Tumgik
#ceritahidupku
arioagio · 1 year
Text
Begitulah kenyataannya. Begitulah kehidupan. Ada air mata, ada tertawa, ada senyuman, ada amarah. Tidak hanya yang senang-senang semata, tapi di balik itu semua ada rasa sedih yang dirasa.
Sulit menjalaninya. Lelah untuk bertahan. Ada waktu dimana diri ingin menyerah karena melihat seperti tidak ada jalan terbaik yang dapat dilalui.
Di situ diri mencoba untuk mendekat kepada-Nya. Berharap untuk jadi pribadi yang selalu setia kepada-Nya. Bukan sebatas ketika suka tapi juga berusaha mendekat ketika duka melanda.
Tidak mudah. Butuh perjuangan. Butuh semangat. Butuh proses. Tapi yakini diri selama menjadikan Tuhan sebagai penopang hidup, segala sesuatunya akan baik-baik saja.
Amin. 🙏🏻
0 notes
shintamalia · 5 years
Text
Good things take time
Cerita ini tidak didedikasikan untuk siapapun, melainkan diriku sendiri. Cerita yang sengaja kutulis agar semoga nantinya menjadi pengingatku untuk selalu bersyukur.
Tidak pernah aku merasa lebih pasrah kecuali saat aku mendengar “coba saya cek kakinya masih hidup atau tidak?”, pun tidak pernah rasanya sebersyukur ketika beliau bilang, “untung masih hidup kakinya, mbak” - setidaknya sampai saat itu.
Namun, hidup terus berjalan, bukan? Dia terus berjalan entah aku siap atau tidak menjalaninya. Sungguh aku tidak ingin seegois kehidupan. Delapan bulan berjalan pasca 13 Oktober 2018, kakiku ternyata tak kunjung berfungsi secara normal. Jalanku pincang, aku divonis tidak bisa berjalan normal lagi “it was always spinning in myhead everytime”, dan aku harus selalu menahan rasa sakit ketika hendak berjalan. Dokter sempat menyarankan untuk mematikan saraf nyeriku di rumah sakit sebelah manakala aku sudah tidak kuat lagi menahannya. Aku tau beliau tidak benar-benar menyarankan sebetulnya karena beliau sempat bilang, “tapi kalau masih muda jangan dulu, nanti harus suntik tiap enam bulan soalnya”. Delapan bulan itu juga aku berkunjung ke rumah sakit untuk terapi dua kali dalam seminggu.
Tidak ada titik yang lebih rendah dari saat itu, ketika harapan untuk hanya sekedar berjalan saja sudah kurang dari 50%. Orang-orang mulai bertanya, “kenapa kok gini? kenapa kok gitu? harusnya ke sini harusnya kesitu”. It was so hard and i was so tired. Pengen rasanya bilang, “i really dont want it and please stop asking something i dont know the answer”. Aku ingat sempat memiliki banyak jerawat sampai akhirnya aku memutuskan diri untuk pergi ke Natasha Skin Center Purwokerto. Aku yang tidak begitu peduli dengan skincare dan pritilannya karena merasa “ i’m beautiful enough in my way dong”. Aku juga ingat pernah menemukan lima helai uban di kepalaku. Lucu sekali, bukan? I was turning to be old - faster. I’m being grandma, baiq. Ya, aku stress!
Setelah sedikitnya prosentase harapan itu, untungnya aku tidak pernah berputus asa pada Tuhan. Bapak tak sengaja ingat klinik terapi terkenal di Jakarta. Mulai bulan Juli, aku habiskan pekanku di Ibukota. Jakarta-Kebumen setiap minggu, hingga cutiku hanya tersisa satu tahun lalu. Capek? Rasanya ingin mengeluh tapi untung tidak, justru sekarang saat mengingatnya malah pengen mengeluh. Dasar aku! Bersyukur sekali kliniknya buka di hari sabtu, jadi manakala aku hanya mengambil satu hari cuti aku bisa mendapat dua kali terapi. Namun, hal itu tidak lama, bulan September si klinik menerapkan kebijakan baru dengan menutup klinik di hari sabtu. Selalu akan ada cobaan baru dalam hidup, ya begitulah hidup, iyakan?
