arundayare · 1 year ago
Video
youtube
Rabiah bin Nashr Raja Yaman dan Kisah Syiq dan Sathih Si Dukun
0 notes
blogalloh · 2 years ago
Text
Hormatilah Nabi Muhammad & Keluarganya #Dakwah #Islam
Tumblr media
Bagi umat islam sebaik-baik manusia adalah Nabi Muhammad Saw. Tidak saja terbaik secara akhlak dan perbuatan, beliau juga terbaik dari sisi nasab dan asal kejadian. Untuk memelihara kemuliaan silsilah beliau, Allah memilih orang-orang terbaik sejak Nabi Adam a.s sampai kepada Sayyidina Abdullah Bin Abdul Muthollib a.s. Perpaduan antara kemuliaan silsilah, akhalak dan prilaku menjadikan Nabi Muhammad Saw tidak saja layak digelari manusia terbaik, tapi juga makhluk terbaik yang pernah dan akan diciptakan oleh Allah. Kemudian dari manusia terbaik inilah lahir keturunan dengan nasab terbaik pula. Hormatilah Nabi Muhammad & Keluarganya #Dakwah #Islam Kemuliaan keturunan Rasulullah Saw sifatnya zatiyyah, yaitu kemuliaan yang diperoleh secara otomatis sejak lahir karena di dalam tubuhnya mengalir darah manusia terbaik, Rasulullah Saw. Atas dasar itu, memuliakan dan menghormati zurriyah Rasulullah Saw harus pula secara zatiyyah, secara otomatis tanpa mempedulikan adanya faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi penghormatan kita terhadap mereka. Seperti perbedaan sudut pandang politik, manhaj dakwah, ideologi keagamaan, mazhab fikih apalagi hanya sekedar perbedaan organisasi yang notabene hanyalah alat perjuangan. Dengan kemuliaan dan pemuliaan zurriyah Rasulullah Saw yang bersifat zatiyyah itu, kita tak perlu lagi bingung, gamang dan ragu untuk memuliakan Zurriyah Rasulullah saat mereka berbeda dengan kita dalam hal apapun. Cukup kita katakan, “Aku memuliakan mereka karena ada darah Rasulullah Saw dalam tubuh mereka, tapi aku berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah ini”. Meskipun berbeda pendapat dengan zurriyah Rasulullah Saw adalah keniscayaan yang mungkin terjadi dan dapat ditolerir. Akan tetapi, menarik diri dari memuliakan mereka saat berbeda pendapat dengan kita adalah suatu tindakan ceroboh yang tidak ada rukhshoh, keringanan dan toleransi. Dalam hal ini, maka benang merahnya sangat jelas bagi yang sedikit saja mau berfikir. Kita hanya tidak sependapat dengan cara mereka, tetapi kita tetap mencintai mereka karena kemuliaan nasab yang ada pada diri mereka. Berbeda dengan mencintai, menghormati dan memuliakan yang minimal hanya membutuhkan nasab yang bersambung kepada Rasulullah Saw, menjadikan mereka, zurriyah Rasulullah Saw sebagai teladan yang diikuti membutuhkan ilmu, amal dan akhlak. Hanya karena bermodal nasab tidak secara otomatis membuat zurriyah Rasulullah Saw layak dijadikan panutan. Untuk mengikuti mereka, perlu dilihat ilmu, amal dan akhlak mereka. Jika semua itu ada pada diri mereka maka mereka layak diikuti. Jika tidak ada, tetaplah mencintai, memuliakan dan menghormaati tanpa menjadikan mereka teladan yang diikuti. Banyak sekali keutamaan yang akan diperoleh oleh orang yang memuliakan dan berbuat baik kepada keturunan Rasulullah Saw. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya : Mendapat balasan kebaikan dari Rasulullah Saw pada hari kiamat Orang yang berbuat baik kapada keturunan Rasulullah Saw namun mereka tidak dapat membalasnya maka Rasulullah Saw kelak di hari kiamat yang akan membalas secara langsung kebaikan orang itu. Dalam sebuah hadist marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni, Rasulullah Saw bersabda : من إصطنع لأحد من ولد عبد المطلب يدا فلم يكافئه بها في الدنيا فعلي مكافئته غدا يوم القيامة إذا لقيني “Barangsiapa yang memberi bantuan (kebaikan) kepada keturunan Abdul Muthollib akan tetapi dia (keturunan Abdul Muthollib) tidak bisa membalasnya di dunia, maka saya yang akan membalasnya di hari kiamat ketika orang itu bertemu denganku” Mendapat syafaat Rasulullah Saw pada hari kiamat Orang yang memuliakan keturunan Rasulullah, memenuhi kebutuhan dan membantu urusan mereka serta mencintai mereka maka akan mendapat syafaat Rasulullah Saw kelak di hari kiamat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah : أربعة أنا لهم شفيع يوم القيامة: المكرم لذريتي، والقاضي لهم حوائجهم، والساعي لهم في أمورهم عند اضطرارهم إليه، والمحب لهم بقلبه ولسان
ه “Aku akan memberi syafaat khusus di hari kiamat kepada empat golongan, yaitu orang yang memuliakan keturunanku, memenuhi hajat-hajat mereka, membantu urusan-urusan mereka saat mereka butuh dan orang yang mencintai mereka dengan hati dan lisannya” (HR. Al-Dailami) Sebagai sarana tawassul Rasulullah Saw bersabda : من أراد التوسل وأن يكون له عندي يد أشفع له يوم القيامة فليصل أهل بيتي ويدخل السرور عليهم “Barangsiapa yang ingin bertawassul dan ingin syafaatku kelak di hari kiamat maka ia harus mempererat hubungan dengan ahli baitku dan memberikan kebahagiaan kepada mereka” (HR. Al-Dailami) Menyambung silaturrahmi dan memberi kebahagiaan kepada Ahli bait dapat dijadikan sebagai tawasuul (sarana) untuk mendatangkan berbagai macam kebaikan dunia dan akhirat. Contoh tawassul dengan ahli bait misalnya ucapan seseorang “Ya Allah, aku telah menyambung tali silaturrahmi dengan ahli bait Nabi-Mu Saw dan