Tumgik
#distorsi
sufimuda · 2 months
Text
DISTORSI
Pada dasarnya orang tidak sepenuhnya menolak keberadaan Tuhan, pada umumnya kalangan atheis atau agnostik bingung dengan berbagai konsep Ketuhanan yang begitu banyak di dunia ini. Mereka tidak menemukan Hakikat Tuhan di dalam hidup. Hal sama sebenarnya dirasakan oleh sebagian orang beragama, hanya meyakini Tuhan, hanya itu tanpa bisa mengenal secara utuh. Bedanya, kalangan atheis lebih jujur…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
maestromediacoid · 2 years
Text
Menggugat Kepalsuan Kisah Tanah Jawa
Menggugat Kepalsuan Kisah Tanah Jawa
Seni dan budaya merupakan salah satu produk cipta manusia sebagai manifestasi rasa yang terkandung dalam dirinya. Buah akal yang terekspresi dalam karya sastra, gerak, rupa hingga suara memvibrasi manusia lain mengenal rasa di dalam diri sang kreator. Olah rasa ini menjadi instrumen menyampaikan pesan kepada orang lain secara vulgar maupun dengan kesantunan. Tak terkecuali di tanah Jawa yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tellmeallaboutit · 22 days
Note
favorite Raphael fics
There are a lot of Raphael fic rec lists out there, I'll concentrate on my own niche of Raphael: dark!Raphael and related as I think this is what the audience of this blog mostly interested in.
Please note that the works listed below are a warning tag minefield, explicit and meant for mature audiences only. Also, all of them are F!Tav or AFAB!Tav.
to even the odds by @dodorimo // generally, check all dodo's works (all the little things with Astarion is also amazing) if you like my stuff, because we are very much into the same topics.
Forfeit by @deardarlingdevil // wonderful smut. The author really nailed down the psychology of a sadistic and a depraved man in bed.
Six Hours by @aladaylessecondblog // I liked this one for Tav actively NOT liking Raphael for all the right reasons. Felt like a very believable reaction of a cleric in the world to a devil.
Cheerful Oblivion by @sassyandsodone // this one is a very well-done realistic take on what it really means to be a devil's mindless loving doll.
The Devil's Own by @gatewarden108 // this one has all the favourite tropes: forced impregnation, captivity, isolation, mind break. Also, a finished long WIP which is a unicorn by itself.
Until We Bleed and Ecstasy by @theemptyislost // very much recommend this one with Haarlep as a key component in Tav / Dark!Raphael relationship.
Roses and Peppers by distorsie // this one is just lovely. The rare breed of poetic Dark!Raphael.
indulgences and debasement by @pouralaura // I don't think this Raphael is dark per se, but he is deliciously depraved and debauched. Besides, the author has a wonderful writing style from a technical perspective.
The Devil Inside by @littleplasticrat // this one is also very Haarlep-heavy, features also Tav x Dammon, and it's... it's as dirty as it gets. Being Raphael's warlock has "getting fucked in most depraved ways" in the job description. The only DAP in the fandom I know. Enjoy.
P.S. there is one deleted fic I still think about, it was called The House That Devil Built, methinks. Damn, just one chapter, but it had The Vibe (TM).
If you have a work recommendation that fits The Vibe (TM), just drop it in my inbox (self-promotion welcome obv), I would appreciate it. I rarely lurk AO3 anymore and as fics rarely get reblogged miss a lot of works.
149 notes · View notes
musafirasa · 11 months
Text
distorsi nalar
aku pernah berdiri sembari menggenggam keyakinan yang aku yakini dengan sepenuh hati bahwa tak akan pernah ada yang mampu menggoyakan prinsip ku saat ini.
aku pernah berkata dengan percaya diri, bhwa aku tak akan pernah kehilangan diriku sendiri, sekalipun ombak besar dan riuh badai menghampiri, perahu ku tak akan pernah hancur semudah itu.
namun itu dulu, sebelum aku tau bahwa diluar sana ada sesuau yang memiliki daya magis dan lebih bengis dri semua yag ku pegang saat itu,
dan semua itu terjadi, saat aku mengenal mu.
prinsip prinsip yang ku pegang seketika aku buang tanpa sedikit pun rasa bimbang, seketika aku merasa bahwa semua yang kupegang saat itu ternyata tidak benar,
baru kali ini aku melihat ada sebuah bangunan yang telah dirangcang sedimikian rupa agar tahan dari segala serangan hancur begitu saja oleh sesuatu yang datang tanpa persiapam.
kerangka keyakinan ku rubuh seketika tatkala melihat paras nu yang begitu merona,tanpa aku sadari, aku mulai kehilangan diriku sendiri, beserta semua prinsip yang aku pegang selama ini.
walaupun rasa abstrak yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku ini tidak memiliki alasan yang jelas, namun entah kenapa aku begitu meyakini nya
seakan semua penjelasan nya hanya dapat dirasakan tapi tidak dijabarkan.
hingga akhirnya aku sampai dititik kesdaran, aku merasa bahwa semua itu merupakan tipuan dari sebuah loncatan hormon kebahagiaan. sial, ternyata serapuh itu pertahanan dalam diriku ini, sekali saja terpesona membuatku langusng berada pada titik berbahaya.
