Tumgik
#Nasehat Rumah Tangga Dalam Islam
Text
SALE, WA 0821-2237-8089, Buku Ilmu Rumah Tangga Coach Hafidin
Tumblr media
KLIK https://WA.me/6282122378089, Buku Suami, Buku Suami Isteri, Buku Suami Isteri Paling Bahagia, Buku Suami Sejati, Buku Nikah Suami Istri, Buku Agar Disayang Suami, Buku Menjadi Suami Yang Baik, Buku Harian Suami, Buku Suami Hebat
Suami Qowwam adalah, Suami TERCERAHKAN secara Mental dan Spiritual, sehingga sangat relevan dengan Istri, Seluruh Masalah Keluarga dan Masyarakat.
SPESIFIKASI BARANG: Judul Buku: Serba 4 Menjadi Suami Qowwam Pengarang Buku: Coach Hafidin Harga Buku: Rp. 150.000 Halaman Buku: 168 H Kualitas Buku: JERNIH
No pesanan : @rojali (wa 0821–2237–8089)
Jalumprit, RT.04/RW.01, Waringinkurung, Kec. Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten Kode Pos 42453
Lebih lengkapnya kunjungi juga : https://www.tokopedia.com/samawapublisher
Media Sosial : https://www.instagram.com/coach.hafidin/ https://www.youtube.com/@samawafamilyid https://www.youtube.com/@idingjoss8455
2 notes · View notes
in-syirah · 15 days
Text
Menikahlah dengan dia yang takut kepada Allaah
Seorang laki-laki yang takut kepada Allaah, ketika dia menjadi seorang suami dia pasti akan takut mendzholimi istri, anak dan keluarganya. Begitupun seorang perempuan yang takut kepada Allaah, ketika dia menjadi seorang istri, dia akan takut mendzholimi suami, anak, dan keluarganya.
"Menikahlah dengan seseorang yang tidak akan pernah memaksamu untuk meminta hak-hakmu, yang rela memberikanmu seluruh hakmu karena mereka takut kepada Allah ﷻ"—Julaibib hafidzahullah on tumblr
Nasehat pernikahan di atas, adalah salah satu nasehat yang bisa kita jadikan salah satu tolak ukur dalam memilih pasangan, carilah dan mintalah diberi pasangan yang takut kepada Allaah, semoga kelak dia juga takut untuk mendzholimi diri kita.
Seseorang yang meniatkan menikah karenan ibadah, dia akan paham bahwa dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tidak hanya cukup bermodalkan perasaan tertarik saja pada sisi-sisi kebaikan diri yang membuat kita kagum, namun ada yang lebih penting dari itu, yaitu ilmu tentang pernikahan, dan salah satu ilmu pernikahan adalah dia paham bahwa sebaik-baiknya seseorang adalah yang paling baik dengan keluarganya.
Semoga kelak, kita dipertemukan dengan seseorang yang benar-benar ingin menjalani ibadah terpanjang dengan kita, dengan membawa serta perasaan takut kepada Allaah dalam dirinya, sehingga tidak mudah mendzholimi kita sebagai pasangannya, justru dia paham bagaimana Islam mengajarkan cara memperlakukan pasangan dengan baik dan mulia, tanpa perlu ada hati yang terluka dan tersakiti.
Semoga Allaah karuniakan kita keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, dengan siapapun yang Allaah pilihkan untuk kita menjalani ibadah terpanjang. Aamiin Allaahumma Aamiin
331 notes · View notes
aledisini · 3 months
Text
Paham Agama
Having parents who understand Islam is truly a blessing.
Mulai dari pola didik sampai cara pandang terhadap dunia, umi abi gue cukup ketat sama anak-anak nya. Tapi tulisan ini bukan tentang gimana umi abi ngedidik kami putri-putri nya. Ini tentang terima kasih dan rasa syukur.
Sejak kecil, gue selalu diajarin bahwa tujuan besar setiap manusia adalah masuk surga. Entah jalan maju mundur atau kanan kiri pertimbangan nya selalu "bisa membawa ke surga nggak?". Gue terbiasa untuk berpikir panjang dan diskusi sama orang tua setiap dihadapkan dengan persimpangan. Mana yang lebih sedikit mudhorot nya dan mana yang lebih Allah ridhoi.
Di umur segini, gue masih rely on orang tua. Termasuk di saat-saat gue kecewa sama dunia. Dalam kondisi biasa, nasehat abi lebih tegas dan menjurus, umi bagian nego dan diskusi. Tapi di kondisi gue lagi futur, umi bakal jadi yang tegas dan abi yang puk puk.
Minggu kemarin gue capek banget, iya capek sama dunia. Umi chat panjang, sebenernya gue udah diajarin berulang-ulang konsep nya, tapi tetep aja waktu jatuh susah banget praktek nya. Umi bilang, "Dunia sdh ditetapkan Allah, gak akan tertukar. Mau dikejar kek apa juga, kesannya sudah sangat deket banget dan hampir gak ada kemungkinan gagal, tapi kalau Allah belum menghendaki, gak akan terjadi itu". Gue bukan saingan nya siapa-siapa, kalau emang Allah menghendaki ya kun fayakun, terjadilah, maka terjadilah. Bisa jadi memang usaha gue kurang, bisa jadi juga memang belum waktu nya. Allahua'lam. Rencana Allah selalu yang terbaik.
While gue nangis liat chat panjang umi, dan tentu saja blm bisa bales. Ga lama setelah nata hati dan air mata dulu wkwk, abi nelpon. Abi bukan tipe yang mudah ekspresiin perasaan, jadi abi nelpon adalah sesuatu buat gue. "Udah gausah nangis, emang orang banyak macem nya. Selalu ada jalan kok. Kita liat nanti aja, tapi kamu harus paham konsekuensi nya". Alhamdulillah nya stock air mata udah abis tu berapa ronde sebelum ditelpon, jadi nggak banjir, ya mbrambang dikit aja wkwk.
Gue tau ngga semua orang punya orang tua yang bisa dijadikan figur. Umi abi gue juga bukan orang tua yang nggak pernah salah atau flawless. Tapi gue paham, jadi orang tua nggak pernah mudah. Moreover, jadi orang tua yang paham agama dan mampu menghidupkan Islam dari rumah, untuk kemudian dibawa anak-anak nya melanglang buana itu jelas jauh lebih susah.
Inilah kenapa alasan terbesar memilih jodoh paling utama karena agama nya. Karena itu hal dasar yang akan menentukan surga neraka keluarga. Plus ujian hidup di rumah tangga "katanya" akan lebih mudah dijalani kalau proses di depan nya didasarkan dengan agama. Ya ini jadi motivasi gue juga biar berusaha jadi lebih baik terus, kan jodoh sekufu ya, kalo mau dapet yang baik ya sadar diri aja.
At the end, gue selalu bersyukur punya orang tua yang paham agama. Jadi kalau ditanya figur parenting gue siapa, gue selalu tau jawaban nya, umi abi. Bukan Nikita Willy atau Bu Irina. Walaupun tetep, selalu ada ruang untuk explore jadi lebih baik lagi hehe. Semangat orang tua dan calon orang tua, the future rests on our shoulders.
youtube
~Ini bagus lagu nya, soal nya kaya lagi di puk puk aja sih wkwk
41 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
DAHSYATNYA PERAN SEORANG WANITA
Di balik kelemahan tubuhnya, sejatinya wanita memiliki potensi besar terhadap suami dan anak-anaknya. Karena itulah dikatakan: “Seorang pria bergantung agama istrinya karena cinta membuatnya mengikutinya. Cinta memaksakannya untuk menjadi serasi dengannya sehingga dia tiada menemukan jalan untuk menyelisihinya, dan tiada pula menemukan jalan untuk membantah ataupun merasakan beban berat.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 129)
Oleh karena itu, agar suami beruntung dunia akhirat haruslah ia mengutamakan wanita shalihah. Karena wanita yang beriman dan bertakwa juga memiiki pengaruh hebat dalam membuat rumah tangga bahagia dan selamat. Istilah mudahnya, seorang pria jangan hanya terpesona penampakan lahiriyah semata. Cinta saja tak cukup untuk membina utuhnya pernikahan, namun butuh kebaikan agama, akhlak, dan hati yang bersih.
Dikatakan dalam sebuah syair: “Cinta bukan karena keindahan dan yang tampak di mata, tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa.” (Raudhatul Muhibbin [terjemah], Ibnul Qoyyim al-Jauziyah, hlm. 51)
Aktsam bin Shaifi berkata kepada putranya: “Wahai anakku, janganlah kecantikan wanita membuat kalian melupakan kejelasan nasab keturunan, sesungguhnya menikahi istri yang mulia adalah tangga menuju kemuliaan.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 132)
Sungguh tepat nasehat tersebut agar suami tetap memilih wanita-wanita yang memiliki kemuliaan agama, karena sang suami sendiri dan juga anak-anaknya yang akan merasakan manfaatnya. Suami akan merasa bahagia dengan ketaatan istri, terjaga anak-anaknya karena istri mendidiknya dengan syari’at Islam, rumah tangga tenang karena di dalamnya tegak hukum-hukum agama dan berbagai manfaat lain yang hanya akan dirasakan pasutri ketika menjadikan pernikahan sebagai ibadah. Inilah nikmat dari Allaah ‘Azza wa Jalla ketika memilki istri shalihah yang selalu memotivasi, mengarahkan, dan mendukung suami dan anak-anaknya dalam kebaikan. Sebagaimana pepatah yang masyhur, “Buah itu jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”.