Aku sangat bersyukur di titik ini. Aku sangat bersyukur bisa berjalan. Meskipun tidak normal-normal amat, it’s fine i’m okay. Meskipun terkadang masih sakit ketika terlalu berlebihan digunakan, it’s fine i’m okay. Setiap langkahku saat ini selalu teriring syukur atas kuasa-Nya. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Yang lebih menyedihkan bagiku adalah kalimat ini “pihak yang lebih sedih adalah mereka yang merawat si sakit”. Terima kasih, keluargaku. I love you so!
|Ditulis karena gagal terapi pekan depan akibat pandemi korona. Tuhan, ampuni kami. Berkahi kami. Kbm, 16 Maret 2020|
3 notes · View notes
thoriqalayubi-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
#sinitakceritain 2017 benar-benar membentuk diriku. . [Slide 2] Dimulai dari taruhan, mengambil alih BSO jurnalistik dan media, Denta Cssmora uin Jakarta. Dan gila. Bergerak di bidang kepenulisan dan ingin berkembang, bertahan pun adalah anugrah yang indah. Langkah kecil yang dengannya, orientasi hidupku berubah. Ada hal-hal yang dapat kita rekam dan ceritakan. . 2018 memaksaku benar-benar tertarik dengan bidang profesiku. . [Slide 3-6] setelah usai dengan pengalaman media umum, aku beralih, literasi ilmiah, sepertinya menarik. Aku bergabung dengan @jurnalbimkmi sebagai Dewa Redaksi, salah satu komponen dibalik jurnal volume 6 nomor 1 dan 2 tahun 2018. Syukur, sempat berpartisipasi dengan menulis satu artikel untuk di submit disana. . 2019 adalah representasi diriku, kurasa. . [Slide 7-10] Berlanjut pada berkala ilmiah yang sama, aku beralih posisi, kembali menahkodai media dan literasi, sama dengan 2017 namun ini rana ilmiah profesi. Kendalanya? Pun sama, partisipasi dan konsistensi. Pengembangan intelektual dan minat baca-tulis di Indonesia adalah usaha yang sulit dan penuh kesabaran. Syukur pula, lahir dua jurnal volume 7 nomor 1 dan 2 tahun 2019. Dan sama, aku menulis satu artikel untuk disubmit. Revisi? Tentu, kebetulan mendapatkan mitra bestari yang "ketat" dan "sistematis" juga idealis. Berat? Iya tapi sangat menarik. Rasanya 2019 ini, pengembangan sistematik hadir menemuiku, entah optimal apa tidak, tapi aku bersyukur. Sampai saat ini, support system itu ada disekitar saja, baik jauh atau dekat, tetap setia menemani atau sekedar memberi semangat. . 2019, kukira arahku semakin padat, literasi, baik secara umum atau ilmiah, perlu dan harus selalu dikembangkan, bila berbicara serius pun, sekarang adalah era evidence base polity, sumbernya apa? Data yang berkualitas. Seorang Israel bernama #YuvalNoahHarari menegaskan, di Abad 21 ini, pemegang data adalah pemegang kontrol dunia. #hatibercurah #ceritahidupku #literasi #2019 #selamatnatal #desember #jurnalistik #jurnal #bigdata #hujan #kenangan #drawmylife Bagaimana 2019-Mu? https://www.instagram.com/p/B6e8XFQFFqf/?igshid=z72bumwdqro0
0 notes
luluhania · 5 years
Photo
Tumblr media
Alhamdulillah, Allah gave me a change to live again with them ❣️
Maa Syaa Allah, TabaarakAllah...
Sungguh dunia hanyalah tempat transit untuk mencari bekal kehidupan akhirat. Dan, apa yang kita miliki hari ini hanyalah sebatas titipan yang bisa diambil kapan saja oleh pemiliknya. 
