Tumgik
#pengingat kehidupan
arioagio · 1 month
Text
Tumblr media
Yuk. Sama-sama mengarungi perjalanan ini.
2 notes · View notes
penaimaji · 2 years
Text
Disaat manusia diberi banyak kenikmatan dunia, seperti pasangan yang baik dan pengertian; anak-anak yang pintar dan lucu; harta yang cukup; kesehatan yang stabil; tidak kelaparan; tempat tinggal yang aman dan nyaman. Namun, mereka seringkali terlambat bangun untuk sholat shubuh.
Bagaimana? Bukankah kenikmatan itu juga ujian?
"Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan kepada hanya kepada Kami kalian dikembalikan" (QS. al-Anbiya’: 35)
Pena Imaji
128 notes · View notes
yunusaziz · 1 month
Text
Bagaimana visi orang tua diwariskan kepada anak? -bagian 2-
Tumblr media
Jika belum ada yang baca -bagian 1- kemarin, sila baca terlebih dahulu ya. Karena tiap bagian akan bersambung^^
Perlu saya tegaskan kembali. Bahwa 'mewariskan' visi kepada anak merupakan peran dari Ibu dan Ayah. Keduanya memiliki peran yang 'parsial', tetapi saling berkesinambungan dan melengkapi. Jika pada bagian 1 kemarin, tindakan menjadi 'asbab' yang paling diutamakan, sebab mendidik ada kalanya lebih powerful ketika dicontohkan. Maka pada bagian 2, saya akan bahas dari sisi bahasa, baik yang melalui verbal dan non verbal.
Eits, ini ko tiba-tiba jadi formil gini bahasanya, beda sama sebelumnya.. Gapapa ya.. 😂
Manusia dibekali Allah otak yang luar biasa, mampu merekam apapun yang ada di sekelilingnya. Mau itu baik atau buruk, selama berinteraksi dengan panca indera, semua akan terekam. Maka, memperhatikan bahasa, atau cara berkomunikasi kepada anak juga merupakan hal fundamental dalam upaya mewariskan visi kepada anak.
Sesuatu yang baik, tentu akan menjadi input yang baik untuk anak. Adanya obrolan yang bernuansa positif, semisal menanyakan kabar, obrolan ringan tentang hobby, minat-bakat, sampai ke diskusi berat perihal masa depan, adalah sarana yang tepat dalam memberikan 'masukan' pada proses anak membangun visi hidupnya.
Oleh karenanya, sekali lagi menjadi hal yang penting bagi (calon) orang tua, untuk memperhatikan tutur katanya. Tidak sedikit kita jumpai, anak yang bahkan masih di usia balita berkata yang tidak sepantasnya. Tentu banyak kemungkinan hal itu terjadi, entah karena mereka mendengar dari lingkungannya, tayangan media, dan tidak menutup kemungkinan dari orang tuanya. Ya hal demikian sering terjadi :)
Fatherless Country
Mungkin bukan jadi istilah asing bagi mereka yang peduli akan dunia parenting. Bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya komunikasi Ayah terhadap anak. Tidak sering obrolan Ayah stagnan pada satu topik saja, alhasil suasana jadi kering dan dingin. Jika anak nggak balik inisiatif bertanya, kelar dah tuh obrolan :'D
Atau dalam hal lain, ketika menemani anak bermain. Seringkali hanya badannya saja yang menemani, tetapi tidak pada pikiran dan ucapannya; semisal bertanya apa yang didapatkan di sekolah hari ini, hobi yang sedang ditekuni, bahkan bercerita tentang kisah yang mengajarkan nilai dan moralitas kehidupan.
Yah, pada intinya 'kata-kata' merupakan bagian penting yang jangan sampai dilewatkan. Mulai latih diri untuk bagaimana berkomunikasi yang baik, menjaga tutur kata, kapan harus memberi semangat dan memvalidasi variansi perasaan mereka, dsb.
