Tumgik
#penjajahan
ordinarymanjournal · 11 months
Text
Kalah, tapi menolak Tunduk
Pict: Starwars.com Bangsa Dhani[1] adalah orang-orang sederhana, mereka menurunkan kombinasi sifat menyedihkan yang membuat mereka rentan dimanipulasi. Pada praktiknya, mereka kesulitan memahami beberapa ide sekaligus. Kami dapati cara terbaik [untuk] setir mereka adalah dengan menawarkan alternatif. Berikan sejumlah pilihan dan mereka sangat fokus memilih, sehingga tak sadar mereka tak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lantai-kampoeng · 2 years
Photo
Tumblr media
Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke! ORDER: mbak Timon 0877 8808 6360 Cleo 0895 2541 1915 @trikaryadesigns Ready stock MATERIAL (gambar baju) Cotton combed 24S tebal halus Sablonan plastisol (finishing hot press) Size M, L, XL, dan XXL #RumahPribadi #Proklamator #PendiriBangsa #Pahlawan #SukarnoQuoes #kaosbungkarno #wastraindonesia #kongresindonesiaraya #sangorator #kaosaktivis #historyinoneminute #sejarahindonesia #infosejarah #tahukahkamu #historyinfo #trikaryadesigns #penjajahan #quotestokoh #quotestagram #irsoekarno #sukarnois #sukarnoisme #sukarnomemoryoftheworld #kutipansukarno #kutipansoekarno #kaossukarno #kaossoekarno (at BEGOR Pondok Suryo) https://www.instagram.com/p/ChOl078pApV/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
spensapus · 6 months
Text
0 notes
menerjangbosan · 1 year
Text
Presiden Soekarno pernah menyampaikan gerakan rahasia Elite Global
Neo Kolonialisme & Imperialisme. “NIKOLIM atau Elite Global. Nekolim adalah sebuah istilah yang dikenalkan oleh Panglima besar Revolusioner Indonesia yang juga merupakan Presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno.Nekolim merupakan akronim dari Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme. New World Order ( NWO ) adalah sebuah teori konspirasi yang menghipotesiskan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hidayatuna · 2 years
Text
Perjalanan Panjang Haji di Zaman Penjajahan Belanda
Perjalanan Panjang Haji di Zaman Penjajahan Belanda
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Haji merupakan salah satu rukun wajib dalam Islam bagi umatnya yang mampu. Sejak lama umat Islam di Indonesia melakukan ibadah dalam rukun Islam ke-5, tidak terkecuali saat zaman kolonial Belanda. Ibadah haji bahkan tetap dilaksanakan selama masa penjajahan Belanda. Sejarawan Asep Kambali menjelaskan, pelaksanaan ibadah ini mulai dikoordinir pemerintahan kolonial dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
edgarhamas · 6 months
Text
Pembuka Generasi Pembebasan
Edgar Hamas, (@cerita.edgar) Founder Gen Saladin
Ketika akun IG saya disegel Meta, entah kenapa saya malah merasakan sesuatu; kelegaan. Lega, karena ternyata apa yang saya tulis dan sampaikan ternyata digelisahkan.
Lalu saya senyum sendiri, membatin, "akun IG tumbang, bisa buat lagi. Tapi nyawa di Gaza yang hilang, tidak."
Tumblr media
Edgar Hamas ini bukan nama pena. Ia nama asli saya sejak lahir. Ia menjadi satu kebanggaan tersendiri buat saya sampai sekarang. Bagi Syaikh Ahmad Yasin sendiri, lahirnya H@mæs adalah sebuah penanda terbitnya generasi baru setelah 40 tahun zionazi bercokol di Palestina.
Beliau bilang, bahwa 40 tahun adalah fase yang dibutuhkan untuk mengganti generasi satu ke generasi selanjutnya. Syaikh Yasin tadabburi itu dari perjalanan Bani Israil dalam Al Qur'an, kala dihukum oleh Allah di Padang Tiih 40 tahun lamanya.
Setelah 40 tahun, apa yang terjadi?
Muncul generasi baru yang berbeda cara pandang dari yang lalu.
Jika yang dulu adalah generasi pengecut yang takut untuk masuk ke Palestina, maka generasi baru yang dipimpin oleh Yusya bin Nuun ini memutus rantai kepengecutan itu. Mereka membuka lembaran keberanian dalam sejarah.
Itulah mengapa Syaikh Yasin menggambarkan bahwa generasi umat ini akan terbagi menjadi 3 kali 40 tahun. Yang gelombang pertama adalah generasi yang merasakan awal penjajahan. 40 tahun kedua adalah perlawanan, dan generasi 40 tahun ketiga adalah "tahrir", pembebasan.
Jadi, yang kamu lihat hari-hari ini, adalah mukadimah bagi lahirnya generasi pembebasan, insyaallah. Sebab banyak pula analis, jurnalis hingga sejarawan yang mengatakan,
"dunia akan sangat berbeda antara sebelum gerakan Thufanul Aqsha (Badai Al Aqsha) dan setelahnya."
Kamu pun, merasakannya...
Umat ini tidak akan tidur selamanya. Ada sunnatullah bahwa segala sesuatu itu terus bergulir, dan sejarah pun membekali kita dengan contoh-contoh yang nyata. Pasukan Crusader tumbang, Mongol runtuh, Buwaih luruh. Zionazi? Bahkan mereka pun tahu umur mereka menuju senjakala.
Saya sering menyampaikan bahwa kita adalah generasi yang ada di persimpangan sejarah. Kita akan lihat "shifting" yang banyak. Yang dulu kuat, mulai sekarat. Yang dulu adidaya, kini mulai meminta-minta. Dan kau tahu tanda sebuah peradaban akan hancur?
Kezalimannya menjadi-jadi.