7 notes · View notes
tikatekii · 5 months
Text
Setahun Kemarin
Hari ini aku sedang cuti. Seperti hari libur sekolah yang dulu selalu ku tunggu-tunggu, sebuah kedamaian sesaat dari bayang-bayang pr matematika dan rutinitas yang gitu-gitu aja.
Belum lama ini aku ulang tahun, terus tiba-tiba udah tahun baru lagi, cepet banget. Klise juga ngomongin distorsi waktu. Waktu kecil, seingatku waktu berjalan sangat lambat, seperti menunggu jam pulang sekolah, lebaran yang cuma setahun sekali, atau menunggu bapakku yang pulangnya tidak pasti. Entah bagaimana menghubungkan cepat-lambatnya waktu dengan segala perubahan di sekitarku. Waktu yang kini menurutku berlalu cepat, tapi terasa lambat bagi beberapa orang. Kamu yang mana?
Tumblr media
Tahun 2023 rasanya berlalu seperti badai yang lembut. Aku barangkali sudah berada di fase mendewasa yang mulai menerima jikalau hidup tidak sesuai rencana, yaa tidak apa-apa, dunia belum berakhir. Realitas yang terjadi adalah kebalikan-kebalikan dari apa yang aku harapkan. Kurang lebih seperti mengharapkan hari yang cerah, tapi yang datang malah hujan. Berharap hujan turun karena karena kabut asap, malah kemarau makin panjang. Nungguin kue putu seharian, sorenya gak lewat. Gak ditungguin, malah lewat dua kali. Tapi pada akhirnya, baik buruknya, siapa yang tau?
Petikan lirik ini selama akhir tahun kemarin nyantol banget sih di kepalaku, lagunya kuputer terus sampai kuping pegel, wkwk.
Leaves will soon grow from the bareness of trees
And all will be alright in time
From waves overgrown come the calmest of seas
And all will be alright in time
Kalau ada lagu yang bisa merangkum pengalamanku selama setahun kemarin, mungkin lagu itu adalah Leaves yang dinyanyiin Ben &Ben.
Tumblr media
Setahun kemarin adalah pengalaman bertumbuh yang pahit-manis, tapi Alhamdulilah ada manisnya. Semoga yaa besok-besok lebih adaptif sama banyak perubahan. Dari sana aku mengakui kekalahan dan ketidakmampuanku dengan cara yang lebih lembut. Melakukan kesalahan, lalu belajar darinya. Bukankah demikian agar menjadi manusia yang lebih baik dan bijak? wkwk ini pengaruh bacaanku akhir-akhir ini sih kayaknya, hahaha.
Setelah perenungan berhari-hari tentang hidup setahun kemarin, mungkin ini yang bisa kuceritakan. Setidaknya untuk diingat diriku sendiri.
Dua Puluh Tujuh
Beginikah rasanya menua? Kalau dipikir-pikir, rasanya seperti terbangun dari tidur siang yang nyenyak pada umur tujuh tahun, lalu terbangun di umur dua puluh tujuh. By the way, mestinya dulu aku lebih rajin tidur siang kalau saja tau pas udah gede ternyata gak punya waktu untuk itu. Sekarang aku senang sekali tidur siang jika sempat, kulakukannya dengan penuh sukacita.
Tumblr media
Umur di akhir duapuluhan mungkin adalah sebuah masa transisi menuju dewasa. Yah gak yakin juga sih apa ukuran menjadi dewasa, tapi barangkali bentuknya pertanda? Misalnya jadi lebih rajin olah raga dan memilih makanan yang baik buat tubuh dengan penuh kesadaran, seperti membaca nilai gizi pada kemasan makanan, mengurangi konsumsi daging merah, makan buah lebih banyak, jajan ciki sesekali aja, dan minum air putih yang cukup. Ehe panjang juga daftarnya, wkwkwk.
Tapi yah, menurutku yang paling butuh penyesuaian adalah kemampuanku mengambil keputusan, dalam hal apapun. Pilihan yang keliru bisa dianggap belum kompeten dan belum cukup dewasa. Apakah pilihanku sudah tepat? atau kapan waktu yang tepat memilih keputusan a atau b?
Tumblr media
Lalu barangkali mengurangi kemelekatanku pada beberapa hal yang melekat sehari-hari. Seperti merelakan barang-barang tidak terpakai, beberapa punya nilai sentimentil, tapi pelan-pelan aku sudah dan akan melepas mereka satu-satu. Yang paling sulit sepertinya adalah melepas kemelekatan pada manusia dan hal-hal yang terjadi di luar kendaliku. Pekerjaanku membuatku banyak terhubung dengan banyak manusia dan alam. Tapi dengan manusia, segala kemelekatan itu bermula.
Tumblr media
Masyarakat yang hidup di sekitar ekosistem penting seperti hutan, punya keterikatan dan ketergantungan yang erat dengan sumber daya alamnya. Tapi hal itu juga yang menjadikan mereka begitu rentan terhadap perubahan iklim dan kebijakan yang kurang tepat. Dan kenyataan yang paling pahit, masyarakat yang miskin akan cenderung merusak alam (bisa dibaca di sini). Lalu apakah mereka melakukannya tanpa perasaan bersalah?