Sedikit tips, jika yang belum menikah atau calon orang tua, latih diri untuk hal demikian itu, misalnya kalau punya ponakan ajak dia ngobrol sembari bermain, bagaimana menghadapi mereka ketika menangis, dsb. Jika tidak punya, bisa main ke TPA atau forum sosial sejenis lainnya :D kalau gaada lagi, nemu anak kecil ajak dah tuh ngobrol, tapi izin mak bapaknya dulu 😂👍🏻
Rasulullah pun juga melakukan hal demikian, dalam beberapa sirah dikisahkan misalnya ketika bepergian bersama cucu maupun anaknya, ataupun anak muda, selalu ada obrolan. Baik itu tentang ketauhidan, pelajaran tertentu, dsb. Ya, tauhid diajarkan saat kanak-kanak, tentu saja dengan bahasa yang mereka mudah pahami.
Akhir kata, semoga kita semua Allah mudahkan dalam mendidik generasi yang Allah kelak akan titipkan nanti, di tengah zaman yang subhanallah 'luar biasa' ini. 🤲🏻
*oiya, seri ini memang akan saya banyakin pov laki-laki, supaya jadi pengingat diri dan bekal dikemudian hari hehe✌🏻
96 notes · View notes
aaronitsme · 8 months
Text
masa depan yang pantas dikhawatirkan adalah tentang kehidupan setelah kematian
kesuksesan yang boleh kau banggakan adalah ketika menginjakkan kakimu di syurga, tidak ada selain itu
kita berada pada zaman dimana pengingat akan kematian dibalas “nanti dulu”, lupa bahwa kitalah sejatinya penduduk syurga, lupa untuk apa dunia dicipta
yang harusnya menjadi tempat ujian manusia kini menjadi batas tujuan hidupnya
dosen tafsir kalo bahas kehidupan langsung cosplay ibn qoyyim
48 notes · View notes
pemintalkata · 4 months
Text
Kontemplasi Awal Tahun
Mengawali tahun baru selalu dengan kontemplasi. Padahal ya hari-hari kontemplasi melulu sih sebenarnya haha.
Mungkin ini akan jadi tulisan klise. Tapi biarlah hal klise ini yang nantinya terbaca oleh saya dan teman-teman lainnya, yang harapannya bisa jadi pengingat saat lupa.
Setelah menikah, ingin selalu lebih giat untuk tidak membandingkan kehidupan diri dengan orang lain.
Di tengah hiruk pikuk sosial media, segala hal menjadi mudah untuk dinikmati. Relasi suami-istri, cara mendidik anak, aturan-aturan keluarga, semuanya seperti di tuang begitu saja tanpa diberi jeda.
Kalau saja saya tidak menyikapinya dengan bijak, tentu kepala ini akan penuh dan berisik. Itu kenapa, saya tiba pada kesimpulan bahwa setiap keluarga akhirnya memilih punya aturan dan batasan yang saya rasa tidak ada yang sama.
Sosial media menampilkan baiknya, yang pasti bisa kita ambil manfaatnya. Tapi tidak jadi masalah kalau memang tidak mau mengadopsinya karena ya kembali ke kemampuan tiap keluarga yang berbeda. Tidak ada yang salah dengan hanya sekadar jadi penikmat. Buka, lihat, selesai .
Toh pada akhirnya kita akan selalu kembali ke kehidupan nyata yang pr-nya masih banyak ini dan perlu diperhatikan, bukan? Bukan cuma sekadar informasi beberapa detik yang memuat serunya liburan, anak yang lahap makan, pasangan yang saling tukar kado, dan lain sebagainya.
Lagi-lagi yang terlihat di sosial media tidak pernah sampai satu persennya. Jadi, mau pusing karena lihat yang cuma sekejap atau mending mikirin apa yang nyata terlihat?
Seperti oh token listrik habis gimana ya ngisinya. Biar bangun dan tidak berkutat dengan apa yang ada di hidup orang lain. Karena harusnya kalau fokus, hidup sendiri selalu perlu ditata supaya lebih baik lagi tiap harinya.
7 notes · View notes
mamadkhalik · 11 months
Text
Syahadatain Sebagai Titik Tolak Perubahan
Dalam Syarah Rasmul Bayan, kita dianjurkan untuk senantiasa mengulang makna Syahadatain sebagai pengingat sekaligus penguat keimanan.
Kalau kata orang bijak, "Orang yang terlihat paham masih perlu dipahamkan, dan orang yang terlihat kuat, juga masih perlu dikuatkan."