319 notes · View notes
beningtirta · 7 months
Text
Naik Kelas, Melihat Dunia
Saya lahir dari keluarga tidak berpendidikan. Ibu saya tidak tamat SD. Ayah saya meninggalkan madrasah tsanawiyah (setara SMP) karena yatim piatu dan tidak ingin merepotkan kakak tiri dan suami kakak tirinya yang memberi atap, makan, dan menyekolahkan. Saya sejak kecil tidak merasakan "kemewahan" seperti handphone pribadi, komik, diantar jemput pakai mobil, sega, nintendo, playstation atau liburan ke luar kota. Kami sekolah, mengerjakan PR, mengaji di mesjid, and repeat. Kami tidak tahu apa itu politik dalam negeri, apalagi politik luar negeri seperti penjajahan Isra3L pada Palestin4.
Baru setelah merantau ke Singapura, saya mulai belajar apa itu pergerakan, tipis-tipis. Sebelum lulus kuliah ikut Forum Indonesia Muda yang membuat saya terekspos dengan dunia aktivisme. Tapi masih fokusnya pada isu-isu nasional.
Saat master dan PhD di Inggris saya terekspos lebih jauh dengan aktivisme yang lebih formal, seperti menulis antologi, menulis opini di media massa, dan lalu policy brief (semacam rekomendasi kebijakan berdasarkan bukti dan studi ilmiah).
Menjelang lulus PhD, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris ketar-ketir dengan invasi Rusia ke Ukraina. Tiga entitas politik ini mengutuk aksi Putin dan mengirim bantuan pada warga Ukraina. Media satu suara mengecam Putin. Beberapa negara juga buka pagar untuk pengungsi Ukraina sebagai bentuk simpati.
Sekarang saya bekerja di Inggris, invasi dan pembunuhan secara terang-terangan oleh IsraëL kepada warga Palestin4 dengan jumlah korban 8000an dalam waktu tiga minggu. Korban masih berjatuhan, aksi militer terus digencarkan dan parahnya didukung oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan Kerajaaan Inggris.
Dunia Barat dan negara superpower punya dua muka. Tahun lalu mereka mengecam invasi Rusia ke Ukraina, tapi tidak invasi Isra3L ke tanah Palestina.
Ini bukan perang karena seperti Ukraina-Rusia, kekuatan militer tidak sebanding. Ini invasi, penjajahan.
Ada hal-hal yang ternyata sulit diubah, tapi bisa jika kita semua satu suara melawan dan menolak diam.
Media massa sudah dua dekade berpihak pada Isra3L. Media massa punya pemilik. Pemiliknya punya keberpihakan. Pemilik media yang besar-besae berpihak pada siapa yang punya. Sulitnya, media seperti CNN dan BBC dipegang kendalinya oleh pendukung misi IsraëL. Kecaman pada grup militan di negara Timur Tengah dan Afrika itu bisa jadi teramplifikasi oleh media massa. Ketika kita lihat mendalam, ternyata ini jadi justifikasi Amerika Serikat membunuh ribu bahkan jutaan manusia di negara "konflik". Well, konflik ini mereka yang mulai dan amplikasi. Dibaliknya ada motivasi lain--sumber migas misalnya.
Ideologi Isra3L itu jelas, zionisme--merampas Tanah Palestina, menghapuskan negara dan bangsa Palestina demi berdirinya negara-bangsa Yahudi. Dari ideologi saja, sudah seharusnya kita tidak berpihak karena untuk mencapai misinya, Isra3L akan membunuh dan mengusir jutaan manusia warga lokal Palestina.
Isra3L sudah tumbuh menjadi negara maju yang punya jaringan bisnis. Ini membuat Uni Eropa tidak mengecam partner bisnis mereka koloni penjajah Isra3L.
Politisi punya hubungan dengan pebisnis Isra3L/orang-orang pendukung ide Zionisme. Misalnya, Perdana Menteri Inggris yang punya investor mantan militer Isra3L dan pejabat pentolan UNICEF ada istri dari investor bagong pendukung zionisme.
Dari 4 hal ini, sulit melawan jika banyak dari kita hanya diam. Media massa dan politisi negara maju tidak berpihak pada Palestin4. Bahkan 1-2 negara Arab malah "membantu" operasi pembantaian warga Palestin4 yang sedang berlangsung.
Jadi, harapan warga Palestin4 tinggal suara mayoritas (orang biasa, kita semua).
Setiap dari kita bisa melawan 4 kesulitan di atas. Lawan media massa yang misleading dengan media alternatif yang berpihak pada kemanusiaan. Tolak eksistensi Isr4el karena ideologinya pengusiran, perampasan, pembantaian, dan rasis. Anggurin semua komen pro-Isra3L biar komen mereka tenggelam. Like & reply komen yang cocok di hati. Jangan pakai istilah negara israhell, karena kita harus menolak mereka sebagai negara karena sejatinya mereka adalah koloni penjajah (settlers colonial state) yang sudah dibiarkan dunia (dengan kawalan negara adidaya) untuk mengambil rumah dan tanah warga Palestin4. Penjajah nomor satu, pembunuh nomor satu abad ini.
Lalu, lawan dominasi ekonomi dengan boikot brand dan block influencer yang mendukung Isra3L secara ekonomi maupun moril. Suarakan kebenaran terus menerus sampai dukungan hak warga Palestin4 dan kecaman pada pemerintah kolonial Isra3L menjadi mainstream. Kita mau semua manusia di dunia diakui sama dan punya hak yang sama, juga warga Palestin4 diakui setara (tidak seperti hari ini dimana pemerintah penjajah Israle menanggap warga Palestin4 hewan. Terlaknat mereka!)