Demikian pula kaidah secara umum bahwa ketika istri atau ibu itu baik dan taat pada agama maka insya Allaah anak-anaknya juga taat, demikian pula biasanya suami juga menjadi seorang yang shalih, karena kebaikan atau keshalihan seorang istri akan mengimbas atau menginspirasi suami dan anak untuk mengikuti jejak langkahnya. Istri bertakwa akan menghadirkan aura surgawi, memberi kesejukan jiwa serta menarik orang-orang di sekelilingnya dengan hidayah, dengan taufik Allaah ‘Azza wa Jalla.
Simak dialog mempesona seorang ayah yang shalih dengan anak-anaknya:
Abul Aswad ad-Dua’li berkata kepada anak-anaknya: “Aku telah berbuat yang terbaik untuk kalian pada masa kecil dan masa dewasa kalian, begitu pula ketika kalian belum lahir.” Anak-anaknya berkata: ”Bagaimana ayah berbuat yang terbaik untuk kami ketika kami belum lahir?” Dia menjawab: “Aku memilihkan kalian seorang ibu yang tidak akan pernah kalian cela.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm.132)
Ar-Rayyasyi melantunkan syair: ”Awal kebaikanku kepada kalian adalah pilihanku atas ibu yang baik asal-usulnya lagi tampak kemuliaannya.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 132)
Demikianlah, dahsyatnya pengaruh wanita shalihah, wanita yang membersamainya untuk menyempurnakan separuh agamanya, wanita yang mengajak ke surga bersama. Berapa banyak pria yang tenggelam kehidupan akhiratnya karena wanita yang buruk akhlaknya. Serta berapa banyak wanita shalihah yang dengan taufik Allaah ‘Azza wa Jalla mampu mengubah karakter suami menjadi dekat kepada agama . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً فَقَدْ أَعَانَهُ اللهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي الشَّطْرِ الثَّانِى
“Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allaah dengan wanita (istri) yang shalihah, maka sungguh Allaah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi.” (HR. Ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Ausath : 976 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak II / 16 dan di-shahih-kan olehnya, juga disetujui oleh adz-Dzahabi)
Wallahu a’lam.
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Referensi:
1). Majalah Al-Mawadah edisi I Tahun ke 1, 1428 H
2). Kesalahan Dalam Mendidik Anak (terjemah), Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Pustaka At-Tibyan, Solo, tanpa tahun.
58 notes · View notes
maynuverse · 3 months
Text
Perhatikan Baik-Baik Calon Pasanganmu
Tumblr media
Pict from Pinterest
Seiring dengan bertambahnya usia, kita akan dihadapkan pada kekhawatiran-kekhawatiran tentang masa depan: pekerjaan, pernikahan dan kematian.
Sering diri kita bertanya-tanya, "apakah pekerjaanku saat ini cukup layak untuk diandalkan lima belas tahun ke depan?", "apakah aku sudah cukup layak untuk dipertemukan dengan jodoh yang sepadan?" atau "apakah amal salihku sudah lebih banyak daripada dosaku untuk dijadikan bekal ketika sewaktu-waktu Allah memanggilku untuk pulang?"
Walau kita mengerti bahwa tiga hal seperti rezeki, jodoh serta maut sudah ada yang menakar, sebagai seorang hamba terkadang kita masih saja merasa khawatir soal masa depan. Terutama bagi seorang perempuan yang banyak kubaca keluhan-keluhannya di media sosial karena masih belum mendapatkan pasangan di usia lewat dua puluh enam. Mereka bekerja mati-matian untuk menghilangkan rasa jenuh dan kesepian, ada yang karena tuntutan keluarga dan tanggungan, pun ada yang bahkan bekerja untuk mendapatkan jodoh yang sepadan.
Omong-omong soal kekhawatiran untuk menikah dan memilih pasangan, aku jadi teringat dengan salah satu tulisan Mas Kurniawan Gunadi dalam kumcernya yang berjudul Lautan Langit, tentang nasehat Ibu pada anak perempuannya dalam memilih pasangan. Cara agar kita tahu bahwa dia adalah pasangan yang tepat yaitu dengan mengetahui bagaimana ia memperlakukan orang-orang terdekatnya terutama keluarga dan mengetahui bagaimana cara dan keputusan yang ia ambil sebelum bertemu dengan kita. Kesimpulannya adalah dalam memilih pasangan kita harus mengutamakan sikap dan personality mereka karena sikap dan kepribadian seseorang merupakan cerminan iman dan agamanya sehingga jika ia baik dalam berhubungan dengan sesama manusia maka insya Allah akan baik juga hubungan ia dengan Rabbnya.
Lalu aku juga jadi teringat dengan ucapan Ustadz Felix Siauw dalam kanal YouTubenya tentang pernikahan. Beliau mengatakan, "ada dua hal yang tidak bisa saya toleransi dalam pernikahan. Hanya dua ini saja, yaitu ketika pasangan memilih murtad dan berselingkuh." Bagi beliau murtad berarti meninggalkan agama Islam dan tidak mungkin pernikahan yang begitu sakral dan merupakan ibadah terpanjang tersebut diisi oleh pasangan yang tak satu visi-misi dan tak satu tujuan. Yang kedua adalah perselingkuhan, bagi beliau selingkuh merupakan hal yang mencederai martabat seseorang dan merupakan dosa besar zina yang membuat pernikahan hancur lebur.
Pr sekali bagi perempuan masa kini yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam diri mereka terutama dalam memandang sebuah pernikahan, jangan sampai kita memilih pasangan hanya berdasarkan rasa nyaman saja. Pun jangan sampai kita masuk ke jurang sesal pernikahan hanya karena kita memilih pasangan sebab rupa di awal saja. Di antara maraknya jenis modern relationship yang mengerikan akhir-akhir ini, semoga kita senantiasa dijauhkan oleh tipu muslihat syaitan untuk tidak masuk ke dalam jurang maksiat serta semoga Allah senantiasa menjaga keistiqomahan kita untuk selalu berada di jalan yang tepat.
Pertanyaan serta kekhawatiran berikutnya adalah, "bagaimana cara kita agar mendapatkan pasangan yang sepadan?"
Menurutku, cara kita mendapatkan pasangan yang sepadan adalah dengan belajar lebih dalam soal agamamu sendiri. Semakin kita mengenal Islam, semakin kita tahu bahwa ada kriteria yang cukup tinggi atas seorang suami dan istri dalam rumah tangga, maka kita akan menjadi lebih mudah untuk mengetahui apakah calon pasangan kita memiliki visi-misi serta pandangan yang sama terhadap pernikahan. Pun akan mempermudah juga bagi calon pasangan kita untuk mengetahui value yang kita punya.
Maynuverse
2 notes · View notes
masfasblog · 5 months
Text
Bismillaah..
Tadi pagi aku sempet nulis kalo aku lagi desprate banget at the moment di diemin, diasemin sama paksu. Tapi setelah itu kayak tau apa yg aku tulis, kayak tau apa yg aku rasain, tau2 paksu berubah jadi so sweet.
Terima kasih paksu..
Istri ga selalu butuh jajan buat bikin seneng, paksu mau senyum aja saat istri belum bisa maksimal ngerjain sesuatu, paksu mau nerima kekurangan istri dan mengerti keadaan yg dialami istri, itu aja udah berhargaaaa bangeeeetttt...
Dan aku juga baca, KDRT itu bukan hanya soal fisik saja sekarang, tapi juga verbal (kata2) dan mimik (ekspresi wajah) atau gestur (gerak tubuh) yang bisa membuat pasangan merasa tersudutkan, merasa tersalah, merasa tidak berharga, merasa didiskriminasi.
Makanya nasehat dari kebanyakan orang kepada orang yg akan menikah adalah tentang mengontrol ego. Kalau masing2 pihak bisa mengontrol (kalau belum bisa menurunkan) ego masing2, insya Allah kalau ada masalah akan segera ketemu jalan keluarnya. Karna biasanya yg bikin lama atau panjang masalah ga ketemu jalan keluarnya karna masing2 pihak ga ada yg mau ngalah, merasa pendapatnya harus diterima/menang, padahal kalau sudah menikah menurut aku pribadi keutuhan/kebaikan rumah tangga dalam koridor agama lebih penting daripada 'sekedar' menangin pendapat/ego.
Semoga Allaah tunjukkan jalan yang lurus dalam iman Islam dan Allaah Curahkan sakinah mawaddah warohmah dalam rumah tangga kita. 🥰🥰
0 notes
sisterinblack · 1 year
Text
Tumblr media
Ringkasan dari kajian:
🖊️ HAK-HAK SUAMI (Kewajiban Istri).
👤 Ustadz DR. Firanda Andirja, MA.
🎬 https://youtu.be/jKBTP3DVu7E
بسم الله الرحمن الرحيم
Para ulama telah sepakat bahwa hak suami lebih besar daripada hak kedua orangtua.
Dikisahkan pada zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ada seorang wanita yang datang dan mengadukan perlakuan suaminya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dari Hushain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibinya) pernah mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam karena ada suatu keperluan. Setelah ia menyelesaikan keperluannya, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah bersuami?” Ia menjawab, “Sudah.” Beliau bertanya lagi, “Bagaimana sikapmu kepada suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi (haknya) kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya.”
Maka, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ.
“Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) Surgamu dan Nerakamu.”