Lantas bagaimana posisi Syahadatain dalam kehidupan kita?
Tumblr media
Saat kecil saya pernah bertanya-tanya, apa yang membuat Bilal begitu tabahnya dengan tindihan batu, begitu pula gigihnya Zaid bin Haritsah kecil yang membersamai ayah angkatnya atau kisah syahidnya Keluarga Sumayah yang terasa begitu mengerikan bagi anak kecil seperti saya.
Jawaban dari semua itu adalah kepercayaan dan ketundukan 100% kepada Allah SWT yang akhirnya memberikan energi kuat dan ketenangan pribadi, serta harapan akan terbebasnya dari penajajahan nalar sehat bangsa Arab saat itu melalui Al-Amin.
Nambah lagi soal definisi, Syahadat Tauhid mengajak kita kembali kepada fitrah agar selalu berbuat baik dalam batasan jelas untuk menjaga kondusifitas komunitas sosial. Syahadat Risalah mengajak kita untuk melihat contoh nyata dari ejawantah syahadat tauhid melalui Rasulullah shalllahu Alaihi Wassalam.
Lebih lanjutnya, ketundukan dalam definisi awal akan membawa kita kepada ketundukan-ketundukan lainya, mulai dari aturan secara pribadi sampai bermasyarakat dengan orang banyak, yang akhirnya menjadikan lingkungan yang guyup dan menenangkan hati pula.
Sudah terlihat jelas menjadi hal utopi segala tafsir akal manusia yang kadang njlimet itu dibandingkan norma-norma yang langsung berasal dari Sang Khalik.
Syahadatain itu menjadikan manusia selayaknya manusia utuh, memberikan keutamaan sekaligus kesempatan sama di setiap kelas sosial.
Bagi sebagian, para pemimpin umat itu lebih mulia dibandingkan peran-peran kebaikan lainya, misal para Khulafaurrasyidin dan para sultan. Namun bagi sebagian pula, merdekanya seorang budak bernama bilal itu sejatinya mendapat kemuliaan yang tak tertandingi oleh para pemimpin umat sebelum ini, padahal dalam kacamata kelas sosial, mereka berdua berasal dari nasab dan latar belakang lingkungan yang berbeda.
Kenapa bisa seperti itu ? karena dalam posisi syahadatain, semua sama setara, semua memiliki kesempatan yang sama, namun yang membedakan adalah keteguhan akan memegang syahadat serta ejawantah lainya.
Syahadatain harusnya menjadi titik balik dan refleksi sejauh mana ketundukan kita akan perintah Sang Pencipta dan implementasi dari yang dicontohkan oleh Sang Uswatun Hasanah.
Sederhana tapi kadang sulit.
Yang membuat kuat adalah iman, keyakinan kita akan segala petunjuk dan pertolongan di dunia ini.
Jadi sudah sejauh mana kamu yakin dan percaya? Atau jangan-jangan sedang terlena dengan nikmat dunia?
25 notes · View notes
naomikrnn · 5 months
Text
SAS kolaborasi PPKN, Agama, Informatika, dan Akuntansi Naomi Karina 9C/23
youtube
Tumblr media
•Pengertian toleransi antar umat beragama: Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini.
•Cara agar toleransi dapat bertahan: -Melaksanakan ajaran agama dengan baik. -Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain. -Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama. -Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.
•Langkah langkah yang bisa dilakukan agar menumbuhkan sikap toleransi: 1.berteman dengan semua orang tanpa membeda bedakan keyakikan dan lain lain. 2.kurangi menilai seseorang tanpa dikenali terlebih dahulu.
•Kita juga bisa mencerminakan hal hal yang bersikap toleran loh, guys! Dengan cara: 1.menghormati teman kita yang sedang beribadah. 2.membantu dan menciptakan lingkungan yang insklusif dan ramah bagi semua penganut agama, dimana setiap orang merasa dihormati dan diterima tanpa memandang keyakinan agama mereka.
•Manfaat toleransi antar umat beragama: -Salah satu manfaat toleransi akan menjamin rasa aman bagi umat beragama, terutama mereka yang minoritas dalam menjalankan ibadah atau ritual sesuai ajaran agamanya. Selain itu, manfaat toleransi berikutnya menjadi pengingat bahwa dalam beragama tidak ada unsur keterpaksaan untuk semua golongan.