Jika ada kesempatan, berkumpul dan ikutlah turun ke jalan. Buat perjuangan Palestina dan kejahatan perang Isra3L ini obrolan keluarga dan lingkar pertemanan kita. Jika busukny mereka sudah diakui jutaan orang, Isra3L dan teman-teman gentar dan mungkin akan meninggalkan perdana menteri IsraëL terpojok. Buat semua kanal media/tokoh yang mendukung Isra3L malu karena argumen invasi dan pengeboman mereka tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan HAM.
Akhirnya, Isra3L akan capek dan habis tenaga jika kita potong aliran dana dan sokongan pada mereka, seperti Rusia akhirnya tarik mundur karena melanjutkan invasi terlalu mahal.
Your boycott is important. Your voice to push politicians to cut ties with IsraëL is important.
We will win this together.
*
Ditulis oleh Bening, seorang anak pedagang kain di kios berdebu di pasar penampungan di Pekanbaru, dia baru saja mengedukasi dirinya lewat media alternatif dan akun Instagram wartawan lapangan di Gaza.
89 notes · View notes
Text
Dari SD, SMP, sampai SMA, saya belajar tentang penjajahan Nusantara di bawah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Saya belajar tentang kesengsaraan orang kita, dan bagaimana kita berjuang sampai titik kehabisan darah untuk merdeka. Sejarah ini saya tahu hampir semua orang Indonesia belajar. Dengan demikian, bagaimana saya bisa rasa betah ketika melihat pembunuhan massal yang terjadi di Gaza?
16 notes · View notes
masdayat · 7 months
Text
On Palestine
Tumblr media
Sebelum memulai aktivitas kita hari ini, sejenak kita luangkan waktu untuk memikirkan saudara-saudara kita di Palestina sana yg dibelenggu penjajahan Israel selama 75 tahun terakhir. Yg hingga saat ini pun, hilal akan kemerdekaan mereka kian buram lagi suram dan jauh dari genggaman. Penjajahan, penjarahan, dan politik apartheid, adalah sejumlah kata kunci yg dapat kita garis bawahi, dan jadi landasan bagi kita untuk mau peduli, sekali lagi, mau peduli dan mau memahami dengan adil perihal apa yg terjadi di Palestina.
Penjajahan Israel atas Palestina yg didukung oleh sekutu-sekutunya seperti Amerika Serikat & negara-negara Barat adalah perilaku barbar yg jelas mencoreng hak asasi manusia, dan ironisnya para penjahatnya inilah yg selama ini menunjuk diri sebagai garda terdepan pelindung hak asasi manusia. Tatkala tiap hari tentara pendudukan Israel membunuh warga Palestina, atau membantai dengan ganas seperti di Sabra & Shatila pada 1982, dan di Gaza pada 2014 lalu, "mereka" ini akan diam saja, bak orang yg sengaja membutakan diri padahal jelas-jelas pembunuhan oleh tentara pendudukan Israel itu peristiwa rutin, mengorbankan anak-anak, wanita, bahkan jurnalis, dan kalangan non-kombatan lainnya. Yg terbaru, kita disuguhkan parodi penuh tipu-tipu yg memperlihatkan negara-negara Barat, khususnya AS dan Uni Eropa pasang badan untuk Israel pasca serangan milisi Hamas. Mereka ini pastilah sadar, tapi sudah membatu nuraninya, bahwa wilayah Gaza, yg menjadi basis milisi Hamas, merupakan open air prison, sebuah wilayah yg memenjarakan jutaan warga Palestina dengan pagar berkawat menjulang tinggi dan seluruh persenjataan Israel mengawasi mereka setiap saat. Setiap Israel melancarkan operasi militer ke Gaza, bisa dipastikan korbannya masif, karena tiada jalan keluar yg mudah dari wilayah ini, inilah "ghetto" bagi warga Palestina. Tapi apakah AS dan Uni Eropa selaku penyokong Israel peduli dengan hal itu? Oh, jelas tidak. Mereka dengan sukacita membantu Israel, lewat suntikan dana dan bantuan alutsista mempertahankan status quo, yakni penjajahan yg sistematis. Penjajahan, yg seharusnya sudah diberangus sejak gelombang dekolonisasi pada pertengahan abad ke-20, nyatanya masih dipelihara oleh Israel dkk di abad modern ini.
Lalu, mengapa penting bagi kita untuk peduli dengan apa yg terjadi di Palestina? Sebagaimana penjahat super, mereka akan melakukan segala cara agar kejahatan mereka tak terendus. Lebih parah, mereka akan memutarbalikkan narasi seolah-olah kejahatan yg mereka lakukan adalah upaya pembelaan diri (yg padahal bukan), dan mengerahkan segala upaya agar kejahatan yg mereka lakukan bisa dipoles sedemikian rupa agar dilihat oleh khalayak umum sebagai tindakan berbudi luhur. Itulah yg Israel dan sekutunya lakukan dalam hal penjajahan atas Palestina. Sebuah operasi militer yg membunuh penduduk sipil/non-kombatan akan diperlihatkan sedemikian rupa sebagai upaya pembelaan diri terhadap ancaman "teror" dari Palestina (padahal siapa teroris sejatinya di sini? Haha), dan ketika operasi militer itu menimbulkan korban jiwa dalam jumlah masif, dengan segala upaya mereka mencegah agar media mainstream tak meliput soal itu, dan membelokkan lagi ke perkara hak Israel dalam membela diri tadi. Dan yg terbaru ini, serangan Hamas dibesar-besarkan dengan sedemikian rupa oleh Israel lewat buzzer-nya dari pelbagai kalangan, seperti influencer, artis, atlet, dll. Pun media mainstream Barat dengan penuh gairah diarahkan meliput "kebejatan" Hamas tersebut. Tanpa malu-malu, sampai bikin hoaks dalam skala masif. Contohnya adalah berita hoaks yg jadi bumerang bagi mereka sendiri, seperti soal Hamas membunuh bayi-bayi Israel, padahal realitanya yg terjadi, justru dalam beberapa hari eskalasi konflik saja, Israel telah membunuh ratusan bayi dan anak-anak Palestina di Gaza.