Dulu, 5 tahun yang lalu.
Aku berpikir bahwa Allah sangat tidak adil pada diriku, aku menyalahi Tuhan ku sebab keadaan yang dulu aku alami. 
Aku marah, menjerit, tidak terima. 
Aku gila. Tuhan ku telah mengambil semuanya yang ku punya. 
.
time flies so fast~
Aku hidup dengan keluarga baru, dengan kebiasaan dan tradisi yang baru. Sulit bagiku untuk cepat beradaptasi dengan itu semua. Mungkin mereka pun sama, sulit menerima kehadiran diriku. 
Maha Baik Allah. Allah Sang Maha Penyayang. Inilah takdir terbaik yang Allah berikan untuk diriku. Maa syaa Allah, TabaarakAllah.
Kini, aku dibuat jatuh cinta setiap hari dengan ciptaan Rabb-ku yang Maha Sempurna. Aku sangat menyayangi mereka walau kadang aku merasa tidak di nomor satukan oleh mereka. Meski begitu, rasanya aku tidak tega dan tidak berani untuk menyakiti hati mereka. Terutama, Ibuk dan Baba. 
Aku lebih tega aku yang sakit daripada melihat mereka kesakitan. Aku tak ingin kehilangan keluargaku untuk kedua kalinya. 
Ya Allah, aku lemah, aku tidak punya kekuatan apapun untuk bisa menjaga kedua orangtuaku. Maka dari itu, tolong jagalah mereka, sayangi mereka, beri mereka keberkahan dalam hidupnya, berilah mereka rezeki yang cukup dan halal, jauhilah mereka dari riba dan apa-apa yang haram. Aku sungguh sangat menyayangi mereka. 
Ya Allah, pertemukan kembali aku dengan mamah dan papah juga Ibuk dan Baba kelak di Jannah-Mu. Aamiin 
I love them so much 💐
0 notes
ahmadrama044-blog · 7 years
Text
Kalau ditanya, Apa kamu siap dengan kondisi kamu sekarang? Aku akan menjawab aku siap !! Sebab segala pilihan yang ku ambil pasti ada hal yang harus dikorbankan dan dipertanggungjawabkan. Tapi terkadang hati ini masih belum terima dgn kenyataan ini, tapi mau diapa hal ini sdh terlanjur terjadi bahkan terlalu cepat bagiku. Tapi aku sadar, semua ku kembalikan ke Tuhan sebab segala sesuatunya itu sudah direncanakan oleh-Nya manusia cuma bisa menjalankan perannya saja. Begitupun aku, aku yg sekarang mungkin dilihat sebagian orang kondisinya masih seperti dahulu. Tapi kalau tahu kenyataannya jauh berputar 180 derajat. Salah satu contohnya, Dulu mau apa ja aku tinggal meminta uang, dan memang ada jatah uang saku setiap bulannya. Tapi sekarang aku harus bekerja sendiri mencari uang untuk bisa bertahan hidup. Yang patut ku syukuri saat ini , alhamdulillah aku punya sohib yang mengajak aku untuk bekerja dengannya, kalau gak diajak dia mungkin sampai sekarang aku belum punya pekerjaan kali. Sebab cari pekerjaan sekarang ini susah sekali, lulusan sarjana banyak banget tiap tahunnya lapangan pekerjaan sedikit sekali. Hanya faktor"lucky" yg bisa cepat dpt kerja dengan posisi dan pekerjaan yang bagus. Aku sudah banyak banget ngelamat pekerjaan kesana kemari tapi belum ada juga panggilan sampai saat ini. Bayangkan saja kalau saat ini ku tidak ikut bekerja dgn sohib ku itu, bagaimana cara ku dpt uang buat bertahan. Sedangkan kondisinya skrg aku sudah tak dibiayain ortu lagi. Makanya aku sangat bersyukur dan berterimakasih untuk saat ini, kalau tidak dgn pekerjaan ini aku bisa makan apa? Jgn kan makan byr kost saja gak sanggup. Biarpun sebagian org kdng mencibir , sarjana kok kerjanya dicafe. Menurut pemikiran ku sih, dimanapun dan apapun pekerjaan kita asalkan itu halal kenapa tidak. Hari gini menunggu pekerjaan bagus dan sesuai dgn keinginan kita susah banget, apalgi hanya mengandalkan kepintaran dan ijazah saja belum cukup itu mah !!. Prinsip aku sih "lebih baik bekerja walau itu sederhana dari pada berdiam diri yg tak menghasilkan sama sekali". Apapun perkerjaannya syukuri dan cintai saja lama2 nanti juga bakalan menikmati juga kok. Aku selalu mengingatkan pd diriku sendiri bila kadang hati ini ngeluh, kalau masih ada diluar sana yg hidupnya jauh lebih baik kamu sekarang ketimbang mereka.
