Tumgik
#Ir Soekarno Lahir Pada Tanggal
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Bagi Sobat Turisian yang ingin mengenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia kepada sang buah hati. Salah satunya bisa mengajak anak-anak ke Museum HOS Tjokroaminoto di Kota Surabaya. Di museum ini Sobat Turisian bisa mengenal sejarah perjuangan tokoh pahlawan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. Bukan sekadar pejuang, tetapi ia juga salah satu pelopor pergerakan dan guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia, seperti Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Pembukaan secara resmi Museum HOS Tjokroaminoto pada tanggal 27 November 2017. Objek wisata edukasi ini menempati bangunan rumah kediaman Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Peresmian menjadi museum Pemerintah Kota Surabaya sekaligus sebagai destinasi wisata sejarah ini oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Tokoh pahlawan yang satu ini telah banyak melahirkan pemikiran besar bagi Indonesia. Berangkat dari pemikirannya pula melahirkan berbagai macam ideologi bangsa Indonesia pada saat itu. Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, pada 16 Agustus 1882. Kemudian wafat di Yogyakarta, pada 17 Desember 1934 di usia 52 tahun. Walaupun tidak lahir di Surabaya, Tjokroaminoto terkenal sebagai pahlawan nasional yang berasal dari Kota Pahlawan tersebut. Kalau penasaran mengenai kisahnya, Sobat Turisian wajib datang ke Museum HOS Tjokroaminoto yang berlokasi di daerah Peneleh Surabaya. Baca juga: Kebun Binatang Surabaya, Spot Rekreasi dan Edukasi Favorit Keluarga Tepatnya terletak di Jalan Peneleh Gang VII No. 29-31 Surabaya. Rumah tersebut tidak hanya menjadi tempat tinggal Pahlawan Nasional Tjokroaminoto beserta keluarga. Namun juga sebagai tempat tokoh-tokoh pergerakan dari berbagai latar belakang ideologi, seperti Semaoen, Alimin, Darsono, serta Tan Malaka bertemu dan berdialog. Koleksi & Kondisi Museum  Di Museum HOS Tjokroaminoto inilah, dulunya banyak terekam kisah dan sejarah perjuangan bangsa. Di dalamnya kini Sobat Turisian bisa melihat sebanyak 143 koleksi. Semuanya terkait dengan rumah tinggal dan perjuangan Tjokroaminoto pada masa lalu. Dari luar bangunan, Sobat Turisian bisa melihat warna hijau yang mendominasi bagian pagar. Pagar ini terbuat dari kayu dengan dua daun pintu berbentuk arsitektur rumah Jawa. Memiliki dua lantai, yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua berfungsi sebagai kamar kost. Museum HOS Tjokroaminoto menampilkan pula foto-foto dan narasi yang menjelaskan sejarah tokoh pahlawan tersebut. Termasuk beberapa barang dan profil para penghuninya. Pemuda-pemuda yang pernah indekos di rumah inilah yang kemudian menjadi tokoh yang berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Ada pemuda-pemuda yang sempat kost, di antaranya Munawar Musso, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Raden Darsono Notosudirdjo. Lalu Semaun, Alimin, serta proklamator dan juga Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Begitu memasuki ruang tamu di dalam Museum HOS Tjokroaminoto, Sobat Turisian akan merasakan suasana kesederhanaan yang sangat kental. Lantai rumah itu terbuat dari ubin-ubin kecil berwarna putih dan merah. Secara keseluruhan, rumah ini memiliki cat berwarna putih dan bagian plafonnya terbuat dari anyaman bambu. Baca juga: Mengenang Jasa Pahlawan Indonesia Lewat Tugu Pahlawan & Museum 10 Nopember Surabaya Di bagian kanan pintu terdapat meja kayu-marmer dengan empat kursi kayu yang mengelilinginya. Ruangan ini sepertinya adalah ruang tamu. Pada dindingnya, Sobat Turisian akan menemukan foto-foto serta kisah Tjokroaminoto semasa hidupnya. Foto-foto beliau juga bisa kalian temukan di beberapa dinding rumah. Bagi Sobat Turisian yang ingin berkunjung ke Museum HOS Tjokroaminoto tersebut, bisa datang kapan saja. Karena museum buka hari Selasa-Minggu, kecuali Senin tutup. Mulai dari pukul 09:00-17:00 WIB, tanpa ada pungutan biaya masuk. Untuk registrasi tiket online bisa kunjungi tiketwisata.surabaya.go.id.*  
0 notes
terasikip · 2 years
Text
Usulan Dasar Negara Ir Soekarno dan Perubahan Piagam Jakarta
Usulan Dasar Negara Ir Soekarno dan Perubahan Piagam Jakarta
Terasikip.com – Usulan Dasar Negara Ir Soekarno. Lahirnya dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila melalui proses perumusan yang lumayan panjang serta ada banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Dalam melakukan perumusan Pancasila, langkah pertama-tama diawali dengan terbentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI (Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Adanya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ts-lawfirmjkt · 3 years
Text
Togar Situmorang Mengingatkan Tentang Konsep TRI SAKTI Dalam Memperingati Hari Kelahiran Bung Karno
Tumblr media
Istilah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sosok Soekarno atau Bung Karno, sang Proklamator Indonesia. Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945 dan diucapkan pertama kali dalam Pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI.
Bulan Juni identik dengan Bulan Bung Karno, hal tersebut tidak lepas dari beberapa moment bersejarah yang lekat dengan Presiden Pertama Republik Indonesia tersebut, seperti Hari lahir Pancasila, hari kelahiran Bung Karno, hingga hari wafatnya pun juga di bulan Juni.
Dr. Ir. H. Sukarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. beliau lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901. Putera 'Sang Fajar' lahir dari pasangan Soekemi dengan Ida Ayu Nyoman Rai dengan nama kecil Koesno Sosrodiharjo. 
Sukarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada 17 Agustus 1945.
Sukarno juga yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Dalam memperingati hari kelahiran bapak bangsa tersebut, advokat kondang dan pengamat kebijakan publik Togar Situmorang, SH.,MH.,MAP.,C.Med.,CLA mengingatkan tentang konsep Tri Sakti dari Bung Karno.
Tumblr media
 Harus kita ingat bahwa Bung Karno telah melahirkan satu gagasan kongkrit yang dinamakan TRISAKTI, yakni, Berdaulat di bidang politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, serta Berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Dan hingga hari ini, pemikiran Bung Karno yang sangat brillian tersebut masih tetap relevan dijadikan pedoman bagi bangsa ini,” ujarnya
Lebih lanjut, Togar mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki banyak tantangan yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa yang berbhinneka tunggal ika.
Berbagai paham yang berinduk pada kapitalisme dan liberalisme telah berseliweran setiap hari di kehidupan kita. Belum lagi maraknya tindak-tindak kekerasan ataupun pemaksaan kehendak yang berkedok agama. Semuanya itu menjadi pemandangan yang sering terlihat dalam proses berbangsa dan bernegara kita.
 Lebih luas lagi Advokat yang sering disapa “Panglima Hukum” mengingatkan, sebagai negara yang berdaulat tentu kebijakan politik luar negeri kita tidak boleh ada satu negarapun yang mendikte kita. Menciptakan perdamaian dunia sebagai salah satu tujuan kita bernegara harus terus diemban, khususnya dalam mensikapi adanya negara-negara yang sedang berseteru atas wilayahnya.
Demikian juga dengan keberdikarian kita di bidang ekonomi. Peta jalan ekonomi kita dalam menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia harus benar-benar berdasarkan keputusan negara kita sendiri. Pemerintah boleh melakukan kerjasama ekonomi antara negara.
Tapi dalam melakukan kerjasama tersebut, kesetaraan dan kemandirian kita harus menjadi prasyarat utamanya. Kita harus menolak jika kerjasama-kerjasama yang ditawarkan oleh negara lain tersebut hanya meletakkan Indonesia hanya menjadi pasarnya semata.
Sama halnya dengan bidang kebudayaan. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan dikenal memiliki budaya bangsa yang adiluhung. Dan tugas kita bersama untuk menjaga itu semua.
Mari kita tetap kobarkan semangat dari Sang Proklamator untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik dan maju. Kami segenap Keluarga Law Firm Togar Situmorang, PBH Panglima Hukum, PT. Bali Global Service mengucapkan “Selamat Hari Lahir Bung Karno” tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“ dengan kantor pusatnya di Jl. Tukad Citarum No.5 A, Renon, Denpasar Selatan dan Jl. Kemang Selatan Raya No.99, Gedung Piccadilly,Jakarta serta Jl. Pengalengan Raya No.355, Bandung, Jawa Barat.