Fakta-fakta yg diputarbalikkan dan berita-berita "sampah" perihal Palestina yg disuguhkan Israel dan kroninya nyatanya banyak konsumennya, terutama di belahan dunia Barat sehingga antipati dan mengerdilkan perjuangan Palestina menuntut keadilan, yakni hak kemerdekaannya. Dan inilah, yg menjadi tanggung jawab moril bagi kita dan sesiapa saja agar mampu melakukan counter attack terhadap kepalsuan dan ketidakadilan dalam pemberitaan yg melingkupi Palestina. Bentuk counter attack itu kita lakukan dengan mulai menumbuhkan awareness & kepedulian kita akan penjajahan sistematis yg terjadi di Palestina, mengedukasi diri dengan membaca referensi yg kredibel perihal sejarah Palestina dan rekam jejak penjajahan Israel dan sokongan sekutunya terhadap Palestina. Begitu hal tersebut telah tercapai, kita sebarkan benih kepedulian itu pada kolega dan orang di sekitar kita, yg nantinya akan membentuk persatuan akan simpati terhadap Palestina, yg membuktikan bahwa masih jauh lebih banyak yg peduli dan tak sudi menutup mata akan penjajahan keji yg sedang berlangsung.
Namun, ketika kita mencoba peduli akan nasib saudara kita di Palestina, entah di medsos atau di dunia nyata, mirisnya, akan kita jumpai cibiran seperti, "ya elah, ngapain sih capek-capek peduli sama yg jauh begitu? Tuh masih banyak tetanggamu di sini yg butuh kepedulianmu." Argumen bau kakus macam itu yg mirisnya meluncur dari si paling merasa bermoral justru tiada berguna. Karena kepedulian, bisa kita ekspresikan dengan seluas-luasnya & secara beriringan, baik terhadap saudara kita yang terdekat, pun pada saudara kita yang jauh seperti di Palestina sana yg nyata-nyata menghadapi kesulitan lahir batin. Cibiran semacam itu, baiknya kita hadapi dengan ketegaran dan kebulatan tekad, untuk lebih giat belajar lagi perihal sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina, dan teruslah menebarkan benih kepedulian agar dunia tahu, bahwa ada bangsa bernama Palestina, yg hingga detik ini, sedang dijajah dan menghadapi pemusnahan akan eksistensinya.
Terakhir, kita berharap dan berdoa semoga penjajahan Israel terhadap Palestina lekas berakhir dan perdamaian yg nyata, yg dilandasi keadilan, bisa terwujud di sana. From the river to the sea, Palestine will be free.
8 notes · View notes
amelyaseptiana · 9 months
Text
Ruangaksara #148
Merdeka itu...
Merdeka itu tidak dipaksa dan tidak memaksa. Tidak diintimidasi dan tidak mengintimidasi. Merdeka itu bebas tapi tidak bablas.
Merdeka itu berani. Berani menjadi diri sendiri. Berani mengambil keputusan sesuai kata hati. Berani untuk tidak diintervensi. Berani memiliki 'suara' sendiri tapi tetap terbuka untuk ruang diskusi.
Merdeka itu melepas. Melepas belenggu 'penjajahan' dalam diri. Melepas sesuatu yang tidak mengantarkan kita ke tujuan. Melepas seseorang yang membuat kita kehilangan diri sendiri. Melepas "beban" yang menghambat perjalanan. Melepas semua hal yang dengannya kita lebih banyak sedihnya dari pada bahagianya.
Merdeka itu memilih. Memilih untuk bahagia. Memilih untuk bersama dan dibersamai oleh lingkungan dan orang-orang yang baik dan suportif. Memilih untuk melakukan apa-apa yang Allah sukai. Memilih-Nya.
©️ @amelyaseptiana
17 notes · View notes
unimiff · 7 months
Text
REFLEKSI OKTOBER 2023: BULAN PALING PENUH AIR MATA
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Oktober 2023. Tahun 2023 tinggal 2 bulan lagi. Bagiku sendiri, bulan ini merupakan bulan yang menguras energi, emosi dan bulan yang paling penuh air mata. Rasanya, terakhir kali menangis yang seintens ini adalah tahun 2021. Namun,  jika dibandingkan, tetap saja Oktober 2023 adalah bulan paling penuh air mata. Kesamaannya antara 2021 dan 2023 adalah menangisnya sama-sama diam-diam, di tengah kesendirian, wkwk. Kalau di depan orang lain bisa jadi semacam orang yang kuat dan seolah-olah semuanya baik-baik saja. Perbedaannya, tahun 2021 aku belum belajar meregulasi emosi dengan baik. Kini, baru kusadari bahwa efeknya sungguh tidak baik. Semuanya qadarullah, tetapi mungkin itu juga berefek sampai ke kesehatan fisik, di mana waktu itu aku jadi tidak merasa lapar, sehingga menunda-nunda makan. Efeknya baru berasa sekarang, menjadi GERDian of the galaxy. Perbedaan lainnya, dan ini yang paling utama, tentu saja, penyebabnya, dan pelajaran yang bisa kuambil dari refleksi bulan ini. Oktober 2023 telah melalui perjalanan panjang mengenal diri sendiri, sehingga meskipun rasa sedihnya lebih besar, alhamdulillah regulasi emosinya sudah jauh lebih baik.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga hari ini, linimasa media sosial kita dipenuhi oleh kabar yang membuat hati miris. Tidak, ini bukan konflik. Ini adalah penjajahan di era modern dan perjuangan bangsa yang mempertahankan tanah airnya agar si penjajah bisa hengkang. Ya, ini tentang Israel dan Palestina. Perkara inilah yang membuat entah sudah berapa volume air mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal ini keluar. Ada rasa sedih, rasa marah, kecewa, tetapi juga ada rasa haru, bangga, rindu dan perasaan lainnya campur aduk selama sebulan ini.
