قال تعالى ( وأشرقت الأرض بنور ربها ووضع الكتاب وجيء بالنبيين والشهداء وقضي بينهم بالحق وهم لا يظلمون ووفيت كل نفس ما عملت وهو أعلم بما يفعلون ) سورة الزمر "64-70"
gaulislam edisi 805/tahun ke-16 (5 Ramadhan 1444 H/ 27 Maret 2023)
Gimana kabarmu di hari ke-5 bulan Ramadhan ini? Semoga hari-harimu senantiasa diberkahi oleh Allah Ta’ala. Semoga dimudahkan untuk senantiasa memanfaatkan momen Ramadhan dengan beragam amal shalih. Sudah jelas sih kalo shaum alias berpuasa memang amalan utama di bulan Ramadhan untuk dikerjakan. Hukumnya wajib. Jangan sampe ada…
تلاوة وتفسـير: القرآن الكريم | جزء عم | سورة الشمس | وقفة بلاغية مع القسم في سورة الشمس يعرض على موجات قصيرة، تجمع بين آيات كل موجة وحدة موضوعية https://www.youtube.com/channel/UCcSDLa7n2WiMyhaaaC4B-Rg https://www.youtube.com/channel/UCavqsLQZn9gI2fhOd9XrPZw https://www.tiktok.com/@nourelhoda_aq?lang=en https://www.facebook.com/awniqurma/ https://www.instagram.com/awniqurma/ https://www.instagram.com/nourelhoda_aq/ #الشمس #نور_الهدى #nour_elhouda #عوني_القرمة #Awni_Qurma
Mencatat, Mengikat Ilmu dengan Mencatatnya
Akhir pekan lalu, Madrasah kami kedatangan Syaikh Adil bin Muhammad as Subai’i ~hafidzahullah~..
Selain berziarah, beliau juga menyampaikan nasehat di hadapan para santri dan warga Pesantren..
Tak sengaja, kita bersebelahan dengan Ananda dalam gambar ini..
Masya Allah..
(more…)
Ketika sedang menjalani proses taaruf dengan suami, Umi berkali-kali ingatkan.
Banyakin tilawah, banyakin istighfar, kamu gak akan tau kedepan ada hal-hal yang terjadi di luar dugaan. Jangan terlalu membulatkan keyakinan pada pilihan yang kita ambil, tetap serahin ke Allah apapun hasilnya. Masa-masa seperti ini harus deketin diri banget ke Allah.
Dan setelah membaca CV, mengobrol dengan suami lewat zoom karena tidak bisa pulang ke Indo, Umi kembali mengingatkan.
Menikah itu bukan karena berlandaskan pada deret prestasi pendidikan yang dimiliki. Bukan karena prestisiusnya pekerjaan. Umi memberikan restu melanjutkan karena melihat sepak terjangnya bareng Quran dan komitmen dia dalam berbakti kepada ibunya, juga karena dia tetap mengikuti pembinaan.
Jangan sampai menyandarkan pilihan dalam pernikahan pada urusan dunia. Kamu harus luruskan niat terus agar menikah karena kebaikan agama yang dia punya.
Saat itu aku hanya anggukan kepala dengarkan nasihat Umi. Tapi sekarang, ketika menemani teman-teman menjalani proses pernikahan mereka, maka nasihat Umi yang dikeluarkan.
Begitu banyak drama dan ujian hati dalam menempuh upaya menyatukan dua keluarga dan menyatukan dua kepala. Disatu sisi harus serius menjalaninya, di sisi lain harus memasrahkan apapun hasilnya dan siap dengan ketetapan takdir melanjutkan atau menyudahi.
Apapun hasil dari proses pernikahan yang sedang ditempuh, kita tetap sangat butuh Allah dalam setiap langkahnya. Maka mendekat pada Allah ketika menjalani proses pernikahan adalah resep jitu yang dengannya kita banyak temukan solusi dari ragam ujian yang datang.
Mendekat pada Allah tidak secara otomatis menghilangkan semua ujian, tapi mendekat pada Allah membuat kita tangguh menjalani ujian di hadapan.
Syawal dengan keramaian undangan dari kawan-kawan, bukanlah jadi perkara yang menggoyahkan keyakinan bahwa Allah akan sandingkan kita dengan pasangan yang ia mencintai Allah dan Allah amat mencintaiNya.
Gimana kabarnya setelah Ramadhan? Gimana kedekatan kita dengan Quran? Adakah shalat malam yang kita rutinkan di bulan Ramadhan justru tertinggal di bulan selainnya? Adakah semangat kita menyusut pasca Ramadhan?
______
Beberapa hari ini rasanya nggak tenang banget, tau sih penyebabnya... apalagi kalau bukan karena intensitas dengan Quran berkurang, dzikir yang sedikit, kurangnya muhasabah..
Kalau udah begini cuma bisa beristighfar terus-menerus, minta ampun sama Allah khawatir ada banyak dosa yang memang belum di ampuni olehNya, entah di masa lalu atau justru beberapa hari kebelakang. Sampai-sampai aku berpikir, "yaa Rabb, sekeras apa hati hamba sampai beberapa hari ini tilawah 1juz perhari aja engga selesai?". Dan puncak dari kesedihan itu ketika lihat hafalan teman yang jauh lebih banyak, dan aku ngerasa stuck gini-gini aja :)
Entah bagaimana caranya, dibulan ini Allah kasih kesempatan aku untuk menghafal sebagian dari surat Thaha. Ketika memahami arti dari ayat ke 2, "Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah." Allah engga menurunkan Al-Quran untuk membuat kita susah. Dan itu tercatat dalam kalamNya!