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (VI/233, no. 17293), an-Nasa-i dalam ‘Isyratin Nisaa’ (no. 77-83), Ahmad (IV/341), al-Hakim (II/189), al-Baihaqi (VII/291), dari bibinya Husain bin Mihshan radhiyallaahu ‘anhuma. Al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih.” Dan disepakati oleh adz-Dzahabi.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.”
Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ta'ala berkata,
“Wanita kalau sudah menikah maka suaminya lebih berhak memilikinya daripada kedua orangtuanya, dan taat kepada suaminya lebih wajib daripada taat kepada orangtuanya.”
« HAK-HAK SUAMI »
1. Wajib bagi istri untuk taat kepada suaminya dalam hal-hal yang ma'ruf.
2. Istri melayani suami dalam hubungan intim kapanpun suaminya menginginkannya.
3. Istri tidak boleh memasukkan siapapun (mencakup keluarga kecuali kedua orangtua/mertua) kerumah suaminya tanpa seizin suami.
4. Istri tidak boleh keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya.
5. Suami berhak menghukum istrinya jika melakukan kesalahan. Caranya: menasehati dengan cara yang baik tidak didepan umum, jika tidak bisa dinasehati maka di ‘hajr’ (diboikot di ranjang), jika tidak bisa dengan cara ‘hajr’ maka dipukul tanpa meninggalkan bekas & tidak diarea sensitif: wajah, dsb. Walaupun memukul istri diperbolehkan tapi metode ini kurang baik dilakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, “Bukanlah para suami yang memukul istri dengan keras itu orang yang terbaik di antara kalian”. Maka lebih baik suami bersabar dengan perilaku istrinya dan mencari metode lain untuk memperbaiki istrinya.
6. Wajib bagi istri untuk melayani suaminya dengan cara yang baik: Menjaga diri & menjaga harta suaminya ketika suaminya tidak berada dirumah.
Nasehat dari Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafidzahullah ta'ala terhadap sebagian istri-istri zaman sekarang,
“Inilah bimbingan-bimbingan Islam terhadap wanita dalam menunaikan hak-hak suami mereka. Bagaimana mereka bersikap kepada suami mereka. Bagaimana seorang wanita harusnya menunaikan hak suaminya. Seandainya para wanita berpegang teguh dengan bimbingan-bimbingan Islam ini, arahan-arahan Islam maka rumah-rumah tangga akan hidup dalam kebahagiaan yang sempurna. Akan tetapi sebagian wanita zaman sekarang mereka tidak mengetahui hak-hak suami mereka sehingga banyak terjadi perceraian, terjadi pemukulan, terjadi pertikaian. Akhirnya pada hari ini kita mendengar sebagian wanita yang mereka lupa tentang kelembutannya, ia lupa tentang sifat kewanitaannya yang harusnya lemah-lembut, taat kepada suaminya. Sebagian wanita melupakan kewanitaannya berubah menjadi orang yang gagah perkasa, yang zhalim, yang keras. Terlebih lagi bila suaminya lemah, kesempatan ia untuk menguasai suaminya, mengatur suaminya, jadilah ia bapak rumah tangga, ia menguasai suaminya. Kalau ternyata sang istri memberikan sebagian hartanya kepada suaminya maka ia ungkit-ungkit terus. Kalau ternyata ia minta sesuatu dari suaminya akan tetapi suaminya tidak mampu memberikan maka ia ejek suaminya. Kalau suaminya masuk rumah maka mukanya sangar dihadapan suaminya. Kalau suaminya keluar rumah ditolak dari belakang oleh istrinya. Ia merasa tidak pernah bahagia dengan suaminya. Jiwanya merasa tidak pernah puas dengan suaminya. Tampil didepan pintu liat sana liat sini. Dijendela tengok sana tengok sini. Dia pamerkan kecantikan wajahnya/memamerkan sebagian auratnya kepada lelaki asing. Kalau ia sedang berbicara dengan suaminya selalu pembicaraanya mengenai kebaikan lelaki lain kepada istri-istri mereka dan kemudian ia merasa dirinya bernasib buruk karena menikah dengan suaminya. Padahal ia dahulu pernah dilamar oleh para lelaki yang mulia. Kalau ia tinggal dirumah suaminya ia merasa terpenjara. Ia tinggal dirumah tidak pernah pakai minyak wangi, tidak pernah berhias. Kalau suaminya melihat istrinya, ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan dengan istrinya yang tidak berhias, tidak memakai minyak wangi, rambutnya semrawut sedangkan pakaiannya penuh dengan kotoran-kotoran. Kalau ia tinggal menetap dirumah maka badannya pun kotor penuh bawang tapi jika keluar rumah ia luar biasa; berhias dan memakai minyak wangi. Ini adalah wanita zaman sekarang yang celaka, yang ia menjadikan seluruh kebaikannya untuk orang lain adapun keburukannya ia berikan kepada suaminya. Kalau ia bertemu dengan teman-teman perempuannya. MasyaaAllah, wajahnya murah senyum, bicaranya enak didengar, mengindahkan majelis, pembicaraan sang wanita tidak membosankan, duduk dengan wanita ini sangat menyenangkan tetapi kalau pulang kerumah sang wanita ini maka berubahlah ia menjadi singa betina. Kalau berbicara dengan suaminya ia mengeluarkan api dari mulutnya. Kalau ia melakukan perbuatan dirumah maka perbuatan buruk tidak ada kebaikan bagi wanita ini yang diberikan kepada suaminya. Ini adalah wanita yang benar-benar celaka. Darimana wanita ini ingin bahagia, ia telah menyelisihi agamanya, ia telah menjadikan Rabb-nya murka, ia telah menjadikan suaminya menderita, hendaknya ia introspeksi diri ketahuilah ajalnya segera tiba”.
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
📝 Ima Bintu Ali
0 notes
jndmmsyhd · 4 years
Text
RTM: Nafkah Istri (Bagian 2)
Satu hal yang terpenting dalam rumah tangga, nafkah dunia. Memang sudah menjadi keharusan istri itu menerima setiap pemberian dengan ikhlas, namun juga sudah menjadi keharusan bahwa suami harus memberikan yang terbaik pula untuk istri.
Nafkah bulanan, setiap rumah tangga akan ada badai awalnya, akan ada ujian pertamanya. Mulai dari ekonomi, kesalahpahaman, dan rentetan permasalahan lainnya. Uang suami adalah uang istri, namun uang istri bukanlah uang suami. Begitulah islam memuliakan wanita dan menghormatinya.
Meskipun nanti istrimu memiliki pendapatan sendiri, tetap sudah menjadi kewajibanmu untuk memberinya nafkah juga. Untuk wanita yang hendak menikah, tanyakanlah juga soal keberhakanmu menerima nafkah setelah menikah nanti, sebab banyak sekali hal ini terluput sampai harus berakhir di meja pengadilan.
Perihal menafkahi itu bisa dengan kesepakatan, bisa dengan musyawarah. Barangkali memang sengaja mengumpulkan uang bersama dan berusaha bersama hingga hasilnya pun dinikmati bersama. Namun tetaplah biarkan istri memiliki privasi keuangannya yang kamu berikan. Sebab setiap keluarga memiliki visi dan misi masing-masing, ini hanya sepenggal nasihat dari ibuk dahulu saat hendak menikah. Berilah istrimu nafkah yang baik meski sedikit.
Sempat saya diawal menikah tidak memiliki uang sebab harus diputar untuk usaha, dan belum kembali uangnya. Namun istri menerima dan tetap ikhlas meski harus menerima uang 50 ribu dalam 1 atau 2 bulan. Ikhlasnya istri menerima itu bagaikan kelapangan hati dan kelegaan tersendiri :)
Untuk sampai ke titik ini pun semua bermula dari sabar dan saling menerima, mulai dari masukan atau pun nasehat, mulai dari merancang rencana bersama dan usaha yang didirikan. Meski sampai akhir hayat akan terus belajar.
Saya hanya ingin menyampaikan, soal nafkah itu penting, memberikan ketenangan pada seorang yang sudah menjadi bagian hidup itu penting, ikhlas dan sabar itu penting, komunikasi dan saling memaafkan itu penting. Semua ilmu kini menjadi penting untuk diterapkan, bahkan dari hal terkecilnya.
Sebab sayang saja jika menikah hanya didasari rasa nafsu dan memiliki, padahal menikah adalah bagian dari cara menuju surga dengan ujian dan cobaannya tersendiri.
Selamat belajar, untukmu yang sedang menunggu atau sudah dalam pelayaran, semoga keberkahan dan kebaikan selalu membersamai.
@jndmmsyhd
359 notes · View notes
johnindandelion · 4 years
Text
Tarbiyatul Aulad Fil Islam Sesi 2 - Ustadz Dr. Wido Supraha, M.Si
Hakikat Pernikahan
Menikah itu tentang saling menyempurnakan tauhid antar suami dan istri dengan melakukan akhlak terpuji.
Ketika Allah mengaruniakan anak kepada kita berarti kita telah dipercayai oleh-Nya mampu dan siap mendidik dengan kapasitas yang baik. Sebab, hak anak memiliki orangtua yang mempunyai kapasitas mendidik dengan adab, ilmu, amal sebaik-baiknya.
