#Monolog
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
#tulisan#ulvafdillah#cerita#tulisansepanjangtahun#puisi#puisiindonesia#sajak#prosa#daily poem#kisah#nasihatislami#nasihat#pernikahan#islampost#pemikiran#monolog#senandika#menikah#nasihatpernikahan
985 notes
·
View notes
Text
kita perlu merealisasikan keinginan-keinginan kecil itu, pelan-pelan, semampunya dulu. berbahagia dulu atas pencapaian-pencapaian kecil itu, sembari terus mengupayakan tujuan besar lainnya.
sedikit-sedikit berbahagialah, rayakanlah. setidak-tidaknya itu akan membuat kita lebih hidup.
78 notes
·
View notes
Text
"Semoga kita tidak pernah lupa untuk pertama-tama menyisakan ruang di hati tentang pertolongan dari Allah di saat kita sedang kecewa sebesar-besarnya karena sesuatu yang kita sudah usahakan sebenar-benarnya"
21 notes
·
View notes
Text
Es ist deine ex. Natürlich mach ich mir Gedanken. Schließlich hast du mich eben noch gefickt?
7 notes
·
View notes
Text
Nicht schlecht gemacht, oder?
Da war bis vor einem Monat noch ein Gerüst – kaum zu glauben, wie gut das jetzt aussieht. Vor allem die Uhr. Die war früher total verrostet. Die Zeiger vor allem. Ich wohne gleich gegenüber, deshalb habe ich alles hautnah mitgekriegt. Vor allem klangnah. Was das für ein Lärm war! Hämmern, Fräsen, Bohren. Und Geschrei. Sonst kann ich mich aber nicht beklagen, habe eine gute Wohnung mit bezahlbarer…

View On WordPress
#Ereignisse#Flash Fiction#Gegenwart#Geschwätz#Monolog#Ultrakurzgeschichte#Zeitgeschichte#Restauration#Architektur#Fachwerk#Uhr#Figuren#Reutlingen#Baden-Württemberg#Germany
35 notes
·
View notes
Text
Sekedar Kontemplasi
365 hari berjalan seperti sebulan saja. Tiba-tiba menikah, resign, bersalin, dan sekarang membesarkan seorang anak yang tiba-tiba udah duduk di kursi makan.
Terkadang saya rindu aktivitas duduk di kedai kopi sambil menghabiskan lembaran buku. Lalu lari-lari menuju halte, mengejar bus, berdesakan di kereta, lembur... rutinitas yang berulang sampai enam tahun lamanya.
Kalau dipikir, dahulu dan sekarang ga ada bedamya. Sama-sama padat merayap sampai tidak sempat memikirkan diri sendiri.
Bedanya, sekarang amanahnya makin banyak, usianya makin sempit, tubuhnya sudah berusia kepala tiga dengan segala kerumitan yang untungnya datang bersama dengan kemudahan.
Kalau ditanya, apakah menjadi seorang ibu beneran mengikis jati diri? Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. Saya tidak tahu sedang berada di posisi yang mana. Toh dari dulu juga selalu mempertanyakan hendak ke mana setelah ini?
10 notes
·
View notes
Text
"Hanya Pada Arah-Mu"
Aku selalu bergelayut pada kasihmu dengan sepotong semangka terakhir yang kugenggam dalam bentuk merahnya cintamu.
Ya, potongan-potongan hikmah kehidupan dan karuniaMu yang Maha Pemurah
Segan aku memandang kuasamu yang tak pernah sekalipun melipir dari insan penuh noda dan penghakiman atas nikmatmu.
Aku, sungguh pendosa, Tuhan
Aku takut kau enggan sebab peluapanku tak kenal syukur.
Sungguh khawatir engkau marah padaku ...
Padahal cahayamu selalu untukku.
Tapi kenyataannya kaulah Ar-Rahman dan Ar-Rahim itu, engkau tidak akan meninggalkan hamba-hambamu
Aku senantiasa mencarimu tanpa getir, tatkala melewati jalan-jalan berlubang beralas batu.
Selalu mendatangimu, selalu meminta padamu dikala kesulitan dan musibah datang padaku
Tapi terkadang mendekamimu aku tidaklah sabar.
Aku haus akan sesuatu yang selalu harus cepat
Aku rindu, hatiku juga begitu.
Bolehkah aku mengadu setiap momen dan waktu? Di kala senang, dikala susah, tatkala sepi merajaiku?
Kumohon perisaikan aku dengan ikhlas yang besar.
