Tumgik
#pendidikan kepemimpinan
jwaluyo · 4 months
Text
Tumblr media
Memfasilitasi Pendidikan Kepemimpinan WALHI tingkat II bagi calon fungsionaris WALHI Kalimantan Barat, Pontianak, Jumat (12/1/2024).
3 notes · View notes
nonaabuabu · 4 months
Text
Pandangan Politik dari Rakyat Biasa
Zaman mahasiswa, kayaknya adalah masa di mana aku paling melek sama politik. Selain karena status mahasiswa, obrolan yang pasti memasukkan politik, aku juga punya ketertarikan tersendiri. Apalagi pernah jadi korban politik kampus. Padahal aku bukan aktivis, dan bukan mahasiswa yang suka bersuara juga. Mungkin kalau bukan karena itu, aku udah jadi aktivis kali. Tapi yang terjadi lain, sehingga bagi aku masa itu cukup untuk melihat seberapa nggak menyenangkan politik itu bahkan masih di tingkat mahasiswa.
Saking skeptisnya, aku sampai percaya teori ini, siapapun yang jadi pemimpin negeri ini, dia pasti dikendalikan oleh yang punya kuasa. Kuasa di sini nggak mengacu kepada elit global ya apalagi Tuhan, tapi suatu sistem yang terstruktur untuk menguasai negeri ini.
Tahun 2014 dan 2019, aku nggak memilih karena waktu itu juga aku menganut, nggak memilih adalah bentuk pilihan. Secara ringkas aku nggak melihat kalau pak Jokowi sudah cukup layak jadi presiden di tahun 2014, apalagi sebelum mencalonkan diri sebagai presiden aku ingat meski samar ia mengadakan kunjungan ke Undip, dan bilang nggak akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Tahun ini kontestasinya beda, begitu banyak euforia yang rasanya nggak cuma hitam dan putih. Jadi sekali lagi aku terpanggil untuk melihat politik dari aku yang sudah bukan mahasiswa lagi. Omong-omong dulu aku beranggapan mahasiswa adalah orang yang paling bebas kepentingan dalam politik sehingga punya penilaian paling objektif dan rasional, tapi makin kesini anggapan itu mulai bergeser. Apalagi melihat fenomena yang terbaru, mahasiswa almet merah yang menangis untuk salah satu capres (menangis kan bagian emosi bukan nalar) dan memilih karena kesan yang nggak memberikan kesan.
Ketiga paslon sekarang ini awalnya nggak ada yang cukup banyak aku soroti, kecuali apa yang dihidangkan media tanpa dicari. Tapi memang karena aku kuliah di Semarang dan sempat kerja di sana (2013-2019) aku punya pengamatan yang lebih panjang terhadap pak Ganjar dibanding yang lain. Apalagi di awal-awal kepemimpinan beliau jadi gubernur, ya meski sejak lulus akhirnya blas stres mikirin pasca kampus, mana lagi mengkonsumsi berita politik.
Pak Anies yang menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan di zaman aku kuliah nggak memberikan peran signifikan karena saat itu universitas ada di bawah kemenristekdikti yang menterinya kebetulan rektor terpilih Undip pak Nasir, jadi secara otomatis nggak cuma aku mungkin juga teman-temanku di kampus, lebih banyak ngomongin pak Nasir daripada pak Anies. Pula aku bukan rakyat Jakarta yang dulu nggak pernah berniat ke Jakarta, ya semacam urusan kalian lah itu pemilihan gubernur, kami mah ya penonton.
Sedangkan pak Prabowo, nggak akan aku denial kalau beliau aku blacklist sebagai pilihan di tahun 2014 dan 2019 karena cerita 1998. Apalagi di tahun itu aku nggak pernah membaca kiprah politik beliau di pemerintahan (kecuali ketua partai yang bagi aku nggak dihitung sebagai peran dalam pemerintahan) untuk bisa dijadikan acuan akan bagaimana beliau memimpin Indonesia. Karir teranyar beliau untuk negara ini dicopot di tahun 1998 karena pelanggaran HAM. Makanya pas 2019 beliau dipilih jadi Menhan, aku bingung karena kalau dalam pemahaman aku sebagai orang awam, dari tahun 1998-2019 artinya udah ada 21 tahun beliau nggak bekerja untuk pertahanan negara. Kalau aku jadi bos dalam suatu usaha yang membutuhkan pengalaman, jelas aku nggak akan memilih seseorang yang sudah vakum 21 tahun. Jadi pada akhirnya kolaborasi 2019 waktu itu dalam pandangan awamku ini adalah bentuk monopoli kekuasaan.
Bayangin aja waktu itu, eksekutif (presiden) dan legislatif (ketua DPR) udah dari partai yang sama, eh ada oposisi diajak kolaborasi, mau lagi. Ya apa kabar demokrasi?
Sekarang pas beliau mencalonkan diri lagi, aku udah pasti nggak akan pilih beliau, apalagi pas cawapres yang dia gandeng datang dari pelanggaran etik. Nggak cukup di situ, beliau juga tampil dengan kontradiktif, di satu sisi joget gemoy di sisi lain ngatain. Dibilang tegas nggak pas dibilang bersahabat lebih jauh. Semakin kuat nih AsalBukan02.
Untuk menentukan pak Anies atau pak Ganjar, aku maraton nonton debat. Jujur aja aku nggak nonton pas live. Jadi testimoni orang-orang dulu, warganet unek-unek dulu, baru aku nonton. Jadi cukup mengherankan bagi aku kenapa banyak orang menilai pak Anies terlalu manis mulutnya, padahal sebagai calon pemimpin negara, retorika beliau itu adalah standar.
Debat pertama, aku merasa pak Ganjar lebih kontekstual, seandainya aku cuma nonton debat pertama, mungkin aku bakal pilih pak Ganjar.
Tapi akhirnya kan aku harus melihat lain, visi misi, jejak peran, jejak digital, siapa yang mengusung bahkan pendukungnya bagaimana dan siapa juga harus jadi pertimbangan.
Itu kenapa akhirnya aku memilih pak Anies.
Dari banyak berita, atau sikut-sikutan orang pak Anies adalah yang paling adem menanggapi setiap peristiwa. Kalau dalam bahasa sehari-hariku beliau yang paling pintar manajemen emosi. Buat aku itu poin penting, kalau mau ngikutin bahasa gen Z, kan nggak mungkin kita dipimipin presiden tantrum.
Testimoni pak Anies semakin diperkuat sama warga DKI yang sebenarnya mereka lebih pengen pak Anies jadi gubernur aja. Apalagi ditambah bukti kerja nyata. Itu memberikan validasi bahwa kepemimpinan pak Anies itu baik, sampai mereka nggak rela bagi-bagi.
Puncaknya adalah, gerakan warga di media sosial, yang nggak dibayar apa-apa tapi seikhlas itu mendukung pak Anies demi perubahan. Fenomena pak Anies membuktikan bahwa masih banyak rakyat yang nggak bisa dibeli dengan uang. Mereka memilih dengan kesadaran.
Ini warna baru dalam dunia politik yang aku lihat, di mana banyak sekali partisipan pendukung pak Anies yang serela itu mengocek kantungnya sendiri di saat kita tahu bersama, sebelum ini banyak pilihan orang yang bisa dibeli dengan amplop yang isinya tak seberapa. Ya meski dengar-dengar sekarang banyak influencer dan artis yang dibayar mahal untuk dibeli nuraninya.
Belum lagi konsep desak Anies, itu adalah dialog nyata rakyat, tempat aspirasi masyarakat. Beliau keliling dari satu kota ke kota lain, menjawab pertanyaan tanpa mempertanyakan kemampuan berpikir si penanya.
Aku tahu, kita nggak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana. Tapi seandainya pun ada plot twist yang dihidangkan di masa depan, setidaknya kita nggak memilih tanpa berpikir dengan matang. Dan ini adalah narasi yang juga sering aku dengar dari pemilih pak Anies lain.
Aku berani katakan, aku pilih pak Anies dengan komposisi visi misi, jejak kepemimpinan (pengalaman), jejak digital (sikap), pendidikan (intelektual dan bahasa), strategi kampanye, juga sikap dan solidaritas pendukungnya.
Dan aku rasa kamu juga harus memiliki pertimbangan ini setidaknya tiga dari ini untuk memilih, mana yang menurutmu layak. Kalau masih nggak ada yang menurutmu paling layak, singkirkan aja yang nggak layak. Kalau ketiganya masih nggak layak, ya wassalam.
03 Februari 2023.
20 notes · View notes
ecoamerica · 2 months
Text
youtube
Watch the American Climate Leadership Awards 2024 now: https://youtu.be/bWiW4Rp8vF0?feature=shared
The American Climate Leadership Awards 2024 broadcast recording is now available on ecoAmerica's YouTube channel for viewers to be inspired by active climate leaders. Watch to find out which finalist received the $50,000 grand prize! Hosted by Vanessa Hauc and featuring Bill McKibben and Katharine Hayhoe!