memberi kebahagiaan kepada mereka, maka dengan berkah silaturrahmi dan kebaikanku kepada mereka kabulkanlah hajat-hajatku” Dipanjangkan umurnya dalam kebahagiaan Rasulullah Saw bersabda : من أحب أن ينسأ أجله وأن يمتع بما خوله فليخلفني في أهلي خلافة حسنة فمن لم يخلفني فيهم بتر عمره و ورد علي يوم القيامة ��سودا وجهه “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diberi kesenangan dari apa yang diperolehnya maka hendaklah ia menggantikanku pada keluargaku dengan pergantian yang baik. Dan barangsiapa yang tidak menggantikanku pada keturunanku maka tidak akan panjang umurnya dan ia akan datang kepadaku di hari kiamat dengan wajah yang hitam” (Desebutkan oleh Al-Manawi dalam Faidhul Qodiir) Menggantikan Rasulullah Saw dalam keturunannya berarti menjaga kehormatan mereka dan menyambung mereka dengan berbagai macam kebaikan sebagaimana Rasulullah Saw melakukan hal tersebut kepada keluarganya. sumber : https://bincangsyariah.com/kalam/ini-anjuran-dan-balasan-mencintai-keturunan-rasulullah/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Hormatilah Nabi Muhammad & Keluarganya #Dakwah #Islam
0 notes
tobathebat · 3 years ago
Text
Hormatilah Nabi Muhammad & Keluarganya #Dakwah #Islam
Hormatilah Nabi Muhammad & Keluarganya #Dakwah #Islam
Bagi umat islam sebaik-baik manusia adalah Nabi Muhammad Saw. Tidak saja terbaik secara akhlak dan perbuatan, beliau juga terbaik dari sisi nasab dan asal kejadian. Untuk memelihara kemuliaan silsilah beliau, Allah memilih orang-orang terbaik sejak Nabi Adam a.s sampai kepada Sayyidina Abdullah Bin Abdul Muthollib a.s. Perpaduan antara kemuliaan silsilah, akhalak dan prilaku menjadikan Nabi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ariyantibm · 5 years ago
Text
HALAQAH SILSILAH ILMIYAH 5
Beriman kepada hari akhir
Asy-Syafa'atul Udzma (Syafaat Yang Paling Besar)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-36 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Asy-Syafa'atul Udzma (Syafaat Yang Paling Besar)"
Asy-Syafa'atul Udzma adalah syafaat yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ untuk para penduduk Padang Mahsyar. Yang isinya adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, supaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyegerakan hari keputusan. Dinamakan Asy-Syafa'atul Udzma atau syafaat yang paling besar karena syafaat ini diperuntukkan bagi seluruh manusia, yang mukmin maupun yang kafir.
Ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar, terik matahari, keringat yang menggenang, waktu yang sangat lama dalam keadaan takut yang sangat menunggu hari keputusan, maka manusia ingin disegerakan hari keputusan tersebut. Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia. Supaya memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar menyegerakan hari keputusan. Dan membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar.
Pertama-tama, mereka mendatangi Nabi Adam 'Alaihissalam bapak mereka, manusia yang pertama. Namun beliau enggan, meminta uzur dan merasa tidak berhak, karena beliau 'Alaihissalam pernah memaksiati Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan memakan sesuatu yang dilarang. Kemudian Nabi Adam 'Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh, Rasul yang pertama yang diutus kepada manusia.
Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan. Kemudian Nabi Nuh menyuruh manusia mendatangi Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, Kekasih Allah. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak, karena merasa pernah berdusta. Kemudian Nabi Ibrahim 'Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Musa 'Alaihissalam, seorang Nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah.
Namun beliau enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi Nabi Isa 'Alaihissalam. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak, akhirnya Nabi 'Isa 'Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad ﷺ. Kemudian mereka mengatakan,
يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَغَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا
Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para Nabi, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Lakukanlah syafa'at, mintalah kepada Rabb-mu untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami? Bukankah kamu melihat kesusahan kami?
Maka Beliau ﷺ menuju bawah 'Arsy Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan bersujud kepada Allah, kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorangpun. Kemudian dikatakan kepada Beliau ﷺ,
يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ اشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَرْفَعُ رَأْسِي
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi, lakukanlah syafaat, maka kamu akan dikabulkan syafaatmu (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah yang dimaksud dengan Maqomun Mahmud, yaitu kedudukan yang dipuji. Di mana beliau ﷺ akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala janjikan untuk beliau ﷺ sebagaimana di dalam Al-Quran
عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامً۬ا مَّحۡمُودً۬ا....