Tuhan, inilah permintaan yang selalu kuharapkan terus melekat pada hati dan jiwa
Maafkan aku. Kuharap terakhir-ku ... hanya pada arah-Mu.
Kumohon ampuni aku, tunjukkanlah aku jalan yang lurus, jalan yang benar-benar indah untuk lebih dekat padaMu. Aamiin.
-Rahl, 7225
#28hariberprosa#jejaringbiru#puanberaksara#Tuhan#tadikamesra#sastra#poetry#poem#aksara#sajak#puisi#monologue#monolog#prosa#sajak puisi#bait kata#viralpost#popular posts#karya tulis#tulisan#penulis indonesia#pengarangrahl
16 notes
·
View notes
Text


写真撮影から離れ、初めて書き上げた短編小説、「シンドバッドに願いを」。この物語は、時の色はいつしか消え、モノクロとなり、記憶が白と黒の世界に包まれる摂理。愛犬ダイの死をきっかけに、家族はそれぞれの絆の夢を、路上で偶然出会った女性に託します。彼女は水先案内人となる旅人シンドバッドへ家族を導いていけるのでしょうか? この物語は、私たちに富や名声よりも、記憶が人生で最も貴重な宝物であることを思い起こさせます。 「シンドバッドに願いを」はKindleとAppleブックの両方で無料でお読みいただけます。ぜひクリックして、この物語が皆さんの心に夢を灯し、共感していただけたら嬉しいです。また、英語版も制作中ですので、お楽しみに! kindle 「シンドバッドに願いを」 Appleブック 「シンドバッドに願いを」 "Currently working on the English version"
58 notes
·
View notes
Text
Sessiz Oda
Kapıyı kapattım. Sessizliği kilitledim içeriye. Kendime bakıyorum. Aynada değil, duvarda değil. İçimde.
Ne yapıyorsun burada yine? Bilmem. Belki de kaçıyorum. Kaçmak nereye kadar? Kaçmak, gitmek değil ki. Sadece durmak istiyorum. Bir şey olmadan.
Kalbim sanki unuttu nasıl atacağını. Oysa bir zamanlar... bir zamanlar daha hızlı atıyordu, değil mi?
Neydi o zamanlar? Bilmiyorum artık. Hafıza toz tutmuş. Silmeye korkuyorum.
Koltuk eski, kahve soğuk, perde biraz aralık. Dışarıdan bir çocuk sesi geliyor. İçimde ise, büyüyememiş bir çocuğun sesi yankılanıyor.
Sen hâlâ orada mısın? Evet. Gitmedim ki. Büyümedin mi hâlâ? Sen izin vermedin.
Göz kapaklarım ağır. Uyumuyorum ama uyanık da sayılmam. Düşüncelerim salıncak gibi. Bir uçta pişmanlık, diğer uçta umut. Ortası hep sessizlik.
Biri seni sorsa, ne dersin? İçeride biri var ama konuşmuyor. Neden konuşmuyor? Dili var, cesareti yok.
Pencereden bakan ben miyim, yoksa dışarıdan bana bakan biri mi var? Artık emin değilim. Bazen kendime bile yabancıyım.
Yoruldun mu? Evet. Peki şimdi ne olacak? Bilmem. Belki hiçbir şey. Belki de her şey.
Bir nefes alıyorum. Kendimi yeniden tanımaya çalışıyorum. Bir adım atıyorum içime doğru. Yavaş, çekingen, ama samimi.
Orada mısın hâlâ? Hiç gitmedim ki...
3 notes
·
View notes
Text
Kau juga perlu egois untuk dirimu sendiri.. Sesekali lakukan apapun yang membuat kau bahagia, apapun.. Lakukan itu tanpa perlu terlalu banyak yang kau pikirkan..
2 notes
·
View notes
Text
Tidak ada solusi yang paling baik bagi lelaki dan perempuan yang saling jatuh cinta, selain menikah.
Jika belum mampu, maka keduanya harus mengambil jarak, memutus komunikasi, tidak berinteraksi.
Sebab jika masih saling bersinggungan, membalut perasaan atas nama pertemanan, keduanya akan terus tergelincir. Lalu kemudian lupa perihal dosa maksiat yang mereka lakukan.
Lantas siapa yang paling berperan atas hal ini? Ketika virus merah jambu telah merebak di dalam hati?
Adalah lelaki. Lelaki yang paling berperan atas semua hal yang akan terjadi.