0 notes
frakturpatella251 · 5 years
Text
Kdng saya merasa ibuku tidak begitulah sayang kpdku, kasih syngny perbeda dgn saudaraku yg lain. Aku sbnrny paling benci dikasihani org lain tp jika itu ibuku aku tak keberatan sama sekali, justru aku ingin sekali dikasihani oleh ibuku.
Mungkin rasa sayangnya terselubung dlm bait2 do'any di sepertiga malamnya.
Kdngkalany aku dijadikan korban untk kebutuhan saudaraku yg lain, tp ini hny sebatas perasaan meski nyatanya ad walau sedikit.
Sebenarnya aku punya hidupku sendiri, yg ingin aku jalani sendiri tp aku takut tk mampu berjalan sendiri. Itu sebabnya aku gantungkan hidupku pd dia yg t'lah melahirkanku.
Aku terlahir jd anak ke-4 dri 5 bersaudara, dua diantarany lahir dibulan september & dua lagi bulan februari. Dari tahun lahirku, hanya aku yg memiliki tahun lahir ganjil & bulan lahir ganjil jg, keempat2ny genap. Dari sini sdh nampak prbedaanku dgn saudaraku yg lain.
Bertambah tahun, bertambah usia kita jdi sama selain tahun & bulan yg berbeda genap ganjil, yg lain terlihat sama saja. Tp lama kelamaan perbedaan nampak kontras sekali ketika fisikku mulai mengalamin kendala.
Tepatnya, peristiwa musibah yg membuat salah satu fungsi kakiku berbeda bukan brrt tak berfungsi, ia hny mengalami sedikit kendala tp ckup mempengaruhi kehidupanku dan juga psikisku.
Disini nampak perbedaanku dgn saudara2ku,
Aku cacat fisik,
#ceritahidupku #part1
1 note · View note
deamutiarani · 8 years
Photo
Tumblr media
SAHABAT! My itu-ituable friends, dua dari beberapa orang yang paling dikangenin kalo lagi keluar Bogor.. pertemuan sama mereka emang sangat super duper ga elit banget sih. Yang satu kenal karena ga punya chairmate yaudah barengan, yg satu kenal dipasar trs sekelas HE! Tapi alhamdulilah sampe sekarang masih barengan, gatau kenapa mereka masih betah aja sama aku, padahal sering di sok-sibukin sampe pernah agak dicuekin krn lg "deket" sama temen baru (maafkan dea yg dulu gongs😰). Setiap manusia pasti punya comfort zone nya tersendiri, meskipun ketemu sejuta inspiring people baru tapi tetep ujung-ujungnya sih balik lagi ke mereka, because people come and go but best-friends stay forever aamiin insya Allah 👌🏻
1 note · View note
zulizan · 11 years
Text
Alhamdulillah . This year Raya means alot to me. My prayers answered. Terima kasih Ya Allah. I didnt buy any thing for my Raya preparation. No baju, no kasut, ntg. Only kuih-muih. Alhamdulillah. I learn the meaning of beraya dgn kesederhanaan. I get to Raya with All my love ones. Alhamdulillah syukur pada ya Allah swt.
1 note · View note
arioagio · 1 year
Text
Ternyata....