Sampai akhirnya aku bertemu Pak Ali. Beliau aktif mengikuti program yang aku lakukan di dusunnya untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan mengenalkan beberapa pilihan mata pencaharian yang lebih berkelanjutan dan tidak membahayakan kesehatan. Aku kadang merasa sangsi saat harus mengulang pengetahuan tentang hubungan ekosistem dan sumber daya ikan kepada masyarakat yang sudah hidup lebih lama di sana. Tak sengaja aku sering memperhatikan mata dan kepala Pak Ali yang tertunduk setiap aku menyebut kata-kata keberlanjutan dan kehilangan.
Selain mencari ikan, aku tau Pak Ali juga bekerja sebagai penebang bakau. Suatu hari aku tak sengaja berpapasan dengan Pak Ali saat dia sedang memikul kayu. Aku menyapa, namun Pak Ali langsung menundukan kepala, matanya enggan menatap mataku. Hari itu aku mengerti. Pak Ali dan barangkali sebagian penebang di sana selalu diliputi rasa bersalah. Hutan dan laut adalah Ibu, tapi mereka tak punya banyak pilihan demi bertahan hidup. Bukankah ukuran kebenaran itu saru? Aku lupa membacanya di mana, katanya kebenaran dalam hidup dilihat dengan berbeda oleh masing-masing mata dan hati, seandainya aku bisa mengatakan ini kepada Pak Ali agar dia merasa lebih baik.
Tumblr media
Besoknya aku kembali kota, turun dari speed dengan mata sembab. Dua hari mengurung diri di kamar dan memikirkan apakah aku sudah melakukan pekerjaanku dengan baik? Apakah jika semua upaya dilakukan, mereka bisa menjalani hidup lebih sehat dan tenang?
Aku tau seharusnya kesedihan yang berlarut itu tidak perlu. Ada banyak hal di luar kendaliku, dan tidak apa-apa jika belum berhasil.
Aku percaya kita semua terhubung dalam satu skema kehidupan dengan tujuan untuk saling membantu. Di umurku yang ke dua puluh enam, Pak Ali membantu mengingatkanku untuk mempersiapkan hati yang lebih tabah dan lapang di umur dua puluh tujuh.
Halah melow banget, wkwkw.
Tumblr media
Aku gak bisa memungkiri juga sih, proses bertumbuh semakin tua ini adalah perjalanan yang sepi. Hanya aku dan diriku sendiri, belajar mengenal diri sendiri, maunya apa, butuhnya apa. Kadang rasa ingin pulang mengalir dalam udara pada malam-malam yang larut saat kelelahan. Tapi aku juga menyukai hidupku di sini. Tinggal di Pontianak rasanya kurang lebih seperti jadi Dian Sastro a.k.a Aruna yang wisata kuliner tiap hari bersama teman-teman baiknya.
Ini adalah doaku yang terkabul, dikelilingi teman-teman yang baik dan makanan-makanan yang lezat. Barangkali dengan semua itu, hidup masih mungkin bahagia.
Tumblr media
Jatuh Cinta atau Jatuh Hati?
Hahaha, malu banget tapi aku pengen cerita ini di sini. Soalnya tiap buka tulisan-tulisan lamaku rasanya seperti masuk ke mesin waktu. Dan cerita ini pasti bakal lucu sih kalau kubaca lagi suatu hari.
Di umurku yang ke dua puluh enam, setahun yang lalu, aku jatuh cinta lagi. Udah lama gak ngerasain perasaan cenat-cenut, menyenangkan, dan sedikit adiktif?
Tumblr media
Tapi cukup aku saja, dia gak perlu tau. Aku dilema antara hidup cuma sekali, maka nyatakan saja. Atau karena hidup cuma sekali, maka kali ini aku gak mau malu seumur hidup karena gak ditaksir balik. Lagi? Hahahahaha.
Sudah di fase ini, aku baru mengerti kenapa orang-orang hopeless membangun hubungan. Menjadi lebih dewasa berarti harus lebih tabah menerima kenyataan kalau tidak semua relasi yang kita bangun dengan orang yang dikagumi bisa berkembang menjadi hubungan yang lebih dari teman. Lebih pahit lagi, tidak semua hubungan bertahan selamanya. Inget kata Rabbit di Alice in Wonderland? Forever sometimes just one second.
Aku ingat sebuah pepatah dalam hukum adat Orang Kepulauan Kei di Maluku yang kubaca dalam buku Orang-Orang Kalah.
Hira i ni entub fo i ni, It did entub fo it did
Milik orang tetap milik orang, milik kita tetaplah milik kita.
So I refuse to chase...
Tapi, Tuhan...hidup cuma sekali, dia aja boleh?
Tumblr media
Terhubung Kembali
Seminggu ini aku memutuskan untuk cuti. Kali ini gak pergi jauh, hanya istirahat sebentar dari pekerjaan dan melakukan hal-hal menyenangkan yang aku suka.
Aku membuat daftar 20 kegiatan menyenangkan untuk dilakukan selama cuti, terinspirasi dari Film Zom 100: Zombie ni Naru Made ni Shitai. Aku mencoba melakukan satu hal pada satu waktu, dengan berada pada setiap momen itu dengan pikiran yang penuh.
Ini sebenarnya adalah bagian dari usahaku untuk terhubung kembali dengan diriku sendiri. Setahun kemarin berkejaran dengan pekerjaan dan waktu, membuatku melewatkan hal-hal kecil karena selalu terburu-buru.