•Berikut adalah kesimpulan dan manfaat yang saya dapat setelah mengerjakan PAS "toleransi antar umat beragama":
Kesimpulan: Sikap toleransi itu sangat penting bagi seseorang dan harus ada didalam diri individu.
Manfaat: 1.saya menjadi paham dan mengerti bahwa didalam kehidupan sehari hari kita harus toleransi antar umat beragama meskipun berbeda beda keyakinan. 2.saya dapat berelasi dan bersosialisasi lebih baik dengan orang sekitar.
18 notes · View notes
afhzz · 11 days
Text
Ada satu hal yang harus kuabadikan di sini sebagai pengingat diriku di masa depan. Kumohon pada diriku, jangan pernah curhat hal pribadi yang tidak ada hikmahnya, atau manfaatnya untuk diketahui orang lain di story/ status sosmed apapun ya.
Please, don't! Cause I know you will regret it.
Maka itu aku menciptakan banyak platform rahasia (bukan sosmed ofc), sebagai tempat release emosi negative dan archive emosi positive. Meskipun biasanya aku berusahaa banget untuk menulis yang baik-baik aja, karena hanya itu yang ingin aku simpan di dalam memori jangka panjangku.
Memori baik dan menyenangkan dengan orang-orang sekitar menjadi layak aku tuliskan, karena pasti akan kubaca lagi suati hari. Sedangkan di sosmed? Bukan hanya aku yang akan membacanya, meskipun akulah yang mungkin paling sering membacanya.
Hal-hal yang sering dibaca, akan menjadi memori yang kuat hingga tanpa disadari bisa berubah menjadi keyakinan yang sulit untuk dipatahkan. Jika hal baik dan benar yang sering dibaca atau diingat-ingat maka semakin banyak hal baik dan benar yang kita yakini, namun jika sebaliknya tentu sangat berbahaya bagi diri.
Aku sadar perlu waktu dan pemaksaan di awal untuk menghentikan kebiasaan yang tanpa disadari terus dilakukan. Sehingga hal tersebut bisa terasa seperti "kebutuhan" padahal belum tentu itulah yang kita butuhkan meski sangat ingin kita lakukan.
Perlu kesadaran penuh setiap hari untuk mengetahui, menyadari, menerima, mengendalikan, dan mengarahkan hal-hal yang bisa dikendalikan oleh diri, agar tak menjadi penyesalan. Sesal yang dipupuk terlalu lama menjadi bahan untuk membenci diri sendiri yang jika dibiarkan akan membuat diri lupa tujuan awal kita diciptakan dan dihidupkan Allah swt di bumi ini.
Tentunya, bukan untuk membenci sesama manusia atau diri sendiri. Tapi terus memegang kendali hal-hal yang bisa dikendalikan, dan melepas hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Menerima kenyataan bahwa peran utama kita sebagai manusia adalah tetap dan selalu menjadi hamba Allah swt terlebih dahulu, baru diikuti dengan peran-peran lain yang Allah izinkan kita lakoni dalam keseluruhan cerita kehidupan dunia ini.
Allah swt menciptakan kita karena Allah swt Maha Mengetahui peran kita di bumi ini sangat spesial yaitu menjadi khalifah bumi. Dalam praktiknya bisa dieja menjadi beragam kata kerja yang ujungnya selalu satu semoga Allah swt meridhoi kita dan amal-amal kita yang tak pernah sempurna.
Referensi:
youtube
3 notes · View notes
unimiff · 7 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Salat sebagai Istirahat Terbaik
Salah satu cuplikan kisah favoritku dari indahnya keseluruhan sirah nabawiyah adalah kisah tentang salat. Bayangkan kota Madinah yang tensinya tinggi kala itu. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersama para sahabat sedang persiapan perang khandaq. Menggali parit saat Madinah sedang panas, tanahnya keras, bukanlah perkara yang mudah. Belum lagi bayang-bayang banyaknya musuh yang akan dihadapi. Lalu, ketika waktu salat masuk, begini kira-kira ucapan baginda kita,
"يا بلالُ، أَقِمِ الصَّلاةَ، أَرِحْنا بها"
“Wahai Bilal, segera lantunkan ikamah, istirahatkan kita dengan salat."