16K notes · View notes
coretan-sn · 3 months
Text
Rumah Impian
Tempat pulang yang paling nyaman untuk berlindung adalah impian setiap orang.
Tempat rehat seorang Ayah yang pulang larut demi makanan dan pendidikan buah hatinya. Tempat ibu menyiapkan dan menjaga segala keperluan keluarga dengan tenang. Tempat anak-anak mengadu problematikanya di sekolah. Tempat yang selalu menjadi perioritas menabung kala perantau ingin mudik Lebaran.
Rumah yang tak perlu mewah, tapi berkah atas ridho-Nya, lantunan Al-quran putra putri menjadi tameng dalam keluarga. Iman mereka menjadi tiang yang sangat kokoh.
Tidak ada orang kertiga dalam rumah tangga
Tidak berisik dengan campur tangan mertua dan ipar.
Laki-laki yang paham tentang menjaga dan mendidik istrinya, menempatkan posisi ketika menjadi anak, ayah, atau suami. Kepemimpinan yang tegas namun juga lembut tanpa umpatan atau pukulan.
Di dalamnya pun juga ada perempuan yang tangguh, yang tenang ketika menjadi tempat berteduh anak-anaknya, crewetnya tidak berlebihan, nasehatnya di rindukan. Perempuan anggun yang tidak tergiur untuk membicarakan tetangga. Mendukung suaminya dengan sepenuhnya.
Masyaa Allah, membayangkan saja sudah sangat membahagiakan. Sebuah rumah yang di rindukan dan di harapkan dari seorang anak pemilik latar belakang pernah retak, yang di hatinya selalu mendamba bisa mendapatkan rumah ideal.
Ia kini sudah dewasa dan bersiap menjadi rumah itu. Meskipun dalam hatinya masih bertanya-tanya “memang bisa”. Berbagai percobaan ia lakukan untuk berdamai, namun juga pasrah jika nantinya hanya sebatas mimpi. Berupaya memupuk semangat untuk mengejarnya dan tetap menyakini setiap rumah tidaklah sempurna.
Dari getinya rasa percaya, pada setiap ketakutan tentang masa lalu yang hadir silih berganti. Tapi keyakinan tentang rumah impian itu, keluarga yang nyaman itu, dengan izin-Nya akan tergapai bersama do’a-do’a yang terus berulang. Semoga Saling menjaga, saling menguatkan dalam iman, dan saling menasehati dalam kebajikan
Maukah kamu mewujudkan rumah impiannya?
10 notes · View notes
aisndry · 9 days
Text
How Game Changing Social Media?
Platform media sosial yang hampir dilihat 3 miliar manusia di dunia termasuk anak-anak tanpa editorialisasi, dimana hal ini sangat berdampak negatif. Konten-konten yang ditampilkan pada instagram dan tik-tok banyak informasi yg telah disajikan namun mostly sampahnya banyak pada konten-konten di platform tersebut. Jika hal ini tidak tereditorialisasi, kita harus sadar bahwa diri kita bahkan terutama anak-anak bakal terekspos dari paparan sosial media. Hal ini menjadi tidak bijaksana karena berkorelasi tidak sehatnya kemajuan dalam 3 pilar yaitu:
Anak muda mostly secara general mudah terpolarisasi dan hal ini berkorelasi dengan tingkat depresi maupun anxiety dan bunuh diri. Hal ini menjadi kanker utama dalam dunia media sosial karena ditemukannya tombol "Like", "retweet", "share" sejak 2009 dan berdampak signifikan terhadap kesehatan moral, batin, dan mental.
Polarisasi dalam bidang pendidikan terlihat nyata karena adanya sayap kanan dan kiri yang tidak bertemu pada titik tengah sehingga tidak terjadi spektrum percakapan dan ide. Intelektual-intelektual di seluruh dunia terkhususnya dalam bidang tersier pada dunia Universitas terdapat kecenderungan untuk condong pada ideologinya masing-masing sehingga tidak adanya pertemuan sentralisasi.
Impact Sosial Media terhadap demokrasi liberal terdapat amplifikasi narasi-narasi kurang bijaksana berkat algoritme yang diperdayakan pemilik teknologi disamakan sebagai demokrasi liberal yang belok dari prinsip utama awal demokrasi. Sedangkan, narasi-narasi bijaksana terdapat pada "silent majority".
Pak Gita pernah menyampaikan dalam argumennya bahwa
"Kalau hal ini terus berlanjut maka 10, 20, 30 tahun yang mendatang ini akan menyongsong era-era pada kemudian hari dimana posisi kepemimpinan itu lebih berdasarkan festivalisasi maupun sensasionalisasi, bukan intelektualisasi. Hal ini berbahaya untuk masa generasi selanjutnya yaitu anak-anak dan cucu kita nanti. Apakah kita mau memilih pemimpin warga yang hanya bisa joget tapi tidak bisa debat?"
Mari mitigasi risiko dan kita sikapi hal ini kedepannya karena hal ini telah menjadi boomerang untuk di seluruh dunia terutama di Indonesia. Game changing agar hal ini bisa diminimalisir dengan membudayakan literasi membaca buku dan dibudayakan kapasitas seseorang untuk bisa menunjukkan keterbukaan agar kita bisa melihat diri kita sendiri dan bermuhasabah dengan introspeksi diri. Welcome untuk mengisi kekurangan dan skill set yang perlu datang dari orang lain.
2 notes · View notes
fawazsidiqi · 3 months
Text
Guru adalah Pemimpin
(Tulisan 5 Tahun lalu)
Sebenarnya saya belum selesai melakukan observasi tentang tulisan kedua pada judul yang sama ini.
Tetapi karena beredar secara viral sebuah video yang menunjukan tindakan tidak beradab dari seorang siswa terhadap guru, ditambah hal tersebut dilakukan di dalam kelas, maka saya tergerak untuk menulis selekas mungkin dan bisa saja nanti ada tambahan tulisan ke-tiga ketika observasi saya sudah selesai.
Saya akan coba sampaikan sudut pandang saya terkait kasus tersebut, semoga bisa lebih sederhana dan tidak terlalu panjang.
Setidaknya ada dua prinsip penting yang berhubungan dengan kasus di atas.
Prinsip pertama, guru merupakan pemimpin di kelas.
Seorang siswa -terutama selama di kelas harus mau melakukan “apapun” perintah guru sekalipun hal tersebut tidak koheren dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Tentu, di dalam Islam konteks apapun dibatasi dengan batasan jelas yaitu : tidak bertentangan dgn syar'iat -perintah Allah dan Rasul-Nya.
Prinsip ini sangat dipahami -dan diamalkan betul oleh para santri di pondok. Seorang santri akan sangat dgn responsif mengikuti permintaan kiyai sekalipun terkesan “aneh”.
Ya, secara tidak langsung ada sebuah sistem organisasi (sederhana) di kelas yang pemimpin tertingginya merupakan guru. Siswa sebagai bagian dari organisasi tersebut harus mau terlibat dalam sistem yang (seharusnya) sudah disepakati di awal pendaftaran dan dilengkapi dengan sistem yang dibuat oleh guru di kelas.
Maka selayaknya sebuah sistem, ada konsekuensi yang harus diterima jika terbukti melanggar ketentuan yang sudah disepakati. Pimpinan sekolah memiliki kewenangan untuk menyelesaikan kasus ini jika memang sang guru tidak memiliki bargaining yang kuat terutama di hadapan orang tua.
Prinsip kedua, kepemimpinan guru di luar sekolah.
Jika di dalam kelas sudah jelas sang guru menempati posisi tertinggi sebagai komandan bahkan mungkin panglima, bagaimana jika di luar sekolah (?)
Sebenarnya ini merupakan bagian dari observasi saya tentang bagaimana seharusnya seorang guru berperan dalam pendidikan anak di luar kelas (dan sekolah).
Dalam kacamata saya, kepemimpinan tertinggi itu beralih dari guru kepada orang tua.
Guru disini berperan sebagai “konsultan ahli” atau bahkan penasehat bagi orang tua terkait hal-hal apa saja yang perlu ditekankan dalam kepemimpinannya terhadap sang anak di luar sekolah.
Nah, disini lah inti tulisan dalam judul yang saya angkat.
Menjadi “guru” bagi orang tua dalam persepektif saya merupakan tugas yang tidak sederhana karena seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan secara detil dan mendalam tentang apa dan bagaimana seorang siswa ketika di sekolah.
Seringkali karena tak acuh terhadap perkembangan siswa di kelas, guru hanya menyampaikan hal-hal normatif sehingga orang tua pun tidak memiliki panduan jelas mengenai apa yang perlu ditekankan dan apa yang sebenarnya sudah dikuasai sang anak dengan baik.
Terlebih masalah adab. Catatan-catatan guru di kelas mutlak dibutuhkan orang tua, sebagai kisi-kisi pelajaran tambahan yang diperlukan selanjutnya.
Sayangnya, guru juga terkadang justru lebih banyak menyimpan catatan tentang kemampuan dan nilai sang anak dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran, tetapi nihil catatan akan adab secara mendalam.
Maka tidak aneh jika orientasi dari anak atau bahkan orang tua sendiri, selalu berujung pada kesimpulan sama : perlunya pelajaran tambahan di luar kelas (hanya) dalam hal kemampuan penalaran. Kesimpulan tersebut diejawantahkan dengan didaftarkannya sang anak dalam lembaga bimbel tertentu di luar sekolah.
Dari kejadian di video tersebut, jelas sekali menunjukan hilangnya adab dari siswa di kelas -karena teman-temannya yang lain terlihat membiarkan malah ikut memanas-manasi.
Jika saya berposisi sebagai guru di kelas tersebut, akan ada “catatan merah” untuk orang tua dari masing-masing siswa yang terlibat.
Sebenarnya masih ada prinsip lain yang menunjang kasus di atas, tapi saya rasa dua prinsip di atas sudah cukup mengakomodasi prinsip yang lain.
Sederhananya, akhlak seorang anak tidak akan dapat dilepaskan dari siapa orang tua dan guru-nya.
Maka, tugas keduanya untuk saling berkolaborasi dalam ikhtiar mendidik sang anak agar memiliki akhlak yang baik.
Jika pun sudah terlanjur terjadi -bahwa sang anak ternyata memperlihatkan akhlak buruk apalagi ketika sudah masuk tahap baligh, perubahan itu masih sangat mungkin terwujud jika keduanya sepakat untuk manghadirkannya. Bagaimana caranya?
Saya memiliki dua solusi yang sudah terbukti ampuh. Mulai (atau lebih) dekatkan sang anak dengan Al-Qur'an dan dengan majelis ilmu yang di dalamnya dibahas ayat-ayat Al-Qur'an.
Jika sebuah kaum terpinggirkan dan dikenal dengan sebutan jahilliyah karena akhlaknya yang buruk saja bisa bertransformasi menjadi sekelompok manusia mulia dan mampu menjadi pemimpin peradaban dengan Al-Qur'an, maka tentu hal itu bisa saja terjadi pada siapa yang menginginkan hal semisal. wallahua'lam.
6 notes · View notes
sdnsawahlega02 · 4 months
Text
Bangga menjadi bagian dari, SDN Sawahlega 02
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakaatuh…
Hallo kawan…
Selamat datang di laman kami SDN Sawahlega 02. Ini adalah tulisan pertama untuk sedikit memberikan informasi tentang sekolah kami. SDN Sawahlega 02 adalah salah satu sekolah dasar yang ada di Kecamatan Cicalengka. Khususnya kp. Haurdengdek RT 04 RW 04 Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan Kode pos 40395. Sekolah yang berdiri sejak 1 Juli 1982 dan dilegalkan untuk beroprasi pada tanggal 2 Desember 1997 ini mengalami berbagai perubahan mulai dari kurikulum, jumlah peserta didik, sarana dan prasarana, pembangunan serta hal-hal yang sifatnya pribadi para pelaku pendidikan di sekolah. Tentu pada perubahan ini tidak terlepas dari perjuangan seorang pemimpin yang bisa menggerakkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk berusaha memajukan sekolah.
Saat ini sekolah kami mempunyai 367 siswa dari jumlah 12 kelas dengan setiap tingkatan kelasnnya mempunyai 2 kelas masing-masing. Dalam menunjang suksesnya pendidikan, sekolah kami terdapat 16 pendidik dan 2 tenaga kependidikan lainnya yang ahli dan profesional dalam bidangnya. Untuk menunjang proses belajar, sekolah kami berusaha melengkapi berbagai fasilitas pembelajaran diantaranya 6 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan, Mushola, Ruang UKS, Ruang olahraga, WC guru dan 2 WC murid.
Guna mendukung dan mengembangkan kreatifitas siswa, sekolah kami mempunyai wadah untuk peserta didiknya dalam mengembangkan minat dan bakat mereka. Dimana sekolah kami mempunyai pembelajaran Kokurikuler dalam P5 dan Ekstrakurikuler.
Dimana ekstrakurikulernnya meliputi :
Bidang Seni
Gamelan
Angklung
Vokal
Tari
Bidang Keagamaan
Tahfidz Qur’an
Dakwah
Bidang Olahraga
Volly
Bidang Kepemimpinan
Pramuka (Ekstrakrakurikuler wajib)
Selain itu sekolah kami mempunyai pembiasaan baik seperti salat dhuha dan tadarus bersama, Gerakan Literasi Sekolah, Sapa Pagi dan lain-lain. Dan untuk meununjang peningkatan keprofesionalan dan kinerja para pendidik nya, sekolah kami mempunyai Kelompok belajar selama 1 minggu 1 kali di hari sabtu setelah proses pembelajaran selesai dimana pada kombel ini kami membahas tentang strategi mengejar, PMM dan lain-lain.
Itulah sedikit informasi mengenai sekolah kami. Semoga menginspirasi.
Tumblr media
2 notes · View notes
ecoamerica · 1 month
Text
youtube
Watch the 2024 American Climate Leadership Awards for High School Students now: https://youtu.be/5C-bb9PoRLc
The recording is now available on ecoAmerica's YouTube channel for viewers to be inspired by student climate leaders! Join Aishah-Nyeta Brown & Jerome Foster II and be inspired by student climate leaders as we recognize the High School Student finalists. Watch now to find out which student received the $25,000 grand prize and top recognition!
16K notes · View notes
erwincahyon · 1 year
Text
#Karakter-1
Son Gohan
Tumblr media
Iseng-iseng menulis topik pada ChatGPT tentang karakter anime Dragon Ball yang bisa balance antara kehidupan gelut, pendidikan, dan dedikasi terhadap keluarga.
Nah, tentu saja nama itu tertuju pada Son Gohan, anak sulung Son Goku. Karakter ini dikenalkan pada awal penayangan anime Dragon Ball Z. Bocah cengeng yang ternyata punya kekuatan terpendam sangat besar hampir melebihi ayahnya.
Son Gohan si bocah cengeng ini dilatih oleh Piccolo dengan pola latihan yang sangat keras guna dipersiapkan untuk melindungi bumi sepeninggal ayahnya.
Karakter Gohan dikembangkan sangat baik oleh sang author Dragon Ball yaitu Akira Toriyama. Dari bocah cengeng, menjadi petarung hebat dan tetap bisa melanjutkan sekolah sampai jenjang kuliah berkat pola asuh ibunya yang perhatian akan pendidikan.
Setelah tamatnya series Dragon Ball Z kemudian dilanjutkan dengan Dragon Ball Super, diceritakan Gohan menikah dengan Videl anak Mr. Satan dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Pan. Hebatnya lagi adalah Gohan berprofesi sebagai dosen.
Alur lengkapnya, silakan baca manga atau tonton saja series anime Dragon Ball Z, Dragon Ball Super, dan Dragon Ball GT.
Tumblr media
Dari ChatGPT, didapatkan petunjuk untuk menjadi seperti Son Gohan, karakter dari serial Dragon Ball, Anda dapat fokus mengembangkan sifat dan kualitas sebagai berikut:
1. Dedikasi untuk Pelatihan
Gohan dikenal karena dedikasinya pada pelatihan dan peningkatan diri yang konstan. Untuk menjadi seperti dia, kembangkan etos kerja yang kuat dan berkomitmen untuk latihan rutin dan peningkatan di bidang atau hobi pilihan Anda.
2. Keingintahuan Intelektual
Gohan bukan hanya petarung yang terampil; dia juga sangat cerdas dan menghargai pendidikan. Tirulah hal ini dengan menumbuhkan kecintaan untuk belajar, mengejar ilmu dalam berbagai mata pelajaran, dan tetap ingin tahu tentang dunia di sekitar Anda.
3. Kebaikan dan Kasih Sayang
Gohan memiliki sifat lembut dan sangat peduli pada orang lain. Tunjukkan kebaikan dan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar Anda, bantu dan dukung mereka jika memungkinkan. Berempati dan perhatian terhadap perasaan orang lain.
4. Rasa Tanggung Jawab
Gohan sering mengambil tanggung jawab dan peran kepemimpinan saat dibutuhkan. Kembangkan rasa tanggung jawab yang kuat, baik untuk diri sendiri maupun untuk kesejahteraan orang lain. Ambil inisiatif dan proaktif dalam memenuhi kewajiban Anda.
5. Keberanian dan Tekad
Gohan sering menghadapi situasi yang menantang dan menunjukkan keberanian dan tekad untuk mengatasinya. Kembangkan kekuatan batin, hadapi ketakutan Anda, dan tetap teguh dalam mengejar tujuan Anda, bahkan saat menghadapi rintangan.
6. Keseimbangan dalam Hidup
Gohan tidak hanya fokus pada latihan dan pertarungan; dia juga menghargai hubungan dan kehidupan pribadinya. Berjuang untuk keseimbangan yang sehat antara pekerjaan, hubungan pribadi, dan perawatan diri. Ingatlah untuk beristirahat, menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang, dan menikmati hidup di luar kesibukan Anda.
7. Perlindungan dan Kesetiaan
Gohan sangat melindungi teman dan keluarganya. Tunjukkan kesetiaan kepada orang yang Anda cintai dan hadir untuk mereka saat mereka membutuhkan dukungan. Pertahankan apa yang Anda yakini dan pertahankan mereka yang tidak bisa membela diri.
Ingat, menjadi seperti Son Gohan tidak berarti Anda harus persis seperti dia, melainkan mewujudkan beberapa kualitas positifnya dan menerapkannya dalam hidup Anda sendiri.
*Jakarta, 05 Juni 2023*
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
9 notes · View notes
diniagustiia · 5 months
Text
Tanda2 Lembaga Pendidikan Gagal :
1. Ketidakmampuan merespon perubahan
2. Ketidakrelevanan kurikulum
3. Kehilangan kepercayaan stakeholder (costumer/orangtua murid)
4. Ketegangan atau ketidakseimbangan internal
5. Penurunan kualitas pendidikan
6. Kurang inovasi dan ketidakmampuan mengelola krisis
Lembaga pendidikan yang berhasil
1. Tangguh
2. Inovasi Pendidikan
3. Kolaborasi dan Jaringan
4. Fleksibitas kurikulum
5. Kepemimpinan yg adaftif
Kriteria Lulusan sesuai tuntunan Lingkungan
1. Keterampilan adaptasi
2. Etika dan tanggungjawab
3.
3 month quick win / 6 month quick win
Ghosob(jgn membiasakan mengambil barang tanpa izin)
Adab di masjid
Kedisiplinan
Berbicara yg kurang baik
Bullyng
Ihtirom kepada guru
Kebersihan
2 notes · View notes
artikelpopuler · 7 months
Text
Artikel Populer PENDIDIKAN KARAKTER
Riskiana Marista (20223030) Pendidikan Bahasa Arab (B) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan [email protected]
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu bagian yang menjadi tolak ukur keberhasilan dan kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan bernegara. Sedangkan karakter sendiri adalah cerminan atau sikap yang menggambarkan tingkah laku seseorang dalam bertindak, baik maupun buruknya karakter seseorang tergantung pada orang yang bertindak. Pendidikan karakter sering menjadi fokus dalam artikel yang membahas bagaimana sekolah dapat membantu siswa mengembangkan nilai-nilai positif dan etika-nya agar menjadi lebih baik. Dengan demikian hendaknya pemerintah Indonesia meningkatkan pendidikan agar menjadi lebih kualitas, unggul dan efektif, khususnya pada pendidikan moral.
Kata kunci: pendidikan, karakter moral, kualitas pendidikan, nilai positif pendidikan, negara maju dan berkembang
PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan dalam bahasa latin disebut Educare yang secara garis besar berarti pelatihan. Dengan demikian, pendidikan dapat dipahami sebagai upaya mempersiapkan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik serta beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi yang ditemuinya dalam kehidupan. Pendidikan Karakter merupakan suatu pendekatan dalam proses pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik dan pengetahuan, tetapi juga mengutamakan pengembangan nilai-nilai dan karakter positif pada individu. Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk kepribadian yang baik, mengembangkan nilai-nilai moral, dan membentuk individu yang bertanggung jawab dan beretika. Pendidikan karakter berfokus pada pengajaran dan pembelajaran tentang bagaimana berperilaku, berinteraksi dengan orang lain, serta menjalani kehidupan sehari-hari dengan integritas dan tanggung jawab. Nilai-nilai moral seperti kejujuran, empati, kerja sama, disiplin, dan toleransi ditekankan dalam pendekatan ini.
Dalam konteks pendidikan formal, pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah untuk membantu siswa memahami, menginternalisasi, dan mengaplikasikan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan aspek moral dan etika. Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk individu yang memiliki moralitas dan karakter yang baik, serta mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendidikan karakter memiliki tujuan yang luas dan penting dalam membentuk perilaku, nilai-nilai, dan kepribadian individu. Berikut beberapa tujuan utama dari pendidikan karakter:
Pembentukan Kepribadian yang Baik: Salah satu tujuan utama pendidikan karakter adalah membentuk kepribadian individu yang memiliki integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter membantu mengembangkan perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai moral. Pengembangan Nilai-Nilai Moral: Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengajarkan dan menginternalisasi nilai-nilai moral seperti empati, toleransi, kerja sama, dan penghargaan terhadap hak-hak orang lain. Ini membantu membentuk individu yang peduli terhadap kesejahteraan orang lain dan mampu berperilaku dengan baik dalam berbagai situasi. Membentuk Warga Negara yang Bertanggung.
PENUTUP Kesimpulan Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk individu yang memiliki moralitas dan karakter yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya fokus pada aspek akademik dan pengetahuan, tetapi juga mengutamakan pengembangan nilai-nilai dan karakter positif pada individu. Tujuan dari pendidikan karakter meliputi pembentukan kepribadian yang baik, pengembangan nilai-nilai moral, membentuk warga negara yang bertanggung jawab, mencegah perilaku negatif, meningkatkan kualitas kehidupan bersosial, dan membentuk kualitas kepemimpinan yang baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter meliputi agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Urgensi pendidikan karakter sangat relevan dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan perubahan sosial yang kompleks, serta dalam menjaga integritas bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu diberikan perhatian serius dan dilaksanakan sejak usia dini untuk membentuk karakter yang kuat dan moral yang baik pada generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin yang berkualitas dan berkontribusi positif dalam masyarakat dan bangsa.
3 notes · View notes
goldenearth · 1 year
Text
Meritokrasi untuk Republik
"Selama ratusan tahun," kata Michael Young dalam The Rise of the Meritocracy (1958)," masyarakat telah menjadi medan pertempuran di antara dua prinsip besar - prinsip seleksi oleh keluarga dan prinsip seleksi berdasarkan prestasi." Prinsip seleksi atas dasar meritokrasi telah menjadi kisah sukses dua negara maju
Singapura dan Amerika. Sementara Republik ini rentan terjerumus ke arah Indonesian Kakistocracy, yang ditandai dengan kepemimpinan yang tak kompeten dan sarat penyimpangan moral di semua lini penyelenggaraan negara.
Prinsip seleksi berdasarkan meritokrasi mengantarkan Singapura menjadi negara maju.
Berasal dari ayah yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 1903, Lee Kuan Yew menjadi arsitek brilian dalam kesuksesannya mentransformasikan
Singapura dari kota pelabuhan tropis kecil tapa kekayaan sumber daya alam menjadi negara maju dengan keunggulan modal manusia, kualitas hidup, kesehatan, pendidikan, dan pendapatan di dunia atas dasar prinsip meritokrasi yang non-diskriminatif.
Pidato Lee sejak 1971, "Singapura adalah meritokrasi dan orang-orang ini telah naik ke puncak dengan prestasi, kerja keras, dan kinerja tinggi mereka sendiri."
Spirit meritokrasi telah mendorong orang-orang berkecakapan dari berbagai latar belakang untuk berprestasi di Singapura.
21.53 1
< Pencarian
Opini
Kepemimpinan meritokratik yang berakar pada tradisi Asia, terutama Konfusianisme, ternyata meninggalkan keterpesonaan intelektual pada Ian Buruma ketika menulis di majalah Time (2005), " Lee's mark on history would have to be as a kind of Asian philosopher king."
Melihat Lee sebagai personifikasi Asian philosopher king, bukan sekadar mengingatkan pada tradisi Konfusianisme-karena Konfusius mengajarkan bahwa mereka yang memiliki keunggulan dalam kebajikan dan kecakapan harus memerintah masyarakat-melainkan juga pada tradisi Yunani. Ini karena Plato, dalam Republic yang mashur itu, berimajinasi tentang keunggulan the philosopher king yang berhak memimpin terwujudnya masyarakat yang adil.
Dalam perspektif Barat, negara-kota Singapura itu tampak seperti versi teknologi tinggi dari Republic Plato," tulis Adrian Wooldridge dalam The Aristocracy of Talent (2021), tetapi "dalam perspektif Timur, negara-kota Singapura tersebut terlihat seperti versi tinggi dari negara Mandarin Konfusian."
Lee Kuan Yew dikaitkan dengan Thomas Jefferson, bapak pendiri bangsa Amerika, dalam kontribusinya pada meritokrasi sebagai prinsip utama pemerintahan.
21.53 1
< Pencarian
Opini
Menurut profesor Harvard Michael J Sandel dalam karya terbarunya, The Tyranny of Merit
(2020), para pendiri Republik Amerika memandang dir mereka sendiri sebagai Men of Merit, dan berharap orang-orang yang berbudi pekerti luhur dan berpengetahuan akan terpilih untuk menjabat. Mereka menentang aristokrasi warisan, tetapi tidak tertarik pada demokrasi langsung, yang mereka khawatirkan dapat mengantarkan demagog ke tampuk kekuasaan.
Mereka berusaha merancang institusi, seperti pemilihan tidak langsung Senat AS dan presiden, yang akan memungkinkan orang yang cakap dan pantas memerintah. Thomas Jefferson menyukai aristokrasi natural yang didasarkan pada kebajikan dan bakat daripada aristokrasi buatan yang didasarkan pada kekayaan dan kelahiran.
Meritokrasi yang menjadi kisah sukses Singapura dan Amerika harus ditegakkan untuk kemajuan
Republik Indonesia. Meskipun meritokrasi telah menjadi tradisi mulia selama ratusan tahun, Amerika pun pernah terjerumus ke arah American Kakistocracy, meminjam istilah Norm Ornstein dalam The Atlantic (2017), untuk merujuk pada" pemerintahan yang dikendalikan orang-orang terburuk dan paling tidak bermoral di antara kita"-Donald Trump dan jaringan mafianya.
Agar tidak terjerumus ke arah Indonesian Kakistocracy melalui politik transaksional, nepotisme, senioritas, konflik kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan, dan jaringan mafia, Republik in harus direformasi melalui prinsip meritokrasi. Hal itu adalah tata kelola pemerintahan yang benar oleh orang-orang yang memiliki bukan sekadar kecakapan dan prestasi, melainkan juga kebajikan dan kebijaksanaan.
Sebagai impian pendiri bangsa yang mendesain Indonesia berbentuk Republik modern ketimbang monarki dan aristokrasi, meritokrasi harus ditegakkan kembali sebagai prinsip utama pemerintahan untuk mengantarkan Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju. Impian negara maju dapat ditegakkan melalui prinsip meritokrasi. Meritokrasi untuk Republik ini harus dimulai pertama dan utama dengan reformasi tata kelola pemerintahan secara benar di semua aspek penyelenggaraan negara.
Kita sudah mencapai puncak hipokrisi dalam penyelenggaraan negara. Saatnya kita semua, khususnya pemimpin, harus berbenah diri secara total dan jujur, now or never! Ini semua semata- mata untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.
Oleh: Sukidi
Sumber: Kompas, 9 Maret 2023
7 notes · View notes
ichsanfath · 2 years
Text
#CeritaPenempatan : Refleksi kenapa kok mau jadi Pengajar Muda
Lama sekali tak mengupdate hastag #CeritaPenempatan ya, tenang sebenarnya akan di lanjut pasca penugasan kok. Karena 24 jam bersama anak-anak dan masyarakat ternyata gak cukup. Selalu aja ada yang dilakukan sampai lupa waktu, asik-asik pokoknya, sampe lupa kalau sedang menulis cerita penempatan. Jadi sekarang di update ya!
Selalu saja ada teman dan kerabat yang punya pertanyaan sama kepadaku, "kok mau jadi guru di pelosok sana?" Atau "kenapa mau jadi pengajar muda? Apa untungnya emang?" Pertanyaan itu banyak. Bahkan sampai pertengahan penempatan, masih ada aja yang bertanya.
Yaudah aku tulis aja sekarang, silahkan di baca, di skip juga boleh kalau gak menarik
1.Mencari Pengalaman Baru
Sejak awal aku selalu merasa wah dengan banyak hal yang menantang diriku. Lalu bertemulah dengan IM ketika acara National Leadership Camp RK tahun 2018, waktu itu presentasinya asik, ditambah lagi, akan di tempatkan di daerah tanpa listrik, tanpa jaringan, tanpa pemanas air, dan dengan kondisi sosio-geografis yang berbeda selama setahun. Ini menantang, bagiku akan menjadi pengalaman baru yang berkesan dalam hidup. Apalagi di daerah pelosok selalu kekurangan guru, terpanggilah aku untuk bergabung.
2. Volunesia
Aku perkenalkan istilah volunesia yang artinya ketika kita menjadi orang yang membantu orang lain melakukan sesuatu, artinya kita sedang meng upgrade diri kita untuk jadi lebih baik.
Berkembang dari apapun, kemampuan dasar hidup dan tentu saja dalam hal kepemimpinan diri.
Semoga saja ya!
3. Membalas Budi
Besar dengan banyak kemudahan mengakses pendidikan, merasa semuanya begitu baik, rasanya tak adil kalau kebaikan yang di dapatkan hanya berhenti di diri sendiri, akan lebih bermanfaat kalau kebaikan itu di tularkan ke orang banyak, termasuk masyarakat pelosok yang masih kesulitan mengakses pendidikan. Aku merasa perlu membalas budi, ini salah satu caranya.
4. Merawat rasa cinta
Masih teringat idealisme yang dibacakan setiap kali apel pagi "Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah pecipta alam semesta" kalimat akhir ini selalu terngiang, merefleksikan diri untuk apa dan bagaimana menjadikan kenyataan, apan yang sudah di upayakan.
Hal itu menjadi pemicu diri untuk melakukan banyak hal, mengupayakan kebaikan. Juga perenungan panjang. Akhirnya aku meyakini dengan pengabdian jalan memupuk rasa cinta itu sendiri.
5. Memperkaya sudut pandang
Sebagai orang yang berkacamata -orang jakarta- selalu menemui kebijakan publik yang di buat adalah yang paling cocok, keputusan yang baik. Sampai pada akhirnya ada sisi lain menemukan tidak semua kebijakan pusat sesuai dengan kebijakan di daerah. Ada realistas yang di paksakan ketika sampai di daerah. Bahkan banyak yang tidak ketemu antara kebijakan itu.
Bagiku ini merawat dan memperkaya sudut pandang. Tidak hanya dengan kacamata -Jakarta- saja, tapi perlu di diperluas sebagai pelaku kebijakan yang berada di daerah yang serba terbatas.
6. Memupuk interaksi sosial
Lama bersekolah di kampus, interaksi sosialku pun mengecil. Hanya terbatas kalangan mahasiswa dan pendidik. Padahal untuk paham kondisi masyarakat harus ikut berada dan tumbuh bersama masyarakat.
Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru. Untuk bertemu lebih banyak orang, interaksi harus lebih luas lagi, untuk memperkaya ilmu, tentu perlu bertemu lebih banyak orang lagi. Menjadi bagian dari masyarakat berarti menambah ilmu lebih banyak lagi.
Menjadi Pengajar Muda akan di tempatkan bersama masyarakat yang majemuk selama 1 tahun. Artinya akan hidup disana, berkativitas disana, makan dan bencengkrama disana. Tentunya ini memupuk pehamahan akar rumput pengajar muda. Semoga saja terbentuk di diriku.
7. Merawat jiwa kanak-kanak
Aku merasa aku masih anak-anak. Maka dari itu aku coba menyalurkan jiwa anak-anakku pasa porsinya.
Menjadi guru SD salah satunya. Hampir selalu bersama anak-anak sepanjang hari.
Bersama mereka sepanjang hari,
Melakukan banyak hal. Selalu tertawa dan belajar banyak hal. Menyenangkan. Melihat mereka tersenyum, membuatku membayangkan, anak-anak ini akan menjadi pemimpin di masa depan, setidaknya pemimpin dirinya sendiri.
Selain itu, dekat dengan anak-anak, juga melatih kesabaranku, setidaknya untuk nanti menjadi ayah kelak.
8. Memelihara Amal
Mengajar itu cara memperoleh pahala gratis. Kalau satu anak dapat membaca tulis karena kita bantu, apakah bukan merupakan ilmu yang bermanfaat untuk mereka? Dan apakah bukan sesuatu yang bernilai pahala?
Tapi tentu saja kita tidak boleh mengharap apapun dari manusia. Bisa jadi melihara agar mendapat pahala harus di pertanyakan ulang. Yang pasti, menjadi pengajar muda adalah bagaimana berbuat baik
Semoga sampai akhir penugasan nanti dapat banyak pelajaran. Nantikan kisah selanjutnya ya!
36 notes · View notes
givaldizhafran · 1 year
Text
Bijak Memilih : Pemilu 2024
Siapakah disini yang merasa Pemilu 2019 rasanya kok belum lama tapi sudah mau pemilu lagi? Pemilu 2019 bener bener ngebawa Indonesia ke perasaan begah terhadap perpolitikan dan pemerintahan di Indonesia. Pasti banyak yang muak liat perselisihan debat sana sini, bahkan sampai ribut ke whatsapp group keluarga. Hal ini bahayanya menjadikan para pemuda pemudi di Indonesia mengalami fatigue atau gumoh di pemilu 2024. "Loh kenapa bahaya sih? Kan tinggal golput?" Golput memang menjadi bagian dari pilihan. Tetapi golput sendiri harusnya menjadi pilihan terakhir di bahkan setelah memilih "lesser evil" di antara para kandidat. Jadi apa bahayanya kejenuhan terhadap Pemilu 2024?
Mengutip dari John F Kennedy, “The ignorance of one voter in a democracy impairs the security of all.”
Kita: rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia, memegang satu hak memilih dengan nilai yang sama tanpa pengecualian apapun dengan rakyat lainnya. Hal itu berarti tak melihat apakah kita Jawa atau Papua, besar atau kecil, kaya atau miskin, pejabat atau bukan, nilai kita dan satu sama lain merupakan sama. Maka dari itu satu suara dapat mengubah masa depan Bangsa kita. Terlebih lagi, saat ini mayoritas pemilih adalah anak muda. 107 juta orang atau 55% voters di Pemilu 2024 dikategorikan anak muda.
Selain dari itu kita semua pasti pernah dengar bagaimana di area area rural community di Indonesia banyak praktik praktik suap menyuap untuk memilih. Hal ini menjadikan kekayaan sebagai taktik utama dibandingkan membangun program program yang memajukan bangsa. Percayalah bahwasanya saya sudah keliling ke puluhan kota atau desa dan memastikan bahwa hal itu benar terjadi. Jika hal itu terjadi dan pasti terjadi, persentase pemuda yang bukan segmentasi penyuapan menjadi persentase yang sangat amat vital di Pemilu 2024 nanti. Pertanyaannya: Sudah siapkah kamu memilih?
Nah pada kesempatan kali ini saya mau menyampaikan endorsement saya yang jujur datang dari hati ini. Bukan endorse atau sponsor tentang salah satu calon Presiden melainkan tentang satu platform yang dapat membantu kita bijak dalam memilih. Platform tersebut adalah https://www.bijakmemilih.id/ yang sangat berharga untuk membantu kita memahami faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam Pemilu 2024 nanti.
Menurut bijak memilih ada beberapa isu strategis yang dapat dikaji oleh kita sebagai pemilih :
Krisis Iklim Kita yang langsung bersentuhan dengan usaha budidaya perikanan tentunya sangat merasakan dampak dari iklim ini. Belum lagi transisi energi yang sering diganyangkan tidak berbanding lurus dengan penanganan ekploitasi ekosistem kita.
Hak Sipil dan Pemberantasan Korupsi Hak kebebasan berpendapat yang terasa mulai terkikis hingga permasalahan HAM yang bukannya selesai tapi makin menumpuk menjadi PR bagi calon pemimpin kita nanti. Belum lagi bicara korupsi yang makin lama pemberantasannya justru semakin dilemahkan.
Lapangan Pekerjaan
Hak Minoritas
Pendidikan
Kesehatan
Lalu masih banyak isu isu lain yang bisa jadi bersinggungan dengan kita. Melalui platform Bijak Memilih kita dapat membaca terkait isu isu strategis yang ada, memantau event event terkait Pemilu 2024, diskusi forum online, dan harapannya bisa memantau terkait program dan janji para calon nanti agar memudahkan kita untuk Bijak Memilih.
Diri saya yang naif dan lugu 5 tahun lalu mungkin akan tertawa melihat tulisan ini. Karena dulu saya bagian dari rakyat negara yang acuh terhadap Pemilu. Sok edgy memang saya teh. Setiap Pemilu apalagi DPR saya coblos yang mukanya paling meyakinkan. Buat Capres tentunya golput. Tetapi saya sadar betapa vitalnya memilih wakil wakil kami yang duduk di kursi kepemimpinan itu. Sudah terlalu banyak bad experience yang kita alami sehingga kita perlu perjuangkan yang terbaik untuk menang. Yuk kita jadi pemilih yang bijak. Mulai melihat program dan visinya bukan dari wajahnya. Mulai melihat ambisi dan komitmennya bukan dari partainya. Mulai melihat potensinya bukan popularitasnya.
Semoga Pemilu 2024 menjadi Pemilu yang baik bagi bangsa. Aamiin.
3 notes · View notes
Text
Jalan menemukanmu part 2
Setelah selama seminggu kami survey tempat di desa yang ingin dijadikan objek. Bolak balik kabupaten ke kota ternyata membuat salah satu diantara kami jatuh sakit.
Akhirnya kami tau apa yang dibutuhkan mereka. Pelan-pelan mencoba aku dan teman-teman mencari solusi. Dan ternyata kendala dari mereka adalah orang tua mereka sendiri yang tidak menghiraukan pendidikan mereka dan hanya beberapa orang tua saja yang mau mensekolahkan anaknya ke kota selebihnya selepas sekolah menengah pertama mereka sudah diajarkan untuk mencari uang ke pesisir untuk mencari  ikan dikampung sebelah dan anak-anaknya membantu orang tuanya bersawah. Keseharian mereka hanya bekerja. Bagi mereka asal ada uang untuk makan esok hari bagi mereka itu cukup. Dan dorongan dari orang tua juga minim sekali bahkan tidak ada.
            Hati kami saat mencoba melebur ke mereka untuk mencari sejumlah informasi, sungguh benar-benar tercubit atas segala problem yang mereka alami. Bahkan dijaman yang sudah serba internet ini, saat dimana segala informasi dengan mudahnya untuk kita gali dan kita cari mereka di desanya dan masih jauh dari dunia internet tersebut, jaringannya saat susah untuk mereka jangkau sedangkan kuota internet masih sangat sulit untuk mereka jangkau harganya untuk  makan sehari hari saja masih sulit mba keluh mereka. Apalagi harga beras sudah 11 ribu perkilonya sedangkan apa apa sekarang mahal. Gimana mau sekolah ke kota toh mba, belum lagi biaya beli baju seragam, alat tulis, biaya spp, biaya angkotnya lagi mba. Cukuplah mereka sekolah impress didesa ini aja yang segala sesuatunya masih ditanggung pemerintah. Selepas itu mereka kerja saja mba meneruskan bercocok tanam di sawah dan lading-ladang kami mba.
Aku dan raja saling pandang penuh miris mendengar informasi ibu ati perihal anak-anak muda didesa ini. Tanpa ibu itu sadari ada beban besar di pundak para remaja desa ini yang nantinya akan menggantikan tonggak kepemimpinan para pejabat di kota provinsi.
Air mataku sembunyi-sembunyi kuseka dengan profesionalnya agar ibu ati dan raja yang kini berada didekatku tak mengetahuinya.
Sedangkan kawa dan keyra yang bertugas dikampung sebelah pun sama dengan kami mirisnya, anak-anak sekolah dasar sudah mengenal zat nikotin, yang buat mereka itu hal biasa dan orang tuanya pun tidak ada tindakan tegas untuk itu. Bagi mereka asal itu hasil jerih payah mereka membelinya bebas saja mau beli apa saja.
Mereka sejak kecil sudah dilatih untuk bekerja dengan otot bukan pikiran. Tapi aku bisa menangkap mimpi besar dari sorot mata mereka, saat kami berusaha membaur bermain bersama mereka di lapangan desa mereka sangat antusias dengan kedatangan kami, kami sungguh bahagia. Semangat mereka belajar ternyata sangat besar, tapi mereka tidak tau harus mengadu pada siapa, tidak tau harus bertukaran pada siapa. Mereka butuh dukungan dan motivasi dari orang terdekat seharusnya tapi itu tidak mereka dapatkan bagi mereka. Bagi mereka hidup untuk makan bukan makan untuk hidup.
-----------------
Sejak status kami bukanlah mahasiswa/mahasiswi jadwal bertemu kami pada malam hari, terkadang kami lakukan sampai dini hari.
“aku usul kita buat dulu flayer-flayer yang dapat kita share di akun-akun media sosial, trus kita minta bantuan akun promosi di instragram. Gimana? Usul kawa
Oke lanjut, sahut keyra.
Walaupun kuakui kami berada dalam kondisi tidak dalam kondisi baik, karena semuanya pada kondisi lelah dari rutinitas kerja seharian. Tapi semangat bung tomo seakan saat itu berada dijiwa kami.
“gimana kalau kita juga sebar iklan dimedia cetak usul dhea, yakan dil ucap dhea sambil mengisyaratkan pada dilan sebagai salah satu redaktur pada salah satu media cetak di kota provinsi.
“tapi media cetak bukannya sudah kurang diminati masyarakat, sekarang ini uda serba digital sanggah andi, dengan semangat yang berapi-api dia utarakan pendapatnya.
“apa salah nya kita coba di dhea berusaha tetap mempertahankan usulannya.
Tapi..
Andi berusaha memberi pengertiannya lagi, tapi raja berusaha menengahin peraduan argument diantara mereka.
“sudah, semua pendapat kalian bagus walaupun sekarang sudah masanya digital, tapi apa salahnya kita  pasang iklan di media cetak, untuk hasil kita serahkan saja sama yang kuasa. Yakinlah gak ada yang sia-sia optimis buat kita semua ya.
Wajah dea kembali tegak senyumannya mengisyaratkan dia menang malam itu.
-----
Publikasinya harus kita matangin ni sahut keyra
“kita gak bisa berharap sama postingan saja, ucap keyra sambil menepuk-nepuk meja bundar kami seolah ada jawaban setelah itu.
Sepakat sahut dilan dengan antusias.
Akhirnya kami memutuskan untuk membuat website untuk membantu penyaluran donasi kami isi website kami berisi tentang visi misi project kami lalu kegiatan yang nantinya akan kami lakukan. Serta lokasi lengkap penyaluran donasi yang akan disumbangkan semua jelas kami kami cantumkan di dalam website.
 Tidak sampai disitu saja kami gencar mengirimkan proposal  serta audensi ke instansi serta  ke dinas-dinas sosial di kota provinsi serta kota kabupaten,
Kami membagi tugas sama rata satu sama lain, salin merangkul dalam misi dan visi,  tidak ada aku kamu tapi semua sudah menjadi kita.
Kami percaya semua didunia berproses tidak ada yang instan dan kami sungguh menikmati segala bentuk proses dan tahapan yang semesta gariskan. Kadang kedatangan kami walaupun baik dan tulus untuk adinda tercinta di pelosok desa. Tetap saja ada penguasa yang tak menghiraukan kami. Jika ada walaupun tidak semuanya mereka masih ingin menyisipkan unsur politik didalamnya membuat banyak-banyak mengeluskan dada.
            Sejak awal memutuskan untuk bersatu dalam satu komunitas, kami terapkan untuk saling bahu-mambahu, memaknai filosofi satu tubuh, karena kami tau efek yang dilahirkan dari keegoisan kami jika nantinya itu terjadi pada komunitas kami.
Sungguh mudah mencari pemuda cerdas dijaman ini, tapi mencari yang peduli dengan setulus hati untuk mengabdi pada negri sungguh sukar kutemui, ucap kepala desa setempat,
Kami saling memandang satu sama lain, saling memberi isyarat lewat senyum dan tatapan kami,
Mungkin si bapak sudah terdoktrin oleh citra pemuda ditelevisi yang semakin semarak dengan tema koruptor, semakin diberi kekuasaan semakin merajala batinku.
Hampir dua jam kami berdialog dengan pak kasim selaku kepala desa, 2 orang pegawai di balai desa, serta 2 orang bapak polisi kota setempat, serta tak lupa kepala adat setempat, untuk memastikan keamanan pondok belajar yang nantinya akan kami dirikan.
2 jam kami diberi kesempatan untuk memaparkan alasan kami kenapa memutuskan membuat pondok belajar di kampung duren, kami juga member penjelasan tentang peran pemuda dalam membantu pembangunan didesa serta pentingnya pendidikan untuk para remaja dan anak-anak pemuda desa kampung duren tersebut, pelan-pelan kami beri pemahaman luas kepada bapak kepala desa dan terutama kepala adat didesa untuk memperlancar kegiatan.
Alhamdulillah dana kita cukup untuk awal pembangunan ini sahut raja.
Alhamdulillah ucap ku penuh syukur,
Sebulan ini kami semua sibuk membangun pondok belajar yang lokasinya tidak jauh dari sawah padi bapak-bapak di kampung harapan kami agar selesai membantu disawah mereka bisa langsung belajar, paling enggak mereka  bisa baca buku gratis di pondok.
Sangking semangatnya dilan sampai resign dari kantor, karena jujur personil kami yng masih minim membuat kami sedikit kewalahan untuk membagi waktu yang aku ingat dari kata kata kalau kita menolong orang lain yakin aja Allah gak tidur kok, selagi masih tinggal dibumi nya allah apa yang harus kita resahkan. Kuncinya percaya saja uda itu aja celetuknya.
Mulai pukul 07.00- 12.00 siang mereka belajar disekolah dengan fasilitator guru yang sangat terbatas, karena yang mau mengajar didesa tersebut juga para relawan yang tergabung dalam komunitas sosial juga yang dibayar dengan seikhlas hati, terkadang kepala desa tidak membayar mereka dengan uang tapi dengan hasil panen orang tua mereka.
            Beberapa kesempatan kami juga sempat mewawancari beberapa orang relawan dari kota itu. Kami mencoba bertanya apa motivasi mereka sehingga mau untuk bersukarela mengajar didesa terpencil ini yang  mencari jaringan internet saja harus manjat ketinggian genting atau pohon kelapa.
“kita tidak berbeda dengan mereka dik sambil menepuk lembut pundak kami, mereka saudara kita seibu pertiwi suara mulai serak dan tangannya cekatan menyeka air matanya.
Suasana itu hikmat sekali.
“semesta masih memberikan kita kesempatan yang lebih untuk kita dari mereka, tapi mereka tidak pernah menghardik takdir, paras lugu mereka mencerminkan rasa syukur itu dengan tidak pernah mengeluh, tapi tetap selalu merasa cukup dan penuh syukur.
“saya malu jika tidak berbuat apa-apa untuk mereka dik. Sambil menunduk mengusap air mata yang tak sempat terbendungkan lagi dengan ujung kerudungnya.
“cukup mereka saja yang tetap terus meningkatkan eksistensi nya tanpa menghiraukan kabar disekitarnya, tapi kakak yakin kalian adalah pemuda yang penuh dengan kontribusi nyata untuk negri. Pesan nya sambil membelai lembut pundak kami, kemudian berlalu pamit untuk lanjut masuk kekelas.
Selepas pulang sekolah pukul 12.00 biasanya mereka langsung lari menuju sawah  menemui orang tua mereka masih lengkap dengan buku pelajaran dan seragam di sekolah impress. Pukul 4 sore mereka baru diizinkan ke pondok langit untuk belajar tambahan jika kami datang dan  jika kami lama datang mereka dengan setia menunggu dengan membaca buku.
Sungguh mereka adalah pengobat letih kami, tawa dan antusias mereka adalah bayaran yang lebih dari cukup untuk kami.
“kak kami sudah baca buku ini berulang kali, kalau ada cerita yang lain, gak harus baru kok kak, kami baca ya kak, dengan lugunya salah satu anak kelas  5 sd itu utarakan pada kami,
ada yang menggelitik jiwa kami kala itu, untuk berbuat lebih untuk mereka.
Akhirnya kami putuskan untuk membuat project menulis buku antologi dengan tema anak-anak, yang kami beri judul sejuta mimpi, hasil seluruh royalti penjualan buku ini kami sumbangkan semua untuk peduli pondok pelangi. Dan beberapa ekslampar buku, kami sumbangkan kesuluruh penjuruh pondo-pondok belajar dari komunitas lain yang sudah tersebar di beberapa desa kabupaten. Karena kami sadar jika kami memaksakan untuk berjalan sendiri kami yakin kami pasti akan sampai ke  garis finish tapi dengan jangka waktu lama pastinya.
Hingga akhirnya kami memutuskan untuk banyak menyambung relasi antar komunitas sosial kesukarelawanan untuk mempercepat  gerak sampai tujuan yang sevisi dan semisi.
Di tahun kedua pondok pelangi, aku, raja, viola, andi, keyra, kawa, dea, dilan,  bersepakat membuka perekrutan anggota baru yang dengan sasaran pemuda dengan usia yang produktif untuk menjadi bagian dari kami.
             Harapan terbesar kami adalah agar lebih banyak lagi, pemuda-pemuda yang cerdas tapi juga berjiwa sosial tinggi dengan mau ikut serta  berkontribusi nyata untuk ibu pertiwi terutama ��untuk tanah kelahirannya.
Saat pelatihan kami selalu tekankan pada peserta ilmu itu tidak berguna jika kamu tidak bergerak tidak action percuma.
Aku coba memberikan motivasi pada mereka, membagikan apa yang dulu pernah aku dapatkan saat pelatihan seperti mereka,
“ bahwa hidup ini sejatinya diberi lalu memberi lagi,
Aku dan teman-teman selalu member energy magic dari indahnya member dan berbagi tanpa harus, takut kekurangan, kami berusaha menanamkan sikap rasa syukur serta selalu merasa cukup atas apa yang telah tuhan berikan dengan terus mencari lalu berbagi lagi dalam kebaikan.
Setiap tahunnya kami Alhamdulillah merutinkan diri untuk membuat project menulis bertema sosial dan anak-anak yang nantinya menjadi salah satu sumber pendanaan kami,
Karena kami yakin kalau nantinya kami karya sendiri-sendiri kami akan lama gerak ke penerbitnya tapi jika itu kami lakukan dengan bersama kami tidak perlu setahun untuk untuk menyelesaikan tapi  dalam jangka sebulan kami bisa menyelsaikan satu naskah dan satu bulannya lagi diproses oleh penerbit.
Dan pada akhirnya kami dapat duduk setengah lega karena pondok pelangi sudah dapat berjalan lancar memasuki tahun ketiga, dari tanggal berdirinya.
Kami saling ucap terima kasih satu sama lain, dan tidak ada yang merasa paling merasa berjasa, karena kami memulai sama-sama dan hasil yang dicapai adalah hasil bersama, tidak ada yang paling hebat paling berkontribusi semua hasil atas kerja bersama itu yang kami tanamkan sedari awal.
Dalam keanggotaan kami berusaha menanamkan 3 hal saling sapa, saling memaafkan dan saling tolong menolong. kita disini semuanya saudara walaupun banyak perbedaan diantara kita semoga kita sama-sama bisa saling melerai menjadi satu ucap raja.