"....Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji. (Al-Isra : 79)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
0 notes
babakbelur · 6 years ago
Text
Sejarah Berdirinya Ka'bah dan Hajar Aswad di Mekah
Pembahasan Artikel BabaKBeluR.com kali ini, Kisah Dibangunnya Ka'bah
Ka’bah yang terletak ditengah Masjidil Haram di Mekkah dengan bentuk bangunannya yang mendekati bentuk kubus. Ka’bah merupakan bangunan yang dijadikan sebagai patokan atau kiblat atau patokan arah untuk hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti shalat. Selain itu Ka’bah merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi bagi umat Islam pada saat musim haji dan umrah. Pada awalnya, Mekkah hanyalah sebuah hamparan kosong. Dari sejauh mata memandang yang kita lihat hanyalah pasir yang bergumul di tengah terik yang menyengat. Aliran air zam-zamlah yang pertama kali mengubah daerah gersang itu menjadi sebuah tempat kecil yang dimulainya peradaban kelompok baru dunia Islam. Riwayat-riwayat yang terdapat di dalam buku-buku sirah (sejarah), yang mengungkapkan pembangunan dan pemeliharaan Ka’bah, walaupun sebagian riwayat-riwayat tersebut tidak otentik jika ditinjau dari sudut periwayatannya- tetapi telah memberikan penjelasan, bahwa pembangunan Ka’bah telah dilakukan beberapa kali. Pemaparan berikut, kami angkat dari beberapa nara sumber. Yaitu kitab as Sirah an Nabawiyah fi Dhu’il Nashadir al Ashliyah, Mahdi Riqullah, Cetakan Pertama, Tahun 1412 H, Markaz al Malik Faishal lil Buhuts wad-Dirasat al Islamiyah, halaman 51-56; al Ka’bah al Musyarafah Awalul Bait Wadhi’a lin-Nass, artikel dalam Majalah Haji, Edisi 9 dan 10 tahun 55/ Rabiul Awal dan Rabi’u Tsani 1422 H; at Tarikh Al Qawim li Makkata wa Baitullah al Karim, Muhammad Thahir al Kurdi, Cetakan Pertama, Tahun 1420H, Darul Khadir, Beirut; Fat-hul Bari Syarhu Shahihul-Bukhari, al Hafizh Ibnu Hajar, dan lain-lain. Ka’bah dinamakan sebagai Bayt al ‘Atiq merupakan bangunan yang dipugar pada masa Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s setelah Nabi Ismail a.s berada di Mekkah atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di dalam Al Qur’an, surat Ibrahim ayat 37 bahwa situs suci Ka’bah telah ada pada saat Nabi Ibrahim a.s yang menempatkan Siti Hajar dan Nabi Ismail ketika masih bayi di lokasi tersebut. "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)
Recommended Author
Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim a.s dan Siti Hajar, dengan kaki mungilnya yang pertama kali menyentuh sumber mata air zam-zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail yang ketika itu ditinggal oleh Nabi Ibrahim a.s ke Kanaan di tengah padang pasir, tiba-tiba banyak kedatangan musafir. Ada beberapa musafir yang memutuskan untuk tetap tinggal, namun ada juga yang beranjak pergi. Nabi Ibrahim a.s yang datang dan kemudian menerima wahyu untuk mendirikan Ka’bah di kota tersebut. Ka’bah itu sendiri yang berarti tempat dengan penghormatan dan kedudukan yang tertinggi. Ka’bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s yang terletak tepat di tempat Ka’bah lama yang didirikan Nabi Adam hancur tertimpa dengan banjir bandang pada zaman Nabi Nuh. Nabi Adam merupakan Nabi yang pertama kali mendirikan Ka'bah. Pada tahun 1500 SM yang tercatat adalah pada tahun pertama Ka'bah dan kembali didirikan. Berdua dengan putranya yang taat, Nabi Ismail, Nabi Ibrahim a.s yang membangun Ka'bah dari bebatuan bukit Hira, Qubays, dan tempat-tempat lainnya. Semakin tinggi dari hari ke hari mereka membangun Ka'bah, dan akhirnya selesai dengan panjang 30 - 31 hasta, lebarnya 20 hasta. Pada awalnya bangunan tanpa atap, hanyalah empat tembok persegi dengan dua pintu. Di salah satu celah sisi bangunan yang diisi dengan batu hitam besar dikenal dengan nama Hajar Aswad. Batu ini tersimpan di bukit Qubays saat pada masa Nabi Nuh ketika banjir besar melanda. Batu ini sangat istimewa, karena batu ini diberikan oleh Malaikat Jibril. Sampai pada saat ini, jutaan umat muslim dunia dapat mencium batu ini ketika saat menjalankan ibadah haji atau umrah, sebuah sejarah yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wasalam. Setelah selesai dibangun, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Nabi Ibrahim a.s untuk menyeru umat manusia agar berziarah ke Ka’bah yang didaulat sebagai rumah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Maka dari sinilah, awal mulanya haji, ibadah akbar bagi umat Islam di seluruh dunia. Karena Ka’bah tidak beratap dan temboknya yang rendah, sekitar dua meteran, barang-harang yang berharga di dalamnya sering sekali dicuri. Bangsa Quraisy yang memegang kendali atas Mekkah ribuan tahun setelah kematian Nabi Ibrahim a.s yang berinisiatif untuk merenovasinya. Untuk melakukan hal tersebut, maka bangunan yang awal harus dirobohkan terlebih dahulu. Kisah pembangunan Ka’bah oleh nabi Ibrahim a.s yang dibantu dengan putranya ini telah Allah abadikan dalam Al-quran. Allah berfirman ; وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Dan (ingatlah), ketika Ibrahim a.s meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Isma’il (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Al-Baqoroh 127) Bahkan menurut Ibn Katsir dalam kitab Sirahnya, Ibrahimlah yang pertama kali membangun Ka’bah. Dalam Hadist yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Ibn Abbas disebutkan bagaimana nabi Ibrahim a.s dan putranya membangun Ka’bah ; ثم قال: يا إسماعيل، إن الله أمرني بأمر. قال: فاصنع ما أمرك ربك، عز وجل. قال: وتعينني؟ قال: وأعينك. قال: فإن الله أمرني أن أبني هاهنا بيتًا -وأشار إلى أكَمَةٍ مرتفعة على ما حولها -قال: فعند ذلك رَفَعا القواعد من البيت فجعل إسماعيل يأتي بالحجارة وإبراهيم يبني، حتى إذا ارتفع البناء جاء بهذا الحجر فوضعه له، فقام عليه وهو يبني، وإسماعيل يناوله الحجارة، وهما يقولان: {رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} ” قال: “فجعلا يبنيان حتى يدورا حول البيت، وهما يقولان: {رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} Kemudian Ibrahim a.s berkata ; ” wahai Isma’il, sesungguhnya Allah menyuruhku dengan suatu perkara. Isma’il berkata ; “Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan tuhanmu (‘azza wajall). Ibarahim berkata ; “Maukah kau membantuku?”. Isma’il menjawab ; “Aku akan membantumu”. Ibrahim a.s berkata : “Sesungguhnya Allah memerintahkanku membangun disini suatu rumah (Bait) -sembari memberi isyarah kepada suatu gundukan tanah yang tinggi melebihi sekitarnya-. Ibn Abbas berkata ; “Maka disanalah mereka berdua meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah. Kemudian mulailah Isma’il mendatangkan batu-batu sedang Ibrahim a.s membangunnya sehingga ketika bangulan mulai tinggi ia datang dengan batu ini (Maqam Ibrahim a.s) dan meletakkannya untuk Ibrahim a.s, lalu Ibrahim a.s pun berdiri diatasnya dan membangun (Ka’bah), sedang Isma’il menyodorkannya batu-batu dan mereka berdua berkata (Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”. Ibn Abbas berkata ; “Jadilah mereka berdua membangun (Ka’bah) sehingga berputar disekitar bait, dengan mengucap (Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”. Baca Juga Artikel Bangsa Israel Paling Mengenal Ciri Fisik dan Silsilah Nabi Muhammad DI SINI Related Keyword: sejarah berdirinya ka'bah, ka'bah mekah isinya apa, siapa yang membangun ka'bah pertama kali, sejarah ka'bah yang sebenarnya, ka bah sebelum nabi ibrahim, misteri kabah, video sejarah berdirinya ka'bah, sejarah ka'bah di mekah
Your Reaction:
BabaKBeluR.com : Jika Artikel ini Menarik dan Bermanfaat Silahkan Memilih Reaksi Terhadap Artikel ini. Bagikan Artikle ini Ke Social Media, Anda Juga Dapat Berdonasi Melalui: Paypal Dana hasil dari donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain babakbelur.com - Terima kasih.
from Blogger https://ift.tt/2JwOE1U via IFTTT
0 notes
riohidayat · 7 years ago
Text
Kisah Nabi Syits AS. yang Menampar (saya)
beberapa hari yang lalu, adik tingkat saya di kampus dulu ngepos status di whatsapp-nya. Saya respon karena itu gambar nama-nama Nabi, yang di sana ada nama Nabi yang saya tidak pernah dengar; Nabi Syits as (Seth versi Ibrani). Dengan sesumbar saya bilang (kebetulan ada gambar silsilah nama-nama nabi di ruang tv rumah) ke si adik tingkat, “bahkan sumber Israiliyat tidak ada itu Nabi Syits. Saya bilang begitu karena di poster memang tidak ada nama Nabi Syits, yang ada Syisy. Selain itu, seingat saya memang urutan nasab nabi Muhammad saw hanya sahih sampai Ibrahim as. Ibrahim as. ke atas kebanyakan diragukan bahkan memang dipopulerkan oleh Bani Israil (Israiliyat) - sebagaimana isi Taurat  diubah menjadi Talmud - yang semakin tidak jelas benar-salahnya.
Tapi begitu indahnya arah ketetapan Allah SWT. Beberapa hari setelah percakapan dengan adik tingkat itu, saya buka Youtube muncul secara random sejarah Nabi Syits as. Saya tonton sampai habis. Belum cukup rasa penasaran saya, saya buka lagi Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir rahimahullah (ini buku yang selalu saya niatkan untuk selesai dibaca, tapi selalu gagal, dan hanya bertahan payahnya saya terakhir hanya bertahan di pendahuluan). Ternyata memang ada sub-bab tentang Nabi Syits as, beserta dalil hadits Nabi SAW: Dari Abu Dzar ra.: “Sesungguhnya Allah menurunkan sertaus empat shuhuf dan sebanyak lima puluh shuhuf diturunkan kepada Syits as.” 
Malu rasanya. Ini pengingat dari Allah SWT. Dasar Rio Pemalas. 
***
Yang lebih menarik lagi, video di youtube yang saya temukan ternyata menceritakan sejarah tentang asal mula zina dan musik. Zina alhamdulillah saya bisa jauh-jauh dari dosa besar itu, tapi musik? Diceritakan keturunan Nabi Adam as. dari jalur Habil yang shalih adalah laki-lakinya rupawan sedangkan perempuannya tidak demikian. Namun, keturunan Qabil yang mungkar adalah sebaliknya, perempuan yang rupawati, laki-lakinya durjana baik rupa maupun imannya.
Dengan tipu daya iblis, keturunan Qabil yang tinggal di lembah (sementara keturunan Habil di bukit/gunung) menciptakan alat musik pertama kali: Flute. Dari Flute iblis terus berkarya menyamar jadi manusia dan bekerja dengan ahli besi membuat Gendang dan seterusnya hingga berapa rupa alat musik. Alat-alat musik ini dimainkan oleh iblis sehingga menarik perhatian kaum Qabil.
Lama kelamaan mereka terbiasa berkumpul memperdengarkan dan memainkan alat musik ini. Katakanlah semacam konser atau pesta, di mana segala rupa campur baur terjadi. Celakanya, kejadian ini membuat keturunan Habil yang hidup di atas bukit penasaran.
Keturunan Habil yang penasaran semakin lama semakin mendekati konser itu. Lama-lama mereka menikmati juga. Di sinilah awal mula pertemuan laki-laki dan perempuan yang kebablasan itu. Lelaki kaum Habil tampan, dengan perempuan kaum Qabil yang jelita. Mereka zina.
Menurut syaikh-syaikh di video tersebut (kisah ini tidak saya temukan di Qishashul Anbiya Ibnu Katsir), inilah kali pertama manusia melakukan dosa secara kolektif (berjamaah). Nabi Syits as. inilah yang mengingatkan mereka untuk berhenti melakukan dosa besar tersebut.