A. Hakikat Anak
Perhiasan Kehidupan Dunia (Q.S. Al-Kahfi 18:46)
Bantuan dari Allah (Q.S. Al-Isra' 17:6)
Pelipur Lara (Al-Furqan 25:74)
B. Pesan Kasih Rasulullah ﷺ (dari berbagai hadits)
Kasihi anak, hormati orangtua (HR. Abu Daud, Tirmidzi)
Allah lebih menyayangi anak-anak kita (HR. Al-Bukhari, Adabul Mufrad)
Jangan hilangkan kasih dari kalbu kita (HR. Al-Bukhari)
Meneladani mencium anak kecil sebagaimana Rasulullah ﷺ mencium Hasan bin Ali ra. sebagai wujud kasih sayang (HR. Al-Bukhari)
Sifat kasih mengundang kasih Allah (HR. Al-Bukhari)
Menangisnya Nabi ﷺ kepada anaknya menjelang ajal
Sifat kasih telah ditanamkan Allah kepada setiap jiwa
Sifat kasih sayangnya kita kepada anak-anak dapat mengundang lebih banyaknya lagi kasih sayang dari Allah
C. Mencintai Anak Perempuan
Keadilan bagi anak laki-laki dan perempuan (Q.S. Al-Maidah 5:8, HR. Ahmad dan Ibn Hibban)
Keburukan yang membenci anak perempuan (Q.S. An-Nahl 16:58-59)
Cintailah semua Iradah Allah (Q.S. Asy-Syura 4:49-50)
Siapa yang memelihara 2 anak wanita hingga baligh, akan duduk dekat Nabi (HR. Muslim)
3 anak wanita yang disayangi akan menjadi pelindung dari api neraka (HR. Ahmad)
2 anak wanita atau 2 saudari wanita dikasihinya akan memasukkannya ke surga (HR. Al-Humaidi)
Bagus tidaknya suatu peradaban bergantung pada yang dilahirkan oleh perempuan.
Oleh karenanya, ilmu untuk mempersiapkan dan membentuk generasi baru itu harus yang sebaik-baiknya.
Islam tak pernah menyatakan anak perempuan tak perlu dididik lama-lama dan belajar sampai jauh toh nantinya akan di dapur juga.
Karena tugas rumah tangga itu baiknya dikerjakan bersama-sama, saling berkolaborasi dan melengkapi satu sama lainnya.
D. Bersabar pada Musibah
Musibah adalah cara Allah menambah kebaikan bagi setiap manusia.
Karena ketika mendapatkan musibah, ada amaliyah yang selama ini didapatkan dari teori bisa diterapkan dalam kenyataan sebenarnya.
Bersabar atas kematian anaknya dan beristirja' akan dibangunkan Bait Al-Hamd (HR. Tirmidzi dan Ibn Hibban)
Kematian 2 anaknya yang diikhlaskan akan menjadi pelindung dari api neraka (HR. Muttafaq 'alayh, Ahmad, dan Ibn Hibban)
Kematian 2 anak kecil yang belum baligh, akan mengajak kedua orangtuanya ke surga (HR. Muslim, ath-Thabarani)
Allah akan berkahi kesabaran kedua orangtua atas musibah kematian dengan yang lebih baik (Muttafaqun 'alayh)
E. Mendahulukan Islam diatas Segalanya
Mengaji untuk mempersiapkan diri terhadap hal-hal yang suatu saat nanti barangkali belum siap kita hadapi.
Para Mujahid telah menitipkan anaknya kepada Allah (Ubaidah bin ash-Shamit ra. di hadapan Raja Muqauqis di Mesir saat ditakuti kekuatan Romawi)
Mereka yang digelari fasik tidak mendapatkan petunjuk Allah (Q.S. At-Taubah 9:24
Hasan Al Banna rahimahullahu ta'ala kepada anaknya Saiful Islam yang sakit
Standar Iman adalah ketika perjuangan Islam didahulukan daripada kepentingan keluarganya (HR. Bukhari, Muslim)
F. Larangan dan Hukuman adalah Tanda Kasih
Contohnya seperti nasehat Luqman kepada anaknya (Q.S. Luqman 31:13)
Ingatkan dan berikan nasehat kepada anak dengan tegas dan lembut
Menasehati anak sejak kecil termasuk dengan larangan, seperti Umar bin Abu Salamah r.a. (Muttafaqun 'Alayh)
Larangan melempar batu (Muttafaqun 'Alayh)
Mengingatkan anak dengan halus sebagaimana Rasulullah ﷺ kepada Ibn 'Abbas (Muttafaqun 'Alayh)
Memukul anak jika ia tetap tidak mau solat di usia 9 tahun (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim)
Pemboikotan sebagaimana Ibn Umar r.a. dahulu terhadap anaknya (Diriwayatkan As-Suyuthi)
Parameter keberhasilan orangtua dalam mendidik anak-anaknya adalah ketika telah melakukan prosesnya dengan benar dan hasilnya terbentuklah anak-anak yang beradab.
Wallahu a'lam bisshowaab
Pelataran Zoom
Semarang, 13 September 2020
#summary #ntms #selfreminder #tarbiyah #islamicquotes #quranicverse #islamicparenting #frasa
533 notes · View notes
bukurumahtanggabahagia · 11 months
Text
Tumblr media
TERPERCAYA, WA 0821-2237-8089, Menjadi Suami Qowwam
KLIK https://WA.me/6282122378089, Ebook Suami Sejati, Qowwam, Suami Qowwam, Buku Rumah Tangga, Buku Rumah Tangga Bahagia, Buku Rumah Tangga Islam, Buku Untuk Belajar Rumah Tangga, Buku Ilmu Rumah Tangga, Serba 4 Menjadi Suami Qowwam
Deskripsi Buku 
🎯 Apa sih keuntungan yang anda membaca dari buku ini? 
Pelajari cara membangun hubungan harmonis dan kuat dengan istri Anda.
Temukan keseimbangan antara kebutuhan biologis, psikologis, dan spiritual dalam nafkah.
Jadilah suami yang mampu membimbing keluarga menuju visi besar.
Tingkatkan kualitas pendidikan anak Anda untuk menciptakan generasi gemilang.
📖 Tentang Penulis
Coach Hafidin, S. Ag, ahli motivasi dan konsultan keluarga.
Ingin menjadi suami yang tangguh dan bijaksana dalam keluarga? Temukan rahasia suksesnya dalam buku "Serba 4 menjadi Suami Qowwam" karya Coach Hafidin, S. Ag!
Wujudkan keluarga bahagia impianmu! 🌟
SPESIFIKASI BARANG:
Judul Buku: Serba 4 Menjadi Suami Qowwam
Pengarang Buku: Coach Hafidin
Harga Buku: Rp. 150.000
Halaman Buku: 168 H
Kualitas Buku: JERNIH
No pesanan : @rojali (wa 0821–2237–8089)
Jalumprit, RT.04/RW.01,
Waringinkurung,
Kec. Waringinkurung,
Kabupaten Serang, Banten
Kode Pos 42453
Lebih lengkapnya kunjungi juga : 
https://www.tokopedia.com/samawapublisher
Media Sosial :
0 notes
coklatmaniss · 4 years
Text
Catatan nasehat dari sang guru
Umat Islam dalam kurun waktu yang panjang senantiasa dalam keadaan aman sentosa.
Pemerintahan Khilafah Utsmaniyah mereguk kejayaan selama empat abad. Kekuatan persenjataan dan pasukan, luasnya daerah yang dikuasai dan wibawa hukum yang berlaku, membuka jalan bagi ekspansi wilayah Islam.
Namun, bila kita melihat kondisi umat Islam hari ini, sangatlah memprihatinkan. Islam sebagai tatanan hidup (nizhamul hayah) yang mengatur sendi kehidupan, saat ini hanyalah sebatas konsep dan simbol-simbol belaka. Kemunduran demi kemunduran diderita oleh umat ini, terutama sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah, dengan tumbangnya kepemimpinan Turki Utsmani sebagai khilafah terakhir pada akhir Perang Dunia I (1924). Dua fungsi khilafah, yaitu hirasatuddin (menjaga tegaknya din) dan siyasatuddunya bid-dien (mengelola dunia dengan visi din) menjadi mandul. Umat Islam di berbagai belahan bumi ini bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
Kaum muslimin pun mengalami keadaan yang kritis dan berada pada posisi yang lemah. fitnah syubhat (keragu-raguan dan kerancuan pemikiran) dan fitnah syahwat telah mencengkeram umat ini, dan melemparkan mereka ke dalam kehinaan dan keterpurukan. Peradaban barat dan ideologi rusaknya telah meracuni pemikiran umat ini, serta menjadikan mereka berkiblat kepadanya
Abul A’la Al-Maududi menggambarkan lemahnya posisi umat dengan mengibaratkan jika dunia ini adalah kereta, maka orang-orang Barat sebagai masinisnya dan kaum Muslimin sebagai penumpangnya. Betapa umat ini senantiasa dimarginalkan dan menjadi bulan-bulanan oleh musuh-musuh Islam.
Untuk bangkit dari keterpurukan, bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu panjang dan perjuangan yang berat. Perlu adanya penopang-penopang yang kuat dari setiap komponen umat. Setiap sumber daya harus dipotensikan dan diarahkan dalam perjuangan penegakan Islam.
Salah satu unsur penopang kebangkitan tersebut adalah para muslimah, yang memiliki posisi strategis dan urgen dalam memperjuangkan kebangkitan Islam. Peran yang bisa dimainkan oleh para muslimah, tak dapat hanya dipandang sebelah mata. Sejarah pun mencatat, bahwa para wanita dalam lintas perjuangan Islam di masa nubuwwah telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi tegaknya risalah tauhid.