Tumblr media
Aku juga lebih rajin memasak dan mencuci rambut dengan air cucian beras, hal-hal yang senang kulakukan tapi tidak pernah sempat di hari-hari biasa.
Aku pergi jalan pagi, melamun di taman, berpuasa, tidur siang, olah raga, menyelesaikan tugas kursus, gunting rambut, jalan kaki malam hari, makan kembang tahu di gajah mada, baca cerpen kesukaan, karokean di kamar, bersihin kamar dan menyortir barang-barang tidak terpakai, marathon film, naik kapal di sungai kapuas, belajar meditasi, menulis, membaca buku yang belum selesai, mendengarkan podcast langganan, dan terakhir naik oplet keliling Pontianak.
Tumblr media Tumblr media
Setiap hari selama cuti aku menyepatkan tidur siang, atau meditasi sampai ketiduran. Seminggu ini berjalan lebih lambat, dan mungkin begini rasanya terhubung kembali dengan diri sendiri. Lebih banyak tertawa dan hati riang gembira, wkwk.
Jika tahun ini tidak berjalan sesuai rencana, hatiku sudah lebih siap. Umur dua puluh tujuh yang katanya sakral, semoga bentuknya keniscayaan, ehe. Satu atau dua saja harapan terkabul, itu sudah cukup. Fingers crossed!
Gak sabar nyiapin bekal makan siang dan kembali ke kantor besok.
Pontianak. Januari, 2024.
4 notes · View notes
sistiadinita · 6 months
Text
INTERPRETASI MIMPI
Kita hidup di bumi yang sama dengan keterbatasan yang sama. Harusnya kita saling mendukung untuk bertahan, karena hidup sendiri itu mungkin, tapi tidak mudah. Dengan bersama, maka akan mudah.
Manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa dipungkiri, kita selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani hidup. Aristoteles menyebut manusia sebagai Zoon Politicon yang berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan untuk selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Sebagai muslim, kita harus berbuat baik kepada sesama, terlebih kepada sesama mukmin atau orang- orang yang beriman. Ada banyak ayat- ayat Al- Qur’an yang menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Salah satunya adalah ucapan Rasulullah yang paling terkenal “Sebaik- baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Jadi, sesungguhnya jelas kaidah umat manusia yang hidup di bumi. Bahwa kita diciptakan, bukan tanpa tujuan, melainkan untuk saling memberi manfaat satu sama lain.
Dalam hal ini, ada hal menarik yang penulis ingin jabarkan mengenai interpretasi mimpi. Apa hubungan antara manusia sebagai makhluk sosial dan interpretasi mimpi?
Terkadang, dalam interaksinya manusia dapat saling menyakiti. Entah itu karena perkataan, perbuatan atau ketiadaan. Penyebab konflikn antar sesama dapat bervariasi, begitu pula dengan reaksi yang ditimbulkan. Ada orang yang dapat langsung mengungkapkan ketidaksukaan pada orang yang bermasalah, ada yang hanya menyimpannya didalam hati dan menghindari konflik eksternal.
Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan berbicara, karena seringkali pembicaraan menyebabkan peralihan makna.  Dan mengapa pembicaraan dapat menjadi momok bagi sebagian orang? Karena ada sebagian orang di luar sana yang bila sudah tersakiti, tidak dapat berbicara dengan benar. Akan selalu ada emosi yang bercampur aduk dengan kata. Yang keluar pada akhirnya adalah bahasa yang mungkin tidak enak didengar dan berbalik menyakiti. Dan tidak enaknya menjadi diri sebagian orang ini. Mereka cenderung takut untuk menyakiti.
Namun, sadarkah bahwa menghindari konflik eksternal akan menyebabkan konflik internal yang lebih besar dan berpengaruh pada alam bawah sadar?
Internalisasi perasaan ke alam bawah sadar sesungguhnya merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri yang dilakukan secara otomatis oleh psikis kita. Dalam bukunya Critical Theory Today, Tyson (2005) mengungkap bahwa mekanisme pertahanan manusia dalam psikologi dapat mencakup: selective perception (hanya mendengar dan melihat apa yang kita rasa mampu untuk ditangani), selective memory (memodifikasi ingatan kita sehingga kita tidak merasa terbebani atau melupakan kejadian yang benar- benar menyakitkan), denial (percaya bahwa masalahnya tidak ada atau kejadian yang tidak menyenangkan tidak pernah terjadi), avoidance (menjauhi orang atau situasi yang dapat membuat kita cemas), displacement (“melampiaskannya” pada seseorang atau sesuatu yang tidak terlalu mengancam,dan projection (meletakkan ketakutan, masalah, atau perasaan bersalah kita pada orang lain dan kemudian menyalahkannya untuk itu, untuk menyangkal bahwa kita sendiri yang memilikinya).
Saat kita tidur, diyakini bahwa pertahanan kita tidak bekerja dengan cara yang sama dengan saat kita bangun. Saat tidur, alam bawah sadar bebas mengekspresikan dirinya, dan hal itu terjadi dalam mimpi kita. Namun, bahkan dalam mimpi kita pun ada beberapa sensor, beberapa perlindungan terhadap peristiwa menakutkan, kecemasan  atau emosi negatif kita, dan perlindungan itu berupa distorsi. “Pesan” yang diungkapkan alam bawah sadar kita dalam mimpi akan diubah sehingga kita tidak terlalu langsung mengenalnya. Yang pertama adalah displacement, yaitu setiap kali mimpi kita menggunakan orang, peristiwa, atau objek yang aman sebagai penjaga untuk mewakili orang, peristiwa, atau objek yang lebih mengancam. Yang kedua adalah condensation, yaitu ketika mimpi menggunakan satu gambaran atau peristiwa untuk mewakili lebih dari satu gambaran atau peristiwa yang mengandung luka batin.
