Tumgik
#Bagian Mata
trisfant · 28 days
Text
Kamis, 23 Mei 2024
Apsintus (Wahyu 8:10-11) Wahyu 8:10-11 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. (11) Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit. Wahyu 8:10-11…
Tumblr media
View On WordPress
#"Ingatlah akan penderitaan dan pengembaraanku#23 Mei 2024 https://youtu.be/4ronZ7XBdE0 Apsintus (Wahyu 8:10-11) Wahyu 8:10-11 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah#agar terhindar dari penghakiman Allah. Biarlah hidup kita menjadi berkat yang menyegarkan#airnya menjadi pahit seperti apsintus. Ini merupakan kebalikan dari mukjizat di Mara di mana Musa melemparkan sebatang pohon ke dalam air ya#akan apsintus dan empedu!" (Lam. 3:19#amin. Johannis Trisfant GKIm Ka Im Tong#ampunilah kami atas dosa-dosa yang telah mencemari hidup kami. Sucikanlah hati kami dan tolonglah kami untuk hidup dalam kekudusan. Jauhkanl#apsintus digunakan sebagai simbol kepahitan dan dukacita. Ketika bintang besar itu jatuh ke sungai dan mata air#apsintus digunakan sebagai simbol kepahitan dan kesedihan. Amsal memperingatkan tentang wanita asing yang bibirnya mencurahkan madu tetapi p#Bandung#bukan kepahitan yang meracuni orang lain. Doa: Bapa Surgawi#bukan sepertiga orang#dan akibatnya sepertiga air menjadi pahit dan banyak orang mati karena air tersebut. Bintang ini dinamai sesuai dengan efek yang ditimbulkan#dan banyak orang mati karena air itu#dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. (11) Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi ap#dan manusia harus bertobat atau menanggung murka-Nya yang akan datang. Sekali lagi#dan memberi mereka air empedu untuk diminum" (Yer. 9:15#Dia akan "memberi mereka makan ... dengan apsintus#dosa menuntun pada kehancuran. Marilah kita menghindari dosa dan hidup dalam pertobatan#ini merupakan simbol penghakiman ilahi. Allah bergerak dalam penghakiman#Kamis#mati karena meminum air tersebut. Tujuannya adalah untuk memperingatkan dan menuntun pada pertobatan. Bintang Apsintus yang mengubah air men#menunjukkan lingkup penghakiman yang terbatas. Banyak orang#menyala-nyala seperti obor#NKJ). Karena Israel telah meninggalkan Allah#NKJ). Penulis kitab Ratapan berdoa#NKJ; bdk. Yer. 23:15). Dalam Perjanjian Lama#penghakiman Allah hanya menimpa sepertiga bagian#sebab sudah menjadi pahit. Wahyu 8:10-11 menggambarkan tiupan trompet ketiga di mana sebuah bintang besar yang menyala seperti obor jatuh da
0 notes
rumahcantiksby · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
TERKENAL!!!, WA ; 0878-8138-9755, Kantor Gramafit Obat Sendi Alami Melayani Karangbahagia Kabupaten Bekasi
Tumblr media
0 notes
jndmmsyhd · 9 months
Text
Membumikan Doa
Rintih dan keluh kesahmu pada bumi, akan terjawab dan diijabahi oleh pemilik bumi dan langit. Ingatlah, Dia selalu mendengar meski kamu tidak mengatakannya dalam doa-doamu. Sebab air mata yang turun dari perihnya kamu menahan ujian dunia ini, sudah cukup bagi Tuhan untuk menurunkan bantuan dan menghiburmu. Benar, tanpa kamu berkata dan berdoa. Sebab Menangis adalah bagian dari cara berdoa, saat lisan terkunci karena menahan sesaknya rasa dan hati. Tuhan tidak akan pernah tidur, ia selalu tahu dan selalu memahami bagaimana hari ini kamu berjibaku dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kamu impikan. Dia membiarkanmu menangis karena ingin ada waktu khusus antara kamu dengan Dia, tanpa ada manusia yang mendengar keluhmu dan memotong ucapanmu. Sabar, Tuhan sedang mengirimkan bantuannya padamu. Seringkali, bantuan itu dalam wujud hati yang kembali tegar, dada yang menjadi lapang dan pundak yang menjadi lebih kuat, untuk menuntaskan pada apa yang sudah kamu mulai dan sedang kamu jalani.
@jndmmsyhd
766 notes · View notes
steven-wijaya · 26 days
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku
Tumblr media
By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya  pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah  dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum  copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri,  kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya,  tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini,  apalagi  hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
 “Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi,  sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau  maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya  Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya  dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya  sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
127 notes · View notes
hellopersimmonpie · 1 month
Text
Sustain and Settled
Ngelihat data lifestyle orang indonesia yang mostly lebih besar dari gaji ngebuat gue mikir tentang mana yang lebih tepat antara:
Lifestyle lebih besar dari gaji
ataukah
Gaji tidak mencukupi untuk mendapatkan kehidupan yang layak sebagai manusia?
Di umur segini tentunya banyak banget tuntutan buat gue untuk "memikirkan masa depan" dan "settled". Lalu gue banyak diajari tentang investasi karena konon katanya pola pikir orang kaya itu lebih suka berinvestasi dibanding menghabiskan uang.
Ada banyak kejadian yang membuat gue berpikir bahwa gue baru bisa investasi ketika kebutuhan dasar gue sudah tercukupi. Kalau belum? Kita pada akhirnya harus memilih:
"Mau hidup nggak layak dan tetap menabung"
atau
"Hidup layak dan mencari penghasilan tambahan"
Sampai pada akhirnya gue pun berpikir lagi tentang mana yang lebih kita suka:
"Punya dua kerjaan atau satu kerjaan?"