Dalam berbagai lini kehidupan, terhamparlah pentas iqamatuddin (perjuangan menegakkan din) bagi muslimah untuk memfungsikan dirinya. Besarnya tanggungjawab muslimah dalam iqamatuddin menuntut dirinya untuk aktif berpartisipasi dan berkiprah. Dia dibutuhkan dalam dakwah dan tarbiyah, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat bahkan negara.
Muslimah harus ‘bergerak’ dan berperan, tidak hanya diam, ‘duduk manis’, dan sekadar berpangku tangan. Dialah imadul bilad (tiang negara), murabbiyah (pendidik), ustadzah (pengajar), madrasatul ula (madrasah pertama bagi anak-anaknya), muharikah (aktivis pergerakan), dan da’iyyah (juru dakwah). Dialah parameter kemuliaan masyarakat dan bangsa.
Dalam aplikasinya bentuk-bentuk peran yang dimainkan oleh seorang muslimah dalam upaya-upaya iqamatuddin tidaklah terikat dan terbatas pada label-label dan predikat-predikat yang ada. Karena dalam memainkan peran tersebut, tiap individu memiliki ruang kapasitas dan posisi yang berbeda-beda.
Titik tekan pemberdayaan peran muslimah lebih kepada kontribusi apa yang bisa ia berikan dalam kancah iqamatuddin, baik besar atau kecil, tergantung pada kapabilitas yang dimiliki. Menjadi ustadzah TPA, ibu rumah tangga ataupun aktivis dakwah, semuanya akan memiliki nilai tambah bagi iqamatuddin, selama kita meniatkannya karena Allah dan menjadikan tujuan turunannya sebagai manifestasi menuju kebangkitan Islam.
Karena itulah, sebagai muslimah yang menyadari urgensi perannya, jangan hanya diam dan menjadi penonton. Perjuangan Islam menantikan ‘sentuhan’ kita. Apapun posisi kita, sebagai siapapun kita, dan berada dimanapun kita, peran kita sangatlah dibutuhkan.
Apa yang bisa dan mampu kita berikan, mari kita berikan. Think globally, act locally. Berpikirlah secara global tentang kebangkitan Islam, dan bertindaklah secara lokal tentang apa yang bisa kita lakukan. Sekecil apapun itu, akan bernilai besar di sisi Allah dan bagi perjuangan Islam. Jangan hanya diam, ayo kita berperan !
39 notes · View notes
nhadiyati · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika, wajama’a bainakuma fi khairSemoga berkah Allah dilimpahkan kepadamu, semoga berkah Allah dilimpahkan atasmu, serta menghimpun engkau berdua dalam keadaan yang baik (kebahagiaan)”
Doa terbaik untuk Indri dan Mas Ifidial, selamat telah menyempurnakan setengah agama dan menjalani hari-hari bersama untuk menjaga setengahnya.
Pandemi ini membuat saya dan mama gagal untuk terbang ke gorontalo,padahal ini udah cita-cita dari jaman kuliah ketika sepertinya masa ini adalah masa mengebu-gebu pengen nikah haha apalagi kalau butek skripsi (ini saya) atau nerima undangan dari teman-teman. Dulu kita bilangnya bakal nyediain akomodasi buat orang tua masing-masing juga, jadi nanti bakal reuni lagi di Malang pas Emir nikah, jalan-jalan ke Gorontalo pas Indri, dan ke Batam ya pas saya nikah. Tapi, yah gitu manusia cuman bisa berencana, mau nekat terbang juga bisa buat terancam berhenti kerja (serius ini agak kesel kalau diinget, gak berani ngelanggar aturan karena masih karwayan kontrak, tapi ternyata pas tengah hari liburnya ada peraturan boleh keluar kota asa rapid huhu sedangkan harga tiket udah melambung dari 1.5jt skali jalan jadi 3jt sekali jalan) For the first time ngerasain kondangan online, niatnya mau make up dulu haha ternyata beda waktu malah buat saya jadi pake mukenah sambil liatin akadnya, sambil chat-chat sama Emir histeris gak jelas liat Indri udah jadi istri orang, liat mereka senyum malu-malu dan kikuknya. Sempet live juga ngobrol sama pengantin dan beberapa teman di Brawijaya dulu dan recokin Indrinya ketika mau ganti baju resepsi bersama Emir dan sama-sama bermukenah (kalau nikah offline mah boro-boro yang ada abis makan, salam, terus pulang) Nasehat nikah buat Indri dan Mas Ifdi? gak adaaaa, hahah secara mereka justru adalah orang-orang yang amat teramat sangat baik banget dikampus (jaga merasa selalu ya Allah dalam indahnya iman islam, dalam rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah). Indri bisa dibilang salah satu cahaya hidayah dihidup saya dan Emir yang membawa kami lebih dekat dengan Allah (walau saya mah yang paling fluktuatif), sedangkan Mas Ifdi saya cukup punya pengalaman pribadi yang saya ceritain ke Indri wkwk kalau beliau mimpin apel pagi muhasabah gitu sumpah takut bangut (soalnya kalau senior lain kadang tau belangnya haha atau memang udah kenal dekat dan beliau ini untouchable banget,bagian kaderisasi pulak). Tapi, kalau Mas Ifdi baca tulisan ini, saya mau bilang lagi gak bosan-bosannya, Titip si Indri Sukmawati Djangko, jaga diaaa, sayangin diaaa, perlakukan dia bak ratu. Saya berani jamin atas hidup saya hhe kalau Indri itu wanita yang amat teramat baik, mungkin beberapa ukhti di Kampus bisa bilang Indri yang beruntung (dan Indri juga sempat bilang gitu karena image mas yang amat sangat terjaga) bisa bersama Mas, tapi buat saya Mas Ifdi tuh udah kayak nemuin harta karun paling berharga lah di muka bumi (mendadak nulis ini terharu, tapi suwer mungkin kami gak terlalu dekat keliatannya tapi Indri itu udah saya anggap kayak sodara), Indri itu selalu sabar, kalem, guyonnya receh tapi nasehatnya dalam (sampai sekarang udah nikah aja masih sabar saya recokin) dan banyak spesifikasi lain yang saya ga bisa sebutin dan saya yakin makin lama kalian bersama pasti Mas juga ngerasa sama kayak saya. Doa terbaik untuk Indri dan Mas Ifdial dari saya yang sudah masuk bulan ketiga kalian  bersama tapi masih bisa mngingat haru bahagia di 30-10-20. Semoga segera memiliki momongan yang shalih dan shalihah penyejuk hati dan pembawa manfat bagi agama dan negara. Doakan saya sama Emir juga bisa menyusul dan kalian bisa main ke tempat kami :)  P.S : Selesai ditulis sambil dengar podcast kalian yang part nyiapin nikah 
3 notes · View notes
iwangcahyadi · 5 years
Text
Pak Pri Namanya
Ya. Pak Pri namanya.
Beliau adalah pemilik warung di kantin SMA saya. SMA N 3 Yogyakarta. Warung pak pri ada di paling pojok selatan. Biasa menjajakan masakan rumahan, seperti nasi sayur dan lauk pauknya, berbagai indomie, dan jajanan pasar serta snack micin kegemaran anak sekolah. Tak luput juga berbagai minuman yang bisa langsung diambil.
Awal saya kenal Pak Pri tentu sejak pertama kali masuk sekolah. Hanya sebatas untuk lebih mengenal dunia kuliner di kantin sekolah saja. Setiap warung di kantin menjajakan makanan dan minuman yang berbeda-beda. Mereka punya marketnya masing2. Seperti warung sop ayam, ayam geprek babe, mie ayam cak kasno, dan siomay. Waktu itu jujur saja, sy kurang begitu berminat untuk makan di warung Pak Pri karena makanan yang dijajakan makanan rumahan biasa. Wajar. Anak muda ingin yg enak dan tidak membosankan. Dulu saya suka nasi sop, ayam geprek babe, dan mie ayam cak kasno. Cukup jarang untuk makan di warung Pak Pri.
Pak Pri merupakan sosok yang selalu ramah dengan siapa saja. Selalu menebar senyum sembari menawarkan dagangannya. Beliau adalah sosok yang dekat dengan anak2. Sama seperti sosok pemilik warung kantin lainnya. Selalu dekat dengan anak2. Namun Pak Pri berbeda, ia bagi saya tidak membeda2kan murid satu dengan yg lainnya. Secara default beliau orang yg sangat ramah.
Awal mula saya makin dekat dengan beliau adalah ketika saya menjadi ketua sebuah acara semacam KKN/pesantren utk murid2 SMA selama 3 hari 2 malam di suatu desa terpencil jauh dari kota jogja. Namanya adalah KIIP merupakan kependekan dari Kajian Islam Intensif Padmanaba 2011. Saat kelas 2 SMA, saya dipilih menjadi ketua 1 SKI (Sie Kerohanian Islam) Al- Khawarizmi. Dan dipilih menjadi ketua KIIP. Sebuah amanah yg cukup berat awalnya. Tpi alhamdulillah berjalan lancar.
Pada awalnya, kami cukup kesulitan mencari lokasi untuk KIIP. Karena harus berada di daerah yg cukup jauh dari kota jogja, tinggal di rumah warga yang tentunya warga kelas menengah bawah , memiliki masjid yang cukup besar, dan tentunya dengan alam yang cukup menantang untuk kegiatan KIIP. Beberapa kali survey lokasi, beberapa kali pula tidak membuahkan hasil. Entah bagaimana akhirnya, kami bertemu Pak Pri dan beliau menyarankan untuk di desa tempat tinggal beliau. Di jalan imogiri desa jejeran. Tentunya sejak saat itu komunikasi kami terjalin cukup intens. Saya dapat lebih mengenal siapa beliau.