Dan satu lagi jangan mudah berasumsi sebelum kita bertanya, kita team dan harapannya kita selalu solid dengan tidak adanya prasangka –prasangka tidak baik diantara kita tetap saling menghargai satu sama lain, semuanya bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik dan kekeluargaan sambung andi.
Nikmatilah setiap proses yang semesta hadirkan untukmu, jangan terburu-buru mencela takdir, karena tuhan maha baik, pasti  dia akan kasih terbaik, hanya saja caranya sulit diterjemahkan oleh pirasat, setiap proses yang kau lewati ibarat mata kuliah yang tak mungkin pernah kau dapatkan dalam sks perkuliahanmu.
Yura haura.
2 notes · View notes
nafaridaa · 2 years
Text
Dear, Future Me
Dikutip dari surat cinta bagi diriku di masa depan yang ditulis di lima belas menit terbaik pada pertemuan sesi pengenalan Rumah Kepemimpinan.
Mungkin saat ini kau sedang berdiri di depan beratus-ratus pasang mata calon penerus estafet kepemimpinan umat dan bangsa di masa depan; mencoba merangkai dan menghidupkan untaian kata membara serta menanamkan berbagai idealisme hebat untuk membangun bangsa yang hebat pula.
Atau mungkin kau sedang sibuk mengurus naskah berisi ide-ide luar biasamu yang siap dicetak sebagai sejarah; supaya nantinya ruhmu bisa tetap hidup—bersamaan dengan narasi-narasi besar yang kau wariskan pada generasi setelahmu melalui tarian aksara dalam hidup tulismu—walaupun jasadmu sudah terkubur tanah.
Atau mungkin kau sedang duduk di tengah para petinggi negeri; entah menjadi secercah harap bagi perjuangan pulihnya lingkungan yang sedang sakit, atau menjadi obat bagi sistem pendidikan yang tak kunjung membaik, atau menjadi toa bagi mereka yang suaranya tak bisa didengar oleh hati-hati yang tuli—yang pasti kau sedang sibuk berdiskusi terkait mau dibagaimanakan nasib bangsa saat ini.
Atau mungkin, saat ini kau sedang sekadar berkumpul menikmati hangatnya ruang tamu bersama anak-anakmu yang cerdas; berbagi cerita dan tawa bersama mereka, berusaha sebisa mungkin hadir membersamai mereka sebagai madrasah pertama terbaik bagi calon-calon pemimpin hebat di masa depan.
Sedang apa pun kau saat ini, ada satu hal yang ingin kusampaikan untukmu, Naf. You’ve gone through all the bad and good things these years, and thank you for being strong walking on this tough ways. Kamu orang hebat. 
Terlepas jadi apapun kamu saat ini: entah menteri, atau ketua yayasan, atau penulis hebat, atau ibu rumah tangga yang hadirnya selalu dinanti oleh suami dan anak-anaknya, aku mau kamu pesen satu hal ke kamu: tetap jadi orang baik, ya. Tetap jadi orang yang tinggi tanpa merendahkan, orang yang rendah hati, yang haus akan kontribusi, dan senantiasa peduli dengan aktif jadi garda terdepan yang rela dengan semangat memperjuangkan kebaikan nasib ummat dan bangsa. 
Jadilah ibu peradaban terbaik, yang selama darahmu mengalir, kau senantiasa mengejar ridha-Nya melalui berbagai kontribusi-kontribusi terbaik yang bisa kau beri.
Thank you for being a great woman who always greatly stands on your own feet. Sincerely, You, years ago.
Ditulis di Bandung, 27 Juli 2022
naf.
9 notes · View notes
taufiq-2022 · 1 year
Text
Syeikh Muhammad Mutawalli Sya'rowiy
Tumblr media
•Beliau sangat dikagumi oleh rakyat mesir karena kepribadiannya sehingga diakui oleh para pemimpin dan dijuluki dengan sebutan " امام الدعاة " yang berarti imamnya para pemimpin dikarenakan keilmuan kecerdasan, kepiawaian dan jiwa kepemimpinan beliau sangat tegas dalam menegakkan "kalimatul haq" atau kebenaran
-Beliau dilahirkan pada tanggal 11 april 1911 M di Markaz MithGhamr, Daqodush, Daqohliyah Mesir
-Beliau hafal quran pada umur 11 thn kemudian mengeyam pendidikan di mahad ibtidai al-azhar zaqaziq dan mendapat syahadah ma'had pada tahun 1923 M kemudian melanjutkan pendidikan sanawiy beliau sangat alim terlebih dalam bidang syair dan adab selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya di universitas al azhar pada tahun 1937 di kuliah bahasa arab
-Banyak sekali karangan" beliau diantarnya Kitab Hikam asraru ibadah / Al islam wal fikri al muassir / Al islam wal mar'ah / Attaubah / Al hayat wal maut dan yang paling popoler adalah Tafsir Asy-sya'rowi
-Beliau guru syari'ah di ma'had al azhar thanta , ma'had iskandariyah dan ma'had zaqaziq kemudian beliau juga pernah menjadi dosen di universitas Malik Ibn Abdul Aziz Jeddah , Mudir akbar imamul azhar syaikhul azhar 1964 dan menjadi wazir auqof syuun mesir 1980
Dari perkataan beliau :
اذا كنت لا تعرف عنوان رزقك # فانّ رزقك يعرف عنوانك
Jika kamu tidak tahu tempat alamat rezekimi maka ketahuilah sesungguhnya rezekimu itu tau tempat alamatmu !
نفعنا الله وإياكم بالعلم النافع والعمل الصالح في الدارين، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً...آمين يامجيب السائلين
Wallahu a'lamu bisshowab wa baarakallah fiikum 🙏
4 notes · View notes
bloggermasters · 1 day
Text
Pondok Pesantren di Banten: Pilar Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda
Tumblr media
Pondok pesantren di Banten memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Provinsi Banten, yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya Islam yang mendalam, menjadi rumah bagi berbagai pondok pesantren yang terkenal dengan kualitas pendidikan agamanya. Salah satu contoh pondok pesantren unggulan di Banten adalah ICS.
Sejarah Pondok Pesantren di Banten
Sejarah pondok pesantren di Banten berakar pada masa kejayaan Kerajaan Banten pada abad ke-16. Penyebaran Islam yang pesat di wilayah ini mendorong berdirinya banyak pondok pesantren yang menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam. Pondok pesantren di Banten tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren di Banten terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan oleh para pendahulunya.
Kurikulum dan Program Pembelajaran
Pondok pesantren di Banten menawarkan kurikulum yang komprehensif, menggabungkan pendidikan agama dan umum. Para santri belajar Al-Qur'an, hadits, fiqih, serta ilmu-ilmu lainnya seperti matematika, sains, dan bahasa Inggris. Di ICS, misalnya, santri mendapatkan pendidikan yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global.
Selain itu, pondok pesantren di Banten juga memberikan pelatihan keterampilan hidup dan karakter, seperti keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk membentuk santri yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mandiri dan berdaya saing tinggi.
Keunggulan Pondok Pesantren di Banten
Lingkungan Pendidikan yang Islami: Pondok pesantren di Banten menawarkan lingkungan yang sangat islami dan mendukung perkembangan spiritual santri. Aktivitas harian seperti shalat berjamaah, pengajian, dan hafalan Al-Qur'an menjadi rutinitas yang membentuk karakter santri.
Tenaga Pengajar Profesional: Pengajar di pondok pesantren Banten terdiri dari ustadz dan kyai yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Mereka tidak hanya memberikan pengajaran, tetapi juga membimbing santri dalam kehidupan sehari-hari.
Fasilitas Modern: Pondok pesantren di Banten kini dilengkapi dengan fasilitas modern untuk mendukung proses belajar mengajar. Misalnya, laboratorium komputer, perpustakaan yang lengkap, serta asrama yang nyaman bagi santri.
Pembentukan Karakter dan Moral: Pendidikan di pondok pesantren Banten sangat menekankan pada pembentukan karakter dan moral. Nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong diajarkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.
Tantangan dan Solusi
Pondok pesantren di Banten menghadapi tantangan besar dalam menghadapi era digital dan globalisasi. Integrasi teknologi dalam proses pendidikan menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan ini. Beberapa pondok pesantren sudah mulai menggunakan media digital untuk pembelajaran jarak jauh dan pengelolaan administrasi pendidikan.
Di sisi lain, tantangan tersebut juga membuka peluang untuk inovasi dalam metode pengajaran dan pengembangan kurikulum yang lebih adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Penutup
Pondok pesantren di Banten, seperti ICS, terus berperan sebagai pilar pendidikan yang membina generasi muda agar berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Dengan kombinasi antara pendidikan agama yang mendalam dan ilmu pengetahuan umum, pondok pesantren di Banten siap mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di era globalisasi. Bagi para orang tua yang mencari pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka, pondok pesantren di Banten adalah pilihan yang bijak dan tepat.
0 notes