Sedih rasanya melihat anak-anak, perempuan dan masyarakat sipil menjadi korban kezaliman zionis. Fasilitas publik seperti masjid, rumah sakit, gereja, toko roti, tak luput dari serbuan bom mereka. Bahkan, bom fosfor putih yang jelas-jelas sudah dilarang oleh hukum internasional. Anak-anak tak berdosa itu berlumuran debu dan darah. Anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan. Namun, ternyata Allah lebih sayang mereka.
Ada rasa marah dan tak berdaya juga, ini si zionis sudah melakukan berapa kejahatan perang, ya? Begitulah ternyata dunia. Kalau di belakangnya ada negara adidaya yang mendukung, zionis tenang-tenang saja. Ke mana perginya PBB? Oh, ternyata, selama hak veto di Dewan Keamanannya masih ada, tak akan ada keadilan kecuali untuk negara-negara yang mereka dukung. Life is unfair. Get used to it. Itulah makanya Allah, hakim yang Maha Adil, menyediakan hari akhir dengan peradilan yang seadil-adilnya nanti. Karena memang sulit mencari keadilan yang seutuhnya di dunia ini. Awas, ya, zionis, nanti kalian tidak akan bisa lari sedikit pun dari hisab dan mizannya Allah. Semuanya akan dihitung, diadili dan dibalas. Seadil-adilnya. Anak-anak yang kalian bunuh itu akan bersaksi. Tangan dan kaki kalian juga akan bersaksi. Sudah tidak bisa membayar influencer untuk memutarbalikkan fakta.
Selain itu, ada juga rasa kecewa. Kecewa kenapa negara-negara Islam, terlebih lagi negara-negara Arab, tidak bisa bersatu. Padahal, dalam pemikiran sederhanaku dari dulu, Israel itu kan negara (kalau bisa disebut negara, padahal sih nggak ya) kecil. Kalau pada bersatu, tidak begitu sulit, bukan? Belum lagi negara-negara Arab itu menguasai sumber daya energi berupa minyak bumi yang tersimpan di bawah buminya itu. Sekali embargo, ketar-ketir juga negara-negara pro-zionis itu. Namun, ternyata perputaran dunia memang tidak sesederhana itu. Berbagai kepentingan, kondisi geopolitik, geoekonomi dan lain-lain, semuanya saling berkelindan. Huft, dunia memang tidak sesederhana pemikiran seorang anak kecil yang ingin dunia ini aman. Bahkan Resolusi Khartoum 1967 pun dilanggar sama mereka sendiri. Aku juga jadi ingat sabda Rasulullah.
Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, sahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud). Sumber https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
Look, saat ini jadi semakin mengerti makna hadis ini. Namun, sudahlah sedih-sedihnya. Ada begitu banyak hikmah yang terserak dari peristiwa ini, jika kita mau memungutnya.
Guruku pernah mengatakan bahwa, jika kita masih memiliki rasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita di Palestina sana dibantai, maka bersyukurlah, karena semoga saja itu merupakan tanda iman yang masih ada di dalam hati kita. Bukankah tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri? Bukankah seorang mukmin dengan mukmin lainnya itu bagaikan satu tubuh, di mana jika yang satu sakit, maka yang lain pun merasakan hal yang sama? Dan mereka di Palestina sana adalah saudara-saudara kita. Saudara seiman yang menjaga tanah wakaf Baitul Maqdis, menjaga Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama kaum muslimin. Jika ada yang mengatakan “Ngapain ngurusin masalah Palestina yang jauh, sedangkan masalah di negeri sendiri saja masih begitu banyak?” Ingatlah, baca lagi sejarah Indonesia. Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka, sebagai bangsa Indonesia, kita merupakan saudara dengan bangsa Palestina. Ingat juga pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan, jika mengaku sebagai manusia, tidakkah sisi kemanusiaan kita tersentuh saat melihat manusia lain dibantai? Maka bersyukurlah jika kita masih merasa sedih. Semoga air mata yang keluar atas dasar rasa cinta itu merupakan salah satu tanda keimanan. Semoga air mata itu nanti menjadi saksi di hadapan Allah, bahwa kita mencintai saudara-saudara kita di sana, atas dasar keimanan kepada-Nya. Justru, berhati-hatilah ketika kita mulai mati rasa. Jangan-jangan, perlahan nikmat iman itu tercerabut dari dalam hati kita.
Namun, jangan sampai rasa sedih itu paralyzing, melumpuhkan kita. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat dalam belajar, bekerja dan beribadah. Semangat mereka dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajah, seharusnya menular ke kita. Semangat mereka dalam bertahan di tengah keterbatasan, seharusnya menjadi cambukan bagi kita yang suka rebahan dan bermalas-malasan. Kita punya PR besar. Masalah Palestina tidak hanya akan selesai sampai di sini saja. Kita perlu belajar lebih banyak, tadabur Al-Qur’an lebih banyak, terutama Surah Al-Isra’ dan mengajarkannya kepada anak-anak kelak.
Berbicara tentang Al-Qur’an, aku juga menjadi teringat sebuah peristiwa saat di asrama Qur’an dulu. Ketika mempelajari sebuah hadis dari kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah, sebuah kisah begitu menancap dalam ingatan.
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan, karena nanti tidak akan ada mushaf lagi) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1464 dan imam Tirmidzi dalam sunan at-Tirmidzi, no. 2914, dan Ibnu Hibbân no. 1790 dari jalan ‘Âshim bin Abi  Najûd dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’.
