BERIBADAH KEPADA ULAMA.
Allah dan rasul-Nya tdk berkata "jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu maka taatlah kpd fatwa ulama atau taat kpd penguasa".! Tetapi kembalikanlah kpd Al Qur'an dan Sunnah rasul-Nya.
Firman-Nya..
"Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah [Al-Qur'an] dan Rasul [sunnahnya], jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama [bagimu] dan lebih baik akibatnya". [An Nisa 59].
Bukan ambil/taklid buta, mencari cari pendapat ulama yg sesuai kepentingan dunia, lalu hantam rata muslimkan sana sini Tampa melihat WAQI negri serta PERILAKU SYIRIK penduduk, padahal ia tahu pendapat ulama yg Ia merujuk kpdanya menyelisihi WAQI, tetapi tetap taklid, berhujjah dgn'nya sehingga memerangi nas/dalil qathi, inilah yg disebut menjadikan ulama sbg ILLAH..! jika taklid buta pada pendapat ulama dgn berkeyakinan yg bersangkutan pasti benar, Tampa mengembalikan kpd dalil, maka ia dihukumi beribadah kpd ulama tersebut, menjadikan'nya sbg Raab.
Berkata Syaikh Al Imam Taqiyuddin rahimahullah..
” ...كل من اتّخذ رجلاً غير النّبي ﷺ حجّة يحلّل به ، ويحرّم به ، دون أن يسأله عن دليل ما أفتى به ، تحسيناً للظنّ به ، واعتقاداً منه أنّه لا يخطئ حكم اللّٰه أبداً، فقد اتّخذ ذلك الشخص ربّاً دون اللّٰه.
الحسام الماحق لكل مشرك ومنافق ص
"Siapa saja yang menjadikan seorang [ulama] selain Nabi sebagai HUJJAH yang dengannya dia menghalalkan [membolehkan] atau mengharamkan [melarang], tanpa bertanya kepadanya tentang DALIL atas apa yang dia fatwah'kan, beralasan berprasangka baik dengannya, atau karena keyakinan bahwa dia [ulama] tidak akan mungkin KELIRU dalam menetapkan hukum Allah selama lamanya, maka sungguh dia telah menjadikan orang tersebut sebagai TUHAN [sesembahan] selain Allah".
Lihat [Al Hisyam Al Mahiq Likuli Musyrik wa Munafik 41].
Maka apa gerangan jika sudah tahu pendapat ulama yg ia merujuk kpd'nya tdk sesuai waqi yg berakibat penetapan hukum terhadap suatu kaum menyelisihi Al Qur'an dan hadis shahih tetapi ia tetap taklid, maka jenis ini lebih sesat lagi.!
Wallahu Ta'ala A'lam.
0 notes
Text
Al Ushūl Ats Tsalātsah Pertemuan 1 Part 1
Oleh Al Ustadz Abdul Hakam at Tamimi حفظه الله تعالى.
(Catatan faedah dari rekaman Telegram Majmu'ah Thoriqus Salaf oleh Aboe Ibrohim)
بسم الله الرحمن الرحيم
Kitab ini mengajarkan kepada kita bagaimana seorang muslim memiliki aqidah yang benar dan sesuai dengan bimbingan Alquran dan Assunnah An-Nabawiyyah serta sebagaimana pemahaman para sahabat. Sehingga kitab ini berbicara mengenai aqidah dan mengajarkan kepada kita cara mentauhidkan Allaah dengan sebenar-benarnya tauhid. Yang mana ketika seorang hamba mengetahui tauhid , ia akan dapat menafikan semua lawan tauhid. Sehingga belajar tauhid ini sangatlah penting terutama bagi para penuntut ilmu pemula.