Jika komitmen dirinya adalah menjaga pandangan dan memelihara kemaluan, maka tidak akan pernah berat baginya untuk memutuskan semua rantai yang bisa menimbulkan fitnah di masyarakat.
Karena sampai kapan pun, lelaki selalu memiliki kontrol atas perasaan perempuan.
Karena selamanya perempuan akan menjadi makhluk yang senang diberi perhatian dan kejutan.
Untuk itulah laki-laki harus meretas perhatian itu. Membatasi setiap kejutan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan benih-benih perasaan.
Karena kita tidak akan pernah bisa mematikan asumsi orang-orang terkait apa yang nampak di ruang publik.
Apa yang menjadi konsumsi banyak mata adalah sesuatu yang akan menimbulkan banyak prasangka. Maka salah satu jalan agar terhindar dari fitnah, tidak mendatangkan banyak prasangka adalah dengan berupaya menghindari pusat dari prasangka tersebut.
Tidaklah seseorang dikatakan gemar menghadiri konser musik, jikalau yang nampak dari kesehariannya adalah perihal panggung megah dengan penyanyi bak dewa. Juga dirinya yang ada di sana, seraya memamerkan semua aktivitas yang ia geluti.
Maka begitu pula dengan kedekatan seseorang.
Kamu tidak akan pernah diduga sedang menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, sampai kamu berani berjalan dengannya di ruang publik, berdua, bersama. Terlebih jika kamu berdua tidak terikat hubungan pernikahan.
Maka jalan satu-satunya untuk mematikan asumsi orang lain adalah menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahan perspektif.
Kamu mungkin bisa mengelak, menampik semua persangkaan banyak orang. Tapi aktivitasmu, gerak tubuhmu adalah tanda baca. Membiarkan orang lain melihat berarti membiarkan orang lain menarik kesimpulan atas dirimu, gerakmu, aktivitasmu.
Karena sampai kapan pun, orang-orang akan selalu percaya.
Bahwa mustahil menjalin hubungan akrab dengan lawan jenis tanpa melibatkan perasaan.
07.00 p.m || 02 Juli 2024
Source : @ulvafdillah
#tulisan#ulvafdillah#cerita#tulisansepanjangtahun#puisi#puisiindonesia#sajak#prosa#daily poem#kisah#monolog#pemikiran#pertemanan#friendzone#islampost#quoteislamic
168 notes
·
View notes
Text
Kau juga perlu egois untuk dirimu sendiri. Sesekali lakukan apapun yang membuat kau bahagia, apapun. Lakukan itu tanpa perlu terlalu banyak yang kau pikirkan.
86 notes
·
View notes
Text
Semoga di sela-sela pikiranmu yang berlebihan tumbuh setitik "Allahu Akbar" yang meski kecil tapi ia tertanam secara mendalam dan merambat hingga mampu menutupi retak retak kegelisahanmu akan masalah hidup ini.
Karena dalam sholat Allahu Akbar berkali-kali diucap untuk terus mengingatkan kita bahwa dibalik masalah hidup yang menurut kita besar/berat ada Allah yang Maha Besar..
11 notes
·
View notes
Text
Ahengi bozdum, sarsıntılar inşa ettim. Güneşe küfürler savurmayı bırakmış olsamda, doğmuş olmasına içerlemekten geri durmadım. Annem göğsümde özlem oldu, babam zihnimde kambur. Bana fayda bahşedenleri reddedip kahvemi daha büyük bardaklara doldurmaya başladım.
Tüm bunlara rağmen bu yaşa geldim.
Ben başardım mı, yoksa katlandım mı ?
13 notes
·
View notes
Text
Sisi Dirimu yang Bijaksana (Bisa Jadi)
Well, it's another Friday the 13th (0.39 AM).
"Kamu belum tidur?"
"Belum".
"Sedang memikirkan sesuatu?"
"Ya".
"Sangat mengganggu?"
"Tidak juga".
"Lalu?"
"Hanya terlalu membingungkan".
Episode yang dipercepat tadi menunjukkan bahwa di satu sisi aku tak mampu melihat kesusahan orang lain apalagi dia seorang yang ku andalkan. Tapi ternyata Dia bahkan mampu maju ke babak final. Ia bilang, Ia sedang mencari jati dirinya. Ia berpengalaman dan senang bereksperimen. Namun ternyata, berpengalaman saja tidak cukup. Tidak cukup untuk mengalahkan seorang yang memiliki ambisi. Terjadilah, yang lama dan berpengalaman kalah dengan yang muda dan berambisi.