Kalo sama-sama layak, jelas gue memilih satu. Apakah gue malas? Enggak. Gue lebih mikir bahwa tekanan tinggi nggak selalu menghasilkan intan. Bahwa rekreasi juga termasuk kebutuhan manusia. Bahwa membentuk relasi sekitar dengan sehat juga termasuk kebutuhan manusia.
Gue seneng banget kalo ditakdirkan kaya. Tapi keinginan utama gue ya sekedar hidup dengan baik. Itu aja cukup.
Dan gue ngerasa baru bisa mikir sendiri dan terlepas dari doktrinasi "pola pikir orang kaya" tuh ya setelah sekitar tiga tahun hidup dengan tenang. Gaji cukup dan nggak mikir hutang. Tentunya gue juga belajar menabung dan investasi. Tapi tujuan hidup gue bukan itu.
Yang gue sadari banget adalah sewaktu gue berada di dalam kesempitan, sudut pandang gue tentang kebutuhan tuh sempit banget. Dalam kondisi berhutang, gue mikir bahwa kebutuhan gue adalah uang. Maka gue harus kaya. Setelah terbebas dari hutang, gue berniat pengen menyenangkan diri sendiri. Gue mikir bakal belanja parfum mahal, staycation di hotel, dst. Karena dua hal tersebut gue tahan banget selama gue ada di dalam kesempitan.
Ternyata setelah gue bernafas lega, gue menyadari banget bahwa hal-hal tersebut hanyalah keinginan sesaat aja. Pada akhirnya yang gue pikirkan ya gimana hidup settled. Meskipun versi settled-nya ya beda dengan persepsi orang lain.
Orang lain mikir bahwa prioritas pertama gue adalah rumah dan KPR. Tapi buat gue yang masih single, rumah nggak masuk prioritas gue. Prioritas gue adalah hidup sehat. Maka gue membangun "infrastruktur" hidup sehat. Makan kalau nggak masak sendiri ya catering. Gue juga mulai ke dokter gigi sama ambil paket medical check up untuk memastikan badan gue sehat. Intinya prioritas gue adalah upgrade cara hidup. Dan alhamdulillah hidup gue udah much better dibanding beberapa tahun lalu. Tentunya trigger untuk stress tuh masih banyak. Tapi dengan tubuh yang lebih sehat dan hormon yang lebih seimbang, gue bisa menghadapi hal tersebut dengan baik.
Dan Ramadhan kemarin gue jadi belajar juga bahwa pas kuliah dulu tuh gue sering banget mentarget 2x - 3x khatam. Sampe kurang tidur. Karena di mata gue tuh target adalah titik awal. Sekarang mindset gue beda. Target adalah titik akhirnya. Jadi gue udah mikir based on prioritas. Target gue khatam 1x dan akan lebih bagus kalau 2x. Untuk bisa seperti itu, jauh sebelum ramadhan udah nyiapin kerjaan biar nggak berantakan pas waktunya dipake untuk memenuhi target. Tercapai? Khatam 1 x + 20 juz. Pekerjaan aman. Tapi mens berantakan karena menunya ikutan berantakan. And that's very okay karena gue sendiri juga jadi belajar bahwa menu makan pun perlu ikut dijaga. Semoga ramadhan ke depan jauh lebih baik.
Tentunya gue ga tiba-tiba berubah jadi control freak yang semuanya jadi serba terstruktur. Tapi lebih ke "Misal target ga tercapai, bagian mana dari diri gue yang perlu gue perbaiki pelan-pelan nantinya?". Karena membentuk lifestyle itu proses yang pelan. Gue memahami itu.
Di sisi lain gue juga jadi mikir sih bahwa selama ini kita tuh diburu-buru nikah. Tanpa ada yang nanya:
"Kita punya trauma apa?"
"Apa yang perlu dibersihkan dalam diri kita?"
Karena trauma bonding itu real. Dan beberapa trauma membuat kita nggak bisa membentuk hubungan sehat dengan orang lain. Sehingga kita harus terjebak dalam pernikahan yang membawa mudharat.
Ada baiknya kita belajar encourage diri sendiri bahwa jika kita punya riwayat pola hubungan yang tidak sehat, datanglah ke psikolog. Investasikan uang untuk itu. Biar kalau kita memutuskan untuk berkeluarga, keluarga kita tuh sehat.
Manusia tuh memang nggak ada yang seratus persen cocok. Tapi interaksi dua individu yang mentalnya sehat tuh akan saling memperkaya.
Umur ideal menikah versi BKKBN adalah 25 tahun bagi laki-laki. Sementara bagi perempuan tuh 21 tahun. Gue di usia segini malah mikir bahwa beberapa orang memang baru siap untuk memulai hubungan sehat di usia 30-an. And that's very okay.
Selama kecil gue belajar bahwa peningkatan kualitas hidup bisa dilihat dari rumah dan kendaraan yang kita punya. Tapi pandangan gue sekarang berubah jauh. Jiwa yang semakin matang dan pikiran yang semakin jernih adalah peningkatan kualitas hidup yang sesungguhnya :)
99 notes · View notes
langitawaan · 4 months
Text
SENI MENANTI CINTA
Tumblr media
Review ala @langitawaan
Sebenarnya buku ini tiba di rumah dengan selamat tepat di hari pertama launching, 26 Februari 2024. Tapi, karena waktu itu aku diharuskan istirahat jadilah bukunya belum terbaca dengan sempurna. Maafin ya, Bu Dok.