Sosok Pak Pri bagi saya adalah orang yang pintar. Beliau pintar bermain catur. Sering beliau menantang murid2 bermain catur setelah pulang sekolah. Beliau juga pintar bermain pingpong. Beberapa kali beliau melatih tim pingpong sma3. Intens! Setiap sore. Sempat beberapakali membawa medali. Beliau jg selalu mengasah otak dengan mengisi TTS di koran, baca buku, dsb. Cara pandang beliau tentang pentingnya pendidikan dan bagaimana mengembangkan pribadi untuk menjadi sosok yang tidak cuma pintar namun bermanfaat, bagi saya sudah cukup mengartikan bahwa beliau ini adalah sosok yang pintar atau mungkin cerdas. Terserah kalian mau menyebutnya apa.  Intinya beliau selalu aktif untuk putar otak! meski bukan “pintar” dalam artian pintar dalam dunia pendidikan. Mungkin beliau pada masa mudanya tidak memiliki kesempatan mewah untuk mengenyam pendidikan di sekolah terbaik. Saya yakin jika pada masa lalu Pak Pri terlahir sebagai seseorang dengan tahta keluarga yang cukup mapan dan mengenyam pendidikan di sekolah terbaik, beliau mungkin saat ini bukanlah pemilik warung. Mungkin penulis, guru, dosen, atau bahkan rektor!
Pak Pri adalah sosok yang religius. Beliau rajin sholat lima waktu di Musholla sekolah kami. Kadang jika Musholla tidak ada orang, beliau yang adzan bahkan beliau sering bebersih musholla tanpa sepengatuhuan kami! Pun juga di rumah beliau, selama saya berhubungan dan berkoordinasi di desa beliau, beliau selalu rajin datang ke masjid dengan pakain koko, peci, dan sarung. Lengkap! datang di awal waktu, lalu sholat sunnah, dan berdzikir menunggu iqomah. Keluarga beliau pun dimasukkan dalam pesantren dan memang didorong oleh Pak Pri untuk membuat pesantren atau pondokan di desanya. Ada satu momen yang saya betul-betul ingat. Sore hari sepulang sekolah, kami berkumpul di kantin beliau. Di sana ada kakak kelas, adek kelas, bahkan alumni. Duduk bersama di kantin Pak Pri sekedar nyemil, minum, dan ngobrol santai. Ada satu saat di tengah perbincangan kami, Beliau menasehati kami tentang keseimbangan antara: Iman-Taqwa-IPTEK. Satu hal yang masih saya ingat, pesan beliau tentang itu. Bahwa selain kita harus beriman dan bertaqwa serta menjalankan hidup istiqomah kepadaNya, ada satu yg harus kita pegang yaitu IPTEK atau ilmu pengetahuan dan teknologi. Beliau menuturkan bahwa seorang muslim yang sukses pasti memiliki aspek iptek yang bagus. Tidak cuma sukses bagi dirinya! Tapi bermanfaat untuk siapapun. Rahmatan Lil Alamin.
Pak Pri adalah sosok yang sangat mencintai murid-murid SMA 3 Yogyakarta. Tak perlu saya jelaskan lagi sepertinya. Beliau adalah sosok yang bijaksana penuh dengan nasehat yang sering menohok kami sebagai anak muda yang doyannya malas2an dan hura2. Beliau tidak pernah marah-marah. Diam saja ketika mungkin ada hal2 yang beliau tidak senangi. Ada satu momen saya memergoki beberapa anak bandel mencuri makanan ringan tanpa membayarnya dan Pak Pri hanya diam saja. Kumpulan murid-murid bandel ini juga sering menganggap Pak Pri sebagai sasaran empuk untuk dicuri makanan ringannya dan Pak Pri dipandang sebelah mata oleh mereka. Beliau juga tidak menagihnya di keesokan harinya. Beliau biarkan saja. Tak hanya itu, setiap sore beliau dengan ikhlas mengajarkan ping pong bagi kami yang tertarik untuk bisa bermain ping pong. Beliau juga mengajar murid-murid yang akan bertanding di kejuaraan. Hampir setiap sore beliau melatih kami dengan Ikhlas!. Sekali lagi, beliau tidak pernah marah. Yang saya ingat beliau tidak pernah marah selama saya sekolah disana. Yang saya tahu, beliau hanya ingin murid-murid SMA N 3 Yogyakarta menjadi pribadi yang baik, sukses, dan bermanfaat! Apapun yang bisa beliau support, beliau akan lakukan! kami tahu beliau tidak mampu memberikan dukungan financial, Beliau akan memberikannya dalam bentuk hal yang berbeda. Melalui dukungan doa, semangat, nasehat, diskusi, bahkan membiarkan makanannya dicuri, saya yakin beliau berfikir bahwa “ mungkin anak itu sedang tidak memiliki uang dan suatu saat jika anak bandel yang mencuri makanan itu sukses, maka kesuksesannya juga memiliki peran dari makanan kantin Pak Pri.” 
Setelah saya lulus, kami masih sering berkomunikasi. Beberapa kali Pak Pri meminta bantuan pada saya untuk membantu financial pembangunan desa ataupun rumah beliau atau bangunan pesantren anak beliau.  Pada saat itu saya bantu semampu saya, karena saya masih kuliah. Belum memiliki pendapatan seperti saat ini. Komunikasi kami sempat terputus karena ada pergeseran bentuk komunikasi yang awalnya melalui telepon dan sms sekarang beralih ke WA. Saat itu saya sudah lulus kuliah dan bekerja. Setelah lama tidak terjalin komunikasinya. Suatu saat Pak Pri menghubungi saya melalui nomor WA barunya. Akhirnya kami terhubung kembali. Saat itu Pak Pri memohon bantuan untuk bantuan finansial pembangunan pesantren anaknya yang berlokasi di desanya. hanya kurang beberapa juta saja. Saya diminta untuk menyebarkan informasi ke teman-teman alumni, siapa tahu ada yang ingin membantu. Dalam waktu singkat, bantuan pun silih berganti masuk. Dan Alhamdulillah Pesantren Anak Pak Pri dapat terbangun sempurna.  
Waktu berjalan kembali normal. Saya pun kembali sibuk bekerja. Sudah jarang kembali ke SMA 3 Yogyakarta walaupun saya cukup sering pulang ke jogja, tapi saya tidak mampir ke sekolah. Pertama karena mayoritas saya pulang pada hari libur dimana sekolah juga libur. Kedua jika tidak libur pun, saya sibuk dengan urusan rumah maupun hal lainnya. Sehingga waktu memisahkan kami cukup lama. 
Pada tahun 2019, Awing kembaran saya menikah. Saya tahu bahwa Pak Pri sudah di undang oleh Awing. Sebenarnya pada waktu hari resepsi pernikahan, saya cukup bingung dengan apa yang harus saya lakukan sebagai kembaran Awing. Apakah saya berkeliling, ngobrol, dan makan atau saya harus berdiri di ujung panggung untuk menyalami para tamu yang mayoritas juga saya kenal. Akhirnya saya memilih untuk menunggu di ujung jalan pintu keluar panggung pelaminan. Saya tunggu berjarak beberapa langkah dari panggung.  Saya salami undangan yang saya kenal. Sebagai bentuk penghormatan dan rasa terimakasih saya pada mereka, pada guru saya, pada dosen saya, pada tetangga terdekat saya, pada teman-teman, dan pada orang2 yang berpegaruh pada saya. 
Hingga munculah satu sosok. Pak Pri dan Istrinya, sedang menuruni tangga. Dengan terburu-buru, saya datangi beliau, dan satu hal yang masih saya ingat. Beliau tidak menyalami saya. Tapi beliau memeluk saya erat! erat sekali! seperti sosok bapak yang sudah lama tidak bertemu anaknya sendiri! ada satu ucapan yang membekas dalam ingatan saya. beliau mengucapkannya dengan cukup terharu. “Terimakasih ya Mas Iwang. Selama ini saya sudah dibantu banyak hal!” saya lihat binar matanya. ada lapisan air yang menyelimuti mata beliau. memang air mata itu tidak jatuh. Saya yakin Pak Pri ingin terlihat tegar di hadapan saya. Ia ingin terlihat baik-baik saja. Dan seketika itu pula, saya ingin menangis. Namun saya tahan saja. saya gigit bibir ini agar air mata tidak keluar. 
Pada saat itu di benak saya hanya muncul,
“Apakah saya benar2 bermanfaat?”
“Saya ini siapa? hanya orang kecil yang membantu dengan secuil bantuan saja. bukan siapa-siapa.”
“Apakah saya kaya? tidak! apakah saya telah memberi banyak bantuan? Tidak Juga! mungkin kalau mengingat nominalnya, saya malu sendiri. benar-benar malu!”
dan satu hal lagi,
“oh begini, rasanya bisa membantu orang. manfaatnya sampai seperti itu.”
Sejak saat itu, tekad saya untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat, rendah hati, ringan tangan, suka menolong semakin kuat! diluar sana masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan! dari dalam hati saya, saya berjanji untuk menjadi orang SUKSES! saya berjanji untuk menjadi orang yang membuka tangannya bagi siapa saja! orang yang akan selalu membantu mereka yang membutuhkah!