"Lalu, apa hubungannya dengan keadaanmu yang tidak bisa tidur saat ini?"
"Mm.. Aku seperti mulai mengenal diriku lewat episode-episode yang ku percepat ataupun ku lompat. Aku seakan tak mampu untuk menghadapi kesulitan dan cenderung menghindar".
"Ada lagi?"
"Ya".
"Seperti?"
"Kebijaksanaan seseorang dapat dilihat dari gesture tubuh, mulut yang tak banyak bicara, tatapan yang tajam namun masih mau menundukkan kepala, berani menyapa, serta mau menantang diri sendiri tanpa kesombongan."
Ya, aku sedang membicarakan seorang koki hebat (menurutku) yang di dalam dirinya ku nilai ada hal-hal yang kusebut diatas. Ia bisa mencapai final, namun Ia kalah dengan yang muda, namun dengan segala keputusan yang Ia buat, justru Ia sudah menjadi pemenang di mataku.
"Ada lagi? Kalau saja memang banyak yang ingin kau utarakan".
"Ada".
"Aku masih mendengarkan".
"Ia yang berpengalaman akan lebih tenang saat dirinya ditantang. Ia yang berpengalaman cenderung akan menyingkir dengan sendirinya karena sudah tak lagi mengutamakan ego. Ia yang berpengalaman akan membuat keputusan apa yang menurutnya baik untuk semua orang walaupun semua orang tak ada yang mendukung. Ia yang berpengalaman percaya bahwa pertolongan Tuhan itu ada".
"Lalu, menurutmu koki itu sama dengan hidupmu sekarang?"
"Tidak. Tentu saja tidak".
"Ada alasan?"
"Ia jauh lebih berani untuk menjawab semua tantangan. Ia tentu juga lebih berjiwa besar walaupun banyak yang ingin menjatuhkannya. Ia juga sudah tentu saja lebih hebat secara fisik dan mental".
Sedangkan aku, aku hanyalah seorang yang sebagian besar orang berpendapat pengecut, seorang yang egois, seorang yang keras, seorang yang selalu mengambil keputusan dengan perasaannya, seorang yang bila terdesak akan mundur secara perlahan. Padahal, semua sudah kupikirkan matang-matang. Maka dari itu, aku tentu saja kalah hebat dari koki yang ku kagumi.
"Kalau begitu, ini saran dariku".
"Tak perlu. Aku tak meminta".
"Tak perlu kau ambil. Kau ingin injak-injak pun silahkan".
"Baiklah. Apa?"
"Nikmati jalan Tuhan yang diberikan-Nya padamu saat ini. Kau butuh waktu beristirahat. Kau perlu memikirkan masa depanmu sendiri. Kau adalah seorang yang senang berkarya. Aku yakin kau mampu membuka jalanmu sendiri kelak. Menjadi diri yang dikenal orang banyak. Mau jadi apapun nanti, aku hanya bisa berharap agar kau selalu membawa hatimu yang tidak berani untuk menyakiti perasaan orang lain baik itu dengan tindakanmu ataupun dengan perkataanmu. Agar kau selalu membawa hatimu yang selalu ingin mempermudah urusan orang lain. Tentu saja mempermudah mereka yang kesulitan, bukan mempermudah mereka yang hanya memanfaatkan loyalitas dan kemampuanmu".
"Saranmu banyak. Tapi akan ku usahakan untuk ku ingat".
"Kapan lagi aku bisa menceramahi diri sendiri yang selalu saja kalah dengan mereka yang memiliki kekuasaan dan ambisi".
"Tak heran".
"Sudah. Sekarang kau lebih baik tidur. Ikan saja kalau malam bobo. Masa kau tidak".
"Baiklah. Aku tidur. Terima kasih. Benar-benar ku ucapkan terima kasih".
-ikansawah131224
3 notes
·
View notes
Text
Setelah melampaui satu dekade, banyak hal berubah. Manusia berubah. Kota tempat singgah sudah tampak berbeda. Sesuatu yang kita kira sama, gunung misalnya yang begitu megahnya berdiri juga sudah lain dari yang dulu. Pohonnya tumbang, lereng yang longsor, erupsi di puncak, hingga kemurnian mata air secara tak kasat mata memungkinkan untuk berubah.
Akhirnya kita tersadar. Kenangan hanya akan hidup di dalam memori otak. Mustahil direka ulang, karena tempat dan rasanya tidak pernah sama. Terutama kita, manusianya.
4 notes
·
View notes