Artinya, secara ilmiah, mimpi merupakan bentuk reaksi alam bawah sadar atas konflik yang kita alami di dunia nyata. Bagaimana penulis mencoba menginterpretasi mimpinya? Akan dibahas di tulisan selanjutnya.
2 notes · View notes
radioactive-force · 1 year
Text
Fase Pendewasaan Pollar 33 Lewat Materi Gahar Terbaru Berjudul ‘Day By Day’
Tumblr media
Image: Pollar 33 I Text: Fadly Zakaria.M
Satu nama unit hardcore yang gak asing di kalangan skena musik distorsi Jawa Timur yaitu Pollar 33 akhirnya kembali bersinar dengan memperkenalkan lagu terbarunya berjudul “Day By Day”. Lagu tersebut telah mereka lempar ke publik pada 18 Maret 2023 yang lalu hanya melalui layanan musik digital.
Kelima pemuda yang sudah beranjak melalui fase pendewasaan ini bisa dibilang punya konsistensi dalam pembuatan karya. Meskipun masih mengantongi satu album penuh berjudul Learn from Chaos yang pernah dirilis 2016 silam, namun seiring waktu berjalan mereka melahirkan beberapa lagu lepas seperti Kepalkan Tangan dan Pathway Stay di tahun 2018. Dari semua materi tersebut, Pollar 33 punya benang merah untuk memainkan nafas melodic hardcore yang kuat dan gahar.
Day By Day ditujukan untuk kamu, keluarga, cinta, dan semua yang kamu inginkan. Pollar 33 mengungkapkan bahwa kehidupan ini terkadang tidak selalu membutuhkan sebuah rencana, bahkan hanya butuh bernafas aja sangatlah cukup. Percayalah dan lepaskan semua atas usaha yang kamu berikan selama ini. Tanpa pikir panjang lagi, segera nikmati Day By Day di sini, Bruh!
Simak artikel menarik tentang musik di pages ini dan jangan lupa follow akun media sosial Radioactive-Force via Instagram, Twitter, Facebook, dan juga subscribe channel YouTube kami yang bisa kalian cek di sini.
2 notes · View notes
tamaryngreen · 1 year
Text
Yesterday Euphoricity
Aku masih sangat mengingatnya bagaimana seorang aku yang masih duduk di bangku kelas 4 SD membayangkan indahnya menjadi dewasa. Di kala semua teman-temanku dulu sangat ingin menjadi dokter, tentara, polisi, guru, dan lain sebagainya, pikiranku justru samar. Aku pernah menonton sebuah film hari natal di televisi yang menjadi sebuah obsesiku waktu kecil dulu. Aku selalu membayangkan bahwasannya aku akan menjadi perempuan yang dewasa, mandiri, cerdas, cantik, dan wangi. Setiap pagi aku akan sarapan buah atau sekadar makan roti panggang dan susu. Pakaianku yang sederhana, tetapi classy dan mahal, seperti jenis-jenis capsule outfit. Aku akan berangkat kerja ke kantorku, salah stau gedung-gedung tinggi itu di Jakarta, dengan mobil sedan hitam yang harganya hampir satu miliar. Di kantor, aku punya ruangan sendiri karena posisiku tinggi. Ruanganku bahkan menyenangkan karena aku bisa mengaturnya sesukaku, memasang foto keluarga, memilih sendiri bunga hidup jenis apa, dan jendelanya langsung memperlihatkan jalanan juga citylight Jakarta. Kalau-kalau aku lembur sampai malam, aku akan istirahat setengah jam, membuat kopi, menghirup aromanya sembari menerawang jauh keluar dinding kaca, kemudian menelpon ibuku dan memberitahunya hariku luar biasa meskipun aku sangat lelah dengan aktivitas hari itu.
Sampai saat ini, usiaku 21 tahun, masih mengharap-harap dongeng itu sungguhan terjadi. Waktu memang kejam bergulir begitu tajam, enggan menunggu dan memastikan apakah aku siap atau aku akan kalah esok pagi. Beberapa waktu, aku gagal dan terjatuh. Beberapa kesempatan, aku beruntung dan siap mencoba peruntungan berikutnya. Namun, kadang aku bertanya-tanya: Apakah semakin dewasa suasana begitu terasa serius, kesepian atau kegagalan misalnya. Semuanya berubah menjadi luka yang begitu dalam sehingga butuh waktu dan usaha mengobatinya. Jika ditelaah ulang, rasa-rasanya aku tidak pernah merugi, tetapi aku seperti terbunuh beberapa kali. Banyak waktu aku memastikan aku tidak mengalami distorsi, tetapi itu-itu saja yang aku jumpai.