Referensi : https://almanhaj.or.id/4540-derajat-hadits-keutamaan-menghafal-alqurn.html
Dulu, waktu ngebahas hadis ini, Ustazah bilang "Anak-anak Palestina itu becandaannya next level. Mereka becandanya, 'Aku udah lebih banyak nih hafalannya. Ayo, kamu juga semangat, dong. Biar nanti kita sama tingkatannya di surga'."
Terheran-heran, kok bisa sih anak-anak itu memaknai hadis ini di usia belianya. Makin takjub saat tahu bahwa di tengah kondisi mereka yang jauh dari rasa aman & penuh keterbatasan, hafiz Qur'an terus tumbuh seperti jamur di musim hujan. Kamu boleh kehilangan segalanya, tapi saat masih ada harapan akan pertolongan Allah & Al-Qur'an di hati, kamu punya segalanya. Al-Qur'an sebagai ruh, benar-benar nyata dalam perjuangan Palestina. Tidakkah kita mengambil pelajaran? Saat ini, kita juga dapat melihat gambar-gambar dan video-video dari para jurnalis independen yang tersebar di dunia maya. Rumah diledakkan, tetapi yang pertama diselamatkan dan digenggam adalah Al-Qur’an. Di tengah reruntuhan, anak-anak tetap membaca dan murajaah Al-Qur’an. Ketika lelah, para dokter murajaah hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, tetapi diejawantahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Betapa hati ini penuh keharuan dan kebanggaan ketika melihat wawancara seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya dan beliau berkata “Alhamdulillah, mereka syahid di jalan-Nya.” Ucapan yang paling sering keluar dari mulut mereka juga “Hasbunallah wa ni’mal wakil”. Ya, cukuplah Allah sebagai penolong, sebagai pelindung. Cukuplah Allah. Kalian tidak akan bisa mengalahkan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, karena Dialah yang Maha Kuat, sementara kalian adalah makhluk yang begitu lemah. Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak Palestina juga memiliki keberanian yang luar biasa.
Maka, terbit pula kerinduan untuk melihat tanah yang diberkati itu. Tanah Baitul Maqdis. Semoga suatu saat kita bisa melihat Palestina merdeka, dengan kemerdekaan yang seutuhnya. Semoga kita bisa salat dengan penuh kedamaian dan kekhusyukan di Masjidil Aqsa. Semoga nanti kita bisa bercengkerama dengan para syuhada Palestina di surga, menghadiri halakah Qur’an yang sama di taman-taman surga, mendengarkan kisah mereka secara langsung, menyimak apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya mereka alami, dari mulut harum mereka langsung, bukan dari media yang sudah dipelintir oleh negara-negara pro-zionis.
Oktober 2023 memang bulan penuh air mata. Namun, bulan ini juga penuh pelajaran berharga. Pelajaran yang membuat semakin bersyukur akan nikmat rasa aman. Pelajaran yang menampol bahwa ke mana itu semangat untuk menyelesaikan hafalan dan murajaah hafalan Qur’an? Pelajaran yang menyadarkan bahwa masalah kita ternyata belum ada apa-apanya. Masalah mereka di Palestina sana jauh kebih besar, tetapi masyaAllah keimanan mereka luar biasa. Terima kasih ya Allah, di tengah hadah hadeh perduniawian, Engkau bukakan mata kami bahwa ada masalah penting. Ada tugas besar yang perlu dijalankan. Semoga Allah berikan kita kekuatan, kesehatan dan sumber daya untuk menjalankan tugas kita dari sini, sesuai dengan posisi, fungsi dan profesi kita masing-masing. Sebelum jamaah salat subuh belum sama dengan salat Jumat, tugas kita masih jauh dari selesai. Sebelum Al-Qur’an dijadikan last seen paling sering, tugas kita masih jauh dari kata selesai. Kita perlu menjadi bagian dari generasi yang kuat fisik, jiwa dan keimanannya; bukan sibuk rebahan, bergalau ria dan merasa paling malang sedunia. Terima kasih Palestina. Semoga tulisan ini suatu saat menjadi pengingat, dan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa ada orang-orang dari jauh, yang meskipun terpisah batas-batas geografis, terpaut karena cinta kepada-Nya. Semoga nanti kita bisa reuni di surga-Nya.
Simpang Empat, penghujung Oktober 2023
6 notes · View notes
fawazsidiqi · 1 year
Text
Katak Hendak Jadi Lembu : Buya Hamka tentang Racun Pemusnah Bangsa
Di dalam salah satu karyanya yang masyhur, berjudul “Dari Hati Ke Hati” Buya Hamka memberikan pesan penting, khususnya kepada generasi muda untuk menjauhi gaya hidup mewah, sebagai racun pemusnah bangsa.
Gaya hidup mewah merupakan racun yang amat berbahaya yang dapat memusnahkan kekuatan suatu bangsa, sebab orang akhirnya ingin hidup melebihi kekuatannya. Fenomena ini seperti digambarkan sebuah pepatan “Katak hendak jadi lembu”.
Syahdan, menurut Buya Hamka, taktik penjajahan jiwa yang dilakukan oleh bangsa penjajah kepada sebuah negara yang baru saja merdeka ialah dengan membangkitkan keinginan untuk hidup mewah.
Hal ini tidak lain karena kemewahan hidup membuat cita-cita menjadi pudar, dimana selalu ada dorongan untuk melebihi kemewahan orang lain baik dalam membangun dan menghiasi rumah, kendaraan, gaya hidup dan kemewahan dalam hal “hiburan” seperti perjudian dan pelacuran dalam sekian makna.
Karena gaya hidup mewah tersebut juga, muncul kemudian praktik korupsi, penyelundupan, bahkan penjualan rahasia negara. Kesetiaan pada negara dan semangat patriot pun hilang, berganti dengan keinginan untuk memenuhi gaya hidup mewah tadi.