Mana nih fansnya @kkiakia , kalian wajib beli yak! Kudu, harus! Buku "Seni Menanti Cinta" ini berisi 3 bab. Yok kita kupas tipis-tipis;
1. Cinta Tak Perlu Tergesa-Gesa
Di bab ini kita akan dapati tulisan Kia yang menekankan betapa berharganya diri kita, jadi sebelum kita akhirnya mencintai manusia lain, yang wajib kita cintai terlebih dahulu ya diri kita sendiri + kelapangan hati jika akhirnya lagi-lagi kita bertemu seseorang yang belum tepat untuk membersamai :).
"Percayalah, kita akan sangat berharga bagi seseorang yang tulus dan menyadari bahwa kita adalah kepingan rasa syukur yang indah, yang selama ini tersembunyi untuk ditemukan" —halaman 24.
2. Berbagai Upaya Memaknai Cinta
Boleh dibilang bab ini yang paling aku sukai. Setelah sebelumnya galau dan patah hati berkepanjangan di bagian ini Kia menuliskan nasihat yang menegaskan bahwa kita harus percaya jika Allah sudah mengatur takdir setiap makhluk-Nya dengan sangat sempurna termasuk perihal si dia yang masih rahasia. Jadi, tunggu, tenang sembari tawakal.
"Di mata seseorang yang tidak tepat, menjadi diri sendiri pun akan tampak salah." —halaman 50.
3. Cinta yang Sedang Tuhan Persiapkan
Pada bab ini aku paling suka bagian "Hati Seorang Ayah Saat Putrinya Menikah". Secara keseluruhan bagian ini berisi tentang nasihat pernikahan yang begitu hangat teruntuk yang telah dan/atau akan menikah. Jadi kalian semua bisa banget baca ini.
"Saat kita bersama orang yang tepat, tanpa kepercayaan diri pun kita akan tetap bersinar". —halaman 88.
Sebagai salah satu teman yang menjadi saksi perjalanan Kia sampai akhirnya menikah dengan pujaan hati ditambah kami pernah konslet bareng pada masanya :(( memang mantap betul temanku satu ini, galaunya dijadikan karya yang insyaAllaah bermanfaat.
Jadi aku mau ajak kalian buat beli dan baca buku ini. Nah kabar baik sekaligus buruk tersisa waktu 1 hari lagi buat meminang buku ini. Aku ulang ya, 1 hari lagi alias cuma sampai besok :") jadi buruan ygy sebelum menyesal karena nggak kebagian ^0^.
Kalian bisa beli di sini atau di sini.
Selamat menyelami dan menemukan kehangatan selama membaca buku ini 🌻.
Rebah, 19.20 | 05 Maret 2024.
93 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
RUANG KOSONG - Tak pernah tinggal..
bagaimana caranya agar aku bisa menjadi salah satu penghuni di hatimu? kau, ingin aku melakukan apa? kau, ingin aku menjadi seperti apa? akan ku lakukan segala cara agar aku bisa menjadi bagian yang tinggal dan menetap selamanya di hatimu.
sejauh ini, selama apapun aku berjalan beriringan denganmu bersama. rupanya aku berjalan sendiri saja. aku tak pernah benar-benar bisa membersamai langkahmu. aku, bahkan tak pernah paham setiap kali apa yang kamu katakan kepadaku.
kau seperti langit untukku, tinggi dan begitu jauh. sementara aku merasa seperti sumur yang bahkan tak pernah berani untuk sekadar menggapaimu. kamu terlalu indah dan sangat tinggi.
katakan kepadaku bagaimana aku bisa menuju kepadamu. apakah aku harus terus berjalan beriringan bersamamu? atau aku cukup diam ditempatku saja dan hanya melihatmu bersinar tanpa melakukan apapun upaya. kau, ingin aku melakukan apa? perlukah aku berlari sampai dekat tenagaku? atau aku cukup berjalan saja agar semuanya tetap ditempatnya?
mengapa aku merasa berada di ruang kosong ya. aku merasa jatuh cinta sendiri, berupaya sendiri, melakukan yang terbaik sendiri, dan kesepian sendiri. kau seperti sedang menghukumku dengan dalih menjagaku dengan baik. kau membiarkanku sendiri, tanpa bertanya kabarku, bertanya aku ingin apa, bertanya aku mau apa, bertanya kesibukkanku apa saja. kau membiarkanku sendiri, hingga aku merasa sesak sekali.
lalu aku harus bagaimana agar kau melihatku kembali? aku begitu bersedih sebegitu menyakitkan kala ku temukan aku tak menjadi salah satu prioritas untukmu. aku yang seharusnya menjadi orang pertama yang kau bela dan lindungi, rupanya aku menemukanmu memperlakukanku seperti orang lain. apakah ini hukuman untukku? maka katakan padaku.
ruang kosong itu bernama kesepian. ruang kosong itu tak pernah kau tinggali. aku marah, sedih dan tersenyum sendiri. sebegitu bertanya ya kesepian itu. namun kau terus saja mengabaikanku.
ruang kosong itu rupanya kau tak pernah tinggal. dan ku lihat kau menangis menyesali kepergianku yang meninggalkanmu selama-lamanya. haruskah aku juga menangis?
Allaah, tolong aku. tolong jangan uji aku dengan sepi. sedari kecil aku membenci sendirian, sedari kecil aku tak pernah suka dengan sepi. maka Allaah, tolong. jangan uji aku dengan rasa sepi. aku tak menyukainya, aku melalui hari-hatiku dengan kedua kelopak mata yang lelah.
46 notes · View notes
nonaabuabu · 6 months
Text
Menutup Tahun
Tumblr media
2023 berlalu, satu persatu resolusi mulai dicoret namun akan selalu ada yang gagah berdiri, mempertanyakan kapan ia dibumihanguskan dari diary. Seharusnya semuanya sudah tapi ternyata hanya beberapa yang sanggup diwujudkan dalam nyata. Kenapa? Menjadi satu-satunya kata yang kupatut dalam cermin refleksi.
Berulang kali, berkali-kali dan untuk kesekian kali, aku memastikan tak ada bias yang kujadikan pembelaan kenapa pada akhirnya banyak rencana yang tinggal hanya sekedar wacana.
2023 mungkin adalah perjalanan yang seharusnya kujadikan naik kelas dalam segala aspek hidup yang kupikir telah aku taklukkan. Tapi ternyata aku masih belum mahir memainkan peran sebagai perempuan dewasa yang tak lagi terluka oleh setiap bilah yang datang dari berbagai arah.
Hilang kawan, hilang saudara, hilang kerja dan hilang pula rasa percaya, kurasa bagian ini pernah aku kenali dengan seksama, tapi semua itu tak seberapa saat mereka bukan hilang tapi menikam dengan tawa yang menggema.
Jika nasib pernah mengajariku untuk hidup sendirian, aku begitu tergugah dengan perasaan memiliki sepasang tangan yang mengulurkan saat aku pernah terjatuh. Jika cinta akhirnya kupahami dalam spektrum yang lebih luas, maka luka datang pula dari segala penjuru mata angin, tak peduli aku siap atau tidak.
Sekarang aku kembali bertanya, dan barangkali aku tak akan berhenti bertanya. Hidup seperti apa yang mendatangkan kedamaian? Bukankah aku sudah belajar memaafkan, ikhlas dan rela untuk setiap mereka yang pernah menusukkan duri tajam. Lalu saat sekarang pedang yang sudah menembus tubuhku, mampukah membuatku pulih seperti yang lalu?
Barangkali tidak, atau akan memakan waktu ribuan hari lamanya, tapi aku akan tetap keras kepala untuk melanjutkan hidup seperti sedia kala.
2024, dengan kaki berdarah, terima aku sebagai pejuang.
31 Desember 2023
54 notes · View notes
uuoia · 7 months
Text
248
Dalam dakwah ini setiap orang memiliki perannya masing-masing.
Ada yang menjadi wajah yang selalu nampak oleh khalayak, ada juga yang menjadi kaki yang mengupayakan setiap tapak, ada yang jadi tangan, telinga, mata, hingga organ yang tak terlihat namun terasa kerjanya seperti paru-paru, jantung, hingga sistem pencernaan, dll.
Jangan pernah remehkan setiap kontribusi karena semua berharga dalam perjuangan panjang ini. Semua punya amanah berbeda yang tidak bisa dibanding-bandingkan antara satu dan lainnya. Bagaimana mau membandingkan, bila mata tugasnya melihat sedang telinga mendengar? Keduanya memiliki indikator kehebatannya sendiri-sendiri bukan?
Jangan memaksa kaki untuk menjadi tangan ataupun sebaliknya. Tangan tak sekuat kaki untuk menopang seluruh tubuh organisasi dan kaki tak selues tangan dalam menggenggam. Semua punya kapabilitasnya sendiri-sendiri.
Lalu bagaimana jika ada bagian yang tidak ada?
Berarti kondisinya istimewa.
Layaknya manusia, tidak semuanya diciptakan sempurna. Namun kita sudah melihatnya sendiri bahwa kekurangan sering kali menjadi kelebihan. Allah ﷻ sudah mengukurnya dengan bijak, bahwa bisa saja satu pejuang bisa memikul lebih dari satu peran. Walaupun kesulitan, tapi inilah indahnya perjuangan yang selalu menuntut pengorbanan. Dan dalam pengorbanan itu juga... sering kali kita mendapat banyak pelajaran dan keberkahan.
58 notes · View notes
sarasastra · 5 months
Text
Menemukan Rasa tak Teridentifikasi
Awalnya ngga tahu kenapa tiba-tiba tenggorokan saya rasanya sesak diujung, air mata saya keluar, lalu sesenggukan begitu saja. Padahal sebelum kejadian, saya justru ketawa cekikan terus. Ceritanya saya emang lagi nonton podcast di youtube.
Suami yang duduk disebrang sana langsung datang menghampiri. Katanya, "duh sampai nangis gini.." Diam-diam beliau menyimak juga isi podcast yang sedang saya tonton itu.
Gimana ngga nangis, rasanya deg! banget ke hati saat ust Felix Siauw dalam podcast YNTV bareng Bintang Emon (yang jadi bintang tamunya) ngobrolin soal tujuan hidup dan seputar kehidupan berkeluarga.
Ust Felix bilang kalau, ada saatnya suami dan istri itu perlu ngobrolin ulang soal tujuan pernikahannya. Kira-kira diusia 2,5 tahun pertama pernikahan, 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun. Karena problematika rumah tangga bisanya ada ditahun-tahun itu.
Kenapa begitu?
Karena ternyata di dalam pernikahan itu, antara suami dan istri perlu ada kalibrasi ulang. "Alignment" kalau kata suami saya menyebutnya.
Manusia itu bisa berubah, pemikirannya, perasaannya, tujuannya, target hidupnya, maka perlu di cek ulang dan dicari tahu bersama. Dibicarakan ulang dengan pasangan.
"Apa yang ingin kita cari di dalam rumah tangga ini sebenarnya?"
—sejenis itu.
Yang mengejutkan adalah saat beliau bilang, "karena pada satu titik, aku anak sudah 4, sudah jadi keluarga, tapi itu rutinitas itu yang harus dilawan. Jadi sehingga kita perlu punya tujuan baru.
Yang bikin hidup jadi bosen kan rutinitas ya. Rutinitas yang bikin bosen sehingga kita perlu tujuan baru."
Bagian kalimat ini lho yang bikin saya akhirnya menemukan kepingan emosi yang tak terdefinisi selama ini.
Makanya saya nangis. Terhenyak.
Sepele sih kalimatnya. Cuman ketika itu adalah jawaban yang dicari-cari selama ini, jadinya dalem banget gitu masuk ke hatinya.
Bosan. Ternyata selama ini perasaan yang saya rasakan ini adalah perasaan bosan. Bosan dengan rutinitias.
Dan itu manusiawi, wajar sekali..
Kenapa kok rasanya sulit mengidentifikasi perasaannya, kenapa selama ini saya melawan diri, mengabaikan perasaan saya sendiri.
Bagai es yang meleleh dan mencair, setelahnya hatiku lega. Suami jadi lebih mengenali kondisiku, belajar paham posisiku dan saya perlu belajar lagi menata diri.
Semoga setelah ini banyak pembicaraan bermakna dan bertujuan ya.
Pernikahan memang banyak memberi kita pelajaran berharga. Yang di dalamnya suami & istri berusaha menopang satu sama lain. Jadi kekuatan kedua setelah pertolongan Allah di dalam kehidupan rumah tangganya. Semoga Allah selalu jaga kita semua. Aamiin Allahumma Aamin.
Tangerang, 27 Januari 2024 | 23.25 WIB
38 notes · View notes
isnahidayatifauziah · 2 months
Text
Merelakan orang yang kita sayang memang tidak pernah mudah
Perlu banyak air mata untuk bisa kemudian rela bahwa ia memang sudah selesai menjadi bagian dari hidup kita
Perlu banyak waktu untuk belajar agar sang ingatan tak melulu memutar kenangan bersamanya
Belum lagi menyembuhkan kekecewaan atas harapan yang sebelumnya tertuju padanya.
Iya, melepaskan orang yang kita sayang memang tidak pernah mudah
Tapi, percayalah, apapun yang harus terlepas dari kehidupan kita adalah justru bentuk kasih sayang-Nya. Sebab, barangkali sudah tak ada lagi kebaikan atas kebersamaan dengan orang yang kita sayang
Sebab, barangkali Ia ingin menyelamatkan diri kita dari luka yang lebih mendalam di masa mendatang
Wonosari, 6 April 2024|| Dariku yang sedang belajar melepasmu
45 notes · View notes
Text
Bahan Renungan Diri
Dua hari sebelum lebaran Qodarullah kesedak tulang. Buka sama ceker mercon yang udah diekspetasiin bakalan enak sejak lama. Alhasil tulangnya nyangkut di tenggorokan. Perasaan teliti tapi ternyata emang kurang hati-hati malah kutelen semua tulangnya.
Segala cara udah dicoba biar tulangnya bisa ikut turun. Entah dengan banyak air, nasi digulung-gulung bulet, roti, dan segala macamnya yang diharapkan bisa membawa tulang itu turun ke bawah. Qodarullah tetep engga mau turun dan setiap nelen selalu ada yang mengganjal. Dan asli, ini sakit. Mencoba sabar dan setiap hari berharap kalau tulangnya turun alhasil tetep belum juga.
Besok malamnya panas dingin, meriang, badan seperti remuk, mata susah ngebuka, nafas panas banget ditambah lemes sebadan-badan. Minum obat radang & paracetamol. Saking panasnya diri sampai engga tau ngomong apa sampe gatau gimana letak posisi tidur hingga tiba waktu sahur.
Reda sebentar paginya mulai sakit lagi. Sudah sakit akibat tulang, sakit pula sebadan-badan, meriang, tak beraturan. Memutuskan ke klinik terdekat untuk diperiksa alhasil tensi darah rendah, dokternya nyuruh diri buat buka mulut selebar-lebarnya, dibawalah dokter alatnya semacam besi panjang untuk nahan lidah dan semacam gunting untuk korek-korek tulang yang nyangkut di tenggorokan. Engga kuat nahan muntah, berkali-kali dicoba alhasil tenggorokan rusak luka-luka semua bagian kirinya subhanallah sakitnya engga ketahan sampai badan betul-betul terasa lemah. Tapi sampai saat ini apakah tulangnya masih ada atau engga, semoga ini cuma sakit bekas luka pengambilannya.
Hanya bisa mentaddaburi apa yang menimpa diri. Yang pertama betapa jumawanya kita, entah dengan ilmu, harta, jabatan, nasab, dan hal lainnya tetapi ketika ada tulang kecil saja yang menyangkut di tenggorokan kita, kita hanya bisa kembali kepada Allah untuk berdoa dan bersabar. Ini adalah bukti, ketika Allah ingin timpakan kepada kita hukuman, ujian, atau cobaan, maka tidak akan ada yang bisa menepisnya. Jika Allah ingin menimpakan kita ketidaknyamanan, hanya dengan benda sekecil itu Ia timpakan pada kita, dan kita begitu merasa amat tersiksa dan sakit karenanya, dan itu merupakan hal yang begitu mudah bagiNya. Obat semahal apapun kita beli, dokter spesialis manapun kita datangi, kita tetap harus bersabar akannya, kita belum bisa menikmati hidangan dengan nyaman, dan tidak bisa menelan ludah sebagaimana biasanya. Begitu kuasanya Engkau ya Allah. Betapa tidak berdaya hamba yang penuh jumawa ini. Dan satu hal lagi pelajaran yang bisa diambil. Benar, semua orang bisa membeli obat tetapi tidak bisa membeli yang namanya kesehatan.