2 notes · View notes
rainyrens · 4 years
Text
RUMUSAN PANCASILA OLEH TIGA TOKOH BANGSA
Penulis Reni Anggraeni, S.Pd
Membangun sebuah rumah dibutuhkan pondasi yang kuat agar rumah tersebut dapat tegak berdiri hingga puluhan tahun. Begitupun dengan mendirikan negara. Berdirinya sebuah negara membutuhkan dasar hukum atau landasan yang menjadi pandangan hidup bangsa. Di usia yang menginjak 75 tahun ini, Indonesia telah memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Tahukah kamu bagaimana perumusan Pancasila sebagai dasar negara?
Pada 1 Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Chosakai yang diketuai oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat. Didampingi oleh ketua muda yaitu Ichibangase Yoshio dan wakil dari Indonesia yaitu Raden Pandji Soeroso. Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI dilantik beranggotakan 62 orang dan ditambah 7 orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.
Pada sidang BPUPKI 1 di tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 yang diketuai oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat, membahas tentang perumusan dasar negara. Tiga tokoh bangsa; Moh. Yamin, Seopomo dan Ir. Soekarno berlomba-lomba mengusulkan gagasan dari dasar negara. Rumusan-rumusan yang disampaikan memiliki perbedaan antara satu sama lainnya. Walaupun begitu, rumusan-rumusan tersebut tetap berakhir pada kepribadian dan gagasan besar dari bangsa Indonesia sendiri. Serta, rumusan-rumusan tersebut didasari sejarah perjuangan dan semangat nasionalisme.
Tiga rumusan negara disampaikan secara berurutan, pada tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin dalam pidatonya menyampaikan gagasan rumusan dasar negara yang diberi judul “Asas dan Kebangsaan Indonesia”. Gagasan tersebut terdiri dari lima unsur, yaitu:
Perikebangsaan
Perikemanusiaan
Periketuhanan
Perikerakyatan
Kesejahteraan.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara. Ia mengatakan bahwa negara Indonesia yang merdeka harus mempersatukan diri dengan segala lapisan masyarakat. Menurutnya, ada lima unsur yang menjadi dasar negara, yaitu:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Keadilan rakyat
Musyawarah.
Terakhir, Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia Merdeka. Ia kemudian mengemukakan rumusannya yang mencakup lima dasar negara yang disebutnya sebagai Pancasila. Berikut gagasan dasar negara menurut Ir. Soekarno, yaitu:
Nasionalisme dan kebangsaan Indonesia
Internasionalisme dan perikemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang berbudaya.
Rumusan dasar negara yang disampaikan oleh Ir. Soekarno ini menginpirasi para pendiri negara lainnya. Maka setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
1 note · View note
mudahdicari · 5 years
Text
Wajib Anda Ketahui, Tokoh Seni Lukis Indonesia !
Halo, sahabat seniman dunia, bagi kalian yang mencintai dunia seni lukis, anda harus banyak-banyakin nutrisi seni, salah satunya Anda harus tau siapa tokoh-tokoh ternama seni likus. Dan dapat kalian jadikan motifasi dalam berjuang untuk meneruskan perjuangan mereka.
Kalian juga harus tau, teknik melukis, seperti mengenal cara membuat teknik aquarel, pointilis, teknik arsir, dan masih banyak lagi.
1. Abdullah Suriosubroto Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878 dan meninggal di Yogyakarta pada tahun 1941. Wahidin Sudrohusodo yang dikala itu menjadi tokoh pergerakan nasional Indonesia. Abdullah merupakan pelukis pertama di Indonesia pada abad ke-20, ia melanjutkan jejak ayahnya dan belajar kedokteran di Batavia yang sekarang diketahui di Jakarta, melainkan dikala ia kuliah di Belanda, ia merubah profesinya menjadi melukis. Bagaimana dapat? Ia diketahui suka pemandangan, dan sempat ke Bandung untuk merasakan pemandangan alam Bandung walaupun hasilnya menentukan untuk melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta dan meninggal di sana. Aliran seni diketahui sebagai nama panggilan Mooi Indie. Dari karya-karyanya, ia benar-benar suka melukis pemandangan dengan sudut pandang yang luas. Bila lukisan itu kelihatan seperti aliran naturalisme ya? Sependapat ga? Karya Abdullah Suriosubroto: Hutan Bambu dan lainnya.
2. Barli Sasmitawinata Barli Sasmitawinata lahir pada 18 Maret 1921-8 Februari 2007. Dalam perjalanan hidupnya, ia mulai mengejar dunia seni lukis pada 1930-an dikala saudara iparnya memintanya belajar melukis di sanggar Jos Pluimentz, seorang pelukis Belgia yang pernah tinggal di Bandung. Setelah belajar dari Jos Pluimentz, ia melanjutkan pendidikan seni di Eropa salah satu dari dua: pengajarannya di Academie de la Grande Chaumiere, Paris pada tahun 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam Belanda pada tahun 1956. Sosok Barli penggiat seni yang mementingkan pendidikan seni, kemudian ia juga mendirikan Studio Rangga Gempol di Dago, Bandung. Karya Barli Sasmitawinata: Affandi dengan Istri Kembali Lukisan Pohon Apel, Fruit Saller, Mother Tani, Bobotoh, Pasar, Dua Wanita, Gadis, Pantai Nude, Penari Kebyar, Penari Kipas 2, Penari Kipas 2 dan lainnya. 3. Affandi Koesoema Affandi Koesoema lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990. Wow ,,, keren ya umur. Di dunia Affandi sosok pelukis yang benar-benar rendah hati, ia menganggap dirinya seorang pelukis bukan pelukis, baginya melukis merupakan pekerjaan. Uniknya, jalan pikirannya benar-benar simpel sampai pada dikala ada kritik Barat meminta aliran lukisan yang dibuat Affandi. Affandi malahan beralih ke aliran lukisan. Ia tidak memperlihatkan kejeniusannya, melainkan orang-orang mengevaluasi ia sebagai Maestro, karyanya menempuh 2.000 karya. Fantastis!!! Bagaimana ia melukis? Cara melukisnya benar-benar lucu, ia tidak melukis seperti pelukis lazimnya, ia tidak menggunakan kuas. Hanya menumpahkan lukisan berwarna ke dalam lukisannya yang membikin kesan pertama benar-benar semrawut, melainkan setelah itu ia menyikat warna cat dengan jarinya. Karya Affandi Koesoema: Kebun Cengkeh, Ayam Tarung, Perahu dan Matahari, Sis Cut Bunga Matahari, Barong & Leak, Kuda Jogja, Jatayu, Kepala Kuda dan lain-lain. 4. Basuki Abdullah
Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Termasuk salah satu pelukis Maestro Indonesia dengan aliran realis dan naturalisnya. Jiwa artistiknya tertanam dari bakat ayahnya, Abdullah Suriosubroto. Pada masa pemerintahan Jepang, Basuki masuk ke gerakan Poetra dan menugaskannya untuk mendidik melukis kepada murid-muridnya, kecuali itu Basuki juga aktif dalam kebiasaan Jepang pada waktu itu. Sementara di Belanda ia sukses menaklukkan 87 pelukis di Eropa dan menjadi jawara. Wow, berbangga ya ia punya wangi-wangian Indonesia. Selain itu ia sering berkeliling Eropa seperti Italia dan Prancis di mana banyak pelukis di negara itu. Basuki terkenal dengan pelukis potret yang dapat melukis wajah-wajah indah wanita, terkadang lukisan lebih indah dari wajah aslinya. Pengajaran seni tidak sia-sia, sampai hasilnya pada 1974 ia menetap di Jakarta untuk diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka. Karyanya: Dr. Ir. Soekarno, Ibu dan Buah, Upacara Pembantaian Bali, Wanita Spanyol, Nyai Roro Kidul, Jaka Tarub, Pertempuran Gatotkaca dengan Antasena, Bandel Buah, dan lain-lain.
Nah, itu tadi penjelas mengenai tokoh-tokoh seniman, yang dapat di contoh perjuangan serta usahanya dalam dunia seni lukis. Nah, untuk teknik-teknik dalam melukis Anda dapat mempelajarinya di mudahdicari.com, yang akan dijelaskan dengan lengkap.