Asy Syaikh Muqbil rahimahullaahu ta'ala, berkata "Apabila seseorang manusia mengerti dan memahami tauhid dan aqidah yang benar dan diletakkan dimanapun dirinya, dia akan selamat karena ia memiliki perisai dari ilmu tauhid dan aqidah tersebut dan mampu membedakan antara yang haq dan bathil." (-ed)
وعن ابن عباس - رضي الله عنهما -: " أن رسول الله صلي الله عليه وسلم لما بعث معاذا إلى اليمن قال: إنك تأتي قوما من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله " - وفي رواية: إلى أن يوحدوا الله - " ... إلخ
- البخاري: كتاب المغازي (٤٣٤٧) : باب بعث أبي موسى ومعاذ إلى اليمن قبل حجة الوداع. ومسلم: كتاب الإيمان (١٩) (٢٩) : باب الدعاء إلى الشهادتين وشرائع الإسلام
Dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu, "ketika Mu'adz diutus ke negeri Yaman, sebelum berangkat Rasulullaah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai Mu'adz, sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu negeri yang didalamnya dari kalangan ahlul kitab (Yahudi dan Nashara). Hendaknya yang pertama engkau dakwahkan kepada mereka sesampai disana adalah ajak mereka untuk bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allaah -atau pada riwayat lain-, mentauhidkan Allaah, ... " ila akhirihi.
Riwayat Al Bukhori dan Muslim.
Hadits diatas menunjukkan kepada kita bahwasanya para tholibul 'ilm hendaknya mempelajari dan mengkaji aqidah dan tauhid terlebih dahulu.
Hikmah mempelajari tauhid :
1. Ini merupakan tujuan diciptakannya manusia dan jin, sebagaimana Q.S. Adz Dzariyat : 56.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
(Bahasa Indonesia)
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
-Sura Adh-Dhariyat, Ayah 56
2. Karena tauhid inilah, para rasul dan anbiya diutus dan diturunkan wahyu serta disyariatkannya jihad, sebagaimana Q.S. An Nahl : 36 dan Q.S. Al Anbiya' : 25.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
(Bahasa Indonesia)
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Thagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
-Sura An-Nahl, Ayah 36
Segala sesuatu yang disembah selain Allaah disebut Thagut.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
(Bahasa Indonesia)
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.
-Sura Al-Anbiya', Ayah 25
3. Bahwasanya tauhid merupakan hak Allaah yang wajib ditegakkan oleh seluruh makhluk, bahkan apabila malaikat berbuat syirik maka mereka akan diazab dengan azab yang pedih.
وَمَنْ يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِنْ دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
(Bahasa Indonesia)
Dan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zhalim.
-Sura Al-Anbiya', Ayah 29
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
(Bahasa Indonesia)
Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong.
-Sura Aal-E-Imran, Ayah 91
4. Tauhid merupakan perintah pertama di dalam Alquran.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
(Bahasa Indonesia)
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.
-Sura Al-Baqarah, Ayah 21
5. Tauhid merupakan syarat sahnya amalan.
وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
(Bahasa Indonesia)
Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.
-Sura Al-Furqan, Ayah 23
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
(Bahasa Indonesia)
Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.
-Sura Az-Zumar, Ayah 65
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
(Bahasa Indonesia)
Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.
-Sura Al-An'am, Ayah 88
2 notes
·
View notes
Text
APAKAH ANDA TERMASUK KORBAN PEMBODOHAN MASSAL OLEH DA'I DA'I KELEDAI.?
____________________________________
Ketika da'i da'i bertransformasi menjadi alat penggiringan opini demi kepentingan penguasa Fira'un akhir zaman…
Mereka jadikan aksi jihad bela Islam dengan bertahakum kepada thaghut
Mereka jadikan toleransi islam sebagai loyalitas kepada kaum kuffar, thoghut dan musyrikin.
Mereka jadikan demokrasi kufur dan syirik sebagai syura yg syar'i.
Dimana Islam kaffah dilabeli sesat dan Extrims…
Saat mujahid dicap teroris…
Ketika para penentang thaghut di gelari khawarij…
Dan penegak syariat islam distempeli radikal…
Sedang memegang fundamental Islam berarti cacat mental….
Sadarlah ini Berarti telah terjadi pembodohan massal ! !
Maka berhentilah mencari agama pada da'i da'i “keledai” yg sudah disensor deradikalisasi alias proyek pendangkalan aqidah oleh penguasa tiran!