Yang kedua, sejak awal aku mentaddaburi pada doa kesembuhan. Bahwa tidak mengapa semoga saja dengan sakitnya bisa menggugurkan dosa-dosa. Aku berharap sakit ini menghapuskan sebagian banyak dosa-dosaku. Aku merenungi sakit ini mungkin ada seseorang yang tak kusengaja dilukai hatinya atas perkataanku maka ini balasannya untukku, aku mencoba merenungi dan menerimanya. Atas dasar ini aku malu sekali mengeluhkannya. Tetapi yaAllah rasanya sakit sekali aku takut luka yang ditorehkan atas kata-kataku pada seseorang lebih menyakitkan.
Ya Allah terima kasih telah memberiku kesempatan untuk dihapuskannya dosa-dosaku. Aku tau Engkau menyayangiku. Ya Allah redakan sakit ini sesungguhnya aku telah menangis di hadapan kedua orang tuaku dan aku membuat mereka kesusahan merawatku. Aku merindukan khusyuk berdoa di awal waktu, sekarang aku lemah ya Allah bantulah aku menyelesaikan apa yang akan kuhadapi. Engkau Maha Pengasih Maha Penyayang.
23 notes · View notes
mputraff · 11 months
Text
43
Bersabarlah sebentar ya umik… Buah hatimu sedang berusaha membangun singgasananya. Walau usaha-usahanya adalah bagian dari tetesan air mata beserta doa-doa yang engkau panjatkan kepada-Nya.
Bila saatnya tiba, buah hatimu akan memberikan bergunung-gunung roti sehingga engkau tidak perlu menahan lapar yang kian menjadi-jadi.
Bila saatnya tiba, buah hatimu akan membawamu pergi ke belahan bumi yang paling suci. Kalau perlu ia akan menjadi Uwais al-Qarni. Membopongmu mengelilingi tanah suci.
Bersabar sebentar lagi ya umik, kendati janji. Buah hatimu akan membuat wajahmu berseri-seri sehingga engkau tidak perlu meneteskan air mata lagi. Insya Allah… Rancaekek, 23:27.
57 notes · View notes
fawazsidiqi · 5 months
Text
Saya Dukung Pak Anies, Tapi..
Saya mendukung pak Anies menjadi presiden, tetapi yg saya dukung adalah akhlak (setidaknya yg nampak selama ini), ide dan gagasan secara rasional, bukan semata-mata orang dan sentimen tidak berdasar lain.
Jika setelah nanti terpilih pak Anies justru mengkhianati apa diejawantahkannya hari ini, maka saya akan mencabut dukungan tsb. dan ikut mengkritisi pengkhianatan yg terjadi.
Saya mendukung pak Anies menjadi Presiden, tetapi jika ternyata kalah, saya sama sekali tidak menyesali keputusan tsb., karena saya tidak merasa melakukan kesalahan apapun.
Saya mendukung pak Anies dan menghargai pilihan berbeda orang lain sebagai sebuah keniscayaan, tetapi saya tidak menyukai sikap berkilah atau "mencari pembenaran" terhadap kesalahan yg dilakukan paslon. Akui kesalahan sebagai kesalahan, jangan sibuk "menceboki" apalagi sampai memutarbalikkan fakta.
Saya mendukung pak Anies yg mengikhtiarkan terwujudnya keadilan dan kemakmuran unuk semua, tetapi bukan berarti saya melupakan dan meninggalkan salah satu inti dasar tauhid, bahwa segala hal yg mewujud di alam semesta pada hakikatnya terjadi karena kehendak dan kekuasaan Allah Ta'ala, bukan kehendak dan kuasa seorang manusia.
Bahwa kesejahteraan, keadlian, kemajuan, pun hal sebaliknya (kesengsaraan, ketidakadilan, kemunduran), terjadi atas kehendak Allah sebagai bagian dari ujian untuk kita, manusia.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita pemimpin yang memiliki rasa takut kepada-Nya dan kasih sayang kepada rakyat-nya. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin
43 notes · View notes
steven-wijaya · 3 months
Text
Cerita Sex Seks Dengan Tante Heni
Tumblr media
Perkenalkan, Namaku Andre, umurku sudah 30 tahun dan belum menikah. Aku bekerja dijakarta dan sudah 1 tahun aku bekerja disebuah Bank Swasta, selama dijakarta sementara aku tinggal bersama Tante Heni dirumah kontarkannya. Apalagi Tante Heni orang yang sangat berjasa sekali bisa membawaku menjadi seorang karyawan pegawai Bank swasta dijakarta. Kebetulan Tante Heni dijakarta mempunyai jabatan sebagai seorang manajer disebuah bank swasta yang dipindahkan tugaskan dari cabang yang ada disurabaya.
Tante Heni sudah berkeluarga tapi suaminya bekerja disurabaya, semenjak Tante Heni dimutasi kejakarta mau tidak mau mereka harus berpisah dan mereka bisa bertemu seminggu sekali kadang bisa dua minggu sekali, tergantung kesibukan mereka masing-masing. Untungnya Tante Heni belum memiliki anak hingga sekarang jadi mereka masih bisa bekerja siang dan malam.  Sejak aku bekerja dijakarta dan tinggal sementara dirumah kontrakan Tante Heni, hitung-hitung agar aku bisa nabung dari hasil kerjaku nanti.
Tak terasa sudah tiga bulan berjalan aku bekerja sebagai karyawan bank dijakarta dan aku terlihat  semakin dekat dengan Tante Heni layaknya orang yang baru pacaran tapi Karena sudah terlalu dekatnya dan tinggal serumah akhirnya kami berdua jatuh kelimbah kenikmatan Bersama Tante Heni diatas ranjang.