Kemudian hari, jelang Nabi Syits as wafat, ia meminta anaknya yang paling shalih, Anwas (Enos, Ibrani) meneruskan dakwahnya. Setelah Anwas, dilanjutkan lagi oleh anak Anwas, Qinan/Qanin. Qinan dilanjutkan lagi oleh Mahlayil/Mihlail. Mahlayil inilah yang dianggap oleh sebagian orang Persia (mungkin berkembang kisah/legenda di sebagian masyarakat sana) sebagai seorang raja. Yang pertama menebang pohon-pohon, mendirikan kota, dan benteng-benteng besar. Ialah yang membangun kota Bablion dan Sus Al-Aqsha (sekarang Maroko). Syaikh Muhammad bin Ishaq menjelaskan, keturunan manusia kemudian hari (kita) secara keseluruhan adalah dari garis Habil ini.
***
Di perjalanan ke masjid solat-solat rawatib saya jadi merenung, karena mengetahui sejarah Nabi Syits as ini. Kalaupun saya cukup beriman, jika saya hidup di zaman Nabi Syits as, apakah saya akan menjadi bagian yang bermaksiat itu? Maksiat mereka dimulai dengan musik dan konser. Duh.
Begini, memang jelas tidak keren kalau suka musik murahan macam dangdut (alhamdulillah saya tidak suka, kecuali beberapa lagu H. Rhoma Irama). Dangut memang secara aksi maupun audio mengundang syahwat. Tapi bagaimana kalau itu jadi musik - katakanlah - folk, jazz, atau rock & roll? 
Jujur saya masih sering mengimpikan datang ke konser salah satunya. Bersama kawan-kawan lelaki, berbagi tawa. Karena musik-musik ini mengundang kebahagiaan pada diri saya pribadi. Duh.
Jadi bersyukur juga belum pernah kesampaian. Mungkin tidak perlu juga, jangan sampai. Na’udzubillah, na’udzubillah kalau sampai jatuh ke maksiat hanya karena hal-hal yang (Allahu a’lam karena tertipu iblis atau tidak) anggap mubah.
Karena pun misal musiknya mubah, liriknya positif, bukankah kumpul-kumpulnya alat Iblis menggoda manusia yang paling purba?
Semoga Allah melindungi kita semua.
© Rio Pale Bogor | 19 Juli 2017
0 notes
arievvaldo · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Daurah Cinta The Strangers Al-Ghuroba Sabtu, 21 Januari 2017 / 22 Rabi'ul Akhir 1438 H Masjid WTC Jenderal Sudirman Ustadz Subhan Bawazier _hafidzahullah_ Sesi 1 ===================== AKU INGIN NIKAH ===================== Wahai pemuda… Menikahlah! Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah memanggilmu, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: يا معشر الشباب من اسطاع منكم الباءة فاليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء “Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai (penjaga) baginya.” [HR. Bukhari dan Muslim] Dan dalam sabdanya yang lain, وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم حَمِدَ اَللَّهَ , وَأَثْنَى عَلَيْهِ , وَقَالَ : لَكِنِّي أَنَا أُصَلِّي وَأَنَامُ , وَأbermanfaat.ُفْطِرُ , وَأَتَزَوَّجُ اَلنِّسَاءَ , فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ Dari Anas Ibnu Malik radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya bersabda: “Tetapi aku sholat, tidur, berpuasa, berbuka, dan mengawini perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk ummatku.” [Muttafaq Alaihi] Juga Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mewasiatkan 4 perkara kepada pemuda yang hendak menikah, عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu – dari Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”. [HR. Al-Bukhari] Bagaikan protektor. Menikah dapat menjadi formula untuk mencegah mata dari penglihatan yang haram dan menekan syahwat berlebihan yang tidak pada tempatnya. Lalu mengapa Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan "Wahai Pemuda yang mampu", karena mampu disini bukan ia yang ujug-ujug ingun menikah tanpa persiapan yang matang dan visi-misi yang mantap, mampu yang disebut diatas adalah mampu dalam arti luas secara lahir dan batin. Pada hakikatnya Kaum Adam dipilih Allah Azza wa Jalla sebagai pemimpin. Dalam hadits disebutkan bahwasanya _tidak akan terselesaikan urusan Rumah Tangga apabila Wanita yang menjadi pemimpinnya_ maka dari itu konsekuensi dari pernikahan adalah Suami yang berperan sebagai nahkoda akan mengatur arah bahteranya ingin dibawa kemana lalu Istri lah yang tugasnya menaati suami untuk senantiasa sami'na wa atho'na. Untuk mendapatkan bahtera rumah tangga yang _SaMaRa_ dibutuhkan teamwork yang baik antara Suami dengan Istri. Adalah syair Arab yang menginspirasi kaum hawa untuk senantiasa bersemangat menuntut ilmu demi lahirnya buah hati generasi rabbani, yaitu "Al-ummu madrosatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq" yang artinya: Ibu adalah madrasah (sekolah) utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik. Tentunya, setiap madrasah harus memiliki _rois_ atau kepala sekolah (pemimpin), sang suami lah yang harus memfasilitasi dengan sebaik-baiknya. Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ "Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat" [HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani] Makna dari hadits diatas adalah, setiap dari kita pasti banyak berbuat salah, baik yang disadari ataupun tidak. Namun begitu, Allah, Dzat Yang Pengampun, menghadirkan Taubat dalam hidup manusia. Taubat, sebuah kata singkat namun bermakna agung. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: "Taubat merupakan pondasi Islam yang sangat penting, jalan pembuka bagi orang yang sedang menempuh ke kampung akhirat" (Syarah Shahih Muslim) Maka dari itu kalau kita menuntut segala sesuatunya sempurna bukan manusia tempatnya. Karena, sebaik apapun manusia pasti ada kalanya ia berbuat salah atau dosa kecuali Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam yang ma'sum atas dosa. Begitupun dengan pernikahan, kita tidak bisa memaksakan kehendak Allah ta'ala atas ketetapannya. Kalimat indah yang menggugah hati "Cinta sejati lahir karena adanya rasa saling mencintai kekurangan satu sama lain" dalam ayat Al-Qur'an disebutkan, "Allah menghendaki agar pasangan suami-istri layaknya sepasang pakaian yang saling melengkapi, bukan saling merusak." Sebagaimana dalam ayat dalam Al-Qur'an, أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu." (QS. Al-Baqarah [2]: 187) Diantara keutamaan menikah adalah untuk menyempurnakan separuh agama dan kita tinggal menjaga diri dari separuhnya lagi. Kenapa bisa dikatakan demikian? Para ulama jelaskan bahwa yang umumnya merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perutnya. Kemaluan yang mengantarkan pada zina, sedangkan perut bersifat serakah. Nikah berarti membentengi diri dari salah satunya, yaitu zina dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga lisannya. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam, إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” [HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625] Berikut ini akan disebutkan beberapa nasihat ulama perihal pernikahan yang in syaa Allah bermanfaat untuk kita ambil faidahnya, diantaranya: 1. Jadikan rumah tempat tinggalmu nanti sebagai bentuk kenikmatan. Sebagaimana dalam ayat Al-Qur'an, وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُودِ الأنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلالا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْن��انًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ Dan Allah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagimu rumah-rumah dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan (membawanya) pada waktu kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu) Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dari peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (QS. An-Nahl [16]: 80-81) Jadikan rumah sebagai _Baiti Jannati._ 2. Hendaklah rumah tangga menjadi ishlah (menjaga diri dan anggota keluarga dari api neraka). Sebagaimana ayat Al-Qur'an yang menerangkan, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At-Tahrim [66]: 6) ======================== Tips dan Trik memilih istri idaman: 1. Carilah calon istri shalihah yang menaati Agama dan mencintainya, berkaitan dengan surat An-Nisa ayat 34. 2. Tidak mengenal kata-kata tercela. 3. Memiliki hati yang bersih yang mencerminkan apa yang diucapkan. 4. Selalu bersabar dan tak mudah bersedih. 5. Tidak meremehkan dosa kecil ataupun besar. 6. Berakhlak mulia, karena kebaikan itu adalah akhlak yang baik. 7. Tidak menceritakan tentang wanita lain kepada suaminya. 8. Tidak melihat aurat antara sesama wanita lainnya (wanita satu dengan lainnya tidak boleh saling melihat auratnya). 9. Taat kepada suami senantiasa menjaga diri dalam kebaikan di setiap saat. 10. Tidak mudah minta bercerai. 11. Tidak memakai parfum ketika keluar dari rumah dan memelihara hijabnya. 12. Gemar bersedekah kepada tetangga, kerabat dekat, dan siapapun. 13. Yang senantiasa selalu ingin berlomba-lomba dalam kebaikan, juga bisa membantu suami untuk melakukan ketaatan pada Allah subhanahu wa ta'ala agar cinta keduanya berlabuh di Jannah Nya. ========================= Lalu, dibawah ini akan disebutkan Tips dan Trik memilih suami idaman: 1. Lelaki muslim yang beriman hanya kepada Allah Azza wa Jalla. 2. Lelaki yang penuh dengan kelembutan hati, tutur kata dan perbuatan. 3. Memiliki hubungan baik dengan Ibu, Ayahnya dan senantiasa menjaga hubungan baik kepada saudara dan kerabat dekatnya. 4. Lelaki yang paham bahwasanya rezeki yang ia bawa kerumahnya melainkan harus yang halal (sebagaimana ayat 60 dalam surah Ar-Rahman. Karena yang haram tidak akan pernah mendatangkan kebaikan sedikitpun). 5. Lelaki yang mengenali nama-nama Allah ta'ala, sifat-sifat Nya, dan yang mengenali ulama. Wallahu a'lam bishawab. with Roni – View on Path.
0 notes
arundayare · 1 year ago
Video
youtube
Peristiwa yang Terjadi Sebelum Lahirnya Rosululloh - Awal Terbentangnya ...
0 notes
arundayare · 1 year ago
Video
youtube
Meninggalnya Syaidah Aminah, dan Kondisi Rosululloh Bersama Kakeknya Abd...
0 notes
arundayare · 1 year ago
Video
youtube
sejarah bangsa arab
History of the Arabs
1 note · View note
babakbelur · 6 years ago
Text
Kisah Nabi ilyasa ‘Alaihissalam dan Kaumnya Singkat
Pembahasan Artikel BabaKBeluR.com kali ini, Allah subhanahu wa ta ‘ala menyebutkan Nabi Ilyasa’ bersama dengan penyebutan para Nabi dalam surat al-An’aam, dalam firman-Nya: وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَكُلاًّ فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ {86} ”Dan Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).” (QS. Al-An’aam: 86) Dan firman-Nya dalam surat Shaad: وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِّنَ اْلأَخْيَارِ {48} ”Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS. Shaad: 48)
Ishaq bin Bisyr Abu Hudzaifah rahimahullah berkata dari Sa’id, dari Qatadah dari al-Hasan rahimahullah, dia berkata:”Setelah kenabian Ilyas adalah kenabian Ilyasa’ ‘alaihimassalam. Lalu dia hidup selama waktu yang Allah kehendaki, dia berdakwah ke jalan Allah dengan berpegang teguh dengan manhaj (cara beragama) dan syari’at Ilyas ‘alaihissalam hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mewafatkannya. Kemudian Allah gantikan di tengah-tengah Bani Israil dengan beberapa pengganti. Maka semakin besar kekacauan di tengah mereka dan semakin banyak kesalahan-kesalahan mereka dan raja-raja bengis. Dan mereka membunuh para Nabi, dan di antara mereka ada seorang Raja yang bengis, pembangkang dan ekstrim, ada yang mengatakan:’Sesungguhnya ia adalah orang yang dijamin (ditanggung) oleh Dzulkifl, jika dia bertaubat dan kembali, dia akan masuk bahwa maka dia dinamakan Dzalkifli.’” Muhammad bin Ishaq rahimahullah dalam kitab Tarikh ath-Thabari 1/462 berkata:”Dia adalah Ilyasa’ bin Akhthub ‘alaihissalam.” Al-Hafizh Abu al-Qasim rahimahullah Ibnu ‘Asakir pada kategori huruf Ya’ pada kitab Tarikhnya (Mukhtashar Tarikh ad-Dimasyq) 28/36 berkata:”Ilyasa’, dia adalah al-Asbath bin ‘Ady bin Syaultum bin Afratsiim bin Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil ‘alaihimussalam.” Dan ada yang mengatakan:”Dia adalah anak paman (sepupu) dari Ilyas ‘alaihimassalam.”
Recommended Author
Ada yang mengatakan:”Dahulu dia bersembunyi bersama Ilyas di gunung Fastun dari kejahatan raja Ba’albak, lalu dia pergi bersama Ilyas menuju gunung tersebut. Lalu ketika llyas ‘alaihissalam meninggal, Ilyasa’ menggantikannya mengurus Bani Israil, lalu Allah mengangkatnya menjadi Nabi.” Aku (ibnu Katsir) berkata:”Telah kami ketengahkan kisah Dzulkifli ‘alaihissalam, setelah penyebutan kisah Ayyub ‘alaihissalam, karena ada yang mengatakan bahwa Dia adalah anak Ayyub ‘alaihissalam.” Wallahu A’lam Bish Shawwaab. Ibnu Jarir rahimahullah dalam Tarikh ath-Thabari 1/464-466 dan Ulama yang lainnya mengatakan:”Kemudian (sepeninggal Ilyas ‘alaihissalam) kacaulah Bani Israil, semakin besar musibah yang menimpa mereka, semakin besar kesalahan-kesalahan mereka, mereka membunuh sebagian Nabi, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan penguasa kepada mereka raja-raja yang bengis sebagai ganti dari para Nabi, mereka (raja-raja bengis itu) menzhalimi mereka, menumpahkan darah mereka, dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan mereka dikuasai oleh musuh-musuh dari selain mereka. Dahulu mereka, jika memerangi salah satu musuh mereka maka Tabut, yaitu kotak kayu berisi Taurat yang dahulu ada di Kubah Zaman ada bersama mereka, sebagaimana telah berlalu penjelasan mengenai hal itu. Maka mereka diberikan kemenangan dengan berkah dari Tabut itu, dan dengan apa yang Allah jadikan di dalamnya berupa ketenangan dan peninggalan yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan keluarga Harun ‘alaihimassalam. Maka ketika pada suatu peperangan mereka (Bani Israil) dengan penduduk Gaza dan ‘Asqalan, orang-orang Gaza dan Asqalan tersebut bisa mengalahkan Bani Israil, memaksa mereka menyerahkan Tabut, lalu mereka merampasnya dengan paksa dari tangan Bani Israil. Ketika mendengar hal tersebut miringlah (condong) lehernya dan akhirnya mati dalam keadaan kedukaan yang mendalam. Dan tinggalah Bani Israil seperti kambing tanpa penggembala, hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus di tengah-tengah mereka salah seorang Nabi, yang diberi nama Syamuel. Lalu mereka meminta kepada Allah (lewat perantara do’a Nabi tersebut) untuk mengutus kepada mereka seorang raja agar mereka memerangi musuh mereka bersama raja mereka. Maka kisah mereka akan kami sebutkan dari apa yang telah Allah kisahkan dalam kitab-Nya.” Ibnu Jarir rahimahullah dalam Tarikh ath-Thabari 1/465 berkata:”Jarak antara wafatnya Yusya’ bin Nuun dengan waktu Allah mengutus Syamuel bin Baali adalah empat ratus enam puluh tahun.” Kemudian beliau (Ibnu Jarir) menyebutkan secara rinci raja-raja yang menguasai mereka, dan beliau menyebutkan nama mereka satu persatu. Telah kami (Ibnu Katsir rahimahullah) lewatkan penyebutan tentang mereka secara sengaja. Anda juga dapat membaca cerita cerita kisah nabi di artikel ini yang lainnya dan ada jangan sampai tidak membaca artikel tentang Kisah Nabi Adam Alaihissalam Singkat Padat dan Jelas DI SINI Related Keyword: kisah nabi ilyasa lengkap dan mukjizatnya, kisah nabi ilyasa singkat, kisah teladan nabi ilyasa, menceritakan kisah nabi ilyasa, silsilah nabi ilyasa, biografi nabi ilyasa, kisah nabi ilyas dan ilyasa, kelahiran nabi ilyasa
Your Reaction:
BabaKBeluR.com : Jika Artikel ini Menarik dan Bermanfaat Silahkan Memilih Reaksi Terhadap Artikel ini. Bagikan Artikle ini Ke Social Media, Anda Juga Dapat Berdonasi Melalui: Paypal Dana hasil dari donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain babakbelur.com - Terima kasih.
from Blogger https://ift.tt/2y7w2Eu via IFTTT
0 notes
babakbelur · 6 years ago
Text
Kisah Nabi ilyasa ‘Alaihissalam dan Kaumnya Singkat
Allah subhanahu wa ta ‘ala menyebutkan Nabi Ilyasa’ bersama dengan penyebutan para Nabi dalam surat al-An’aam, dalam firman-Nya: وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَكُلاًّ فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ {86} ”Dan Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).” (QS. Al-An’aam: 86) Dan firman-Nya dalam surat Shaad: وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِّنَ اْلأَخْيَارِ {48} ”Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS. Shaad: 48)
Ishaq bin Bisyr Abu Hudzaifah rahimahullah berkata dari Sa’id, dari Qatadah dari al-Hasan rahimahullah, dia berkata:”Setelah kenabian Ilyas adalah kenabian Ilyasa’ ‘alaihimassalam. Lalu dia hidup selama waktu yang Allah kehendaki, dia berdakwah ke jalan Allah dengan berpegang teguh dengan manhaj (cara beragama) dan syari’at Ilyas ‘alaihissalam hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mewafatkannya. Kemudian Allah gantikan di tengah-tengah Bani Israil dengan beberapa pengganti. Maka semakin besar kekacauan di tengah mereka dan semakin banyak kesalahan-kesalahan mereka dan raja-raja bengis. Dan mereka membunuh para Nabi, dan di antara mereka ada seorang Raja yang bengis, pembangkang dan ekstrim, ada yang mengatakan:’Sesungguhnya ia adalah orang yang dijamin (ditanggung) oleh Dzulkifl, jika dia bertaubat dan kembali, dia akan masuk bahwa maka dia dinamakan Dzalkifli.’” Muhammad bin Ishaq rahimahullah dalam kitab Tarikh ath-Thabari 1/462 berkata:”Dia adalah Ilyasa’ bin Akhthub ‘alaihissalam.” Al-Hafizh Abu al-Qasim rahimahullah Ibnu ‘Asakir pada kategori huruf Ya’ pada kitab Tarikhnya (Mukhtashar Tarikh ad-Dimasyq) 28/36 berkata:”Ilyasa’, dia adalah al-Asbath bin ‘Ady bin Syaultum bin Afratsiim bin Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil ‘alaihimussalam.” Dan ada yang mengatakan:”Dia adalah anak paman (sepupu) dari Ilyas ‘alaihimassalam.”
Recommended Author
Ada yang mengatakan:”Dahulu dia bersembunyi bersama Ilyas di gunung Fastun dari kejahatan raja Ba’albak, lalu dia pergi bersama Ilyas menuju gunung tersebut. Lalu ketika llyas ‘alaihissalam meninggal, Ilyasa’ menggantikannya mengurus Bani Israil, lalu Allah mengangkatnya menjadi Nabi.” Aku (ibnu Katsir) berkata:”Telah kami ketengahkan kisah Dzulkifli ‘alaihissalam, setelah penyebutan kisah Ayyub ‘alaihissalam, karena ada yang mengatakan bahwa Dia adalah anak Ayyub ‘alaihissalam.” Wallahu A’lam Bish Shawwaab. Ibnu Jarir rahimahullah dalam Tarikh ath-Thabari 1/464-466 dan Ulama yang lainnya mengatakan:”Kemudian (sepeninggal Ilyas ‘alaihissalam) kacaulah Bani Israil, semakin besar musibah yang menimpa mereka, semakin besar kesalahan-kesalahan mereka, mereka membunuh sebagian Nabi, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan penguasa kepada mereka raja-raja yang bengis sebagai ganti dari para Nabi, mereka (raja-raja bengis itu) menzhalimi mereka, menumpahkan darah mereka, dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan mereka dikuasai oleh musuh-musuh dari selain mereka. Dahulu mereka, jika memerangi salah satu musuh mereka maka Tabut, yaitu kotak kayu berisi Taurat yang dahulu ada di Kubah Zaman ada bersama mereka, sebagaimana telah berlalu penjelasan mengenai hal itu. Maka mereka diberikan kemenangan dengan berkah dari Tabut itu, dan dengan apa yang Allah jadikan di dalamnya berupa ketenangan dan peninggalan yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan keluarga Harun ‘alaihimassalam. Maka ketika pada suatu peperangan mereka (Bani Israil) dengan penduduk Gaza dan ‘Asqalan, orang-orang Gaza dan Asqalan tersebut bisa mengalahkan Bani Israil, memaksa mereka menyerahkan Tabut, lalu mereka merampasnya dengan paksa dari tangan Bani Israil. Ketika mendengar hal tersebut miringlah (condong) lehernya dan akhirnya mati dalam keadaan kedukaan yang mendalam. Dan tinggalah Bani Israil seperti kambing tanpa penggembala, hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus di tengah-tengah mereka salah seorang Nabi, yang diberi nama Syamuel. Lalu mereka meminta kepada Allah (lewat perantara do’a Nabi tersebut) untuk mengutus kepada mereka seorang raja agar mereka memerangi musuh mereka bersama raja mereka. Maka kisah mereka akan kami sebutkan dari apa yang telah Allah kisahkan dalam kitab-Nya.” Ibnu Jarir rahimahullah dalam Tarikh ath-Thabari 1/465 berkata:”Jarak antara wafatnya Yusya’ bin Nuun dengan waktu Allah mengutus Syamuel bin Baali adalah empat ratus enam puluh tahun.” Kemudian beliau (Ibnu Jarir) menyebutkan secara rinci raja-raja yang menguasai mereka, dan beliau menyebutkan nama mereka satu persatu. Telah kami (Ibnu Katsir rahimahullah) lewatkan penyebutan tentang mereka secara sengaja. Anda juga dapat membaca cerita cerita kisah nabi di artikel ini yang lainnya dan ada jangan sampai tidak membaca artikel tentang Kisah Nabi Adam Alaihissalam Singkat Padat dan Jelas DI SINI Related Keyword: kisah nabi ilyasa lengkap dan mukjizatnya, kisah nabi ilyasa singkat, kisah teladan nabi ilyasa, menceritakan kisah nabi ilyasa, silsilah nabi ilyasa, biografi nabi ilyasa, kisah nabi ilyas dan ilyasa, kelahiran nabi ilyasa from Blogger https://ift.tt/2y7w2Eu via IFTTT
0 notes