Mereka mengajarimu pembatal wudhu, shalat dan puasa,tapi tak pernah membahas pembatal keislaman!
Yang mengajarimu keharaman menyembah thagut dalam bentuk patung berhala,tapi menutupi kewajiban mengingkari hukum thagut dalam bentuk penguasa tiran seperti firaun dijaman Nabi Musa!
Yang mengajarimu bertololransi kepada musuh islam,dan menutup mata dengan terjadinya pembantaian²!
Yang mendalilimu 1 hadist dhaif jihad hawa nafsu,dan membuang ratusan dalil Al Quran untuk jihad!
Sungguh mereka hanyalah ulama anjing yg menjual agama dngn murah kepada penguasa
QS.Al Araf 175,176
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia (ulama) melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti ANJING, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir…
"Mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah, lalu mereka menghalangi (manusia) darijalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan.(QS at-Taubah [9]: 9).
Semoga Allah Ar Rahman meneguhkan kita semua dan ulama2 tauhid di akhir zaman… karena merekalah pewaris para nabi dan Rasul sungguhan!
Yang mana mereka mengajak kamu untuk kufur pada penguasa thagut firaun akhir zaman! sedang inti dakwah Rasul memang itulah adanya…
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimukabumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan (azab) orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).“ QS.16;36
Alloh ta'ala befirman,
(Kamu akan melihat banyak di antara mereka yang loyal pada orang-orang kafir, sungguh buruk apa yang telah mereka perbuat dan Alloh akan murka pada mereka dan mereka akan kekal di dalam adzab. Dan seandainya mereka beriman kepada Alloh dan Nabi dan apa yang telah Alloh turunkan kepada nabi tersebut mereka tidak akan mengambil mereka sebagai wali-wali, akan tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang fasiq.) [al-Maidah : 80-81].
As-Syaykh Hamid bin ‘Atiq rohimahulloh berkata,
"Adapun permusuhan terhadap orang-orang kafir dan orang-orang musyrik, maka ketahuilah bahwa Alloh subhanahu wa ta'ala telah mewajibkan hal tersebut dan menegaskan kewajibannya, serta mengharamkan loyal kepada mereka dan menegaskan dengan keras hal tersebut, sampai-sampai sungguh tidak ada dalam kitab Alloh ta'ala hukum yang didalanya terdapat banyak dalil dan tidak ada yang lebih jelas ketimbang hukum tentang (loyal terhadap orang kafir) ini, setelah wajibnya tauhid dan pengharaman lawannya (syirik).”
Sabiilun Najaah (Hal. 31)
—————————————
﴿ تَرَى كَثِيراً مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِالله والنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاء وَلَكِنَّ كَثِيراً مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ ﴾ [المائدة: 80-81]
قال الشيخ حمد بن عتيق رحمه الله:
“فأما معاداة الكفار والمشركين فاعلم أن الله سبحانه وتعالى قد أوجب ذلك، وأكد إيجابه، وحرّم موالاتهم وشدد ف��ها، حتى أنه ليس في كتاب الله تعالى حكم فيه من الأدلة أكثر ولا أبين من هذا الحكم بعد وجوب التوحيد وتحريم ضده.”
“ سبيل النجاة ” (صـ 31)
| قناة #أتباعالحق
0 notes
Text
[AUDIO] mengingkari thagut dengan beriman kepada allah | Ustadz Abu Yahya Muadz
[AUDIO] mengingkari thagut dengan beriman kepada allah | Ustadz Abu Yahya Muadz
BismillahDownload rekaman audio kajian 📕 Kitab Syarh Tsalatsatil Ushul📝 mengingkari thagut dengan beriman kepada allah👤 al Ustadz Abu Yahya Muadz hafizhahullah🏠 Masjid an Nur Ma’had Dzunnurain Limo, Depok📆 03-09-2017 💾 Download | 🔗 Sumber untuk notifikasi update audio kajian, mari bergabung dengan channel telegram @sunnahme

View On WordPress
0 notes