Ketika usaha sudah maksimal, tapi hasilnya belum terlihat, itu ternyata....
Ketika doa sudah dipanjatkan, tapi ternyata hasilnya berbeda dengan yang diharapkan itu ternyata...
Ya, ternyata begitulah kehidupan....
Bagian dari proses kehidupan yang terkadang tidak bisa dimengerti, tidak bisa kita kendalikan.
Ada pembelajaran di balik itu semua.
Ada hikmah di balik itu semua.
Percayalah yang terjadi pada saat ini akan menguatkan kita, menumbuhkan kita, asalkan kita mau terus belajar.
Semangat menjalani hidup ya....
_
_
- @arioagio -
0 notes
arioagio · 2 years
Text
Chapter 322.
Ombrophobia
Ombrophobia adalah sebuah ketakutan yang berlebihan atau irasional pada hujan, petir, atau karena kehujanan. Orang yang mengalami phobia ini menganggap hujan atau mendung gelap sebagai sesuatu yang akan mendatangkan bencana bagi dirinya. Jika mendengar bunyi petir, penderita akan mencari perlindungan dan tampak begitu cemas.
Entahlah, ini yang aku rasakan 2 tahun terakhir ini. Rasa cemas, rasa khawatir bahkan jantung berdetak begitu cepat melihat langit gelap saja.
Apa penyebabnya juga aku tidak tahu pasti, ya mungkin saja akibat bencana banjir yang pernah dialami, membuat diri menjadi was-was ketika hujan turun membasahi bumi.
Aku masih perlahan mencoba tuk menyembuhkannya, perlahan mencoba untuk menghilangkannya, tapi memang cukup sulit melakukannya.
Pada akhirnya, aku hanya bisa berdoa kepada-Nya, agar dunia ini boleh dijaga dan lindungi.
Aku tahu banyak hal yang tidak bisa dikendalikan dalam dunia ini, salah satunya adalah tentang cuaca ini.
Ya, aku perlahan belajar untuk menerima dan mengerti keadaan yang ada, dan terus percaya bahwa rancangan Tuhan tidak akan pernah menyelakakan umat-Nya.
@arioagio
0 notes
arioagio · 2 years
Text
Chapter 321.
Sudah cukup menangisnya. Saatnya menyeka air mata yang ada.
Sudah cukup kecewanya. Saatnya tersenyum yang boleh saja terpancar.
Sudah cukup menyesalinya.
Saatnya bangkit dengan semangat membara.
Biarkan masa lalu menjadi kenangan. Biarkan masa lalu menjadi pembelajaran. Tidak perlu diratapi berlarut-larut.
Bertahanlah. Mungkin di tengah perjalanan akan ada kerikil, akan ada badai menerjang, bahkan terkadang sepenggal kisah masa lalu itu bisa saja datang menghampiri.
Harus yakin pada diri sendiri bahwa mampu untuk jadi lebih baik. Perjalanan hidup ini tidak akan dialami sendiri, ada Tuhan yang menemani. Percayalah.
@arioagio
0 notes
arioagio · 2 years
Text
Chapter 299.
Tumblr media
Kadang-kadang kalau lihat langit mendung, bisa jadi takut sendiri.
Suka khawatir kalau tiba-tiba hujan turun, tapi memang tidak selamanya mendung itu berarti hujan akan turun.
Entahlah, beberapa tahun belakangan ini, suka parno sama hujan. Bukan sama hujannya, lebih tepatnya sama efek akibat setelah hujan.
Banjir. Ya itu banjir. Banjir saja bisa jadi kekhawatiran tersendiri buat diriku. Mendadak jadi panas dingin badannya seketika.
Banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan dalam hidup ini, yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana reaksi kita.
Ya, salah satu hal tersebut adalah cuaca. Jelas banget. Cuaca itu tidak bisa kita kontrol.
Dari hal ini aku belajar untuk percaya, untuk lebih menerima segala keadaan bahwa banyak hal yang tidak bisa dikendalikan.