Rasanyaaa ketika mengulang-ngulang ayat ini, Allah tuh lagi ngehibur aku banget dengan ayatnya :")
Al-Quran ada, bukanlah beban bagi seorang hamba. Buat yang engga mau ambil pelajaran aja sudah Allah mudahkan, apalagi buat orang-orang yang berusaha selangkah lebih dekat dengan Al-Quran!
Ketika setoran, mentorku mendoakan, "semoga setiap tetes air mata ketika mentadabburkan tiap ayatnya bahkan tiap katanya, jadi wasilah pelembut hati ya Kak" --saking aku ga bisa menyusun kata-kata yang tepat selain tangisan karena satu ayat.
Semoga bagi yang membaca juga, Allah lembutkan hatinya untuk istiqomah dengan Al-Qur'an diluar Ramadhan ya. Semoga lisan kita Allah jaga hanya untuk mengeluarkan kata penuh kebaikan dan hikmah saja :")
The more Quran enters your heart and your mind...the lesser you tend to listen to these 'lofi' 'slowed-reverb' versions of Quran and also the recitations of 'qaris' who tend to excessively melodize and nasheedify the Tilawah that they miss out on the haqq of Tajweed. SubhanAllah. We listen to the Quran so we can ponder over the Words of Allah and understand it's meaning the way it's meant to. Yes, Quran recitation is soothing to the ears and calming too. But why there's that humming and echo without any need for it? Many YouTube qari's we're seeing today recite the Quran without proper Tajweed, use autotune n try making the Tilawah aesthetic!! Very few reciters actually emphasize Tarteel. May Allah make us amongst those who fulfill the Haqq of reciting Quran.
Cukuplah satu ayat yang terlupa dari hafalan yang ada sebagai teguran keras dari Allah pada diri seorang penghafal Al-Qur’an.
Cukuplah itu sebagai tanda bahwa ada yang salah dengan perilaku kita, ada yang salah dari manajemen waktu dan kesibukan, ada malam yang mungkin sering terlewatkan dari kegiatan menjaga Al-Qur’an, ada hati yang sering terlenakan, ada frekuensi muraja’ah dan tilawah yang tak berimbang, dan mungkin ada dosa dan kesalahan yang dilakukan. Evaluasi diri dan segera lakukan perbaikan bagaimanapun caranya agar Allah mengembalikan lagi kepercayaanNya pada diri kita.
Sebab.. menghafal adalah sebuah proses perjuangan, ia tidak mungkin bisa diperjuangkan dengan ala kadarnya.
Lalu, Kenapa berjuang itu manis?
Sebab ada niat yang harus senantiasa diluruskan dan diperbarui, ada pengorbanan yang harus terus dilakukan, juga ada cinta yang selalu meminta untuk dibuktikan.
Ya Allah jika nanti telah habis masa kami di dunia ini, ingin rasanya diri ini engkau panggil dalam kondisi husnul khatimah, dengan simpanan ayat-ayat Al-Qur’an yang sempurna, teramalkan, lagi terjaga dengan baik.
Alhamdulillah saat ini muslim tengah gencar berhijrah, berlomba - lomba dalam kebaikan. Banyak komunitas kajian juga tilawah Al-Quran ODOJ/OWOJ misalnya namun apa yang menjadikan sebagian mereka yang gencar mengkhatamkan Al-quran sebulan, sepekan bahkan beberapa hari sekali sikapnya masih bertentangan dengan Al-quran. Masih terlibat riba, berdusta & bergibah misalnya ? Menurut para ulama disebabkan karena Al-quran hanya dibaca tidak ditadabburi. Meski sebenarnya dengan membaca saja seseorang memperoleh pahala. Tapi Rasulullah bersabda bahwa sebaik2nya manusia adalah yang mempelajari dan mengajarkaannya dalam hal ini mencakup mengkaji, mentadabburi, mengamalkan, mengajak dan mendakwahkannya.
Dan mengapa engkau tidak mentadabburi al quran ? Seandainya al quran bukan dari sisi Allah niscaya akan ditemukan kontradiksi didalamnya.
dan "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (QS;Al -Waqiah 77-79)
Ditafsirkan Ibnu Katsir maksud orang disucikan dalam ayat adalah orang2 beriman meskipun ia berdosa namun dikehendaki kebaikan dan dihendaki untuk diampuni dosa - dosanya. .Juga ditafsirkan sebagian ulama bahwa Al-quran tidak boleh disentuh oleh orang yang ber hadast. Pantaslah Utsman Bin Affan Ra. "Mengatakan seandainya hati bersih maka tiada akan bosan ia berinteraksi dengan Al - Quran" Sedangkan orang kafir, munafik yang mengeras hatinya karena sangat berdosa. "Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur'an itu. (Asy-Syu'ara: 210-212)
The Meanings of The Holy Quran for Children | A Brief Interpretation of ...
تلاوة وتفسـير، تفسير موجز لآيات سورة العاديات - القراءة بصوت طفل يعرض التفسير على موجات قصيرة، تجمع بين آيات كل موجة وحدة موضوعية المحتوى يناسب المستويات الفكرية للأطفال https://www.youtube.com/channel/UCcSDLa7n2WiMyhaaaC4B-Rg https://www.youtube.com/channel/UCavqsLQZn9gI2fhOd9XrPZw https://www.tiktok.com/@nourelhoda_aq?lang=en https://www.facebook.com/awniqurma/ https://www.instagram.com/awniqurma/ https://www.instagram.com/nourelhoda_aq/ #القرآن_الكريم #Al-Adiyat #قصار_السور #تعليم_الاطفال #عوني_القرمة #awni_qurma