Sekarang pukul 16.00 dan kemarin pukul 16.00. Rasanya baru tadi atau waktu tidak bergerak sama sekali. Namun, itu sudah kemarin. Beberapa perayaan membuat nafas terasa menjadi indah, kemarin. Aroma ramen dengan chicken katsu garage, rasa minuman matcha, asap daging panggang, suara derau tawa berselimut kecemasan, tangisan kebingungan, dan kebiasaan menunda-nunda, bahkan masih terasa begitu dekat. Baru kemarin. Hari ini, aku tidak mengikuti tiga kelas di hari Senin. Terbaring, berselimut, kosong, deru AC begitu mendominasi. Aku menunggu sesuatu itu memberikan kesempatan berikutnya, kesempatan kedua. Bagaimana caranya memberitahunya bahwa kepribadian sepenuhnya hanyalah topeng yang benar-benar bisa kita pilih? Bahkan ia sudah enggan berbicara: BISU.
5 notes · View notes
akbarissy · 2 years
Text
Tumblr media
Between Limerence.
"Tak lama berlayar pastilah karam." lama pastinya jika berlayar sampai pada pelabuhan harapan. Menjelang sampai jangan jalan sembarang, sebab deburan ombak sudah pasti menjelma kasar distorsi-distorsi gitar. "Kemana harus singgah jikalau badai besar datang?" pergilah ke Mercusuar. Karang-karang pun pasir pantai pasti tak akan menyambut baik kapal buruk rupa, pula tak dilengkapi navigasi ini. Namun, tekadku sudah menjelma baja, sekarang semuanya siap; tak perlu risau, sudah disiapkan bahan bakar yang banyak, juga beberapa perbaikan di sisi dan lumbung kapal, agar air tak masuk; kenangan kita tak tenggelam. Kapal ini harus sampai di pelabuhan harapan.
Lama-lama lambat terasa, selat—samudera sudah dilewati sinestesia pelabuhan yang dijanjikan jauh lebih abstrak jika dilihat dari kepala. Jauh sudah berlayar, besar harap yang dibawa berat rasanya. Isi-isi kepala berhamburan termasuk kaleidoskop rencana-rencana di oktober yang lalu sirna hanya risau tersisa. Guratan badai tak terlihat, setidaknya hanya untuk berkata "hei, aku lelah, tenggelamkan aku saja!" tak ada karang juga pasir pantai, tak ada Mercusuar penunjuk jalan, Pelabuhan yang dijanjikan rasanya fiktif sahaja. Kapalku telah kehabisan bahan bakar, tak sempat bersauh, ribuan jam bermonolog di jalan gelap kesunyian. Amor fati, aku telah mencintai takdirku sendiri.
Agustus
—PerspektifL
7 notes · View notes
dinisuciyanti · 1 year
Text
Aku kira hari ini senin. Kalo tidak salah, tanggal 1 Januari itu senin.
Keanehan mulai terjadi tadi pagi. Aku sudah siap-siap gak sarapan, mau puasa. Loh kok jam 7 mama nawarin nasi uduk. Biasanya senin puasa. Jam 9 aku cek dapur, beneran ada nasi uduk. Oh, mungkin belio lagi skip puasa. Yaudah aku makan.
Lalu aku skinkeran. Ada jadwal tersendiri mesti pake apa di hari apa. Aku cek senin. Hah? Pake Hanskin? Bukannya baru kemarin? Tapi yaudah aku stick to toner tsb.
Se-siangan aku menyelesaikan pekerjaan, yang memang aku kerjakan di weekdays. Sorenya, aku gak sengaja denger mama bilang besok mau puasa. Loh? Puasa apaan besok selasa.
Terus aku WA bos ku bahwa kerjaanku dah selesai. Belio bilang libur. Hah? Tumben banget senin libur. Yadah aku ejek dia "akhirnya libur haha". Aku biasanya gak akan WA soal kerjaan kalo weekend. Tapi kan ku pikir ini senin.
Malam ini aku ditelpon teman. Dia sedang di stasiun. Lalu masuk kereta, mencari nomor 4A. Hah? Stasiun mana? 4A? Kirain krl. Kereta luar kota? Hah kamu cuti senin baru balik jakarta?
"INI MINGGU DIN"
Hahhhhhhh????
Aku lihat di laptop, SUNDAY. Aku langsung WA bos minta maap.
Sangat distorsi tanggal dan hari. Mikirin apa si u din.
6 notes · View notes
Text
HARI IBU SEDUNIA
Tepat pada Tanggal 22 Desember merupakan hari yang cukup istimewa bagi kaum perempuan, khususnya ibu. Pasalnya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Kendati demikian, saat ini pemaknaan Hari Ibu dinilai telah mengalami distorsi, karena Hari Ibu lebih cenderung disebut sebagai Hari Perempuan. Hal itu seperti dikatakan Dosen Hukum perlindungan perempuan dan anaknya.ibuku sangat berperan dalam kehidupan.pesan untuk ibuku sehat selalu doa yang terbaik untuk ibuku......
2 notes · View notes
ruangilusi · 28 days
Text
Sepanjang Durasi
Baiklah Puan, mungkin ini nestapa cinta. Bertahun-tahun melapuk dan terjebak dalam kubangan kemaluan dan distorsi bait-bait kehidupan; tentang segala sesuatu yang indah pada ranum bibir dan asri kedua bola matamu. Jika, aku sang maha gagah dan mulia, aku ingin kau mencintaiku sampai mati, bukan sepanjang durasi.
0 notes
ntufara · 1 month
Text
Generator Nada Pribadi Anda: Menemukan dan Mengatasi Masalah Suara Gitar
Fara Blog - Mendapatkan suara gitar yang bagus adalah dambaan setiap gitaris. Artikel ini akan menjadi panduan Anda dalam menemukan nada (tone) yang ideal dan mengatasi masalah yang mungkin muncul pada saat bermain.
Mari Mengenali Generator Nada Anda
Banyak yang salah kaprah bahwa suara gitar yang ciamik dihasilkan oleh amplifier atau pedal efek mahal. Memang, alat-alat tersebut dapat berperan penting, namun yang sebenarnya menjadi "generator nada" utama adalah jari jemari Anda.
Pelajaran gitar yang baik tidak hanya mengajarkan lagu, tetapi lebih menekankan pengembangan teknik bermain. Teknik memetik yang tepat akan menghasilkan vibrasi senar yang optimal, menjadi pondasi pembentukan nada yang penuh dan berkarakter.
Pemecahan Masalah: Deteksi dari Mana Sumbernya
Ketika suara yang dihasilkan gitar Anda tidak sesuai keinginan, penting untuk bisa melakukan "pemecahan masalah secara langsung" (trouble shooting). Proses ini memiliki pendekatan yang berbeda saat Anda sedang berlatih dan saat tampil di atas panggung.
Saat Berlatih: Mulailah dengan memeriksa amplifier dan peralatan lain yang terhubung. Periksa kabel, efek, dan pengaturan amplifier. Karena Anda sudah familiar dengan suara gitar yang "normal", maka Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi sumber masalahnya.
Saat Tampil: Kebalikannya, saat tampil di atas panggung, mulailah dengan mengecek diri sendiri (teknik bermain) dan gitar Anda. Hal ini karena Anda mungkin saja tidak sengaja mengubah pengaturan pada gitar atau salah menggunakan teknik tertentu. Pendekatan ini akan menghemat waktu dan membuat Anda tetap tenang dalam situasi genting.
Komunikasi Adalah Kunci
Jika Anda membutuhkan bantuan teknisi panggung (stage tech), kemampuan identifikasi masalah akan sangat membantu. Bayangkan jika Anda harus menjelaskan masalah secara detail kepada seseorang yang sama sekali tidak mengerti gitar? Dengan mengetahui alur pemecahan masalah, Anda dapat dengan mudah mengkomunikasikan hal yang Anda butuhkan kepada teknisi panggung.
Nada yang Subjektif
Pada akhirnya, nada yang "bagus" itu sifatnya subjektif. Ada yang menyukai suara clean yang jernih, ada pula yang gemar distorsi yang gahar. Inilah keindahan dunia gitar! Tetaplah bereksperimen dan temukan nada yang sesuai dengan gaya bermain dan genre musik Anda.
Artikel ini hanyalah pengantar. Di lain kesempatan, kita akan membahas lebih dalam tentang seni nada yang penuh pesona ini. Sampai jumpa!
0 notes
suarapenacom · 4 months
Text
Politik Bandul Perubahan
Oleh Yusuf Blegur KECURANGAN dan kejahatan pemilu yang terstruktur, sistematik dan masif, sesungguhnya hanya akan terus membangun kesadaran  rakyat betapa rezim kekuasaan nyata-nyata begitu bobrok dan dzolim. Semakin suara AMIN dimanipulasi, semakin besar dan kuat gelombang perubahan datang. Distorsi kekuasaan apalagi  yang tidak dilakukan rezim Jokowi?. Kebohongan mana lagi  yang tidak dilakukan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jacopocioni · 4 months
Text
I monaci in Italia e a Firenze.
Tumblr media Tumblr media
Il primo vero e più importante monastero in Italia fu quello di Montecassino, voluto da San Benedetto da Norcia ed edificato nel 547. Fondatore dell’Ordine dei benedettini, fu proprio lui a scriverne la Regola. Il suo ordine si diffuse in tutta Italia fondando numerosi altri monasteri.
Tumblr media
Ma come vivevano i monaci? La loro giornata era divisa in tre parti uguali: una destinata al lavoro; una alla preghiera e l’altra a riposo. Vivevano generalmente una realtà separata da quella del tessuto sociale e spesso non era coinvolta dalle vicende esterne. Oltre a coltivare e a disboscare, cercavano di tenere in buono stato strade e ponti della zona per garantire una buona circolazione e il commercio. Organizzavano poi dei mercati e promuovevano attività artigianali.
Tumblr media
L’ordine e i monasteri erano ben organizzati ed autonomi. Avevano proprie cucine e un forno per il pane, un orto dove coltivare sia le piante aromatiche che quelle medicamentose. Nella loro spezieria trattavano poi queste erbe, per preparare i loro medicamenti. Avevano delle stalle per ricoverare gli animali che allevavano ed una struttura ricettiva per pellegrini ed ospiti. Ovviamente non poteva mancare una biblioteca sempre molto fornita, dove monaci preparati trascrivevano e conservavano i loro codici miniati. All’interno del monastero vi erano spesso dei laboratori per il trattamento della lana, dei metalli, della ceramica e del cuoio, molto diffusi soprattutto nella zona di Firenze. Tutto questo garantiva una certa autonomia alla comunità e gli permetteva di compiere opere di carità per i bisognosi. Alacri lavoratori, adottarono il motto “Ora et labora”, prega e lavora.