Sabar. Isi hari-hari yang ada dengan hal-hal atau pikiran-pikiran positif. Semua yang terjadi pasti akan ada pembelajaran, akan ada hikmahnya.
Apalagi kalau sudah berdoa memohon kepada-Nya, jadi jangan pernah ragu, jangan pernah khawatir dalam menjalani hidup ini.
Ada Tuhan yang setia bersamamu. Ada Tuhan yang selalu menjagamu.
Fokus saja pada hal yang bisa kita kendalikan.
@arioagio
0 notes
arioagio · 2 years
Text
Chapter 235.
Mungkin ada baiknya kamu berdoa, bilamana kamu merasa terhimpit.
Bilamana tidak ada manusia yang mampu menolongmu, mungkin saja Tuhan yang bisa.
Mungkin ini saatnya kamu mendekat kepadanya, setelah sekian lamanya kamu melupakanNya begitu saja.
Percayalah, hal sesulit apapun akan ada jawaban terindah untuk dirimu.
Tumblr media
2 notes · View notes
arioagio · 3 years
Text
Dia hampir menyerah.
Anak laki laki itu membuka matanya di pagi hari, dan ketakutanpun seketika mengisi pikirannya hingga penuh tak terbendung.
Dia berpikir akan apa lagi yang harus dilakukan, bagaimana caranya persoalan yang ada, setidaknya mampu menenangkan hatinya.
Tanpa ada yang tahu, dia sering menyendiri di kamar, menangis dalam kesepian dan selalu berharap bahwa apa yang sedang dialaminya boleh segera berakhir.
Dia tak lupa memanjatkan doa kepadaNya, agar dia dikuatkan dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya. Dia pun berharap, agar semuanya boleh segera perlahan hilang menjauhi dirinya.
Tapi,
Memang kenyataannya tidak semudah itu.
Seringkali keadaan semakin membuat dia terhimpit dalam penderitaan, membuat dia kehilangan harapan, bahkan hampir membuat dia merasa dirinya sudah tak berharga lagi di dunia ini.
Dia merasa sendiri.
Dia pun ingin menyerah.
Kemana lagi dia harus berlari?
Kemana lagi dia harus memijakkan kaki?
Bingung.
Itulah yang dia rasakan hari demi hari dalam menjalani hidup. Dia hanya bisa berharap dan berserah kepadaNya, agar hidup yang dia rindukan boleh datang kembali.
5 notes · View notes
arioagio · 3 years
Text
Aku menyesal.
Aku berharap aku bisa memutar balikkan waktu.
Aku berharap aku bisa mengubah segalanya.
Aku berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tapi, itu tak mungkin.
Bagaimana itu bisa mungkin?
Tidak ada yang bisa mengubah keadaan atas apa yang telah terjadi.
Tidak satu hal pun. Tidak ada satu orang pun.
Aku menyesali segalanya.
Mengapa aku bisa begitu bodohnya melakukannya.
Mengapa dengan lugunya aku masih saja mengulangi kesalahan yang sama.
Sekarang,
Hari demi hari hanya derasnya air mata yang menemaniku setiap saat.
Hanya kegelisahan dan kekecewaan yang mau bertamu mengunjungi hidupku.
Aku sungguh menyesal, sungguh benar-benar menyesali segalanya.
Tapi aku juga harus tahu, untuk mengubah semuanya, bukan hanya dengan penyesalan, tetapi juga harus ada tindakan.
Ya, aku bisa mengubahnya.