Lihat, indah sekali, salat sebagai istirahat. Bukan sembarang istirahat, salat adalah istirahat terbaik. Kehidupan dunia ini memang melelahkan, baik itu secara fisik maupun mental. Maka, jangan lupa untuk beristirahat dengan salat. Mengecas kembali kekuatan fisik, jiwa dan ruh melalui salat. Fisik yang lelah disegarkan kembali dengan gerakan salat. Jiwa yang lelah memikirkan urusan dunia disegarkan kembali dengan bacaan-bacaan salat. Ruh yang sering kali lupa, kembali diingatkan bahwa sejatinya kita adalah seorang hamba yang rukuk dan sujud kepada sang pencipta, ketika salat. Maka jangan lupa, hidup ini hanyalah menunggu antara waktu-waktu salat. Ketika waktu itu tiba, jangan lupa istirahat.
Tempat ini juga sebagai pengingat saat safar bahwa sebentar lagi sampai rumah, kok. Sudah memasuki wilayah Pasaman Barat. Juga, membangkitkan semangat dan gibtah kepada orang-orang saleh nan kaya, sehingga semoga kita bisa membangun, memakmurkan dan menghidupkan masjid di dunia dengan berbagai kegiatan keumatan, juga membangun istana di surga yang membuat kita bisa open house nantinya, mengundang sebanyak-banyaknya kaum muslimin dan mendengar kisah-kisah terbaik mereka. 🩶
Simpang Empat, penghujung September 2023.
17 notes · View notes
lintangauliia · 2 years
Text
Ujian Cinta
Sering kukatakan pada diri sendiri, jangan lah menaruh harap kepada seseorang jika kita belum siap untuk dikecewakan.
Lagi-lagi tentang perasaan, di umur yang beranjak seperempat abad ini gejolak perasaan bukan hal yang tabu. Godaan demi godaan terus menghampiri hampir di setiap lini kehidupan yang sedang saya jalani. Maraknya ghosting, perzinahan, perselingkuhan, hingga berujung dating violance terus saya dengar bahkan dari orang terdekat seperti rekan kerja atau kolega. Sangat miris ketika mendengar cerita teman-teman.
Tidak sedikit yang bertanya, bagaimana supaya dihindari dari hal semacam itu? Padahal yang ditanya belum tentu tau baik dari yang bertanya, ini pengingat untuk saya pribadi. Tetapi satu hal yang saya tekankan adalah mengenai pentingnya komitmen diri untuk memiliki batasan interaksi antara perempuan dan laki-laki. Maksudnya jika memang butuh, bekerja sama sewajarnya, berkerja sama sebatasnya.
Karena siapapun yang mengalami ujian cinta, dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dilakukan. Jika terlalu banyak berinteraksi maka cinta pun akan tumbuh dengan bebas, karena kerap kali rasa nyaman menimbulkan benih-benih cinta. Dan pada akhirnya harus melewati ujian cinta yang tidak mudah itu. Saya mengambil kesimpulan bahwa, jika ingin mengurangi jatuh cintamu maka batasi interaksi sewajarnya. Maka itu juga akan mengurangi ujian cintamu.
Awalnya, ujian cinta memang begitu menyenangkan dan terlihat menjanjikan. Kita sempat berpikir bahwa dialah yang kelak akan menjadi rumah dan tempat untuk bersandar. Namun pada akhirnya dikecewakan berkeping-keping oleh sebuah perlakuan yang membuat kita kecewa. Hingga timbul trauma berkepanjangan bahkan merasakan harapan hidup yang semakin memudar.
Kegagalan dalam menyelesaikan ujian cinta selalu menyisakan luka yang begitu berat dan sesak jika patahnya dalam kemaksiatan. Pesan terkhusus untuk diriku, pikirkan lagi. jangan sampai kita tersesat olehnya, mengemis rasa, menjatuhkan harga diri, bahkan menjual kehormatan. Perkara hati, minta pertolongan Allah agar kuat dan kokoh dalam melalui ujian cinta. Semoga Allah senantiasa menjaga kita.
63 notes · View notes
arioagio · 1 month
Text
Tumblr media
Repost dari @farisandani
---- 💗💗💗
0 notes
yunusaziz · 1 year
Text
"Ujian adalah tarbiyah dari Allah... Apakah kita kan sabar.. Ataupun sebaliknya.. Kesenangan yang datang, selepas kesusahan, semuanya adalah nikmat dari Tuhan..."
In-Team dalam nasyidnya berjudul "Kehidupan", memberikan satu pengingat bahwa pada setiap segmen ujian dalam kehidupan ini merupakan bentuk atau cara Allah dalam mentarbiyah (mendidik) hamba-Nya.
Kapasitas diri seseorang itu hanya akan bertambah atau terbentuk ketika seseorang dihadapkan pada masalah (gap), kemudian dia tidak lantas pasrah dan menerima keadaan begitu saja. Melainkan ia bergerak, terus berusaha (capturing the problem and find the solution) untuk menyikapi persoalan itu.
Pada fase, berletih-letih bahkan berdarah-darah untuk menghadapi ujian itu, tanpa tersadar kapasitas diri terus terasah. Bak bongkahan batu yang terukir menjadi maha karya seni yang bernilai.
Begitulah mekanisme Allah dalam mendidik hamba-Nya melalui ujian yang Dia berikan. Maka jangan pasrah pada keadaan. Kalau kata Abi, "Upayakan dulu, hasilnya apa itu yang terbaik.". Upayakan meskipun memang terkadang tidak semua proses menjalani ujian berjalan mulus.
Jikapun memang pada akhirnya hasil yang didapati itu tidak baik sebagaimana yang diharap, maka yasudah syukuri saja itu sebagai bagian dari nikmat Allah yang kalau disadari pasti banyak hikmah yang didapati.
Kenikmatan istirahat baru akan terasa ketika lelah melanda, kenikmatan sehat akan terasa begitu mahal selepas sembuh. Maka benar saja kata In-Team masih dalam bait reff nasyidnya, " Kesenangan yang datang, selepas kesusahan, semuanya adalah nikmat dari Tuhan..."
124 notes · View notes
miroplasi · 1 year
Text
Ketetapan-Nya
Tumblr media
Pada apa-apa yang telah menjadi ketetapan. Mengapa kita masih saja ragu?
Apa yang membuat kita ragu?
Sebenarnya kita sedang meragukan diri sendiri atau meragukan Allah?
Sepanjang perjalanan kemarin masih belum tuntas rasanya menelaah kehidupan perihal bagaimana keyakinan itu atas ketetapan yang telah Allah gariskan. Pada hasil perjalanan kemarin, menggaris bawahi/menebalkan bahwa ranah ku adalah bagian ikhtiar dan doa. Pada keduanya lah harusnya fokus itu diutamakan. Karna pada ranah memutuskan untuk bagaimana selanjutnya adalah hak Allah, kuasa-Nya.
Selanjutnya, pada apa yang sudah ditetapkan Allah adalah yang paling baik lagi terbaik untuk sekarang dan yang akan datang. Terimalah ketetapannya dengan hati yang ridho lagi lapang. Kita tidak pernah tau apa yang kita peroleh di depan. Dan yakinlah ketika kita menghadirkan Allah di setiap langkah maka Allah pula yang akan membimbing dan membersamai kita.
Part 2-end
Pengingat diri yang semakin didalami semakin tidak mudah ungkapkan.
18 notes · View notes
jembatanpulang · 2 months
Text
Posting sini aja dulu biar jadi pengingat. Barangkali next time or day penuh gemuruh ujian kehidupan, semoga bisa tetap tenang, gak gampang misuh apalagi ngamuk:)
Tumblr media
6 notes · View notes
kiranih · 5 days
Text
Istri dan Menantu (Perempuan)
Setelah menikah sering melihat konten orang lain soal rumah tangganya. Vlog vlog pribadi yang sering di upload nya membuat diri seperti membandingkan kehidupan. Terutama kepada perempuan yang memiliki suami WNA dan memiliki mertua WNA pula.
