Tumgik
#Pengembangan Diri
chillinaris · 7 days
Text
Tumblr media
WAKTU adalah guru terbaik yang akan mengajarkan kita banyak hal tentang KEHIDUPAN.
7 notes · View notes
arioagio · 7 months
Text
Hello November,
Tidak mudah untuk bisa sampai detik ini. Banyak air mata, banyak amarah, banyak kekecewaan, banyak keikhlasan hingga boleh diizinkan untuk sampai detik ini.
*fiuh*
Biarkan diri ini bernafas sejenak.
Biarkan hati ini boleh diberikan kelegaan.
Masih banyak hari yang harus dilewati, masih banyak juga tantangan yang harus segera diselesaikan. Terkadang bertanya dalam hati, "dimana ya garis finishnya, kok seperti tidak terlihat."
Ya. Masih banyak perjuangannya. Masih banyak yang harus dilewati. Masih ada saja hal-hal yang akan terjadi.
Sebenarnya bulan November hanya salah satu tempat berhenti sejenak, bukan garis akhir sesungguhnya.
Setidaknya di bulan November ini harus lebih siap. Harus lebih semangat. Harus semakin dewasa dan bijaksana dalam bersikap.
Semoga selalu diberikan kesehatan.
Amin.
10 notes · View notes
summerinbali · 2 months
Text
harusnya bersinar terus menerus tapi aku bukan bintang atau lampu apalagi matahari
kadang aku tahu nama gunung tertinggi, sungai terpanjang, dan benua terluas
tapi aku tidak tahu apa yang aku inginkan dan harapkan
bahkan cara untuk bernafas terkadang lupa
makan untuk siang ini saja aku tidak tahu
kadang kosong, kadang penuh, kadang sesak
kadang sunyi senyap, kadang riuh gemuruh
apakah ini gagal?
gadis di cermin itu diam kebingungan
aku di depannya juga hanya bisa tersenyum lirih
kita terima saja
padahal dulu berjanji bersama-sama akan berusaha dan mendaki puncak tertinggi
tapi ini bukan tentang menjadi yang paling tinggi
kini terdiam, berharap tenang
3 notes · View notes
lahiraws · 4 months
Text
Selama kamu belum sembuh dan berdamai dengan apa adanya dirimu, maka kamu akan selalu menyakiti siapapun yang mengusahakanmu. ~
Archive | 15 Feb 2024 | 8.30 pm
4 notes · View notes
meng-u-las · 5 months
Text
Review Film - Jatuh Cinta Seperti di Film-film
youtube
Sebagai penikmat film bergenre drama, terutama karena saya males menonton film yang terlalu berat saat sedang penat-penatnya, kesan saya pribadi setelah menonton film ini sebetulnya terhibur tapi juga sebal karena begitu film ini berakhir jadi penuh pertanyaan, kenapa begini kenapa begitu, tapi itu pendapat pribadi, misalkan pembaca masih menemukan film ini di bioskop, saya sarankan untuk menonton langsung. Seperti biasa dalam mereview film, saya tidak akan membahas tentang filmnya dari segi teknis dan lain-lainnya, itu biarkan menjadi tulisan orang lain, saya ingin mencoba menuliskan hal apa saja yang bisa didapatkan atau dipelajari dari film ini.
Imajinasi Manusia itu bisa sebegitu liar dan luar biasa
Ini kesan pertama saya setelah menonton film ini, bagi kalian yang sudah nonton mungkin bisa setuju, bahwa kita menonton film di dalam film dan benar-benar seperti diajak menjalani kehidupan Bagus (nama tokohnya) yang merupakan penulis naskah film, bagaimana dia bisa menuliskan drama kehidupannya dalam mencari cinta dan kemudian dibumbui dengan beberapa adegan yang mungkin belum terjadi di dunia nyata, bahkan sampai beres film pun saya masih bertanya-tanya ini alur yang benar seperti apa. Tapi berkaca dari hal tersebut, kita bisa meyakini bahwa setiap orang itu dikaruniai dengan kemampuan yang luar biasa terutama imajinasi, mungkin saat ini kita tidak bekerja di bidang kreatif, tapi tentu kita pernah berimajinasi atau Bengong dalam keseharian kita, dan disadari atau tidak banyak waktu hidup kita ini diisi dengan bengong atau bermimpi, kita bisa melihat orang-orang sukses yang banyak berangkat dari imajinasi atau bengongnya tadi dengan pertanyaan "Bagaimana kalau ... ?" dan bisa melihat terciptanya karya hebat seperti Gojek yang merubah kebiasaan orang bertransportasi sehari-hari, Twitter (sekarang X) dimana orang jadi bisa berinteraksi secepat kilat dalam hitungan detik, Tesla, dll, semuanya dari imajinasi, bisa dibayangkan kalau imajinasi kita dilatih dengan baik, mungkin kita bisa menjadi salah satu orang sukses juga kedepannya (Amin!).