Awal peselingkuhanku dengan Tante Heni Ketika kami sama-sama libur dihari sabtu dan minggu, kuhabiskan waktu dirumah Bersama Tante Heni untuk bersantai dan bercanda untuk melepas beban kerja yang selama ini kita jalani  Dan yang buat aku semakin bernafsu melihat Tante Heni saat dirumah dia selalu memakai pakaian daster satin yang sangat seksi tanpa memakai Bra lagi jadi kedua putting susunya langsung terlihat jelas sekali menonjol menjeplak dikain satin dasternya itu.
Mungkin karena aku sudah terlalu dekat dengan Tante Heni dia terkadang tak sungkan-sungkan lagi memakai daster dihadapanku dengan menapilkan kemolekan tubuhnya itu. Sampai akhirnya karena seharian kami becanda dikamar dan tertidur berduaan diatas renjang dengan posisi Tante Heni membelakangiku, tampak kemolekan tubuhnya yang hanya terbalut pakaian daster satin yang terlihat licin itu membuatku aku sangat bernafsu dan kuberanikan aku untuk memeluk tubuhnya dari belakang.
Perlahan kupeluk tubuhnya dan bagian kepalaku kudekatkan kebagian lehernya dan kucium dengan lembut, tubuh Tante Heni sedikit mengeliat,  Lalu perlahan tanganku kuremas-remas buah dadanya dan kulihat respon Tante Heni hanya diam tanpa ada penolakan sedikit pun, lalu kuremas-remas lagi buah dadanya dengan lembut beberapa saat kudengan suara desisan kecil membuatku semakin bernafsu. Kucoba kumainkan putting susunya yang menonjol itu diluar dikain satin dasternya. Kemudian tubuh Tante Heni langsung membalikan arah dan saling berhadapan denganku.
“Andre! Kamu ngapain? Kok beraninya remas-remas  susuku?”, sambil kami saling berpandangan antara kedua mata yang tak berkedip.
“Maaf, Tante habis Andre sudah ngak tahan melihat Tante kalau dirumah pakai daster seperti itu tanpa pakai Bra lagi”.
“Dasar anak muda sekarang, baru lihat pakai daster seperti ini dan lihat putting susu sudah nafsuan”.
“Habis Tante yang bikin Andre jadi nafsuan”, kemudian melihat putting susunya yang kian menonjol dari balik dasternya itu aku sosor saja dengan lumatan dan sedotan bibirku.
“Anghhhh,   Andreee jangan nakal gitu dong, unghhhhh” katanya sambil mendesah kecil.
“Tapi Tante suka kan dan Tante juga butuh seperti ini kan”, tanyaku dan terus menyedot putting susunya dari luar kain satin dasternya.
“Unghhh…Iyaaa…Andreee….anghh..aahhh Tantee…pingin sekali” terdengar desanya ditelingaku.
Kemudian kulepas sedotan diputing susunya dan kucium bagian Lehernya untuk memancingnya agar Tante Heni semakin terangsang, kemudian kutarik celana dalam hingga terlepas dari tubuhnya dan  Tiba-tiba Tante Heni berbalik lalu memelukku dan naik keatas tubuhku tapi sebelum naik ketubuhku Tante Heni tanpa malu-malu lagi dia langsung menarik celana dan celana dalamku hingga batang penisku langsung berdiri tegak menjulang keatas. Tante Heni segera menidih batang penisku dengan mengesek-gesekan  belahan vaginanya yang sudah terlihat basah.
Saat Tante Heni mengesek-gesekan vaginanya dibatang penisku, aku lumat bibirnya dan dia langsung melumat bibirku dengan penuh nafsu. Kedua matanya Terpejam menikamati setiap gesekan belahan vaginanya diatas batang penisku, namun kami cukup lama bermain dibagian bibir dan lidah dan kami saling beradu, dengan jilatan dan pangutan.
Tante Heni tiba-tiba bergerak mengemut bibirku dan lidahku sesekali memasukkan lidahnya ke mulutku.
“mmmhhh..….mmmhhh….mmmuachhh mmmhhhh,,,kaa…mmmmhhh..”, desahnya saat aku cium.
Batang penisku yang semakin kian menegang di belahan vaginanya  yang digesek-gese maju mundur disela selangkagannya yang sempit dan hangat. Ciumannya semakin ganas dan memelukku erat, Aku semakin kuat menekan pantatku agar penisku menempel dibelahan vaginanya. Kemudian kedua tanganku melingkari lehernya dan kembali menciumku. Kedua tangan Tante Heni juga memeluk tubuhku, turun ke pantatnya, menekan pantanya agak vaginanya lebih erat menekan penisku.
“Anghhh.. Aahhckk…..anghhh….ahhhh”, desah Tante Heni saat aku menggesek penisku yang sudah tegang ke belahan vaginanya.
Aku semakin bersemangat menggesek dan menekan penisku dibelahan vaginanya. Suara Tante Heni semakin kian mendesah keras, “Aaanghhh..anghhh…ungghhhh..Eennakk….Andreee….unghhh”.
Lalu, aku menghentikan gesekanku. Tante yang merem melek dan mendesah lalu melihat kearah batang penisku dan memandangku sayu. Aku mulai menepelkan penisku lagi kebelahan vaginanya yang sudah becek itu dan mengeseknya, lalu aku selipkan penisku ke belahan vaginanya. Kumainkan klistorinya dengan jariku, “Sayang, gesek-gesek dong anghhh. tante udah pingin banget nih…”, desahan Tante Heni sambil meremas-remas kedua buah dadanya yang masih terhalang kain satin dasternya.