Menjadi pembanding karena sebegitu beruntungnya wanita itu mendapat keluarga yang mendukung penuh jiwa dan raga nya. Suami yang mungkin pemahaman agama islam yang belum seberapa, tapi busa menerapkan sunnah nabi tentang membangun rumah tangga. Saling menghargai. Dalam islam tombak rumah tangga adalah suami. Yang otomatis istri akan secara naluri bisa lebih menghargai suami.
Membandingkan sekaligus menjadi pengingat, bahwa suatu saat akan menjadi orang tua, ibu dari seorang putra.
Membandingkan bahwa harus mendidik seorang anak laki-laki yang senantiasa menghargai istri, memastikan bahwa istri lah yang nyaman lebih dulu, membangun rumah tangga bersama.
Membandingkan ketika menjadi mertua harus menghargai menantu, membantu dan menerima menantu dengan kasih sayang yang tulus. Rasanya tentram melihat keakuran dan kelekatan itu. Bahkan memberi yang terbaik pula sampai ke keturunannya.
MasyaAllah. Terkadang malu dengan diri sendiri. Dengan segudang pemahaman agama islam soal menghargai manusia, justru orang non islam atau yang baru mualaf lah yang lebih berperilaku sesuai ajaran islam.
Ibadah dan aqidah mungkin belum sempurna atau bahkan berbeda. Tapi perilaku mereka mencerminkan keislaman yang seharusnya orang islam lah yang lebih baik dari mereka yang belum paham dalam berperilaku
Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk semua.
2 notes · View notes
asqinajah · 1 year
Text
Ajal
{ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلࣱۖ فَإِذَا جَاۤءَ أَجَلُهُمۡ لَا یَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةࣰ وَلَا یَسۡتَقۡدِمُونَ }
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. [Surah Al-A`râf: 34]
Dulu waktu masih jauh lebih muda, suka tanya dalam hati, kenapa ayat ttg ini nggak cuma satu, ada beberapa kalau nggak salah yg secara teks -tanpa membuka tafsir- membahas kalau ajal seseorang tiba, udah nggak bisa ditarik ulur lagi waktunya. Dan aku yg dahulu pun hanya membatin: 'ya jelas gitu, mau gimana lagi,'
Tapi, semakin besar, aku semakin memikirkan bahwa ayat ini benar-benar bisa jadi peringatan buatku. Bahwa, bila ajal atau kematian sudah tiba, sama sekali kita nggak bisa nawar buat dipending dulu. Nggak bisa ijin lima menit buat taubat dulu, ijin lima menit buat sungkem dan minta maaf ke suami, orang tua, atau orang-orang yg pernah didzalimi. Nggak bisa juga buat nyedekahin harta yg udah ketimbun. Apalagi buat bikin status. Kalau udah tiba masanya, udah. Semua penyesalan tinggallah penyesalan. Dan semua hal yg ada di dunia, hanya akan menjadi kenangan, entah kenangan baik atau buruk di dunia selanjutnya.
Makanya, ajal atau kematian yg sama sekali nggak tau kapan datangnya itu seharusnya mengajarkan kita buat was-was ketika melakukan sesuatu, terutama sesuatu yg nggak manfaat apalagi berdosa. Pun, juga jadi pengingat supaya bisa terus menabung pahala, baik lewat amal yg dilakukan anggota badan, lisan, atau bahkan pikiran. Kan, kita gatau tiba-tiba kematian hadir pas kita ngelakuin apa...
Dan ya, aku berharap supaya aku bisa menjemput husnul khatimah, akhir yg baik buat kehidupan di dunia ini. Juga berharap, ada keluarga dan kawan-kawanku yg sholih yg hadir di hari pemakamanku untuk mendoakan dan mensholatkan diriku. Sebab, barangkali dari doa-doa mereka, ada yg menjadi salah satu wasilah peringanan dosaku...
Kuharap, kau dan aku bisa mendapatkan akhir yg baik dari kehidupan yg singkat ini, yg singkat ketimbang kehidupan akhirat yg kekal abadi. Semoga, segala hal 'remeh' yg ada di dunia ini tidak mengecilkan diri-diri kita dari mengingat hakikat dunia dan cita-cita tertinggi menuju jannah-Nya. Wallahu a'lam.
(19/12/22)
46 notes · View notes