Melihat dari sudut pandang orang ketiga dalam hidup
Siapa yang dalam hidupnya merasa sudah melakukan hal-hal hebat, atau merasa dirinya orang pintar, baik dll, coba berhenti sejenak dan lihatlah diri kita dari sudut pandang orang ketiga, atau dalam film ini sebagai sutradara, Inilah yang menurut saya sangat menarik, karena di film ini Bagus menjadi sutradara untuk kisah hidupnya sendiri yang diperankan oleh orang lain, disanalah dia jadi bisa melihat, tindakan yang selama ini dia percayai sebagai tindakan yang benar, ternyata tidak benar ketika melihat dari sudut pandang orang ketiga atau orang lain. Mungkin dalam hidup kita seringkali merasa semua baik-baik saja tapi tanpa pernah mendengarkan pendapat orang lain, mungkin ketika kita membuka telinga kita, bisa jadi menurut orang lain kita tidak sebaik itu, atau mungkin kita bisa melihat diri kita dari sudut pandang lain ketika melakukan suatu hal, apakah tindakan kita sebetulnya menguntungkan atau justru merugikan orang lain. Seperti Bagus dalam film tersebut yang akhirnya merasa tertampar dan tersadarkan, mungkin kita juga bisa belajar banyak hal dari diri kita sendiri tapi dengan mengubah sudut pandang kita.
Hidup itu terus berlanjut
Dibandingkan film yang akan habis dalam durasi tertentu, hidup itu terus berlanjut, berfokus pada kesalahan saja tidak akan membawa kita kemana-mana, jalan terbaiknya adalah jalani hidup dengan memperbaiki kesalahan yang lalu pernah kita lakukan, bahkan film pun bisa dibuat sekuel nya atau kelanjutan dari film sebelumnya, terlebih hidup kita ini, selagi kita masih hidup selalu melangkah kedepan dan belajar dari kesalahan masa lalu untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Hidup tidak bisa "Retake"
Melanjutkan poin sebelumnya dimana kita harus terus berjalan dan belajar dari kesalahan masa lalu, harus diingat, dalam hidup tidak ada yang namanya retake atau mengulang kejadian yang sama berkali-kali, oleh sebab itu janga sia-siakan setiap kesempatan yang kita punya untuk menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya, jangan menyesal dengan pilihan hidup kita, selalu jalani hidup dengan kesadaran penuh, karena ketika waktu hidup kita habis (yang kita tidak pernah tahu) jangan ada penyesalan karena kita tidak menjalani hidup ini sebaik-baiknya
Asumsi itu pendapat kita pribadi, bisa saja salah
Mungkin dalam kehidupan sering kita memiliki asumsi, orang lain begini karena alasan X, kita berasumsi tanpa dasar, dan sering kali asumsi kita itu salah, karena manusia ini terbiasa melakukan "penghakiman" hanya berdasarkan apa yang dilihat dan berdasarkan pengalaman hidupnya, tanpa menyadari bahwa manusia dan pikirannya itu begitu rumit, bisa jadi pemahaman kita salah, oleh karena itu daripada berasumsi, mungkin bisa dimulai dengan tindakan nyata, lagipula dengan berasumsi, kita tidak melangkah kemana-mana hanya memiliki pembenaran terhadap hal yang belum tentu benar.
Mungkin beberapa hal itu yang bisa saya tuliskan pada kesempatan ini, saya yakin ada banyak hal lain yang teman-teman bisa dapatkan dari film tersebut, mengulang kata-kata saya diawal tulisan ini, kalau masih ada kesempatan, coba kalian tonton dan saya yakin ada sesuatu yang bisa kalian dapatkan, minimal terhibur dari film yang bagus ini. Selamat menyaksikan!
2 notes · View notes
antasmira · 2 years
Text
Ketika aku mengungkapkan apa yang kurasakan, dengan tutur kata paling sopan dan nada bicara paling lembut, aku yakin itu tak akan mengurangi luka di hatimu.
Seperti bagaimana kamu pernah mengatakan kalimat-kalimat menyakitkan dengan nada bicara yang meninggi—yang begitu melukaiku, yang tak dapat kuutarakan.
©antasmira
Instagram | Twitter | Storial | Spotify | Pinterest
14 notes · View notes
adeliyanr · 10 months
Text
Tumblr media
Truth the moment,
Perubahan kecil akan memberikan hasil yang luar biasa.
Ketika kamu mulai membaca bukumu, ketika kamu mulai membiasakan olahraga setiap paginya, dan ketika kamu mulai menerapkan pola hidup sehat, hal-hal ini akan memberikan manfaat yang besar untukmu di kemudian hari.
Kamu akan lebih banyak mengetahui dan mempunyai wawasan yang luas, tubuhmu tidak akan mudah lelah dan bugar, fisik dan mentalmu akan terawat karena kebiasaan-kebiasaan yang sudah kusebutkan diatas tadi sering kamu lakukan secara berulang-ulang.
Jadi, marilah untuk mulai membangun kebiasaan baikmu dimulai dari kebiasaan kecil yang dilakukan dengan pengulangan.
2 notes · View notes
ssarahfh · 10 months
Text
Kita..semoga tidak salah dalam menempatkan prioritas.
Sesuatu yang dianggapnya remeh, tak ada hasil yang terungkap, tak ada pengakuan yang terlihat, tak ada apresiasi, bisa jadi suatu saat menjadi jalan cepat kita meraih ridho Allah untuk lebih cepat sampai di surga.
Terkadang memang perlu berhati-hati pada adanya apresiasi yang dengannya kita justru menyampingkan apa yang Allah cinta. Lupa, kalo apresiasi itu sebetulnya hadir dari Allah juga. Hanya ada perantaranya.
Astagfirullah.
Ya Allah maafkan aku, maafkan kita yang sering lupa ini.
2 notes · View notes
lauriyanprima · 2 years
Text
Ekstrovert versi ku, Bagaimana denganmu?
Pernah ga sih kalian mencoba untuk ga memberikan energi berlebih untuk interaksi ke orang sekitar? Entah itu sikap ataupun berbicara?
Diam sejenak menurutku sangat melelahkan daripada harus berbicara sepanjang waktu, dan ini bertolak belakang dengan beberapa temenku seorang introvert jika berintraksi dengan banyak orang sangatlah melelahkan untuknya.
Diamnya aku yang seorang ekstrovert salah satu tantangan atau pertarungan luar biasa dengan jiwa yang menginginkan energinya keluar tanpa ada batas, itu yang menjadi salah satu agar dirinya merasa dihargai dan didengar menurutnya.
Apalagi seorang perempuan yang menurut penelitian memiliki kosa kata / berbicara 20.000 kata setiap harinya, berbeda dengan laki-laki yang hanya 7000 kata perhari.
Padahal tidak semua interaksi atau perkataan itu bermanfaat untuk orang sekitar apalagi berbicara hal yang tak berguna serta bisa saja menimbulkan rasa sakit ke hati walaupun niat kita tak ingin melukai.
Untukku yang seorang ekstrovert ini berbicara adalah hal yang menyenangkan terlebih jika teman disekitar mendengarkan, namun entahlah dengan hatinya. Kemungkinan ini yang menjadi kelemahannya sulit untuk mengendalikan diri ketika sudah berbicara dan berinteraksi apalagi terbawa suasana.
Kembali lagi ke challange untuk seorang Ekstrovert untuk tidak berbicara jika hal itu tak dibutuhkan, mensinkronkan hati ataupun keinginan dengan realita yang ada, menjadi perjalanan jiwa yang melelahkan tapi tak mengapa jika itu sangat bermanfaat untuk mengupgrade diri untuk menjadi seorang yang lebih baik.
Seperti yang Rosulullah katakan bahwa "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (H.R. al-Bukhari). 
Siapa sih yang tak ingin selamat? Karena kata selamat adalah wujud dari kebahagiaan yang semua orang inginkan.
ohh yaa ini bukan tidak menjadi diri sendiri, kita butuh belajar untuk tidak terlalu banyak terlibat, berkomentar,  lebih banyak mendengar, melihat realita dan satu lagi lebih banyak bertindak daripada berbicara.
Lebih baiknya jika tantangan ini kita tambah dengan membaca buku dan jika ada kesempatan kita luapkan dengan suka cita dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dengan diskusi ataupun menulis.
Laury,
30 June 2022
5 notes · View notes
aboutsecond · 2 days
Text
Aku tahu ini sudah diluar kendali...
Sudah tak sama dengan ekspetasi..
Aku tahu ini sudah tak sama lagi...
Tapi aku masih enggan untuk pergi..
Aku ingin sekali meraih mimpi ini...
Tapi selalu ada yang menghalangi..
Aku tak tahu harus bagaimana lagi...
Mungkin akan ada solusi yang datang
Meghampiri..
~aboutsecound
0 notes
chillinaris · 1 month
Text
Tumblr media
"Jadilah penguasa atas dirimu sendiri, dan kamu akan menjadi penguasa atas alam semesta."
~ Demokritus
Bahwa kekuatan sejati seseorang terletak pada kemampuan mereka untuk mengendalikan diri sendiri. Menjadi "penguasa atas diri sendiri" berarti memiliki kendali penuh atas pikiran, tindakan, dan emosi mereka. Bahwa dengan mencapai otonomi dan kendali atas diri sendiri, seseorang dapat mencapai keberhasilan sejati dan memengaruhi dunia di sekitarnya.
7 notes · View notes
minieggrollsid · 4 months
Text
"Nggak Tahu"
Sekarang ini lagi booming acara di youtube namanya "Bocah-Bocah Kosong" ada 3 cewek muda (kayaknya masih usia belasan - 20 an) disitu = vior, chateeze, mayden. Entah apa maksudnya dikasih nama Bocah-Bocah Kosong gitu.
Tapi yang jelas aku pernah ngalamin kayak 3 orang itu = polos, nggak tau hidup mau kemana, asal jeplak ga mikir ga hati hati ngomongnya trus nyesel.
"Nggak Tahu", mau ngapain, ngerasa gimana, mau kemana jawabnya nggak tahu. Chateeze kalau ditanya sering jawab nggak tahu. Pas nobar sama keluarga, yang tua tua pada kesel kalau ada anak muda ditanya jawabnya nggak tahu. "trus kalau nggak tahu nanti mau jadi apa?" lalu ditimpali yang lain "ya wes gpp" nggak tahu" asal cantik bakal laku aja masuk tipi"
Posisiku ada ditengah, pernah jadi anak dan baru mulai jadi ortu. Aku pernah se clueles itu sama hidup. Apa apa nggak tahu. Dan cemas atas ketidak tahuan ku. Tapi kalau anakku sendiri misalnya dia apa-apa nggak tahu, aku sebagai ortu juga cemas. Tapi memang lagi fase nya usia usia segitu clueless mau ngapain dan kadang disertai cemas kalau dah umur 25 an. (pengalaman pribadi).
Nggak tahu tentang diri sendiri dan nggak tahu hidup mau dibawa kemana, ini memang kudu serius diatasi kalau nggak mau terlambat. Karena bisa mempengaruhi karir kedepan terutama. Dan bisa menimbulkan kecemasan juga. Walaupun waktu muda nya santai, makin usia makin muncul kecemasan.
0 notes
arioagio · 3 months
Text
Tumblr media
Amin. 👼🏻👼🏻👼🏻
4 notes · View notes
jhiogroup · 4 months
Text
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dengan 5 Langkah Mudah
Rasa percaya diri adalah salah satu kunci untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup. Rasa percaya diri dapat membantu Anda menghadapi tantangan, mengambil peluang, dan mengekspresikan diri dengan lebih baik. Namun, tidak semua orang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang, seperti pengalaman masa lalu, lingkungan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bisnisautocuan · 6 months
Text
0 notes
meng-u-las · 8 months
Text
You are Good enough
Tumblr media
Photo by Nik on Unsplash
Tulisan kali ini mungkin sedikit santai sebagai bahan permenungan bersama juga, belum lama ini, dalam pekerjaan saya menghadapi krisis kepercayaan diri, karena dalam mengerjakan pekerjaan, ekspektasi yang saya berikan mungkin terlalu tinggi atau ideal, sehingga saat menghadapi permasalahan ditengah pekerjaan, tiba-tiba perasaan "galau" muncul, ditambah penyakit lain kumat, penyakit membanding-bandingkan diri dengan orang lain lebih tepatnya, karena orang lain pasti akan selalu terlihat lebih baik, lebih ahli dan lain sebagainya, disaat seperti itu rasanya kalau melihat cermin ingin berkata "I am not good enough" atau "Saya tidak cukup baik".
Pikiran seperti itu, menurut saya pribadi, tidak boleh dibiarkan terlalu lama atau berlarut-larut, karena pasti akan menjadi semacam racun untuk diri kita, karena secara bawah sadar kita seakan memberikan label dan menutup potensi kita yang sebenarnya, nah disaat seperti itu perlu rasanya untuk memiliki perasaan legowo dan memaafkan diri sendiri. Sebagai pembelaan, toh di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan selalu berhasil setiap saat, bahkan kalau boleh berkaca dari bidang lain, misal olahraga, bertahun-tahun tim bulu tangkis Indonesia selalu menorehkan hasil gemilang dari perhelatan Asian Games, tapi di tahun ini kita sedang berduka karena tidak berhasil membawa pulang medali satupun, ini menjadi bukti, sebagai seorang mahkluk hidup, manusia tidak selalu berada dalam keberhasilan, mungkin ada sesekali kita tersandung dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan, apakah lantas kita layak menyalahkan diri atau nasib atau menyimpan pikiran bahwa kita tidak cukup baik? Masih ingatkah kita terhadap keberhasilan yang pernah kita dapatkan sebelumnya, bagaimana menyenangkannya perasaan tersebut, apakah sebuah kegagalan lantas menurunkan nilai diri kita? (Tapi lain ceritanya kalau kita melakukan kesalahan yang begitu fatal, seperti membunuh orang).
Mungkin kekecewaan kita saat ini begitu besar, hal yang kita harap-harapkan tidak atau belum tercapai, mungkin kita bisa melihatnya dari sudut pandang lain, apakah kegagalan ini tidak bisa dimanfaatkan untuk menjadi batu pijakan kita untuk meraih keberhasilan lain? Misal, saya ambil contoh ketika kita terobsesi untuk masuk ke suatu perguruan tinggi top nomor 1 di dunia, lantas kita mati-matian belajar sampai setengah gila, tapi saat ujian ternyata kita gagal, tapi toh segala pengetahuan dan ilmu yang kita miliki selama persiapan sebetulnya masih ada, apakah tidak mungkin kalau kita mengubah target untuk mencoba di universitas yang mungkin nomor 1 di Asia atau nomor 1 di Indonesia?, atau contoh lain , misalkan di dalam pekerjaan, mungkin dalam suatu proyek kita gagal, tapi mungkin di luar sana ada proyek lain yang bisa kita dapatkan dengan pengalaman dan kemampuan yang sudah kita miliki.
Dalam banyak kesempatan, mungkin kita harus belajar untuk mengapresiasi keberhasilan yang kita dapatkan, sekecil apapun, tujuannya adalah agar kita bisa menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga ketika mengalami kegagalan, di perpustakaan pikiran kita, kita bisa melawan setiap keragu-raguan dengan keberhasilan yang kita miliki, mungkin skala nya tidak sama, tetapi kemampuan untuk bangkit ini lah yang akan membantu kita terus melangkah kedepan, lagipula selama kita masih hidup, akan selalu ada kesempatan dan tantangan di hadapan kita, jatuh bangun adalah hal yang biasa, maka memiliki pola pikir yang benar akan membantu kita untuk bangkit dan mencoba tantangan berikutnya dengan lebih mantap, jadi ganti kata-kata "I am not good enough" segera dengan "I am Good enough". Semoga tulisan saya bermanfaat.
3 notes · View notes