1 note · View note
fajarpendidikan · 2 years
Text
Fakta Tentang Ir Soekarno, Presiden Pertama Indonesia yang Wajib Kamu Tahu! https://www.fajarpendidikan.co.id/fakta-tentang-ir-soekarno-presiden-pertama-indonesia-yang-wajib-kamu-tahu/?feed_id=14301&_unique_id=629dc704c2b04
0 notes
Text
Dandim 0730/Gunungkidul mengikuti Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 di Lapangan PemKab.Gunungkidul
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
WONOSARI – Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, Menghadiri Upacara Harkitnas ke-114 tahun 2022 yang bertempat di Halaman Alun-alun Pemda Wonosari Jl.Brigjen Katamso Dusun Purbosari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (20/05/2022) pada pukul 07.30 WIB.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Gunungkidul (H.Sunaryanta),Dandim 0730/Gunungkidul(Letkol Kav Anton Wahyudo),Kapolres Gunungkidul(AKBP Adhitiya Galayudha Ferdiyansyah SIK MT),Kajari Wonosari di wakilkan(Plt Kajari Guntur Triyono SH MH),Kepala PN Wonosari (Endi Nur Indra Putra SH MH),Sekda Ir Drajad Ruswandono MT,Para Pejabat Kadinas dan OPD di Jajaran Pemkab Gunungkidul,Ketua KNPI Gunungkidul(Heri Santosa Spd),Para Pejabat Polres Gunungkidul serta tamu undangan lainnya.
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, mengatakan Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 kali ini mengangkat tema “Ayo Bangkit Bersama" (INDONESIA BANGKIT)!”
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, menuturkan bahwa bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyat telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesejahteraan, pendidikan, dan sebagainya. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan
“Kalau sekarang bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia,” terang Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo.
Sambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI Dalam Peringatan KE-114 Hari Kebangkitan Nasional 20 MEI 2022:,
Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. Pada tahun ini, “Ayo Bangkit Bersama” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta
Para Mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908; Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.
Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada
kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Pada sisi penanganan COVID-19 di tingkat nasional, kita dapat melihat bahwa upaya kita kian menunjukkan hasil yang positif, ditunjukkan dengan kasus baru harian di bawah 400 kasus dan total kasus aktif yang sudah berada di bawah angka 5.000 kasus (Data per 13 Mei 2022). Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua juga sudah mencapai 79 persen. Namun demikian, kita patut tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinya aktivitas masyarakat secara normal. Secara perlahan, hal ini mendorong pemulihan perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen (y-on-y). Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali Administrasi Pemerintahan dan Jasa Pendidikan.
Dari sisi produksi, tiga Lapangan Usaha mengalami pertumbuhan tinggi yakni: 1) Sektor Usaha Transportasi dan Pergudangan 15,79% 2) Sektor Jasa-jasa lain 8,29%, dan 3) Sektor Informasi dan Komunikasi 7,14%. Mari terus kita bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional indonesia.
Momentum yang baik ini makin diperkuat dengan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022. Pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, dengan tujuan dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Pertemuan G20 yang dipimpin oleh Indonesia tahun ini mengusung tiga isu prioritas,
yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan. Tema dan isu prioritas G20 yang diangkat Indonesia merupakan cerminan dari semangat kebangkitan yang kita rayakan pada hari ini, yakni di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, tidak pernah meluruhkan cita kita untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat. Indonesia terus mendorong negara-negara anggota G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan siap berkolaborasi serta menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dan kemanusiaan dapat merasakan dampak nyata dari kerja sama ini.
Mengutip ucapan Dr. Sutomo “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”
Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat!!
"Akhir kata,bangkitlah Indonesiaku karena kita bangsa yang kuat.Dan mari bersamalawan Covid." Tutup Dandim 0730/Gunungkidul,Letkol Kav Anton Wahyudo.(pen0730GK)
0 notes
kobongkastrol · 4 years
Text
Di Bandung: Darah Muda Soekarno
Barangkali dengan nada sedikit menekan ketika Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H. W. Daendels, berkata kepada Bupati R. A. Wiranatakusuma II usai meresmikan jembatan yang melintasi Cikapundung. Setelah menancapkan tongkatnya pada satu titik, Daendels berucap, "Zorg, dat als ik terug kom hier ee stad is gebouwd" (Usahakan, bila saya datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun). Peristiwa itu terjadi pada tahun 1809.
Daendels tentu tak pernah main-main denngan omongannya. Ia yang berkuasa selama tiga tahun, dikenal sebagai gubernur jenderal ambisius dengan pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, masa jabatannya yang singkat tak menyurutkannya mewujudkan jalan raya sepanjang 1000 kilometer. Dari Anyer di ujung barat Pulau Jawa,  ke Panarukan di ujung Timurnya. Sebuah jalan yang dibuat secara kolosal, melibatkan sejumlah masyarakat pribumi yang tak terhitung menjadi korban. Sastrawan legendaris, mendiang Pramoedya Ananta Toer, bahkan secara khusus menuliskan proyek besar yang kelam itu dalam sebuah buku bertajuk, "Jalan Raya Pos, Jalan Daendels".
Begitu pun dengan titahnya itu kepada R. A Wiranatakusuma II yang dikenal sebagai Dalem Kaum. Tak perlu menunggu terlalu lama. Ketika Daendels masih berkuasa, terbitlah besluit Pemerintah Hindia Belanda tanggal 25 September 1810 yang menyatakan bahwa Kota Bandung ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Bandung. Sejak saat itu, secara perlahan Bandung mulai menunjukkan geliat pembangunannya.
Hampir seratus tahun setelah keluarnya besluit tersebut, tepatnya pada tanggal 1 April 1906, Gubernur Jenderal Van Heutz dengan ordonansi tanggal 2 Februari 1906 yang diundangkan tanggal 1 Maret 1906, menetapkan Kota Bandung (ibukota kabupaten) statusnya ditingkatkan menjadi pemerintah kota (Gemeente).
Bersamaan dengan itu, pada dekade awal abad ke-20 tersebut, secara sosial politik di Hindia Belanda telah terjadi perubahan yang cukup signifikan, menyangkut hal ihwal politik balas budi atau yang lebih dikenal dengan politik etis. Dicanangkan oleh sejumlah politisi di negeri Belanda, salah satunya adalah J. H. Abendanon. Politik etis adalah semacam hutang budi yang harus dibayar kepada tanah jajahan, setelah sekian lama memberi keuntungan melimpah. Bertumpu pada tiga hal yang harus dilakukan yakni: Edukasi, irigasi, dan transmigrasi.
Abendanon yang menjabat sebagai direktur pendidikan, agama, dan industri ketika politik etis ini mulai berlangsung, segera membuka sekolah untuk anak-anak Eropa agar bisa juga dinikmati oleh anak-anak bumiputra. Tahun 1902 misalnya, Sekolah Dokter Jawa ditingkatkan menjadi Sekolah Dokter Bumiputera (School tot opleiding van Inlandsche Artsen-STOVIA)  Ya, walaupun masih sebatas untuk anak-anak bangsawan. Namun setidaknya, usaha-usaha dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda memberikan hasil yang mungkin saja tak pernah diduga sebelumnya. Meminjam istilah dr. Abdul Riva'i telah lahir lapisan sosial baru yakni dari asalnya bangsawan usul menjadi bangsawan pikiran.
Pusat-pusat pendidikan di sejumlah kota mulai tumbuh akibat kebijakan politik etis. Tak terkecuali di Bandung. Bandung yang dekat dengan Batavia (Jakarta sekarang) ditambah dengan suasananya yang sejuk dan nyaman, menjadikannya sebuah kota yang strategis. Dekat ke mana-mana dan sarana transportasi cukup memadai untuk ukuran waktu itu.
Maka tak heran di Bandung bermunculan sekolah seperti Technische Hoogesschool (TH) yang dibangun secara bertahap mulai tahuhn 1918-1935. Hogere Burger School (HBS) dibangun tahun 1916. HBS van de Zuster Ursulinen dibangun 1922.  Middlebare Handelschool didirikan tahun 1932. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dibangun tahun 1917, dan lain sebagainya.
Munculnya sekolah-sekolah itu menerbitkan minat calon pelajar dari seluruh nusantara guna mengecap pendidikan kolonial sembari merasakan dinginnya-meminjam istilah penulis Us Tiarsa-"Basa Bandung Halimunan". Bandung menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan melanjutkan pendidikan, selain Batavia, Yogyakarta, dan Surabaya. Dan lumrah saja, karena pada kota-kota itulah pemerintah kolonial Hindia Belanda mula-mula memusatkan sejumlah infrastruktur, ternasuk pendidikan. Sukarno adalah salah satunya.