Walaupun saat ini saya tidak sukses, sedang terseok2, jauh dari harapan siapapun. Saya akan sekuat tenaga berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan! apapun yang bisa saya lakukan! saya akan usahakan!
saya tahu, saat ini saya tidak mampu beli rumah, beli kendaraan, beli gadget terkini, makan makanan mewah, apalagi liburan fancy! saya tidak mampu melakukannya! Hidup saya ya untuk hidup saja. Ironi memang. HIDUP dan MATI. hidup untuk makan, kerja, tidur, ibadah, lanjut lagi ke keesokan harinya. Menyebalkan memang!. dengan kondisi saya saat ini, saya terpikirkan akan satu hal. Jika saya mati, maka uang yang saya tabung, tak ada maknanya!. Rumah tidak mampu dibeli, bahkan tidak ada aset yang dapat dimanfaatkan! satu hal yang saya pikirkan, adalah bagaimana jika saya mati saat ini? saya ingin rezeki saya dapat berbuah kebermanfaatan. itu saja. 
Mungkin melalui Pak Pri, tekad saya semakin bulat untuk menjadi seseorang yang sukses dan terus bermanfaat bagi siapa saja. Melalui beliau, saya diajarkan untuk menjadi pribadi Muslim yang ramah, bermanfaat bagi siapa saja dan Ikhlas. Pak Pri bagi saya adalah salah satu bapak saya diantara bapak-bapak lainnya. Semoga beliau diberkahi umur yang barokah, jasmani yang sehat, dan pribadi yang senantiasa memberikan pencerahan! Aamiin. 
saya sering berpesan pada Pak Pri, “Pak, kalau ada apa-apa bilang ya. Kontak Iwang. InsyaAllah saya bantu semampu saya!” dan beliau pun hanya tersenyum tak memberikan jawaban. 
Terimakasih Pak Pri atas semua dukungannya sampai saat ini!
Maafkan kami-kami yang nakal ya pak!
Sehat-sehat terus Pak Pri! 
Untuk Pak Pri. 2019
2 notes · View notes
langititukamu · 5 years
Text
Sabar Sebentar
Repost by dr. @zaidulakbar
Banyak orang seringnya mengambil keputusan yang akhirnya merugikan masa depannya di Akhirat.. atau mengurangi pahala yang berlimpah yang telah Allah siapkan untuknya di dunia dan di akhirat.
.
Mengapa..? Karena manusia adalah Mahluk Nafsu.. ada “instalasi” nafsu yang di taroh Allah disana sebagai Ujian.. ia bisa lebih Muliaa dari Malaikat yang tak punya nafsu atau lebih rendah dari hewan karena nafsunya dijadikan Tuhan.
.
Hidup pasti akan ujiannya, masalah, dan segala ketaknyamanan yang bisa dirasakan, tentunya ada hal hal menyenangkan juga
.
Lalu bagaimana kita bersikap agar bisa tetap stabil.. hati terjaga.. iman terjaga.. fikiran terjaga.. dan yang mengendalikan kita bukan nafsu tapi Iman kita kepada Allah..?
Jawabannya ada 2:
.
1. Kita sering Lupa bahwa kita dalam perjalanan Abadi menuju Akhirat, kehidupan kekal abadi disana dengan segala kenikmatan dariNya.
Setiap muncul masalah2 yang menggangu maka ingatlah bahwa kita sedang mempersiapkan kehidupan akhirat nan abadi sehingga yang perlu kita kerjakan adalah 👇🏼
.
2. Sabar Bentar..
Iya, sabarlah sebentar lagi.. karena pahala sabar itu tak terbatas.. kampung kita bukan disini, kampung kita ada di surga, seringkali emosi dan logika kita membuat kehidupan abadi terkorbankan.. sabarlah bentar.. berdoalah.. mintalah kekuatan kepada Allah agar semakin semangat dalam Ibadah , semakin kuat Iman..
.
Ingatlah.. sesungguhnya masalah kita sebenanrya bukan masalah Dunia dan pernak perniknya..
Tapi masalah dan bencana besar mukmin adalah Hilang atau Berkurangnya Iman seseorang atau Hilangnya kenikmatan dalam Imannya atau Allah biarkan ia dalam kejahatan dan kezoliman terus menerus hingga ia bertemu dlm kondisi berlumur dosa dan Allah mengazabnya dengan azab yang perih.. itulah Masalah besar kita.
.
Maka bersabarlah bentar.. ada masalah disini disitu, sabar bentar.. ingat lagi yang no 1, Rasulullah ﷺ tidak mempermasalahkan penduduk thaif yang melempari beliau, beliau cuma khawatir Allah pergi, jauh dan ga ridho kepadaNya.. mau disiksa.. mau dilempari.. beliau ga peduli.. coba baca doa penuh haru Rasulullah ﷺ abis dilempari di thaif, temen2..
Sabarlah.. dan tahukah kita betapa Allah sayang ke kita?
Dia berkehendak anda membaca tulisan ini.. anda melihat tulisan ini.. artinya Dia menginginkan kebaikan dan perbaikan pada diri kita dengan sinyalsinyal kebaikan tsb..
.
Maka urusan hidup kita tak lain tak bukan nasehat terbaiknya adalah Agama.. Agama adalah NASEHAT..
.
Maka nasehatilah diri kita dengan Agama.. masalah dan urusan kita ga kunjung selesai karena kita ga tau bhw Agama memiliki jawaban untuk itu semua..
Kata kuncinya pelajari Agama maka masalah dan urusan hidup kita akan terjawab.. Islam dibangun dengan ilmu, janji sedekah Allah akan membuat yang bakhil menjadi dermawan, pahala terbesar dalam keseharian mukmin adalah rumah tangga, dan yang lainnya yang mungkin kita belum tahu karena jarang atau tidak pernah mengkaji..
Coba jadwalin mengisi hati dengan ilmu dan hikmah dari majelis ilmu misalnya agar hati kita dipenuhi dengan iman dan ilmu.. iman dan ilmu membuat kita tegar akan banyak hal dalam hidup.
#reminderforme #reminderforus
1 note · View note
ecccaaaaa · 2 years
Text
Dari “Sang Kiai”
[Tawakal]
Ternyata ada ruang yang berisi “kepasrahan”, dengan segala ketidakberdayaan atas ancaman yang mematikan. Demi melindungi seluruh berlian yang tengah ditempa untuk bisa menjadi bersinar. Tapi Sang Kiai berpesan...
“Tidak ada hal yang lebih buruk daripada menggadaikan akidah untuk mencari selamat, hanya kepada Allah Swt. kami menyembah. SIlahkan tuan kalau mau menyiksa saya!” Ucapnya dengan tenang meski berada di Ruang Nippon.
Mereka yang berilmu dituntut untuk melakukan pengamalan, bukan? tapi tak sedikit mereka hanya sekedar berilmu dunia tapi lupa tentang tempat abadi yang akan dikunjungi nanti. Kadang itu yang membuat kita sibuk soal peradilan dunia, padahal Yang Maha Adil selalu tak pernah tidur untuk mengadili setiap detik waktu kita yang telah dihabiskan.
Tidak sedikit nyawa yang hilang karena keegoisan & kemunafikan. Itulah representasi tentang kehidupan yang masih hidup sampai saat ini. Meski kita tak akan lepas untuk bisa berbagi pada mereka yang kita anggap sebagai orang yang kita percaya. Tapi dua sifat itu masih tetap hidup.
.....
[Musyawarah menuju Tenang]
Dalam ruang temu banyak kepala, tentu bukanlah satu hal yang pasti akan bertemu perdamaian. Mereka saling memberi argumen untuk lekas bertemu simpulan. Tapi, kemudian yang terjadi kadang kepala lain ingin mengambil cara lebih anarkis untuk menyampaikan pendapat. Lalu, ditimpali dengan gerakan yang lebih damai. Itulah proses merajut temu ketenangan antara dua belah pihak.
Marwah, karisma, etika dari Sang Kiai tentu menjadi figur teladan yang sangat dirindukan kehadirannya di ruang pesantren/pendidikan. Beliau yang merawat benih-benih kebaikan itu tumbuh bersama usianya yang menuju senja. Legacynya adalah kebaikan yang telah ia beri pada benih-benih itu.
Segala bentuk penyikapan antara yang haq dan batil tentu menjadi makanan sehari-hari.
.....
[Mereka Para Guru]
Mereka yang berilmu selalu ikhlas melantunkan kalimat baik untuk para muridnya, tak jarang airmata mengiringi lisannya. Meski barangkali lelah tetap mewarnai, tapi itulah yang bisa dilakukan sebagai seorang yang berilmu.
Mereka setia menjaga narasi yang telah dibuat para pendahulu.
.....
[Bahtera Rumah Tangga]
Nasehat Ibu Nyai pada Sari ketika hendak menikah dengan salah satu santri Kiai, Harun...
“Ingat ya nak ya, perempuan itu ibaratnya pakaian bagai laki-laki, menghangatkan di musim hujan, meneduhkan saat kemarau”.
Lalu, ada scene dimana Ibu Nyai bertanya kepada Sang Kiai yang hampir terjatuh setelah shalat sunnahnya, dimana Ibu bertanya tentang apakah namanya disebut dalam do’anya atau tidak. Dengan lembutnya, Sang Kiai menjelaskan bahwa ketika ia berdo’a agar dilindungi dari api neraka maka namanya pun juga tersebut, karena Ibu Nyai adalah bagian dari dirinya.
.....