Tumblr media
I monasteri accoglievano poi anche gli orfani e i trovatelli, avevano delle proprie scuole in cui istruire questi ragazzi. Tra loro vi erano anche i novizi,  figli di famiglie in difficoltà che i genitori portavano qui non riuscendo  a mantenerli. Nei monasteri trovavano sicuramente una situazione migliore; potevano nutrirsi, farsi un istruzione e in seguito scegliere di prendere i voti. Generalmente i monaci si astenevano dalla carne, dunque si alimentavano per lo più di pesce, così non mancavano nei monasteri delle grandi vasche per l’ allevamento ittico. Questa particolare abitudine alimentare creava però dei problemi, soprattutto a quei monaci che appartenevano alla classe agiata o nobiliare, abituati ad un consumo quotidiano di carne. Così all’interno dei monasteri si venivano a creare delle differenti classi sociali con le loro diverse abitudini alimentari. La carica di abate e le mansioni più importanti erano sempre riservate ai figli dei nobili, così come l'occupazione amanuense, riservata ai monaci più istruiti. Gli altri, quelli di bassa estrazione sociale, erano preposti a lavori più umili.
Tumblr media
Pecorelle sulla Certosa. Discendenti dei benedettini sono i camaldolesi, i vallombrosiani ed i certosini, questi ultimi ispirandosi alla regola benedettina, formeranno il loro ordine a San Brunone nel 1084, alla Chartreuse, vicino a Grenoble in Francia, diffondendosi poi in Italia ed arrivando a Firenze con precisione a Galluzzo, dove ancora oggi è possibile visitare la loro Certosa. La leggendaria pazienza dei certosini è ancora oggi ricordata, questa particolare virtù diede modo a questi monaci di creare i più belli codici miniati esistenti ed ancora oggi conservati.
Tumblr media
Nei poderi legati ai monasteri prese vita e si diffuse tutta una serie di tecniche innovative tra cui: la bardatura del petto degli animali da lavoro, la ferratura dei cavalli, l'uso dell'aratro a vomere e dell'erpice, con la rotazione triennale dei terreni atta a renderli più produttivi, idearono macchinari per la tessitura e per movimentare le acque per uso agricolo. Tecniche che qui si svilupparono, ma che poi si diffusero in tutta Europa.
Tumblr media
I cistercensi giunsero a Firenze nel 1233 provenienti da San Galgano per insediarsi alla Badia a Settimo, nota come abbazia di San Salvatore e San Lorenzo (badia è una distorsione popolare del vocabolo abbazia). Questo è uno dei monumenti fra i più eccelsi della Toscana e d’Italia. Ricolmo di memorie storiche ed artistiche, raccolta e protetta dentro delle mura si estende su una pianura alla sinistra dell’Arno che passa a breve distanza. Solo più tardi i monaci si trasferirono in città ad Oltrarno nel monastero detto di Cestello, anche questo vocabolo altro non è che la semplificazione fiorentina del termine Cistercium. La chiesa di San Frediano in Cestello, che si trova in piazza di Cestello, nel quartiere Oltrarno a Firenze. L’edificio fu costruito sui resti di una più antica chiesa, il monastero di Santa Maria degli Angeli eretta nel 1450.
Tumblr media
Riccardo Massaro Read the full article
0 notes
aegithalosnix · 5 months
Text
Penghujung Januari
26 Jan, 2024
Penghujung bulan Januari seharusnya menjadi salah satu saat paling basah dalam setahun. Namun, ini konyol. Dalam tahun kabisat kali ini, cuaca panas di akhir Januari sama mengerikannya dengan pertengahan Juni. Yah, distorsi iklim, mungkin? Yang jelas, panas menyengat ini sanggup mengobrak-abrik isi kepalaku.
Aku benci ini.
Aku benci sinar matahari yang terlampau bersemangat, langit kosong tanpa awan, dan udara panas membara. Semuanya terasa berlebihan dan menyakitkan bagi mata cacat dan kulitku. Aku tidak bisa pergi terlalu jauh dari rumah tanpa harus mengalami sakit kepala hebat dan rasa gatal hampir di seluruh tubuhku. Imbasnya, susunan indah rencana liburan harus kuenyahkan, kemudian menggantikannya dengan mengurung diri di kamar hampir sepanjang waktu.
Akhirnya, di sinilah aku — menghitung mundur sisa waktu liburan sembari berpura-pura menjadi pujangga legendaris. Tumpukan kertas — yang aku dapatkan sebagai hadiah setelah membantu eksperimen seorang senior — memanggil di hadapanku, seolah meminta ditorehkan rangkaian kalimat magis nan puitis. Cangkir kopi berdiri kokoh di dekatnya, mendengarkan dengan khidmat instrumental klasik yang diputar melalui ponsel.
Tinggal hitungan hari dan aku akan kembali berputar dalam rutinitas akademik super sibuk. Keinginan menulis muncul entah dari mana secara mendadak. Rasanya seperti mencegatku untuk mengganti judul "liburan super sia-sia" menjadi "liburan yang seperempatnya tidak sia-sia". Mungkin saja, sebetulnya ini hanya sebuah intuisi agar setidaknya ada hal yang bisa aku banggakan dari liburanku kelak.
Well, sudah cukup meracaunya.
Mari mulai menulis, apa pun itu.
0 notes