Melihat putting susunya yang tambah menonjol itu langsung saja kusedot dan kulum dengan bibirku dengan sedikit gigitandiujung  putingnya dan kuaminkan dengan lidahku
“Andreee….sayangggg….anghhhh….sedot yang kuat sayangg…aahh…Eennakk…Ennak banget sayanggg….Jillatt dan sedot” rancaunya sambil tubuh Tante Heni dengan posisi masih diatas tubuhku Gerakan maju mundur pantatnya semakin kian cepat gerakanya menidih penisku.
Dengan posisi seperti itu aku semakin bergairah menyedot putingnya hingga kain satin yang menghalagi putting susunya basah oleh air liur mulutku.
“Andree…..Tannnteee Keeluuarr sayanngg…anghhh….ahhhh….aaahhhh”, Rancaunya dan desahanya yang Panjang dengan tubuhnya yang mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt.
Kurasakan cairan lendirnya membasahi batang penisku yang mengesek-gesek kepala penisku yang dijepit oleh bibir vaginanya. “Aahhh…Sayang sshh aku gemeteran..enak bangett..udah seminggu aku tidak merasakan kenikmatan seperti ini” katanya sambil Gerakan pantanya yang maju mundur semakin melambat.
Kami saling memandang mukanya yang terlihat sangat puas tersenyum padaku disela merem meleknya. Akupun membalas senyum puas bisa menempelkan penisku dibelahan vaginanya.
“Enak Tante?”, kataku sambil memandang kedua matanya.
“Enak banget Andre”.
“Sekarang Andre, masukan kedalam ya Tan biar gentian keluarnya”.
Kemudian Tante Heni mengarahkan penisku untuk masuk kedalam vaginanya dan sekali ditekan Bless….batang penisku langsung masuk dengan mudahnya kedalam vagianya karena sudah sangat becek oleh cairan lendirnya. Kemudian Tante Heni Kembali mengesek-gesek vaginanya untuk megocok-kocok penisku dengan jepitan daging vaginanya. Otomatis batang penisku yang keluar masuk vaginanya menekan dan mengesek bagian klistorinya.
“Anghhh…Taantee, enak banget rasanya punya Tanteee…aahhh aaahhh, Rasanya Andre jadi ketagihan Tanteee….Unghhh…anghh”, desahku sambil meremas-remas pantatnya.
“Anghhh….enak….Andreee….anghhh….aaahhhh”.
“Ahh…unghhh….enakkk banget….Tanteeee…..ahhhh.. ahhhhhh ahhh…oohh goyang lebih cepet Tan”,dengan posisi masih diatas tubuhku Gerakan Tante Heni semakin dipercepat sambil memutar-putar pantatnya.
“Tanteee….anghhhh….anggghh….oohhh…oohhh….ahhhhhhh….” batang penisku terasa sangat nikmta sekali dijepit oleh daging vaginanya.
Tante Heni semakin bergerak seperti seorang penari india memutar-mutar penisku yang berada didalam vaginanya “Anghhh….Andreee….aaahhhh”.
Aku mengimbangi goyangan Tante Heni, “Goyang terus Tanteeee….vaginamu enak banget….aahhh…aaahhh…ahhh…”, Aku tahan pantatku sedikit menekan keatas, Gerakan dan goyangan semakin cepat mengenjot batang penisku keluar masuk vaginanya sampai mentok.
“Aahhkk..Andreee….aahhhhh….Andreeee”,  Tante Heni meremas-remas buah dadanya dan aku terus memompa mengikuti Gerakan Tante Heni dengan kencang dan kuat sampai tubuhnya terlempar karena goyanganku.
“Aaaaahhh Andreee….sayang, Tantee bentar lagi mau kelluuarr…aahhh ahhh ahhh sayang ahhh…” Gerakan Tante Heni semakin dipercepat dan gesekan batang penisku didalam vaginanya semakin ditekan lebih dalam lagi dan tak lama lagi pertahananku juga akan jebol.
“Aaaahhh…Tanteee….Akuuu….mau…keluarrr…tantee…Aaaahhh…Aaahhhh Aahhh”, belum sempat aku mengatakan kalimat itu Tubuh Tante Heni Kembali Mengelinjang hebat dengan tubuhnya yang mengejang-ngejang sambil mengigit bibirnya menikmati orgasme.
“Andreee…Sayangg…anghhhh…..aaahhhh….enaaaaak…bangettt….sayanggg…aahhhhhh” sambil mengejang-ngejang tubuhnya Tante Heni mendesah sangat Panjang.
“Tanteee….Anghhh…..anghhhh……ahhhhh….akuuuu….keluarrr…..”, Crotttt….crottt…Crettt, tubuhku juga sedikit mengejang saat cairan spermaku mucrat didalam vaginanya.
“Ahhh…Andreee….sayang ahhh… Kamuu emang hebat bisa buat Tante Muncrat sampe dua kali gini”, katanya.
“Ahhhh….Tanteee…juga enak banget vagina Tanteee….bikin ketagihan nikmatnya….aaaaaarrrrgggggggghhhh”.
“Anghhh, Makasih yah Andree, Tante benar-benar puas sekali, kenapa nggak dari dulu kita lakukan seperti ini” kata Tante Heni.
“Andre…takut…Tan…ngak enak saja sama karena  Tante yang sudah banyak bantu Andre”. Kuciuma bibirnya sambil kami berlumatan.
“Mulai sekarang penismu khusus punya Tante, bikin aku klojotan dua kali”.
“Passti dong…Tan….pokonya ini khusus  buat Tante dan akan membuat Tante kenikmatan diatas ranjang sampai kapanpun Tante inginkan”.
Sejak kejadian itu hampir tiap malam kami lakukan hubungan seks dengan Tante Heni diatas ranjang dengan berbagai model dan gaya dengan bebas dan perselingkuhanku dengan Tante Heni masih berjalan hingga saat ini.
63 notes · View notes