Di Surabaya, Sukarno tak hanya bertungkus lumus dengan pelajaran-pelajaran HBS. Ia juga mendapat didikan dari tangan pertama induk semangnya, "Raja Tanpa Mahkota" HOS Tjokroaminoto. Selain itu ia bergaul dengan sejumlah teman lintas ideologi seperti Alimin, Muso, Kartosuwiryo, Hermen Kartowisastro, dan lain-lain. Setelah lima tahun di HBS, pada 10 Juni 1921 Sukarno menerima ijazah HBS setelah ia menempuh ujian sebanyak 15 mata pelajaran. Dan di tahun terakhir HBS pula lah ia menikah dengan Siti Oetari, anak dari Tjokroaminoto.
Mulanya Sukarno hendak melanjutkan pendidikannya ke Negeri Belanda. Ibunya, Soekemi, tak menyetujui keinginan anaknya. Hal itu berkaitan dengan kekuatan keuangan keluarga Sukarno. Maka akhir Juni 1921 ia mendaftarkan diri di TH Bandung (ITB sekarang) dengan mengambil jurusan sipil, karena hanya jurusan itulah yang ada. Di samping itu, ketika mulai merantau ke Bandung ia sudah menetapkan diri untuk berkarier di dunia politik.
Namun malang nasib Sukarno. Belum lama berkuliah, ia memutuskan kembali ke Surabaya, karena mertuanya, Tjokroaminoto dituduh terlibat dalam kasus Afdeling B di Garut Jawa Barat. Sebagai rasa tanggung jawabnya sebagai menantu, Sukarno bekerja penuh waktu di perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda. Setelah kasus yang melibatkan mertuanya itu selesai, Sukarno kembali mendaftar di TH Bandung untuk tahun ajaran 1922.
Tempaan di Surabaya, seringnya membaca sejumlah literatur, dan juga melihat realitas yang terjadi di hadapannya, Sukarno tak hanya sibuk dengan tugas-tugas kuliah. Ia bukanlah tipe mahasiswa yang setelah berkuliah lantas berleha-leha. Ia makin akrab dengan menghadiri rapat-rapat besar yang saat itu sering diadakan di alun-alun Bandung.
Bahkan di suatu hari minggu tanggal 20 Januari 1923, ia tak bisa menahan diri naik ke mimbar dan menyampaikan orasinya mengecam kolonialisme. Tentu saja ia segera diseret dari panggung oleh pihak kepolisian. Dan pada keesokan harinya ia mendapat teguran dari dosennya Profesor Klopper agar ia tak lagi aktif dalam kegiatan politik dan bertekun saja dalam studinya di bidang teknik sipil.
Sukarno kemudian mengatakan kepada Profesor Klopper bahwa ia hanya bisa berjanji tidak akan mengabaikan pelajarannya di kuliah, bukan berjanji menghentikan kegiatannya dalam berpolitik. Ditegur oleh Profesor Klopper tak membuat Sukarno jera. Ia lagi-lagi menghadiri sebuah rapat pada 4 Maret 1923 yang diselenggarakan oleh Sarekat Islam di Gang Sekolah yang dihadiri kira-kira 2000 orang.
Bandung telah menyemai kesadaran nasionalisme Sukarno dalam batas-batasnya yang terjauh. Kebijakan politik etis tanpa disadari telah memicu lahirnya kaum pribumi terpelajar yang merasakan kelamnya akibat kolonialisme. Di Bandung pula Sukarno merumuskan apa yang disebut dengan marhaenisme atau sosialisme Indonesia.
Syahdan, suatu hari Sukarno berjalan-jalan ke sebuah daerah di Bandung Selatan. Ia bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen. Ia petani kecil saja. Mempunyai sepetak tanah dengan peralatan kerja yang seadanya. Hanya cukup hidup ala kadarnya dengan keluarganya. Dengan begitu, ia akan tetap hidup berkekurangan dan tetap miskin, sama dengan buruh miskin, nelayan miskin, dan semacamnya. Mereka semua adalah marhaen.
Perkuliahan dan aktivitas politik Sukarno berjalan seimbang. Buktinya, sebelum lulus dari TH Bandung Mei 1926, bersama dengan Mr. Ishaq Tjokrohadisoerjo, Tjipto, Abdoel Moeis, dan Anwari mereka mendirikan Algemeene Studi Club pada 29 November 1925. Ini menunjukkan bahwa Sukarno telah membangun jaringan aktivis pergerakan dengan Tjipto sebagai mentornya. Suasana zaman ketika itu memang dimana-mana tumbuh organisasi pergerakan bak cendawan di musim hujan. Dipelopori oleh Sarekat Dagang Islam tahun 1905 dan Budi Utomo pada 1908.
Kaum bangsawan terpelajar yang kemudian bermetamorfosa menjadi bangsawan pikiran, semakin menyadari bahwa imperialisme dan kolonialisme tak bisa dilawan dengan cara-cara tradisional dan konservatif, melainkan ia mesti dihadang dengan cara-cara baru sepeti pengorgansasian yang rapih, lewat tulisan di media massa, dan pergerakan yang mengedepankan intelektualitas.
Soekarno menyadari itu, Dan ia mesti menanggung risikonya. Karena sikapnya yang kukuh untuk non kooperasi, Sukarno muda yang baru menyandang gelar insinyur menampik tawaran dosennya untuk menjadi pegawai pemerintahan Hindia Belanda di bagian Dinas Pekerjaan Umum. Ia hendak menjadi manusia merdeka yang bebas dari jebakan pihak kolonial.
Sungguh pilihan yang tak mudah. Di tengah himpitan kewajban sebagai seorang suami, Sukarno menolak menjadi pegawai tetap pemerintah. Sempat mendirikan biro arsitek bersama seorang temannya, Ir. Anwari bernama Biro Insinyur Soekarno dan Anwari yang berkantor di Jalan Dewi Sartika Bandung sekarang. Itu pun tak lama, karena kemudian Sukarno banyak mencurahkan hidupnya berpolitik.
Douwes Dekker datang menolong. Karena Sukarno lulusan TH Bandung, ia menawarinya sebagai guru ilmu pasti dan sejarah di Ksatrian Institut. Sekolah yang didirikan oleh Douwes Dekker. Kini, menjelma menjadi SMP Negeri 1 Bandung yang terletak di Jl. Ksatrian. Sukarno hanya empat bulan mengajar di sana. Ia menyadari bahwa radius aktivitas pergerakannya harus lebih meluas.
Grafik aktivitas politik Sukarno pasca lulus sebagai insinyur makin menjadi-jadi. Darah mudanya memang bergejolak melihat penderitaan bangsanya sendiri. Dengan terang-terangan ia tak tak ragu lagi berhadapan cengkeraman kolonial. Di usia yang masih 26 tahun, pada tanggal 27 Juli 1927, Sukarno mulai memimpin Perserikatan Nasional Indonesia. Ia merupakan cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) bentukan Sukarno yang disahkan dalam kongres pertamanya di Surabaya pada tanggal 27-30 Mei 1928.
Gemuruh PNI besutan Sukarno makin berkembang. Ia tak henti-hentinya berkeliling, berkampanye pada masyarakat arus bawah yang disebutnya sebagai marhaen. Sukarno gelorakan api kebangkitan melawan kolonial dengan cara-cara cerdas dan cerdik. Ia membina rakyat agar terdidik dan terorganisir. Dan sejak saat itu pula, Sukarno tak pernah luput dari pengawasan pihak mata-mata kolonial Belanda dalam mengawasi pergerakannya.
Keberaniannya menghadapi taring kolonial membuat Sukarno harus mendekam di penjara Banceuy dan Sukamiskin. Pembelaannya dengan membaca risalah "Mencapai Indonesia Merdeka" di muka Pengadilan Kolonial Belanda, menjadi api yang terus dinyalakan. Karena pengaruhnya yang terus meluas dan mengkhawatirkan pihak kolonial, maka pada tanggal 28 Desember 1933, keluarlah dekrit nomor 2 z. Isinya Bung Karno mesti menjalani pembuangan ke sebuah daerah bernama Ende, Flores.
Tak pelak, di Bandung lah darah muda Sukarno bergolak. Membaca zaman dan mencoba menulis sejarah lewat aktivitas politik yang tak pernah putus. Di Bandung Sukarno pernah bertumbuh. Meninju kolonial di tengah-tengah suasana yang terus berubah.
Bibliografi
Bob Hering. Soekarno Bapak Indonesia Merdeka. Jakarta: Hasta Mitra. 2003
Cindy Adams. Sukarno An Autobiography As Told to Cindy Adams. USA: The Bobbs-Merrill Compamy Inc. 1965
Her Suganda. Jejak Soekarno di Bandung (1921-1934). Jakarta: Penerbit Kompas. 2015
Parakitri T. Simbolon. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Kompas. 2007
Sudarsono Katam Kartodiwirio. Bandung Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah. Bandung: Kiblat Buku Utama. 2006
Sumber foto berdasarkan tangkap layar pada buku "Sukarno An Autobiography As Told to Cindy Adams"
0 notes
zulfian52 · 4 years
Text
Gerakan Aksi Pelajar dan Mahasiswa: Untuk Indonesia Lebih Adil dan Sejahtera
Demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker atau Cilaka) turut diikuti sejumlah siswa dan mahasiswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) angkat bicara terkait kejadian ini. Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri, sangat menyayangkan keterlibatan pelajar dalam aksi demo. Menurutnya, para pelajar belum tahu persis esensi yang diperjuangkan dalam aksi demo tersebut. “Itu sangat disayangkan pelajar setingkat menengah demo di jalanan yang rentan. Saya juga punya keyakinan mereka belum tahu persis sebenarnya apa yang diperjuangkan,” kata Jumeri kepada wartawan pada Kamis (8/10/2020). Seperti dikutip oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Nizam, menyarankan mahasiswa melakukan telaah kritis terhadap UU Ciptaker yang diprotes dalam aksi demo. Kalau memang dirasa ada yang melanggar Undang-Undang Dasar (UUD), menurutnya, mahasiswa dapat menyampaikan itu ke DPR RI ataupun ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Mestinya mendalami dulu isi RUU nya. Melakukan telaah kritis, objektif atas isi RUU tersebut. Apakah ada yang melanggar UUD, kalau ada berikan koreksi, sampaikan ke DPR dan Pemerintah, bila perlu ke MK,” kata Nizam. Di kesempatan lain, ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menerbitkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pencegahan Keterlibatan Peserta Didik dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berpotensi Kekerasan. Surat Edaran yang ditandatangani 27 September 2019 itu memuat larangan pelibatan peserta didik dalam kegiatan unjuk rasa yang berpotensi pada tindakan kekerasan, kekacauan, dan perusakan. Muhadjir mengatakan, penerbitan surat edaran ini merupakan buntut dari aksi unjuk rasa pelajar pada 25 September lalu yang berujung kerusuhan hingga membahayakan keselamatan diri dan orang lain. “Saya ingin mengingatkan peserta didik kita, siswa kita harus kita lindungi dari berbagai macam tindak kekerasan atau berada di dalam lingkungan di mana ada kemungkinan mengancam jiwa yang bersangkutan,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Ahad (29/9). Dalam surat edaran tersebut, Muhadjir meminta kepala daerah hingga kepala dinas pendidikan setempat untuk memastikan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru memantau peserta didik di dalam dan luar lingkungan sekolah. Muhadjir juga meminta pihak sekolah menjalin kerja sama dengan orang tua/wali untuk memastikan putera/puterinya mengikuti proses pembelajaran sesuai ketentuan. “Siswa itu masih tanggung jawab guru dan orang tua, karena menurut undang-undang statusnya masih sebagai warga negara yang dilindungi. Belum dewasa, belum bisa mengambil keputusannya sendiri,” terangnya. Muhadjir juga meminta kepala sekolah dan guru membangun komunikasi harmonis dan melakukan kegiatan belajar yang dapat menyalurkan pemikiran kritis, bakat, dan kreativitas peserta didik. Pihak sekolah juga diminta memastikan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan peserta didik tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menyesatkan. Sejarah Aksi Pelajar dan Mahasiswa Sesungguhnya aksi pelajar, pemuda, dan mahasiswa di Indonesia melakukan aksi adalah hal yang lumrah. Sejarah bangsa ini telah melahirkan tokoh bangsa yang bermula dari aksi di zamannya. Dengan kukuh dan kokohnya alam pikirannya yang jernih Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar (KAPPI) yang dimotori Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) lahir digawangi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dari aksi itu, mereka menjadi tokoh bangsa yang kritis. Menilik sejarah panjang Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S PKI), tidak terlepas dari berbagai macam perlawanan. Aksi-aksi dari berbagai kalangan pemuda mewarnai gejolak politik Indonesia guna menuntut keadilan pemerintah yang kala itu masih dipimpin oleh Ir. Soekarno. Hingga G 30 S PKI itu sudah teratasi di akhir tahun 1965, perlawanan masih terus berlanjut. Ketidakstabilan politik, keamanan, dan ekonomi negara menjadi kacau balau. Perekonomian semakin terpuruk dengan adanya inflasi yang meresahkan rakyat. Terlebih Presiden Soekarno tidak mengambil tindakan tegas, membuat pemuda Indonesia merasa harus mengambil sikap secepatnya. Pemuda Indonesia yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) mulai melakukan perlawanan menuntut penyelesaian oknum-oknum PKI yang masih berseliweran dalam politik pemerintahan. Perlawanan tersebut mendapat dukungan tambahan ketika gerakan lainnya, seperti KABI (buruh), KASI (sarjana), KAWI (wanita), KAGI (guru) dan lain-lain mulai menyatukan barisan. Kemudian pada 26 Oktober 1965, gerakan-gerakan tersebut menyatukan komando menjadi satu front, yakni Front Pancasila. Peristiwa Masa Transisi (1966-1967) : 1. Lahirnya Kesatuan Aksi - Terjadi di Jakarta - Di latar belakangi oleh tuntutan penyelesaian bagi para pelaku G30 S/PKI - Aksi dipelapori oleh kesatuan aksi mahasiswa (KAMI), pemuda-pemuda  (KAPPI), dan pelajar (KAPI). Dan muncul pula KABI (buruh), KASI (sarjana), KAWI (wanita), dan KAGI (guru). - Pada tanggal 26 Oktober 1965, kesatuan-kesatuan aksi tersebut bergabung dalam satu front, yaitu FRONT PANCASILA
Lahirnya Front Pancasila menjadi tonggak awal alur demonstrasi rakyat terhadap pemerintahan Soekarno. Perlawanan yang semakin panas dan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin memburuk akibat pengaruh kenaikan harga bensin, memicu inflasi hingga harga kebutuhan pokok lain ikut meningkat. Membuat pemuda Indonesia menyuarakan aspirasi mereka. Aspirasi tersebut tertuang dalam sebuah tuntutan, Tri Tuntunan Hati Nurani Rakyat yang lebih dikenal dengan sebutan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat). Front Pancasila yang dipelopori oleh KAMI dan KAPPI mendatangi DPR-GR Pada 10 Januari 1966 guna mengajukan tiga buah tuntutan, yaitu: 1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya 2. Perombakan kabinet Dwikora 3. Turunkan harga sembako Pergerakan Mahasiswa Aksi Tritura tersebut melahirkan aksi-aksi lainnya yang berkepanjangan. Pada tanggal 24 Februari 1966, pada saat pelantikan Kabinet 100 Menteri, para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka. Terjadi bentrok dengan pasukan Cakrabirawa yang mencoba menghadang. Demonstrasi semakin memanas hingga menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief Rachman Hakim. Bentrokan terjadi dan mengakibatkan gugurnya Arief Rahman Hakim yang semakin membuat gerakan mereka solid. kemudian mahasiswa membentuk Laskar Arief Rahman Hakim yang terdiri dari 42 universitas dan perguruan tinggi di Jakarta. Menindaklanjuti aksi tersebut, berdasarkan keputusan Panglima Komando Ganyang Malaysia (Kogam) yaitu Presiden Soekarno sendiri, KAMI dibubarkan. Namun hal tersebut tidak membuat barisan pemuda Indonesia mundur. Dalam jurnal karya Darmawijaya yang berjudul ISLAM DAN KEKUASAAN ORDE BARU: Membaca Kembali Politik De-Islamisasi Soeharto, ditegaskan dengan gugurnya Arief Rahman Hakim membuat gerakan KAMI semakin militan. Tanggal 26 Januari 1966, Presiden Sukarno membubarkan KAMI, menutup Kampus UI, dan menggelar kekuatan militer di jalan-jalan Jakarta, dengan kendaraan lapis baja beserta rintangan kawat-kawat berduri. KAMI tidak tinggal diam atas tindakan Presiden Sukarno tersebut. Pada tanggal 4 Maret 1966, eksponen KAMI membentuk Laskar Arief Rahman Hakim dengan kekuatan 7 batalyon dari 42 Universitas. Tindakan eksponen KAMI ini diikuti pula oleh PII (Pelajar Islam Indonesia). Pada tanggal 5 Maret 1966, PII berhasil mempelopori berdirinya KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) di Markas Besar PII Jakarta. Pemuda masih bersikukuh mengawal gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Hingga gerakan Tritura mencapai puncak ketika keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Surat ini menginstruksikan Mayor Jenderal Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu, salah satu diantaranya ialah membubarkan Partai Komunis Indonesia dan ormas-ormasnya. Mahasiswa yang berjuang saat itu sekarang dikenal dengan angkatan 66. Dikutip dari website http://socio-politica.com Bung Tomo, April 1966 dengan rendah hati mengakui bahwa Angkatan 66 lebih hebat daripada Angkatan 45. Berbeda dengan Angkatan 45 yang berjuang dengan bedil, Angkatan 66 berjuang tidak dengan senapan, tapi dengan “keberanian, kecerdasan, kesadaran politik, motif yang murni”. Dengan semua itu Angkatan 66 “memberi arah baru pada sejarah nasional Indonesia”. Sejarah telah memberikan pelajaran bahwa aksi pemuda, pelajar, dan mahasiswa sesungguhnya untuk meluruskan dan menegakkan negeri ini agar bijak dalam menyikapi rakyat dan bangsanya sendiri untuk keluar dari berbagai kesulitan ekonomi, sosial dan politik.
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
marsellaseptha · 4 years
Photo
Tumblr media
1 Juni Hari Lahir Pancasila Pada 1 Juni 1945 Sukarno berpidato tentang dasar negara yg dinamainya Pancasila. Menurut sejarawan Peter Kasenda dalam Bung Karno Panglima Revolusi pidato Sukarno pd 1 Juni 1945 berjudul Lahirnya Pancasila kemudian diterbitkan Departemen Penerangan pada 1947. 11 tahun kemudian, tepatnya 1958 & 1959, Presiden Sukarno memberikan kursus-kursus di Istana Negara Jakarta, & kuliah umum pd Seminar Pancasila di Yogyakarta. Kumpulan pidato tersebut beserta pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 dibukukan berjudul Pancasila sbg Dasar Negara. Awalnya Sukarno merasa ckp dg kursus / rapat-rapat umum dlm mengampanyekan Pancasila. Namun, dia kemudian tersentak oleh pernyataan D.N. Aidit, ketua CC PKI. Pd awal Mei 1964, Aidit membuat pernyataan mengejutkan yg mempertanyakan Pancasila sbg dasar negara. Dlm pidato berjudul “Berani, Berani, Sekali Lagi Berani,” Aidit mengatakan “Pancasila mungkin utk sementara dpt mencapai tujuannya sbg faktor penunjang dlm menempa kesatuan & kekuatan Nasakom. Akan tetapi begitu Nasakom mjd realitas, maka Pancasila dg sendirinya tak akan ada lg.” Tiba-tiba presiden menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pd 1 Juni 1964 menurut Ganis Harsono, juru bicara departemen luar negeri pd era Sukarno. Hari Lahir Pancasila diperingati utk pertama kalinya dg upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Slogan yg dipilih adalah Pancasila Sepanjang Masa. Pd kesempatan tersebut, Sukarno menguraikan kembali bagaimana dulu dia merumuskan Pancasila, berikut dg urut-urutan kelima silanya. Peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilaksanakan setiap thn, setiap tanggal 1 Juni. Terakhir Sukarno memperingati Hari Lahir Pancasila pd 1 Juni 1966. Pd 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016 yg menetapkan 1 Juni 1945 sbg Hari Lahir Pancasila. & 1 Juni ditetapkan sbg hari libur nasional mulai thn 2017. & tema Hari Lahir Pancasila 2020: "Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju" "Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan." - Ir. Soekarno . . #latepost #pancasila #harilahirpancasila #harilahirpancasila2020 https://www.instagram.com/p/CA8ol2RJV7d/?igshid=vpbwfez4txrl
0 notes
selebgramkaltim · 4 years
Photo
Tumblr media
Selamat Hari Lahir Pancasila Kelahiran Pancasila Berlatar Belakang Pidato Ir. Soekarno Bung Karno mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila saat berpidato di sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Pidatonya berlangsung pada tanggal 1 Juni 1945. Beliau menyebutkan lima dasar negara, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat dan demokrasi, serta kesejahteraan sosial. Setelah menyepakati usulan lima dasar negara tersebut, BPUPKI segera membentuk panitia kecil. Tugas panitia ini adalah merumuskan dan menyusun Undang –undang Dasar berdsarkan pidato Bung Karno. Panitia yang dibentuk BPUPKI terdiri dari sembilan orang; salah satunya Ir. Soekarno. Selain itu, ada pula Mohammad Yamin, Mohammad Hatta, Wahid Hasyim, Sutardjo Kartohadikusumo, Otto Iskandar Dinata, Ki Bagoes Hadikoesoemo, dan AA Maramis. Hari Lahir Pancasila Ditetapkan Sebagai Libur Nasional pada Tahun 1964 Pancasila sudah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945. Namun, hari lahir Pancasila ditetapkan sebagai libur nasional selang 20 tahun kemudian. Berdasarkan persetujuan presiden pada tanggal 1 Juni 1964, Menteri Koordinator Kesejahteraan dan Menteri Agama mengeluarkan ketetapannya. Pengumuman ketetapan tersebut dipampang di surat kabar nasional. Menariknya, bersamaan dengan pengumuman itu, terdapat karya Bung Karno yang berjudul Tjamkan Pantja Sila. #pancasila #pancasilaabadi #pancasilarumahkita #sayapancasila #haripancasila #pancasilakita #garudapancasila #pancasilajaya #pekanpancasila #pancasiladay #savepancasila #pancasilasatu #pancasilapunyakita #pancasilahargamati #harikesaktianpancasila #pancasilareborn https://www.instagram.com/p/CA4HXpEpwXN/?igshid=ue3ahdexe3d2
0 notes
potolawas · 4 years
Photo
Tumblr media
Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. • Berkat kegigihannya, dia mendirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini (Sekolah Kartini) di Semarang pada tahun 1912, kemudian menyusul Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. • Pada 1911, Mr JH Abendanon, sahabatnya di Belanda menerbitkan karya tulisan R.A. Kartini dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang. Dan pada 1922 buku tersebut terbit dalam bahasa melayu yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" diterbitkan Balai Pustaka. • Sesuai dengan ketetapan Presiden RI, Ir. Soekarno, melalui surat No.108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 menetapkan R. A. Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. • Di surat yang sama, Soekarno juga menetapkan peringatan Hari Kartini sebagai hari besar Nasional yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan hari lahir R.A. Kartini. Sumber: kompas. • 📸: Nationaal Archief • #potolawas #potolawaskartini #rakartini #harikartini #kartini #kartiniday #pahlawan #emansipasi #emansipasiwanita #belajardarisejarah (di Rembang, Jawa Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B_PjVVcn4Hd/?igshid=1oyyk5nhynw7b
0 notes
mudahdicari · 5 years
Text
Wajib Anda Ketahui, Tokoh Seni Lukis Indonesia!
Tumblr media
Halo, sahabat seniman dunia, bagi kalian yang menyukai dunia seni lukis, kamu harus banyak-banyak nutrisi seni, salah satunya kamu harus tau siapa saja tokoh-tokoh ternama seni rupa likus. Dan dapat kalian jadikan motifasi dalam perjuangan untuk menyelesaikan perjuangan mereka.
Kalian juga harus tau, teknik melukis, seperti mengenal cara membuat teknik aquarel, pointilis, teknik arsir , dan masih banyak lagi.
1. Abdullah Suriosubroto Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878 dan lahir di Yogyakarta pada tahun 1941. Wahidin Sudrohusodo yang dikala itu menjadi tokoh pergerakan nasional Indonesia. Abdullah merupakan pelukis pertama di Indonesia pada abad ke-20, ia melanjutkan jejak belajar dan belajar di Batavia yang sekarang dikenal di Jakarta, jika dikala ia kuliah di Belanda, ia mengubah profesinya menjadi melukis. Bagaimana bisa? Ia terkenal suka pemandangan, dan pernah ke Bandung untuk merasakan pemandangan alam Bandung. Aliran senior yang dikenal sebagai nama panggilan Mooi Indie. Dari karya-karyanya, ia benar-benar suka melukis pemandangan dengan sudut pandang yang luas. Kapan lukisan itu kelihatan seperti aliran naturalisme ya? Sependapat ga? Karya Abdullah Suriosubroto: Hutan Bambu dan lainnya.
2. Barli Sasmitawinata Barli Sasmitawinata lahir pada tanggal 18 Maret 1921-8 Februari 2007. Dalam perjalanannya, ia memulai perjalanan dunia seni lukis pada tahun 1930-an dengan dikala saudara iparnya memintanya belajar melukis di sanggar Jos Pluimentz, seorang pelukis yang pernah tinggal di Bandung. Setelah belajar dari Jos Pluimentz, ia melanjutkan pendidikan senior di Eropa salah satu dari dua: membalasnya di Academie de la Grande Chaumiere, Paris pada tahun 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam Belanda pada tahun 1956. Sosok Barli penggiat senior yang mementingkan pendidikan seni, kemudian ia juga mendirikan Studio Rangga Gempol di Dago, Bandung. Karya Barli Sasmitawinata: Affandi dengan Istri Kembali Lukisan Pohon Apel, Fruit Saller, Mother Tani, Bobotoh, Pasar, Dua Wanita, Gadis, Pantai Nude, Penari Kebyar, Penari Kipas 2, Penari Kipas 2 dan lainnya. 3. Affandi Koesoema Affandi Koesoema lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan lahir pada tahun 1990. Wow ,,, keren ya berumur. Di dunia Affandi sosok pelukis yang benar-benar rendah hati, ia menganggap dirinya pelukis bukan pelukis, berhasil melukis mewakili pekerjaan. Uniknya, jalan pikirannya benar-benar simpel hingga dikala ada kritik Barat meminta aliran lukisan yang dibuat Affandi. Affandi malahan beralih ke aliran lukisan. Ia tidak memenangkan kejeniusannya, menggantikan orang-orang yang dikembalikan sebagai Maestro, karyanya menempuh 2.000 karya. Fantastis !!! Bagaimana ia melukis? Cara melukisnya benar-benar lucu, ia tidak melukis seperti pelukis lazimnya, ia tidak menggunakan kuas. Hanya menumpahkan lukisan berwarna ke dalam lukisannya yang membikin kesan pertama benar-benar semrawut, kemudian setelah itu ia menyikat warna kucing dengan jarinya. Karya Affandi Koesoema: Kebun Cengkeh, Ayam Tarung, Perahu dan Matahari, Sis Cut Bunga Matahari, Barong & Leak, Kuda Jogja, Jatayu, Kepala Kuda dan lain-lain. 4. Basuki Abdullah
Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Minta salah satu pelukis Maestro Indonesia dengan aliran realis dan naturalisnya. Jiwa artistiknya diubah dari bakat yang didukung, Abdullah Suriosubroto. Pada masa pemerintahan Jepang, Basuki masuk ke gerakan Poetra dan menugaskannya untuk mendidik melukis kepada murid-muridnya, kecuali itu Basuki juga aktif dalam kebiasaan Jepang pada waktu itu. Sementara di Belanda ia berhasil menaklukkan 87 pelukis di Eropa dan menjadi jawara. Wow, berbangga ya ia punya wangi-wangian Indonesia. Selain itu ia sering berkeliling Eropa seperti Italia dan Prancis di mana banyak pelukis di negara itu. Basuki terkenal dengan pelukis potret yang bisa melukis wajah-wajah indah wanita, membahas lukisan lebih indah dari wajah berseru. Pengajaran seni tidak sia-sia, sampai selesai pada tahun 1974 ia diselesaikan di Jakarta untuk ditetapkan sebagai pelukis Istana Merdeka. Karyanya: Dr. Ir. Soekarno, Ibu dan Buah, Upacara Pembantaian Bali, Wanita Spanyol, Nyai Roro Kidul, Jaka Tarub, Pertempuran Gatotkaca dengan Antasena, Bandel Buah, dan lain-lain.
Nah, itu tadi penjelas tentang tokoh-tokoh seniman, yang bisa di contoh perjuangan dan usaha di dunia seni lukis. Nah, untuk teknik-teknik dalam melukis Anda bisa mempelajarinya di mudahdicari.com, yang akan memudahkan dengan lengkap.
0 notes
stmikaub-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
==Memperingati Hari Lahirnya PANCASILA 1 Juni 2019== Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 yang dirumuskan oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno bersama tokoh-tokoh Bangsa Indonesia. Pancasila merupakan landasan ideologi Negara Republik Indonesia. Pancasila menjiwai Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan cita-cita luhur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia #stmikaub #stmikaubsolo #lspstmikaub #solo #smk #sma #pancasila #indonesia #lahirnyapancasila #sragen #boyolali #sukoharjo #klaten #wonogiri #purwodadi #grobogan #gemolong (di STMIK AUB Surakarta Jl. MW Maramis 29 Cengklik Nusukan Surakarta) https://www.instagram.com/p/ByJCyVbAl-a/?igshid=1hlti8wrbxxqp
0 notes
miko-negoro-blog · 8 years
Text
NOTULENSI KAMMI Online Discussion (KONDS) MIKONEGORO 5 FEBRUARI 2017
Moderator   : Rizky Tri Utomo/Kepala Departemen Kajian Strategis/Ekonomi Islam 2016
Notulen       : Khoirun Nisa/Staf Kajian Strategis/Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan 2016
Pemateri    : Muhammad Saifullah Syafrudin
- AB 3
- Ketua KAMMI Komisariat FE UNDIP 2016
- Ketua Aliansi KAMMI UNDIP
- Juara 1 Ecopreneur (Ekobis FEB UNDIP)
- Staf Senior Studen Dev. HMJM 2017
Tema diskusi : Mengupas lebih dalam mengenai ideologi KAMMI : filosofi dan ideologi
MATERI
A. Pendahuluan
Pertama-tama kita akan membahas tentang latar belakang dari pembentukan KAMMI. Dimulai dari peran pemuda dalam membangun bangsa, diawali dari sekumpulan pemuda yaitu Cokroaminoto nama aslinya KH Umar Syaid, dengan teman-teman satu kosnya yaitu Muh. Hatta, Ir Soekarno di sana mereka berkumpul, merangkai  cita2 untuk membangun bangsa, membebaskan bangsa ini dari penjajahan negara lain. Selanjutnya dari perkumpulan kecil itu mereka nantinya akan menjadi tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia.
1. Peran strategis Pemuda dalam membangun bangsa
Perkembangan situasi di tanah air, semakin mempengaruhi keinginan organisasi kepemudaan untuk menyatukan diri, yang ditindak lanjuti dengan diadakannya pertemuan organisasi-organisasi pemuda pada 15 November 1925 yang menghasilkan kesepakatan untuk diadakannya kongres pemuda I , kemudian Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 diadakan kongres pemuda II, para pemuda pemudi Indonesia berkumpul dan mendeklarasikan sumpah pemuda sebagai salah satu bentuk eksistensi peran pemuda dalam mempersatukan bangsa.
 Pada tanggal 14 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang merupakan bentuk kekalahan Jepang terhadap sekutu, namun berita kekalahan ini disembunyikan Jepang dari Indonesia. Berita kekalahan Jepang diketahui oleh Sutan Syahrir yang merupakan tokoh pemuda Indonesia. Peristiwa bom atom tersebut menyebabkan terjadinya vacuum of power di Indonesia karena banyak pasukan Jepang yang kembali ke negerinya, Situasi kekosongan ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia, para pemuda kemudian mendorong para tokoh untuk Menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, tetapi usaha ini ditolak oleh golongan tua dengan argumen bahwa kemerdekaan harus disiapkan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang telah disepakati antara Indonesia dengan Jepang. Namun begitulah pemuda yang memiliki semangat dan daya pikir yang selalu baru, mereka tetap mendesak para golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan anggapan bahwa kemerdekaan bukanlah sebuah hadiah dari Jepang atau bangsa mana pun, namun kemerdekaan adalah hasil dar jerih payah perjuangan rakyat maka pemuda meminta agar proklamasi kemerdekaan untuk di segerakan.
 2. Beberapa Peristiwa penting yang terjadi pada organisasi pergerakan mahasiswa
Banyak peristiwa terjadi setelah peristiwa Rengasdengklok, yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan hasil dari usulan para pemuda putra putri Indonesia. Menyusul peristiwa lainnya yang melibatkan peran pemuda khususnya mahasiswa yaitu :
1. peristiwa G-30-S/PKI pada tahun 1965.
Menolak ideologi komunis yang bertentangan dengan Pancasila.
2. peristiwa MALARI (Malapetaka 15 Januari 1974) yang merupakan aksi demonstrasi mahasiswa menolak kebijakan pemerintah yang pro terhadap modal asing pada masa presiden Soeharto yang dianggap mahasiswa sebagai bentuk penjajahan baru terutama Jepang pada saat itu yang berniat berinvestasi di Indonesia.
3. Peristiwa NKK BKK (1978)
Setelah peristiwa Malari tersebut, organisasi pergerakan mahasiswa mulai berani melakukan aksi-aksi yang lebih terlihat untuk menentang kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru. Untuk menghindari aksi-aksi berikutnya dari mahasiswa, maka Pemerintah Orde Baru mengeluarkan kebijakan melalui SK menteri pendidikan dan kebudayaan (P dan K), Daoed Josoef, No. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Disusul dengan SK No. 0230/U/J/1980 tentang pedoman umum organisasi dan keanggotaan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK).  Inti dari dua kebijakan ini adalah untuk mengebiri kegiatan aktivitas politik mahasiswa. Di mana mereka hanya cukup memahami politik dalam artian teori bukan praktik.. Pemerintah Orde Baru melakukan intervensi dalam kehidupan kampus, dengan dalih stabilitas politik dan pembangunan. Kebijakan ini benar-benar menjauhkan mahasiswa dari realitas sosial yang ada.
4. Reformasi 1998
Reformasi yang dipelopori mahasiswa adalah bentuk respons terhadap pemerintahan Orde Baru yang dalamnya terdapat banyak praktik KKN (korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dengan melakukan demonstrasi besar menduduki gedung DPR/MPR dan menyuarakan tuntutannya agar presiden Soeharto diturunkan dari kursi kepresidenannya.
3. Sejarah terbentuknya KAMMI
Dasar Kemunculan
·        Adanya indikator yang mematikan potensi bangsa.
·        Urgensi Sebuah Tuntutan Reformasi.
·        Adanya kepentingan umat Islam untuk segera berbuat.
·        Aksi Demonstrasi dan Mimbar Bebas Semakin Menjamur.
·        Mahasiswa Islam Merupakan Elemen Sosial.
·        Suara Umat Islam mulai terabaikan.
·        Depolitisasi Kampus Memandulkan Peran Mahasiswa.
Waktu Kelahiran
KAMMI muncul sebagai respons dari para mahasiswa muslim yang menganggap organisasi seperti PMII, HMI dan yang lainnya tidak mampu membendung kediktatoran Orde Baru, KAMMI adalah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X seindonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) di seluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktivis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29 April 1998 PK.13.00 WIB atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang .
Salah satu alasan para mahasiswa saat itu membentuk KAMMI karena perjuangan mereka tidak ingin berhenti setelah reformasi tercipta, namun mereka bercita-cita agar perkumpulan mahasiswa muslim Indonesia ini terus berlanjut sampai akhir kehidupan, sebagai organisasi yang mengawasi kinerja pemerintah, menciptakan nilai keadilan dan nilai kemakmuran untuk seluruh masyarakat.
KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan umat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat. Selanjutnya semua itu digambarkan dalam Filosofi dan ideologi KAMMI .
B. Pembahasan
Ideologi KAMMI
Ideologi menurut KBBI kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Secara umum, Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Ideologi KAMMI adalah perwujudan dari gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang tersusun secara sistematis dan memiliki arah tujuan. Ideologi KAMMI ter gambarkan pada Filosofi dan kredo KAMMI.
 Filosofi Gerakan KAMMI
ASAS KAMMI
KAMMI berasaskan Islam. ini mengutamakan persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) antar sesama mahasiswa muslim Indonesia dan bersifat Independen.
**independen di sini maksudnya KAMMI tidak terintervensi oleh kepentingan mana pun baik kepentingan ormas Islam tertentu, partai politik, kekuatan militer, maupun pemerintah. KAMMI bersifat independen dengan membawa nilai-nilai pergerakannya dari ideologi KAMMI.
VISI KAMMI
KAMMI merupakan wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.
 MISI KAMMI
1. Membina keislaman, keimanan, dan ketakwaan mahasiswa muslim Indonesia.
2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
3. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabani, madani (civil society).
4. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerja sama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
5. Mengembangkan kerja sama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar makruf nahi munkar).
C. Simpulan dari beberapa pertanyaan dan tanggapan peserta diskusi
1.      Visi dan misi gerakan KAMMI yang sangat idealis, bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diterapkan pada mahasiswa yang notabene masih belum mandiri dari segi finansial dan intelektual.
2.      Peran para pendiri KAMMI sangat banyak, kongkretnya adalah dengan mendirikan KAMMI sebagai tempat tumbuh, berkembang dan melahirkan para intelektual yang berjiwa Pemimpin, dan memiliki keislaman yang baik. Melalui rangkaian pembinaan yang ada di KAMMI sebagai solusi kebutuhan mahasiswa muslim saat ini, memberikan pedoman dan membimbing kadernya berupa filosofi, kredo gerakan.
3.      Kita lahir pada masa di mana tidak ada sistem ke khalifah yang memimpin. Rasulullah pernah bersabda bahwa "setiap zaman memiliki pemimpinnya sendiri", di mana zaman ini terbagi menjadi 4 yaitu : zaman kenabian, zaman khalifah, zaman diktator, dan zaman khalifah lagi. Setiap zaman akan muncul orang yang akan memperbaharui keadaan umat Islam, lalu apakah kita termasuk bagian dari golongan yang akan memperbaharui keadaan umat Islam pada zaman ini?. Kita sebagai seorang muslim harus tahu tantangan zaman yang tengah dihadapi umat, dan solusi Islam apa yang akan kita tawarkan untuk menyelesaikannya. Sebagai contoh Salahudin Al-ayyubi beliau adalah sang pembebas Al Quds, di mana kesuksesannya diraih karena beliau mengetahui betul apa potensi umat, tantangan dan solusinya. Tantangan umat saat itu adalah Baitul Maqdiz yang dikuasai romawi, dan solusinya adalah membebaskan Baitul Maqdiz dari Romawi agar ekspansi dakwah tetap berjalan dengan baik. Kepiawaian Solahudin dalam menaklukkan negeri-negeri non muslim terbentuk dari pendidikan sejak usia dini bahkan sejak ia belum lahir kedua orang tuanya telah merencanakan bahwa anaknya akan di jadikan sebagai penakluk/pembebas Baitul Maqdiz. Selanjutnya pada masa di mana Islam berkembang luas sampai wilayah taklukannya dari magribi (paling barat) sampai Asia timur. Solusi yang ditawarkan adalah kemunculan para ulama Ushul Fiqih yang menjawab persoalan-persoalan umat saat itu hingga sekarang, ulama-ulama Fiqih saat itu salah satunya adalah imam Syafii, imam Hambali, imam Hanafi dll. Dan juga muncul imam Hadits untuk mengklasifikasikan hadis2 sahih, Dhoif dan palsu; dan menghimpun hadis2 tersebut agar dapat digunakan umat sebagai pedoman hidup setelah Alquran.
4.      Yang membedakan KAMMI dengan organisasi pergerakan lainnya adalah pada filosofi organisasi.
5.      Kerja kongkret KAMMI adalah dengan mengadakan kegiatan DM (Dauroh Marhalah), Madrasah KAMMI (MK), Sekolah Politik (Sekpol) dan kegiatan pembinaan kader lainnya untuk menjadi sekolah persiapan kader yang dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin bangsa.
6.      Pada bidang kaderisasi KAMMI terbagi menjadi 3 bagian : pertama, divisi khusus pelatihan (DM); kedua, Divisi yang mengatur MK khos dan MK klasikal; yang ketiga adalah divisi murni untuk mengawal kaderisasi setiap kader.
.
.
.
.
Contact us Instagram : @mikonegoro Twitter : @mikonegoro Email : [email protected] Tumblr : miko-negeri.tumblr.com
7 notes · View notes