[Leadership]
Dalam monolognya Kiai ketika menulis, beliau menyebutkan....
“Bahwasanya teraturnya agama adalah bergantung pada teraturnya dunia. Sedangkan teraturnya dunia adalah bergantung pada uang. Dan uang itu terkumpul dari rakyat, sedangkan teraturnya hidup rakyat  adalah bergantung pada sikap pembesar-pembesarnya yang adil”.
Pemimpin yang adil, begitu gagah didengar, bukan? Dan inilah yang menjadi bahasan rutin di ruang-ruang aspirasi rakyat. Kadang dari sudut pandang pemimpin...
“Apa harus, segala yang kita pikirkan harus diketahui oleh yang lainnya?”
Sedang dari sudut pandang rakyat...
“Apa yang para pemimpin ini pikirkan? Kenapa malah menyengsarakan rakyat?”
Yang akhirnya kadang tidak ada titik terang antara pemikiran pemimpin dan rakyatnya. Alih-alih ingin menjaga kesejahteraan, malah dinilai salah bergerak untuk tetap menenangkan ummat. Begitulah pemimpin, menjadi tempat berburuk sangka padahal dalam gelombang kepalanya penuh dengan permasalahan rakyat.
.....
[Sekulerisme]
Konsep ini muncul ketika scene utusan Ir. Soekarno menanyakan suatu hal...
“Apakah hukumnya membela tanah air, bukan membela Allah, membela Islam atau membela Al-Quran. Sekali lagi, membela tanah air. Apa hukumnya Kiai?”
Lalu munculah pertemuan para ulama untuk membahas apa hukumnya.
“Hukum membela negara dan melawan penjajah adalah fardhu ‘ain..... Perang melawan penjajah adalah jihad fi sabilillah, oleh karena itu umat islam yang mati dalam peperangan itu adalah syahid .....”
Lalu, mengapa Ir. Soekarno bertanya demikian? Berdasarkan sebuah buku yang pernah kubaca, bahwa Ir. Soekarno setuju dengan pola pemikiran Mustafa Kemal dimana urusan agama dan urusan negara harus dipisahkan. Secara tidak langsung, ini menunjukkan bahwa Islam dari periode kemerdekaan hanya dipandang sebagai agama.
Padahal utusan-Nya sudah menunjukkan betapa megahnya Islam sebagai jalan hidup.Tapi, barangkali itulah alasannya untuk kita masuk ke dalam Islam secara Kaffah.
......
[Friendship]
Iya, di film ini menunjukkan juga perihal persahabatan. Bagaimana canda tawa, saling menasehati, saling berbagi pun tentang menjaga amanah satu sama lain.  
.....
[Kehilangan Sesungguhnya]
Kehilangan sesungguhnya adalah ketika cahaya yang ada di muka bumi mulai Allah ambil satu persatu. Iya, mereka yang berilmu dan senantiasa setia terus berbagi dan ikut menyelesaikan masalah ummat. Mereka yang pergi kita yang menangis, karena kehilangan figur teladan. Semoga Allah beri tempat terbaik bagi mereka.
.....
Selamat menonton jika belum:)
Kuningan, 13/08/2022.
1 note · View note
Text
Deep Talk With Murobbi (2)
Melanjut yang pembicaraan dengan Murobbi kemarin, beliau bertanya tentang planing aku kedepan dengan melempar pertanyaa “What’s Next?”. Aku yang tidak ingin merusak suasana, akhirnya aku menjabarkan hal-hal apa saja yang ingin aku lakukan di tahun 2022 sekaligus guna untuk meminta restu pada beliau. Alhamdulillah bi ni’matihi tatimmush sholihaat, beliau setuju dan mendukung apa yang difikirkan mutarobbinya ini. Selanjutnya beliau bertanya tentang planing lain. Lalu dengan ragu dan mencoba memberanikan diri, aku membuka obrolan tentang apa yang aku gundahkan akhir-akhir ini. Tentang pernikahan dan berumah tangga. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bilang jika aku sedang menyiapkan dan berikhtiar untuk menikah, dengan memperbaiki diri dan menambah tsaqofah tentang pernikahan. Mengikuti kajian dan bahkan kelas-kelas pra-nikah. Allaah...
Lalu beliau menjelaskan dan memberi nasihat-nasihat terkait proses menuju pernikahan dari yang dilalui mutarobbi2nya yang lain. Salah satunya adalah suatu kebiasaan beliau untuk mengetes apakah mutarobbinya siap atau tidak dengan lemparan pertanyaannya. Jelas saat itu perasaanku gugup dan entah mau jawaban terbaik apa yang akan aku berikan. Pertanyaannya simple, dan bahkan sering kali dibahas saat di kajian-kajian. Pertanyaannya adalah “Apa tujuan pernikahan bagi anti?”. Simple bukan? Lantas aku dengan ragu menjawab bahwa tujuan aku untuk menikah adalah untuk beribadah dan menjaga kesucian diri. Lantas beliau menjelaskan jika itu kurang tepat. Satu-satunya tujuan pernikahan adalah melanjutkan generasi, menciptakan generasi madani, mencetak pemimpin umat. Pun karena ibadah selain pernikahan banyak, bekerja pun juga beribadah. Menjaga kesucian diri pun dapat dilakukan dengan puasa. Namun satu-satunya jalur yang dapat dilalui dengan pernikahan adalah menghasilkan keturunan. Jleb. Allah, padahal siang sebelumnya aku ikut kajian pranikah yang juga membahas tentang itu.
Dari situ aku sadar. Bahwa pernikahan bukan sebuah permainan. Bukan hanya menikah dengan orang yang tercinta. Namun sejatinya adalah bagaimana kita bisa kembali ke kodrat sebagai hamba yang seutuhnya, yang mencelupkan diri kepada Agama Allah, Islam.
Setelah itu selama seminggu aku mencari apa itu tujuan pernikahan, apa itu kemampuan/ba’ah seorang muslimah, dsb. Aku ingin menyiapkan mental aku tentang menjadi istri dan muslimah yang sempurna. Qadratullah Allah memberi jawaban dari orang-orang spesial. 
1. Ustadz Aik
Visi dan Tujuan Menikah, yaitu :
Pertama, untuk menjadikan keluarga sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan hidup sekaligus untuk melahirkan generasi pemimpin umat (lihat QS Al Furqan 74). Kedua, visi/tujuan menikah itu adalah mencegah diri kita dan keluarga dari api neraka (lihat QS At Tahrim 6). Ketiga, visi/tujuan berkeluarga adalah untuk bersama2 masuk dalam surganya Allah (lihat QS Ath Thur 21).
Kemudian bagaimana cara meraih visi tersebut? Apa persiapan yang harus dilakukan oleh pihak perempuan?
1. Persiapan Ruhiyah --> ini untuk pihak perempuan juga termasuk kesiapan dalam melakukan ketaatan sepenuhnya kepada suami, selama tidak menyalahi ketaatan kepada Allah.
QS Annisa 34 bunyinya gini: "Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).”
disitu diistilahkan dengan "qonitat" --> taat kepada suami. dan hafizhoh lil ghoib --> menjaga hak-hak suami berupa jiwa, rumah, harta pada saat suami tidak sedang bersama istri.
sedangkan persiapan2 lainnya, poin 2,3,4,5, yang kemarin saya jelaskan, sudah termasuk utk pihak perempuan juga. Meskipun, urusan persiapan nafkah (poin 4) lebih tepat ditujukankepada laki2 saja.
Wallahu’alam bi shawwab.
2. Mbak Naw
Aku berkunjung ke Mba Naw untuk meminjam buku keakhwatan dan wonderful wife pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2021. Saat itu pula beliau memberikan nasehat tentang perjalannya saat berikhtiar menuju pernikahan. Tentang doa dan perihal apa yang dipegang. Beliau berbagi nasehat apa yang menjadi prinsip Ust. Salim A Fillah. Ust. Salim menjelaskan bahwa saat beliau akan menikah, kriteria yang dipilih bukan yang cantik, tajir, atau lainnya. namun apa yang diperselisihi hati. Jika cantik maka beliau meminta yang biasa-biasa aja, jika hasratnya ingin mendapat wanita kaya maka dia memilih untuk menikah dengan wanita miskin atau yang biasa-biasa saja. mengapa demikian? karena beliau berprinsip bahwa menikah adalah ibadah. jika menikah dengan penuh kenikmatan maka, itu bukan ibadah akan ujian, namun istidraj. Subhanallah.. Jleb banget. nasehat yang menampar aku banget. Astaghfirullah, selama ini mindset ku telah salah dan condong kepada nikmat duniawi. dan hal itu totally salah. 
3. Thipang
Rabu tanggal 22 Desember 2021 Thipang tetiba chat berkabar jika akan ke surabaya dan butuh bantuan untuk bermalam. Akhirnya kami bertemu hari Kamis malam. Sebelum tidur aku curhat panjang lebar tentang fase-fase yang telah kulalui. Dia pun sharing tentang nasehat di salah satu buku Ust. Budi Ashari, Lc. Yaitu tentang tupoksi seorang lelaki dan perempuan di dalam Al Qur’an. Kelebihan-kelebihan yang diberikan kepada lelaki yang luar biasa sehingga mereka dapat bekerja dan berfikir lebih dari seorang wanita. Sedang wanita dalam Al-Qur’an hanya berkewajiban untuk taat kepada Allah, memelihara diri ketika suami tidak ada (Qs. An-Nisa ayat 34).
1 note · View note