Rumah tangga pun akhirnya rusak. Suami-istri tidak lagi menjalankan peran sebagai orang tua sebagaimana mestinya. Akhirnya, anak yang menjadi korban. Generasi penerus bangsa yang seharusnya ikut berperan dalam memperbaiki kerusakan, malah melanjutkan kerusakan yang dibuat, bahkan menambah keruh keadaan.
Oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa terlebih seorang muslim, seharusnya memiliki visi besar dalam hidup untuk ikut terlibat dalam memperbaiki keadaan, dimulai dari memperbaiki diri salah satunya dengan menjauhi prinsip gaya hidup mewah.
Jadikan, kisah perjuangan para pahlawan bangsa yang telah berjuang merebut kemerdekaan bangsa sekalipun harus hidup dengan penuh kepayahan sebagai inspirasi, bukan justru para pecundang dan pengkhianat yang bekerjasama dengan penjajah hanya demi keuntungan dirinya sendiri.
Sleman, 10 April 2023
18 notes · View notes
frasa-in · 2 years
Text
Tumblr media
Dear sisters,
Suatu hari Nabi Sulaiman mengirim surat kepada ratu Balqis, “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri (muslimin).”
Ratu Balqis adalah seorang pemimpin di negeri Yaman, terkenal dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya, juga para pembesar kerajaan yang mengikutinya. Kecerdasaan yang diikuti kebersihan hatinya itu mampu menganalisa surat yang dikirimkan oleh Nabi Sulaiman, bahwa surat itu adalah surat mulia, bukan surat penaklukan suatu negeri di mana penduduknya akan dihinakan, seperti yang biasa dilakukan raja-raja lainnya dengan berperang dan merusak semua sumber daya yang ada.
Maka untuk pembuktian, ratu Balqis pun mengirim hadiah kepada Nabi Sulaiman. Menurut tafsir Ibnu ‘Abbas, ratu Balqis akan membuktikan: kalau hadiahnya diterima, berarti Sulaiman hanya seorang raja dan Balqis akan berperang melawannya. Tetapi, bila Sulaiman menolak, maka ia adalah seorang Nabi, ratu akan mengikuti.
Nabi Sulaiman juga meminta pengikutnya untuk memindahkan singgasana ratu dari Yaman ke Palestina, dan bisa dilakukan sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip.
Melihat berbagai mukjizat ini, maka ratu Balqis berkata, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah dan Rabbul’alamin.” QS. An-Naml: 44.
Sekelumit kisah di atas bisa kita baca dalam tafsir QS. An-Naml ayat 24-29. Syeikh Mutawali Asy-Sya’rawi mengatakan, ratu Balqis sangat cerdas ketika mengucapkan “bersama Sulaiman”, karena ini menunjukan kesetaraan antara lelaki dan perempuan di mata Allah. Balqis tetap menjaga harga dirinya, dia tidak sudi berada di bawah penjajahan siapapun. Balqis tidak tunduk kepada Sulaiman, tetapi hanya tunduk kepada Allah saja.
Begitupun Sulaiman tetap menjaga martabat sang ratu dengan memindahkan singgasananya, sehingga ratu tetap dapat duduk di singgasana, bukan duduk sebagai rakyat jelata. Harga diri (‘izzah) berarti keagungan, kehormatan, dan kekuatan. Kadang kita mengenal dengan istilah self esteem. Self esteem terbentuk dari pengalaman hidup, ia mencintai dirinya apa adanya, baik kelebihan dan kekurangannya.
Ada dua jenis ‘izzah, yaitu:
‘Izzah mamduhah (terpuji), yaitu harga diri yang terkoneksi dengan Allah maka akan menumbuhkan kemuliaan. Ia akan menjaga kemulian agama dan kedudukannya, menghindari dirinya dari hinaan dunia dan akhirat. Mampu membentengi diri dari godaan-godaan yang bisa merusak ‘izzahnya, dengan terus mendekat kepada Allah Sang Maha Penjaga hamba-Nya. Fitrah hatinya tetap bersih menghamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala, akan terus terpancar dalam perkataan dan perbuatannya yang cerdas dan santun. Kalimat-kalimat cerdas dan merasuk hati hanya bisa diperoleh oleh orang-orang yang mempunyai kedekatan hubungan dengan Allah dan terus menjaga hubungan tersebut. “...’Izzah itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” QS. Al-Munafiqun: 8.
‘Izzah madzmumah (tercela), yaitu harga diri yang terhubung dengan hawa nafsu dan setan sehingga menumbuhkan kesombongan. “Tetapi orang-orang kafir (berada) dalam ‘izzah (kesombongan) dan permusuhan.” QS. Shad: 2. Harga diri seperti ini adalah karena kebodohan mengenal dirinya, sehingga menempatkan diri di atas kemampuan diri yang semestinya. Melupakan bahwa ia bukan siapa-siapa di mata Allah, dan siapa yang Allah hinakan, maka ia juga akan terhina di mata manusia.
Kesombongan bisa disebabkan karena kebanggaan terhadap:
Nasab/keturunan, sehingga menganggap rendah orang lain
Keelokan paras/kecantikannya
Pendapatnya yang selalu merasa paling benar
Kekayaan
Kecerdasan
Merasa banyaknya amal kebaikan
Banyaknya pengikut/followers
Selama ini, perempuan sedang diuji pemahamannya terkait keberadaannya di dunia. Maraknya hadits yang dipakai untuk menyudutkan wanita hingga disebut wanita adalah fitnah bagi laki-laki, tanpa memahami hadits dengan persepsi yang utuh.
Karena perempuan yang mendatangkan fitnah/bahaya tidak berlaku untuk perempuan yang memahami jati dirinya, yaitu menjaga harga dirinya di hadapan Allah dan manusia. Semakin mengenal diri, maka berlaku ilmu padi, makin berisi makin merunduk. Semakin taat kepada Allah, makin menjauhkan diri dari popularitas semu.