-----------------
#bilikduniawi
7.15am
@rioalvarorio
1 note · View note
shintamalia · 5 years
Text
barisan harapan
jiwa manusia selalu dipenuhi dengan harapan. harapan terbaik versi mereka, padahal definisi “terbaik” itu sendiri tidak pernah ada di kamus manapun kecuali kamusnya Alloh. harapan itu tidak cukup satu dua, tapi beberapa, bercabang, kemudian beranak pinak. itu baru harapan satu orang terhadap dirinya sendiri, belum lagi ketika harapan orang tua, keluarga, pasangan, sahabat, rekan kerja, tetangga ditumpukan pada satu bahu manusia. berat sekali pasti.
dalam perjalanan hidupku beberapa bulan terakhir, hanya sedikit harapanku tapi meskipun itu sedikit nyatanya beberapa belum dan bahkan tidak terwujud. apakah aku mengeluhkan semua ini? ooh tentu selama satu tahun ini ada puncak lembah puncak lembah syukurku. aku tipikal tidak pandai bercerita secara langsung tentang perasaanku, that i'm so broken. i am on my lowest point of my life. tapi ya gapapa, aku bersyukur masih ada diriku sendiri dan keluargaku yang sepenuh hati menyalakan harapan.
dari sedikit harapan yang tidak muluk muluk itu, bahkan hidup terus membredeli harapanku. bukankah hidup itu maha adil karena tidak adil pada semua orang? minggu depan adalah diklat angkatan kami, pto alias bela negara dan ptpd. benar-benar seangkatan d3 jurusanku. siapa yang tidak mau? bertemu dengan teman lama, menjalin silaturahmi, berbagi cerita, dan mengambil foto bersama. sangat menyenangkan pasti. semua lelah dari pto itu pasti akan terbayar. dan ternyata aku belum berkesempatan untuk mengikutinya.
dulu aku berdoa jadwal diklat yang rencananya di awal tahun untuk mundur, terus mundur. sampai mundurnya jauuh banget, ternyata aku tetap belum bisa ikut. harapan benar-benar menyebalkan terkadang. hahaha. dan Tuhan sepertinya menghiburku dengan ditiadakannya ptpd offline alias mereka akan ptpd online. aku tidak tau apakah aku harus senang atau sedih karena ptpd mereka online? kasian betul mereka, dan sekarang aku merasa aku sangat egois.
maafkan aku noor yang tidak membalas DMmu “Shintaaaaaa, kita sekelas waktu PTO”. aku tidak ingin kamu sedih dan mengetahui keadaanku yang tidak baik-baik saja ini. Semoga kalian semua lolos dan tidak ada yang dipulangkan.
barisan harapan akan terus berjajar bahkan meninggi seperti cita-cita. gagal dan berhasil adalah bagian wajar dalam kehidupan ini. bahagia, sedih, dan sakit hati adalah taburan-taburan untuk harapan ini.
tapi diantara banyaknya harapan yang roboh. aku bersyukur ketika istri seniorku dan sahabatku memberikan kabar kehamilannya beberapa hari lalu, aku senang sekali karena aku selalu menjumpai dia menyukai postingan anak-anak di instagramnya, tetapi sudah hampir satu setengah tahun belum dikarunia putra. aku tidak tahu apakah mereka sedih atau tetap biasa saja dalam menjalani kehidupan mereka. aku yakin mereka menginginkan penerus dakwah diantaranya.
aku juga senang sahabatku akan menikah bulan depan, yeay! aku senang semalam sahabatku yang satunya sudah ada yang deketin. thats enough to feel grateful for everything because too much hopes that Alloh granted.
aku akan terus memperpanjang barisan harapanku. entah barisan itu akan roboh atau tidak. ya gapapa, selama Tuhan menjadi pondasi atas barisan yang aku buat.
jikalau berkenan, jikalau, minta doanya ya untuk kesembuhan kakiku. aku sudah agak sangat lancar jalannya tapi belom bisa cepet, aku sudah bisa jalan di tempat, aku sudah bisa duduk bersila, aku bisa naek tangga secara normal meskipun turunnya masih gedandapan, aku hampir sudah tidak pernah merasakan sakit, sudah banyak hal, tetapi yang pasti aku belum bisa berlari. kalau teman-teman berkenan untuk diselipkan namaku dalam panjangnya harapan yang kalian panjatkan kepada Tuhan. terima kasih banyak.
semangat selalu untuk kalian. berbahagialah, karena ujian kita belom seberapa dibanding milyaran orang di dunia ini.
Kbm, 18 sept 2019
5 notes · View notes