Frasa: Perempuan, Ilmu, dan Rasa
71 notes · View notes
Text
Selamat HUT ke-77 RI.
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat🇮🇩
Selamat Ulang Tahun yang ke 77, Indonesia-ku
Selamat menua sepersekian tahun menuju abad.
Apa kabar dirimu, negeriku? Masihkah engkau akan tegar dengan semua ingar bingar?
Kuharap di umurmu yang semakin beranjak, kau segera terbebas dari manusia-manusia berhati keras bermulut malaikat. Semoga mereka lekas tergantikan dengan jiwa-jiwa yang menghargai perjuangan.
Seperti seutas hikmah dari rangkaian bingkai histori tentang pandemi hingga endemi—menghadirkan sisi empati manusia yang sempat terkunci. Menghargai langkahmu yang pernah tertahan manakala busung kelaparan, namun tak menjadikan menyerah sebuah pilihan.
Aku percaya, engkau mampu bangkit dari segala problem yang menghimpit. Kau mampu menjadi lebih baik, sebab masa lalumu telah menempamu dengan banyak luka, menjadikanmu lebih kuat dari sebelumnya.
Selamat merayakan kebebasan, dari kungkungan penjajahan, serangan dan penindasan. 77 tahun berlalu, dan namamu tetap menggaung sampai senja.
Kuharap kemerdekaan itu tak melengahkan untuk terus berjuang. Tak melemahkan untuk terus berkembang.
Negeriku, terima kasih sudah menjadikan aku manusia yang bisa tumbuh, menempuh perjalanan yang kadang membuat lumpuh.
Kini, aku akan mengibarkan semangat yang luar biasa yang membuatku pulih dari rasa pedih.
Aku ingin tak hanya menjadi warga yang menyaksikan kedzoliman yang ada, melainkan bisa berperan aktif didalamnya, memajukan negeri, dengan segenap upaya didalam diri. Memerhatikan pemuda dan pemudi, agar mereka tumbuh bakti pada negeri.
Dengan segenap dan ketulusan hati, kukorbakan jiwa dan raga ini untukmu. Aku, kau, kita akan terus berjuang menggapai asa yang berliku, menjadi sebuah impian yang semoga tergapai. Sebagai bentuk kecintaan kepadamu, aku ingin mengharumkan namamu, negeriku.
Rasakan nadiku seperti denyut tanah di mana kita searah. Berjalan pada bingkai harapan untuk melawan segala luka-luka yang tak pernah memberi jeda. Tanganku pada jantung bumimu adalah serupa kobaran melampaui doa-doa untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Sabang – Merauke, 17 Agustus 2022
65 notes · View notes
mencobaberakal · 9 months
Text
Tumblr media
Yakin sudah merdeka?
Dalam rangka menyambut kemerdekaan dengan pemaknaan yang lebih mendalam. Tentang, apa sih merdeka itu? Yakin kita sudah merdeka? Terlebih dalam koridor pedoman yang perlu diterapkan.
...
Dalam filsafat islam, Dr. Faiz menyebutkan ada dua makna kemerdekaan berdasar pemaknaan dalam bahasa arab.
(1) Istiqlal, freedom from
(2) Hurriyah, freedom for
Dari kedua term tersebut, yang seringkali tampak lebih susah untuk dipraktikkan adalah, kemerdekaan hurriyah, karena di dalamnya, kita perlu memikirkan secara lebih matang, kita merdeka untuk apa sih sebenarnya. Apa saja pedoman yang perlu kita tuju untuk mencapainya. Berikut 3 pedomannya
1. Ta'alluq, mengisi kemerdekaan dengan menyambungkan hidup hanya pada Allah, yang berarti manusia secara sadar, ridho menjadi budak Allah. Bagaimana mengacukan secara terus menerus kehidupan, hanya untuk Allah.
2. Takhalluq, mengisi kemerdekaan dengan budi yang mulia, akhlaq. Tentu ini sangat beririsan dengan sudah sejauh mana manusia mampu melawan penjajahan dari manusia kepada manusia itu sendiri, penjajahan oleh hawa nafsunya, yang Rosul SAW pun sempat mengingatkan tentang betapa melawan hawa nafsu adalah jihad terbesar bagi manusia.
3. Tahaquq, tentang bagaimana manusia perlu merdeka dengan menjalankan amar ma'ruf nahi munkar. Dengan kata lain, ngga omdo aja, praktik adalah kuncinya.
---
Semua pedoman adalah dasar, yang selintas terpikir adalah, terkait pedoman takhalluq, tentang akhlaq, dan hawa nafsu yang terkadang masih dinormalisasi oleh diri kita. Yang kemudian menjadi reminder adalah,
Sudah seberapa merdeka kita melawan hawa nafsu? Bukankah ia penjajah tertangguh, punya kekuatan super yang setiap saat siap berlabuh? Sudah seberapa besar tameng kita untuk melawannya?
Karena sebagaimana akhlaq adalah pondasi. Menjadi merdeka dari hawa nafsu sudah seperti kunci untuk membuka kemerdekaan2 lain yang menjadi hak kita sebagai manusia di bumi ini.
#17agustus2023
7 notes · View notes
hidayatuna · 2 years
Text
Ulama India: Persatuan Muslim dan Hindu Kunci Kalahkan Penjajah
Ulama India: Persatuan Muslim dan Hindu Kunci Kalahkan Penjajah
HIDAYATUNA.COM, India – Penjaga tempat suci Imam Reza (AS) mengatakan persatuan antara Muslim dan Hindu adalah kunci untuk mengalahkan penjajah. Ia mencatat bahwa plot sekarang sedang dilakukan untuk menabur benih perselisihan di antara kelompok-kelompok India. “Persatuan dan kerja sama umat Hindu dan Muslim telah menjadi kunci keberhasilan dan kekuatan India. Arogansi global berusaha melanjutkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes